• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Outsourcing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sejarah Outsourcing"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

OUTSOURCING

OUTSOURCING

Sejarah Outsourcing

Sejarah Outsourcing

1.

1.

a.

a.

Outsourcing Outsourcing  di tingkat global. di tingkat global. Praktek dan prinsip-prinsip

Praktek dan prinsip-prinsip outsourcing outsourcing  telah  telah ditetapkan dijaman Yuditetapkan dijaman Yunani dan nani dan Romawi.Romawi. Pada zaman tersebut, akibat kekurangan dan kemampuan pasukan dan tidak terkendalinya Pada zaman tersebut, akibat kekurangan dan kemampuan pasukan dan tidak terkendalinya ahli-ahli bangunan, bangsa Yu

ahli-ahli bangunan, bangsa Yunani dan Romawi nani dan Romawi menyewa prajurit asmenyewa prajurit asing untuk berperang daning untuk berperang dan  para ahli-ahli bangunan untuk membangu

 para ahli-ahli bangunan untuk membangun kota dan istana.n kota dan istana.

Sejalan dengan adanya revolusi industri, maka perusahaan-perusahaan berusaha untuk  Sejalan dengan adanya revolusi industri, maka perusahaan-perusahaan berusaha untuk  menemukan terobosan-terobosan baru dalam memenangkan persaingan. Pada tahap ini untuk menemukan terobosan-terobosan baru dalam memenangkan persaingan. Pada tahap ini untuk mengerjakan sesuatu tidak ukup untuk menang seara kompetiti!, melainkan harus disertai mengerjakan sesuatu tidak ukup untuk menang seara kompetiti!, melainkan harus disertai dengan kesanggupan untuk meniptakan produk paling bermutu dengan biaya terendah. dengan kesanggupan untuk meniptakan produk paling bermutu dengan biaya terendah.

Sebelum Perang "unia ##, $erajaan #nggris merekrut serdadu %urkha yang terkenal Sebelum Perang "unia ##, $erajaan #nggris merekrut serdadu %urkha yang terkenal dengan keberaniannya. Saat Perang "unia ##

dengan keberaniannya. Saat Perang "unia ## berlangsung, 1&'(-1&(), *berlangsung, 1&'(-1&(), *merika Serikatmerika Serikat adalah negara yang paling banyak menerapkan

adalah negara yang paling banyak menerapkan outsourcing outsourcing  untuk keperluan perang. untuk keperluan perang. Praktik

Praktik outsourcing outsourcing  kemudian berkembang luas di perusahaan multinasional sejalan dengan kemudian berkembang luas di perusahaan multinasional sejalan dengan  perlunya mereka beroperasi seara e!isien dan !okus terhadap bisnis mereka. Peranis kini  perlunya mereka beroperasi seara e!isien dan !okus terhadap bisnis mereka. Peranis kini

merupakan negara yang paling berkembang dalam menerapkan

merupakan negara yang paling berkembang dalam menerapkan outsourcing outsourcing . +ampir seluruh. +ampir seluruh  perusahaan Peranis, dalam berbagai skala, menerapkan praktek

 perusahaan Peranis, dalam berbagai skala, menerapkan praktek outsourcing outsourcing  dalam dalam menjalankan usaha

menjalankan usaha..

"ikarenakan adanya pasar global dan godaan tenaga kerja murah, dunia industri "ikarenakan adanya pasar global dan godaan tenaga kerja murah, dunia industri manu!aktur mengalami peningkatan

manu!aktur mengalami peningkatan tenaga kerja pada dekade 1&tenaga kerja pada dekade 1&)an )an pada tahun-tahunpada tahun-tahun  berikutnya, praktek

 berikutnya, praktek outsourcing outsourcing didorong oleh Satu dari sepuluh butir kesepakatandidorong oleh Satu dari sepuluh butir kesepakatan dalam

dalam Washington ConsensusWashington Consensus yang yang mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja harus bersi!atmengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja harus bersi!at !leksibel

!leksibel sebagai sebuah syarat sebagai sebuah syarat investasi. Seara sederhana berarti, teninvestasi. Seara sederhana berarti, tenaga kerja aga kerja hanyahanya dijadikan sebuah !ungsi produksi yang bersi!at variabel. $etika produksi meningkat, jumlah dijadikan sebuah !ungsi produksi yang bersi!at variabel. $etika produksi meningkat, jumlah  pekerja ikut terungkit, namun ketika produk

 pekerja ikut terungkit, namun ketika produksi menurun, pekerja si menurun, pekerja harus dikurangi.harus dikurangi. 1.

