• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROSES PEMILIHAN BERITA DI PROGRAM METRO SIANG, METRO TV JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PROSES PEMILIHAN BERITA DI PROGRAM METRO SIANG, METRO TV JAKARTA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PROSES PEMILIHAN BERITA DI

PROGRAM METRO SIANG, METRO TV

JAKARTA

Simon Nataneal / Rahmat Edi Irawan

Jl. Haji Muala No. 39 Jakarta Barat, 08999 179 222/ 0817 406500, simon_nataneal@yahoo.co.id

ABSTRAK

(Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia)

Purpose of research, is to know factors that influence the selection of process news "Metro

Siang" and what is the basis for the selection of news material aired on the Program "Metro Siang" on Metro TV Jakarta.

Methods of research, observation with a qualitative approach, while the source of the data

obtained is looking for an internal company, went into the field and conduct in-depth interview with informants who perform duties as team work and outlines the core personal experiences during the observation.

The results obtained, from the results of research entitled "Analysis Process Of Selection News

at " Metro Siang " on Metro TV Jakarta, , stage production of" Metro Siang "includes pre-production, production, post-production and some activities. While the selection of news items based on several factors, such as individual (reporter, editor, and contributor), media routines (audiense, resources and news editor), organizational structure (media owners and internal organization), extra media (news sources, advertisers,

audiense, and technology), and ideology (audiense).

The concept of dimension in the selection of news "Metro Siang" based visualization, good audio, proximity, duration of news material in order to maintain the quality of the news items that will be aired for audiense throughout Indonesia.

Conclusion, the hierarchy of factors influenced the selection of news influence (except the role

of government in the extra media) and news selection strategy based on the visualization, as well as the duration of an audio news(SN)

Keywords :

Analysis, Selection, Strategy, Program, Metro Siang, Metro TV

Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi proses

pemilihan berita “Metro Siang” dan apa dasar pemilihan materi berita untuk ditayangkan pada Program “Metro Siang” di Metro TV Jakarta.

Metode penelitian, melakukan observasi dengan pendekatan kualitatif, adapun sumber yang

diperoleh adalah mencari data internal perusahaan, terjun ke lapangan dan melakukan wawancara mendalam (in depth interview) dengan narasumber yang menjalankan tugas sebagai tim kerja inti serta menjabarkan pengalaman pribadi selama melakukan observasi.

Hasil yang dicapai dari hasil penelitian yang berjudul “Analisis Proses Pemilihan Berita Di

Program Metro Siang, Metro TV Jakarta, tahapan produksi “Metro Siang” meliputi pra produksi, produksi, pasca produksi serta beberapa aktivitasnya.

Sementara pemilihan materi berita didasarkan beberapa faktor - faktor, seperti; individu (reporter, redaksi, dan kontributor), rutinitas media (audiense, sumber berita dan pemimpin redaksi), struktur organisasi (pemilik media dan internal organisasi), ekstra media (sumber berita, pengiklan, audiense, dan teknologi), serta ideologi (audiense).

(2)

Konsep dimensi dalam pemilihan berita “Metro Siang” berdasarkan visualisasi, audio yang baik, proximitas, durasi materi berita guna menjaga kualitas materi berita yang akan ditayangkan bagi audiense di seluruh Indonesia.

Simpulan, yaitu pemilihan berita dipengaruhi faktor hirarki pengaruh (kecuali peran

pemerintah dalam ekstra media) dan strategi pemilihan berita yang didasarkan kepada visualisasi, audio serta durasi suatu berita. (SN)

Kata Kunci :

Analisis, Strategi, Pemilihan, Berita , Program, Metro Siang, Metro TV

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman dari masa ke masa semakin pesat, dari hal teknologi dan media pun ikut berkembang. Zaman dahulu teknologi masih menggunakan teknologi yang terbatas, dan beberapa hal yang menunjang pun terbatas, namun karena pesatnya laju pemikiran manusia, maka hal yang dirasakan tidak mungkin menjadi mungkin, seperti adanya kontak komunikasi yang dapat memunculkan gambar dan suara pada saat bersamaan, kemudian kemunculan alat komunikasi yang dapat memunculkan gambar bergerak serta suara yang memiliki grafis yang baik, memampukan adanya perpindahan data informasi dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat, memudahkan dalam pembacaan berita – berita atau informasi dari media cetak dalam bentuk grafis ( e – book ), dan sebagainya.

