• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Penilaian Hasil Kegiatan Perkuliahan di S2 dan S3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Penilaian Hasil Kegiatan Perkuliahan di S2 dan S3"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL S2 DAN :

PENDAHULUAN

Penilaian hasil merupakan suatu kegiatan yang dak berdiri tetapi merupakan kegiatan yang besar, yaitu kegiatan atau proses Disamping itu. kegiatan ini secara umum

suk dalam kegiatan evaluasi pendidikan.

Penilaian hasil Perkuliahan merupakan kegiatan yang kukan oleh setiap pengajar, karena setiap Staf Pengajar memberikan formasi kepada institusinya, dimana penguasaan atau kemampuan yang telah dicapai oleh mahasiswanya materi

trampilan dalam mata yang diajarkan. ini merupakan

yang dan otorita dari masing-masing Staf

jar. penilaian ini seterusnya menjadi bahan dalam kegiatan evaluasi didkan secara keseluruhan.

telah bersama, evaluasi pendidikan merupakan suatu kegiatan, proses atau untuk memberikan penilaian terhadap

an dan kemajuan dalam mengikuti proses pendidikan ke tujuan atau nilai-nilai tertentu dalam kurikulum.

ini dapat diketahui bahwa tujuan evaluasi pendidikan adalah tuk mengumpulkan data yang menunjukkan tingkat keberliasilan dan puan dari dalam mencayai tujuan-tujuan kurikulum. ping itu, data hasil evaluasi pendidikan dapat dipergunakan sebagai penilai tau pengukur keberhasilan efektivitas kegiatan-kegiatan serta metode-metode yang dipergunakan dalam proses pendidikan tersebut. Dengan

si pendidikan ini mempunyai tiga fungsi pokok yaitu :

1. Untuk dan perkembangan

atau mengikuti program kegiatan pendidikan selama tu tertentu.

1) Telah Keberhasilan Studi di Pascasarjana

1985.

(2)

2. Untukmengetahui keberhasilan efektivitas yang dipergunakan dalam kegiatan tersebut.

3. Hasil evaluasi dapat dipergunakan untuk perbaikan pemantapan dan penyempurnaan kegiatan itu.

mengetahui pokok pertama, evaluasi akan

Staf Pengajara dan dapat sebanpak jumlah mata kuliah lam kutikulum yang bersangkutan. Dari setiap Staf Pengajar dimintakan laian Hasil Perkuliahan. Mengingat sumber data serta

nya berbagai sistem penilaian yang masing-masing

sumber data, maka terdapat keseragaman data yang akan dipergunakan dalam evaluasi pendidikan.

Apabila terjadi, ditakutkan hasil evaluasi pendidikan kurang keadaan yang sebenarnya.

Makalah tidak dimaksudkan untuk menelaah berbagai sistem penilaian hasil kegiatan perkuliahan dan untuk menentukan sistem mana yang benar tetapi dimaksudkan untuk membuka kesempatan di dalam untuk mencari kesesuaian dan kesatuan pengertian sistem penilaian yang akan dipergunakan Apabila hal ini dapat dicapai, kesera- gaman data yang akan dipergunakan dalam evaluasi pendidikan dapat

katkan.

PERM AS

Seperti disebutkan di muka, penilaian hasil kegiatan perkuliahan satu data di dalam evaluasi pendidikan secara keseluruhan. Data

masing-masing Staf Pengajar. jumlah Staf Pengajar yang terlibat serta adanya beberapa sistem penilaian, maka timbul mungkinan ketidak-seragaman data tersebut. Ketidak seragaman ini dapat pula timbul dalam arti hasil penilaian itu.

keadaan caranya memperoleh kesera-

gaman hasil penilaian hasil kegiatan perkuliahan agar evaluasi pendidikan dengan

(3)

Pengukur itu dapat berupa tes (quiz), ujian (examination) atau pembuatan makalah, yang dengannya Pengajar dapat

siswa dalam mata kuliah yang diajarkan.

yang harus disusun benar-benar

dapat mengukur atau menunjukkan tingkat mahasiswa yang bersangkutan. Beberapa prinsip dasar di dalam pembuatan an- tara lain, adalah sebagai berikut :

1. secara jelas dapat tingka!

ketrampilan sesuai dengan instruksional.

2. hendaknya dapat mencerminkan kuliah secara

menyeluruh.

3. hendaknya dipahami oleh mahasiswa.

Dengan alat pengukur inilah penilaian dilakukan. Reberapa sistem laian telah diajukan oleh para dan telah dipraktekkan secara Pada

umumnya yang di sini penilaian dilakukan dalam dua tahap, tu pemberian nilai dalam angka

-

10,

-

dan kemudian dalam (A, B, C,

D,

F).

Untuk penilaian tahap sistem yang sederhana dan tis adalah sistem penilaian dengan menggunakan persentase. Artinya, apabila mahasiswa menjawab benar soal dia akan memperoleh nilai 10 dalam skala nilai 0-10 atau 100 dalam skala nilai 0- 100. Dengan

an akan tingkat penguasaan materi

kan dan dapat dinyatakan sebagai nilai dari mahasiswa yang an.