1. b.b. Outsourcing Outsourcing  di Indonesia di Indonesia "i #ndonesia Sendiri perkembangan

"i #ndonesia Sendiri perkembangan outsourcing outsourcing  dibagi kedalam dua masa, yaitu dibagi kedalam dua masa, yaitu zaman pra-kemerdekaan dan masa pasa kemerdekaan.

zaman pra-kemerdekaan dan masa pasa kemerdekaan. 1 Pra-kemerdekaan penjajahan

1 Pra-kemerdekaan penjajahan a)

a)  Deli Planters V Deli Planters Verereeniging eeniging  Outsourcing 

Outsourcing  sudah diperkenalkan pada warga bumiputra pada  sudah diperkenalkan pada warga bumiputra pada masa pendudukanmasa pendudukan /elanda. Seiring maraknya sistem tanam paksa monokultur seperti tebu, kopi, tembakau, /elanda. Seiring maraknya sistem tanam paksa monokultur seperti tebu, kopi, tembakau, sekitar tahun 10&, pemerintah kolonial +india /elanda membuat program besar-besaran sekitar tahun 10&, pemerintah kolonial +india /elanda membuat program besar-besaran dalam upaya menghasilkan barang-barang devisa di pasar internasional. Salah satu upayanya dalam upaya menghasilkan barang-barang devisa di pasar internasional. Salah satu upayanya adalah membuka investasi di sektor perkebunan di daerah "eli Serdang. $ebijakan itu

adalah membuka investasi di sektor perkebunan di daerah "eli Serdang. $ebijakan itu diatur oleh %ubernur endral +india /elanda dalam peraturan 2o. 13 tentang

(2)

Ordonantie. Peraturan tersebut kemudian direvisi lagi dengan dikeluarkannya surat keputusan %ubernur endral Pemerintah +india /elanda 2omor 0.

Peraturan tersebut dikeluarkan untuk meniptakan iklim investasi yang

kondusi! seraya membuka lapangan kerja bagi para penganggur yang miskin. Regulasi ini kemudian mampu mendorong laju investasi sektor perkebunan tembakau di "eli sesuai regulasi yang sudah dikeluarkan yang mengatur tentang ketentuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja koeli perkebunan maka pada tahun 10& dibentuklah organisasi yang diberi nama 4 Deli Planters Vereeniging .4 5rganisasi tersebut bertugas untuk

mengordinasikan perekrutan tenaga kerja yang murah. Selanjutnya, "eli Planters 6ereeniging ini membuat kontrak dengan sejumlah biro penari tenaga kerja untuk mendatangkan buruh- buruh murah seara besar-besaran terutama dari daerah awa 7engah dan awa 7imur.

 Deli Planters Vereeniging  bekerjasama dengan para 8urah, para $epala "esa, para alo tenaga kerja, untuk mengangkut kaum /umi Putra meninggalkan kampung halamannya menuju tanah perkebunan. 9ereka kemudian diangkut ke /atavia, dan di /atavia mereka wajib :menandatangani; perjanjian kontrak yang saat itu disebut sebagai Koeli

Ordonantie. kononetos orang jawa lah yang saat itu tepat untuk melakukan pekerjaan

tersebut, si!at yang mudah mengalah dan mudah diajak kompromi adalah pilihan utama dari orang-orang tersebut, tetapi juga perlu diingat bahwa saat itupun sudah ada perjanjian kontrak  kerja yang sama-sama menyetujui tentang hak dan kewajiban masing-masing, hal ini terlepas apakah kemudian terdengar bahwa kontrak ordonantie tersebut banyak dilanggar oleh si  pelaksana itu sendiri, konon justru si pelaksana itulah yang lebih berkuasa dari pada si pemilik 

investasi.

