• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di penghujung tahun 2009, (Kemenbudpar) melepas sebuah program baru, yaitu Tahun Kunjung Museum (TKM) 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Di penghujung tahun 2009, (Kemenbudpar) melepas sebuah program baru, yaitu Tahun Kunjung Museum (TKM) 2010"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LATAR BELAKANG

tahun 2008 Indonesia mencanangkan program Visit

Indonesia Year

Berlanjut di tahun 2009 -

Marine Tourism & Mice

Di penghujung tahun 2009, (Kemenbudpar)

melepas sebuah program baru, yaitu Tahun

Kunjung Museum (TKM) 2010

(3)

Tahun Kunjung Museum 2010 merupakan

momentum awal memulai Gerakan Nasional Cinta

Museum (GNCM) yang dilaksanakan selama 5

tahun (2010-2014).

Dengan program GNCM, tahun 2014 akan

terwujud museum Indonesia yang menarik dan

informatif serta mampu memenuhi kebutuhan

masyarakat.

(4)

why

 Untuk melestarikan Karya,Budaya dan Peninggalan sejarah

bangsa.

 Sebagai magnet untuk mendongkrak sektor wisata lain.

 Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

masyarakat/wisatawan akan kekayaan wisata Indonesia dan warisan budaya bangsa.

 Meningkatkan jumlah pengunjung museum yang terus

(5)

Fungsi museum

pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah

pusat penyaluran ilmu pengetahuan untuk umum

pusat penikmatan karya seni

objek wisata

(6)

Syarat berdirinya museum

Lokasi museum

Koleksi museum

Bangunan museum

Peralatan museum

Organisasi dan ketenagaan

sumber dana tetap

(7)

Di Surabaya

 Museum NU

 Museum Rudi Isbandi,

 Museum Kesehatan dr Adhyatma,

 Museum Tugu Pahlawan,

 Museum TNI-AL Loka Jaya Srana,

 Museum dan Pusat Kajian Etnografi Unair,

(8)

minat masyarakat

 Dari segi jumlah kunjungan, dalam rentang beberapa

tahun terakhir, jumlah kunjungan masyarakat Indonesia ke museum tampak terus mengalami penurunan.

(9)

Sumber: Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan, Depbudpar 2009

(10)

Permasalahan museum

 Intern

 belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi  peragaan koleksi museum tidak ditata secara modern

 kurang memadainya data dan informasi terkait dengan

koleksi

 kebanyakan pengelola museum dinilai pasif dalam

(11)

 Ekstern

 persepsi masyarakat tentang museum belum terbangun

dengan baik

 kurangnya peran para ahli terhadap museum sebagai

bagian dari pranata sosial

 tingkat pengetahuan akan adanya museum-museum itu

(12)
(13)
(14)

 75% pernah mengunjungi museum

 80% tidak mengetahui dengan pasti jumlah museum di

Surabaya

 Rata-rata pergi ke museum untuk rekreasi,menambah

pengetahuan melihat koleksi museum

 0,25% saja yang mengetahui informasi tentang museum di

Surabaya

 27,5% saja yang pernah melihat promosi tentang museum  82,5% tidak mengunjungi museum karena tidak tahu akan

(15)

 diketahui bahwa Museum Mpu Tantular masih berada pada jangkauan kota Surabaya

dan Sidoarjo, tetapi informasi yang di peroleh sangat minim mengenai museum. Ini kurang didukungnya adanya media promosi yang mampu menjangkau wilayah yang cukup luas.

 TUGAS AKHIR (PD 1581) PERANCANGAN PROMOSI MUSEUM MPU TANTULAR SEBAGAI TEMPAT BELAJAR

(16)

promosi

 lebih berfungsi sebagai penjelasan

(17)

Buku Sebagai Media Informasi

 Selama ini informasi suatu obyek banyak sekali dilakukan

dari berbagai macam media sesuai dengan kebutuhan dan manfaatnya. Media merupakan salah satu fasilitas untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas dalam waktu yang berbeda-beda dengan kapasitas yang berbeda pula. Hal itu juga dapat dilihat dari daya jangkauan,

frekuensi dan dampaknya kepada penerima pesan. Dalam rangka mengenalkan Museum yang ada di Surabaya ini, maka dibutuhkan media yang dipilih sesuai dengan

(18)

Pendapat ahli/praktisi

Sebuah buku itu memiliki nilai yang istimewa

dibandingkan media lain karena buku bersifat

everlasting

, tahan lama tidak termakan zaman

Buku memiliki keunikan tersendiri dan dapat

menggambarkan dengan jelas keadaan/runtutan suatu

obyek

(19)

Masyarakat (target segmen)

33 dari 100 atau 33% (tertinggi) responden

menyatakan suka membaca di aktivitas luangnya. Dan

dari 33 tersebut jenis bacaan yang sering dibaca adalah

buku.

