• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE SURAT KETERANGAN. Nomor: 468/PERPUS/UG/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE SURAT KETERANGAN. Nomor: 468/PERPUS/UG/2021"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE

BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Nomor Pengunggahan

SURAT KETERANGAN

Nomor: 468/PERPUS/UG/2021

Surat ini menerangkan bahwa:

Nama Penulis : DESSY DWIYANTI

Nomor Penulis : 110966

Email Penulis : dessy_dwiyanti@staff.gunadarma.ac.id

Alamat Penulis : DEPOK

Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :

Nomor Induk : FEUG/EA/PENELITIAN/468/2021

Judul Penelitian : Motivasi Dan Persepsi Mahasiswa Dalam Keikutsertaan Webinar Sebagai Pengembangan Kompetensi Selama Pandemi Covid 19

Tanggal Penyerahan : 07 / 02 / 2021

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.

(2)

Motivasi Dan Persepsi Mahasiswa Dalam Keikutsertaan Webinar Sebagai

Pengembangan Kompetensi Selama Pandemi Covid 19

College Student Motivation in Participating Webinars as Competence

Development During the Covid 19 Pandemic

Dessy Dwiyanti

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis Depok (dessy_dwiyanti@staff.gunadarma.ac.id) ABSTRAK

Banyaknya kegiatan webinar yang ditawarkan baik gratis maupun berbayar selama masa pandemi ini memiliki manfaat yang sangat baik untuk menambah pengetahuan dan kompetensi pesertanya karena wawasan yang ditransfer bisa berasal dari berbagai disiplin ilmu. Pada penelitian sebelumnya Silvianita, Sofia dan Eko Yulianto (2020) menyatakan adanya minat yang besar dari pendidik Aparatur Sipil Negara pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah (widyaiswara) untuk mengikuti webinar. Hal tersebut mendorong penulis dalam penelitian ini untuk mengetahui juga persepsi dan motivasi pada mahasiswa yang mengikuti kegiatan webinar dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid 19. Kualitatif deskriptif adalah jenis penelitian yang dipilih pada penelitian ini. Kuesioner dalam bentuk

google form yang disebarkan melalui whatsapp adalah teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil 102 orang mahasiswa Universitas Gunadarma dari berbagai jurusan sebagai partisipan. Hasil penelitian menyatakan adanya minat yang besar dari mahasiswa untuk mengikuti webinar ditunjukkan dengan 95,1% mahasiswa pernah mengikuti webinar di masa pandemi COVID-19. Motivasi mahasiswa dalam mengikuti webinar berbeda-beda. Sebanyak 32,4% mahasiswa menjawab motivasi mereka mengikuti webinar adalah untuk menambah pengetahuan selama masa pandemi dan 29,4% mahasiswa ingin mendapatkan e-sertifikat. Dari segi persepsi mahasiswa dalam mengikuti webinar seluruh partisipan merasa kegiatan webinar memiliki manfaat.

(3)

ABSTRACT

The large number of webinars that are offered both free and paid during this pandemic has very good benefits in increasing the knowledge and competence of the participants because the insights transferred can come from various disciplines. In previous research, Silvianita, Sofia and Eko Yulianto (2020) stated that there was great interest from State Civil Service educators at the Government Education and Training Institute (widyaiswara) to take part in the webinar. This encourages the authors in this study to also know the perceptions and motivations of students who take part in webinars in order to increase student competence during distance learning during the Covid 19 pandemic. Descriptive qualitative is the type of research chosen in this study. The questionnaire in the form of google form distributed via WhatsApp is a data collection technique used in this study by taking 102 Gunadarma University students from various departments as participants. The results of the study stated that there was great interest from students to take part in webinars, indicated by 95.1% of students having participated in webinars during the COVID-19 pandemic. Students' motivation in participating in webinars varies. As many as 32.4% of students answered that their motivation for participating in the webinar was to increase their knowledge during the pandemic period and 29.4% of students wanted to get e-certificates. From the perspective of students' perceptions in participating in the webinar, all participants felt that the webinar activity had benefits.