Setelah tiba di perkebunan onderneming , para koeli orang awa tersebut

dipekerjakan di bawah pengawasan mandor yang bertanggung-jawab atas disiplin kerja. Para mandor ini mendapatkan upah sebesar 0,(< dari hasil kelompok upah para koeli

yang dipimpinnya. Pada umumnya, para pemilik perkebunan menerapkan suatu bentuk organisasi dengan hirarki dimana kinerja para mandor ini diawasi oleh mandor kepala, dan selanjutnya para mandor kepala ini diawasi oleh asisten pengawas. Para asisten pengawas ini  bertanggungjawab kepada administratur perkebunan. Selanjutnya, para administratur

 bertanggungjawab kepada tuan juragannya, yaitu para investor yang memiliki perkebunan itu. Pada masa itu, yang paling berpengaruh dan paling berkuasa atas para koeli adalah para

atasan langsungnya yaitu para mandor dan mandor kepala, mereka ini yang paling sering melakukan pemerasan terhadap para koeli. /egitu berkuasanya sehingga para koeli jika ditanya dimana dia bekerja, maka jawabannya bukan menyebutkan nama onderneming tempat bekerjanya, akan tetapi akan menyebutkan siapa nama mandor dan nama mandor kepalanya.

Pemerasan yang dialami oleh para koeli bukan hanya dari pemerasan langsung yang dilakukan oleh mandor dan mandor kepalanya saja. Para alo dan tuan juragan atau

ondernemer seara tak langsung juga melakukan pemerasan. +utang dan biaya yang

diangggap sebagai hutang seperti biaya transportasi dari awa ke "eli, biaya makan, biaya  pengobatan, biaya tempat tinggal, dengan upahnya yang minim itu seringkali baru dapat

terbayarkan lunas setelah para koeli bekerja selama lebih dari 3 tahun kontrak kerja.  b  Animer 

(3)

9asih pada massa pendudukan /elanda sekitar *bad =#=, sistem outsourcing  juga sudah dikenal dalam kehidupan buruh koeli pelabuhan di 7anjung Priok. 9enurut penelitian yang dilakukan Razi!, aktivis #nstitut Sejarah Sosial #ndonesia #SS#, para buruh Pelabuhan 7anjung Priok direkrut oleh kelompok buruh yang disebut s ebagai :animer;. 5leh para

animer, tenaga kerja itu biasanya didatangkan dari awa /arat. Seara getok-tular , dari mulut ke mulut, kaum muda di perkampungan 8ebak, /anten, >ianjur, mereka

berbondong- bondong menjual tenaganya. "i kampungnya, produksi pertanian tidak lebih menjanjikan dibanding migrasi ke 7anjung Priok dimana bisa memperoleh :uang; dari upah memburuh. 2) 9asa $emerdekaan

a) Pra ?ndang-?ndang 2o 13 7ahun @))3

Pengaturan tentang pemborongan pekerjaan, sebenarnya sudah diatur sejak zaman  belanda. Sebelum diundangkannya ?ndang-?ndang 2o 13 7ahun @))3, Outsourcing  diatur

dalam $?+ Perdata Pasal 1A)1 b, Pasal tersebut mengatur bahwa pemborongan suatu  pekerjaan adalah kesepakatan dua belah pihak yang saling mengikatkan diri, untuk

menyerahkan suatu pekerjaan kepada pihak yang saling mengikatkan diri, untuk

menyerahkan suatu pekerjaan kepada pihak lain dan pihak lainnya membayarkan sejumlah harga. 7etapi pengaturan dalam $?+ Perdata masih belum lengkap karena belum diatur terkait pekerjaan yang dapat dioutsourcing kan, tanggung jawab perusahaan pengguna dan  penyedia tenaga kerja outsourcing  dan jenis perusahaan yang dapat menyediakan tenaga

kerja outsourcing .