Sistem dipergunakan dengan dasar pemiluran dalam

telah persyaratan dengan persyaratan ini

tidak maka nilai yang didapatkan tidak tingkat yang sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan. Beberapa hal yang menyebabkan penyimpangan, antara lain adalah :

1. terlalu sulit atau terlalu

2. Waktu yang tersedia untuk terlalu pendek atau terlalu lama.

(4)

hal yang pertama akan menyebabkan nilai angka terlalu atau terlalu tinggi, sedang hal yang ketiga menyebabkan nilai kurang mencerminkan kemampuan secara menyeluruh.

menilai tahap kedua, nilai angka (nilai mutu) jadi nilai huruf (huruf mutu), pada dasarnya dapt dilakukan dengan dua cara, Cara pertama adalah dengan menentukan terlebih dahulu angka konversi dan

, nilai mutu, sedang cara kedua dengan mempergunakan dasar sebaran

lai mutu.

Cara pertama kiranya dapat diterima apabila nilai mutu adalah benar. Akan tetapi apabila, misalnya, nilai mutu terlalu ini sebabkan oleh kekurangan-mampuan tentu cara ini tidak pat diterapkan langsung, karena huruf mutu akan terlalu (C, D, F). Dengan demikian cara pertama perlu didahului oleh evaluasi nilai mutu.

Penerapan cara kedua secara mengandung kelemahan. Yang pertarna adalah penggunaan cara ini akan cenderung memberikan nilai mutu

apabila mahasiswa memperoleh nilai mutu yang Yang

dua adalah cara ini yang cukup apabila cukup

dan mempunyai sebaran normal. Apabila nilai mutu mahasiswa tinggi, dengan pengetrapan cara pertama dapat memperoleh nilai mutu A. Akan pi dengan cara kedua, mahasiswa hanya akan memperoleh nilai mutu C apabila kedudukannya hanya rata-rata atau di

ta-rata nilai mutu kelas. Hal ini dapat berlaku demikian penerapan cara kedua perlu evaluasi lebih lanjut.

Penggabungan kedua cara kiranya dapat dilakukan.

dibuat kurva sebaran nilai mutu. ini tidak langsung dipergunakan untuk nilai mutu menjadi huruf mutu, tetapi dipergunakan untuk mengevaluasi nilai mutu. Apabila kurva sebaran nilai mutu dianggap

normal

penerapan cara pertama dilakukan. Apabila sebaran nilai mutu dianggap tidak normal, menggeser terlalu

atau terlalu tinggi. Apabila terlalu evaluasi terhadap penyebabnya lu dilakukan. dalam hal ini beberapa faktor yang munglun menjadi babnya, antara lain adalah :

1. tidak mampu (kemampuan kurang, pendidikan

kurang mendukung sebagainya).

(5)

Apabila faktor pertama yang berlaku, penilaian perlu dilakukan dengan faktor kedua yang cara yang kedua patut diterap

.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab nilai mutu, antara lain adalah :

1. kelas termasuk kelompok mahasiswa dengan

mampuan Hal ini sebenarnya adalah wajar karena ka yang di kemampuan tinggi yang mahasiswa

2. Kesalahan test ujian (terlalu terlalu panjang waktunya, dan

Apabila faktor yang dengan cara pertama pa-

tut sedang apabila faktor kedua yang berlaku, cara yang kedua pa- tut

1. Untuk memperoleh hasil Evaluasi yendidikan y ang diperlukan sistem penilaian hasil perkuliahan yang jelas dan baik serta

arti dari penilaian tersebut.

2. Penggabungan dari penilaian dengan tujuan untuk meng

atau kelemahan-kelemahan dari

dapat dikembangkan menjadi penilaian yang berlaku.

Pascasarjana pembuatan Pedoman penilaian hasil para Staf Pengajar.

BACAAN

I.J. (1978) : Measurement and Evaluation in Educa- tion and Psychology. 2nd Ed. Holt, and Winston, New York. Purwanto, (1984) : Prinsipprinsip dan Evaluasi Pengajaran.

ke V. Remaja

(6)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

penggunaan tenaga tenaga tenaga tenaga tenaga tenaga tenaga tenaga kerja kerja kerja kerja, kerja kerja kerja kerja , , , , , , , limbah limbah limbah limbah limbah

11) Jumlah waktu yang diperlukan dalam membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai. Bahan evaluasi

• Jangan beli bahan di toko yang bernama DISKOTIK atau PARTY, karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 61 Tahun 2014 tentang Pelimpahan Wewenang Penyelenggaraan Perizinan dan

Siswa sekolah dasar khususnya pada kelas tiga, dikatakan mampu berunggah-ungguh bahasa Jawa apabila dapat menyampaikan permintaan kepada orang lain dengan

Secara umum hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui PKM penyuluhan strategi penguatan partisipasi masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 di

Menurut Ketua PTUN Bengkulu, konsep klausul pengaman akan dilihat sebagai norma hukum dikarenakan suatu kondisi yang dituntut oleh administrasi negara untuk