(4)

1.PENDAHULUAN

Pemerintah mengeluarkan surat edaran melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat Pendidikan Tinggi No. 1 tahun 2020 tentang pencegahan penyebaran Virus Covid-19 di Indonesia salah satunya dengan menginstruksikan perguruan tinggi untuk melakukan pembelajaran jarak jauh di Indonesia (Firman, F., & Rahayu, S., 2020). Kondisi tersebut mendorong semua pihak untuk lebih inovatif dalam melakukan kegiatan pembelajaran terutama dalam memanfaatkan teknologi sebagai pendukung pembelajaran. Salah satu alternatif pembelajaran dirumah adalah dengan mengikuti kegiatan Webinar (Website Seminar). Webinar sama dengan seminar konvensional biasa hanya saja semua aktivitasnya dilakukan secara online/virtual atau berbasis web. Dengan webinar kita dapat berkomunikasi langsung (live) maupun rekaman (recorded) secara online baik menggunakan image/gambar, video, maupun suara (voice), pemateri pun dapat menampilkan slide presentasinya melalui fitur sharing screen,

(Harumiaty, 2016).

Banyaknya kegiatan webinar yang ditawarkan baik gratis maupun berbayar selama masa pandemi ini memiliki manfaat yang sangat baik untuk menambah pengetahuan dan kompetensi pesertanya karena wawasan yang ditransfer bisa berasal dari berbagai disiplin ilmu. Selain itu webinar menjadi sumber belajar yang dapat diakses luas oleh mahasiswa, siswa, akademisi, maupun masyarakat umum. Pada penelitian sebelumnya Silvianita, Sofia dan Eko Yulianto (2020) menyatakan adanya minat yang besar dari pendidik Aparatur Sipil Negara pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah (widyaiswara) untuk mengikuti webinar, sebanyak 86,67% widyaiswara merasakan manfaat webinar yang diikuti terhadap peningkatan kompetensinya. Pertimbangan Widyaiswara mengikuti webinar terutama adalah materi yang menarik, mendapatkan sertifikat, dan gratis. Hal tersebut mendorong penulis dalam penelitian ini untuk mengetahui juga persepsi dan motivasi pada mahasiswa yang mengikuti kegiatan webinar dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid 19. 2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Kualitatif deskriptif adalah jenis penelitian yang dipilih pada penelitian ini. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

(5)

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moelong, 2002). Metode deskriptif menurut Moh. Nazir (2005) adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian ini disebut deskriptif karena bertujuan memperoleh pemaparan yang objektif khususnya mengenai persepsi dan motivasi mahasiswa mengikuti kegiatan webinar dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid 19.

2.2 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data primer tentang persepsi dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti webinar di masa pandemi ini berdasarkan jawaban mahasiswa Universitas Gunadarma yang mengisi kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada 102 partisipan yang merupakan Mahasiswa Universitas Gunadarma dari berbagai jurusan. Sementara data sekunder diperoleh dari literatur, jurnal, buku dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah webinar.

2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atas penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017). Peneliti mengirimkan pertanyaan kuesioner untuk dijawab partisipan melalui google form yang dibagikan secara daring lewat aplikasi whatsapp. Data yang dikumpulkan meliputi identitas partisispan dan data mengenai tanggapan mereka terhadap persepsi dan motivasi mengikuti kegiatan webinar dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid 19.

2.4 Teknik Analisa Data

Setelah data hasil kuesioner diperoleh dari partisipan terkumpul selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan jawaban-jawaban tujuannya untuk penghalusan data, perbaikan kata dan kalimat, memberi keterangan tambahan, dan membuang keterangan yang tidak penting untuk selanjutnya dilakukan penyajian data yang dalam penelitian ini berupa diagram. Terakhir adalah penarikan suatu kesimpulan umum dari analisis penelitian.

(6)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Motivasi Mahasiswa Dalam Mengikuti Webinar

Hasil kuesioner yang disebar melalui google form dan telah diisi oleh 102 partisipan yang merupakan mahasiswa Universitas Gunadarma dari berbagai jurusan yaitu 59 orang mahasiwa Fakultas Ilmu Ekonomi, 36 orang adalah mahasiswa Fakultas Teknik Industri, dan sisanya 6 orang dari Fakultas Psikologi dan 1 orang dari Fakultas Teknik Sipil Perencanaan. Pada Gambar 1 di bawah dapat terlihat bahwa dari 102 partisipan yang mengisi kuesioner ternyata sebanyak 95,1 % menyatakan pernah mengikuti webinar. Hal ini menunjukkan bahwa minat mahasiswa mengikuti webinar cukup tinggi. Menurut (Nova, 2018) minat adalah rasa suka atau ketertarikan seseorang terhadap suatu hal tertentu. Minat akan menentukan motivasi yang dimiliki oleh setiap individu. Sementara motivasi adalah dorongan yang timbul karena adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar individu untuk melakukan suatu aktivitas demi tercapainya suatu tujuan. Motivasi muncul ketika ada kebutuhan (Noer, 2012). Minat yang besar ini menggambarkan adanya motivasi intrinsik mahasiswa untuk belajar dalam rangka peningkatan kompetensinya . Sesuai dengan pernyataan Harumiaty (2016) bahwa webinar dapat menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan kompetensi.