Dalam kajiannya berbagai media yang berkembang tersebut memiliki kemajuan di bidang sendiri – sendiri. Keberadaan media yang berkembang menghasilkan penetapan standarisasi penampilan informasi untuk disajikan kepada audiense atau masyarakat. Penetapan standarisasi yang baik lebih sering ditetapkan kepada salah satu media yang berkembang, yaitu televisi.

Televisi sebagai media komunikasi massa mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya pada saat yang bersamaan dan ditunjukan kepada sejumlah orang atau masyarakat dengan tujuan agar pesan tersebut dapat diterima dan diadopsi oleh masyarakat selaku komunikan. Jadi televisi sebagai media komunikasi massa merupakan salah satu sumber informasi dari komunikan apabila komunikan tersebut menginginkan

untuk memperoleh pesan atau informasi. (mc-1, 2011). Di Indonesia memiliki banyak contoh pertelevisian, salah satunya Metro TV

Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari Media Group yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar Prioritas.

Pada tahun 1989, Surya Paloh mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita (news), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu indonesia, inggris, dan mandarin, ditambah dengan 30% program non berita (non-news) yang edukatif.

Di dalam televisi terdapat berbagai program – program yang melingkupi berbagai jenis acara, mulai dari acara yang memberikan informasi, menghibur, persuasi, dan sebagainya.

Program televisi memerlukan konsep yang baik dan berkualitas, tidak hanya sebatas tayangan, namun memerlukan bagian yang dapat membatasi hal yang tidak berkualitas tayang di televisi. Pembatas dalam pembuatan tayangan ini lebih sering digunakan untuk tayangan berita. Dalam tayangan berita memuat berbagai bagian dari komponen sosial, budaya, ekonomi, politik, olah raga, megapolitan, materi dari sisi internasional. Oleh karena itu pembuatan materi berita tidak sembarangan, disesuaikan dengan adanya materi berita.

Program – program berita di Metro TV salah satunya yaitu “Metro Siang”. “Metro Siang” adalah program berita utama siang hari yang disiarkan oleh Metro TV. “Metro Siang” merupakan program berita di Metro TV yang mengudara pertama kali, pada tanggal 26 November 2000. “Metro Siang” dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pemirsa sebagai pengantar makan siang dan istirahat pemirsa. Materi

(3)

– materi yang ada dalam “Metro Siang” ditampilkan sesuai topik yang sedang naik ke permukaan (menjadi topik banyak pembicaraan di masyarakat luas) dan isu – isu yang sedang berkembang di sekitar masyarakat dan membutuhkan pembenarannya

“Metro Siang” selalu menjanjikan materi berita yang beragam, mulai dari politik, megapolitan, sosial, budaya, ekonomi, internasional, olah raga, hukum. Acara di “Metro Siang” sering melibatkan laporan langsung yang terjadi di lapangan, seperti kejadian banjir di Ibu Kota Jakarta, Pemilu Kepala Daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, dan berbagai hal yang menjadi perbincangan masyarakat. Melalui sajian dari program “Metro Siang” yang beragam, maka memerlukan pemilihan berita yang cukup ketat, karena sumber materi yang didapatkan sangat banyak dan beragam.

Dalam program “Metro Siang” terdapat bagian yang menyeleksi dan memilih materi berita yang akan ditayangkan, bagian tersebut dinamakan gatekeeping, atau dalam istilahnya secara luas telah digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan di mana seleksi dibuat dalam kerja media, terutama keputusan mengenai apakah diboleh atau tidak sebuah laporan berita tertentu melewati ‘pintu’ media berita ke dalam saluran berita (McQuail D, 2011). Sedangkan untuk yang melakukan tindakkan gatekeeping dinamakan gatekeeper, istilah gatekeeper menurut John R. Bittner (1996) yaitu individu – individu atau sekelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi (massa). Jika diperluas maknanya, yang disebut gatekeeper adalah orang yang berperan penting dalam media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, internet, dan buku. (Nurudin, 2007:118)

Gatekeeper ini berkaitan dengan spesialisasi yang terjadi dari pengaruh pemilik media yang bersangkutan, kebijakkan dari editorial, perlakuan pemasaran stasiun televisi dalam hal mendapatkan rating, dan dukungan penonton. Berkaitan mengenai hal tersebut maka akan merubah peranan televisi pada umumnya, seperti program “Metro Siang” yang lebih dititikberatkan kepada penyampaian informasi yang berkaitan mengenai berita – berita yang hardnews, pada dewasa ini sudah mulai bergeser menjadi penyampaian materi berita yang beragam, tidak hanya hard news, tetapi soft news pun ditanyangkan. Jadi, seorang gatekeeper dalam media massa akan menyesuaikan diri dengan kebijakkan medianya.

