BEASISWA PMDSU 2015
Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU): Bidang Ilmu Kedokteran Hewan
Pendahuluan: Beasiswa program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk
Sarjana Unggul (PMDSU) merupakan salah satu Program Beasiswa dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan jumlah lulusan strata doktoral di Indonesia untuk peningkatan dan percepatan kualitas pendidikan nasional. Beasiswa diperuntukkan bagi lulusan sarjana dengan kualitas dan
kompetensi terbaik dibidang-nya yang berorientasi manjadi calon dosen Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia. Kandidat terdaftar dalam major Sekolah Pascasarjana (SPs) Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam strata Magister (S2) dan dalam perjalanannya akan diakselerasi menjadi Doktoral (S3) dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam panduan program.
Persyaratan: Program PMDSU dibuka untuk kandidat yang telah menyelesaikan
pendidikan jenjang sarjana (S1) berbasis kedokteran hewan maupun calon Dokter Hewan (Drh) dengan kualifikasi dan motivasi tinggi dari seluruh Indonesia. Kandidat harus minimal sudah memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH) atau dokter hewan (Drh) dan ingin melanjutkan ke jenjang pascasarjana di Institut Pertanian Bogor bidang Ilmu Kedokteran Hewan. Indeks prestasi kumulatif (IPK) jenjang sarjana kedokteran hewan (SKH) minimal 3,25.
Beasiswa: Beasiswa yang diterima kandidat merupakan bagian dari beasiswa
BPPDN dari Kemenristekdikti tahun 2015/2016. Besaran biaya hidup dan tunjangan yang diterima mahasiswa kurang lebih sama dengan BPPDN dan biaya riset didanai melalui skema Hibah Penelitian PMDSU melalui promotor masing-masing.
Pendaftaran: Pendaftaran program PMDSU dibuka sejak awal 2015 dan program
akan dimulai pada tahun ajaran 2015/2016. Pendaftaran dilakukan langsung secara online ke Kemenristekdikti melalui laman http://beasiswa.dikti.go.id/dn. Untuk
informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi http://fkh.ipb.ac.id atau langsung menghubungi promotor.
Program Major Pascasarjana:
1) Ilmu Faal dan Khasiat Obat (IFO): Dept. Anatomi, Fisiologi dan
Farmakologi; Fakultas Kedokteran Hewan IPB; Jl. Agatis, Kampus FKH wing 5, IPB Darmaga, Bogor 16680; Tlp/Fax: (0251) 8629462, Email: anafifarm [at] ipb.ac.id
2) Ilmu Biomedis Hewan (IBH): Dept. Klinik, Reproduksi dan Patologi; Fakultas Kedokteran Hewan IPB; Jl. Agatis, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16610; Telp.: (0251) 8626368 Fax.: (0251) 8629461 / (0251) 8623940 (IBH); CP. Yanti
Profil Promotor:
Departem en
pengampu
Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi
Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi
Klinik Reproduksi dan Patologi
Program major
Ilmu Faal dan
Khasiat Obat (IFO)
Ilmu Faal dan
Khasiat Obat (IFO)
Ilmu Biomedis Hewan (IBH) Program sandwich-l ike Nagoya University, Jepang
Center for iPS Research and Application (CiRA,)
page 2 / 45 Research Center for Zoonosis Control, Hokkaido University,
Kyoto University Jepang
page 4 / 45
Nama promotor
Srihadi
Agungpriyono,
Arief Boediono
Agus Setiyono
Gelar promotor
Prof, PhD, PAVet (K), Drh(Vet)
Prof, PhD, PAVet(K), Drh(Vet)
APVet, PhD, MS, Drh(Vet)
Dokumen scopus
25
23
16
h-indeks scopus
8
11
6
Bidang keahlian
Anatomi, Histologi, Histokimia
Bioteknologi Embrio, Stem Cell
Patologi Veteriner
Kontak promotor
ysrihadi@ipb.ac.id; ysrihadi@yahoo.com
aboedi@yahoo.com
agusetiyo@yahoo.co m
Bidang kajian
1) Ekologi hewan terhadap penyebaran rabies dan infeksi viral; 2) Potensi hewan baru sumber penghasil daging konsumsi; 3) Establishment of culture system in the study of skin
regeneration
influencing intrinsic factors to support the development and the use of biomaterials.
1) Mekanisme produksi embrio diploid
parthenogenetik; 2) Koleksi ICM melalui metode
immunosurgery; 3) Proliferasi dan diferensiasi parthenogenetic embryonic stem cell
1) Pemetaan Q-fever pada hewan di Indonesia; 2) Pengembangan sistem diagnostik patologi zoonosis page 33 / 45
Sekilas tentang topik kajian
1) Ekologi hewan memiliki kontribusi terhadap distribusi dan penyebaran multidimensi pada penyakit zoonosis rabies dan penyakit viral; 2) Sumber daging dari ternak masih belum
terselesaikan dalam beberapa dekade sehingga eksplorasi potensi hewan baru sebagai kandidat potensial perlu diperkenalkan; 3) Biomaterials have been gradually used such in bone and joints, heart valve, pacemakers, wound dressing or even breast implant. However several complication may occur in the use of biomaterials due to the internal response and regulation of tissue and cells. In vitro study to reveal the influencing
intrinsic factor is very important to reveal the phenomenon.
1) Parthenogenesis pada mamalia merupakan perkembangan embrio tanpa proses fertilisasi oleh sperma. Manipulasi dilakukan dengan menggunakan bahan kimia; 2) Diploidisasi delakukan dengan upaya mempertahankan proses cytokinesis; 3) Immunosurgery merupakan metode pemisahan ICM melalui mekanisme reaksi immunologi. page 36 / 45
page 37 / 45 1) Q-fever merupakan zoonosis flu-like symptom yang menurunkan produktifitas dan beresiko terhadap abortus baik pada hewan dan manusia sehingga kajian mendalam untuk deteksi cepat dan kegiatan kontrol perlu dilakukan
Riset berjalan-t opik pilihan yang akan ditelaah tetapi tidak terbatas hanya pada: page 38 / 45
1) Ecological studies on flying foxes and their involvement in rabies related and other viral infectious diseases: a)
Morphophysiological study on the cells and organs of the immune system of the flying fox, Pteropus sp., b) Hematology and circulatory system in the flying fox,
Pteropus sp; 2) Captive breeding of porcupine as a potential source of meat: a) Morphology and distribution of porcupine quills and observation on their antimicrobial activity3) In vitro study of skin regeneration in the porcupine page 39 / 45
1) Produksi parthenogenetic embryonic stem cell serta kriopreservasi dengan metode vitrifikasi; 2) Proliferasi dan diferensiasi parthenogenetic embryonic stem cell dengan suplementasi bahan herbal; 3)
Terapi stem cell untuk mempertahankan produksi estrogen pada betina
menopause
page 41 / 45 Studi Q fever pada ternak ruminansia di beberapa wilayah: 1) Pemetaan zoonosis Q fever positif berbasis imunohistokimia; 2) Pengembangan rapid
test Q fever guna
mendukung fungsi karantina hewan Isolasi, identifikasi dan karakterisasi isolat Indonesia Coxiella burnetii Fakultas
Kedoktera
n Hewan –
Institut
Pertanian
Bogor
http://fkh.i
pb.ac.id