• Tidak ada hasil yang ditemukan

pekerjaan instalasi sistem perpipaan air bersih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pekerjaan instalasi sistem perpipaan air bersih"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEKERJAAN MEKANIKAL

1.

Pekerjaan Instalasi Sistem Perpipaan Air Bersih 1.1.PERATURAN ATAU ACUAN

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan sebagai berikut :

1. Pedoman Plambing Indonesia.

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 05/ MEN/1982.

3. Keputusan Menteri P.U. No. 02/KPTS.1985. 4. Standar SNI dan SII.

1.2.GAMBAR - GAMBAR

1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.

2. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi yang ada dan mempertimbangkan juga kemudahan service maintenance jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan.

1.3.KOORDINASI

1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerjasama dengan Pemborong Instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan instalasi yang lain.

3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.4.PELAKSANAAN PEMASANGAN

Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Pemborong harus segera menghubungi Direksi / Konsultan Pengawas . Pengambilan ukuran dan / atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.5.TESTING DAN COMMISSIONING

1. Sebelum Testing dan Commisioning dilaksanakan pemborong wajib mengajukan terlebih dahulu program Testing dan Commisioning. 2. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan

pengukuran yang dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Direksi / Konsultan Pengawas, apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta. 3. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan

untuk mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.

1.6.MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

1.

Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.

(2)

2. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

3.

Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instalasi ini tidak melaksanakan teguran dari Direksi/Konsultan Pengawas atas perbaikan/ penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka Direksi/Konsultan Pengawas berhak menyerahkan perbaikan/ penggantian/ penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.

4. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik.

5.

Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi / Konsultan Pengawas.

1.7.PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN

Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada di lapangan, yang bertindak sebagai wakil dari pemborong dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi. Penanggung jawab tersebut di atas juga harus berada di tempat pekerjaan pada saat diperlukan/dikehendaki oleh pihak Direksi / Konsultan Pengawas.

1.8.PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI

1.

Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak konsultan Perencana dan Direksi / Konsultan Pengawas.

2.

Perubahan material, dan lain-lainnya harus diajukan oleh pemborong kepada Direksi / Konsultan Pengawas, secara tertulis dan pekerjaan tambah / kurang / perubahan yang ada harus disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas secara tertulis.

1.9.IJIN-IJIN

Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.10.PENJELASAN UMUM

a.

Pemborong harus melaksanakan semua pekerjaan yang tertera dalam gambar-gambar, pengadaan/ pemasangan barang dan aksesoris sebagaimana tersebut pada RKS ini, dan segala sesuatu yang diperlukan sehingga seluruh sistem dapat berfungsi dengan sempurna.

b. Bila dalam uraian berikut tidak secara lengkap menguraikan persyaratan-persaratan atas pekerjaan-pekerjaan seperti tersebut pada butir-butir berikut, maka persyaratan teknisnya dianggap telah diuraikan pada pasal-pasal sebelumnya.

c.

Pelaksanaan pekerjaan mekanikal yang dilaksanakan adalah pekerjaan instalasi sistem perpipaan air bersih.

d. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah dari masing-masing sistem pipa.

(3)

e. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.

f. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindungi dari kotoran, air karat dan stress sebelum, selama sesudah pemasangan.

g. Untuk pipa besi di bawah tanah diberi lapisan cat / pita anti karat dengan ketebalan 2-3 mm dan diberi plingkut, kain / karung goni, diplingkut dari cahaya dan diberi pasir.

h.

Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, Poli Vinil Chloride (PVC), harus juga terlindung dari cahaya matahari.

1.11.PERSYARATAN TEKNIS UMUM

a.

Semua pekerjaan instalasi sistem perpipaan air bersih tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan uraian teknisnya dan memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum setempat

b.

Pemasangan instalasi sistem perpipaan air bersih harus sesuai

dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia.

c.

Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal yang akan mengganggu / mempengaruhi pekerjaan lainnya. Dan apabila timbul persoalan, pemborong wajib mengajukan saran penyelesaiannya paling lambat 1 minggu sebelum bagian pekerjaan ini diselesaikan.

d.

Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh sistem, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik.

e.

