• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 DAFTAR PUSTAKA. Arens, Alvin A., et all Auditing & Assurance Service an Integrated Approach 12th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 DAFTAR PUSTAKA. Arens, Alvin A., et all Auditing & Assurance Service an Integrated Approach 12th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

125 283.

Al-Thuneibat, Abedalqader. 2011. Do Audit Tenure and Firm Size Contribute to Audit Quality. Managerial Auditing Journal. University of Jordan, Jordan.

Alim, M. Nizarul, dkk. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. SNA X Makassar. AUEP-08.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). 1992. SEC Practice Section: Statement of Position Regarding Mandatory Rotation of Audit Firm of Publicly Held Companies. New York: AICPA.

Arens, Alvin A., et all. 2006. Auditing & Assurance Service an Integrated Approach 12th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Bapepam-online, 2003, Press Release: Peraturan Bapepam No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal. http://www.bapepam.go.id/news/Nop2002/PR_121102_peraturan.html.

Beaty, R.P. 1986. ―The Initial Public Offerings Market for Auditing Services‖. Auditing Research Symposium. University of Illinois.

Cameran,M, Prencipe, A, dan Tombretta, M. 2008. Earnings Management, Audit Tenure and Auditor Changes: Does Mandatory Auditor Rotation Improve Audit Quality?

http://www.fdewb.unimaas.nl/

Carcello, J.V. dan A.I. Nagy. 2004. Audit Firm Tenure and Fraudulent Financial Reporting. Working Paper: University of Tennessee.

Carey, P. Dan Simnett, R. 2006. Audit Partner Tenure and Audit Quality: The Accounting Review 81. pg. 653-676.

Chen, C., C. Lin, dan Y. Lin. 2008. Audit Partner Tenure, Audit Firm Tenure, and Discretionary Accruals: Does Long Auditor Tenure Impair Earnings Quality?. Contemporary Accounting Research 25 (2): pg. 415–445.

Chi, W., dan H. Huang. 2005. Discretionary Accruals, Firm Tenure, and Audit-Partner Tenure: Empirical Evidence from Taiwan. Journal of Contemporary Accounting and Economics 1 (1): pg. 65–92.

(2)

Christiawan, Y.J. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Journal Directory: Kumpulan Jurnal Akuntansi dan Keuangan Unika Petra. Vol. 4/No. 2.

Davidson, R.A., dan D. Neu. 1993. ―A Note on The Association between Audit Firm Size and Audit Quality‖. Contemporary Accounting Research. 9 (Spring). pg. 479—488.

De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, Low Balling‗, and Disclosure Regulation. Journal of Accounting and Economics 3 (2): pg. 113–127.

Deis, D.R. dan G.A. Giroux. 1992. Determinants of Audit Quality in The Public Sector. The Accounting Review. Juli. pg. 462-479.

Ghosh, Aloke dan Doocheol Moon. 2005. “Masa Kerja Auditor dan Persepsi Kualitas Audit”.

Giri, Elfraim Ferdinan. 2010. Pengaruh Tenur KAP dan Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia. SNA XIII Purwokerto. Guy, Dan M, et all. 2002. Auditing. Harcourt, Inc.

Halim, Abdul. 1997. Auditing I (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.

Hartadi, Bambang. 2009. Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia. Ekuitas Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Yogyakarta.

Hosseinniakani, Seyed Mahmoud, et all. 2014. A Review on Audit Quality Factors. International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences. pg.243-254.

Hoyle, J. 1978. Mandatory Audit Rotation: and an Alternatif. The Journal of Accountancy 73. pg. 69-78.

Idawati, Wiwi. 2014. Pengaruh Rotasi Audit, Fee Audit dan Kompetensi Auditor terhadap Motivasi Auditor da Implikasinya terhadap Kualitas Audit (Studi pada KAP yang Terdaftar di Bank Indonesia. Indonesian Journal of Economics and Business. pg. 13-19.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tentang ―Penyajian Laporan Keuangan‖.

(3)

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2009. Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Edisi April 2009. Jakarta: Institut Akuntan Publik Indonesia.

Johnson, V., I. Khurana dan J.K. Reynolds. 2002. ―Audit Firm Tenure and The Quality of Accounting Earnings‖. Contemporary Accounting Research. pg. 637-660.

Kemenkeu-online 2008. Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang

Jasa Akuntan Publik,

http://www.sjdih.kemenkeu.go.id/fullText/2008/17~PMK.01~2008Per.HTM Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 17/PMK.01/2008

tentang Jasa Akuntan Publik.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 359/KMK.06/2003 tentang Perubahan KMK No. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik tertanggal 21 Agustus 2003.

Krinsky, I. dan W. Rotenberg. 1989. ―The Valuation of Initial Public Offerings‖. Contemporary Accounting Research. 5. pp. 501—515.

Kusnendi. 2005. Analisis Jalur: Konsep dan Aplikasi dengan Program SPSS dan LISREL 8. Bandung: Jurusan Pendidikan Ekonomi UPI.

Kusumah, R. Wedi Rusmawan. 2012. Pengaruh Independensi Akuntan Publik, Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien, dan Karakteristik Personal terhadap Kualitas Audit serta Implikasinya terhadap Tingkat Kepercayaan Auditee (Survey pada Akuntan Publik yang Terdaftar di Bapepam-LK). Indonesian Journal of Economies And Business. Pg.206-212.

Lavin, D. 1976. Perception of The Independence of The Auditor. The Accounting Review. Januari. pg. 41-50.

Lee, C.J., C. Liu, dan T. Wang. 1999. ―The 150-hour Rule‖. Journal of Accounting and Economics. 27 (2). pp. 203—228.

Maradona, A.G. 2009. “Tenur Auditor Dan Kualitas Audit: Suatu Pembuktian Bagi Kewajiban Rotasi Auditor Di Indonesia”. Thesis. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Mautz, R.K dan H.A. Sharaf. 1993. The Philosophy of Auditing. Sarasota: American Accounting Association.

(4)

Mayangsari, S. 2007. The Auditor Tenure and the Quality of Earnings: Is Mandatory Auditor Rotation Useful?. SNA X Makassar. pg. 26-28.

Meila, Kaca Dian. 2014. “Pengaruh Profesionalisme, Pengalaman dan Risiko Deteksi Auditor terhadap Ketepatan Penetapan Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”. Bandung: Universitas Widyatama.

Mihaela, Mocanu, et all. 2010. “Auditor Rotation – A Critical and Comparative Analysis”. Bucharest Academy of Economic Studies.

Mostafa, Diana dan Magda Hussien. 2010. “The Impact of Auditor Rotation on the Audit Quality: a Field Study from Egypt”. German University in Cairo.

Mulyadi. 2008. Auditing Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Myers, J.N., L.A. Myers, dan T.C. Omer. 2003. Exploring the Term of the Audit-Client Relationship and the Quality of Earnings: A Case for Mandatory Auditor Rotation. The Accounting Review 78 (3): pg. 779–799.

Narimawati, Umi. 2007. Riset Manajemen dan Sumber Daya Manusia (Aplikasi Contoh dan Perhitungannya). Jakarta: Agung Media.

Nasution, S. 2011. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: PT Bumi Aksara. Octavia, Evi. 2009. ―Auditor Tenure, The Individual Cultural and Audit Quality‖.

Journal of Global Management.

Pany, K dan M.J. Reckers. 1980. The Effect of Gifts, Discounts, and Client Size on Perceived Auditor Independence. The Accounting Review. Januari. pg. 50-61. Rimawati, Nike. 2011. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor”.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Rossieta dan Wibowo. 2009. Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit – Suatu Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Pascasarjana Ilmu Akuntansi FE UI.

Sambo, E.M. 2012. “Pengaruh Audit Tenur dan Independensi Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit dan Implikasinya terhadap Kepuasan Auditee”. Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Sarkar, Jayati dan Subrata Sarkar. 2010. Auditor and Audit Committee Independence in India. Financial Sector Regulatory Reforms Indira Gandhi Institute of Development Research.

(5)

Securities Exchange Commission (SEC). 1994. Staff Report on Auditor Independence. Washington D.C: Government Printing Office.

Shockley, R. 1981. Perceptions of Auditors Independence: An Empirical Analysis. The Accounting Review. Oktober. pg. 785-800.

Simamora, Henry. 2002. “Auditing”. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sinason, D.H.J.P. Jones dan S.W. Shelton. 2001. ―An Investigation of Auditor and Client Tenure‖. Mid-American Journal of Business, Vol. 16, No. 2, pg. 31-40. Titman, S., dan B. Trueman. 1986. ―Information Quality and The Valuation of New

Issues‖. Journal of Accounting and Economics. 8 (June). pp. 159—172.

Tjun, Lauw Tjun, dkk. 2012. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit”. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Tuanakotta, Theodorus M. 2011. Berpikir Kritis dalam Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang ―Akuntan Publik‖. Watkins, A.L. W. Hillison, dan S.E. Morecroft. 2004. ―Audit Quality: A Synthesis of

Theory and Empirical Evidence‖. Journal of Accounting Literature. 23. pg. 153-193.

Widagdo, R.S Lesmana dan S.A. Irwandi. 2002. Analisis Pengaruh Atribut-atribut Kualitas Audit terhadap Kepuasan Klien (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). SNA 5 Semarang. pg. 560-574.

Wooten, T.G. 2003. It is Impossible to Know The Number of Poor-Quality Audits that Simply go Undetected and Unpublicized. The CPA Journal. Januari. pg. 48-51. Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. SPSS Complete: Teknik Analisis Statistik

Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.

Yuniarti, Rita. 2011. Audit Firm Size, Audit Fee and Audit Quality. Journal of Global Management.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pernyataan untuk menjadi Warga Negm Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disampaikan oleh Pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas

135 diantaranya; adat nan ampek (adat yang empat), kata nan ampek (kata yang empat) dan urang nan ampek jinih (orang yang empat jenis). Dalam upacara batagak penghulu orang

Dari paparan hasil dan pembahasan data, diperoleh kesimpulan bahwa orangtua keluarga miskin perkotaan di kampung Guji Baru masih memiliki sumber daya dan

Tahap pertama ini bertujuan untuk menentukan materi-materi mana yang dicantumkan dalam modul matematika. Penentuan materi dilakukan dengan cara melihat inti materi yang

Oleh karena itu, perlu adanya pembentukan klaster industri pada olahan apel terutama pada produk keripik apel untuk meningkatkan daya saing UKM keripik apel di Kota

[r]

Dalam selang waktu yang sama, besarnya nilai tegangan yang dihasilkan piezoelektrik sebanding dengan besarnya frekuensi ketukan mekanik yang diberiakan pada

Untuk variabel pengawasan dan pengendalian diperoleh nilai t hitung sebesar 2,759> t tabel sebesar 2,052 dengan nilai signifikan 0,010 < α = 0,05, berarti H