Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan ruang lingkup Fisika, penerapan Fisika, metode ilmiah, dan keselamatan kerja; 2. menjelaskan jenis-jenis besaran Fisika dan proses pengukurannya;
3. terampil menggunakan peralatan dan teknik yang tepat dalam melakukan pengamatan dan pengukuran. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menghayati pentingnya kejujuran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari; 2. menerapkan sifat teliti dalam kehidupan sehari-hari.
Latihan 2 Ulangan Harian Soal-Soal Latihan 1 Ruang Lingkup Fisika Besaran, Satuan, Dimensi, dan Pengukuran
Ruang Lingkup Fisika, Besaran, dan Pengukuran
Air Quality Meter
Praktikum
Selancar Internet Materi
Jam Alam Sesium
Penerapan Fisika Metode Ilmiah Keselamatan Kerja Besaran Satuan Dimensi Pengukuran Tugas Informasi Animasi Pengukuran Pengukuran Besaran Fisika Penerapan Fisika dalam Kehidupan
Kegiatan Pengukuran Besaran Fisika
Keselamatan Kerja Praktikum Kalor dan Pemuaian Logam
Satuan dan Dimensi Besaran Turunan Membuat Grafik
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Fisika merupakan bagian dari IPA dan mempunyai beberapa ciri sebagai berikut.
1) Objek kajiannya berupa benda konkret. 2) Dikembangkan berdasarkan pengalaman. 3) Menggunakan langkah-langkah sistematis. 4) Menggunakan cara berpikir logis.
5) Hasil kajiannya bersifat objektif (memihak kebenaran ilmiah).
2. Jawaban: a
Cabang Fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, serta dampak elektron atau partikel ber-muatan disebut elektronika. Adapun elektrostatis mempelajari listrik statis, elektrodinamis mem-pelajari listrik dinamis, teknik elektro memmem-pelajari aplikasi elektronika dalam kehidupan sehari-hari, dan bioelektromagnetik mempelajari fenomena listrik dan magnetik yang muncul pada jaringan makhluk hidup.
3. Jawaban: c
Planet, bulan, matahari, serta bintang-bitang merupakan benda angkasa. Cabang Fisika yang mempelajarinya disebut astronomi. Fisika energi mempelajari energi bagi kehidupan makhluk hidup. Fisika modern mempelajari materi dalam skala atomik hingga subatomik geofisika mempelajari keadaan bumi, sedangkan mekanika mempelajari pergerakan benda.
4. Jawaban: c
Pemanfaatan Fisika dalam bidang kedokteran diterapkan pada sinar rontgen untuk mendeteksi patah tulang, penggunaan sinar laser untuk memecahkan batu ginjal, penggunaan USG untuk mendeteksi kondisi bayi dalam rahim, dan penggunaan sinar gamma untuk proses sterilisasi alat bedah. Sementara itu, penggunaan sel surya untuk kelistrikan rumah sakit merupakan contoh penerapan Fisika dalam bidang energi. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan c.
5. Jawaban: c
Fisika dapat diterapkan dalam bidang industri, antara lain:
1) Penggunaan sonar untuk mengetahui dalam industri kelautan.
2) Penggunaan gelombang akustik untuk mendeteksi kandungan gas atau minyak bumi. Sementara itu, penerapan lainnya seperti penggunaan sinar gamma untuk sterilisasi alat bedah merupakan contoh penerapan dalam bidang
kedokteran, penggunaan fiber optik untuk jaringan internet merupakan penerapan Fisika dalam bidang komunikasi, dan pembuatan kereta maglev menggunakan superkonduktor merupakan contoh penerapan di bidang transportasi.
6. Jawaban: d
Dalam melakukan metode ilmiah diperlukan satuan seperti kg, meter, sekon, dan meter per sekon yang diletakkan setelah angka hasil. Kriteria tersebut dinamakan berdasarkan teknik kuantitatif. 7. Jawaban: c
Tahapan-tahapan metode ilmiah sebagai berikut. 1) Identifikasi masalah dan studi pendahuluan. 2) Perumusan masalah. 3) Pengumpulan informasi. 4) Pengajuan hipotesis. 5) Melakukan eksperimen. 6) Analisis data. 7) Pengambilan kesimpulan. Jadi, jawaban yang tepat pilihan c. 8. Jawaban: c
Tahapan yang telah dilakukan Arnold adalah pengumpulan informasi dan pengajuan hipotesis. Oleh karena itu, langkah selanjutnya berupa melakukan eksperimen untuk membuktikan informasi dan hipotesis tersebut.
9. Jawaban: c
Sikap yang dilakukan Beni adalah terbuka dan fleksibel. Seseorang yang melakukan kegiatan ilmiah harus terbuka dalam menyampaikan hasil kajiannya. Terbuka diartikan sebagai menerima masukan, saran, dan kritikan.
10. Jawaban: e
Tujuan penerapan keselamatan kerja sebagai berikut.
1) Melindungi praktikan dalam melaksanakan praktik.
2) Menjamin keselamatan bagi setiap orang yang berada di laboratorium.
3) Menjamin sumber-sumber produksi dan per-alatan laboratorium supaya terjaga, terawat, dan aman.
4) Mencegah dan mengurangi kecelakaan di laboratorium.
5) Memberikan pertolongan pertama pada kece-lakaan sebagai langkah awal penanggulangan.
B. Uraian
1. Gunung Kelud yang meletus dapat dipelajari dengan ilmu Geofisika. Geofisika adalah ilmu yang
mempelajari bumi dengan prinsip-prinsip Fisika. Dalam Geofisika terdapat seismologi, vulkanologi, dan geodinamika. Gunung api adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Sebelum terjadinya gunung api terbentuklah gunung akibat pengaruh pergerakan antarlempeng. Dalam geofisika terdapat geodinamika. Geodinamika adalah ilmu yang mempelajari pergerakan antarlempeng bumi. Sebelum gunung api meletus, para ahli dapat memperkirakan gunung akan meletus dan gempa akibat gunung akan meletus. Hal ini akan dipelajari dalam vulkanologi. Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gunung api. Ketika gunung api akan meletus, terjadilah gempa. Gempa yang terjadi dinamakan gempa vulkanik. Gempa akan dipelajari dalam seismologi.
2. Beberapa kejadian yang berhubungan dengan Fisika optik sebagai berikut.
a. Terjadinya pelangi. b. Terjadinya fatamorgana.
c. Batang yang tercelup di dalam air kelihatan membengkok.
d. Posisi semua bintang.
e. Pemantulan sempurna pada serat optik.
3. Fisika mempunyai objek kajian berupa benda konkret (nyata dan ada). Kajian yang dilakukan berupa tingkah laku dan kondisi fisik benda tersebut. Kajian yang berupa tingkah laku objek seperti kondisi manusia yang sedang menarik atau mendorong benda. Contoh kajian yang berupa kondisi fisik seperti kajian mengenai pengaruh perubahan suatu benda karena lingkungan. 4. a. Penggunaan generator sebagai penghasil
energi listrik.
b. Penggunaan unsur radioaktif sebagai reaktor nuklir.
c. Penggunaan sel surya sebagai energi alternatif.
5. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan di laboratorium sebagai berikut. a. Bersikap hati-hati dalam melakukan percobaan
di laboratorium.
b. Peralatan seperti gelas, zat kimia, dan listrik diperlakukan secara khusus.
c. Merapikan setiap peralatan jika telah selesai menggunakannya.
d. Tidak melakukan percobaan menggunakan api maupun pembakar spiritus jika percobaan telah selesai.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Kelompok besaran yang hanya terdiri atas besaran turunan yaitu usaha, momentum, dan percepatan. Adapun suhu, massa, kuat arus, jumlah zat, dan waktu merupakan bentuk besaran pokok.
2. Jawaban: d
Kuat arus listrik dan intensitas cahaya termasuk besaran pokok. Sementara itu, massa jenis dan tegangan listrik merupakan besaran turunan. Jadi, jawaban yang tepat pilihan d.
3. Jawaban: c
Satuan daya dapat ditentukan dengan perhitungan:
Daya = UsahaWaktu = kgm /s2 2
s
= kgm2/s3
Satuan gaya dapat ditentukan dengan perhitungan: Gaya = massa × percepatan
Satuan momentum dapat ditentukan dengan perhitungan:
Momentum = massa × kecepatan = kg × m/s
= kgm/s
Satuan impuls dapat ditentukan dengan perhitungan: Impuls = gaya × perubahan waktu
= kgm/s2 × sekon
= kgm/s
Jadi, jawaban yang tepat yaitu pilihan c. 4. Jawaban: a
Jenis-jenis besaran pokok beserta satuannya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Jadi, kelompok satuan yang termasuk kelompok
Besaran Pokok Satuan
Panjang Massa Waktu Suhu Kuat arus Intensitas cahaya Jumlah zat m kg s K A cd mol
5. Jawaban: c
Energi dapat dibedakan menjadi energi potensial dan energi kinetik. Satuan dari energi potensial dan energi kinetik memiliki kesamaan. Energi potensial didefinisikan sebagai hasil kali antara massa, percepatan gravitasi, dan ketinggian. Oleh karena itu, satuannya sebagai berikut.
Ep = m g h = (kg)(m/s2)(m) = kgm2/s2
Sementara itu, gaya, daya, usaha, momentum, dan tekanan memiliki satuan sebagai berikut.
Gaya = massa × percepatan = (kg)(m/s2)
= kgm/s2
Daya = energi : waktu = kgm2/s2 : s
= kgm2/s3
Usaha = gaya × perpindahan = (kgm/s2)(m)
= kgm2/s2
Momentum = massa × kecepatan = (kg)(m/s)
= kgm/s Tekanan = gaya : luas
= (kgm/s2) : (m2)
= kg/ms2
Jadi, usaha memiliki satuan yang sama dengan energi.
6. Jawaban: e
Besaran daya memiliki satuan kgm2/s3 berdimensi
[M][L]2[T]–3, besaran gaya memiliki satuan kgm/s2
berdimensi [M][L][T]–2, dan besaran momentum
memiliki satuan kgm/s berdimensi [M][L][T]–1.
7. Jawaban: c
Gaya elastis pegas dinyatakan dalam:
F = k∆x Keterangan:
F = gaya elastis (kgm/s2) k = konstanta pegas ∆x = perubahan panjang (m)
Satuan dari konstanta pegas
k = ∆Fx = kgm/sm 2 = kg/s2
Dimensi konstanta pegas kg/s2 = kgs–2 = [M][T]–2
Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan c. 8. Jawaban: e
Pasangan besaran yang memiliki dimensi berbeda adalah pasangan berat jenis dan massa jenis. Berat jenis memiliki dimensi [M][L]–2[T]–2,
sedangkan massa jenis berdimensi [M][L]–3.
Adapun besaran lain seperti berat dan gaya memiliki dimensi yang sama yaitu [M][L][T]–2,
energi dan usaha berdimensi [M][L]2[T]–2, jarak
dan perpindahan berdimensi [L], sedangkan momentum dan impuls berdimensi [M][L][T]–1.
9. Jawaban: c
Persoalan ini dapat diselesaikan dengan analisis dimensi
v = [L][T]–1
p = [M][L]–1[T]–2
ρ = [M][L]–3
Jika persamaan dibentuk dalam
v = pxρy
[L][T]–1 = [M]x[L]–x[T]–2x[M]y[L]–3y
[L][T]–1 = [M]x + y[L]–x – 3y[T]–2x
Melalui dimensi [T] diperoleh: –2x = –1
x = 12
Melalui dimensi [L] diperoleh: –x – 3y = 1
–12 – 3y = 1 –3y = 121 –3y = 32
y = –21
Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh pilihan c.
10. Jawaban: b
Hasil pengukuran mikrometer sekrup berdasarkan penjumlahan skala utama dan skala nonius. Dalam pilihan jawaban ditunjukkan bahwa skala tetapnya bernilai 2,50 mm. Oleh karena itu, skala noniusnya dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut.
Skala nonius = hasil – skala tetap = (2,74 – 2,50) mm = 0,24 mm
Garis pada skala nonius: Garis = Skala noniusKetelitian
= 0,24 mm0,01 mm = 24
Jadi, jawaban yang benar pilihan b. 11. Jawaban: d
Hasil pengukuran mikrometer sekrup sebagai berikut.
Skala utama = 4,50 mm
Skala nonius = (49 × 0,01) mm = 0,49 mm Hasil = skala utama + skala nonius
= 4,50 mm + 0,49 mm = 4,99 mm
12. Jawaban: c
Cara membaca pengukuran diameter dalam menggunakan jangka sorong sebagai berikut. 1) Skala utama yang berdekatan dengan angka
nol skala nonius adalah 1,9 cm.
2) Skala nonius yang berimpit tegak dengan garis skala utama adalah skala angka tiga. 3) Bacaan jangka sorong adalah
= 1,9 cm + (0,01 × 3) cm = 1,9 cm + 0,03 cm = 1,93 cm
Jadi, diameter dalam cincin adalah 1,93 cm. 13. Jawaban: b
Cara membaca skala jangka sorong sebagai berikut.
1) Skala utama yang berdekatan dengan angka nol skala nonius adalah 3,0 cm.
2) Skala nonius yang berimpit tegak dengan garis skala utama adalah angka sembilan. 3) Bacaan jangka sorong:
= 3,0 cm + (0,01 × 9) cm = 3,09 cm
Jadi, tebal logam hasil pengukuran adalah 3,09 cm.
14. Jawaban: a
Massa benda yang diukur menggunakan neraca Ohauss dapat ditentukan dengan menjumlahkan bandul jarum penunjuk pada lengan neraca Ohauss. Hasil pengukuran massa benda yang dilakukan Mira yaitu:
Lengan atas = 300 gram Lengan tengah = 40 gram Lengan bawah = 6 gram Total hasil pengukuran
= 300 gram + 40 gram + 6 gram = 346 gram
Jadi, massa benda yang terukur adalah 346 gram. 15. Jawaban: c
Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk membandingkan suatu benda dengan benda lain yang ditetapkan sebagai satuan. Kegiatan pada pilihan yang merupakan jenis kegiatan pengukuran adalah Jono menentukan panjang meja dengan mistar. Benda yang diukur oleh Jono adalah meja, sedangkan besaran yang ingin diketahui Jono adalah panjang meja. Alat yang digunakan untuk membandingkan adalah mistar yang memiliki satuan sentimeter.
16. Jawaban: b
Jangka sorong memiliki ketelitian 0,01 cm. Ketidak-pastian jangka sorong bernilai setengah dari ketelitian-nya, yaitu 0,005 cm. Jadi, hasil pengukuran jangka
17. Jawaban: b
Kesalahan paralaks terjadi akibat kekeliruan pengamat dalam melihat nilai hasil pengukuran. Biasanya pengamat melihat hasil pengukuran secara tidak tegak lurus.
18. Jawaban: b
Hasil pengukuran ketebalan kayu yaitu 0,0250 memiliki 3 angka penting. Angka nol yang terletak di kanan maupun kiri koma bukan termasuk angka penting. Sementara itu, angka nol setelah angka bukan nol termasuk angka penting. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan b.
19. Jawaban: e
251,0 terdiri 4 angka penting 12,50 terdiri 4 angka penting 2,901 terdiri 4 angka penting 2,710 terdiri 4 angka penting 0,523 terdiri 3 angka penting
Jadi, hasil pengukuran panjang yang mempunyai 3 angka penting adalah 0,523.
20. Jawaban: e 3,625 kg 3,25 kg 3,6 kg ––––––– + 10,475 kg
Pada operasi penjumlahan ataupun pengurangan hanya boleh mengandung satu taksiran. Hasil pengukuran lebih dari lima angka dibulatkan ke atas. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan e. 21. Jawaban: a Diketahui: a = 14,36 cm t = 2,90 cm Ditanyakan: A Jawab: A = 21at = 21(14,36 cm)(2,90 cm) = 20,822 cm2 a = 14,36 (4 angka penting) t = 2,90 (3 angka penting)
Operasi perkalian angka penting menghasilkan bilangan dengan angka penting berjumlah sama seperti bilangan yang mempunyai angka penting paling sedikit. Jadi, hasil pengukurannya 20,8 dengan 3 angka penting.
22. Jawaban: e
Diketahui: R = 0,3 ohm V = 1,5 volt
Ditanyakan: I Jawab:
Operasi pembagian angka penting menghasilkan bilangan dengan angka penting yang jumlahnya sama banyak dengan bilangan angka penting paling sedikit. Jadi, nilai kuat arus listriknya 5 ampere.
23. Jawaban: c 1 µC = 1 × 10–6 C
62,9 µC = 62,9 × 10–6 C
= 6,29 × 10–5 C
Jadi, muatan listriknya sebesar 6,29 × 10–5 C.
24. Jawaban: e 4,8 × 102 m = 480 m 480 m 229 m ––––– – 251 m 4,8 × 102 m – 229 m = 251 m = 2,5 × 102 m
Jadi, hasil pengurangan bilangan tersebut sesuai dengan aturan angka penting yaitu 2,5 × 102 m.
25. Jawaban: a Diketahui: m = 30 g = 3 × 10–2 kg ρ = 19.320 kg/m3 Ditanyakan: V Jawab: V = mρ = 2 3 3 10 kg 19.320 kg/m − × = 1,552 × 10–6 m3
Jadi, volume emas sesuai dengan notasi ilmiah adalah 1,5 × 10–6 m3.
B. Uraian
1. Dimensi pada ruas kiri memiliki kesamaan dengan dimensi pada ruas kanan.
Untuk A v = At2 [L][T]–1= A[T]2 A = [L][T]–3 Untuk B v = 2Bt3 [L][T]–1= B[T]3 B = [L][T]–4 Untuk C v = Ct4 [L][T]–1= C[T]4 C = [L][T]–5
2. Medan magnetik disimbolkan B, gaya disimbolkan
F, arus disimbolkan I, dan panjang disimbolkan ,
medan magnetik dirumuskan:
B = IF
Dimensi besaran gaya adalah [M][L][T]–2, besaran
arus adalah [I], dan besaran panjang adalah [L], dimensi medan magnetik adalah:
B = [M][L][T][I][L]−2 = [M][T]–2[I]–1
(terbukti)
3. Pengukuran menggunakan jangka sorong perlu memperhatikan skala utama dan skala nonius. Perhitungan skala utama dan nonius sebagai berikut.
Skala utama = 5,0 cm
Skala nonius = (3 × 0,01) cm = 0,03 cm Tebal buku = skala utama + skala nonius
= (5,0 + 0,03) cm = 5,03 cm
Jadi, perhitungan ketebalan buku sebesar 5,03 cm. 4. Metode perhitungan dalam pengukuran massa menggunakan neraca Ohauss adalah penjumlahan nilai yang tertera pada lengan ratusan, lengan puluhan, dan lengan satuan. Nilai tiap-tiap lengan-nya sebagai berikut.
Lengan ratusan = 125 gram Lengan puluhan = 30 gram Lengan satuan = 3 gram Hasil = (125 + 30 + 3) gram
= 158 gram
Jadi, massa benda sebesar 158 gram.
5. Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup dibutuhkan mengetahui skala utama dan skala nonius pada mikrometer sekrup.
Skala utama = 3 mm
Skala nonius = (13 × 0,01) mm = 0,13 mm Hasil pengukuran = (3 + 0,13) mm = 3,13 mm Jadi, ketebalan kaca tipis sebesar 3,13 mm. 6. Diketahui: m = 112,4 ρ = 3,2 g/cm3 Ditanyakan: V Jawab: V = mρ = 112,4 g3 3,2 g/cm = 35,125 cm3
Operasi pembagian angka penting menghasilkan bilangan dengan angka penting yang jumlahnya sama banyak dengan bilangan yang mempunyai angka penting paling sedikit. Jadi, hasil pengukurannya 35 cm3 dengan 2 angka penting.
7. Luas permukaan = 4πr2
= 4(3,14)(6,4 × 103 km)2
= 514,4576 × 106 km2
= 5,14 × 108 km2
Jadi, berdasarkan aturan angka penting dan notasi ilmiah luas permukaan bumi sebesar 5,14 × 1014 m2.
8. Notasi ilmiah biasa ditulis dengan a × 10n. Dalam hal ini 1 ≤ a < 10 dan n bernilai 4. Jadi, penulisan notasi ilmiah yang benar 3,95 × 104.
9. 1 tahun = 365 hari = 365 × 24 jam
= 8.760 jam = 31.536.000 detik 2,2 tahun = 2,2 × 31.536.000
= 69.379.200 detik
Jarak bintang dalam satuan SI
2,2 tahun = (69.379.200 detik)(3 × 108 m/s)
= 208.137.600 × 108 m
= 2,08 × 1016 meter
Jadi, jarak bintang dalam satuan SI adalah 2,08 × 1016 m.
10. Kesalahan paralaks adalah kesalahan yang disebabkan oleh pengamat kurang tepat dalam melihat nilai dalam alat ukur. Untuk menghindari kesalahan paralaks dengan melakukan pembacaan tegak lurus terhadap hasil pengukuran.
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Lensa dan cermin berhubungan erat dengan peri-laku cahaya berupa pembiasan dan pemantulan. Cabang Fisika yang mempelajari tentang cahaya disebut fisika optik.
2. Jawaban: e
Sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam, Fisika mempunyai ciri-ciri berikut.
a. Objek yang dikaji berupa benda konkret (nyata dan ada).
b. Pengamatan dan penelitiannya dilakukan secara sengaja.
c. Penelitiannya dikerjakan secara sistematis. d. Menggunakan cara berpikir logis dan konsisten. e. Hasil kajiannya bersifat objektif.
Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan e. 3. Jawaban: d
Besaran-besaran pokok antara lain panjang, massa, waktu, kuat arus, intensitas cahaya, suhu, dan jumlah zat. Gaya, usaha (tenaga), berat, energi, dan frekuensi merupakan besaran turunan. 4. Jawaban: d
Percepatan, kecepatan, dan momentum termasuk besaran turunan. Sementara itu, intensitas cahaya dikelompokkan dalam besaran pokok. Jadi, jawaban yang tepat pilihan d.
5. Jawaban: b
Jadi, satuan-satuan Fisika yang merupakan kelompok satuan besaran pokok yaitu meter, ampere, dan mol (pilihan d).
6. Jawaban: b
1) Momentum = (massa)(kecepatan) = (kg)(m/s)
= kgm/s 2) Daya = usaha : waktu
= (kgm2/s2) : (s) = kgm2/s3
3) Impuls= (gaya)(perubahan waktu) = (kgm/s2)(s) = kgm/s
4) Energi kinetik= 21(massa)(kecepatan)2
= (kg)(m/s)2 = kgm2/s2
Jadi, besaran yang mempunyai satuan yang sama adalah momentum dan impuls sehingga jawaban yang tepat pilihan b.
7. Jawaban: c
Gaya = (massa)(percepatan) = (kg)(m/s2) = kgm/s2
Jadi, satuan newton adalah kgm/s2.
8. Jawaban: e
Dimensi dari muatan
Q = I t = [I][T] F = 1 2 2 kQ Q r k = 2 1 2 Fr Q Q = 2 2 [M][L][T] [L] [I][T][I][T] − = [M][L]3[T]–4[I]–2 9. Jawaban: a Ep= 21ky2 [M][L]2[T]–2= k[L]2 k = [M][T]–2
Jadi, dimensi dari konstanta pegas adalah [M][T]–2.
Besaran Pokok Panjang Massa Waktu Suhu Kuat arus Satuan Meter Kilogram Sekon Kelvin Ampere
10. Jawaban: e
Dimensi dari periode adalah [T] Dimensi dari massa adalah [M]
Dimensi dari konstanta pegas adalah [M][T]–2
T = 2πmxky [T] = [M]x([M][T]–2)y [T] = [M]x[M]y[T]–2y [T] = [M]x + y[T]–2y –2y = 1 y = –21 x + y = 0 x – 12 = 0 x = 21
Jadi, nilai x adalah 21, sedangkan nilai y adalah –12.
11. Jawaban: a
Hasil pengukuran jangka sorong senilai 5,69 dapat diketahui jika mengetahui skala utama dan skala nonius hasil pengukurannya. Hasil 5,69 dapat dituliskan dengan skala utama 5,60 cm dan skala noniusnya 0,09 cm. Jika skala noniusnya sebesar 0,09 cm, letak skala nonius dan skala utama yang berimpit terletak pada angka sembilan. Jadi, jawaban yang tepat pilihan a.
12. Jawaban: d
Pengukuran menggunakan jangka sorong perlu memperhatikan skala utama dan skala nonius. Perhitungan skala utama dan skala nonius sebagai berikut. Skala utama = 0,2 cm Skala nonius = (9 × 0,01) cm = 0,09 cm Tebal buku = (0,2 + 0,09) cm = 0,29 cm
Jadi, ketebalan buku berdasarkan perhitungan sebesar 0,29 cm.
13. Jawaban: a
Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup ditentukan dengan melihat skala nonius dan skala tetap pada mikrometer sekrup. Hasil pengukuran menggunakan skala mikrometer sekrup akan diperoleh nilai 2,70 mm, jika skala tetap menunjuk angka 2,5 sedangkan skala nonius menunjuk angka 20. Apabila dilakukan perhitungan sebagai berikut.
Skala tetap = 2,5 mm
Skala nonius = 20 × 0,01 mm = 0,20 mm Hasil pengukuran total
= skala tetap + skala nonius = 2,5 mm + 0,20 mm = 2,70 mm
Jadi, jawaban yang benar adalah pilihan a.
14. Jawaban: c Skala tetap = 4,5 mm Skala nonius = (11 × 0,01) mm = 0,11 mm Diameter kayu = (4,5 + 0,11) mm = 4,61 mm
Jadi, diameter luar tabung kayu adalah 4,61 mm. 15. Jawaban: a
Massa yang diukur menggunakan neraca Ohauss dapat ditentukan dengan menjumlahkan nilai yang ditunjuk pada setiap lengan-lengannya. Hasilnya sebagai berikut.
Hasil = lengan ratusan + lengan puluhan + lengan satuan
= (200 + 40 + 8) gram = 248 gram
Jadi, hasil pengukuran massa benda adalah 248 g. 16. Jawaban: b Diketahui: s = 1,50 × 1011 m v = 3,00 × 108 m/s Ditanyakan: t Jawab: s = v t t = vs = 811 1,50 10 m 3,00 10 m/s × × = 0,50 × 103 sekon = 5,00 × 102 sekon
Jika menggunakan notasi ilmiah, waktu yang dibutuhkan cahaya matahari sampai ke bumi adalah 5,00 × 102 sekon.
17. Jawaban: c
Angka nol yang terletak di sebelah kanan maupun kiri koma bukanlah angka penting. Sementara itu, angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol termasuk angka penting. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan c.
18. Jawaban: d
Tinggi badan Andi = 1,68 m Tinggi badan Mila = 1,7 m Penjumlahan angka penting 1,68m
1,7 m –––––– + 3,38m
Operasi penjumlahan angka penting hanya boleh mengandung satu taksiran. Jadi, hasil penjumlahan tinggi berdasarkan aturan angka penting 3,4 m. 19. Jawaban: d 42,57 (4 angka penting) 13,23 (4 angka penting) 11,9 (3 angka penting) ––––– – 17,44 x + y = 0 1 2 + y = 0 y = –12
Operasi pengurangan angka penting hanya boleh mengandung satu taksiran. Jadi, hasil pengurangan bilangan-bilangan berdasarkan penggunaan angka penting adalah 17,4.
20. Jawaban: d
Panjang = 20,5 m (3 angka penting) Lebar = 4,3 m (2 angka penting Luas = panjang × lebar
= (20,5 m)(4,3 m) = 88,15
= 88 (2 angka penting)
Operasi perkalian angka penting, hasil penjumlahan angka penting mengikuti jumlah angka penting terkecil. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan d.
21. Jawaban: e
Diketahui: p = 6,31 cm (3 angka penting)
= 4,2 cm (2 angka penting) t = 2,1 cm (2 angka penting) Ditanyakan: V Jawab: V = p × × t = (6,31 cm)(4,2 cm)(2,1 cm) = 55,6542 = 56
Operasi perkalian angka penting akan menghasil-kan angka dengan jumlah angka penting sama dengan angka paling kecil dari operasi perkalian tersebut. Jadi, jawaban yang tepat pilihan e. 22. Jawaban: b Diketahui: A = 576 cm2 Ditanyakan: s Jawab: A = 576 cm2 (3 angka penting) = s2 s = A = 576 = 24 cm
Bilangan 24 cm memiliki 2 angka penting. Dalam operasi penarikan akar pada angka penting, hasilnya memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting yang ditarik akar. Jadi, panjang sisi persegi berdasarkan aturan angka penting adalah 24,0 cm. 23. Jawaban: e Diketahui: r = 4,23 cm Ditanyakan: V Jawab: Vkubus= r3 = (4,23 cm)3 = 75,686967 cm3
Operasi pemangkatan suatu bilangan penting memiliki banyak angka penting yang sama dengan bilangan penting yang dipangkatkan. Jika 4,23 memiliki 3 angka penting, hasilnya pun harus
24. Jawaban: b Diketahui: v = 3 × 108 m/s t = 1 ns = 1 × 10–9 s Ditanyakan: s Jawab: s = v t = (3 × 108 m/s)(1 × 10–9 s) = 0,3 cm
Jadi, jarak yang ditempuh cahaya yaitu 0,3 cm. 25. Jawaban: b Diketahui: h = 6,6 × 10–34 Js c = 3× 108 m/s λ = 2,5 × 10–7 m Ditanyakan: E Jawab: E = hcλ = (6,6 × 10–34 Js) 8 7 (3 10 ) (2,5 10 )− × × = 7,92 × 10–19 joule
Jadi, energi foton sebesar 7,92 × 10–19 joule.
B. Uraian
1. Kejadian-kejadian yang berhubungan dengan mekanika antara lain:
a. pembalap motor ketika di tikungan jalan; b. benda yang dilemparkan ke atas; c. benda yang dijatuhkan dari gedung; d. gerak bola ketika ditendang;
e. bola lama-kelamaan berhenti ketika bergerak di atas pasir. 2. F = mxvyrz Dimensi F adalah [M][L][T]–2 Dimensi m adalah [M] Dimensi v adalah [L][T]–1 Dimensi r adalah [L] F = mxvyrz [M][L][T]–2 = [M]x([L][T]–1)y[L]z [M][L][T]–2 = [M]x[L]y[T]–y[L]z [M][L][T]–2 = [M]x[L]y + z[T]–y x = 1 y + z = 1 –y = –2 2 + z = 1 y = 2 z = –1
Jadi, nilai x adalah 1, nilai y adalah 2, dan nilai z adalah –1. 3. T = kρxryγz [T] = ([M][L]–3)x[L]y([M][T]–2)z [T] = [M]x[L]–3x[L]y[M]z[T]–2z [T] = [M]x + z[L]–3x + y[T]–2z 1 = –2z x + z = 0 –3x + y = 0 z = –1 x – 1 = 0 –3(1) + y = 0
Persamaannya menjadi seperti berikut. T = 1 3 1 2 2r 2 ρ γ− = k 1 2 3 r ρ γ         = k 3 r ρ γ (terbukti) 4. Skala tetap = 1,5 cm Skala nonius = (4 × 0,01) cm = 0,04 cm Hasil hitungan = 1,5 cm + 0,04 cm = 1,54 cm Ketidakpastian = 21 × ketelitian = 12 × 0,01 cm = 0,005 cm Jadi, hasil pengukuran diameter dalam pada cincin adalah (1,540 ± 0,005) cm. 5. Diketahui: x1 = 2,80 cm x2 = 2,82 cm x3 = 2,79 cm x4 = 2,81 cm x5 = 2,83 cm Ditanyakan: x Jawab: x– = xi N Σ = 14,055 cm = 2,81 cm x12= (2,80 cm)2 + (2,82 cm)2 + (2,79 cm)2 + (2,81 cm)2 + (2,83 cm)2 = 7,84 cm2 + 7,9524 cm2 + 7,7841 cm2 + 7,8961 cm2 + 8,0089 cm2 = 39,4815 cm2 ∆x = sx = 1 i2 ( i)2 1 N x x N N Σ − Σ − = 1 5(39,4815) (14,05)2 5 5 1 − − = 51 197,4075 197,40254− = 51 0,00125 = 15(0,03535) ≈ 0,01 Ketidakpastian relatif = ∆xx × 100% = 0,012,81 × 100% = 0,35%
Jadi, hasil pengukuran buku oleh Fani dan Novan adalah (2,81 ± 0,01) cm.
6. Hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup dapat diketahui jika mengetahui nilai skala utama dan skala noniusnya.
Skala utama = 4 mm
Skala nonius = (17 × 0,01) mm = 0,17 mm
Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = (4 + 0,17) mm = 4,17 mm Jadi, tebal buku tulis tersebut adalah 4,17 mm. 7. Skala utama dan skala nonius hasil pengukuran
diameter kelereng sebagai berikut. Skala utama = 0,8 cm
Skala nonius = (5 × 0,01) cm = 0,05 cm
Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = (0,8 + 0,05) cm = 0,085 cm Jadi, hasil pengukuran diameter kelereng yaitu 0,85 cm.
8. Pengukuran massa menggunakan neraca Ohauss dilakukan dengan menjumlahkan angka yang di-tunjuk di setiap lengannya. Hasilnya sebagai berikut.
Hasil = (500 + 60 + 8) gram = 568 gram
Jadi, pengukuran massa sekantung gula halus memiliki massa 568 gram.
9. Panjang = 12,61 cm ← (4 angka penting) Lebar = 5,3 cm ← (2 angka penting) Keliling = 2(panjang + lebar)
= 2(12,61 + 5,3) cm = 2(17,91) cm
= 35,82 cm = 35,8 cm
Jadi, keliling persegi panjang sebesar 35,8 cm. 10. Diameter atom = 2R = 2(0,25 × 10–10 m)
= 0,5 × 10–10 m
Jumlah atom = Diameter atomPanjang garis
= 10 2 cm 0,5 10× − m = 210 2 10 m 0,5 10 m − − × × = 4 × 108 atom
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. menjelaskan notasi vektor dan menggambarkannya;
2. menggambar dan menentukan resultan vektor dengan berbagai metode. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. menghayati dan menerapkan sifat teliti dalam kehidupan sehari-hari; 2. disiplin, bertanggung jawab, dan menghargai pendapat orang lain.
Kegiatan Tugas Praktikum Selancar Internet Besaran Vektor Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Vektor Satuan
Notasi Vektor dan Besar Vektor
Penjumlahan Vektor secara Analitis Penjumlahan Vektor secara Geometri (Grafis)
Penguraian Vektor
Penentuan Nilai dan Arah Resultan Pengurangan Vektor
Perpindahan sebagai Vektor
Menentukan Resultan Vektor
Manfaat GPS Materi Latihan 2 Latihan 1 Ulangan Harian Soal-Soal Informasi Vektor
Arah Kompas dan Vektor Satuan Tarik Tambang Tiga Arah Jenis-Jenis
Kompas
Vektor dalam Sains Komputer
5 4 3 2 1 1 2 3 X Y a b X Y 60° F F1 F2 45° 45° X Y A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a
Jika digambarkan, perpindahan Intan adalah:
Jadi, perpindahan yang dilakukan Intan sebesar 3 meter ke kanan.
2. Jawaban: c
Gambar yang sesuai seperti di samping. Panjang L harus dua kali panjang K .
Hal ini sesuai dengan aturan pelukisan vektor yang sebanding dengan nilainya.
3. Jawaban: a
Vektor a terletak di sumbu X sepanjang 3 satuan, sedangkan vektor b terletak di sumbu Y se-panjang 5 satuan. Gambar yang benar terlihat seperti gambar di samping. 4. Jawaban: e
Pada gambar menunjukkan empat kotak ke arah sumbu X positif 4ˆi dan tiga kotak ke arah sumbu Y positif 3ˆj. Jadi, F = 4ˆi + 3ˆj. 5. Jawaban: a Fx = F cos 60° = (2 N)(12) = 1 N Fy = F sin 60° = (2 N)(1 2 3) = 3N
Jadi, nilai komponen vektor pada sumbu X dan sumbu Y yang tepat adalah Fx = 1 N dan Fy =
3N.
6. Jawaban: b
F1x = F2x = (1.200 N) cos 45° = (1.200 N)(12 2) = 600 2N
Jadi, nilai komponen vektor gaya pada sumbu X di sisi kiri kapal sebesar 600 2 N.
7. Jawaban: a Diketahui: Fy = 2 N θ = 60° Ditanyakan: Fy Jawab: tan θ = y x F F tan 60°= x 2 N F 3 = x 2 N F Fx = 2 N 3
Jadi, besar gaya pada sumbu X adalah 2
3 3 N.
8. Jawaban: d
Vektor a diuraikan pada sumbu X, Y, dan Z. Vektor a memiliki 5 satuan pada sumbu X, memiliki 3 satuan pada sumbu Y, dan memiliki 9 satuan pada sumbu Z. Persamaan yang benar dituliskan a =5iˆ+3ˆj+9kˆ. 9. Jawaban: e Diketahui: v = 10 3 m/s θ = 60° Ditanyakan: |vy| 0 1 2 3 4 5 ↓ perpindahan 120° K L
Jawab: |vy| = v sin θ
= (10 3 m/s)(sin 60°) = (10 3 m/s)(sin 21 3) = 15 m/s
Jadi, kecepatan pada komponen Y sebesar 15 m/s. 10. Jawaban: a Fx = F cos α = (12 N) cos 30°= 6 3 N Fy = F sin α = (12 N) sin 30° = 6 N B. Uraian 1. a. b.
c. Sumbu Y positif dianggap berarah ke atas.
2. 3. Diketahui: F1 = 40 N F2 = 40 N θ1 = 30° θ2 = 60° Ditanyakan: Fy Jawab: F1y = F1 sin 30° F2y = F2 sin 60° = 40 N   21 = 40 N21 3 = 20 N = 20 3 N Fy = F1y + F2y = 20 N + 20 3 N = 20(1 + 3) N
Jadi, besar gaya pada komponen sumbu Y adalah 20(1 + 3) N .
4. Jabarkan ketiga vektor dalam komponen X dan Y.
ΣFx = F1x + F2 + F3x ΣFx = F1 cos 60° + F2 + F3 cos 60° ΣFx = (30 N)(12) + 70 N + (30 N)(12) = 15 N + 70 N + 15 N = 100 N ΣFy = F1y + F3y ΣFy = F1 sin 60° + F3 sin 30° ΣFy = (30(12 3)) + (30 (–12 3)) = 0 N y F α x F 4 cm 37° F= 8 N B U T S v= 80 km/jam 2 cm X+ Y+ 3 cm 2 cm 30° X (km) Y (km) 5 R 13 y R x R Y X F1 F2 F3 60° 60° F1x F3x F1y F3y
X Y F1 F2 F3 37° 37° F2x F3x F2y F3y A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Jika diresultankan, gaya di samping sebagai berikut. Fr = 2 2 1 2 F +F = 82+62 N = 64 36+ N = 100 N = 10 N
Jadi, resultan kedua gaya sebesar 10 N. 2. Jawaban: a Fx = (40 N)(1,4) – (10 N)(1,7) = (56 – 17) N = 39 N Fy = (40 N)(1,4) + 10 N = (56 + 10) N = 66 N FR = (39 N)2+(66 N)2 = 1.521 N2+4.356 N2 = 5.877 N2 = 76,67 N
Jadi, resultan gaya sebesar 76,67 N. Sudut 45° 150° 330° Komponen X (80 N) cos 45° =40 2N (120 N) cos 150° = –60 3 N (100 N) cos 330° =50 3N Fx = (40 2–10 3) N Komponen Y (80 N) sin 45° =40 2N (120 N) sin 150° = 60 N (100 N) sin 330° = –50 N Fy = (40 2+10) N Gaya 80 N 120 N 100 N 3. Jawaban: c Diketahui: F1 = 9 N F2 = 15 N F3 = 10 N θ1 = 0° θ2 = 90° + 37° = 127° θ3 = 360° – 37° = 323° Ditanyakan: R Jawab:
Soal ini dikerjakan dengan penguraian vektor. Setiap vektor diuraikan ke sumbu X dan sumbu Y.
F1x = F1 cos θ1 = (9 N)(cos 0°) = (9 N)(1) = 9 N F2x = F2 cos θ2 = (15 N)(cos 127°) = (15 N)(–0,6) = –9 N F3x = F3 cos θ3 = (10 N)(cos 323°) = (10 N)(0,8) = 8 N F1y = F1 sin θ1 = (9 N)(sin 0°) = 0 F2y = F2 sin θ2 = (15 N)(sin 127°) = (15 N)(0,8) = 12 N F3y = F3 sin θ3 = (10 N)(sin 323°) = (10 N)(–0,6) = –6 N
Σ
Fx= F1x + F2x + F3x = (9 – 9 + 8) N = 8 NΣ
Fy= F1y + F2y + F3y = (0 + 12 – 6) N = 6 N R =Σ
Fx2+Σ
Fy2 = (8 N)2+(6 N)2 = 64 N2+36 N2 = 100 N2 = 10 NJadi, resultan ketiga vektor sebesar 10 N.
F1 F2 Fr 8 6 5. F1 = 10ˆi F2x = F2 cos 60° = 16   21 = 8 F2y = F2 sin 60° = 1612 3 = 8 3 F2 = 8ˆi + 8 3 ˆj
Jadi, vektor satuan gaya adalah F1 = 10ˆidan F2 = 8ˆi + 8 3 ˆj.
4. Jawaban: e Diketahui: s1 = 8 m 2 s = 12 m α = 60° Ditanyakan: s1 – s2 Jawab: 1 s –s2 = s1 + (–s2) |s1–s2| = s12+ −( s2)2+2 (s1−s2) cos 60° = 2 2 1 2 (8 m) + −( 12 m) +2(8 m)( 12 m)− = 64 m2+144 m2−96 m2 = 112 m2 = 4 7m
Jadi, nilai selisih kedua vektor sebesar 4 7m. 5. Jawaban: d Perpindahan = (500 m)2+(1.200 m)2 = 250.000 m2+1.440.000 m2 = 1.690.000 m2 = 1.300 m = 1,3 km
Jadi, perpindahan Sinta sepanjang 1,3 km. 6. Jawaban: a ax = a cos 0° = (20 cm)(1) = 20 cm ay = a sin 0° = (20 cm)(0) = 0 cm bx = b cos 30° = (80 cm)(1 2 3) = 40 3 cm by = b sin 30° = (80 cm)(1 2) = 40 cm x r = ax+ bx+ cx = (20 + 40 3 + 0) cm = 20(1 + 2 3) cm y r = ay+ by+ cy = (0 + 40 + 40) cm = 80 cm r = rx + ry = rxˆi + ryˆj = 20(1 + 2 3) cm + 80 cmiˆ jˆ
Jadi, perpindahan partikel dapat dituliskan
ˆ ˆ 20(1 + 2 3) cm + 80 cmi j . 7. Jawaban: d Diketahui: R1= 4 km R2= 8 km θ = 120° Ditanyakan: R Jawab: R = R12+R22+2R R1 2 cosθ km = 42+82+2(4)(8) cos 120° km = 16 64 32+ − km = 48 km = 4 3 km
Jadi, Perpindahan yang ditempuh mobil sebesar 4 3 km. 8. Jawaban: b Diketahui: P = 40 Q = 20 θ = 60° Ditanyakan: R Jawab:
Selisih vektor dapat ditentukan dengan persamaan:
R = P2+Q2−2PQcosθ
= 402+202−2(40)(20) cos 60°
= 1.600 400 800+ − = 1.200 = 20 3
Jadi, nilai P – Q adalah 20 3. 9. Jawaban: a Diketahui: sr= 120 m s = 50 m X+ Y+ c= 40 cm b= 80 cm a= 20 cm 30° Perpindahan 100 m 500 m 100 m 1.200 m
X Y 3 satuan 2 satuan 4 satuan 210° 150° 30° a b c Jawab: Jarak → s = 120 m + 50 m = 170 m |s| = (120 m)2+(50 m)2 = 14.400 m2+2.500 m2 = 16.900 m2 = 130 m
Jadi, jarak dan perpindahan yang dilakukan Dina secara berturut-turut adalah 170 m dan 130 m. 10. Jawaban: a Diketahui: A = 3 m B = 4 m Ditanyakan: C Jawab: |C| = | |A 2 +| |B 2 +2 | | | | cos 37A B ° = 32+42+2(3)(4)(0,8) = 9 16 19,2+ + = 44,2
Jadi, hasil penjumlahan kedua vektor A dan B adalah 44,2 m. B. Uraian 1. Diketahui: a = 6 satuan b = 8 satuan a + b=10 satuan Ditanyakan: α Jawab: |a + b| = | |a 2+| |b 2+2 | || | cosa b α 10 = 62+82 +2(6)(8)cosα 100 = 36 + 64 + 96 cos α 0 = 96 cos α cos α= 0 α= arc cos 0 = 90°
Jadi, vektor a dan b mengapit sudut 90°. 2. ax= a cos 30° = (2)(21 3) = 1,7 ay= a sin 30° = (2)(21) = 1 bx= b cos 150° = (3)(–1 2 3) = –2,55 by= b sin 150° = (3)(12) = 1,5 cx= c cos 210° = (4)(–1 2 3) = –3,4 cy= c sin 210° = (4)(–12) = –2 Rx = ax + bx + cx = 1,7 – 2,55 – 3,4 = –4,25 Ry = ay + by + cy = 1 + 1,5 – 2 = 0,5 R = ( 4,25)− 2+(0,5)2 = 18,3125 = 4,28
Jadi, resultan vektornya 4,28 satuan. 3. ΣFx = 3 cos 60° + 6 cos 60° – 3 N = (3)(21)(6)(12) – 3 = 32 N (arah ke kanan) ΣFx = 3 sin 60° – 6 sin 60° = (3)(21 3 ) – (6)(12 3) = –32 3 N (arah ke bawah) |FR| = ∑Fx2+Fy2 =    32 2+ − 23 32 = 9 27 4+ 4 = 36 4 = 9 = 3 Jadi, besar resultan ketiga gaya adalah 3 N. 4. Diketahui: F1 = 30 N F2 = 18 N θ = 60° Ditanyakan: FR Y X FR ΣFy ΣFx
Vektor resultan vx = (2 3 – 1) m/s dan vy = (2 – 3) m/s. 3. Jawaban: e 1 v = 3iˆ+4ˆj 2 v = 4iˆ 3 v = 7iˆ+3ˆj –––––––––––––– + R v = 14iˆ+7jˆ
Jadi, resultan ketiga vektor tersebut dalam vektor satuannya vR=14iˆ+7jˆ. 4. Jawaban: e F = ΣFx2+ ΣFy2 = ( 2 N)− 2+ −( 2 3 N)2 = (4 12) N+ 2 = 16 N2 1 F 1 F F 1 F 2 2F 3 F A. Pilihlan Ganda 1. Jawaban: b
Pertama digambar dahulu F1.
Kemudian, gambar –2F2 di titik pangkal F1.
Kemudian, gambar F1 di titik pangkal –2F2 dan tarik garis resultan dari titik pangkal F1 ke ujung
3 F . 2. Jawaban: b Diketahui: v1 = 4 m/s v2= 2 m/s α = 30° β = 240° Ditanyakan: vx dan vy Jawab: x v = v1 cos α + v2 cos β = (4 m/s) cos 30° + (2 m/s) cos 240° = (4 m/s)(1 2 3) + (2 m/s)(– 1 2) = (2 3– 1) m/s v = v sin 30° + v sin 240° Sudut 0° 120° 240° Komponen X (20 N) cos 0° = 20 N (20 N) cos 120° = –10 N (24 N) cos 240° = –12 N ΣFx = –2 N Komponen Y (20 N) sin 0° = 0 (20 N) sin 120° =10 3N (24 N) sin 240° = –12 3N ΣFy = –2 3N Gaya 20 N 20 N 24 N Jawab: FR= F12+F12+2F F1 12 2cos 60° = 2 2 1 2 (30) +(18) +2(30)(18)   N = 900 324 540+ + = 1.764 N = 42 N
Jadi, resultan kedua gaya tersebut sebesar 42 N. 5. Diketahui: s1= 300 km s2= 100 km θ = 37° Ditanyakan: |s| s1 s s2 37° Jawab:
Gambarkan terlebih dahulu vektor perpindahan pesawat. |s| = 2 1 2 2 1 2cos (143 ) s +s + s s ° = (300)2+(100)2+2(300)(100)( 0,8)− = 90.000 10.000 48.000+ − = 100.000 – 48.000 = 52.000 ≈ 228
5. Jawaban: b total a =ag+ae+am =( 10 )− kˆ m/s2 +(5iˆ+4ˆj+10 )kˆ m/s2 + ˆ ˆ ˆ ( 3− −i 2j−5 )k m/s2 =(2iˆ+2ˆj −5 )kˆ m/s2
Jadi, partikel mengalami percepatan total
ˆ ˆ ˆ (2i +2j −5 )k m/s2. 6. Jawaban: c Diketahui: A = 4 m/s B = 2 m/s θ = 60° Ditanyakan: |A B− | Jawab: |A B− | = A2+ −( B)2+(2)( )(A −B) cos 60° = 42+ −( 2)2+(2)(4)( 2)( )− 12 = 16 4 8+ − = 12 = 2 3
Jadi, nilai A B− sebesar 2 3m/s. 7. Jawaban: c 1x F = 4 satuan = 4 N 2x F = 8 satuan = 8 N 1y F = 4 satuan = 4 N 2y F = 5 satuan = 5 N ΣFx = (4 + 8) N = 12 N ΣFy = (4 + 5) N = 9 N |F| = 2 2 x y F F Σ + Σ = (12 N)2+(9 N)2 = (144 81) N+ 2 = 225 N2 = 15 N
Jadi, nilai resultan kedua gaya tersebut sebesar 15 N. 8. Jawaban: e Diketahui: F = 60 N θ = 60° m = 4 kg Ditanyakan: Fx Jawab:
Gaya yang memengaruhi perpindahan benda adalah gaya yang searah dengan perpindahan benda.
Fx = F cos θ
= 60 N cos 60° = 60 N   12 = 30 N
Jadi, gaya yang memengaruhi perpindahan benda sebesar 30 N. 9. Jawaban: a Diketahui: F1 = F2 = 5 N α1 = α2 = α3 = α Ditanyakan: F3 Jawab: 1 sin F α = sin2 F β = sin3 F γ
Oleh karena besar sudut yang diapit ketiganya sama besar, maka tegangan pada juga sama besar dengan F1 dan F2, yaitu 5 N.
10. Jawaban: b
Diketahui: F1 = 2 N θ1 = 0°
F2 = 3 N θ2 = 37°
F3 = 4 N θ3 = 127°
Ditanyakan: Nilai dan arah FR Jawab: |FR| = ΣFx2+ ΣFy2 = (2 N)2+(5 N)2 = 4 N2+25 N2 = 29 N2 = 29N tan θ= y x F F Σ Σ = 5 N2 N = 2,5 θ ≈ 68°
Jadi, nilai dan arah resultan ketiga gaya tersebut berturut-turut sebesar 29N dan 68°.
11. Jawaban: d R s = s1+s2+s3 = (8iˆ−2 ) (6jˆ + iˆ+5 ) ( 4ˆj + − −iˆ 6 )jˆ = 10iˆ−3ˆj Sudut 0° 37° 127° Komponen X (2 N) cos 0° = 2 N (3 N) cos 37° = 2,4 N (4 N) cos 127° = –2,4 N ΣFx = 2 N Komponen Y (2 N) sin 0° = 0 (3 N) sin 37° = 1,8 N (4 N) sin 127° = 3,2 N ΣFy = 5 N Gaya 2 N 3 N 4 N
12. Jawaban: c Diketahui: |F1+F2| = 3 |F1−F2| Ditanyakan: α Jawab: |F1+F2| = 3 |F1−F2| 2 2 1 2 2 1 2 cos F +F + F F α = 2+ − 2+ − 1 2 1 2 3 F ( F) 2( )(F F) cos α 2 2 2 2cos F +F + F α = 3 F2+F2−2F2 cos α 2F2 + 2F2 cos α= 3(2F2 – 2F2 cos α) 2F2 + 2F2 cos α= 6F2 – 6F2 cos α 8F2 cos α= 4F2 cos α= 12 α= 60°
Jadi, sudut apit kedua vektor gaya sebesar 60°. 13. Jawaban: b Diketahui: v = 2 m/s α = 37° Ditanyakan: |v′| Jawab: cos α= vv′ cos 37° = 2 m/sv′ 0,8 = 2 m/sv′ v′= 2,5 m/s
Jadi, kecepatan sepeda saat terpengaruh angin 2,5 m/s. 14. Jawaban: d Diketahui: vp= 10 m/s α = 60° s v = 6 m/s t = 1 menit = 60 s Ditanyakan: s Jawab: |v| = 2 2 p s 2 p s cos 60° v +v + v v = 2 2 1 2 10 +6 +2(10)(6)( ) = 100 36 60+ + = 196 = 14 s = v t = (14 m/s)(60 s) = 840 m
Jadi, jarak tempuh perahu setelah 1 menit adalah 840 m. 15. Jawaban: b Diketahui: s1= 40 m s2= 100 m s3= 100 m θ1 = 37° Ditanyakan: s Jawab:
Jika diuraikan dalam diagram kartesius, vektor di atas sebagai berikut.
s2x = s2 cos 37° = 100 m (0,8) = 80 m s2y = s2 sin 37° = 100 m (0,6) = 60 m Σsx = s1 + s2x = 40 m + 80 m = 120 m Σsy = s3 + s2y = 100 m + 60 m = 160 m |s| = 2 2 x y s s ∑ +∑ = (120 m)2+(160 m)2 = 40.000 m2 = 200 m
Jadi, perpindahan yang dilakukan benda sebesar 200 m. 16. Jawaban: b Diketahui: s1= 400 m s2= 300 m s3= 200 m tan θ = 34 Ditanyakan: s 3 10 X Y s s1 s2 s3 37° s1 s2 s3 37°
F G
|F – G| Jawab:
Jika diuraikan dalam diagram kartesius, vektor di atas sebagai berikut.
s3x= s3 cos θ = 200 m    45 = 160 m s3y= s2 cos θ = 200 m    35 = 120 m Σsx= s1 + s3x = 400 m + 160 m = 560 Σsy= s2 + s3y = 300 m + 120 m = 420 m |s| = ∑sx2+∑sy2 = (560 m)2+(420 m)2 = 490.000 m2 = 700 m
Jadi, perpindahan yang dilakukan perahu sebesar 700 m. 17. Jawaban: a R = 2 2 1 2 2 1 2 cos p +p + p p α = (4 m)2+( 52 m)2+2(4 m)( 52 m)524 = 4 52 16 m 52 m 8 52 m+ + = (68 32) m+ 2 = 100 m2 = 10 m
Jadi, resultan perpindahan benda sebesar 10 m.
18. Jawaban: a
Diketahui: Bx = −4 3 cm By = 4 cm Ditanyakan: B dan arah Jawab:
B = Bx2+By2
= ( 4 3 cm)− 2 +(4 cm)2 = 48 cm2 +16 cm2 = 64 cm2 = 8 cm
Oleh karena Bx bertanda negatif dan By bertanda positif, maka vektor terletak di kuadran II. tan θ = y x B B = 4 cm 4 3 cm − = – 1 3 3 tan–1−31 3 = 150°
Jadi, besar vektor B adalah 4 cm membentuk arah 150°. 19. Jawaban: d Diketahui: F = 8 m G = 5 m θ = 37° Ditanyakan: |F – G| Jawab: |F – G| = F2+G2−2FGcos 37° = (8 m)2 +(5 m)2 −2(8 m)(5 m)(0,8) = 64 m2+25 m2−64 m2 = 5 m
Jadi, selisih kedua vektor tersebut sebesar 5 meter. 20. Jawaban: b Vektor posisi: x r = –1,5ˆi y r = –ˆj r = rx + ry = –1,5ˆi – ˆj s s1 s2 s3 θ s1 s2 s3 s3x s3y
− R = –3 cm 2P Q R + − 2P= 3 cm Q= 2 cm 2 − + P Q R 2R= 6 cm P= 1,5 cm −Q= –2 cm Besar vektor r : |r | = rx2+ry2 = ( 1,5)− 2+ −( 1)2 = 2,25 1+ = 3,25 Arah vekor posisi r : tan α= y x r r = 1 1,5 = 0,67 α= tan–1(0,67) = 33,69°
Oleh karena vekor posisi r di kuadran III sehingga arahnya adalah θ = 180° + 33,69° = 213,69° B. Uraian 1. a. b. 2. a. b. 3. ΣFx = (4 3– 5 2 + 0) N = (6,8 – 7) N = 0,2 N ΣFy = (4 + 5 2 – 6) N = (4 + 7 – 6) N = 5 N F = ΣFx2+ ΣFy2 = (0,2 N ) (5 N)2 + 2 = (0,04 25) N+ 2 = 25,04 N2 ≈ 5 N tan θ= y x F F Σ Σ tan θ= 0,2 N5 N = 25 θ= 87,7°
Nilai dan arah ketiga resultan gaya tersebut 5 N dan 87,7°.
4. Diketahui: a = 6 satuan b = 8 satuan
Ditanyakan: sudut apit Jawab: a. R12= a2 + b2 + 2ab cos α 1 142= 62 + 82 + 2(6)(8) cos α 1 196 = 36 + 64 + 96 cos α1 96 = 96 cos α1 cos α1= 1 α1= 0° 1 s –s3 1−22− 3 s s s –2s2 1 2s –s2 1 2 2s −s 1 3 2 1 2 2s − (s −s ) 3 2s 1 1 2 2( ) − s −s Sudut 30° 135° 270° Komponen X (8 N) cos 30° =4 3N (10 N) cos 135° = –5 2 N (6 N) cos 270° = 0 N Komponen Y (8 N) sin 30° = 4 N (10 N) sin 135° =5 2N (6 N) sin 270° = –6 N Gaya 8 N 10 N 6 N
1 F 2 F 3 F α b. R22= a2 + b2 + 2ab cos α 2 22= 62 + 82 + 2(6)(8) cos α 2 4 = 36 + 64 + 96 cos α2 96 cos α2= –96 cos α2= –1 α2= 180° c. R32= a2 + b2 + 2ab cos α 3 102= 62 + 82 + 2(6)(8) cos α 3 100 = 36 + 64 + 96 cos α3 96 cos α3= 0 cos α3= 0 α3= 90° 5. Diketahui: s1= 6 cm s2= 7 cm s3= 5 cm θ1 = 53° Ditanyakan: s Jawab:
Jika digambarkan dalam diagram kartesius, vektor di atas sebagai berikut.
3x s = s3 sin θ = (5 cm)(sin 53°) = (5 cm)(0,8) = 4 cm 3y s = s2 cos θ = (5 cm)(cos 53°) = (5 cm)(0,6) = 3 cm x s ∑ =s1 + s3x = 6 cm + 4 cm = 10 cm y s ∑ =s2 + s3y = 7 cm + 3 cm = 10 cm s = ∑sx2+∑sy2 = (10 cm)2+(10 cm)2 = 200 cm2 = 10 2 cm
Jadi, perpindahan yang dilakukan partikel sebesar 10 2 . 6. Diketahui: F1= 3 N 2 F = 2 N 3 F = 4 N Ditanyakan: α Jawab:
Ketiga gaya seimbang jika |F1+F2| = F3 F12 + F 22 + 2F1F2 cos α= F32 32 + 22 + 2(3)(2) cos α= 42 9 + 4 + 12 cos α= 16 12 cos α= 3 cos α= 0,25 α ≈ 75,5
Jadi, sudut apit antara F1 dan F2 sebesar 75,5° agar ketiga gaya seimbang.
7. Diketahui: vp = 14 m/s a v = 12 m/s θ = 60° Ditanyakan: a. |vR| c. θ′ b. s d. h a. |vR| = 2 2 a p 2 a p cos v +v + v v θ = 122+142+2(12)(14) cos 60° = 1 2 144 196 2(12)(14)( )+ + = 508 ≈ 22,5
Jadi, nilai resultan kecepatan perahu sebesar 22,5 m/s.
b. s = vR t = (22,5 m/s)(40 s) = 900 m Jadi, jarak tempuh perahu 900 m. c. vp2= v R2 + va2 – 2vpvR cos θ′ 142= (22,5)2 + (12)2 – 2(14)(22,5) cos θ′ 196 = 506,25 + 144 – 630 cos θ′ –454,25 = –630 cos θ′ cos θ′= 0,721 θ′= 43,86°
Jadi, sudut antara perahu dengan arah arus sekarang 43,86°.
d.
sin 43,86°= 900 mh
h = (900 m) sin 43,86° = 623,6 m
Jadi, ;ebar sungai adalah 623,6 m. 8. a. aR= a1+a2+a3 = ( 10 )− jˆ m/s2 + (8iˆ−6 )jˆ m/s2 + ˆ ˆ ( 3− +i 4 )j m/s2 = (5iˆ−12 )ˆj m/s2 53° s1 s2 s3 53° 3 s 2 s 1 s 900 m h 43,86°
b. |aR| = (5)2+ −( 12)2m/s2
= 25 144+ m/s2
= 169m/s2
= 13 m/s2
Jadi, nilai resultan kecepatannya 13 m/s2.
9. Diketahui: A1 = A2 = 5 m/s A12= 3 10 m/s Ditanyakan: θ X Y R a Jawab: A12= A12+A22+2A A1 2cosθ 3 10 = 52+52+2(5)(5) cosθ 3 10 = 25 25 50 cos+ + θ 90 = 50 + 50 cos θ 40 = 50 cos θ cos θ= 4050 = 0,8 θ = arc cos 0,8 = 37°
Jadi, sudut yang diapit kedua vektor kecepatan sebesar 37°. 10. A BA B−+ = 1 3 3 2 2 2 cos A +B − AB θ = 1 3 3 2 2 2 cos A B AB θ    + +    2 2 2A −2A cosθ = 13 3  2A2+2A2cosθ   2A2 – 2A2 cos θ= 1 3
(
2A2+2A2cosθ)
2A2 – 2A2 cos θ= 2 3A2 + 2 3A2 cos θ 4 3A2 = 8 3A2 cos θ cos θ = 48 = 12 θ = arc cos 21 = 60°Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan; 2. menyebutkan penerapan gerak lurus berubah beraturan;
3. membuat grafik pada peristiwa gerak.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa: 1. menghargai jasa ilmuwan yang mencetuskan persamaan gerak; 2. bersikap teliti dalam melakukan setiap kegiatan.
Kegiatan Tugas Praktikum Selancar di Internet Soal-Soal Materi
Gerak Benda pada Lintasan Lurus Bungee Jumping Lepas Landas (Take Off) Gerak Lurus Mengenal Gerak Latihan 2 Latihan 1 Ulangan Harian Aplikasi Android untuk Mengukur Kecepatan
Gerak Jatuh Bebas
Jenis Gerak Lurus Besaran pada Gerak Lurus
Gerak Vertikal ke Bawah Gerak Vertikal ke Atas
Apa yang Memengaruhi Gerak Jatuh Bebas Suatu Benda?
Perbedaan Gerak Benda pada Lintasan yang Berbeda
Sejarah Perkembangan Teori Gerak Sensor pada Spidometer
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Bagaimana Pengaruh Kecepatan Awal Benda terhadap Waktu Tempuh?
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Pada benda yang dipercepat, jarak antartitik semakin panjang dan sebaliknya jika benda bergerak diperlambat jarak titik semakin rapat. Pada gerak lurus berubah beraturan, percepatan bernilai tetap. Jadi, gambar nomor (1) dan (3) menunjukkan mobil bergerak lurus berubah beraturan dengan percepat-an tertentu. 2. Jawaban: b Diketahui: v0 = 50 m/s vt = 20 m/s s = 70 m Ditanyakan: s′ Jawab: vt2= v 02 – 2as (20 m/s)2= (50 m/s)2 – 2a(70 m) (400 – 2.500) m2/s2= –140a m a = 2.100 m /s140 m2 2 = 15 m/s2
Partikel mengalami perlambatan 15 m/s2.
Jarak yang ditempuh partikel hingga berhenti dihitung dalam persamaan berikut.
vt′2= v t2 – 2as 02= (20 m/s)2 – 2(15 m/s2) s′ (30 m/s2) s′= 400 m2/s2 s′= 40030 m = 403 m ≈ 13,3 m
Jadi, partikel akan berhenti setelah menempuh jarak lagi sejauh 13,3 m.
3. Jawaban: a Diketahui: v0 = 0 vt = 65 m/s s = 600 m Ditanyakan: a Jawab: vt2= v 02 + 2as (65 m/s)2= 02 + 2a(600 m) 4.225 m2/s2 = 1.200a m a = 4.225 m /s1.200 m2 2 = 3,52 m/s2
Jadi, percepatan yang dialami pesawat sebesar 3,52 m/s2. 4. Jawaban: c Diketahui: v0 = v vt = 2v s = y Jawab: vt2= v 02 + 2as (2v)2= v2 + 2ay 4v2= v2 + 2ay 2ay = 4v2 – v2 2ay = 3v2 a = 32vy2
Jadi, percepatan mobil sebesar 32vy2 . 5. Jawaban: e
Diketahui: v0 = 54 km/jam = 15 m/s ∆t = 6 s
vt = 0
Ditanyakan: besar dan arah perlambatan Jawab: a = ∆∆vt = t− 0 ∆ v v t = 0 15 m/s−6 s = –2,5 m/s2
Nilai a bernilai negatif sehingga arahnya berlawanan dengan arah kecepatan.
Jadi, besar dan arah perlambatan truk adalah 2,5 m/s2 ke utara. 6. Jawaban: d Diketahui: v0= 10 m/s vt = 20 m/s s = 100 m Ditanyakan: t Jawab: vt2= v 02 + 2as (20 m/s)2= (10 m/s)2 + 2a(100 m) 400 m2/s2= 100 m2/s2 + 200a m 300 m2/s2= 200a m a = 300 m /s200 m2 2 = 1,5 m/s2 vt= v0+ a t 20 m/s= 10 m/s + 1,5 m/s2 t 10 m/s= 1,5t m/s2 t = 10 m /s2 1, 5 m /s ≈ 6,7 sekon
Jadi, waktu yang dibutuhkan bus kira-kira 6,7 s. 7. Jawaban: c
Diketahui: aK= 1 m/s2
Jawab: sK+ sD= s 1 2aKt2 + 1 2aDt2= 80 m 1 2(1 m/s2)t2 + 1 2(1,5 m/s2)t2= 80 m (0,5 m/s2)t2 + (0,75 m/s2)t2= 80 m (1,25 m/s2)t2= 80 m t2= 2 80 m 1,25 m/s t2 = 64 s2 t = 8 s sK = 21aKt2= 1 2(1 m/s2)(64 s2) = 32 m sD = 21aDt2= 1 2(1,5 m/s2)(64 s2) = 48 m
Jadi, mereka bertemu setelah bergerak 8 s atau ketut menempuh jarak 32 m dan Dimas menempuh jarak 48 m. 8. Jawaban: d Diketahui: vX = 10 m/s vY = 5 m/s tX = t tY = (t + 2) menit Ditanyakan: s Jawab: sX= sY vXtX= vYtY vXtX= vY(t + 2 menit) 10t = 5(t + 2 menit) 10t = 5t + 10 menit 5t = 10 menit t = 2 menit = 120 sekon sX = vXtX = (10 m/s)(t) = (10 m/s)(120 s) = 1.200 m sX = 1,2 km
Jadi, setelah menempuh 1,2 km mobil X bisa menyusul mobil Y. 9. Jawaban: d Diketahui: v0= 0 m/s a = 20 cm/s2 s = 2,5 m = 250 cm Ditanyakan: t Jawab: s = v0t + 21at2 250 cm = (0 m/s) t + 21(20 cm/s2)t2 250 cm = 0 + (10 cm/s2)t2 t2= 25 s2 t = 5 s
Jadi, balok sampai ke dasar bidang miring setelah 5 s. 10. Jawaban: a Diketahui: a1= 1 m/s2 t1 = 10 s t2 = 5 s Ditanyakan: s2 Jawab: vt 1= v01 + a1 t1 = 0 + (1 m/s2)(10 s) = 10 m/s vt 2= vt1 + a2t2 0 = 10 m/s + a2(5 s) a2= –2 m/s2 s2= v0 2t2 + 1 2a2 t22 = (10 m/s)(5 s) + 21(–2 m/s2)(5 s)2 = (50 – 25) m = 25 m
Jadi, jarak yang ditempuh kotak kayu setelah tidak diberi gaya tarik hingga berhenti sejauh 25 m. 11. Jawaban: a Diketahui: vC = 57,6 km/jam = 16 m/s vD = 79,2 km/jam = 22 m/s t = 30 sekon Ditanyakan: ∆s Jawab: sC= vC t = (16 m/s)(30 s) = 480 m sD= vD t = (22 m/s)(30 s) = 660 m ∆s = (660 – 480) m = 180 m
Jadi, kedua mobil berjarak 180 m setelah bergerak 30 sekon. 12. Jawaban: c 1) Menghitung percepatan A – B. aAB = B A AB − ∆ v v t = (20 0) m/s−5 s m/s = 4 m/s2
2) Jarak tempuh A–B–C dapat dicari dengan menghitung luas di bawah A–B–C.
Luas A–B–C = luas AB + luas BC = (5 s) (20 m/s)2 + (20 25 ) m/s (13 s)+ 2 − = 100 m2 + (45)(8) m2 = 50 m + 180 m = 230 m
3) Cari percepatan di BC terlebih dahulu
aBC = (25 20) m/s (13 5) s − − = 5 8m/s2 = 0,625 m/s2 v9= vB + at = 20 m/s + (0,625 m/s2)(9 – 5) s = 20 m/s + (0,625 m/s2)(4 s) = 20 m/s + 2,5 m/s = 22,5 m/s
4) Jarak AB seperti yang telah dihitung pada poin 2) yaitu 50 m. 5) aDE = (0 25) m/s (22 17) s − − = 25 5 − m/s2 = –5 m/s2
Jadi, jawaban yang benar adalah pilihan c. 13. Jawaban: b Diketahui: v0 = 72 km/jam = 20 m/s a = 5 m/s2 vt = 0 m/s Ditanyakan: s Jawab: vt2= v 02 – 2as (0 m/s)2= (20 m/s)2 – 2(5 m/s2)(s) 0 m2/s2= 400 m2/s2 – 10s m/s2 10s m/s2= 400 m2/s2 s = 2 2 2 400 m /s 10 m/s = 40 m
Jadi, jarak mobil saat melakukan pengereman dan garis batas pada lampu merah sejauh 40 m. 14. Jawaban: b Diketahui: A = 50 m2 v0= 10 m/s vt = 15 m/s Ditanyakan: a Jawab: a = 15 10−t = 5t s = A = v0t + 21at2 50= 10t + 21(5t )t2 50= 10t + 2,5t a = 5t = 54 = 1,25
Jadi, percepatan mobil sebesar 1,25 m/s2.
15. Jawaban: a
Diketahui: v0 = 0 m/s
t1 = 4 sekon
a1 = 2,5 m/s2
t2 = 10 s
Ditanyakan: grafik yang sesuai Jawab:
1) Saat t0 = 0 s, v0 = 0 m/s
2) Saat t1 = 4 s kecepatan v1 dapat dihitung
v1 = v0 + a1t1
= 0 m/s + (2,5 m/s2)(4 s)
= 10 m/s
3) Setelah itu mobil bergerak konstan selama 10 s.
4) Mobil mengalami perlambatan 5 m/s2 hingga
berhenti t3 = 2 1 2 v v a − = 2 (0 10) m/s 5 m/s − − = 10 m/s2 5 m/s − − = 2 s 16. Jawaban: c Diketahui: v0 = 20 m/s t = 10 sekon vt = 30 m/s Ditanyakan: s Jawab: a = vt v0 t − = (30 20) m/s 10 s − = 1 m/s2 s = v0t + 12at2 = (20 m/s)(10 s) + 21(1 m/s2)(10 s)2 = 200 m + (21 m/s2)(100 s2) = 200 m + 50 m = 250 m
Jadi, jarak yang ditempuh benda X selama dipercepat adalah 250 m. 17. Jawaban: c 1) vt A 2= v 0A2 + 2aA sA (20 m/s)2= (2 m/s)2 + 2(a A)(200 m) 400 m2/s2= 4 m2/s2 + 400a A m 396 m2/s2= 400a A m v (m/s) t (s) 4 14 16 10