• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN ALAT PENGERING DENGAN KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR YANG MENGGUNAKAN AIR SEBAGAI MEDIA PENYIMPAN PANAS UNTUK PENGERINGAN GABAII.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN ALAT PENGERING DENGAN KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR YANG MENGGUNAKAN AIR SEBAGAI MEDIA PENYIMPAN PANAS UNTUK PENGERINGAN GABAII."

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

I=

RANCANGAN ALAT PENGERING DENGAN KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR YANG MENGGUNAKAN AIR SEBAGAI MEDIA

PENYIMPAN PANAS UNTUK PENGERINGAN GABAII

Oleh :

PRIMA AGUNG NITIPRAJA F14104011

2008

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI P E R T A W N

(2)

Frima Agung Nitipraja. F14104011. Rancangan Alat Pengering Dengan Kolektor Snrya Pelat Datar Yang Menggunakan Air Sebagai Media

Penyimpan Panas Untuk Pengeringan Gabah. Di b a w a bimbingan Dr. Ir.

Leopold Oscar Nelwan, M.Si. 2008

RINGKASAN

Produk hasil pertanian pada umumnya tidak tahan lama jika disimpan, oleh karena itu membutuhkan upaya penanganan agar daya tahannya lebih. lama. Pengeringan mempakan salah satu metode pengawetan produk pertanian sehingga dapat tahan lama disimpan. Pengeringan dapat dilakukan secpra langsung dengan bantuan sinar matahari sebagai sumber panas untuk proqes pengeringannya. Pengeringan langsung memiliki ketergantungan terhadap cuaca, selain itu jika pengeringan di'lakukan di lingkungan yang terbuka akan timbul banyak permasalahan barn yang dapat merusak mutu produk diantarapya kontaminasi dari debu, kotoran, serangga kecil dan hewan-hewan pengganggu lainnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dirancang sistem pengering dengan menggunakan kolektor surya pelat datar.

Prinsip kerja pengering dengan kolektor surya pelat datar ini adalah dengan menyerap energi panas yang melewati penutup transparan oleh absorber

yang berupa pelat hitam. ~ a d a bagian bawah absorber terdapat pipa yang

mengalirkan air atau fluida pengkonduksi untuk dipanaskan, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat alat pengering dengan kolektor surya pelat datar yang menggunakan air sebagai media penyimpan panas untuk pengeringan gabah sehingga proses pengeringan bisa berlangsung kontinyu dan uji unjuk kerja alat pengering hasil rancangan tersebut.

~eielitian tentang desaih dan pembu&m alat pengering dengan kolektor

surya pelat datqr ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu pertama perancangan dan pembuatan alatpengering, kedua pengujian menggunakan plat pengering yang telah dibuat.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode rekqyasa (suatu kegiatan rancang bangun) yang tidak rutin, sehingga di dalamnya terdppat kontribusi bam,

baik dalam bentuk proses maupun produk lprototij~e (Umar, 1994).

Alat peigering ini terdiri dari lima sistem utama yaitu: subsistem 1 (kolektor surya), subsistem 2 (heat exchanger), subsistem 3 (kotak pengering), subsistem 4 (bak penampungan air), dan subsistem 5 (tangki Remanas tambahan).

Pengujian alat pengering dilakukan dengan tiga perlaban dengan masing- masing dua kali pengujian, perlakuan

/

aadalah dengan memanfaatkan

radiasi m a ~ G yang terperang ap oleh kolektor yang kemudian digundan

sebagai sumherpanas untuk memanaskan air yanv melewati pipa kolektor. Perlakuan kedua adalah dengan menggunakan tungku biomassa sebagai sumber panas yang akan memanaskan air yang melewati tangki pemanas, ha1 ini sebagai substitusi energi matahari pada saat radiasi matahari tida)c memadari (cuaca mendung atau saat malam hari). Perlakuan k e t i ~ a adalah proses pengerisan

(3)

Kolektor yang dirancang memiliki panjang 1.5 _meter dan lebar 1 meter. Sebagai penukar panas digunakan radiator, dengan-kapasitas menampung air sebanyak 0.134 liter, dengan ukuran panjang 17 cm, tinggi 20 cm dan tebal 1.5 cm. Kotak pengering mempunyai ukuran panjang 40 cm, tinggi 40 cm dan lebar 30 cm, kotak ini terbagi dua bagian, pada bagian bawah terdapat ruang plenum dengan tinggi 15 cm dan pada bagian atasnya terdapat ruaqg pengering dengan tinggi 25 cm dengan kapasitas bahan yang bisa dikeringkan 10 kg gabah.

Bak penampung air terbuat dari kaca aquarium yang dilapisi dengan almaflex dengan tebal 1 cm. dengan panjang 100 cm, tinggi 25 cm, dan lebar 50 cm. Tangki pemanas yang didesain berbentuk tabung, dengaq diameter 12 cm dan tinggi 15 cm. Tangki ini terbuat dari bahan pelat besi dengan ketebalan 2 mm.

-

-

Dimensi konstruksi alat pengering yaitu panjang l.Fmeter, tinggi 1 meter &n lebar 1 meter, rangka ini terbuat dari besi siku lubang.

Berdasarkan hasil pengujian pemanasan air mepggunakan kolektor ;

diperoleh kenaikkan suhu air di bak setelah pemanasan selatpa 330 menit, adalah 20 OCdari suhu air 30 "C menjadi 50 "C, dengan radiasi mat*ari rata-rata sebesar 527.29 w/m2, sedangkan untuk radiasi rata-rata sebesar 514.66 w/m2 dengan

pemanasan selama 255 menit diperoleh kenaikkan suhu air di bak sebesar 13.5 O C

dari suhu air awal di bak adalah 39.5 OC menjadi 53 "C.

Besarnya konsumsi energi panas spesifik untuk menwapkan 0.4708 kg air

selama proses ' pengeringan adalah 11.4756 MJIkg air yang diuapkan, dengan

energi untuk pemanasan udara ruang plenum sebesar 5.4027 MJ, terjadi

penurunan kadar air gabah sebesar 8.14 % dari kadar air awal gabah sebesar 21.70

% menjadi 13:56 % selama 285 menit proses pengeringan. Sedangkan untuk

menguapkan 0.7451 kg air, konsumsi energi panas spesifiknya yaitu sebesar 9.325 MJlkg air yang diuapkan, dengan besar energi untuk perqanasan udara ruang

plenzrm adalah 6.948 MJ, terjadi penurunan kadar air gabah sebesar 11.37 % dari

kadar air awal gabah sebesar 25.14 % menjadi 13.77 %.

Pada pengujian dimana sumber panas berasal dari tupgku biomassa, suhu awal air di bak adalah 30 OC dan suhu air akhir sebesar 40.5 OC, dengan lama pemanasan 435 menit dengan efisiensi termal keseluruhan $stem sebesar 23.73

%. Sedangkan dengan efisiensi termal 22.07 %, diperoleh perubahan dari suhu

awal air di bak sebesar 30 "C menjadi 42.5 OC, dengan lqma pemanasan 420 menit.

Kisaran suhu air di bak hasil pengukuran pada proses pemanasan air menggunakan kolektor selama 330 menit dengan radiasi matabari rata-rata sebesar 527.29 w/m2 adalah dari 30 "C sampai 50 OC, sedangkan kisaran suhu hasil simulasinya adalah dari 30 "C sampai 49.80 "C, dengan nilai koefisien korelasi

sebesar 0.9910 dan error sebesar 4.46 %. Hasil pengqkuran pada proses

pemanasan air selama 255 menit dengan radiasi rata-rata sebesar 514.66 w/m2 diperoleh kisaran suhu air di bak adalah dari 39.5 O C sampai 53 "C, sedangkan

kisaran suhu hasil simulasinya adalah dari 39.5 "C sampai 52.01 OCdengan nilai

koefisien korelasinya sebesar 0.9905 dan error sebesar 2.86 %.

Hasil simulasi untuk perubahan suhu udara ruang pleizuin pada saat pengukuran 48 OC sampai 36.5 "C, yaitu dari suhu 48 OC sampai 35.10 'C, dengan

nilai koefisien korelasi sebesar 0.9889 dan error sebesar 3.80 %. Sedangkan hasil

simulasi untuk perubahan suhu udara ruangplenutn 48 "C sampai 38 OC, yaitu dari

(4)

RANCANGAN ALAT PENGERING DENGAN KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR YANG MENGGUNAKAN AIR SEgAGAI MEDIA

PENYIMPAN PANAS UNTUK PENGERINGAN GABAB

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

~nstitut Pertanian Bogor

OIeh :

FRIMA AGUNG NITLPRAJA F14104011

2008

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI P E R T A W N

RANCANGAN ALAT PENGERING DENGAN KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR YANG MENGGUNAKAN

AIR

SEPAGAI MEDIA

PENYIMPAN PANAS UNTUK PENGERINGAN GABAH

SKRlPSI

' ~ e b a ~ a i salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

FRTMA AGUNG NITIPRAJA F14104011

Dilahirkan pada tanggal 20 Nopember 1945 di Bandung

Tangggal lulus : ..

Menyetujui, Bogor, September 2008

Dr. Ir. ~ e d p o i h Oscar Nelwan, M S .