39 dari 50 responden sangat setuju dengan dibuatnya

buku tentang bangunan bersejarah di Surabaya

sebagai wacana untuk menambah pengetahuan

sebagai masyarakat Indonesia khususnya Surabaya

Kuesioner AIO terhadap 100 responden

(20)

IDENTIFIKASI MASALAH

 Selama ini baik sebelum atau setelah adanya pencanangan

program Tahun Kunjung Museum 2010,pihak museum dinilai kurang/bertindak pasif dalam mempromosikan / mengenalkan museumnya.

 Informasi yang minim kepada masyarakat akan banyaknya

museum museum di Surabaya

 Tidak adanya media yang efektif menjangkau masyarakat  Belum adanya media yang dapat menginformasikan dengan

lengkap tentang museum-museum yang ada di Surabaya, baik oleh Dinas Pariwisata maupun oleh museum itu sendiri.

 Promosi / informasi yang dilakukan hanya melalui

(21)

BATASAN MASALAH

Objek perancangan visual ini memberikan informasi

secara deskriptif mengenai 7 museum di Surabaya.

Informasi yang diangkat mengenai lokasi, sejarah,

(22)

RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana merancang Buku Visual dengan fungsi sebagai

media informasi & pengenalan mengenai museum-museum di Surabaya.

(23)

Ruang Lingkup Studi

Studi tentang museum-museum di kota Surabaya

Studi gaya Visual yang dapat menggambarkan topik

yang diangkat dalam buku museum di Surabaya

Penataan penulisan dan penyusunan bab-bab pada isi

(24)

Tujuan Perancangan

Meningkatkan

awareness

dan pengetahuan

masyarakat akan ragam dan potensi museum-museum

yang ada di Surabaya sekaligus turut mendukung

(25)
(26)

Definisi Museum

adalah lembaga, tempat penyimpanan,perawatan,

pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti

materiil hasil budaya manusia serta alam dan

lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan

dan pelestarian kekayaan budaya bangsa

(27)

Jenis-jenis Museum

Menurut koleksi yang dimilikinya, jenis museum

dapat dibagi menjadi dua jenis

1. museum umum yang koleksinya terdiri dari

kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya

yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin

ilmu dan teknologi.

2. museum khusus adalah museum yang koleksinya

terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau

lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang

seni, cabang ilmu atau satu cabang teknologi.

(28)
(29)

Kajian

Tentang Buku

Tata Aturan Buku Cover Buku

(30)

Perwajahan Buku

Ukuran buku

Bidang cetak

Pemilihan huruf

Teknik penomoran halaman

Pemilihan warna

Kehindahan dan kesesuaian ilustrasi

Kualitas kertas dan penjilidan

(31)

Halaman Preliminaries (halaman pendahulu)

 Halaman judul

 Hak cipta (copyright)

 Halaman tambahan berupa sambutan dan ucapan terima

kasih

 Sambutan (jika ada)  Kata pengantar

 Prakata

 Prakata ditulis sendiri sebagai pemandu. Prakata berisi

uraian mengenai tujuan serta metode penulisan.

(32)

Halaman Isi Buku

(33)

Kajian Desain Komunikasi Visual

(34)

 White space ini sendiri nantinya akan di implementasikan di dalam

perancangan Buku Visual Museum di Surabaya ini dengan menampilkan beberapa foto yang di crop

(35)

Grid

 Beberapa project sangat membutuhkan grid pada bagian

awal sebuah proses desain dimana fungsinya sebagai acuan oleh desainer. Dengan bantuan grid tersebut kita dapat

membagi-bagi area desain atau beberapa kolom sesuai dengan yang diinginkan, dan yang paling penting bahwa kolom tersebut nantinya kebanyakan akan digunakan untuk penempatan bodytext.

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Elemen Teks dalam Layout

Tipografi

 Teks merupakan elemen salah satu elemen layout

terpenting.Selain elemen visual, elemen teks juga memberi segala informasi yang dibutuhkan. Namun, huruf juga

memiliki karakteristik unik, dan

(41)

Style atau jenis font

 Jenis font dapat menimbulkan efek yang berbeda, seperti

serius, romantis, klasik, dan sebagainya

Judul/ Heading

(42)
(43)

Elemen Visual dalam Layout

Fotografi

 Foto merupakan media untuk menyampaikan gagasan,

pikiran, ide, cerita, dan peristiwa, foto harus terlihat menarik

 Foto adalah media visualisasi dengan alat bantu kamera

yang memiliki akurasi keaktualan gambar/visual sangat tinggi

(44)
(45)

Warna

 Pemilihan warna adalah hal yang penting dalam

menciptakan suatu desain, karena warna dapat menjadi point daya tarik suatu media. Pemilihan warna yang

representatif dimulai dari memilih warna yang dapat merepresentasikan pesan dari sebuah desain

(46)

 Dalam perancangan Buku Visual Museum di Surabaya ini

(47)
(48)

Metode Segmentasi Pasar

Segementasi Demografi

 Segmentasi berdasarkan demografi pada dasarnya adalah

segmentasi yang didasarkan oleh peta kependudukan.

Usia, jenis kelamin atau gender, pendidikan tertinggi yang pernah dicapai, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, dan sebagainya adalah variabel-variabel demografi.

(49)

 Yang disasar dalam target segmen buku visual ini ialah :  Usia masa transisi (17-23 tahun)

 Karena pada masa ini ia lebih dewasa dibandingkan dengan

kelompok remaja dan sudah banyak berpikir dengan logika

daripada emosi.Kelompok ini aktif dan energik sehingga pilihan kegiatan wisata bias menyalurkan energy dan kemampuannya.

 Usia masa pembentukan keluarga (24-30 tahun)

 Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa

remaja (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa. la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya. la dapat bertindak secara

bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk keluarganya).

(50)
(51)

Segmentasi Psikografis

 Secara sederhana psikografis dapat diartikan sebagai

segmentasi berdasasarkan gaya hidup, dalam prakteknya begitu banyak cara dan pendekatan yang dapat digunakan. Jadi gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografisnya

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

Kesimpulan

Studi eksisting :

Brosur :

Beberapa museum mengandalkan brosur sebagai

media untuk menginformasikan apa saja tentang

museum mereka, tentu saja dengan info teks yang

mayoritas menggunakan jenis font

san serif

serta

gambar yang minim karena keterbatasan

space

dari

brosur itu sendiri,dan menggunakan layout yang

seadanya.

(57)

Website :

Sebagai tempat untuk mengenalkan

museum-museum yang tersebar di beberapa wilayah

Indonesia,namun hanya 7 museum saja yang

mendapat porsi info yang lebih banyak walaupun

tidak bisa dibilang lengkap. Dan dari 7 museum

tersebut hanya 2 saja dari Surabaya.Sedangkan

museum lain di Surabaya hanya 3 yang

ditampilkan,itupun hanya berupa 1 foto & penjelsan

singkat.

(58)

 Studi komparator

 Buku 47 Museum Jakarta

 Di dalamnya kaya akan informasi dari museum tersebut,baik

berupa teks maupun foto. Dan beberapa diantaranya

menggunakan elemen visual lain seperti ilustrasi sebagai pelengkap. Dari teks akan ditemui sub heading sebagai

rangkuman atau poin-poin penting di dalam halaman tersebut. Elemen foto sendiri tidak hanya berupa kotak tapi juga ada

berupa potongan dari foto. Informasi yang ditampilkan sangat banyak mulai dari sejarah,koleksi, hingga alamat dan kontak yang bisa dihubungi.

 Kekurangan dari buku ini yang juga diakui oleh penulisnya

adalah tidak adanya map dari lokasi museum tersebut sebagai pelengkap informasi.

(59)
(60)

Gambaran Umum Subyek Desain

Definisi Judul

 Perancangan dapat diartikan kegiatan dalam membuat apa

yang direncanakan atau di program. Perancangan dalam hal ini dikhususkan untuk membuat suatu media

informasi yaitu buku visual yang mengarah pada informasi mengenai museum museum yang terdapat di Surabaya, dimana mencakup masalah sejarah,lokasi & koleksi, yang diwujudkan berupa buku visual.

(61)

Jenis dan Sumber Data

Jenis Data  Eksisting

 Studi komparator

 Isu dan data yang relevan dengan permasalahan  Teori-teori pendukung pembahasan

Sumber Data  Data Primer  Data Sekunder

(62)

Target Audiens

Segmentasi Geografis

 Kota-kota yang berada di Jawa Timur, khususnya Surabaya  Alasan : Masyarakat perkotaan pada umumnya cenderung

konsumtif dan mempunyai daya beli yang cukup tinggi. Segmentasi Demografis

 Usia : 17-30 tahun

 Alasan : Umumnya sudah mampu menentukan apa yang

disukainya dan apa yang diinginkannya, Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa remaja (akil balik),

tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa. la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau

remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirilain-nya.

(63)

Segmentasi Psikografis

 Kelas sosial : Menengah ke atas

 Alasan : Umumnya membutuhkan biaya yang lebih besar

untuk memenuhi kebutuhan diluar kebutuhan primer seperti rekreasi dan hiburan.

 Gaya hidup : Cenderung konsumtif, dan berkumpul

(64)

Metode Penelitian

Perencanaan

 Dimulai dari identifikasi dan analisa dari masalah yang

ditemukan.

 Wawancara dengan sumber yang ada.

 Analisa hasil wawancara, literature, dan hasil penjajakan

AIO target segmen, dan analisa studi eksisting serta studi komparator.

 Dari hasil analisa yang ada akan ditarik suatu kesimpulan

yang berhubungan dengan subyek perencanaan.

 Kesimpulan tersebut akan diturunkan menjadi beberapa

(65)

Perancangan

Dari hasil analisa akan ditemukan suatu kesimpulan

yang selanjutnya diringkas untuk dijadikan konsep

perancangan.

Konsep perancangan yang telah didapatkan dapat

dijadikan acuan dalam tahap desain.

Tahap desain mencakup 4 langkah perancangan

desain yaitu pembuatan thumbnail, rough desain,

comprehensive desain, dan final desain.

Final desain nantinya akan diterapkan pada media

(66)
(67)
(68)

Penelusuran Masalah

 Di penghujung tahun 2009, Kementrian Kebudayaan dan

Pariwisata (Kemenbudpar) melepas sebuah program baru, sebuah program yang terkait langsung dengan pariwisata pusaka budaya yaitu Tahun Kunjung Museum (TKM) 2010.

 Program yang dibarengi dengan mereposisi museum

tersebut diharapkan menambah gairah masyarakat

berkunjung ke museum sehingga museum menjadi lebih semarak dan hidup dalam pengelolaannya.Tahun Kunjung Museum 2010 merupakan momentum awal memulai

Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) yang dilaksanakan selama 5 tahun (2010-2014).

(69)

 Surabaya sendiri memiliki banyak sekali museum yang tersebar di

berbagai wilayah. Namun hanya 7 saja yang mamenuhi persyaratan dari pemerintah sebagai museum. Di sini, Surabaya patut berbangga sekaligus tertantang untuk melestarikan semangat, warisan, dan situs-situs sejarah dan kepahlawanan yang tersebar di wilayah Surabaya Direktorat

Permuseuman, Kecil Tetapi Indah: Pedoman Pendirian Museum. Jakarta:  Tapi, kenyataannya, kesediaan,minat dan pengetahuan masyarakat

(wisatawan domestik/wisdom) berkunjung ke museum tidaklah

semenarik minat dan keinginan berkunjung ke tempat-tempat wisata bernuansa modern seperti mal atau pusat hiburan. Dari segi jumlah kunjungan, dalam rentang beberapa tahun terakhir, jumlah kunjungan masyarakat Indonesia ke museum tampak terus mengalami penurunan

(70)

 Inilah yang nantinya berperan sangat besar terhadap

munculnya faktor eksternal yang dihadapi museum.Yaitu, persepsi masyarakat tentang museum belum terbangun dengan baik, kurangnya peran para ahli terhadap museum sebagai bagian dari pranata sosial, rendahnya minat

masyarakat berkunjung ke museum dibanding negara

maju. Hal inilah yang melatar belakangi untuk merancang Buku tentang museum di Surabaya yang dikemas secara visual.Selain untuk mengenalkan ragam,potensi museum-museum di Surabaya,juga untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat sekaligus turut serta dalam usaha meningkatkan jumlah kunjungan ke museum yang

akhirnya memberikan opsi jenis wisata yang beragam kepada masyarakat.

(71)

Target Audiens

Segmentasi Geografis

 Kota-kota yang berada di Jawa Timur, khususnya Surabaya  Alasan : Masyarakat perkotaan pada umumnya cenderung

konsumtif dan mempunyai daya beli yang cukup tinggi. Segmentasi Demografis

 Usia : 17-30 tahun

 Alasan : Umumnya sudah mampu menentukan apa yang

disukainya dan apa yang diinginkannya, Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa remaja (akil balik),

tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa. la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau

remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirilain-nya.

(72)

Segmentasi Psikografis

 Kelas sosial : Menengah ke atas

 Alasan : Umumnya membutuhkan biaya yang lebih besar

untuk memenuhi kebutuhan diluar kebutuhan primer seperti rekreasi dan hiburan.

 Gaya hidup : Cenderung konsumtif, dan berkumpul

(73)
(74)

Makna Denotatif :

 Destinasi definisi dalam bahasa inggris berarti destination.

Sesuatu yang mengandung makna tempat/lokasi.

 Destinasi disini memiliki arti sebagai tempat/lokasi

tujuan,tempat/lokasi jujugan yang ingin dicapai atau didatangi oleh orang atau kelompok.

Makna Konotatif :

 Tujuh Museum destinasi : mempunyai makna sebagai

kota/lokasi tempat tujuan dimana terdapat banyak sejarah

pejuang yang telah berjasa bagi dirinya maupun orang lain. Baik berupa semangat kepahlawanan dalam hal

patriotisme,nasionalisme,budaya,agama,kesehatan yang dirangkum dan terdokumentasi dalam bentuk Museum.

(75)

Kriteria Desain

Konsep Buku

Spesifikasi Buku

 Jenis Buku : Buku Visual

 1. Ukuran : 14 cm x 20 cm

(76)

Halaman Isi Buku  Bab I

 Museum House of Sampoerna  Bab II

 Museum Kesehatan  Bab III

 Museum Kajian Etnografi Unair  Bab IV

 Museum NU  Bab V

 Museum Rudi Isbandi  Bab VI

 Museum TNI-AL Loka Jaya Srana  Bab VII

(77)

Konsep VisualLayout & grid

 Dalam perancangan Buku Visual Museum di Surabaya ini nantinya

akan menggunakan system dua kolom grid, Dengan tujuan supaya halaman buku tidak terlalu penuh sehingga penataan layout tidak mengganggu kekuatan visual foto di dalam buku.

(78)
(79)

Warna

 Pemilihan warna adalah hal yang penting dalam

menciptakan suatu desain, karena warna dapat menjadi point daya tarik suatu media. Pemilihan warna yang

representatif dimulai dari memilih warna yang dapat merepresentasikan pesan dari sebuah desain

(80)

 Dalam perancangan Buku Visual Museum di Surabaya ini

(81)

Tipografi

Judul cover : Berlin Sans FB Demi, Merupakan font

San Serif, pilihan dari font ini karena mudah dan

bentuknya yang kokoh

Body text : Times New Roman 9pt. Merupakan font

Serif.

Caption : Calibri 8pt. merupakan jenis font san serif

Heading dan sub heading : effectra family. merupakan

(82)

Fotografi

Fotografi di dalam buku ini merupakan elemen

pendukung visual utama yang bertujuan untuk

menangkap detail dari setiap bangunan museum dan

koleksinya, Hal ini dpat digambarkan melalui

fotografi, dengan memakai teknik

long shoot, medium

shoot

(83)

Konsep Komunikasi

 Sesuai dengan target segmen buku ini, yaitu wisatawan,

serta masyarakat yang memiliki minat terhadap sejarah, seni maupun budaya, khususnya yang ingin berkunjung ke Museum. Usia antara 17-30 tahun Maka secara penulisan akan cenderung dikemas dalam bahasa yang formal namun ringan, dalam bentuk deskriptif dan naratif sesuai cerita sejarah yang dibawanya. Arti deskriptif adalah uraian, paparan atau keterangan.

(84)

Proses DesainSistem Grafis

Super Graphic adalah elemen grafis yang dibuat

sebagai perwakilan beberapa visual dari subyek yang

diangkat.

(85)
(86)

Setelah dipilih beberapa kriteria,akan dibuat bentuk

(87)

Visualisasi Cover Buku

Cover buku disini adalah implementasi dari keyword

yang telah ditemukan,selain itu tampilan cover buku

juga sesuai dengan konsep yang telah dibuat yaitu

adanya judul dan elemen visual yang sesuai dengan

keyword. Selain itu juga terdapat beberapa foto dan

elemen

super graphic

.

(88)

Breakdown keyword

: “Tujuh Museum Destinasi

Surabaya”

Museum :

Museum : rumah/wadah untuk menyimpan koleksi

a. Koleksi > kumpulan,banyak.

b. Rumah/wadah > pintu,jendela

kokoh,besar,kuat > pilar,beton.

(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)

Typografi

Implementasi Font

Judul cover : Berlin Sans FB Demi, Merupakan font

San Serif, pilihan dari font ini karena mudah dan

bentuknya yang kokoh

Body text : Times New Roman 10pt. Merupakan font

Serif, pilihan dari font ini karena font serif membantu

keterbacaan

Caption : Calibri 8pt. merupakan jenis font san serif

Heading dan sub heading : effectra family. merupakan

(104)

Page index

 Page index ini digunakan untuk menegaskan pada posisi

pembabagan yang mana halaman yang sedang dibaca. Letak page index ini di samping nomor halaman buku. Menggunakan font sama dengan body text, yaitu Times New Roman hanya saja dengan ukuran yang lebih kecil.

(105)
(106)

 Untuk Cover menampilkan gambar pilar untuk mewakili image yang

dimiliki oleh museum secara keseluruhan. pilar tersebut berjumlah 7 buah sesuai dengan tema jumlah museum yang diangkat dalam Buku ini. Selain itu juga menampilkan konsep keyword sebagai judul buku, yaitu ‘Tujuh Museum Destinasi Surabaya’, dimana didalam tulisan

museum terdapat ornament system grafis. Sedangkan dibawah terdapat thumbnail visual masing-masing Museum sebagai

perwakilan. Secara garis besar semua elemen visual yaitu ilustrasi/art, typografi, fotografi dan ornamen pendukung seperti system grafis

terdapat di cover khususnya cover depan. Hal ini memang diharapkan sesuai dengan tema buku ini sendiri,yaitu Buku Visual Museum di Surabaya.

 Sedangkan untuk cover belakang berisi penjelasan singkat dari penulis

tentang tema buku dan disertai thumbnail gambar gedung dari tiap-tiap museum serta gambar yang cukup dominan yaitu bangunan

museum Tugu Pahlawan. Cover Buku ini menggunakan art paper 260 Gr, memiliki tebal punngung 1.5 cm, finishing buku menggunakan teknik softcover.

(107)

Lidah Cover

Untuk lidah Cover bertujuan untuk estetika dari suatu buku itu sendiri. Dibuat simpel hanya memakai gambar pilar dan judul museum agar memeiliki kesan white space.

(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)

Referensi

Dokumen terkait

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, menyampaikan Informasi tentang kegiatan CSR kepada masyarakat desa binaan Gunung Putri mengenai kejadian yang terjadi di

Terlepas dari keberagaman ini, kemampuan untuk bekerja secara terorganisir, manajemen diri, komunikasi, keahlian intrapersonal, kemampuan pemecahan masalah, dan dedikasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas bakteriologis air dengan kejadian penyakit diare di desa boiya kecamatan maiwa kabupaten

Dapat mengetahui konsentrasi bakteri Shewanella oneidensis MR-1 pada sisi anoda yang paling berpengaruh untuk mereduksi logam Cr, Mn, dan campurannya pada sisi katoda

Potensi banjir di lahan sawah 8-harian Metode: Overlay antara kondisi NDVI lahan sawah dengan informasi curah hujan dari TRMM TRMM MODIS HIMAWARI NPOESS SMOS

Ia merupakan unsur pengintegrasi yang mengikat dan mempersatukan pemenuhan kebutuhan yang berbeda-beda ke dalam suatu desain yang utuh dan menyeluruh, operasional serta dapat

Dari uraian keseluruhan yang telah dikemukakan mulai dari proses analisis hingga implementasi system dapat diambil kesimpulan yaitu Aplikasi Monitoring Bimbingan

Ucapan trimakasih yang pertama penulis tujukan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan, kesabaran, ilmu yang bermanfaat dan segala yang terbaik