Menurut Hiebert, Ungurait, dan Bohn tahun (1985) terkait pemaparan, aktivitas, dan pengaruh dari gatekeeper dapat dicatat pula ada tiga hal yang menjadi perhatian. Pertama, penapisan informasi bersifat subjektif dan personal. Kedua, penapisan informasi membatasi apa yang ingin diketahui pembaca. Ketiga, penapisan informasi menjadi suatu aktivitas yang tidak bisa dihindari oleh media. (Nurudin, 2007:119)

Program “Metro Siang” berorientasi kepada materi berita yang tetap aktual, fakta, dan tidak bermuatan kepada pihak tertentu. Itulah salah satu yang pengaruh dari proses gatekeeper yang dinamakan gatekeeping. Dalam gatekeeping memiliki beberapa pengaruh yang masuk kepada media tersebut. Isi pesan media sangat dipengaruhi oleh berbagai pengaruh internal dan eksternal yang dialami media massa sebagai organisasi. Pengaruh yang diberikan media kepada masyarakat atau sebaliknya sangat bergantung pada bagaimana media bekerja. Dan pengaruh isi media dipengaruhi oleh suatu faktor yang dinamakan hirarki pengaruh. adapun ketujuh pihak tersebut yaitu; 1) Penguasa/ pemerintah, 2) Masyarakat umum, 3) Kelompok penekan, 4) Pemilik, 5) Pemasang iklan, 6) Audien, 7) Internal Organisasi. (Morissan, 2008:250)

Program “Metro Siang” yang akan terus berubah mengikuti perubahan zaman yang ada, serta mengikuti arah pemikiran maupun kebijakkan – kebijakkan yang diberikan oleh editorial, bahkan pemilik media sekalipun, dan perubahan – perubahan yang lainnya dapat membuat agar sajian materi informasi (berita) di dalam program “Metro Siang” dapat menghasilkan sajian yang informatif serta tak khayal dapat berguna bagi perkembangan pemikiran masyarakat yang menontonnya.

Dalam menilik kedalam isi pemberitaan program “Metro Siang” tidak semua berita atau sumber informasi dapat dengan mudah disampaikan atau ditayangankan oleh “Metro Siang”, dan hanya ada beberapa berita atau informasi yang dapat ditayangkan. Seperti apakah yang mempengaruhi proses pemilihan berita di program ini serta cara pemilihan berita yang ada dalam “Metro Siang”.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan selama melakukan penelitian yaitu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif biasanya digunakan meneliti peristiwa sosial, gejalan ruhani, dan proses tanda berdasarkan pendekatan nonpositivis. Misalnya, kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, keagamaan, atau hubungan kekerabatan. (Almanshur, 2012:13)

(4)

Penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku orang – orang yang diamati. Melalui penelitian kualitatif, peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari – hari. (Almanshur, 2012:13)

Penelitian kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, dan pemikiran manusia secara individu maupun kelompok. Penelitian kualitatif bersifat induktif. Artinya peneliti membiarkan permasalahan – permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi.

Dalam penelitian ini, peneliti melihat dari proses pengumpulan materi – materi berita program, “Metro Siang” yang berasal dari berbagai sumber data (website reuters, website forum afp untuk big screen, kantor berita antara, reporter Metro TV, kontributor daerah Metro TV, NTMC POLRI). Kemudian didistribusikan kepada masing - masing desk (politik, ekonomi, sosial, internasional, budaya, keamanan nasional, megapolitan, teknologi, hukum, kriminal, nusantara). Pada saat materi berita sudah berada di desk, maka proses gatekeeping mulai berjalan; seperti mengedit gambar, mengedit naskah berita, dan lain sebagainya. Setelah itu akan didistribusikan kepada produser Metro Siang. Namun semua berita yang sudah dimasukkan kepada dalam rundown “Metro Siang” akan berubah. Kondisi ini disebabkan oleh durasi yang melebihi waktu tayang “Metro Siang”.

