• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Masingmasing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Masingmasing"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem–subsistem yang lebih kecil atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran, dan simpanan luar.

2.1.1 Pengertian Sistem

Pendapat definisi sistem menurut Jogiyanto (2005:683) “Sistem adalah subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat dicapai“.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Agar dapat mengembangkan suatu sistem, maka diperlukan membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya, karena suatu sistem mempunyai karakteristik-karakteristik atau sifat-sifat yang berbeda, yaitu: mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya:

(2)

a. Komponen Sistem (component)

Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

b. Batas Sistem (boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang diluar sistem.

c. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

d. Penghubung Sistem (interface)

Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkunganya bertemu atau berinteraksi.

e. Masukan Sistem (input)

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi, dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

f. Keluaran Sistem (output)

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

g. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi

(3)

keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

h. Sasaran (objectives)

Suatu sasaran sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau suatu sistem tidak mempunayi sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting disuatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luluh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya dan keakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

2.2.1 Pengertian Informasi

Pendapat definisi informasi menurut Jogiyanto (2005:692) “Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu-suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Informasi terdiri dari data-data, meskipun demikian definisi informasi berbeda dengan data. Data adalah fakta dan angka yang sedang tidak digunakan

(4)

pada proses pengambilan keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.

2.2.2 Kualitas informasi

Kualitas informasi sangat di pengaruhi atau ditentukan oleh 3 hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relefansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang berbeda.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi menejemen didalam pengambilan keputusan. Karna dari sistem informasi itulah informasi didapatkan atau disebut processing system.

(5)

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Pendapat definisi informasi menurut Jogiyanto (2005:697) ”Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, tehnologi, media, prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkanjalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada menejemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan external yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

komponen-komponen diatas disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan blok kendali (control block) sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Adapun komponen-komponen tersebut, yaitu :

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. b. Blok Model

Model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan berguna.

(6)

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat dari sistem informasi, digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian sistem secara

keseluruhan. e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya

f. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Analisa Sistem dan Perancangan Sistem 2.4.1 Analisa Sistem

Analisis sistem adalah mempelajari suatu masalah dan mempunyai tujuan utama untuk melakukan tindakan. Analisis pertama kali dilakukan dengan menentukan permasalahan yang ada dan kemungkinan melibatkan pengembangan. Analisis berorientasi objek mempunyai lima aktiva utama dalam pendekatannya, antara lain:

1. Analisis abbot/abstraksi

(7)

Memiliki langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan kelas dan objek

b. Menentukan kelas atribut c. Menentukan kelas relasi d. Menentukan struktur hirarki e. Menentukan kelas metode

Alat untuk menganalisa sebagai alir/alur jalannya proses tersebut berupa: 1. Use Case Diagram

2. Activity Diagram 3. Sequence Diagram 3. Desain berorientasi (OOD)

Memiliki beberapa bagian diantaranya yaitu: a. Problem Domain Componen (PDC) b. Task Manage Computer (TMC) c. Human Interact Computer (HIC) d. Data Management Computer (DMC) e. Program Berorientasi (OOP)

2.4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem juga termasuk bagaimana mengorganisasikan sistem kedalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem kekomponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur.

(8)

Dalam merancang suatu sistem perlu adanya suatu diagram berorientasi objek yang membantu perancangan sistem yang dibuat, antara lain:

1. Pemodelan Objek

Merupakan langkah awal dalam pendefinisian kebutuhan untuk melakukan konstruksi model objek. Sedangkan urutan kegiatan yang dilakukan adalah: menentukan kelas-kelas yang terlibat serta hubungan yang terjadi, menambahkan atribut yang mendeskripsikan lebih lanjut model dasar, kemudian mengkombinasikan kelas-kelas dengan menggunakan prinsip-prinsip pewarisan. Pada tahap ini juga dibuat kamus data yang menjelaskan kelas yang ada.