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung 20 Nopember 1985 dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, ayah bemama Agus Taufik Hidayat dan ibu Euis Ratnaningsih. Penulis memulai pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri 3 Cibogo tahun 1992, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Lembang tahun 1998. Pendidikan tingkat atas didapatkan dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Lembang pada tahun 2001.

Tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI pada Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Sesuai

program pendidikan phasing out S1 Departemen TEP, maka pada semester 6

penulis memilih bagian Energi dan Elektrifikasi Pertanian (EEP). Selama menjalani kuliah di IPB, penulis aktif dalam organisai Forum Bina Islami (FBI) Fateta dan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) IPB.

Pada tahun 2007 penulis melaksanakan praktek lapang di PTPN VIII Perkebunan Teh Rancabali Ciwidey, propinsi Jawa Barat dengan Laporan Praktek Lapang yang berjudul "Mempelajari Aspek Energi Pada Proses Pengolahan Teh Hitam di PTPN VIII Kebun Rancabali, Ciwidey, Bandung - Jawa Barat".

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Peltmian, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul "Rancangan Aiat Pengering Dengan Kolektor Surya Pelat Datar Yang Menggunakan Air Sebagai Media Penyimpan Panas Untuk Pengeringan Gabah".

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdullillah, puji dan syukur penulis panjatkan kq hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Rancangan Alat Pengering Dengan Kolektor Surya Pelat D a t a r Yang Menggnnakan Air Sebagai Media Penyimpan Panas Untuk Pengeringan Gabah" ini dengan baik.

Krisis energi dewasa ini semakin mengancam setiap proses produksi, oleh karena itu kita dituntut untuk lebih hemat dalam penggunaan energi, tetapi jangan sampai mengurangai kapasitas produksi itu sendiri.. Penggunaan energi alternatif misalnya energi matahari mempakan salah satu cara untpk mengatasi krisis

energi, oleh karena itu penulis mencoba untuk merancang a l ~ t pengering dengan

menggunakan kolektor surya pelat datar dengan menggunakqn media air sebagai penyimpan panas untuk pengeringan gabah, sehingga dihqrapkan pengeringan dapat berlangsung secara kontinyu dan hemat dalam penggunaan energi listrik.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang bersifat materiil, bimbingan maupun semangat, oleh karena

itu penulis mengucapkan rasa penghargaan dan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Leopold Oscar Nelwan, M.Si selaku dosen peqbimbing yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama pelaksanaaq kegiatan penelitian dan dalarn penyusunan skripsi ini.

2. Dr.

Ir.

a ah

Wulandani, M.Si dan Ir. Putiati Mahdar, MAppSc yang telah bersedia meluangkan waktunya menjadi penguji pada ujian akhir penulis.

3 . Kepada selumh stap Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian yang telah memberikan bantuan peminjaman alat untuk pengujian.

4. Kepada selumh stap bengkel METANIUM yang telah membantu dalam

pembuatan alat pengering.

5. Kedua orang tua (Agus Taufik Hidayat dan Euis Ratnaningsih), dan keluarga (Teh Fika, A Dian, Rissa dan Ineu) yang selalu memberikan dorongan, semangat, dan doa hingga selesainya laporan skripsi ini.

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)

Referensi

Dokumen terkait

(4.3) Problem stabilizacije sustava postaje problem pronalaska matrice K tako da sustav (4. Problem povratne veze stanja se moˇze preformulirati: za par matrica.. 37.. 1) daje

Kurang pekanya sikap empati dari subyek menyebabkan subyek kurang memahami kondisi korban, tidak peduli dengan korban dan cenderung melakukan tindakan kekerasan kepada orang atau

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak Biji Pinang (Areca catechu L) dengan basis vanishing cream

Perencanaan tambang mempertimbangkan kajian ekonomis penambangan dan analisa pengoperasian Kapal Keruk yang menerapkan 2 cara yaitu secara manual dimana perhitungan

No. Jumlah sitasi publikasi terbanyak pada tahun 2017 adalah 32 sitasi yaitu pada bidang kajian Ilmu dan Teknologi Pangan, sedangkan tahun 2018 adalah 9 sitasi yaitu

Dari keenam tipe ini terdapat 1 tipe yang mendominasi diantara tipe lainnya dengan 17 petani yang menggunakan tipe ini yaitu tipe kombinasi pohon hutan, tanaman

 Meskipun jenis material clay nya berbeda, ternyata clay sangat mempengaruhi proses pemanasan dari material organik tersebut, dibanding material karbonat, sehingga hasil

Jumlah pembayaran untuk barang dan layanan yang diterima harus dicatat sesuai dengan jumlahnya pada periode yang tepat dan harus diklasifikasikan dengan tepat di