Penulisan karya tulis ini selanjutnya akan membahas apa yang menjadi patokan dalam pemilihan berita program “Metro Siang” di Metro TV Jakarta. Strategi pemilihan berita dijelaskan dengan menggunakan teori gatekeeper dan teori hirarki pengaruh. Peneliti tidak luput dalam penjabaran penyusunan pertanyaan yang berdasarkan pada hirarki pengaruh yang dilontarkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese (Kriyantono, 2010:253).

Data dalam penelitian kualitatif dihimpun dengan cara pengamatan yang saksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan – catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen lain. Penelitian kualitatif merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. (Almanshur, 2012:14)

Jenis deskriptif dalam penelitian kualitatif ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau objek tertentu. Peneliti sudah mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta indikatornya. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel.

Dalam mengumpulkan data selama penelitian, peneliti mencari data berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2009:225). Data primer penelitian ini diperoleh dari pemahaman yang lebih mengenai permasalahan bagaimana analisis strategi pemilihan berita di program “Metro Siang”, Metro TV Jakarta. Peneliti menggunakan observasi, wawancara serta jawaban terbuka sesuai dengan argumentasi dari informan, seperti ; Eksekutif Produser “Metro Siang”, Produser “Metro Siang” dan Kepala Produksi Berita Metro TV.

Sebagai tambahan dalam penjelasan mengenai data primer karya ilmiah ini, berikut penjabaran beberapa teknik yang akan dipakai peneliti melakukan dalam melakukan penelitian :

1) Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dengan informan atau yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara sekaligus dia bertindak sebagai pemimpin dalam proses wawancara tersebut. Dia pula berhak menentukan materi yang akan diwawancarai serta kapan dimulai dan diakhiri. Namun kadang kala informan pun dapat menentukan perannya dalam hal kesepakatan mengenai kapan waktu wawancara mulai dilaksanakan dan diakhiri. Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara informan adalah orng yang diperkirakan menguasai dan memahami data informasi atau pun fakta dari suatu objek penelitian. Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan penelitian. Metode wawancara mendalam (in-depth interview) adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara. Tujuan wawancara, peran informasi, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu yang amat yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan

(5)

membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara pada umumnya. (Kriyantono, 2006:100-109)

2) Observasi

menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utama. Observasi partisipasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. (Kriyantono, 2006: 110-119)

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. (Sugiyono, 2009:225). Dalam mencatat percakapan wawancara, peneliti menggunakan alat rekaman suara (tape recorder). Selain wawancara, peneliti menggunakan data sekunder seperti; data tertulis di tempat penelitian atau data yang diperoleh dari Metro TV, serta melakukan observasi untuk membuat tambahan data dan menyempurnakan hasil karya ilmiah ini.

Dalam membuat pelaksanaan penelitian memerlukan pengukuran validitasnya, peneliti menggunakan uji keabsahan berupa:

A) Kredibilitas (Credibility), yaitu apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non - kualitatif . Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik observasi secara terus - menerus dan sungguh-sungguh, sehingga peneliti semakin mendalami fenomena sosial yang diteliti seperti apa adanya. Peneliti juga melakukan transkrip dari wawancara, kemudian dari wawancara ke dalam tahapan coding, mulai dari open coding, axial coding dan selective coding, sehingga bisa dianalisis dengan akurat.

B)Transferabilitas (Transferabilty), yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sample yang secara representatif mewakili yang populasi itu. Dalam penelitian ini kualitas transferability menyajikan data deskriptif lebih lengkap, misalnya melalui latar belakang informan, jawaban dari pertanyaan wawancara, peran informan dalam perusahaan dan lain - lain.

C) Ketergantungan (Dependability), yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep - konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Pada penelitian ini dapat dikatakan dependability atau ketergantungan pada penelitian in dilakukan secara cermat dan berhati - hati menggunakan data yang dapat dipercaya. Serta secara konsisten mendapatkan data dari wawancara langsung ataupun observasi langsung dari lapangan. Kemudian penelitian ini ditarik kesimpulannya dengan menggunakan metode penelitian yang tepat.