Dari hasil analisis jawaban partisipan pada kuesioner, motivasi mahasiswa dalam mengikuti webinar berbeda-beda seperti pada Gambar 2 di bawah. Sebanyak 32,4% partisipan menjawab motivasi mereka mengikuti webinar adalah untuk menambah pengetahuan selama masa pandemi, hal ini menunjukkan adanya motivasi intrinsik mahasiswa untuk belajar. Menurut Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis dalam dalam Silvianita, Sofia dan Eko Yulianto (2020), motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Mengingat saat ini pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran jarak jauh, maka mahasiswa secara mandiri menambah pengetahuan mereka melalui berbagai bentuk kegiatan yang memanfaatkan teknologi informasi salah satunya adalah kegiatan webinar. Motivasi lain mahasiswa mengikuti webinar pada penelitian ini adalah sebanyak 29,4% mahasiswa ingin mendapatkan e-sertifikat. E-sertifikat webinar adalah bukti keikutsertaan peserta mengikuti rangkaian acara webinar yang diterbitkan penyelenggara dalam bentuk softcopy. Banyaknya mahasiswa yang termotivasi mendapatkan e-sertifikat ini tidak lain karena mereka mengetahui manfaat dari memiliki e-sertifikat tersebut diantaranya dapat menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan karena membuktikan bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tentang sesuatu hal yang dibahas pada webinar, selain itu

(7)

di beberapa kampus menjadikan syarat keikutsertaan webinar atau pelatihan untuk mengajukan tugas akhir atau skripsi dan menambah Angka Kredit Mahasiswa (Nandar, 2020). Sebanyak 15,7 % motivasi mahasiswa mengikuti webinar adalah karena gratis atau tidak berbayar. Alasan ini cukup logis sebagai daya tarik bagi pesertanya, dimana nantinya mereka akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat sekaligus e-sertifikat tanpa harus mengeluarkan biaya pendaftaran dan tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi, cukup bermodalkan jaringan internet yang memadai. Tema webinar yang menarik juga menjadi salah satu motivasi mahasiswa mengikuti webinar yaitu sebesar 13,7 %.

Gambar 1. Responden Berdasarkan minat partisipan mengikuti webinar

Gambar 2. Responden Berdasarkan Motivasi Keikutsertaan Webinar

4.2 Persepsi Mahasiswa Dalam Mengikuti Webinar

Dalam penelitian ini, partisipan juga diminta untuk menjawab persepsi mereka terhadap manfaat webinar. Dari Gambar 3 di bawah dapat dilihat bahwa seluruh partisipan merasa kegiatan webinar memiliki manfaat, 51% berpendapat cukup bermanfaat dan 49%

(8)

berpendapat sangat bermanfaat. Tidak ada satupun partisipan yang berpendapat bahwa kegiatan webinar tidak bermanfaat. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian yang menjelaskan bahwa webinar memiliki banyak manfaat. Selain bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan terkait materi webinar. Lebih lanjut Menurut Izza et al., (2019) teknologi webinar memiliki banyak manfaat di bidang pembelajaran online, memungkinkan untuk komunikasi realtime dan sinkron antara pembicara dan pendengar, mencakup jarak jauh untuk menjangkau audiens potensial, dan memungkinkan untuk mengarsipkan informasi berbasis web untuk digunakan. Durahman, Noer & Hidayat (2019) pun menjelaskan kelebihan webinar dapat menghemat biaya transportasi dan mengefisienkan waktu karena peserta tidak harus datang ke lokasi seminar, prosedur pendaftaran webinar yang mudah melalui perangkat lunak webinar juga mengefisiensikan waktu peserta.

Gambar 3. Responden Berdasarkan persepsi manfaat webinar

(9)

Webinar dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran jarak jauh, webinar dapat menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan kompetensi. Pada Gambar 4 di atas terlihat bahwa tema webinar yang paling banyak dipilih oleh partisipan adalah tema yang berkaitan dengan kompetensi mahasiswa secara umum yaitu sebesar 39,2%. Contoh tema webinar yang berkaitan dengan kompetensi mahasiswa secara umum yaitu webinar mengenai pemanfaatan teknologi penunjang pembelajaran jarak jauh seperti Google Meet, Zoom, dan platform pembelajaran online lainnya. Tema tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kompetensi mahasiswa dalam mengoperasikan aplikasi-aplikasi tersebut selama mengikuti pembelajaran daring agar berjalan efektif dan efisien. Sebanyak 30,4% partisipan tertarik untuk mengikuti webinar dengan tema terkait perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan kesehatan di masa pandemi. Sebagai contoh adalah webinar ekonomi tentang peran BUMN dalam mendukung kebijakan pemulihan ekonomi nasional, atau dalam bidang kesehatan misalnya webinar mengenai pengetahuan tentang pencegahan virus Covid-19 di transportasi umum. Dan tema terkait dengan bidang kuliah menjadi preferensi partisipan sebanyak 27,5%. Tema terkait bidang kuliah ini yang diharapkan menjadi media belajar penunjang perkuliahan karena spesifik terhadap ilmu tertentu yang dipelajari masing-masing mahasiswa.

Gambar 5. Responden Berdasarkan Efektivitas Webinar

Pertanyaan selanjutnya yang diajukan kepada partisipan mengenai persepsi mereka terkait keefektifan webinar dibandingkan dengan seminar konvensional. Pada Gambar 5 diatas hasil kuesioner menunjukkan bahwa 80,4% partisipan merasa lebih efektif mengikuti seminar konvensional dibandingkan webinar. Hampir 100% partisipan menjawab pertanyaan kuesioner terkait kendala yang paling sering dihadapi saat webinar yang mengakibatkan webinar tidak berjalan efektif adalah hal teknis berupa gangguan jaringan internet. Gangguan jaringan internet disebabkan salah satunya karena jangkauan jaringan provider seluler di Indonesia masih belum merata hingga ke pelosok daerah. Menurut Onno W. Purbo (dalam

(10)

Dicky, 2020) beberapa provider seluler di Tanah Air saat ini memang tengah bersiap untuk mendukung program kuota Pembelajaran Jarak Jauh dari Kemendikbud. Misalnya Telkomsel yang saat ini sedang mempersiapkan diri, baik dari segi pelayanan hingga jangkauan jaringan di wilayah-wilayah pelosok daerah dilihat melalui aplikasi Opensignal, wilayah Jawa bagian utara memang ketersedian sinyal sudah mumpuni. Namun, jika turun sedikit ke bagian selatan Jawa, kondisi sinyal di wilayah tersebut masih kacau. Kemudian terkait ketersedian dan jangkauan jaringan internet di wilayah-wilayah Indonesia, perusahaan operator pelat merah tersebut menyatakan telah melakukan percepatan pembangunan BTS (Base Transceiver Station) di area-area residensial. Hal tersebut dilakukan demi memastikan engalaman para pelajar dan pendidik dalam menjalankan proses pembelajaran jarak jauh secara daring.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Hasil penelitian menyatakan adanya minat yang besar dari mahasiswa untuk mengikuti webinar ditunjukkan dengan 95,1% mahasiswa pernah mengikuti webinar di masa pandemi COVID-19. motivasi mahasiswa dalam mengikuti webinar berbeda-beda. Sebanyak 32,4% mahasiswa menjawab motivasi mereka mengikuti webinar adalah untuk menambah pengetahuan selama masa pandemi dan 29,4% mahasiswa ingin mendapatkan e-sertifikat. Dari segi persepsi mahasiswa dalam mengikuti webinar seluruh partisipan merasa kegiatan webinar memiliki manfaat, 51% berpendapat cukup bermanfaat dan 49% berpendapat sangat bermanfaat. Tema webinar yang paling banyak dipilih oleh partisipan adalah materi yang berkaitan dengan kompetensi mahasiswa secara umum yaitu sebesar 39,2%. Kemudian mengenai persepsi partisipan terkait keefektifan webinar dibandingkan dengan seminar konvensional, bahwa sebanyak 80,4% partisipan merasa lebih efektif mengikuti seminar konvensional dibandingkan webinar.