Pemborong harus mempunyai tenaga kerja yang berpengalaman

dalam menangani instalasi sistem perpipaan air bersih beserta pengadaan peralatan-peralatan yang akan digunakan.

f.

Semua pekerjaan instalasi sistem perpipaan air bersih tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknisnya, serta memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang.

g.

Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar sistem bekerja dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar dan spesifikasi tekniknya tidak dicantumkan/disebutkan secara jelas; misalnya fitting-fitting dan accessoriesnya.

h. Pemborong wajib mengirimkan contoh bahan atau brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan pengawas sebelum bahan atau alat tersebut dipasang.

i. Penawaran peralatan/material harus disertakan dengan brosur lengkap dan pemilihan ditandai dengan jelas.

j.

Sebelum pekerjaan dilaksanakan, pelaksana wajib menunjukan gambar-gambar rencana (shop drawing) kepada Direksi / Konsultan Pengawas.

k.

Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambarkan atau disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh pelaksana.

1.12.LINGKUP PEKERJAAN

Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :

a.

Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan yang diperlukan dalam sistim perpipaan air bersih dan bronscape.

(4)

b.

Pengujiaan / pengetesan terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolik per bagian, dan selanjutnya pengujian keseluruhan jaringan instalasi yang ada.

c.

Pengujian (test run) sistem secara keseluruhan dan mengurus izin-izin yang diperlukan dari dinas-dinas terkait ( PDAM / Dinas Pekerjaan Umum dan lain-lain ).

1.13.PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS

a.

Perpipaan dan Aksesoris

Semua pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan seperti di bawah ini:

1. Pipa-pipa air harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk yang keluar dari pipa tersebut, tidak ada rongga-rongga udara, letaknya lurus dan rata.

2.

Pipa-pipa panjang tak bersambung harus dipakai pada konstruksi saluran-saluran pipa (sesuai dengan panjang pipa normalisasi), kecuali jika panjang yang dibutuhkan tidak membutuhkan seluruh panjang.

3.

Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak banyak dilakukan tekanan-tekanan.

4.

Sambungan-sambungan harus halus dan di dalamnya tidak tersumbat apapun. Pemotongan pipa dilakukan dengan alat cutter khusus pipa untuk menghasilkan pemasangan yang rapi.

5.

Di tempat-tempat dimana pipa menembus tembok beton / perkerasan jalan harus dilengkapi dengan pembungkus (sleeve) dari pipa besi yang mempunyai diameter lebih besar daripada pipa yang dibungkus / dilindungi.

6.

Pipa harus bertumpu pada penyangga (support) untuk mencegah timbulnya getaran; dimana jarak penyangga yang satu dengan yang lainya disesuaikan agar memudahkan pemasangan dan pembongkaran serta disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

7. Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermat hingga menjamin bahwa air mengalir dengan lancar dan memungkinkan pengontrolan sistemnya.

8. Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus ditutup selama pemasangan, untuk mencegah kotoran memasuki pipa.

9.

Pengujian pekerjaan instalasi seperti diuraikan dalam

ayat-ayat berikut harus dilaksanakan sebelum pekerjaan finishing dimulai :

a.

Pengujian dalam hal ini berlaku untuk keseluruhan instalasi sistem perpipaan.

b.

Pengujian jaringan instalasi :

1.

Semua pipa-pipa serta saluran-saluran utama harus diuji hingga tekanan hidroliknya 7 kg/cm2 atau

sekurang-kurangnya 2 kali tekanan biasa untuk pipa air bersih tanpa mengalami kebocoran. Air harus dipaksa memasuki saluran-saluran utama dengan pompa dan dibiarkan mengalir dengan tekanan yang ditentukan selama (empat) jam tanpa mengalami perubahan tekanan. Pada prinsipnya pengujian dilakukan bagian demi bagian dari panjang maksimum 100 m. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah tanggung jawab pemborong / kontraktor.

2.

Tidak boleh menutup bagian pipa atau fittingnya sebelum disetujui oleh pengawas.

(5)

c.

Pengujian harus disaksikan oleh Direksi / Konsultan Pengawas dengan diketahui oleh Pimpro atau yang mewakili.

d.

Pengujian dilakukan dengan menjalankan seluruh sistem atau peralatan yang dipakai dalam sistem yang dimaksud.

e. Pemborong / kontraktor harus membuat berita acara pengujian.

f. Segala cacat yang ada harus diperbaiki oleh pemborong atas biaya sendiri, sampai disetujui pemberi tugas / pengawas. Peralatan dan fasilitas untuk pengujian harus disediakan oleh pelaksana.

10.

Agar fitting-fitting tidak bergerak jika diberikan beban tekanan, maka pipa disekitar fitting harus dipasang bertumpu pada penyangga dari beton, khususnya pada tempat-tempat belokan pipa.

11. Penyambungan pipa

a.

Penyambungan pipa PVC menggunakan system rubber ring joint. Bagian yang akan disambung harus dibersihkan lebih dahulu dan dan dipasang / disambung secara benar dan rapi.

b.

Penyambungan pipa Galvanized bias dilakukan dengan sistem pengelasan atau flange sesuai dengan gambar. 12. Desinfektan

a. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan desinfektan dari seluruh instalasi air sebelum diserahkan kepada pemberi tugas.

b.

Desinfektan dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine sekurang-kurangnya 50 mg/ltr ke dalam sistem pipa, dengan cara / metode yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

c.

Setelah 24 jam, sisa chlorine diperiksa kembali untuk kemudian dilakukan pembilasan sistem pipa dengan air bersih.

d.

Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfektan tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 24 jam tersebut di atas.

e.

Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, kontraktor harus memberi tanda-tanda dengan pensil / tinta merah pada dua set gambar plumbing, atas segala perubahan, penghapusan, atau penambahan pada rencana instalasi tersebut. Gambar tersebut akan diserahkan kepada Pengelola Proyek/ Konsultan Pengawas.

f.

Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengelola Proyek / Konsultan Pengawas, gambar instalasi sesungguhnya, sebagaimana yang terpasang pada bangunan (as-built drawing) yang memuat lengkap semua perubahan yang telah dilakukan. Gambar-gambar tersebut dibuat dengan tinta diatas kertas kalkir.

g. Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada pemberi tugas, bahwa seluruh instalasi distribusi air bersih akan bekerja dengan memuaskan, dan bahwa kontraktor akan menanggung semua biaya atas kerusakan /penggantian yang diperlukan selama jangka waktu masa pemeliharaan.

13. Jenis dan kualitas bahan

a.

Pipa-Pipa PVC :

(6)

-

menggunakan pipa PVC – RRJ dan produksi atau merk yang sudah mendapat klasifikasi SNI / SII.

-

fitting-fittingnya harus standart, dikeluarkan oleh pabrikan yang disetujui dan sama dengan yang memproduksi pipa serta harus disambungkan dengan memakai rubber ring joint sesuai instruksi pabrikan. a. Valve-valve

Untuk instalasi air bersih berlaku ketentuan sebagai berikut:

-

Water valve dengan diameter sampai dengan 2” adalah jenis screw bronze body.

- Water valve dengan diameter antara 2” - 3” adalah jenis flange bronze body.

- Water valve dengan diameter lebih besar dari 3” adalah jenis flange steel body

Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya.

b. Persyaratan Pemasangan 1. Umum

a)

Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan dan kerapian.

b)

Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.

c) Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/runcing serta penghalang lainnya.

d) Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain katup-katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan dalam gambar.

e)

Sambungan lengkung, reducer ,expander dan sambungan-sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.

f)

Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup (valve handled) tidak boleh menukik.

g) Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagain penyempitan. Katup-katup dan fitting pada pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.

h) Semua galian, harus juga termasuk pengurungan serta pemadatan kembali sehingga kembali seperti kondisi semula.

i)

Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.

2. Cara Pemasangan Pipa dalam Tanah

a) Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup, minimum 75 cm di bawah tanah, di bawah pipa air minum.

b) Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras.

(7)

c) Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan adukan semen.

d) Urugan pasir minimum 10 cm di bawah dan 10 cm di atas pipa kemudian diurug dengan tanah tanpa benda keras.

e)

Pipa yang telah tersambung dilettakan di atas dasar (dudukan).

f)

Dibuat blok beton setiap interval 2 meter atau disesuaikan dengan kondisi sambungan pipa, fitting, dan kondisi lapangan.

g) Untuk pipa yang menyeberangi jalan harus diberi pipa pengaman (selubug) baja atau beton.

3.

Sambungan cincin karet

a)

Penyambungan antara pipa PVC dan fitting mempergunakan sambungan cincin karet atau rubber ring joint berlaku untuk ukuran sesuai yang dipersyaratkan.

b)

Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda atau peralatan lainnya yang sesuai sehingga hasil potongan sesuai standar.

c) Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.

d) Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

4. Sambungan Las

a)

Sambungan las ini berlaku antara pipa galvanized dan fittingnya seperti yang dalam gambar atau yang dipersyaratkan. Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas.

b)

Sebelum pekerjaan las di mulai Pemborong harus mengajukan kepada direksi contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.

c)

Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

d) Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk itu.

e)

Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut penilaian Direksi / Konsultan Pengawas.

5. Pembersihan

Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara / metoda-metoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.

6.

Testing dan Commissioning

Pemborong pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing pengukuran secara partial dan secara system, untuk megetahui

(8)

apakah instalasi yang sudah dilaksanakan berfungsi dengan baik dan memenui persyaratan yang ditentukan .

Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan tanggung jawab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang dianjurkan oleh pabrik hingga dapat dilakukan dan diketahui hasil test sesuai pesyaratan yang ditentukan.

c.

Pembuatan Pengadaan Bak Air Bersih Dan Kelengkapannya 1. Ketentuan Umum

a.

Pekerjaan pembuatan / pengadaan reservoir ini terkait dengan system pendistribusian air bersih dipasang lengkap dengan peralatan-peralatan yang diperlukan sehingga seluruh sistem dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Pemasangan dan penempatan reservoir ini sehingga dapat pada gambar rencana

2.

Pembuka bak air atas Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan dan tenaga untuk pembuatan reservoir ini sehingga dapat difungsikan berikut seluruh pekerjaan lainnya yang berkaitan sesuai dengan gambar-gambar.

3.

Bahan-bahan

Beton cor di tempat. Dinding, tutup, dan lantai reservoir dari konstruksi beton bertulang cor setempat dilaksanakan dengan campuran beton.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1.

Pekerjaan Listrik Sistim Distribusi Tegangan Rendah

1.1.

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan, untuk pekerjaan istrik tegangan rendah.

(9)

1.2. Gambar-Gambar Rencana

Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan-peralatan seperti : panel, jalur kabel, lampu dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan; karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

a. Gambar-gambar kerja (shop drawing)

Pemborong harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dari peralatan, detail-detail dan sebagainya.

b. Gambar-gambar kerja dan juga catalog, brosur dan tipe peralataan yang akan dipasang harus diserahkan kepada konsultan pengawas untuk diperiksa.

Shop drawing harus sudah diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum pemasangan.

1.3. Gambar-Gambar Sesuai Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)

Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set lengkap blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built drawing harus diserahkan kepada direksi segera setelah pekerjaan selesai.

1.4. Standart dan Peraturan

Seluruh pekerjaan instalasi elektrikal harus dilaksanakan mengikuti standart dalam PUIL terbitan terakhir (2000), SPLN, SII atau standart-standart internasional yang tidak bertentangan dangan PUIL.

Disamping itu peraturan/hukum daerah setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini harus ditaati pula. Surat ijin bekerja sebagai instalatir dari kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini harus dimiliki secara sah oleh pemborong, satu copy surat ijin tersebut harus diserahkan kepada direksi segera setelah pekerjaan selesai. 1.5. Pemotongan Dan Pembobokan (Cutting & Patching)

Pemborong bertanggung jawab atas penyelesaian/penyempurnaan kembali semua pemotongan dan pembobokan dari setiap konstruksi bangunan yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan instalasi elektrikal ini.

Kecuali hanya apabila dinyatakan lain pada gambar, maka setiap pemotongan atau pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari pengawas.

Untuk sejauh mungkin menghindari adanya cutting, semua pekerjaan pemasangan insert, sleeves, raceway atau lubang-lubang harus dilaksanakan selama tahap konstruksi.

1.6. Sleeves dan insert

Semua sleeves melalui lantai beton dan pada yang perlu untuk pemasangan instalasi elektrikal harus dilaksanakan oleh pemborong. Sleeves cadangan harus dibungkus dan ditimbun dengan memakai grout.

Semua insert beton yang diperlukan untuk pemasangan instalasi peralatan listrik, termasuk inserts untuk conduits, hanger dan support harus dilaksanakan oleh pemborong.

1.7. Proteksi

Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca dan harus dijaga selalu dalam keadaan bersih, semua ujung-ujung conduit dan bagian-bagian peralatan yang

(10)

tetap tidak dihubungkan harus disumbat atau ditutup untuk mencegah masuknya kotoran.

1.8. Pembersihan Site

Pemborong harus mengusahakan daerah kerja mereka selalu dalam keadaan bersih dan rapi selama pemasangan instalasi elektrikal ini. Pada saat pelaksanaan pekerjaan instalasi ini selesai pemborong harus memeriksa kembali keseluruhan pekerjaan dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.

1.9. Pengecatan

Semua bahan dan peralatan yang dicat yang menjadi lecet karena pengangkutan atau pemasangan harus segera ditutup dengan cat warna yang sesuai sehingga kembali ke kondisi semula.

1.10.

Bahan, Peralatan dan Tenaga Pelaksana

Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus 100% baru, dalam keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksud. Cotoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawings) harus diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum pemasangan.

Pemborong harus menempatkan secara tugas penuh (full-time) seorang koordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan serupa dan dapat sepenuhnya mewakili pemborong dengan predikat baik. Tenaga pelaksana harus menangani pekerjaan-pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.

1.10.1.Material

Kabel Daya Tegangan Rendah

a.

Kabel Feeder Tegangan Rendah.

a. Type : NYY

b.

Standart : - SII 0211-78 - SILN 43-1,1981 c. Konstruksi

Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga solid atau standart, bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah dalam dari PVC, dan selubung terluar dari PVC warna hitam, warna insulasi PVC masing-masing inti harus mengikuti kode warna dalam PUIL sebagai berikut :

* Phasa : merah, kuning, dan hitam. * Netral : biru.

* Ground : hijau kuning. d. Tanda Pengenal

Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak dapat dihapus; sebagai berikut di bawah ini :

* Nominal voltage.

*

Type.

* Ukuran nominal penghantar.

*

Tahun pembuatan.

*

Nama pembuat/merk dagang . * Pemeriksaan dan pengujian.

e. Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan dipasang meliputi :

* Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)

* Pengujian tahanan dari penghantar * Pengujian tahanan insulasi.

(11)

* Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme, kabel metal, kabelindo atau tranka.

b.

Kabel Instalasi Tegangan Rendah.

a.

Type : NYA atau NYM

b.

Standart : - SII 0211-78 - SILN 43-1,1981 c. Konstruksi

Berinti satu atau tiga, konduktor dari bahan tembaga solid atau standart, bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah dalam dan selubung terluar dari bahan PVC; warna insulasi PVC masing-masing inti harus mengikuti kode warna dalam PUIL 2000 sebagai berikut :

* Phasa : merah, kuning, dan hitam. * Netral : biru.

* Ground : hijau kuning. d. Tanda Pengenal

Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak dapat dihapus; sebagai berikut di bawah ini :

* Nominal voltage.

*

Type.

* Ukuran nominal penghantar.

*

Tahun pembuatan.

*

Nama pembuat/merk dagang . * Pemeriksaan dan pengujian.

e. Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan dipasang meliputi :

* Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)

* Pengujian tahanan dari penghantar * Pengujian tahanan insulasi.

* Kabel harus buatan pabrik dalam negeri.  Panel switchgear tegangan rendah

a. Type

Metal enclosed, air insulating medium, fixed type, manually operated, mechanically interlocked. Panel dan komponen-komponennya harus difinish untuk penggunaan di daerah tropis ( panas dan lembab, pasangan dalam/indoor use)

b. Standart

Panel switchgear harus dibuat sesuai dengan standart iec atau standart-standart lainya (NFC, VDE/DIN, NEMA , BS, JIS)

c. Konstruksi

* Panel switchgear TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded.

* Switchgear harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya pengoperasian sakeler-sakelar daya, pemutus tenaga, pemasangan kembali indicator-indicator gangguan, pengecekan tegangan, dan sebagainya.

*

Switchgear terdiri dari lemari - lemari yang akan digunakan untuk pemasangan peralatan - peralatan dan penyambungan. Lemari-lemari panel hanya mempunyai bukaan dari sisi sebelah depan.

(12)

* Lemari untuk “panel board” harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk “panel board” dan sesuai kebutuhan, sehingga untuk sejumlah komponen panel maupun untuk sejumlah kabel yang dipakai tidak menjadi terlalu sesak.

*

Kabinet panel terbuat dari bahan pelat baja dengan ketebalan minimum 1,2 mm. Panel-panel floor mounting / free standing harus diberi pengukat rangka dari baja siku atau kanan dengan ketebalan 1.5 mm, mempunyai ukuran standart sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah.

* Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam, handle (catch) dan kunci (lock).

* Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut semua mur dan baut harus tahan karat. Semua bagian dari baja harus bersih dan sandblasted setelah pengelasan, kemudian secepatnya dilindungi terhadap karat dengan cara galvanisasi atau chromium plating atau dengan zinc chromate primer. Pengecatan finishing dilakukan dengan dua lapis cat oven warna abu-abu atau warna lain yang disetujui oleh pengawas.

d. Komponen-komponen panel * Busbar

Main bus harus dipasang horizontal disebelah atas.

Main dan tap busbar harus dari bahan tembaga dengan konduktifitas tinggi (98% atau lebih besar), dan harus mempunyai kuat hantar arus kontinu yang standart dan sesuai dengan yang dimaksud pada gambar.

Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut :

+ phasa : merah, kuning dan hitam. + netral : biru.

+ ground : hijau, kuning.

Busbar pentanahan terletak disebelah bawah, dimana akan diadakan penyambungan dengan penghantar pentanahan terhadap lemari panel, rangka dan badan peralatan dari metal, conduits dan lain-lain.

* Circuit Breaker (CB)

CB kapasitas sampai dengan 100A adalah type mini circuit breaker (MCB) untuk kapasitas lebih besar dari 100A hingga 300A harus dari type adjusted case (MCCB) dan fixed/bolt-on. Handel pengoperasian CB harus dapat secara jelas menunjukkan apakah CB pada posisi on, off atau “ triped “.

CB harus mempunyai besaran-besaran ampere frame (AF) dan ampere trip (AT) pada temperatur keliling 40oC, 600V ratings dan kemampuan

pemutusan arus hubungan singkat minimum pada 380V (RMS symmetrical) sesuai seperti yang tercantum dalam gambar.

Main CB yang harus dilengkapi dengan pengaman terhadap gangguan ke tanah (ground fault

(13)

protection). Produk yang dapat diterima adalah merk MG , AEG atau setara.

Untuk menjaga originalitas produk, maka semua CB harus disertai sertifikat keaslian barang dari produsen atau agen resmi yang ditunjuk.

* Magnetic Contactor

Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran atau dengung. Kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 volts, 50 Hz dan tahan bekerja continue pada 10% tegangan lebih tinggi dan harus dapat pula menutup dengan sempurna pada 85% tegangan nominal.

Contactor harus type heavy-duty, kemampuan minimal making current sebesar 15% arus nominal, dan kemampuan electrical operation sebanyak 2.000.000 kali.

*

Selector Switch

Selector switcher harus mempunyai rating 10 A pada 300 V, type heavy duty dan kedap minyak. * Lampu Indikator / Pilot lamp

Lampu indikator harus type full voltage, heavy duty dan kedap minyak.

Lampu indikator harus dilapisi nickel dengan lensa dari gelas prismatic, pemasangan secara ulir dengan diameter ± 2.5 mm, lampu harus type long life.

* Terminal Block

Terminal block untuk kabel-kabel control harus diberikan batas penghalang diantaranya, dengan rating 600 volts minimum.

Terminal block harus disediakan sesuai kebutuhan ditambah 20% terminals untuk cadangan.

* Name Plate

Name plate harus terbuat dari plastik gravis berlaminasi, putih bagian dalam dan bagian hitam pada bagian permukaan.

Huruf-huruf harus huruf block dengan ukuran minimum 4 mm.

* Kabel Kontrol

Control circuit conductor harus jenis kabel fleksibel dengan penampang konduktor tidak kurang dari 2.5 mm2, rating tegangan 600 V .

Kabel kontrol harus buatan pabrik kabel dalam negeri.

e. Pengawatan (Internal Wiring )

Pengawatan harus dilakukan di pabrik pembuat panel secara sistematik dan rapih. Semua hubungan kawat harus dilakukan melalui penghubung / terminal khusus.

Ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel dan hubungan keduanya diperkuat dengan cara dipres.

Hubungan antara sepatu kabel dan terminal harus dengan mur dan baut serta dilengkapi dengan ring yang bergerigi tepinya untuk menghindari kemungkinan hubungan menjadi longgar. Pengawatan dari peralatan-peralatan yang dipasang pada pintu panel yang menuju pada satu kompartemen harus digabung dalam satu bendel yang fleksibel dan diikat kuat-kuat pada pintu dan rangka panel untuk

(14)

menghindari gejala pemutaran pada terminal kabel control. Interwiring harus kontinu dari terminal ke terminal tanpa sambungan, dan setiap kabel control harus diberikan label bernomor yang harus dicantumkan pada gambar-gambar kerja (shop drawing).

f. Pemeriksaan dan Pengujiaan

Pemeriksaan dan pengujiaan meliputi :

1.

Pemeriksaan secara visual (appearance inspection) terhadap kelengkapan peralatan apakah sudah sesuai dengan yang dimaksud. 2. Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja

handle.

3. Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock

4. Pengujian tahanan insulasi. 5. Pengujian kontinuitas rangkaian. 6. Pengujian dengan tegangan.

Lampu Penerangan dan Kotak Kontak.

Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal.

A. Type, Standart dan Konstruksi 1. Lampu flourescent (TL)

Semua lampu flourescent dan lampu discharge lainnya harus dikompensasi dengan “power factor corection capassitor” yang cukup untuk mencapai p.f. 85%-95%.

Kapasitor harus dipasang paralel dan dilengkapi dengan sekring kecil untuk menghindari bahaya kebocoran kapasitor.

Reflector harus mempunyai lapisan pemantul cahaya berwarna putih atau mengkilap dengan derajat pemantul yang tinggi.

Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal bok harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak menggangu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri.

Ventilasi didalam box harus dibuat dengan sempurna Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atap klem-klem tersendiri sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor. Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0.5mm dicat dasar tahan karat, kemudian cat akhir dengan cat oven warna putih. Ballast harus dari jenis yang baik, tidak menimbulkan panas yang tinggi, komponen pengisinya tidak meleleh, dan memiliki power factor yang tinggi. Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat dalam box lampu, tetapi mudah dibuka untuk diperiksa atau diangkat.

Yang harus dipergunakan adalah single lamp ballast (satu ballast untuk satu tabung lampu flourescent). Tabung fluorescent harus dengan warna cahaya cool daylight.

(15)

Lampu TL harus sudah lengkap dengan kap reflector dibuat dari pelat baja dengan bentuk seperti gambar rencana.

2. Kotak-Kontak Biasa (KKB)

Kotak-kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak satu fasa. Semua kotak kontak harus memiliki terminal fasa, netral dan pentanahan. Kotak-kontak harus dari satu type, untuk pemasangan rata dinding, dengan rating 250 Volts 10 Amp. Semua stop kontak dinding dipasang 30 cm dari lantai.

3. Sakelar dinding

Sakelar biasa harus dari type untuk pemasangan rata dinding, mempunyai rating 250 Volts 10 Amp dari jenis single gang atau double gang atau multiple gangs (grid switches). Semua sakelar dinding dipasang 150 cm dari lantai.

4. Kabel instalasi

Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA atau NYM)

Kabel harus mempunyai penampang minimum 2.5 mm2.

Kode warna kabel harus mengikuti ketentuan dalam PUIL, sebagai berikut :

*

Fasa 1 : Merah.

*

Fasa 2 : Kuning.

*

Fasa 3 : Hitam.

*

Netral : Biru.

*

Tanah (ground) : Hijau - Kuning 7. Pipa instalasi pelindung kabel

Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah pipa conduit khusus untuk instalasi listrik, pipa, elbow, socket junction box dan accessories lainya yaitu pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan armatur lampu.

Semua instalasi kabel yang ada berada dalam pipa pelindung.

B. Pemasangan

1.

Lampu - lampu

*

Semua fixture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan harus dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman dengan cara yang benar dan disetujui pengawas seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

* Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan lampu menempel pada kanal yang dipasang lengkap dengan penggantungnya.

* Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” dan perlengkapan harus sudah siap menyala. Bebas dari cacat. Semua fixtures dan perlengkapan harus bersih bebas dari debu, plastes dan lain lain. Semua reflector, kaca, panel

(16)

pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak sebelum pemeriksaan akhir harus diganti oleh pemborong tanpa biaya tambahan.

2.

Sakelar dan Stopkontak

Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan kotak sekelar dinding, harus 150 cm. Dimana ada lebih dari lima sekelar dinding atau stop kontak ditunjuk pada tempat yang sama, maka dua deret kotak tunggal, ganda atau “multigang” sesuai dengan kebutuhan harus dipasang satu diatas yang lain, dan titik tengah deretan-deretan tersebut harus berada 1.50 m diatas permukaan lantai.

Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang ± 20 cm dari pinggir kusen pada sisi kunci seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh pengawas.

 Pompa Air

a.

Pompa air digunakan untuk mendistribusikan air sesuai system yang ada dengan kapasitas pompa seperti yang dipersyaratkan.

b.

Pompa air tersebut menggunakan tenaga listrik dengan tegangan 220 Volt atau 380 Volt sesuai dengan spesifikasi pompa air.

c. Pompa air harus dipasang di atas dudukan beton dengan ketinggian yang sesuai dengan ketinggian pipa yang terhubung dengannya.

d. Badan pompa air harus diketanahkan atau digrounding dengan sempurna.

1.10.2.Pemeriksaan dan Pengujian

 Pemeriksaan dan pengujiaan seluruh instalasi system penerangan dan kotak kontak diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan selesai.

 Pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari :

*

Pemeriksaan secara visual (appearance inspection) terhadap kelengkapan peralatan, apakah sudah sesuai dengan yang dimaksud.

* Pemeriksaan fungsi kerja dan kekuatan mekanis dari peralatan.

* Pengujian sambungan-sambungan.

*

Pengujian tahanan isolasi.

* Pengujian pentanahan.

* Pengujian pemberian tegangan.

 Paling lambat dua (2) minggu sebelum pengujian dilaksanakan, pemborong harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

 Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.

 Pemborong harus membuat catatan (record) mengenai hasil pengujian, dan copy diserahkan kepada pengawas.  Seluruh pengujian diselenggarakan oleh pemborong, dan

Referensi

Dokumen terkait

Schubungan dengan hal tersebut saya mohon sudi kiranya Bapak/lbu bcrkenan memberi ijin bagi mahasiswa yang bersangkutan untuk mcngambil data di tempat yang Bapa,k!Ibu

Hasil uji normalitas terhadap kelompok kontrol diperoleh harga kai kuadrat sebesar 14.029 pada p=0.511 (p>0.05), sedangkan hasil uji normalitas terhadap kelompok

316 Analisis dan Perancangan Perbaikan Sistem Operasional Bus Damri untuk Meningkatkan Jumlah Penumpang dengan Metode Stated Preference (Studi Kasus Trayek Perumnas

2015 PADA BAGIAN KESRA SCTDA KABUPATEN MUSI BANYUASIN. JRHXYANI, :

Bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Menurut Jogiyanto (2005:711) “Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan

Prediksi status kesehatan dan tingkat kinerja Puskesmas dengan target pencapaian untuk tahun kedepan, baik prediksi untuk pencapaian target kinerja dan status

BPJS mengacu pada Pasal 25 ayat (1) huruf k Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang