• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHADIRAN JENIS KUPU-KUPU PADA TEGAKAN JATI DI HUTAN PENDIDIKAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEHADIRAN JENIS KUPU-KUPU PADA TEGAKAN JATI DI HUTAN PENDIDIKAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

KEHADIRAN JENIS KUPU-KUPU

PADA TEGAKAN JATI DI HUTAN PENDIDIKAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

Oleh :

NUR INDRA DINATA NIM. 070 500 021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN

JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

KEHADIRAN JENIS KUPU-KUPU

PADA TEGAKAN JATI DI HUTAN PENDIDIKAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

Oleh :

NUR INDRA DINATA NIM. 070 500 021

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya

Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN

JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : KEHADIRAN JENIS KUPU-KUPU PADA

TEGAKAN JATI DI HUTAN PENDIDIKAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

N a m a : Nur Indra Dinata

N I M : 070500021

Program Studi : Manajemen Hutan

Jurusan : Pengelolaan Hutan

Menyetujui,

Pembimbing, Penguji I,

Ir. Emi Malaysia. MP Dyah Widyasasi, S.Hut,MP

NIP. 19650101 199203 2 002 NIP. 19710103 199703 2 001

Penguji II,

Rudi Djatmiko, S.Hut,MP NIP. 19700915 199512 1 001

Menge sahkan Direktur,

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Wartomo, MP NIP. 19631028 198803 1 003

(4)

ABSTRAK

NUR INDRA DINATA. Kehadiran Jenis Kupu-kupu Pada Tegakan Jati Di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (di bawah bimbingan EMI MALAYSIA).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan tentang kehadiran jenis kupu-kupu dan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehadiran jenis kupu-kupu dan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang kehadiran jenis kupu-kupu dan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Penelitian dilaksanakan di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan laboratorium Konservasi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Waktu penelitian selama 4 bulan meliputi kegiatan: orientasi lapangan; persiapan alat dan bahan; pengambilan, pengumpulan dan pengolahan data; penyusunan laporan hasil penelitian. Pada penelitian ini kupu-kupu adalah ditangkap langsung dengan menggunakan jaring serangga, kemudian mengawetkan kupu-kupu yang ditemukan dan mengidentifikasi jenis kupu-kupu-kupu-kupu dan pakan kupu-kupu-kupu-kupu yang ditemukan.

Hasil penelitian kehadiran kupu-kupu pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanain Negeri Samarinda adalah:

1. Jenis kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda yang dapat diidentifikasi terdiri dari 4 famili yang berjumlah 7 jenis, famil Pieridae terdiri dari 3 jenis yaitu:

Catopsilia pamona, Eurema sp., Leptosia nina. Famili Nymphalidae terdiri dari 2 jenis yaitu: Hypolimnas bolina dan Doleschallia bisaltide. Familli Danaidae terdiri dari 1 jenis yaitu: Ideopsis vulgaris dan famili Satyridae terdiri dari 1 jenis yaitu: Ypthima fasciata.

2. Jenis kupu-kup u yang belum teridentifikasi berjumlah 3 jenis yaitu: kupu-kupu A, kupu-kupu B dan kupu-kupu C.

3. Tumbuhan pakan kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan

Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda adalah Melastoma sp. dan

(5)

RIWAYAT HIDUP

NUR INDRA DINATA, lahir pada tangga l 29 April 1987 di Marang kayu kabupaten Kutai Kartanegara propinsi Kalimantan Timur. Merupakan anak

pertama dari tiga bersaudara, anak pasangan dari Bapak Idris Adji Akbar dan ibu

Nurhayati BR.

Pendidikan dasar mulai di SD.Kiani lestari PT. Kalhold Utama base camp

Muara Lawa tahun 1992 dan lulus tahun1998 kemudian melanjutkan Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama di Rimba Lestari Bakti kelas tiga pindah ke SLTP N 1

Long Apari lulus pada tahun 2002, dan melanjutkan ke SMA YBKI Long Apari

kelas dua pindah ke SMA Negeri 11 Samarinda dan lulus tahun 2005. Tahun 2005

sampai 2007 bekerja di PT. Ari Samarinda sebagai pengawas bangunan yang

berlokasi di Melak. Tahun 2007 melanjutkan ke pendidikan tinggi di Politeknik

Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Pengelolaan Hutan Program Studi

Manajeman Hutan.

Tanggal 12 Maret sampai dengan 12 Mei 2010 melakukan Praktik Kerja

Lapang (PKL) di PT. Hanurata Coy Ltd Unit Sangkulirang-Berau Sub Unit

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatNya jualah penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini tepat pada waktunya.

Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama ± 4 bulan, lokasi penelitian di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan laboratorium Konservasi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan mendapat sebutan Ahli Madya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Ir. Emi Malaysia, MP selaku Dosen Pembimbing karya ilmiah dan sebagai ketua Program Studi Manajemen Hutan.

2. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP dan Bapak Rudi Djatmiko, S. Hut, MP

selaku Dosen Penguji karya iImiah.

3. Ibu Dwinita Aquastini, S.Hut, MP selaku Kepala Laboratorium Konservasi. 4. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Pengelolaan Hutan Politeknik

Pertanian Negeri Samarinda.

5. Bapak Ir. M. Yusri, MP selaku Dosen Wali.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

7. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda.

8. Seluruh saudara-saudari penulis Alfiansyah, Samsul Arifin, Al-Hamidi, Siti Aminah, Fatimah, Darboy dan Maya Marinda yang sudah mendukung penulis dengan sepenuh hati mend ukung penulis buat menyelesaikan tugas akhir ini 9. Kedua orang tua beserta kedua adikku yang tercinta yang selalu mendukung

penulis dalam menjalankan penelitian dan memberikan bantuan baik material maupun spiritual sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.

10.Rekan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda khususnya jurusan Pengelolaan Hutan angkatan 2007 serta semua pihak yang telah membant u hingga selesainya penyusunan karya ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala bantua n dan dukungan yang telah di berikan kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari ALLAH SWT, Amin.

Akhir kata Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan karya ilmiah ini dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……….. V

DAFTAR ISI……….………. Vi

DAFTAR TABEL……….. Vii

DAFTAR GAMBAR………. Viii

I. PENDAHULUAN………... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA 4 A. Uraian Tentang Serangga………. 4

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Serangga………... 7 C. Uraian Tentang Kupu-kupu ………. 10

D. Uraian Tentang Jati (Tectonagrandis)………. 12

III. METODE PENELITIAN 15 A. Tempat dan Waktu………... 15

B. Alat dan Bahan………. 15

C. Prosedur Penelitian………... 17

D. Pengambilan dan Analisis Data……… 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 20 A. Hasil………. 20

B. Pembahasan………. 34

V KESIMPULAN DAN SARAN 37 A. Kesimpulan……….. 37

B. Saran………. 37

DAFTAR PUSTAKA………. 38

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tubuh Utama

1 Tally Sheet Penelitian……… 17

2 Jenis Kupu-kupu yang Teridentifikasi pada Tegakan Jati Di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda ………...

20

3 Jenis Kupu-kupu Yang Belum Teridentifikas Pada Tegakan Jati Di hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda………

28

4 Jenis Pakan Kupu-kupu pada Tegakan Jati Di Hutan

Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda….. 30

Lampiran

5 Data Pengamatan Kupu-kupu Pada Tegakan Jati Di

Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda...

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Tubuh Utama

1 Jenis Kupu-kupu Catopsilia pamona ……….. 21

2 Jenis Kupu-kupu Eurema sp. ………... 22

3 Jenis Kupu-kupu Leptosia nina ………... 23

4 Jenis Kupu-kupu Hypolimnas bolina .... 24

5 Jenis Kupu-kupu Doleschallia bisaltide ... 25

6 Jenis Kupu-kupu Ideopsis vulgaris ………. 26

7 Jenis Kupu-kupu Ypthima fasciata ………. 27

8 Jenis Kupu-kupu A ………. 29 9 Jenis Kupu-kupu B ………. 29 10 Jenis Kupu-kupu C ……….. 30 11 Karamunting (Melastoma sp.)……….. 32 12 Asystasia intrusa……….. 33 Lampiran 13 Lokasi Penelitian ……….. 47

(10)

I.

PENDAHULUAN

Kupu-kupu tergolong ordo Lepidoptera berasal dari kata lepido = sisik dan

ptera= sayap (bahasa yunani), serangga ini memiliki dua pasang sayap, sayap

belakang biasanya sedikit kecil dari sayap depan. Sayap ditutupi oleh bulu-bulu

atau sisik. Imago dari ordo Lepidoptera disebut kupu-kupu (jika pada siang hari)

atau ngengat (jika aktif pada malam hari). Kupu-kupu (butterfly) memiliki sayap

yang relatif indah dengan warna yang menarik, sedangkan ngengat (moth)

bersayap kusam kurang menarik, biasanya tertarik pada cahaya lampu (Jumar,

1997).

Kupu-kupu maupun Ngengat merupakan hewan yang bermetaformosis

sempurna. Ketika keduanya berada dalam bentuk larva (ulat) maka hampir

semuanya merupakan pemakan tanaman baik batang,daun, bunga, maupun pucuk.

Hal inilah yang dikhawatirkan terjadi pada tanaman.

Adanya kupu-kupu pada suatu lingkungan, dapat dikatakan bahwa

lingkungan tersebut masih alami. Setidaknya ada beberapa indikator unik yang

dapat menjadi sedikit catatan: setiap larva kupu-kupu hanya menya ntap satu jenis

jenis saja, misalnya: larva Troides helena hanya menyantap daun Aristolochia tagala, hilangnya pohon maka hilang pula kupu-kupu. Larva Ramelana jangala

memberikan cairan manis Ixora indica pada kawanan semut, sehingga kawanan semut membentuk barisan mengelilingi larva untuk melindungi larva dari predator

seperti burung dan kadal

(11)

Ketika kupu-kupu menjadi dewasa (imago) terjadi pada saat banyak bunga

yang mekar menjelang musim hujan. Seperti larva, beberapa imago meyukai

beberapa tana man tertentu misalnya Papilio memnon menyukai nektar Ixora indica (soka). Pernah melihat kupu-kupu yang menjilat-jilat tanah? ternyata hal itu adalah usaha kupu-kupu untuk menyerap garam mineral, untuk memperlancar

proses metabolisme tubuh, terutama bagi para pejantan agar sayap mereka tampil

elok untuk memikat kupu-kupu betina. Tiap jenis menyunyai warna dan corak

sayap yang berbeda, perkawinan antar jenis jarang terjadi, bila terjadi kopulasi

akan tercipta individu yang infertile.

Kupu-kupu adalah makhluk lemah, senjata yang dia miliki hanyalah

kemampuan untuk mimikri atau mengubah warna dirinya seperti keadaan

lingkungannya, sayap yang menyolok dapat berubah menjadi gelap sesuai

lingkungannya, pada beberapa kepompong pada saat menjadi larva bahkan

memakan tumbuhan beracun agar tidak dimangsa predator.

Hilangnya kupu-kupu adalah bukti ketidakseimbangan ekosistem, karena

kupu-kupu mempunyai beberapa manfaat antara lain: selain menghisap nektar,

mengambil zat besi dalam tanaman, menghisap mineral dari tanah, kupu-kupu

juga menjadi pengha ntar bertemunya putik dan kepala sari pada beberapa tanaman

atau sebagai penyerbuk tanaman. Berdasarkan hal tersebut di atas maka

(12)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehadiran jenis kupu-kupu dan

pakannya pada tegakan Jati di areal Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi

tentang kehadiran jenis kupu-kupu dan pakannya pada tegakan Jati di areal Hutan

(13)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A . Uraian Tentang Serangga

Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang serangga (insekta). Ilmu

ini merupakan suatu studi yang terorganisasi untuk memahami fase kehidupan

serangga dan peranannya di alam. Entomologi berasal dari kata entomos

(potongan/irisan) dan logos (ilmu). Sedangkan entomologi pertanian adalah ilmu

yang mempelajari serangga yang ada hubungannya dengan pertanian. Hubungan

dengan pertanian dapat bersifat menguntungkan atau sebaliknya, merugikan.

Dari sekian banyak jenis hewan yang ada di permukaan bumi, ternyata sekitar ¾

bagian adalah serangga. Dari jumlah tersebut, lebih dari 750.000 jenis telah

berhasil diketahui dan diberi nama. Jumlah tersebut merupakan kurang lebih 80%

dari anggota filum Arthopoda. Karena jumlah jenis serangga merupakan yang

terbanyak dari dunia hewan, khususnya dari filum Arthopoda (Jumar, 1997)

Serangga adalah salah satu makhluk hidup yang termasuk jenis hewan

invertebrata (tidak bertulang belakang) kelas Insekta. Serangga memiliki jumlah

spesies terbesar yang tersebar luas di habitat daratan dibandingkan dengan

kelas-kelas yang lain dalam filum Arthropoda. Para ilmuwan memperkirakan, ada 30

juta spesies serangga tak dikenal yang tersebar di berbagai belahan bumi ini.

Sampai saat ini, sekitar 1 juta species serangga sudah dikenali.

Menurut Jumar (1997), secara umum, serangga dapat dikenali melalui

(14)

1. Memiliki jumlah kaki 3 pasang

2. Bagian tubuh terbagi menjadi 3 yaitu caput (kepala), thoraks (dada)

dan abdomen (perut)

3. Sebagian memiliki rangka luar yang keras disebut eksoskeleton

Jika kita membicarakan serangga, maka mungkin yang terbayang dalam

cakrawala kita hanya beberapa ekor kupu-kupu yang terbang hilir mudik di taman

bunga, sekelompok semut yang mengerubuti tetesan air bergula, atau

segerombolan laron yang terbang di sekitar lampu. Pernahkah kita berpikir,

sesunguhnya seranga itu ada di mana- mana, dan dalam jumlah, mereka melebihi

hewan melata daratan lainnya. Menurut Pedigo (1989), diperkirakan dari setiap

lima ekor hewan maka salah satunya adalah kumbang, dan kumbang adalah salah

satu serangga yang termasuk ordo Coleoptera, kelas insekta atau serangga. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa serangga merupakan hewan yang dominan dimuka bumi

sekarang ini.

Serangga terdiri atas beberapa bangsa (ordo), antara lain bangsa kumbang

(ordo Coleoptera), bangsa kupu-kupu (ordo Lepidoptera), bangsa belalang (ordo Orthoptera), bangsa tabuhan (ordo Hymenoptera) dan bangsa kepik (ordo

Hemiptera). Tiap bangsa atau ordo tersebut memiliki ciri khas baik dalam bentuk,

ukuran maupun cara hidup.

Menurut Pedigo (1989),, beberapa serangga memiliki struktur

mengagumkan bila kita bandingkan dengan vertebrata. Lebah dan tabuhan serta

sejumlah semut (ordo Hymenoptera), misalnya memiliki organ untuk bertelur

(15)

tesebut merupakan satu sarana yang bagus untuk menyerang dan mempertahankan

diri. Serangga juga memiliki aneka warna, dari yang sangat tidak menarik

sampai sangat cemerlang. Beberapa serangga memiliki warna-warni yang

kemilau, layaknya permata yang hidup.

Serangga adalah mahluk yang berdarah dingin. Bila suhu lingkungan

menurun, maka suhu tubuh mereka juga menurun dan proses fisiologinya menjadi

lambat. Beberapa serangga dapat hidup pada suhu yang sangat rendah dan

beberapa lagi mampu hidup pada suhu tinggi. Serangga tahan terhadap suhu

rendah sebab di dalam jaringan tubuhnya tersimpan etilenaglikol.

Di alam, perkembangan dan siklus hidup serangga mengalami

tingkat-tingkat dari yang sederhana sampai kompleks dan bahkan menakjubkan. Sebagai

contoh siklus hidup yang sederhana, dijumpai pada belalang. Siklus hidup

belalang dimulai dari telur, berikutnya telur menetas menjadi nimfa. Nimfa ini

lah yang kemudian berkembang menjadi imago ‘serangga dewasa’

(16)

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Serangga Menurut Jumar (1997), faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan

serangga sebagai berikut:

1. Faktor Biotik

a. Daya reproduksi dan survifal.

Daya reproduksi adalah kemampuan reproduksi suatu serangga di

dalam periode waktu tertentu dari setiap ekor serangga betina yang dewasa

pada keadaan sekeliling yang optimum.

Sifat–sifat serangga yang menentukan daya reproduksi adalah:

1) Facundity ( kesuburan ) adalah kemampuan serangga untuk

menghasilkan telur

2) Life Cyc le adalah panjang umur serangga dari mulai telur sampai

menjadi imago.

3) Sex Ratio adalah perbandingan antara serangga jantan dan betina yang

dihasilkan dari telur-telurnya.

4) Parthenogenesis adalah perkembangan tanpa pembuahan.

5) Polyembrioni adalah dua serangga atau lebih yang dapat dihasilkan dari

satu telur

Daya survival adalah kemampuan tubuh, cara hidup dan sifat-sifat

(17)

b. Kuantitas dan Kuntitas Makanan.

Kualitas makanan adalah keadaan makanaan sesuai atau tidak

dengan yang disukai sedangkan kuantitas makanan adalah keadaan

makanan jumlah cukup atau tidak bagi serangga.

Faktor-faktor makanan yang mempengaruhi perkembangan

populasi serangga ialah:

- Banyaknya tanaman inang yang cocok atau disukai.

- Kerapatan tanaman inang

- Komposisi tegakan

- Umur tanaman inang

- Adanya tanaman inang lainnya sebagai makanan pengganti bila

tanama n yang cocok atau disukai telah habis.

c. Parasit dan Predator

Parasit adalah suatu organisme yang hidup di dalam atau di luar

tubuh organisme lain, di mana organisme yang pertama mendapat

kebutuhan hidupya dari organisme kedua sehingga organisme kedua

dirugikan.

Predator adalah suatu organisme yang hidup bebas di alam, yang

untuk hidupnya mendapatkan makanan dengan memangsa dan membunuh

mangsanya, baik berupa telur, pupa/nimfa ataupun imago. Biasanya

(18)

2. Faktor fisik

a). Suhu

Serangga adalah binatang yang berdarah dingin artinya suhu badan

sama dengan suhu disekelilingnya, karena tergantung pada tempaaratur

disekeliling maka untuk hidup, tumbuh dan berkembang dari telur sampai

dewasa suhu disekitarnya haurus berada pada daerah temparatur yang

cocok untuk perkembangan hidup serangga ada zonz-zona aktifitas

kehidupan serangga

b). Hujan/kelembapan

Butiran air hujan yang kecil dan ringan tidak banyak berpengaruh

pada serangga, tetap untuk hujan deras dengan butiran yang besar dapat

membunuh serangga, Dapat mengancam serangga ke tempat yang banyak

musuhnya atau ketempat yang tidak ada makanan.

c). Angin

Pengaruh langsung dari angin misalnya karena angin suatu

serangga dapat menyebar ke daerah yang jauh hingga dapat menentukan

makanan dan tempat yang baru untuk kehidupan serangga tapi dapat juga

karena angin suatu serangga dapat terbawa ke tempat yang tidak ada

(19)

Menurut Jumar (1997), ada beberapa manfaat serangga antara lain

adalah:

1. Serangga sebagai penyerbuk tanaman.

2. Serangga sebagai penghasil produk seperti:madu, lilin, sutra, bahan lac, dan

lain- lain.

3. Serangga yang bersifat entomofagus (predator dan parasitoid).

4. Serangga pemakan bahan organik.

5. Serangga pemakan gulma.

6. Serangga sebagai bahan penelitian

C. Uraian Tentang Kupu-kupu Menurut Jumar (1997), klasifikasi kupu-kupu adalah:

Kerajaan : Animalia Divisi : Rhopaloceta Filium : Arthopoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Nymphalidae Genus : Junonia

Jenis : Junonia orithya

Kupu-kupu merupakan serangga yang tergolong dalam ordo Lepidoptera

atau serangga sisik (lepis=sisik dan preton=sayap)

Menurut Jumar (1997), secara sederhana kupu-kupu dibedakan dari

(20)

Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat

kebanyakan aktif diwaktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau

hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan

sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat

cendrung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini

selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan

pegangan yang pasti.

1. Kebiasaan dan Makanan

Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya

jarang orang yang tidak merasakan jijik pada ulat; padahal keduanya adalah

mahluk yang sama. Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap

hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi

kupu-kupu atau ngengat.

Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nectar/ sari

kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari

buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung,

dan tanah basah.

Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan

daun-daunan. Ulat- ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing- masing jenis

ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja.

Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh

(21)

2. Kupu-kupu dan Manusia

Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai hewan penyerbuk yang membantu

bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga petani dan orang pada

umumnya kupu-kupu ini sangat bermanfaat.

Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus.

Bukan hanya tanaman-tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga

pohon-pohon buah dan pohon-pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh ulat

dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis ulat terutama dari jenis ngengat

yang menjadi hama petani yang serius.

D. Uraian Tentang Jati (Tectona grandis)

Menurut Tini dan Khairul (2002), uraian umum tentang Jati sebagai

berikut:

Jati (Tectona grandis; family: Vebenacea) pada mulanya merupakan tanaman hutan yang tidak sengaja ditanam dan tumbuh liar di dalam hutan

bersama jenis tanaman lainnya. Di alam, tanaman Jati tumbuh sebagai tanaman

campuran serta tumbuh di daerah yang mempunyai perbedaan musim basah dan

kering yang tegas.

Jika dilihat dari penyebaranya, tanaman Jati terbesar di garis lintang 9° LS-25° LU, mulai Benua Asia, Afrika, Amerika, dan Australia, bahkan sampai ke Selandia baru. Di Asia, tanaman Jati secara alami terbesar di negara-negara Asia

Tenggara, Taiwan, India dan Sri langka. Di Australia dan Pasipik, ditemukan di

(22)

Selandia Baru. Di Afrika, tanaman Jati terdapat di Sudan, Kenya, Tasmania,

Tanganyika, Uganda, Ghana, Senegal, Nirgeria, dan beberapa negara di Afrika

Barat. Sementara itu di Amerika, tanaman Jati terdapat di Jamaika, Panama,

Argentina, Poerto Riko, Kepulauan Tobago, dan Suriname. Jati tersebut tumbuh

sebagai tanaman spesifik dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda

Seiring dengan perjalanan waktu dan pertumbuhan manusia akan bahan

baku kayu yang selalu meningkat, ketersediaan Jati yang tumbuh secara alami

jumlahnya semakin menurun. Akibatnya ketersediaan bahan baku berupa kayu

Jati yang semula merlimpah di hutan menjadi terbatas. Hal ini menyebabkan

tanaman ini mulai banyak dibudidayakan. Belakangan banyak yang

mengusahakan penanaman Jati secara intensif, bahkan di luar daerah yang selama

ini dikenal sebagai daerah sentra jati.

Di Indonesia pengembangan tanaman Jati di luar daerah sentra Jati sangat

memungkinkan untuk dilakukan. Hal ini disebabkan banyak daerah yang

memiliki kondisi tanah dan iklim yang cocok untuk tanaman Jati. Meskipun

demikian, penyebaran tanaman ini banyak menemui masalah karena sulitnya

mendapatkan bibit Jati yang bermutu baik dan dalam jumlah yang memadai.

Jati banyak tumbuh di tanah datar dan berbukit rendah dengan ketinggian

600 m di atas permukaan laut (dpl). Di atas ketinggian tersebut, Jati jarang

ditemukan. Meskipun demikian dilaporkan bahwa di Myanmar Jati dapat tumbuh

dan ditemukan di ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Bahkan, di India

(23)

Jati merupakan jenis tanaman yang tidak selalu hijau atau bisa disebut

deciduons yakni ada saatnya mengalami gugur daun. Terjadinya proses gugur

daun ini tidak sama antar jati yang ada di Indonesia dan Jati yang ada di negara

lain. Hal ini sangat tergantung dari kondisi iklim, musim, variasi hujan dan

panas, serta kondisi tanah yang berbeda akibat perbedaan geologis dan geografis.

Sebagai contoh, gugur daun atau daun lepas ini di Thailand terjadi mulai bulan

November-Januari. Selama musim tersebut, Jati tidak akan berdaun. Daun baru

akan nampak pada bulan April sampai Juni dan biasanya sangat tergantung dari

keadaan setempat.

Sifat fisika yang terpenting dari kayu Jati adalah nilai banding antara kayu

teras dan kayu gubalnya. Kayu teras adalah kayu Jati bagian luar yang bertektur

sangat kuat. Kayu adalah kayu Jati bagian dalam. Jika menghendaki kayu Jati

dengan dekoratif yang bagus, sebaiknya kayu Jati ditebang setelah berumur di atas

40 tahun atau lebih.

(24)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di areal Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian

Negeri Samarinda dan laboratorium Konservasi. Waktu penelitian selama 4 bulan

mulai 23 April sampai 23 Agustus 2010 meliputi kegiatan: orientasi lapangan;

persiapan alat dan bahan; pengambilan, pengumpulan dan pengolahan data;

penyusunan laporan hasil penelitian

B. Alat dan Bahan

1. Bahan

Bahan-bahan yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Tegakan Jati umur 5 tahun

b. Kupu-kupu pada tegakan Jati

c. Tumbuhan pakan kupu-kupu pada tegakan jati

d. Alkohol 70% untuk mematikan kupu-kupu yang ditangkap

e. Kapas untuk membantu mematikan kupu-kupu

f. Kertas papilot untuk penyimpanan kupu-kupu yang telah

diawetkan

g. Kertas millimeter untuk latar belakang dalam dokumentasi

(25)

2. Alat:

Alat-alat yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jaring serangga untuk menangkap kupu-kupu

b. Toples untuk penyimpanan kupu-kupu semantara sebelum

direntang

c. Papan rentang berbagai ukuran untuk merentangkan kupu-kupu

yang akan diawetkan

d. Oven untuk pangawetan kupu-kupu

e. Alat tulis untuk menulis dan mencatat data-data yang diambil dari

lapangan dan di laboratorium

f. Higrometer untuk mengetahui suhu dan kelembapan di sekitar

lokasi penelitian

g. Kotak koleksi serangga untuk tempat menyusun serangga yang

telah diawetkan.

h. Jarum pentul untuk menahan kupu-kupu apabila direntang pada

papan perentang.

i. Penggaris untuk membantu dokumentasi

j. Buku literatur tentang serangga untuk identifikasi jenis kupu-kupu

yang telah ditangkap.

k. Buku literatur tentang tumbuhan untuk identifikasi jenis tumbuhan

yang ada pada tegakan Jati.

(26)

C. Prosedur Penelitian

1. Orientasi lapangan dilakukan untuk menentukan lokasi penelitian

2. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian,baik untuk

penelitian di lapangan maupun di laboratorium

3. Penangkapan kupu-kupu dengan menggunakan jaring serangga kemudian

kupu-kupu dimasukkan ke dalam toples yang telah diberikan kapas

beralkohol 70% kemudian dibawa ke laboratorium konservasi, kupu-kupu

yang didapat dicatat dan dimasukkan ke dalam tally sheet berikut ini

Tabel 1. Tally Sheet Penelitian.

No. Hari/

Tanggal

Waktu Penelitian Suhu (°C) Kelembapan (%) KET

Pagi Sore Pagi

Sore Pagi Sore

Jenis Jenis

Keterangan: - Pagi (08.00-11.00) - Sore (15.00-17.00)

4. Pengambilan tumbuhan yang menjadi pakan kupu-kupu pada tegakan jati

dan dibawa ke laboratorium Konservasi untuk diidentifikasi untuk

(27)

5. Pengawetan kupu-kupu, setelah kupu-kupu mati ,kemudian kupu-kupu

dibentangkan di papan bentang kemudian dimasukkam ke dalam oven untuk

proses pengeringgan dengan suhu 28°C selama 4 hari kemudian kupu-kupu

yang telah dikeringkan dan dikeluarkan dari oven dimasukkan ke dalam

kertas papilot.

6. Pengambilan foto

a. Kupu-kupu yang telah diawetkan diletak dan diatur dengan baik di kertas

millimeter dan disampingnya diletakkan penggaris/mistar dan dapat diberi

nama jenis kupu-kupu yang telah dapat di identifikasi

b. Foto tumbuhan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati diambil langsung di

lapangan.

7. Identifikasi kupu-kupu dan tumbuhan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati,

dilakukan dengan cara menyamakan dan membandingkan antara kupu-kupu

dan tumbuhan pakan kupu-kupu pada tegakan Jati yang ditemukan selama

penelitian dengan gambar kupu-kupu dan tumbuhan yang ada pada literatur.

8. Menyusun kupu-kupu yang telah di identifikasi ke dalam kotak koleksi.

D. Pengambilan dan Analisis Data

1. Mengidentifikasi jenis kupu-kupu dan tumbuhan pakan kupu-kupu pada

tegakan Jati dengan cara menyamakan atau membandingkan kupu-kupu dan

tumbuhan pakan kupu pada tegakan Jati yang ditemukan dengan

kupu-kupu dan tumbuhan pada buku-buku literatur yang telah ada.

(28)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 1. Jenis kupu-kupu

Jenis kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda pada saat penelitian berjumlah 10 jenis,

jenis yang terindentifikasi terdiri dari 4 famili dan berjumlah 7 jenis, jenis yang

belum teridentifikasi berjumlah 3 jenis. Lebih jelasnya jenis yang

terindentifikasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis Kupu-kupu yang Teridentifikasi pada Tegakan Jati Di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

No. Famili Jenis kupu-kupu

1. Pieridae 1. Catopsilia pamona

2. Eurema sp. 3. Leptosia nina

2. Nymphalidae 1. Hypolimnas bolina

2. Doleschallia bisaltide

3. Danaidae 1. Ideopsis vulgaris

4. Satyridae 1. Ypthima fasciata

Pada Tabel 2 di atas, ada 7 jenis kupu-kupu yang dapat diidentifikasi,

klasifikasi dan ciri-ciri masing- masing jenis kupu-kupu tersebut adalah sebagai

(29)

a. Catopsilia pamona

Klasifikasi Catopsilia pamona sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Divisi : Rhopaloceta Filium : Arthopoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Pieridae Genus : Catopsilia

Spesies : Catopsilia pamona

Kupu-kupu Catopsilia pamona ini berukuran panjang 5.0 cm dan lebar 6.5 cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.dan sayap belakang

berwarna putih dan kuning. Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Catopsilia pamona dapat dilihat pada Gambar 1.

(30)

b. Eurema sp.

Klasifikasi Eurema sp. sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Divisi : Rhopaloceta Filium : Arthopoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Pieridae Genus : Eurema Spesies : Eurema sp.

Kupu-kupu Eurema sp. ini berukuran panjang 2.5 cm dan lebar 4.3 cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.dan sayap belakang berwarna

kuning, pada bagian pinggir sayap depan dan sayap belakang berwarna coklat

kehitaman. Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Eurema sp. dapat dilihat pada Gambar 2.

(31)

c. Leptosia nina

Klasifikasi Leptosia nina sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Divisi : Rhopaloceta Filum : Arthopoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Pieridae Genus : Leptosia

Spesies : Leptosia nina

Kupu-kupu Leptosia nina ini berukuran panjang 1.8 cm dan lebar 3.2 cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.berwarna putih, ada 2 bercak

kecil berwarna hitam yaitu pada bagian pinggir sayap dan agak sedikit ke

dalam. Sayap belakang berwarna putih. Lebih jelasnya kupu-kupu jenis

Leptosia nina dapat dilihat pada Gambar 3.

(32)

d. Hypolimnas bolina

Klasifikasi Hypolimnas bolina sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Divisi : Rhopaloceta Filum : Arthopoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Nymphalidae Genus : Hypolimnas

Spesies : Hypolimnas bolina

Kupu-kupu Hypolimnas bolina ini berukuran panjang 6.2 cm dan lebar 6.5 cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.berwarna hitam keunguan, ada

bercak kecil berwarna putih dan bercak berbentuk lonjong berwarna putih.

Sayap belakang berwarna hitam keunguan, ada bercak berbentuk bulat

berwarna putih . Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Hypolimnas bolina dapat dilihat pada Gambar 4.

(33)

e. Doleschallia bisaltide

Klasifikasi Doleschallia bisaltide sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Divisi : Rhopaloceta Filium : Arthopoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Nymphalidae Genus : Doleschallia

Spesies : Doleschallia bisaltide

Kupu-kupu Doleschallia bisaltide ini berukuran panjang 5.5 cm dan lebar 7.5 cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan berwarna coklat dan

bagian pinggir sayap berwarna hitam melebar. Sayap belakang berwarna

coklat. Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Doleschallia bisaltide dapat dilihat pada Gambar 5.

(34)

f. Ideopsis vulgaris

Klasifikasi Ideopsis vulgaris sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Divisi : Rhopaloceta Filium : Arthopoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Danaidae Genus : Ideopsis

Spesies : Ideopsis vulgaris

Kupu-kupu Ideopsis vulgaris ini berukuran panjang 3.5 cm dan lebar 8.0 cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.dan sayap belakang berwarna

hitam. Sayap depan dan sayap belakang bercorak , ada yang berbentuk garis

panjang, garis pendek, bulatan kecil dan titik-titik yang semuanya berwarna

putih. Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Ideopsis vulgaris dapat dilihat pada Gambar 6.

(35)

g. Ypthima fasciata

Klasifikasi Ypthima fasciata sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Divisi : Rhopaloceta Filium : Arthopoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Satyridae Genus : Ypthima

Spesies : Ypthima fasciata

Kupu-kupu Ypthima fasciata ini berukuran panjang 2.5 cm dan lebar 4.8 cm, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.berwarna coklat tua dan ada

bentuk bulatan seperti mata berwarna hitam. Sayap belakang berwarna coklat

tua dan ada bentuk bulatan seperti mata tapi ukurannya lebih kecil berwarna

hitam. Lebih jelasnya kupu-kupu jenis Ypthima fasciata dapat dilihat pada Gambar 7.

(36)

Jenis kupu-kupu yang belum teridentifikasi berjumlah 3 jenis, lebih

jelasnya jenis kupu-kupu yang belum terindentifikasi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jenis Kupu-kupu yang Belum Teridentifikasi pada Tegakan Jati Di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

No. Jenis kupu-kupu Keterangan

1. Kupu-kupu A

2. Kupu-kupu B

3. Kupu-kupu C

Pada Tabel 3 di atas, ada 3 jenis kupu-kupu yang belum teridentifikasi,

ciri-ciri masing- masing jenis kupu-kupu tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kupu-kupu A

Kupu-kupu A ini berukuran panjang 4.5 cm dan lebar 6.4 cm,

mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.berwarna putih dan ada bercak

hitam, pinggir sayap berwarna hitam. Sayap belakang berwarna kuning,

pinggir sayap berwarna hitam. Lebih jelasnya kupu-kupu A dapat dilihat

pada Gambar 8.

(37)

Gambar 8. Jenis Kupu-kupu A

b. Kupu-kupu B

Jenis kupu-kupu B ini berukuran panjang 1.5 cm dan lebar 3.4 cm,

mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.dan sayap belakang berwarna putih

dan ada bintik hitam, bagian pinggir sayap depan dan sayap belakang

berwarna hitam. Lebih jelasnya kupu-kupu B dapat dilihat pada Gambar 9.

(38)

c. Kupu-kupu C

Jenis kupu-kupu C ini berukuran panjang 2.0 cm dan lebar 4.0 cm,

mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan.dan sayap belakang berwarna

hitam. Lebih jelasnya kupu-kupu jenis C dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Jenis Kupu-kupu C

2. Jenis Pakan

Jenis pakan kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di hutan

pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda pada saat penelitian berjumlah

2 jenis, lebih jelasnya jenis pakan kupu-kupu tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jenis Pakan Kupu-kupu pada Tegakan Jati Di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

No. Jenis tunbuhan Keterangan

1. Melastoma sp. 2. Asystasia intrusa

Pada Tabel 4 di atas, ada 2 jenis pakan kupu-kupu yang ditemukan pada

(39)

a. Melastoma sp.

Menurut Stenis, dkk 2006, Melastoma sp. adalah perdu tinggi 0,5- 4,0 m, cabang yang muda bersisik. Daun betangkai, berhadapan, memanjang,

dengan ujung runcing, bertulang daun 3,2-20 kali 1-8, kedua belah sisinya

berbulu. Bunga bersama-bersama 5-18, pada ujung dan di ketiak daun yang

tinggi berbilangan 5-(4-6) .tabung kelopak berbentuk lonceng, bersisik, tajuk

kebanyakan lebih pendek daripada tabung, bersisik, rontok, berseling dengan

sejumlah gigi kecil. Daun pelindung bersisik, langsing, tidak menutupi

kuncup. Daun mahkota bulat telur terbalik, panjang 2-3 cm, ungu merah,

jarang putih. Benang sari 10 (8-12), Memenjang dari penghubung sari di

bawah ruang sari pada benang sari yang panjang 6-16 mm, pada yang pendek

2-7 mm. Bakal buah dilihat pada beruang 5-(4-6), dihubungkan oleh bingkai

terhadap tabung kelopak. Buah buni berbentuk priuk, membuka melintang

secara teratur, dimana terlepas bingkai biji yang merah tua. Biji berbentuk

(40)

Gambar 11. Melastoma sp.

b. Asystasia intrusa

Klasifikasi Asystasia intrusa. sebagai berikut: Kerajaan : Tumbuhan

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dycotil

Suku : Acanthaceae

Marga : Asystasia

Spesies : Asystasia intrusa

Jenis Asystasia intrusa tinggi sampai dengan dua kaki warna bunga putih dengan sedikit ungu, sangat umum di tanah kosong dan ruang terbuka di

(41)

sepanjang pinggiran hutan, Asystasia intrusa merupakan sumber nabati yang baik selama perjalanan berkemah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar

12.

Gambar12. Asystasia intrusa

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada tegakan Jati di areal Hutan Pendidikan

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, pada saat penelitian ditemukan kupu-kupu

berjumlah 10 jenis, jenis yang terindentifikasi terdiri dari 4 famili dan berjumlah

7 jenis sedangkan berjumlah 3 jenis belum teridentifikasi. Famili dan jenis yang

teridentifikasi adalah: famili Danaidae ditemukan 1 jenis yaitu Ideopsis vulgaris; famili Nymphalidae ditemukan 2 jenis yaitu Hypolimnas bolina dan Doleschallia bisaltide; famili Pieridae ditemukan 3 jenis yaitu Catopsilia pamona, Eurema sp. dan Leptosia nina;famili Satyridae ditemukan 1 jenis yaitu Ypthima fasciata.

(42)

Jenis kupu-kupu yang ditemukan pada saat penelitian pada tegakan Jati di

Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda berjumlah 10 jenis,

jumlah jenis kupu-kupu yang ditemukan tersebut hanya sedikit bila dibandingkan

jumlah jenis kupu-kupu yang ada di Indonesia dan jumlah jenis kupu-kupu yang

ada di dunia. Hal ini sesuai dengan (www.escampur88.blogspot.com), yang menyebutkan bahwa di dunia terdapat sekitar 20.000 spesies kupu-kupu,

Indonesia adalah negara kedua pemilik kupu-kupu terbanyak di dunia, di

Indonesia terdapat sekitar 2.500 jenis kupu-kupu.

Tidak salah jika ada yang mengatakan bahwa negeri kita adalah 'seonggok'

tanah surga yang di lemparkan ke bumi sehingga menjadi tempat yang nyaman

bagi berbagai makhluk hidup di dunia ini, tidak terkecuali jenis serangga seperti

kupu-kupu.

Bahkan diantarnya hanya terdapat di Indonesia, mari kita mengenal

mereka. Ratusan jenis kupu-kupu hidup di Indonesia. Menurut sebuah catatan di

dunia terdapat sekitar 20.000 spesies Kupu-kupu. Indonesia adalah negara kedua

pemilik kupu-kupu terbanyak di dunia Indonesia sekitar 2.500 jenis kupu-kupu.

Brasil di hutan belantara Amazon memiliki jenis terbanyak.

(www.escampur88.blogspot.com).

Berdasarkan hasil penelitian pada tegakan Jati di areal Hutan Pendidikan

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, pada saat penelitian ditemukan 2 jenis

tumbuhan yang menjadi pakan kupu-kupu yaitu jenis Melastoma sp. dan Asystasia interusa. Pada saat penelitian ke 2 jenis tumbuhan tersebut banyak

(43)

kupu-kupu hinggap dan menghisap nektar bunganya dan ke 2 jenis tumbuhan

tersebut dapat menjadi pakan kupu-kupu.

Berdasarkan hasil penelitian yaitu tentang suhu dan kelembapan pada

tegakan Jati di areal Hutan Pendidikan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda yang telah dicatat menunjukan bahwa keadaan lingkungan tersebut

cocok untuk tempat hidup kupu-kupu. Suhu berkisar antara 27 - 31°C sedangkan

kelembapan berkisar antara 60 – 98%.

Adanya tumbuhan yang menjadi pakan dan keadaan lingkungan yang

cocok sehingga kupu-kupu dapat hidup dan berkembangbiak pada tegakan Jati di

aral Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Menurut Jumar

(1997), faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangbiakan serangga ada 2 yaitu: faktor biotik yang terdiri dari daya reproduksi dan daya survival, kualitas

dan kuantitas makanan, parasit dan predator, sedangkan faktor fisik yang terdiri

dari temperatur atau suhu (temperatur/suhu yang efektif untuk perkembangbiakan

serangga berkisar antara 15 - 38°C, sedangkan suhu optimum untuk

(44)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

4. Jenis kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan Pendidikan

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda yang dapat diidentifikasi terdiri dari 4

famili yang berjumlah 7 jenis, famil Pieridae terdiri dari 3 jenis yaitu:

Catopsilia pamona, Eurema sp., Lept osia nina. Famili Nymphalidae terdiri dari 2 jenis yaitu: Hypolimnas bolina dan Doleschallia bisaltide. Familli Danaidae terdiri dari 1 jenis yaitu: Ideopsis vulgaris dan famili Satyridae terdiri dari 1 jenis yaitu: Ypthima fasciata.

5. Jenis kupu yang belum teridentifikasi berjumlah 3 jenis yaitu:

kupu-kupu A, kupu-kupu-kupu-kupu B dan kupu-kupu-kupu-kupu C.

6. Tumbuhan pakan kupu-kupu yang ditemukan pada tegakan Jati di Hutan

Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda adalah Melastoma sp. dan

Asystasia intrusa.

B. Saran

Perlu adanya pene letian lanjutan tentang kehadiran jenis kupu-kupu yang

ada di wilayah Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, agar dapat diketahui

apakah jenis – jenis kupu-kupu yang ditemukan pada penelitian ini ditemukan

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Kupu-kupu dan serangga lainnya. www.google.com

Anonim. 2010. Sedikit tenteng umur Metamorfosis kupu-kupu. www.kapanlagi.com

Anonim. 2010. Tentang umur kupu-kupu sebagi indikator lingkungan hidup alami yang unik. www.kapanlagi.com\

Anonim. 2010. 200 Jenis Kupu-Kupu Terindah di Dunia ada di Indonesia www.escampur88.blogspot.com

Jumar. 2000. Entomologi Pertanian, Jakarta PT.Rineka cipta

Steenis Van ,C.G.G.J, dkk. 2006. Flora.

Tini, Nia dan Khairul Amri. 2002. Mengembungkan Jati Unggul Pilihan Inventasi Prospektif. Jakarta Agromedia Pustaka

(46)

Tabel 5. Data Pengamatan Kupu-kupu pada Tegakan Jati Di Hutan Pendidikan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

No Hari/ Tanggal

Waktu Penelitian Suhu (°C) Kelembapan (%)

Keterangan Pagi

(08.00-11.00)

Sore

(15.00-17.00) Pagi Sore Pagi Sore

Jenis Jenis 1 Rabu, 23 Juni 2010 Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. 30 31 70 80 2 Kamis, 24 Juni 2010 Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. 30 30 75 80 3 Jumat, 25 Juni 2010 Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. Jenis B 30 30 75 80 4 Sabtu, 26 Juni 2010 Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. 30 31 70 80 5 Minggu, 27 Juni 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp.

Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. Jenis C Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide 29 31 70 80

(47)

6 Senin, 28 Juni 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Jenis C 28 30 82 80 7 Selasa, 29 Juni 2010

Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. Jenis C Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. 29 28 98 88 8 Rabu, 30 Juni 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Jenis C Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. 30 30 64 70 9 Kamis, 1 Juli 2010 Jenis A Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Jenis C Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Jenis C 30 31 75 80

(48)

10 Jumat, 2 Ju li 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Jenis C Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina 29 29 60 80 11 Sabtu, 3 Ju li 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina Loeptsia nina Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Jenis C 27 30 80 80 12 Minggu, 4 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. 29 28 98 88 13 Senin. 5 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona 27 30 75 85

(49)

14 Selasa, 6 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina

Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. Jenis C 30 30 75 80 15 Rabu, 7 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Jenis A Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Jenis C 31 29 60 80 16 Kamis, 8 Juli 2010 Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina 27 30 80 80 17 Jumat, 9 Juli 2010 Jenis A Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona 30 30 75 80

(50)

18 Sabtu, 10 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. 30 30 75 80 19 Minggu, 11 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. 27 30 80 80 20 Senin, 12 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona 28 30 82 80 21 Selasa, 13 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona

Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. 29 28 98 88 22 Rabu, 14 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina 30 30 64 70

(51)

23 Kamis, 15 Juli 2010

Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B 31 29 60 80 24 Jumat, 16 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Jenis C Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina 27 29 60 80 25 Sabtu, 17 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina Jenis C Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Eurema sp. 27 29 60 80 26 Minggu, 18 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis C 30 30 75 80 27 Senin, 19 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona 30 30 75 80

(52)

28 Selasa, 20 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina Doleschallia bisaltide Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina 31 29 60 80 29 Rabu, 21 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Ideopsis vulgaris Jenis B Catopsilia pamona Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina Ideopsis vulgaris 31 29 60 80 30 Kamis, 22 Juli 2010 Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona Eurema sp. Leptosia nina Hypolimnas bolina Doleschallia bisaltide Ypthima fasciata Jenis B Catopsilia pamona 29 28 98 88

(53)

53

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Analisis perbandingan tarif menunjukkan penetapan tarif dengan menggunakan

- Menyesuaikan beberapa kriteria bangunan ramah lingkungan dari GBCI dengan kriteria perancangan kantor sewa supaya bisa diterapkan secara baik sehingga tujuan menciptakan

Pada perencanaan bendung tetap Gunung Nago tersebut dilakukan perhitungan seperti analisa hidrologi menggunakan metode aritmatik, perhitungan debit banjir rencana

Pembelajaran bahasa Arab adalah suatu proses menambah pengetahuan tentang alat komunikiasi bahasa Arab yang dilakukan oleh seorang pengajar kepada peserta didik

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Pembangunan Daerah Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Ketimpangan Distribusi Pendapatan Antar Kecamatan Ketersedian Infrastruktur Tipologi

(1) Logo daerah dapat digunakan pada bangunan resmi pemerintahan daerah, gapura, tanda batas antar kabupaten, kop surat, stempel organisasi perangkat daerah,

• Citilink revisi pendapatan menjadi USD 550 juta • BMRI akan pacu bisnis e-money pada tahun 2016 • AGRO tetapkan target konservatif.. • UUS NISP akan tambah office channeling