Pada tahap ini dibuat struktur hirarki yang memiliki symbol sebagai berikut: - induk (whole-part)

- pewaris (generasi)

2. Pemodelan Fungsional

Use case diagram, Squence diagram, Activity diagram adalah merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur karma dapat menggambarakan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan juga merupakan dokumentasi yang baik. Adapun lingkup yang ditangani untuk dijabarkan dalam bentuk Use case diagram, Squence diagram, Activity diagram atau sering dipakai untuk mendokumentasikan proses dalam sistem. Menekankan pada fungsi- fungsi dalam sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpan dan pemindahan informasi antar fungsi didalam sistem. Use case, Squence diagram, Activity diagram adalah diagram alir yang memperlihatkan sistem sebagai proses. Tujuannya adalah memberikan

(9)

pandangan umum sistem, memperlihatkan sebuah proses yang berinteraksi dengan lingkungnya. Ketiga diagram alir tersebut hampir sama dengan DFD/DAD (diagram alir data/data flow diagram).

3. Perancangan Basis Data

Merupakan tahap merancang basis data yang akan diterapkan oleh sistem. Menurut jogiyanto (2005:711) “basis data adalah merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan diperangakt keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya”.

Menurut Jogiyanto (2005:711) “Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi”. Berbeda dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan sistem terstruktur, secara garis besar tahap dalam merancang basis data pada perancangan berorientasi obyek adalah sebagai berikut:

1. Model data konseptual

Model konseptual merupakan bagian yang paling penting dalam proses analisis yang berorientasi obyek. Karena dalam model konseptual dalam implementasinya menggunakan database relational, maka modelnya menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram). Sedangkan LRS (Logical Record Structure) terdiri dari link-link antar record, link ini menunjukkan arah dari satu record lainya.

(10)

ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan antar data yang ada di dalam diagram. Komponen yang digunakan di dalam hubungan data antara lain :

a. Entity Set

Sesuatu apa saja yang terdapat dalam sistem (orang, benda, lokasi,, kejadian), nyata maupun abstrak dimana data tersimpan.

Gambar 2.1 Entity Set

b. Relationalship

Hubungan alamiah yang terjadi antar entitas dan diberi nama dengan kata kerja.

Gambar 2.2 Relationship

c. Atribut

Sesuatu yang menjelaskan apa yang sebenarnya yang dimaksud entitas dan relationship atau elemen dari setiap entitas dan relationship. Dari setiap atribut entitas terdapat satu atribut yang dijadikan kunci (key). Ada beberapa jenis key, yaitu:

_Super Key (Kunci Super)

Satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam tabel secara unik.

(11)

_ Candidate Key (Kunci Kandidat)

Satu atribut atau set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity.

_ Primary Key (Kunci Utama)

Satu atribut atau set minimal atribut tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

_ Alternate Key (Kunci Alternative)

Kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. _ Foreign Key (Kunci Tamu)

Satu atribut yang melengkapi satu relation yang menunjukkan ke induknya. _Relation Key (Kunci Relasi)

Nilai suatu kunci relasi harus mengidentifikasikan sebuah baris yang unik didalam sebuah relasi. Kunci relasi terdiri satu atau lebih atribut-atribut relasi.

d. Cardinality

Tingkat hubungan yang terlihat dari segi kejadian atau banyak tidaknya hubungan atau entitas pada ER Diagram.

_ One To One (1 : 1)

Hubungan antara file kesatu dengan file kedua dinyatakan satu berbanding satu atau sebalikny.

1 1

(12)

_ One To Many (1 : M atau M : 1)

Hubungan antara file kesatu dengan file kedua dinyatakan satu berbanding banyak atau sebaliknya.

1 M

Gambar 2.4 One To Many

_ Many To Many (M : M)

Hubungan antara file kesatu dengan file kedua dinyatakan banyak berbanding banyak

M M

Gambar 2.5 Many To Many

2.5 Metode Waterfall

Metode Waterfall , Metode ini juga disebut dengan classic life cycle. Fase model Waterfall yaitu Analisis kebutuhan (Software), Disain system (Design), Kode Program (Coding), Pengujian (Testing), Implementasi dan Pemeliharaan (Maintenance).