b) Outsourcing  Masa ini !berdasar ?ndang-?ndang 2o 13 7ahun @))3

/erdasarkan hasil penelitian PP9 Riset 9anajemenB @)) terhadap '' perusahaan dari berbagai industri terdapat lebih dari ()< perusahaan di #ndonesia menggunakan

tenaga outsourcing , yaitu sebesar 03<. Sedangkan sebanyak @0<-nya tidak menggunakan tenaga outsourcing  dalam operasional di perusahaannya. +al ini menunjukkan

 perkembangan outsourcing  di #ndonesia begitu pesat Perkembanganoutsourcing  ini didorong dengan adanya ?ndang-?ndang tentang $etenagakerjaan 2omor 13 tahun @))3, dalam ?ndang-?ndang tersebut tersebut, kebutuhan tenaga kerja untuk menjalankan produksi disuplai oleh perusahaan penyalur tenaga kerja outsourcing . "i satu sisi tenaga kerja buruh harus tunduk dengan perusahaan penyalur, di sisi lain harus tunduk juga pada

 perusahaan tempat ia bekerja. $esepakatan mengenai upah ditentukan perusahaan penyalur dan buruh tidak bisa menuntut pada perusahaan tempat ia bekerja. Sementara itu, di

 perusahaan tempat ia bekerja, harus mengikuti ketentuan jam kerja, target produksi, peraturan  bekerja, dan lain-lain. Setelah mematuhi proses itu, baru ia bisa mendapat upah dari

 perusahaan penyalur. +ubungan sebab akibat antara bekerja dan mendapatkan hasil yang dialami buruh tidak lagi mempunyai hubungan seara langsung. /ila tanpa lembaga penyalur,  buruh memperoleh upah dari perusahaan tempat ia bekerja sebagai majikan, kini harus

menunggu perusahaan tempat ia bekerja membayar management fee kepada perusahaan  penyalur sebagai majikan kedua, baru ia memperoleh kuuran upah.

Selain hal di atas, dalam ?ndang-?ndang 2omor 13 7ahun @))3 7entang $etenaga kerjaan jelas diatur bahwa adanya perusahaan penyedia tenaga kerja outsourcing , yang

 berbentuk badan hukum, dan bertanggung jawab atas hak-hak tenaga kerja. Selain itu, diatur  juga bahwa hanya pekerjaan penunjang saja yang dapat di outsourcing kan.

(4)

Undang-undang Mengenai Outsourcing

Untuk mengantisipasi kontra yang terjadi dalam penggunaan

outsourcing,

maka

dibuat

Undang-undang

No.13/2003

tentang

Ketenagakerjaan, kususnya !ab "# tentang $ubungan Kerja, yang

didalamnya terdapat pasal-pasal yang terkait langsung dengan

outsourcing. !erikut dijabarkan isi dari undang-undang tersebut.

%

&asal

'0

(

'',

&erjanjian

Kerja

% &asal ') ( '*, &erjanjian Kerja +aktu ertentu &K+

&asal

'*

1 &erjanjian kerja untuk aktu tertentu anya dibuat untuk pekerjaan

tertentu yang menurut jenis dan siat atau kegiatan pekerjaannya akan

selesai

dalam

aktu

tertentu,

yaitu

1. &ekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara siatnya

2. &ekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam aktu yang tidak

terlalu

lama

dan

paling

lama

3

tiga

taun

3.

&ekerjaan

yang

bersiat

musiman

. &ekerjaan yang berubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau

produk tambaan yang masi dalam percobaan atau penjajakan.

2 &erjanjian kerja untuk aktu tertentu tidak dapat diadakan untuk

pekerjaan

yang

bersiat

tetap.

3 &erjanjian kerja untuk aktu tertentu dapat diperpanjang atau

diperbaarui.

 &erjanjian kerja untuk aktu tertentu yang didasarkan atas jangaka

aktu tertentu dapat diadakan untuk paling lama 2 dua taun dan anya

bole diperpanjang 1 satu kali untuk jangka aktu paling lama 1 satu

taun.

% &asal )0 ( )3, &erjanjian Kerja +aktu idak erbatas &K+

% &asal ) ( )), 4utsourcing

&asal

)

&erusaaan dapat menyerakan sebagian pelaksanaan pekerja kepada

perusaaan lainnya melalui perjanjian penyediaan jasa pekerja/buru yang

dibuat

secara

tertulis.

&asal

)'

1 &enyeraan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusaaan lain

dilaksanakan melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat

secara

tertulis.

2 &ekerjaan yang dapat diserakan kepada perusaaan lai sebagaimana

dimaksud dalam ayat 1 arus memenui syarat-syarat sebaga berikut

a.

5ilakukan

secara

terpisa

dari

kegiatan

utama

b. 5ilakukan dengan perinta langsung atau tidak langsung dari pemberi

pekerjaan

c. 6erupakan kegiatan penunjang perusaaan secara keseluruan dan

d.

idak

mengambat

proses

produksi

secara

langsung

3 &erusaaan lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 arus

berbentuk

badan

ukum.

(5)

perusaaan lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 2

sekurang-kurangnya sama dengan perlindungan kerja dan syarat-syarat kerja pada

perusaaan pemberi pekerjaan atau sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

yang

berlaku.

' &erubaan dan/atau penambaan syarat-syarat sebagaimana

dimaksud dalam ayat 2 diatur lebi lanjut dengan Keputusan 6enteri.

) $ubungan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud

dalam ayat 1 diatur dalam perjanjian kerja secara tertulisa antara

perusaaan

lain

dan

pekerja/buru

yang

dipekerjakan.

7 $ubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat ) dapat

didasarkan atas perjanjian kerja aktu tidak tertentu atau perjanjian kerja

aktu tertentu apabila memenui persyaratan sebagaimana dimaksud

dalam

&asal

'*.

8 5alam al ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat

3 tidak terpenui, maka demi ukum status ubungan kerja

pekerja/buru dengan perusaaan penerima pemborongan berali menjadi

ubungan kerja pekerja/buru dengan perusaaan pemberi pekerjaan.

&asal

)),

&enyediaan jasa pekerja./buru untuk kegiatan jasa penunjang

atau kegiatan yang tidak berubungan langsung dengan proses produksi

arus memenui syarat sebagai berikut  9danya ubungan kerja antara

pekerja/buru

dan

perusaaan

penyedia

jasa

pekerj/buru

&asal 1 ayat 1', :$ubungan kerja adala ubungan antara pengusaa

dengan pekerja/buru berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai

unsur

pekerjaan,

upa,

dan

perinta.;

&ekerja dari perusaaan penyedia jasa pekerja tidak bole digunakan ole

pemberi kerja melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan yang

berubungan langsung dengan proses produksi, kecuali untuk kegiatan

 jasa penunjang atas kegiatan yang tidak berubungan langsung dengan

proses produksi.

"utusan M Soal "engha#usan Outsourcing

6akama Kostitusi 6K mengabulkan sebagian uji materil UU

nomor 13 taun 2003 tentang ketenagakerjaan yang diajukan 5idik

<uprijadi, pekerja dari 9linsi &etugas &embaca 6eter =istrik "ndonesia

9&26=.

6K memutuskan baa pekerjaan yang memiliki objek tetap tak bisa lagi

dikerjaan leat mekanisme outsourcing. Nantinya, pekerja-pekerja seperti

5idik <uprijadi yang inti pekerjaannya membaca meteran listrik tidak

dibenarkan dipekerjakan secara outsourcing karena objek kerjanya tetap.

<istem outsourcing atau perjanjian kerja aktu tertentu &K+ dengan

menggunakan jasa perusaaan penyedia tenaga kerja anya bisa

(6)

contonya pekerjaan pembangunan.

!erikut isi lengkap amar putusan 6K Nomor 27/&UU-"#/2011

• Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian;

• Frasa “…perjanjian kerja waktu tertentu” dalam Pasal 65 ayat !" dan

#rasa “…perjanjian kerja untuk waktu tertentu” dalam Pasal 66 ayat $"

huru# b

%ndang&%ndang 'omor () *ahun $++) tentang ,etenagakerjaan

-embaran 'egara .epublik /ndonesia *ahun $++) 'omor )01 *ambahan

-embaran 'egara .epublik /ndonesia 'omor 2$!0" bertentangan dengan

%ndang& %ndang 3asar 'egara .epublik /ndonesia *ahun (025 sepanjang

dalam perjanjian kerja tersebut tidak disyaratkan adanya pengalihan

 perlindungan hak&hak bagi pekerja4buruh yang objek kerjanya tetap ada1

walaupun terjadi pergantian perusahaan yang melaksanakan sebagian

 pekerjaan borongan dari perusahaan lain atau perusahaan penyedia jasa

 pekerja4buruh

• Menolak permohonan Pemohon untuk selain dan selebihnya;

• Memerintahkan untuk memuat putusan ini dalam erita 'egara .epublik 

/ndonesia sebagaimana mestinya

Karena putusan 6K ini, maka dua pasal yang ada di UU nomor 13 taun

2003 itupun beruba dengan diilangkannya kalimat >perjanjian kerja

aktu tertentu> dan >perjanjian kerja untuk aktu tertentu.>

!unyi dua pasal itu menjadi

Pasal 65 ayat 7

7ubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 6" dapat didasarkan

atas perjanjian kerja waktu tidak tertentu apabila memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50

Pasal 66 ayat 2 huruf b

Perjanjian kerja yang berlaku dalam hubungan kerja sebagaimana

dimaksud pada huru# a adalah yang memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 50 dan4atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu

 yang dibuat se8ara tertulis dan ditandatangani oleh kedua berlah pihak

 <ebelum diapuskan, dalam dua pasal itu terkandung kalimat perjanjian

kerja aktu tertentu dan perjanjian kerja untuk aktu tertentu. 5ua rasa

itu yang bermakna outsourcing sebelumnya disandingkan dengan kalimat

pekerjanjian kerja aktu tidak tertentu.

"nti putusan 6K ini artinya tak lagi memberi kesempatan pada sebua

perusaaan untuk memberikan pekerjaan yang siat objeknya tetap

(7)

meskipun itu bersiat penunjang seperti pengamanan, kurir dan lainnya.

9lasil bank-bank yang saat ini banyak mempekerjakan teller atau

costumer ser?ice dengan menggunakan sistem outsourcing tidak

dibenarkan lagi.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai anggota Organisasi Kerjasama Negara Islam (OKI), Indonesia termasuk dalam pengekspor produk fesyen Muslim terbesar ke-3 di dunia, saat ini pemerintah terus

Namun perubahan terjadi sekembalinya migran dari luar negeri dengan membawa keberhasilan (secara ekonomi). Migran yang berangkat ke luar negeri untuk bekerja, kembali

Konflik perebutan lahan pemakaman di Desa Mambulu Barat yang melibatkan warga Desa Mambulu Barat dengan warga Desa Glagas ini berawal dari konflik antar Kyai dalam

Sastra Jawa adalah beberapa isi dari Serat Wedhatama yang telah diartikan dan. diubah kedalam bentuk

Format Rencana Kerja Masyarakat (RKM) 27 Tabel 3- 4 Jenis Sarana Sanitasi Sekolah yang Akan Dibangun. Jenis Sarana yang Ada Saat Ini Jumlah Sarana Kualitas Sarana yang Ada

Judul dalam penelitian ini adalah Terminologi Dan Geometri Tulisan Pada Prasasti Ma. Sekolu 1421 Di Desa Suo – Suo Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo. Prasasti yang bertuliskan Ma.

Selain aturan mengenai jarak waktu kuliah yang bisa digunakan, aturan-aturan lain yang juga harus dipenuhi adalah tidak ada dosen yang mengajar lebih dari satu kelas pada hari dan

Fungsi dasar dari peralatan ABS adalah untuk memantau kondisi pengoperasian pada ban dan mengatur torsi rem yang diaplikasikan dengan memodulasi tekanan rem