• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TERHADAP PRINSIP FAIR AND EQUITABLE TREATMENT DALAM BILATERAL INVESTMENT TREATY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TERHADAP PRINSIP FAIR AND EQUITABLE TREATMENT DALAM BILATERAL INVESTMENT TREATY"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

ANALISIS TERHADAP PRINSIP FAIR AND EQUITABLE TREATMENT DALAM BILATERAL INVESTMENT TREATY

(STUDI KASUS CHURCHILL MINING PLC MELAWAN REPUBLIK INDONESIA)

Ditulis guna memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Strata Satu

Oleh:

NAMA : JILSILIA ROSALINA MANGUBE NPM : 05120130016

JURUSAN ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA

(2)
(3)
(4)

iv

ANALISIS TERHADAP PRINSIP FAIR AND EQUITABLE TREATMENT DALAM BILATERAL INVESTMENT TREATY

(STUDI KASUS: CHURCHILL MINING PLC MELAWAN REPUBLIK INDONESIA)

ABSTRAKSI

Bilateral Investment Treaty (BIT) merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan negara lain untuk menunjang pelaksanaan penanaman modal asing di Indonesia dengan harapan akan terciptanya keadaan saling menguntungkan bagi kedua negara, terlebih lagi dengan adanya prinsip fair and equitable treatment di dalam suatu BIT yang diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi kedua belah pihak.

Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif atau studi pustaka yaitu untuk mengkaji prinsip-prinsip hukum dengan mengumpulkan bahan melalui buku, jurnal, internet, peraturan perundang-undangan dan karya tulis ilmiah lainnya yang berhubugan dengan tujuan penulisan penelitian ini.

Prinsip fair and equitable treatment merupakan standar yang paling banyak digunakan oleh investor asing sebagai dasar gugatan dalam proses penyelesaian sengketa investasi yang muncul dari BIT, seperti yang dilakukan Churchill Mining Plc terhadap Republik Indonesia di forum internasional seperti International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID). Menurut Churchill Mining Plc, pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik Ridlatama Group, telah melanggar standar penjaminan dan perlindungan yang berlaku dalam perjanjian investasi bilateral antara United Kingdom dengan Republik Indonesia, khususnya mengenai prinsip fair and equitable treatment.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak melakukan pelanggaran terhadap prinsip fair and equitable treatment karena pencabutan IUP Ridlatama Group didasarkan pada alasan yang jelas dan sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Selain itu, hakikat prinsip fair and equitable treatment yang sangat sederhana dan luas membuat tidak adanya satu definisi tepat akan prinsip ini, oleh karenanya diperlukan kajian yang lebih mendalam untuk melihat bagaimana pengaturan dan penerapannya dalam penyelesaian sengketa investasi di kemudian hari.

Kata Kunci: Bilateral Investment Treaty, Prinsip Fair and Equitable Treatment, Penanaman Modal Asing

(5)

v

AN ANALYSIS OF THE PRINCIPLE OF FAIR AND EQUITABLE TREATMENT IN BILATERAL INVESTMENT TREATY

(CASE STUDY: CHURCHILL MINING PLC AGAINST REPUBLIC OF INDONESIA)

ABSTRACT

Bilateral Investment Treaty (BIT) is one way in which the Indonesian government with other countries to support the implementation of foreign direct investment in Indonesia with the hope of creating a mutually beneficial situation for both countries, especially with the principle of the fair and equitable treatment in a BIT that is expected to provide protection for both parties.

Writing method used to compile this research is the normative juridical approach or library research to conduct a study of the principle of law by collecting material from books, journal, the internet, legislation and other scholarly writings which closely related to the intent and purpose of the preparation of this research.

The fair and equitable treatment principle is the most used standard by claimants in investment arbitration originated from BIT, as Churchill Mining Plc did against the Republic of Indonesia in the International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID). Churchill Mining Plc said that the revocation of Ridlatama Group's Mining Permit breaches the guaranteed and enforceable standards of protection in agreement between the Government of the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland and the Government of the Republic of Indonesia, particularly regarding the principle of fair and equitable treatment.

This research shows that the Republic of Indonesia does not violate the fair and equitable treatment principle on the revocation of Ridlatama Group's Mining Permit because the Mining Permits revocation is accordance with the provisions of laws and regulations in force in the Republic of Indonesia. In addition, the simple and board objective nature of the standard gives no precise definition of fair and equitable treatment, so the further research of this principle is needed to see how the arrangement and its application in investment dispute settlement in the future.

Keywords: Bilateral Investment Treaty, Fair and Equitable Treatment Principle, Foreign Direct Investment

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS TERHADAP PRINSIP FAIR AND EQUITABLE TREATMENT DALAM BILATERAL INVESTMENT TREATY (STUDI KASUS CHURCHILL MINING PLC MELAWAN REPUBLIK INDONESIA)” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan sedalam-dalamnya kepada para pihak atas bantuan, dukungan, bimbingan dan juga doanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tanpa mereka, skripsi ini tidak akan dapat terwujud seperti saat ini. Terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Keluarga Penulis. Mama, Olga Pepah dan Papa, Ismail Mangube di sisi Allah Bapa, terima kasih atas ajaran dan didikan yang kalian berikan, dengan waktu yang sangat singkat kalian telah mengajarkan banyak hal kepada Penulis. Terima kasih kepada Kakak, Juino Robert Mangube, S.E., yang selalu memberikan doa, dukungan dan kasih sayang. Terima kasih juga kepada keluarga besar atas kasih sayang dan dukungan serta doanya.

2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Surabaya, Prof. Dr. Marthen Pali, M.Psi., atas segala dukungan yang diberikan selama masa pendidikan serta dalam pembuatan skripsi ini.

3. Ibu Vicariya Retnowati Boong, S.H., M.H., selaku Ketua Ketua Program Studi Strata Satu Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Surabaya dan selaku Dosen Penguji Tugas Akhir, terima kasih karena memberikan banyak pengarahan, didikan, disiplin, keteladanan yang baik, serta mengajar mahasiswa Fakultas Hukum untuk menjadi sarjana hukum yang baik dan benar, dan juga untuk semangat dan ketulusannya dalam mengajar serta mendidik kami selama kuliah di Universitas Pelita Harapan Surabaya.

4. Ibu Sari Mandiana, S.H., M.S., selaku Ketua Ketua Program Studi Strata Dua Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Surabaya. Terima

(7)

vii

kasih karena telah berbagi pengalaman dan memberikan pengarahan, didikan, disiplin, keteladanan yang baik kepada Penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas Pelita Harapan Surabaya.

5. Ibu Rosalinda Elsina Latumahina, S.H., M.Kn. yang merupakan Dosen Pembimbing Akademik Angkatan 2013 dan juga selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir. Terima kasih untuk semua nasihat dan arahan yang selalu ibu berikan kepada Penulis, dan terima kasih juga untuk kebaikan dan kesabaran ibu dalam membimbing Penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan Surabaya maupun membimbing Penulis selama menyusun Skripsi ini.

6. Ibu Rinda Amalia, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir. Terima kasih atas waktu, tenaga, pikiran, solusi serta kesabarannya dalam membimbing Penulis selama menyusun skripsi ini. 7. Bapak Dr. Jusup Jacobus Setyabudhi, S.H., M.S., selaku Dosen

Universitas Pelita Harapan Surabaya. Terima kasih atas semua pengajaran dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama Penulis menempuh studi di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Surabaya. Terima kasih juga atas segala bimbingan dan nasihat ketika menjadi Dosen Pembimbing Akademik Penulis pada semester awal. 8. Para Dosen yang mengajar di Fakultas Hukum Universitas Pelita

Harapan Surabaya, khususnya Peminatan Studi Hukum Internasional, Dr. Elfina Lebrine Sahetapy, S.H., LL.M., Dr. Wisnu Aryo Dewanto, S.H., LL.M., LL.M., Bapak Suhariwanto S.H., M.Hum., dan Ibu Rinda Amalia, S.H., M.H., terima kasih atas semua pengajaran dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama Penulis menempuh program studi di Peminatan Studi Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Surabaya.

9. Para Dosen yang mengajar di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Surabaya, Ibu Agustin Widjiastuti, S.H., M.Hum., Ibu Rena Zefania Ritonga, Ibu Paula, S.H., M.H., M.Kn., Ibu Andyna Susiawati Achmad, S.H., M.Kn., M.H., Dr. Ibu Suhartati S.H., M.Hum., Dr. Martin Suryana S.H., M.Hum., dan para ibu/bapak dosen yang mengajar

(8)

viii

di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Surabaya yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas semua pengajaran dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama Penulis menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Surabaya. 10. Teman-teman Peminatan Studi Hukum Internasional Angkatan 2013,

Noven, Jessica, Amanda, Gibbor, Yohana dan Yosua. Teman-teman Fakultas Hukum Angkatan 2013, khususnya Ayu, Natali, Elsa, Carissa, Jose, Erlina, dan Ellin, serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, terima kasih atas kebersamaan selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Surabaya.

11. Segenap pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan namanya satu per satu dalam Skripsi ini, yang sudah membantu penulisan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Sebagai manusia biasa Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna mengingat keterbatasan kemampuan, ilmu serta pengetahuan yang Penulis miliki. Oleh karena atas kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ini, Penulis memohon maaf sebesar-besarnya, dan dengan senang hati akan menerima kritik, masukan dan saran demi sesuatu yang lebih baik.

Harapan Penulis, semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.

Surabaya, 25 Agustus 2016 Penyusun,

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... ii

LEMBARAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii

LEMBARAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penulisan ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Metode Penelitian ... 7

1.6. Pertanggungjawaban Sistematika ... 10

BAB II PRINSIP FAIR AND EQUITABLE TREATMENT DALAM BILATERAL INVESTMENT TREATY 2.1. Prinsip-prinsip Umum dalam Perjanjian Investasi ... 12

2.2. Perjanjian Internasional ... 21

2.3. Bilateral Investment Treaty ... 31

2.4. Penanaman Modal Asing dalam Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara di Indonesia... 35

BAB III ANALISIS PENGGUNAAN PRINSIP FAIR AND EQUITABLE TREATMENT 3.1. Kronologi Kasus Churchill Mining Plc melawan Republik Indonesia ... 46

3.2. Analisis Penggunaan Prinsip Fair and Equitable Treatment .... 53

BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan ... 61

4.2. Saran ... 62 DAFTAR BACAAN

(10)

x

DAFTAR BACAAN

A. BUKU

Adolf Huala, Hukum Ekonomi Internasional, Keni Media, Bandung, 2011 __________ Dasar-dasar Hukum Kontak Internasional, Refika Aditama,

Bandung, 2007

Adolf Huala dan Chandrawulan An An, Mekanisme Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal, Keni Media, Bandung, 2015

Anoraga Pandji, Perusahaan Multinasional dan Penanaman Modal Asing, Pustaka Jaya, Semarang, 1994

Chandrawulan An An, Hukum Perusahaan Multinasional, Liberalisasi Hukum Perdagangan Internasional dan Hukum Penanaman Modal, Alumni, Bandung, 2011

Djoenoed Marwati dan Notosusanto Nugroho, Sejarah Nasional Indonesia Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Hindia Belanda, Balai Pustaka, Jakarta, 2008

Fox Hazel, International Economic Law and Developing States: Some Aspects, London: the British Institute of International and Comparative Law, 1988, dalam Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional, Keni Media, Bandung, 2011

Hasan A. Madjedi, Kontak Minyak dan Gas Bumi Berazas Keadilan dan Kepastian Hukum, Fikhari Aneska, Bandung, 2009, h.52

Hertanti Rachmi dan Febriani Rika, Negara vs Korporasi: Indonesia BITs, Indonesia for Global Justice, Jakarta, 2014

H. S. Salim dan Sutrisno Budi, Hukum Investasi di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 2014

H. S. Salim, Hukum Pertambangan di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 2007 __________ Perkembangan Teori dalam Ilmu Hukum, Rajawali Pers, Jakarta,

2010

Ilmar Amiruddin, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Prenada Media Group, 2007

Jackson John H., The World Trading System, MIT Press, United States of America, 1997

Kusnowibowo, Hukum Investasi Internasional, Pustaka Reka Cipta, Bandung, 2013

Marzuki Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Edisi Revisi, Prenadamedia Group, Jakarta, 2014

(11)

xi

Parthiana I Wayan, Hukum Perjanjian Internasional Bagian I, CV Mandar Maju, Bandung, 2002

Pring George W., Mining Environment and Development: International Law and Mineral Resources, UNCTAD, Denver, 1999

Salacuse Jeswald W., BIT by BIT: The Growth of Bilateral Investment Treaties and Their Impact on Foreign Investment in Developing Countries, 1990 dalam Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional, Keni Media, Bandung, 2011

Saleng H. Abrar, Hukum Pertambangan, UII Press, Jakarta, 2004 Soeroso R., Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2007

Sornarajah M., International Investment Law, Cambridge University Press, United Kingdom, 2004

Sornarajah M., The International Law on Foreign Investment, Third Edition, Cambridge University Press, New York, 2010

Starke J. G., Introduction to International Law, 6th Edition, Butterworths, London, 1967

Starke J. G., Pengantar Hukum Internasional Bagian I, Edisi Kesepuluh, Sinar Grafika, Jakarta, 2014

Stephson Andrew dan Carol Lee, Protecting Foreign Investment by Using Bilateral Investment Treaty, Clayton UTZ, Melbourne, 2012

Sumatoro, Problems of Investment in Equities and Securities, Binacipta, Bandung, 1990

Yulianingsih Wiwin dan Sholihin Moch. Firdaus, Hukum Organisasi Internasional, Andi Offset, Jogjakarta, 2014

B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

(12)

xii

C. SUMBER HUKUM INTERNASIONAL

Agreement between the Government of the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland and the Government of the Republic of Indonesia (Treaty Series No. 62 1977)

Convention in the Settlement of Investment Disputes between States and Nationals of Other States 1969 (ICSID Convention)

Multilateral Investment Guarantee Agency 1985 Vienna Convention on the Law of Treaties 1969

D. JURNAL DAN PENELITIAN

Badan Penelitian dan Pengembangan Masalah Luar Negeri, Himpunan Perjanjian Bilateral antara Republik Indonesia dan The Government of The United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland for The Promotion and Protection of Investments, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, Jakarta, 2000

Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman Republik Indonesia. Laporan Akhir: Penelitian tentang Aspek Hukum Perdagangan Dikaitkan dengan Penanaman Modal Asing, Jakarta, 1996

Catherine Yannaca-Small, Fair and Equitable Treatment Standard in International Investment Law, dalam Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), International Investment Law: A Changing Landscape, OECD

Jan Wouters, Sanderijn Duquet, Nicolas Hachez, International Investment Law: The Perpetual Search for Consensus, Working Paper No. 88, March 2012, Leuven Centre for Global Governance Studies, Katholieke Universiteit Leuven, 2012

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) 2004, Fair and Equitable Treatment Standard in International Investment Law, OECD Working Papers on International Investment 2004/3, OECD Publishing, doi: 10.1787/675702255435

Robert Endi Jaweng, Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Konstruksi Bermasalah Desentralisasi Pertambangan, Hlm/Kol: XII/1-7, Maret 2014

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), International Investment Arrangements: Trends and Emerging Issues, Geneva, 2006

(13)

xiii E. WEBSITE

Churcill Mining Plc, Kronologi Sengketa Churchill Mining Plc melawan Republik Indonesia diakses dari http://www.churchillmining.com/ library/file/Complete.pdf pada 11 Mei 2016

UNCTAD, International Investment Agreements by Economy: Indonesia Bilateral Investment Treaties diakses dari http://investmentpolicy-hub.unctad.org/IIA/CountryBits/97 pada tanggal 12 Mei 2016

ICSID, Case Detail: Churchill Mining Plc and Planet Mining Pty Ltd, formerly ARB/12/14 v. Republic Indonesia (ICSID Case No. ARB/12/14 and 12/40) diakses dari https://icsid.worldbank.org/apps/ICSIDWEB/ cases/Pages/casedetail. aspx?CaseNo=ARB/12/14%20and%2012/40 pada 23 Mei 2016

Hukum Online, Menkumham Minta ICSID Akhiri Gugatan Churchill: Hampir Dua Tahun Sidang Berjalan, Churchill Tidak Bisa Menunjukan Bukti Otentik, diakses dari http://www.hukumonline.com/berita/baca/ lt53bf3f94bb7c3/ menkumham-minta-icsid-akhiri-gugat-an-churchill pada 12 Juni 2016

Gatra News, JPN: Chuchill Mining Belum Kalahkan Indonesia di Arbitrase diakses dari http://www.gatra.com/hukum-1/48523-jpn-churchill-mining-belum-kalahkan-indonesia-di-ar-bitrase.html pada 13 Juni 2016

Hukum Online, Pemerintah Tetap Optimis Menang Lawan Churchill, diakses dari http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5315b8937752e/pemerin tah-tetap -optimis-menang-atas-churchill, pada tanggal 16 Juni 2016 BKPM RI, Panduan Investasi, diakses dari http://nswi.bkpm.go.id/wps/portal

/!ut/p/c4/04_SB8K8xLLM9MSSzPy8xBz9CP0os3hDAwNPJydDRwMXx 9jA0zwBADE5MwI3d_M_2CbEdFAIjkPT4!/?PC_7_100IBB1A08ML30 I6QT044V24E3000000_WCM_CONTEXT=/wps/wcm/connect/nswi/nsw i/panduan+investasi/pendirian+usaha, pada tanggal 29 Juli 2016

Litbang Kompas, Wajah Transformasi Kalimantan diakses dari http:// sabang-merauke.kompas.com/sabang/read/2013/10/09/0933375/Wajah.Transform asi.Kalimantan pada tanggal 13 Agustus 2016

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan PTUN Samarinda Nomor: 31/G/2010/PTUN-SMD diakses dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/28ded5d087a93caa6919453 2bbfe51d1 pada tanggal 16 Agustus 2016

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Nomor: 109/B/2011/PT.TUN.JKT diakses dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/8c4724da10ec138ea61f a65c21206aff pada tanggal 17 Agustus 2016

Referensi

Dokumen terkait

Cekam ujung benda kerja yang telah di bubut rata seperti langkah no 4, bubut rata ujung benda kerja sehingga mencapai ukuran panjang 20 mm.. Lakukan pengeboran dengan diameter mata

Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam memastikan kualitas dan akurasi dari informasi dan nasehat yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi mengenai

melakukan upaya untuk menjadi berbeda dengan merek lain. Tidak seperti event sebelumnya yang mengundang bintang tamu, pada event Shiori Pop Up Market justru Shiori

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran media pada aktivitas komunikasi kelompok masyarakat adat kampung Cireundeu dalam mempertahankan tradisi dan nilai adat yaitu melalui

Persentase KBK = seluruhnya siswa banyaknya belajar tuntas yang siswa banyaknya x 100% Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan untuk mata pelajaran IPS di kelas

Hasil studi para ahli dapat disimpulkan bahwa masalah penting paling rumit adalah menentukan indikator kualitas pelayanan yang selaras kebutuhan dan menimbulakan

(b) Kriteria kesesuaian lokasi untuk wisata bahari kategori wisata snorkling Parameter yang digunakan untuk menentukan kesesuaian wilayah perairan untuk ekowisata bahari

Dalam penelitian ini bibit yang digunakan atau ditanam merupakan rhizoma yang telah memiliki 2-3 mata tunas dengan panjang 1-2 cm.. Penempatan mata tunas dalam