(13)

Gambar 2.6 Model Waterfall

Sumber: (Roger, S Pressman, 2005)

Pada skema waterfall terdapat beberapa tahapan-tahapan yang dimana dari tiap-tiap tahapan terdapat penjelasan sebagai berikut :

1. Analisa Kebutuhan

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan system. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literature. Seorang system analis akan menggali sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahap ini akan menghasilkn document user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan

Analisa Kebutuhan Desain Sistem Coding Program Testing Program Implementasi Program Pemeliharaan Program

(14)

keinginan user dalam pembuatan sistem. Documen ini yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan kedalam bahasa pemerograman.

2. Desain Sistem

Proses desain menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfocus kepada: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detail (algoritma) Prosedural. Tahap ini akan mengahasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

3. Coding Program

Coding merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programer yang akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahap ini merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem dalam arti pengguna komputer.

4. Testing

Setelah tahap coding selesai, maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan Penggujian adalah agar dapat menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem yang telah dibuat dan kemudian bisa diperbaiki. 5. Implementasi

Tahap ini dapat dikatakan tahap final dalam pebuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, desain, coding dan testing. Maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

(15)

6. Maintenance

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa dikarenakan mengalami kesalahan-kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

2.6 Perancangan Berorientasi Objek

Perancangan berorientasi obyek merupakan tahap lanjutan setelah analisa system yang merupakan proses spesifikasi yang terperinci atau pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Untuk mengembangkan suatu sistem baru dilakukan dengan mengunakan hubungan proses-proses dalam bentuk diagram-diagram.

Focus dari desain obyek adalah perancangan struktur data dan algoritma yang diperlukan untuk implementasi setiap kelas. Perancangan berorientasi obyek bertujuan untuk :

1. Sistematika proses desain

2. Menghasilkan pendesainan model diagram 2.7 UML (Unified Modeling Language) 2.7.1 Pengertian UML

Pendapat definisi unified modeling language (UML) menurut Munawar (2005:17) ”Unified modeling language adalah salah satu alat bantu sangat handal

(16)

didunia pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengmbang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

2.7.2 Notasi Dasar UML

Dalam UML terdapat 3 notasi dasar diantaranya : - Actor

Actor adalah sesuatu yang berinteraksi langsung dengan sistem aplikasi komputer, seperti : orang, benda dan lainnya. Tugas actor adalah memberikan informasi kepada sistem dan dapat memerintahkan sistem agar melakukan suatu tugas. - Class

Class adalah notasi utuk mempresentasikan suatu class beserta atribut dan operasinya. Class adalah pembentuk utama dari sistem berorientasi objek dan notasi utama yang paling mendasar pada diagram UML.

- Use Case

Use Case adalah diskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use Case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi dengan user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut skenario.

(17)

2.7.3 Diagram UML

Menurut Munawar (2005:23) Unified Modeling Language (UML) terdiri dari 13 jenis diagram resmi seperti tertulis dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Jenis-jenis Diagram UML (Munawar 2005:23)

No. Diagram Kegunaan

1. Activity Behavior prosedural dan parallel 2. Class Class, fitur, dan hubungan-hubungan 3. Communication Interaksi antar objek; penekanan pada jalur 4. Component Struktur dan koneksi komponen

5. Composite

structure Dekomposisi runtime sebuah class 6. Deployment Pemindahan artifak ke node 7. Interaction

overview Campuran sequence dan activity diagram 8. Object Contoh konfigurasi dari contoh-contoh 9. Package Struktur hirarki compile-time

10. Sequence Interaksi antar objek; penekanan pada sequence 11. State machine Bagaimana even mengubah objek selama aktif 12. Timing Interaksi antar objek; penekanan pada timing 13. Use case Bagaimana pengguna berinteraksi dengan

(18)

2.7.4 Use Case Diagram

Pendapat definisi use case menurut Munawar (2006:63) ”Use case diagram adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem perspektif dari pengguna”. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case diagram menampilkan actor, use case, dan hubungan antara mereka. Use case Diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test khusus untuk semua desain yang ada pada sistem.

Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Aktor Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.

Use Case Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem.

Aliran Event

Untuk mendokumentasikan aliran-aliran logika dalam setiap Use Case.

Include dan Extends

Include memungkinkan Use Case untuk menggunakan fungsional yang di sediakan oleh Use Case lainnya.

Extends memungkinkan suatu Use Case memiliki kemungkinan memperluas fungsionalitas yang di sediakan oleh Use Case lainnya.

(19)

Generalisa si

Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum.

Gambar 2.7 Contoh Use Case Diagram Sumber : (Munawar, 2005:64)

2.7.5 Sequence Diagram

Sequance diagram adalah salah grafik dua dimensi dimana obyek ditunjukan dalam dimensi horisontal sedangkan lifeline ditunjukkan dalam dimensi vertikal. Sequance diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku scenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dengan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini didalam use case.

Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical.

Sistem Use Cace1

(20)

Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram

Notasi Nama Simbol Keterangan Object1

Object Object merupakan instance dari sebuah class

dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyekdidalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.

Top Package::Aktor

Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.

Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah

object dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah obyek.

Activation Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak

segi empat yang digambar pada sebuah lifeline. Activation mengindikasikan sebuah obyek yang akan melakukan sebuah aksi.

Message1 Massage Message, digambarkan dengan anak panah

horizontal antara Activation. Message mengindikasikan komunikasi antara object.

Gambar 2.8 Contoh Diagram Sequence Sumber : (Munawar, 2005:89) Objek1 Objek1 Participan (obyek) Activation Lifeline Message

(21)

2.7.6 Activity Diagram

Pendapat definisi Activity diagram menurut Munawar (2005:109) ”Activity diagram adalah tehnik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus”. Activity diagram menggambarkan aliran fungsional sistem, pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukan aliran kerja bisnis dan untuk menggambarkan aliran kejadian dalam use case.

Table 2.4 Simbol-Simbol Activity Diagram (Munawar:109)

Simbol Keterangan

Titik awal Titik akhir Activity

pilihan untuk pengambilan keputusan

fork : digunakan untuk menunjukn kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk meggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu

<no send action> Tanda pengiriman

(22)

Gambar 2.9 Contoh Diagram Activity Sumber: (Munawar, 2005:111)

2.8 Metode Pengujian

Pengujian adalah eksekusi suatu program dengan maksud menemuka kesalahan, test care yang baik adalah test care yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya dan setelah itu dapat dikatakan pengujian tersebut sukses. Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Pengujian yang banyak digunakan oleh para penguji adalah metode black box dan white box.

Terima Order Isi Order Kirim invoice Regular Delivery Overnight Delivery Terima Pembayaran Regular Delivery

(23)

2.8.1 Metode Black Box

Metode ujicoba black box memfocuskan pada keperluan fungsional dari software. Karena itu pengujian black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsioal suatu program. Uji coba black box bukan merupakan alternative dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk mendapatkan kesalahan yang lainnya, selain menggunakan metode white box. Pengujian black box berusaha menanamkan :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa

5. kesalahan inisialisasi dan terminasi.

2.8.2 Metode White Box

White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada dan menganalisis apakah ada kesalhan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian dicompile ulang.

(24)

Tujuan pengujian white box untuk menguji semua statement program. Dengan menggunakan metode white box, analis sistem akan dapat memperoleh test case, yaitu:

1. Menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya sekali

2. Mengerjakan seluruh keputusan logical

3. Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya

4. Mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas

Dalam proyek ini, pengujian dilakukan menggunakan metode black box.

2.9 Perangkat lunak Pendukung 2.9.1 Visual Basic.Net

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para progremer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan

(25)

yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

Gambar 2.10 Contoh Interface Microsoft Visual Studio 2005

2.9.2 Microsoft Access

Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah., dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access. Para pengguna/programmer yang telah berpengalaman dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang berpengalaman dapat menggunakanya karena Microsoft Accsess merupakan program yang telah

(26)

disetting sedemikian rupa agar para penggunanya baik dari para programmer yang handal atau tidak. Access juga menawarkan teknik-teknik pemrograman berorientasi objek.

Gambar 2.11 Cotoh Interface Microsoft Access

2.10 Definisi Koperasi

Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang diperlukan dan penting. Koperasi merupakan usaha bersama yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Definisi koperasi menurut undang-undang koperasi juga mengalami perubahan. Undang-undang No.14 tahun 1965,bab III pasal 3 mengatakan bahwa “koperasi adalah organisasi ekonomi dan alat revolusi yang berfungsi sebagai tempat persemaian insan mayarakat serta wahanamenuju sosialisme indonesia berdasarkan pancasila”. Untuk menyelaraskan dengan perkembangan keadaan ketentuan tentang perkoperasian diindonesia telah diperbaharui, yaitu dengan UU

(27)

perkoperasian No. 25/1992, yang dimaksud dengan Koperasi adalah “Badan usaha yang beranggotakan orang, seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatan berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.

Koperasi simpan pinjam atau koprasi kredit yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah , cepat dan tepat untuk tujuan produktivitas dan kesejahteraan. Koperasi simpan pinjam mendapat modal dari berbagai simpanan, pinjaman, penyisaan dari hasil usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber lainya, simpanan-simpanan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Simpanan Pokok yaitu simpanan yang diberikan anggota pada awal setoran dan menjadi simpanan yang berbentuk permanen.

2. Simpanan Wajib yaitu simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu dalam jangka waktu tertentu.

3. Simpanan sukarela yaitu simpanan yang diterima bukan dari anggota koperasi itu sendiri.

Koperasi digolongkan menjadi 5 lima, koperasi konsumsi, koperasi produksi, koperasi jasa, koperasi kresit (simpan pinjam), koperasi serba usaha. Tujuan koperasi simpan pinjam, yaitu:

1. Membantu keperluan kredit anggotanya yang sangat membutuhkan dengan syarat-syarat tertentu.

(28)

2. Mendidik kepada para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri.

3. Mendidik anggota untuk hidup hemat. 4. Menambah pengetahuan tentang koperasi.

Manfaat koperasi simpan pinjam, yaitu:

1. Anggota dapat memperoleh modal untuk pengembangan usaha atau berwiraswasta.

2. Dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari antara lain membayar biaya sekolah anak dan lain-lain.

Gambar

Gambar 2.3 One To One
Gambar 2.4 One To Many
Gambar  2.6 Model Waterfall   Sumber: (Roger, S Pressman, 2005)
Gambar 2.7  Contoh Use Case Diagram   Sumber : (Munawar, 2005:64)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada

Sebelum melakukan analisa ada baiknya kita mengetahui jenis material yang akan dianalisa minimal penggunaan dari material ini agar saat dianalisa dengan

Hal ini dibuktikan dengan hasil rata – rata aktivitas peserta didik pada siklus I yaitu 3.3 yang termasuk kategori (baik) dan hasil rata – rata aktivitas guru pada siklus I

Menampilkan secara real-time , beberapa jenis saham yang dipilih pada market Regular dan Tunai oleh user beserta detail perkembangan harga, harga antrian jual dan beli dan

Politeknik bertanggungjawab memberi panduan mengenai prosedur permohonan tempat latihan industri, etika dan peraturan semasa menjalani Latihan Industri (LI) serta

SBY memulai pidatonya dengan membawa mindset pemirsa TV  ke sebuah kesadaran tentang betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan Malaysia mengingat begitu banyaknya tenaga

Penulis berharap dan berencana untuk menciptakan buku tentang alusista yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memberi wawasan kepada warga negara Indonesia

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir ini untuk