Saran

1. Penelitian selanjutnya dapat mengambil sampel lebih luas dan lebih banyak tidak terbatas pada mahasiswa saja, tetapi dapat juga diambil dari kalangan dosen, karyawan, guru atau siapapun yang mengikuti kegiatan webinar.

(11)

2. Diharapkan peran pemerintah dalam mendukung sarana dan prasarana dalam pembelajaran jarak jauh salah satunya kegiatan webinar terkait penyediaan jaringan internet yang memadai dan merata di seluruh daerah Indonesia

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode kuantitatif dalam meneliti motivasi dan persepsi peserta webinar sebagai pengembangan kompetensi selama pandemi Covid 19

DAFTAR PUSTAKA

Dicky, 2020. “Kendala Jalankan PJJ: Kuota dan Jaringan Internet”,

https://www.tagar.id/kendala-jalankan-pjj-kuota-dan-jaringan-internet.

Durahman, N., Noer, Z. M.. & Hidayat, A. (2019). Aplikasi Seminar Online (Webinar) untuk Pembinaan Wirausaha Baru. Jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA), 6(2).

Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81-89.

Gunawan, I Gede Dharman. I Ketut S., dan Kadek H. 2020. Webinar Sebagai Sumber Belajar Di Tengah Pandemi Covid-19. Purwadita Jurnal Agama dan Budaya. 4 (2):127-132. Harumiaty, Nurma. 2016. Belajar Mandiri Menggunakan Webinar Untuk Meningkatkan

Kompetensi Pustakawan di Indonesia. Prosiding Peranan Jejaring Perpustakaan Dalam Meningkatkan Kompetensi Pustakawan: 299, Sumenep, 21-23 September 2016: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Sumenep.

Izza, S., Ningrum, B. S., & Hariyanti, R. T. S. (2019). Pemanfaatan Webinar dalam Bidang Keperawatan. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 1(1). 13-20.

Moleong, Lexy. 2002. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nandar. 2020. 5 Manfaat Sertifikat Seminar Online, Menjawab Pertanyaan Sertif Webinar Penting Gak sih. http://www.campusnesia.co.id/2020/07/5-manfaat-sertifikat-seminar-online.html (diakses tanggal 15 Desember 2020).

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(12)

Nova, Beta Tiya. 2018. Perbedaan Sikap, Minat, dan Motivasi Siswa di SMP Negeri 3 Gedangsari dan Siswa di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Dalam Mempelajari Matematika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.D.

Silvianita, Sofia dan Eko Yulianto. 2020. “Webinar Sebagai Kegiatan Peningkatan Kompetensi Widyaiswara Pada Masa Pandemi Covid-19” dalam Paedagoria: Jurnal kajian, Penelitian, dan Pengembangan Kependidikan, 11 (113-119).

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari Uji Reliabilitas yang dilakukan dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha setiap variabel independen yaitu Persepsi Kemudahan (X1), Persepsi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku perencanaan dan pengelolaan keuangan (anggaran) ibu rumah tangga dalam mengatasi konsumerisme keluarga saat terjadi

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri yang melaju pesat, sumber air baku PT Watertech Estate Cikarang yang berasal dari saluran Tarum

Makanan dan zat gizi yang terkandung di dalam makanan yang yang berguna bagi kesehatan dan di konsumsi ibu pada saat hamil disebut ….. Kebutuhan nutrisi ibu hamil adalah makanan

Hal tersebut dapat dipengaruhi karena TDS di Sungai Cisadane diduga didominasi dari zat organik yang berasal dari limbah domestik, sehingga tingginya nilai TDS tidak

Hal yang dapat dipahami dari teori Rene Descrates yaitu bahwa kesadaran dalam menjalani hidup, dan mencintai kebenaran yang selalu dicari oleh Rene Descrates. Pemikiran ini

Konsep pelapisan untuk pengawetan fungsi komponen yang tahan lama.Lapisan zinc alloy original dengan pasif kromat kuning atau hitam (Zinc-Iron Coating C dan Zinc-Iron

3.Perancangan dan analisis Secara garis besar, tahapan metode penelitian yang dilakukan adalah metode untuk menganalisis penyadapan pada jaringan website dengan