D) Konfirmabilitas (Confirmability), yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya di mana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan memperlihatkan hasil penelitian pada informan yang kemudian dikonfirmasikan oleh informan agar hasil dapat lebih objektif. (Bryman, 2008: hal 376)

HASIL DAN BAHASAN

1. Analisis proses pemilihan berita di “Metro Siang” : a. Analisis Individu : Reporter, Redaksi, Kontributor

1. Reporter memberikan pandangan yang fakta dan berkesinambungan dengan kejadian lapangan (peristiwa).

2. Redaksi memilih berita yang ada pada saat hasil liputan reporter

3. Kontributor mengirimkan berita yang diliput dengan kemampuan pandangan mereka (objektif, faktual).

(6)

b. Analisis Rutinitas Media : Audiense, Sumber Berita

1. Audiense mampu memberikan pengaruh supaya tayangan “Metro Siang” tetap berada di jalur penggemarnya.

2. Sumber berita sebagai sumber referensi pada “Metro Siang” seperti berita reuters, forum afp, dan kantor berita antara.

c. Analisis Struktur Organisasi : Pemimpin Redaksi, Pemilik Media

1. Pemimpin redaksi sebagai seorang pemimpin yang mengatur jalannya kebijakan keputusan dalam penayangan berita, mengontrol hasil tayangan “Metro Siang”, dan aktif berdiskusi dalam melihat rundown “Metro Siang”.

2. Pemilik media membuat suatu pemahaman mengenai materi berita “Metro Siang” yang disukainya, lalu para redaksi berpikiran untuk tetap memberikan tayangan tersebut untuk kesenangan pemiliknya.

d. Analisis Ekstra Media : Teknologi, Pengiklan/ Sponsor

1. Tanpa teknologi “Metro Siang” tidak dapat bergerak dengan cepat, dan maksimal, seperti : pengetikan naskah, pengaturan tampilan tayangan berita memerlukan komputer.

2. Pengiklan/ Sponsor mengambil bagian dari pengaruh sebagian kecil tayangan “Metro Siang: karena pesanan dari bagian penjualan.

e. Analisis Ideologi : Audiense “Metro Siang”

Dalam menampilkan tayangan “Metro Siang” membuat materi yang sama dengan pemikiran para audiense (Ibu Rumah Tangga, orang – orang umum yang meluangkan waktu di siang hari). Namun tetap memberikan dengan nilai objektif dan sesuai fakta. 2. Analisis Cara memilih berita yang baik ditentukan dengan :

1. Materi gambar yang jelas (dapat dilihat dengan detail gambarnya), suaranya yang jernih. 2. Berita yang diangkat berdasarkan kepada kedekatan berita dengan wilayah siaran (Indonesia atau Jakarta), tingkat dampaknya bagi masyarakat.

3. Berita dipilih berdasarkan durasi karena masing – masing berita memerlukan waktu yang cukup sesuai dengan pembagian jumlah durasi setiap segmen “Metro Siang”.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang diambil oleh peneliti berdasarkan penelitian yang berjudul “Analisis Proses Pemilihan Berita di Program Metro Siang, Metro TV Jakarta” adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh dalam isi berita “Metro Siang” nyata dijelaskan dalam teori Hirarki Pengaruh (Pamela J. Shoemaker dan Stephen D Reese, 1996). Namun unsur yang sudah tidak mempengaruhi isi berita; seperti Pemerintah (Pengaruh Ekstra Media) karena dalam perkembangan kebijakan pemerintah di atas 1998 sudah tidak memberikan suatu rintangan yang berat kepada media massa (seluruhnya) dan setiap media mampu mengembangkan informasi yang diolah oleh para media massa sendiri, kebijakan pemerintah sudah cenderung kepada kebebasan pers yang mampu membuka secara lebar keterbukaan akan informasi. 2. Pemilihan Berita dalam “Metro Siang” didasarkan kepada durasi, visualisasi dan proximitas

(kedekatan audiense dengan berita tersebut). Saran penelitian yakni:

1.Sumber daya manusia di redaksi ditambah dalam kuantitas maupun kualitas, guna dapat memasok untuk materi berita “Metro Siang” lebih maksimal.

2.Kemasan “Metro Siang” dalam tayangan paket diperbanyak dan disistematiskan, supaya audiense dapat memahami dan mengikuti perkembangan berita secara berkelanjutan.

(7)

3.Kemasan paket materi berita “Metro Siang” dibuat pembatasan penjelasan pengisi suaranya supaya situasi dan keadaan liputan mampu dirasakan oleh masyarakat.

4.Reporter pada saat live perlu membatasi penjelasannya supaya audio dari visual yang diputar dapat terdengar dan suasananya dapat dirasakan oleh masyarakat yang menontonnya.

REFERENSI

Almanshur, M. D. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Bryan, A. (2008). Social Research Methods. New York: Oxford University Press. Herawati, A. (2010). Jurnal Ilmu Komunikasi. Ilmu Komunikasi .

Kriyanto, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Martin, T. D. (2008). Jurnal Ilmiah. Scriptura , 29.

McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa Mcquail Edisi 6 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika. McQuail, D. (2011). Teori Kom

Moleong, L. J. (2005). Metode Teknik Penelitian Kebudayaan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muda, D. I. (2008). Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2009). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurudin, M. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Mertova, L. W. (2007). Using Narrative Inquiry as a Research Method: An Introduction To Using Critical Event Narrative Analysis In Research On Learning And Teaching. Oxon: Routledge.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dam R&D. Bandung: Alfabeta, cv. Suwandi, B. &. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Vera, N. (2008). Pengantar Komunikas Massa . Jakarta: Renata Pratama Media.

Yosef, J. (2009). To Be A Journalist , Menjadi Jurnalis TV, Radio dan Surat Kabar yang Profesional. Yogyakarta: Graha Ilmu.

(8)

RIWAYAT PENULIS

Simon Nataneal lahir di Bogor tanggal 20 Desember 1990. Berpendidikan terakhir dalam strata-1 di Universitas Bina Nusantara Jakarta jurusan Komunikasi Pemasaran dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dengan peminatan Broadcasting dan mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi. Penulis pernah menjadi Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa bidang Tenis Meja 2010 - 2011, paruh waktu di Kantor Corporate Marketing Communication Bina Nusantara dari tahun 2011 sampai tahun 2013 (Juni), Ketua Umum Acara Lomba Presenter dan News Anchor untuk kalangan Mahasiswa se-Indonesia bulan Oktober 2012, dan penulis sering mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif; seperti olah raga futsal dan tenis meja. Saat ini penulis sedang mencari pekerjaan setelah lulus dari masa kuliahnya.

RIWAYAT PEMBIMBING PENELITIAN

Rahmat Edi Irawan

Dosen bidang penyiaran pada Peminatan Broadcast Jurusan Maketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Binus University. Menyelesaikan S1 Jurusan Pendidikan Sejarah di IKIP Jakarta (1994), S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana Jakarta (2012), dan saat ini sedang menyelesaikan S3 Ilmu Komunikasi di Universitas Padjajaran. Saat ini juga menjadi praktisi penyiaran sejak tahun 1996

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil drive test setelah dilakukan optimalisasi dengan cara penambahan repeater di area BTS Keling dan BTS Bangsri menunjukkan peningkatan kualitas RF

Hasil yang diperoleh dari pengujian waktu alir massa cetak tablet didapat perbedaan sifat alir massa cetak tablet yang berbeda antara ketiga formulasi yang dibuat... dengan

Hasil dari tabel 5 di atas menunjukkan bahwa , pengunjung yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan mau mematuhi aturan kawasan tanpa rokok memiliki jumlah yang

menggugah keinginan anak membaca. Selain itu mendongeng dapat menjadi sarana menanamkan nilai-nilai budi pekerti yang luhur, sesuai dengan kebutuhan dan tahap

Hasil penelitian di lima kecamatan konflik manusia-gajah diketahui bahwa; gajah yang masuk ke lahan pertanian/perkebunan sering terjadi pada waktu malam hari,

accessoir dari perjanjian pokok. Persyaratan bagi penerima fidusia dalam melakukan pendaftaraan jaminan harus membuat permohonan pendaftaran seperti salinan akta

Berkenaan dengana masalah kepuasan kerja pegawai tersebut, sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan pegawai dalam pekerjaan diantaranya adalah sistem

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ketahanan pangan rumah tangga petani padi di Desa Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten