• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENGKORAK DALAM FESTIVAL DIA DE LOS MUERTOS PADA PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK LUKIS PENCIPTAAN. Fitria Nur Aini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TENGKORAK DALAM FESTIVAL DIA DE LOS MUERTOS PADA PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK LUKIS PENCIPTAAN. Fitria Nur Aini"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

TENGKORAK DALAM FESTIVAL DIA DE LOS

MUERTOS PADA PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK

LUKIS

PENCIPTAAN

Fitria Nur Aini 1211682022

TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI

JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2017

(2)

ii

TENGKORAK DALAM FESTIVAL DIA DE LOS

MUERTOS PADA PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK

LUKIS

PENCIPTAAN

Oleh: Fitria Nur Aini

1211682022

Tugas Akhir ini Diajukan Kepada Fakultas Seni Rupa

Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana S-1 dalam Bidang Kriya Seni

2017

(3)

iii

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Persembahan

Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk keluarga besar Mudjiyono dan Ngadiman terutama bapak dan ibu, yang selalu memberikan segala kebutuhan, baik do’a, dukungan serta kekuatan. Kepada adikku Amalia Nur Khorina. Tidak lupa juga penulis persembahkan untuk keluarga besar Institut Seni Indonesia Yogyakarta terutama Fakultas Seni Rupa dan Jurusan Kriya Seni Khusunya. Untuk seluruh sahabat dan teman-teman angkatan 2012.

(5)

v MOTTO

Pendidikan merupakan

perlengkapan paling baik untuk

hari tua.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam laporan Tugas Akhir ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Yogyakarta, 20 Desember 2016

Fitria Nur Aini

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses Tugas Akhir ini dapat selesai dengan sesuai waktu yang diinginkan.

Pelaksanaan Tugas Akhir ini tidak dapat terlepas dari dukungan dan bantuan yang diberikan oleh dari berbagai pihak, baik material maupun spiritual. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Selanjutnya dengan rasa hormat dan rendah hati penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M Agus Burhan, M.Hum., selaku Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta;

2. Dr. Suastiwi, M.Des., selaku Dekan Fakultas Seni Rupa, Institut seni Indonesia Yogyakarta;

3. Dr. Ir. Yulriawan, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Kriya dan Ketua Program Studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta;

4. Febrian Wisnu Adi, S.Sn., MA., selaku Sekretaris Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta;

5. Drs. I Made Sukanadi, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I;

6. Retno Purwandari, S.S.,M.A., selaku Dosen Pembimbing II; 7. Dra. Djandjang Purwo Sedjati, M.Hum., selaku Cognate; 8. Budi Hartono, S.Sn., MA, selaku Dosen Wali;

(8)

viii

9. Seluruh staf pengajar dan karyawan di Jurusan Kriya;

10. Kepada kedua orang tua bapak Mujiyono dan ibu Diah Utami, adikku Amalia Nur Khorina yang selalu memberikan doa dan dukungan;

11. Kepada uti Rubi, tante Sari Wulandari, tante Isti Lestari, om Aryo Prihantoro, midok Tukiyem, ponakan-ponakan, dan keluarga besar lainnya atas doa dan dukungannya;

12. Seluruh teman-teman Jurusan Seni Kriya angkatan 2012, terimakasih atas setiap pengalaman berharga yang kalian berikan selama ini;

13. Kepada Alfian Yoga Aritona yang setia mendampingi dimana pun dan di

setiap waktu;

14. Kepada Dimas Putranto, Yusi Septiyani, Novita Nurharini, Cilvia Fenny Vernandha, Intan Rushi, dan Feriyati yang dengan baik hati membantu kelancaran Tugas Akhir ini dan selalu memberikan masukan dan ide; 15. Kepada Pak Parto dan Pak Sumadi yang dengan baik hati selalu

membantu.

Segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis semoga mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap karya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, terutama di lingkungan Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Yogyakarta, 20 Desember 2016

Fitria Nur Aini

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR ... i

HALAMAN JUDUL DALAM ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN/MOTTO ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

INTISARI ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penciptaan ... 1

B.Rumusan Penciptaan ... 5

C.Tujuan dan Manfaat... 5

D.Metode Pendekatan dan Penciptaan ... 6

BAB II. KONSEP PENCIPTAAN ... 13

A.Sumber Penciptaan ... 13

B.Landasan Teori ... 22

BAB III. PROSES PENCIPTAAN ... 29

A.Data Acuan ... 29

(10)

x

B.Analisis ... 32

C.Rancangan Karya ... 35

D.Proses Perwujudan ... 56

1. Bahan dan Alat ... 56

2. Teknik Pengerjaan... 68

3. Tahap Perwujudan... 70

E.Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya ... 81

BAB IV. TINJAUAN KARYA ... 91

A.Tinjauan Umum ... 91

B.Tinjauan Khusus... 92

BAB V. PENUTUP... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 114

LAMPIRAN ... 117

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya 1 ... 81

Tabel 2. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya 2 ... 82

Tabel 3. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya 3 ... 83

Tabel 4. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya 4 ... 84

Tabel 5. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya 5 ... 85

Tabel 6. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya 6 ... 86

Tabel 7. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya 7 ... 87

Tabel 8. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya 8 ... 88

Tabel 9. Kalkulasi Biaya Tambahan ... 89

Tabel 10. Total Biaya Keseluruhan ... 90

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bunga Marigold ... 15

Gambar 2. Gambar Makan ... 16

Gambar 3. Pan De Muerto ... 17

Gambar 4. Altar ... 19

Gambar 5. Muertos ... 19

Gambar 6. Tengkorak gula ... 19

Gambar 7. Tengkorak La Catrina ... 21

Gambar 8. Stuktur Wujud Tengkorak Manusia ... 21

Gambar 9. Lingkaran Warna ... 26

Gambar 10. Contoh Riasan Wajah ... 30

Gambar 11. Contoh Riasan Wajah ... 30

Gambar 12. Contoh Riasan Wajah ... 31

Gambar 13. Suasana saat Parade ... 31

Gambar 14. Tengkorak Gula ... 32

Gambar 15. Sketsa Alternatif I ... 36

Gambar 16. Sketsa Alternatif II ... 37

Gambar 17. Sketsa Alternatif III ... 38

Gambar 18. Sketsa Alternatif IV ... 39

Gambar 19. Sketsa Alternatif V ... 40

Gambar 20. Sketsa Alternatif VI ... 41

(13)

xiii

Gambar 21. Sketsa Alternatif VII ... 42

Gambar 22. Sketsa Alternatif VIII ... 43

Gambar 23. Sketsa Alternatif IX ... 44

Gambar 24. Sketsa Alternatif X ... 45

Gambar 25. Sketsa Alternatif XI ... 46

Gambar 26. Sketsa Alternatif XII ... 47

Gambar 27. Sketsa Terpilih I ... 48

Gambar 28. Sketsa Terpilih II ... 49

Gambar 29. Sketsa Terpilih III ... 50

Gambar 30. Sketsa Terpilih IV ... 51

Gambar 31. Sketsa Terpilih V ... 52

Gambar 32. Sketsa TerpilihVI ... 53

Gambar 33. Sketsa Terpilih VII ... 54

Gambar 34. Sketsa Terpilih VIII ... 55

Gambar 35. Kertas ... 56

Gambar 36. Kain Gamelan ... 57

Gambar 37. Malam ... 57

Gambar 38. Parafin ... 58

Gambar 39. Zat Warna Remasol ... 59

Gambar 40. Zat Warna Napthol ... 59

Gambar 41. Kostik Soda ... 60

(14)

xiv

Gambar 42. TRO ... 60

Gambar 43. Manotek ... 61

Gambar 44. Minyak Tanah ... 61

Gambar 45. Waterglass ... 62

Gambar 46. Hidro Sulfat ... 62

Gambar 47. Alat Tulis ... 63

Gambar 48. Canting ... 63

Gambar 49. Kompor dan Wajan ... 64

Gambar 50. Dingklik ... 64

Gambar 51. Gawangan ... 65

Gambar 52. Spanram ... 65

Gambar 53. Kuas ... 66

Gambar 54. Ember ... 66

Gambar 55. Gelas Plastik ... 67

Gambar 56. Paku Payung ... 67

Gambar 57. Panci Pelorodan ... 68

Gambar 58. Proses Memindahkan Desain Pada Kain ... 71

Gambar 59. Proses Pengklowongan ... 72

Gambar 60. Karya yang Telah Dipasangi Spanram ... 72

Gambar 61. Proses Pencoletan Dengan Zat Warna Remasol ... 73

Gambar 62. Proses Pelapisan Warna ... 74

(15)

xv

Gambar 63. Proses Pencoletan Pada Kain yang Sudah di Hidro Sulfat ... 74

Gambar 64. Proses Penguasan Waterglass ... 75

Gambar 65. Proses Pencucian Untuk Menghilangkan Waterglass... 75

Gambar 66. Proses Penjemuran Kain ... 76

Gambar 67. Proses Penembokan ... 76

Gambar 68. Proses Parafin ... 77

Gambar 69. Proses Pencelupan Pada Naftol ... 78

Gambar 70. Proses Pencelupan Pada Larutan Garam ... 79

Gambar 71. Proses Pelorotan ... 79

Gambar 72. Karya I ... 93

Gambar 73. Karya II ... 95

Gambar 74. Karya III ... 97

Gambar 75. Karya IV ... 99

Gambar 76. Karya V ... 102

Gambar 77. Karya VI ... 104

Gambar 78. Karya VII ... 107

Gambar 79. Karya VIII ... 109

(16)

xvi INTISARI

Tengkorak merupakan bagian yang sangat penting untuk manusia. Selain menunjang struktur wajah, tengkorak juga melindungi otak sebagai pusat kita berpikir. Sudah menjadi identitas bahwa tengkorak merupakan suatu objek yang menakutkan untuk kebanyakan orang. Maka dari itu penulis ingin menunjukkan bahwa tidak semua tengkorak identik menakutkan. Di meksiko ada perayaan hari mengenang orang mati yang sering disebut festival Dia de los Muertos. Festival ini terdengar sangat mengerikan karena mengenang orang yang sudah tiada, tetapi sangat jauh berbeda dari kesan mengerikan. Festival ini sangat menghibur untuk warga Meksiko, mulai dari patung tengkorak, roti, dan gula-gula dihias dengan indah sehingga kesan menakutkan akan tengkorak hilang. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menjadikan tengkorak dalam festival Dia de los Muertos sebagai sumber ide penciptaan karya. Penciptaan karya ini bertujuan untuk mengubah pemikiran orang mengenai tengkorak.

Pembuatan sebuah karya seni memerlukan pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan estetika dan pendekatan semiotika. Sedangkan metode penciptaan yang digunakan ialah metode tiga tahap enam langkah menurut S.P. Gustami. Karya batik lukis ini menggunakan teknik batik tradisional dengan menggunakan canting, teknik colet dan celup yang berguna untuk memberikan efek yang lebih menarik pada karya. Karya yang dihasilkan berupa karya panel yang berfungsi sebagai hiasan dinding.

Dari karya tugas akhir ini berhasil diciptakan 8 karya panel. Panel-panel yang diciptakan memiliki warna-warna cerah dan memiliki karakteristik seperti tengkorak dalam festival Dia de los Muertos. Ornamen-ornamen yang digunakan tidak juah dari tema yang diambil. Sedangkan sebagai finishing digunakan figura untuk memperindah karya panel.

Kata Kunci: Tengkorak, Festival Dia De Los Muertos, Batik Lukis

(17)

xvii ABSTRACT

Skull is a very important part for humans. In addition to supporting structure of the face, skull also protects the brain as the center of our thinking. This has been an identity that the skull is a frightening object for most people. Therefore the author wanted to show that not all skulls are identic with scariness. Meanwhile in Mexico there is a celebration of the dead called Dia de los Muertos. This festival sounds so terrible because it recalls those who are dead, but it’s very much different from a terrible impression. This festival is very entertaining for the Mexicans, ranging from skulls sculpture, breads, and confectionery decorated in such a way that the impression of scary skull will disappear. This is the background of the author to make skull in the Dia de los Muertos as a source of ideas creation of works. The creation of this work aims to change people’s thinking about the skull.

Making artwork requiries data collection. Data collection which used is literature study. The methods which used are aesthetic approach and semiotic approach. Where as the creation method which used is three stages, six steps by S.P.Gustami. These batik painting artworks are using traditional batik technique by using canting, dab, and dye technique to provide a more interesting effect for the artworks. The resulting works be in the form of panels that serve as a wall decoration.

This final project successfully created 8 panel artworks. The artworks have bright colors and characteristic from the Dia de los Muertos festival. The patterns which used are not much different from the theme which is chosen. As the finishing, frame is used to embellish the artworks.

Keywords: Skull, Dia de los Muertos Festival, Batik Painting

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Pada umumnya wanita identik dengan sesuatu yang berbau feminin, seperti bunga dan boneka. Berbeda dengan wanita lainnya, penulis menyukai tengkorak yang identik dengan kesukaan laki-laki. Tengkorak yang terkadang identik dengan warna hitam semakin memperkuat kegemaran terhadap tengkorak. Warna hitam merupakan salah satu warna yang penulis sukai. Kegemaran terhadap tengkorak didasari pada bentuknya yang unik dan keren. Tengkorak atau rangka kepala manusia memiliki peran penting dalam menunjang struktur wajah dan melindungi organ tubuh yang paling penting yaitu otak sebagai pusat kendali tubuh manusia. Satu hal pasti tengkorak merupakan bagian dari rangka manusia yang paling informatif.

Penciptaan karya seni kriya kali ini mengacu pada bentuk tengkorak yang ada di dalam festival Dia de los Muertos yang ada di Meksiko. Ini bukan sembarang festival karna festival ini mempertahankan misi utama menghormati, mengingat dan merayakan kehidupan semua orang yang telah tiada sebelum kita. Dia de los Muertos memiliki arti hari orang mati. Dia de los Muertos berasal dari kata Dia dan Muertos, Dia memiliki arti hari dan Muertos memiliki arti kematian. Anggapan tentang kematian adalah hal yang menakutkan, namun festival ini justru menginspirasi banyak festival dan ritual di berbagai penjuru dunia. Dia de

(19)

2

los Muertos menjadikan hari kematian bukan lagi waktu untuk bersedih

melainkan momen bahagia dan perayaan. Festival ini sudah berlangsung sejak lama, penuh warna dan telah menyebar ke seluruh dunia. Dia de los Muertos merupakan tradisi yang sudah menjadi identitas rakyatnya.

Pada tanggal 1 dan 2 November, diperingati sebagai hari kedatangan dan kepergian roh-roh orang yang sudah meninggal. Tanggal 1 November, perayaannya dinamakan Dia de los Angelitos yang didedikasikan untuk almarhum anak-anak muda, dan tanggal 2 November adalah Dia de los Difuntos untuk arwah orang dewasa. Pan de muerto atau kue kematian baru disajikan pada 1 sampai 2 November. Kue ini tidak dapat disajikan di hari lain. Khusus untuk Dia de los Muertos atau hari kematian saja. Kue tersebut berbentuk bulat dengan bulatan-bulatan kecil lain membentuk semacam salib di atasnya. "Ini melambangkan tubuh manusia. Bulat yang di atas itu tubuh, sedangkan yang di sekitarnya itu rangka manusia.” Ada pula yang mulai merayakannya pada malam 31 Oktober dengan mendatangi makam. Waktu tengah malam tersebut

diyakini sebagai waktunya jiwa anak-anak muda bangkit

(http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150601183417-262-57035/merayakan-hari-kematian-meksiko-dengan-roti-kematian/).

Hari kematian ini menjadi hari libur nasional yang dirayakan di

negara-negara Amerika Latin, khususnya Meksiko. Selama perayaan

berlangsung, keluarga biasanya mengunjungi makam dan

membawa ofrendas (persembahan) untuk almarhum, seperti bunga, lilin

(20)

3

dan makanan. Kegiatan dalam perayaan ini antara lain membersihkan makam dan menghiasinya, seperti meletakkan mainan di makam anak-anak, dan untuk makam orang dewasa bisa dihias dengan perhiasan, dan botol-botol minuman beralkohol. Sementara itu di rumah-rumah, keluarga membuat altar dan menghormati orang yang telah meninggal dengan roti manis, makanan kesukaan almarhum, foto, marigold (bunga kematian), air tawar, pernak-pernik, dan gula berbentuk tengkorak (sugar skull). Ada juga makanan yang disiapkan untuk menyambut orang yang sudah meninggal. Masyarakat setempat percaya bahwa orang yang sudah meninggal akan "memakan" persembahan tersebut. Jenis makanannya antara lain gula-gula berbentuk tengkorak, labu permen, muertos (roti kematian) yaitu roti telur manis, dan atole yang terbuat dari tepung jagung, kayu manis, kacang vanila, piloncillo (gula khas Meksiko), dan bubur buah pilihan. Semua warga Meksiko sangat antusias saat festival berlangsung. Mereka sangat senang untuk merias bentuk-bentuk tengkorak

baik dalam busana, makanan maupun riasan wajahnya

(https://beritagar.id/artikel/piknik/dia-de-los-muertos-perayaan-hari-kematian-di-meksiko).

Inspirasi karya seni batik lukis ini didapat dari hasil pengamatan, baik dari pengamatan film, video, gambar-gambar dan sumber lainya. Peristiwa pengamatan sesungguhnya bukan peristiwa yang lepas dan berdiri sendiri. Karena bila seseorang mengamati objek, maka akan ada stimulan (rangsangan) yang selanjutnya akan mengangkat makna suatu

(21)

4

objek benda atau hal yang menimbulkan ide dalam menciptakan suatu karya seni. Objek pengamatan sebagai sumber inspirasi dalam penciptaan karya seni sangat beragam dan luas karena hampir semua hal, baik makhluk hidup maupun benda mati, dapat dilihat dan diamati mulai dari bentuk, tekstur hingga segi fungsinya. Hasil pengamatan terhadap objek yang sama bisa menimbulkan rangsangan yang berbeda bagi masing-masing individu dalam menciptakan ide gagasan karya seni.

Penciptaan karya seni merupakan salah satu cara berekspresi yang

sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia sebagai insan budaya. Perjalanan hidup manusia tidak lepas dari tindakan berkesenian. Hal tersebut selalu hadir dalam pemenuhan kebutuhan manusia akan rasa keindahan. Aktivitas berkesenian tumbuh dan berkembang seiring dengan kehidupan manusia, sehingga seni menjadi banyak aliran yang hal itu lahir dari pemikiran manusia itu sendiri yang berkonsentrasi di bidang seni. Dari proses kegiatan berekspresi ini potensi artistik diharapkan akan berkembang, dan karya-karya yang dihasilkan merupakan objek-objek real tentang apa yang diharapkan, diinginkan, dan sudah pasti merupakan dokumen penting bagi kehidupan psikologis.

Berdasarkan ketertarikan akan bentuk tengkorak pada festival Dia de los Muertos inilah penulis ingin menciptakan karya batik lukis berbentuk panel, sehingga dapat tercipta tampilan karakter tengkorak dalam festival Dia de los Muertos. Tema ini dipilih karena menarik dan

(22)

5

tengkorak yang terdapat di festival dipenuhi dengan berbagai macam ornamen yang beragam bentuknya. Ornamen-ornamen pada tengkorak tersebut memiliki simbol dan filosofi masing-masing. Dengan latar belakang tersebut penulis bisa lebih berekspresi dengan bentuk tengkorak yang ada. Bervariasinya penggunaan simbol dan makna filosofi tengkorak serta pentingnya peran dan fungsi tengkorak merupakan suatu keunikan yang melahirkan ide penciptaan karya seni batik lukis bertema Dia de los Muertos.

A. Rumusan Masalah

Bagaimana cara menciptakan karya seni dengan sumber ide tengkorak dalam festival Dia de los Muertos yang diciptakan dengan teknik batik lukis?

B. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

Menciptakan karya seni dengan sumber ide tengkorak dalam festival Dia de los Muertos yang diciptakan dengan teknik batik lukis.

2. Manfaat

a. Bagi Mahasiswa

Dapat menjadi media pembelajaran sebagai ajang untuk menuangkan ide serta gagasan secara kreatif. Di samping itu juga menambah keahlian yang dapat bermanfaat dalam proses

(23)

6

pembuatan karya yang dituangkan ke dalam bentuk karya kriya seni yang memiliki fungsi sebagai nilai informatif.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

Tugas Akhir ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia kriya seni. Selain itu menambah wawasan serta pengetahuan mengenai batik lukis.

c. Bagi Masyarakat

Penciptaan karya batik lukis dengan sumber ide tengkorak dalam festival Dia de los Muertos ini diharapkan dapat lebih mengenalkan arti dan makna tengkorak dalam festival Dia de los Muertos kepada masyarakat. Selain itu karya yang diciptakan dapat dinikmati dan dapat memberikan inspirasi sebagai acuan berkarya seni.

C. Metode Pendekatan dan Penciptaan 1. Metode Pendekatan

a. Metode Pendekatan Estetis

Pada dasarnya estetika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang keindahan, mempelajari segala aspek dari apa yang disebut keindahan (Djelantik, 2004:7). Suatu benda dapat dikatakan indah jika memiliki sifat-sifat tertentu. Dharsono dalam bukunya mengutip pendapat Monroe Beardsley (2004:148) mengenai 3 ciri yang membuat indah dari benda estetis. Benda dapat dikatakan estetis jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(24)

7

1) Kesatuan (unity), benda estetis haruslah tersusun dengan baik dan memiliki bentuk yang sempurna.

2) Kerumitan (complexity), benda estetis ialah benda yang kaya akan isi maupun unsur-unsur yang saling berlawanan atau mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.

3) Kesungguhan (intensity), benda estetis yang baik harus memiliki kualitas yang menonjol, dan bukan sekedar suatu yang kosong. Bukan soal kualitas yang terkandung, melainkan suatu yang intensif dan sungguh-sungguh.

Menurut Dharsono (2004:5) estetika diartikan suatu cabang filsafat yang memperhatikan atau berhubungan dengan gejala keindahan pada alam dan seni. Metode pendekatan ini mengacu pada nilai-nilai estetis (keindahan) yang terdapat dalam seni rupa. Penerapan estetika didasari oleh struktur rupa, yang terdiri atas unsur desain dan prinsip desain.

b. Pendekatan Semiotika

Pendekatan semiotika dilakukan dengan melihat sistem tanda atau simbol-simbol yang terkandung dalam karya seni. Setiap karya seni pasti memiliki simbol dengan makna tertentu yang terkandung di dalamnya yang mengandung pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Menurut Berger(2010:1), tanda adalah sesuatu yang terdiri pada sesuatu yang lain atau menambah dimensi yang berbeda pada sesuatu, dengan memakai apapun yang

(25)

8

dapat dipakai untuk mengartikan sesuatu hal lainnya. Sistem yang memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau sebagai suatu yang bermakna (Budiman, 2011:3). Untuk itu semiotika digunakan sebagai media untuk mengetahui tanda-tanda yang ada pada karya batik lukis, serta media untuk mengomunikasikan tanda-tanda pada pembuatan karya batik lukis ini.

2. Metode Pengumpulan Data

Mengumpulkan berbagai data dan informasi dari berbagai macam sumber yang dianggap berkaitan dan relevan dengan tema yang diambil dalam Tugas Akhir ini, meliputi:

a. Studi Pustaka

Studi kepustakaan dalam proses pembuatan karya ini ialah dengan mencari data yang berkaitan dengan karya yang diambil dari berbagai macam sumber kepustakaan. Data-data diambil dari berbagai macam buku online seperti Festival From Around The World dan Noche De Muertos serta berbagai sumber kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan tengkorak dalam festival Dia de los Muertos. Memanfaatkan dokumen dan arsip-arsip yang berkaitan dengan tengkorak dalam festival Dia de los Muertos juga dilakukan dengan cara mencatat makna dari film The Book Of Life dan memahami isi video dari BBC Culture dokumen untuk memperoleh data-data yang dapat mendukung penulisan dan

(26)

9

pembuatan karya mengenai tengkorak dalam festival Dia de los Muertos.

3. Metode Penciptaan

Metode penciptaan merupakan metode ilmiah yang digunakan dalam proses penciptaan karya seni kriya. Pada proses penciptaan karya seni ini mengacu pada metode penciptaan menurut SP. Gustami dalam bukunya Butir-Butir Mutiara Estetika Timur. Menurut SP. Gustami (2007:329-332), metode penciptaan secara metodologis terdapat tiga tahap enam langkah penciptaan seni kriya. Berdasarkan tahapannya, terdiri dari eksplorasi, perancangan, dan perwujudan.

Eksplorasi (tahap pertama), meliputi aktivitas penjelajahan menggali sumber ide dengan langkah identifikasi, dan perumusan masalah; penelusuran, penggalian, pengumpulan data referensi dengan membaca buku online, menonton film dan video, mencatat apa yang diingat dari menonton film dan video, mendokumentasikan data-data serta arsip yang diperoleh dan dapat mendukung penulis dalam pembuatan karya, di samping pengembaraan dan perenungan jiwa mendalam; kemudian dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data untuk mendapatkan simpul penting konsep pemecahan masalah secara teoritis, yang hasilnya dipakai sebagai dasar perancangan.

Perancangan (tahap kedua), tahap yang dibangun berdasarkan perolehan butir penting hasil analisis yang dirumuskan, diteruskan visualisasi gagasan dalam bentuk sketsa alternatif, kemudian

(27)

10

diterapkan pilihan sketsa terbaik sebagai acuan teks bentuk atau dengan gambar teknik yang berguna bagi perwujudannya.

Perwujudan (tahap ketiga), tahap ini bermula dari pembuatan model sesuai sketsa alternatif pembuatan model sesuai sketsa alternatif atau gambar teknik yang telah disiapkan menjadi model prototipe sampai ditemukan kesempurnaan karya yang dikehendaki.

Analisis tiga tahap penciptaan seni kriya tersebut kemudian dapat diurai menjadi 6 langkah proses penciptaan seni kriya. Pola tiga tahap enam langkah tersebut kemudian diterapkan kedalam proses penciptaan yang penulis laksanakan, yaitu sebagai berikut:

a. Eksplorasi

1) Langkah pertama, yakni pengembaraan jiwa, pengamatan

lapangan, dan penggalian sumber referensi dan informasi, untuk menemukan tema dan rumusan masalah yang memerlukan pemecahan segera. Dalam langkah ini berhasil ditemukan tema mengenai tengkorak dalam festival Dia de los Muertos sebagai sumber ide penciptaan batik lukis yang kemudian segera dibuat rumusan masalahnya.

2) Langkah kedua, langkah ini dilakukan dengan menggali teori, sumber, referensi serta acuan visual. Langkah selanjutnya mencari referensi serta informasi yang berkaitan dengan tengkorak dalam festival Dia de los Muertos dan batik lukis dengan melakukan studi pustaka dalam bentuk buku, majalah,

(28)

11

jurnal, buku online dan semacamnya. Pengggalian sumber referensi ini juga mencangkup data material, alat, teknik, metode yang akan digunakan untuk penciptaan karya ini. Termasuk pula penggalian informasi mengenai makna dan filosofi festival Dia de los Muertos yang diharapkan dapat membantu dalam proses penciptaan batik lukis.

b. Perancangan

1) Langkah ketiga, yakni tahap perancangan dengan membuat sketsa alternatif desain batik lukis berdasarkan hasil penggalian sumber referensi. Dalam pembuatan sketsa-sketsa alternatif ini juga dipertimbangkan teknik, proses, metode, estetik, filosofi, makna, dan finishing.

2) Langkah keempat, langkah ini dilakukan dengan memilih sketsa dari sketsa-sketsa alternatif yang telah dibuat untuk kemudian di proses ke tahap pemolaan untuk dibatik.

c. Perwujudan

1) Langkah kelima, ialah langkah dimana desain terpilih direalisasikan. Tahap ini dapat dimulai dengan pembuatan pola pada kain yang kemudian dibatik sesuai pola yang sudah dibuat yang akan dilanjutkan ke proses pewarnaan dengan teknik colet. Setelah proses pembatikan dan pewarnaan dilanjutkan dengan proses penguncian warna menggunakan

(29)

12

waterglass kemudian dilorot untuk menghilangkan malam selanjutnya finishing dengan pemasangan pigura.

2) Langkah keenam, yakni dengan melakukan evaluasi terhadap hasil perwujudan batik lukis yang telah selesai dikerjakan.

Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui secara

menyeluruh kesesuaian gagasan dengan hasil perwujudan.

Referensi

Dokumen terkait

Kelurahan Limau Manih Kota Padang merupakan kawasan pertanian yang cukup luas, dimana umumnya petani menanam padi, jagung dan sayur – sayuran. Salah satu sayuran yang

Analisis yang relevan dengan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh hasil kajian untuk mengatasi permasalahan pada karakteristik sistem informasi akuntansi

[r]

Bab IV temuan dan pembahasan, mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dicapai meliputi psersentase keterlaksanaan pembelajaran kooperatif PDEODE dengan

Kuesioner ini dibuat dalam rangka menunjang kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswa Program Manajemen S1, Universitas Widyatama tentang

Penelitian disajikan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi penulis sendiri tentang profitabilitas, likuiditas, leverage , dan ukuran perusahaan

Setelah di analisa kebutuhan dan dibuatnya suatu Informasi Digital berbasis Website ini, dilanjutkan dengan proses implementasi alat di perusahaan dengan sebelumnya Mini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi mineral organik dan Heit-CHrose pada pakan sapi perah tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi bahan kering (BK), bahan