• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. Landasan Teori. data serta mengumpulkan dan mendapatkan data yang sudah di observasi partisipan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2. Landasan Teori. data serta mengumpulkan dan mendapatkan data yang sudah di observasi partisipan,"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

12

Landasan Teori

2.1 Penelitian Sebelumnya

Pada tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu melakukan analisa data serta mengumpulkan dan mendapatkan data yang sudah di observasi partisipan, agar penulis mengatahui secara pasti apa yang sedang dianalisis untuk menghasilkan karya ilmiah penulis, serta metode yang digunakan dalam panduan penelitian, secara garis besarnya peneliti melakukan perspektif (pendekatan) atau riset untuk menggambarkan sebuah objek yang menjadi bahan penelitian, dalam metode penelitian dilakukan dengan cara kualitatif deskriptif di mana proses berawal dari observasi partisipan.

Data kualitatif adalah karakteristik berwujud pertayaan atau berupa kata – kata dalam menganalisis data yang valid. Serta tidak melupakan jumlah batasan waktu dalam memanfaatkan catatan lapangan dan dokumen resmi yang diperoleh sebagai data primer dan sekunder rencana penulis setelah mendapatkan dan mengumpulkan data valid, kedepannya adalah bagaimana peneliti dapat mengelolah penelitian dari analisis data yang sudah didapat secara subjektif dan objektif.

2.1.1 Jurnal

Strategi Program

Bahwa keberhasilan suatu program akan sangat bergantung pada tiga hal: 1. Kemampuan untuk memproduksi program yang memiliki daya tarik bagi

(2)

2. Menayangkan pada waktu yang dapat dilihat oleh audien yang menjadi sasaran dalam penayangan.

3. Membangun sejumlah program kedalam suatu jadwal yang dapat mendorong audien untuk menonton televisi dan tetap berada pada salurannya dari satu program ke program berikutnya dalam perencanaan program.

Perencanaan strategi program dan pemilihan target audien yang telah memberikan petunjuk kepada kita mengenai siapa audien yang akan menjadi fokus program serta apa kebutuhan mereka yang belum terpenuhi. Perencanaan program melibatkan berbagai keputusan tidak saja mengenai program itu sendiri namun juga berbagai aspek yang terlibat seperti nama program, cara penyajian program (kemasan) dan hal - hal yang terkait dengan pelayanan kepada audien.

Komunikasi sebagai sebuah perilaku interaksi sosial menjadi alat bagi budaya untuk mempertahankan dan memastikan hal tersebut melalui pewarisan sosial, budaya tinggi mengartikan sebagai salah satu aspek kebudayaan sebuah masyarakat yang keberadaanya berasal dari nilai – nilai mendasar yang dimiliki kebudayaan tersebut. Dalam budaya tinggi tersebut terdapat beberapa macam budaya; seperti budaya humanis, budaya tradisional dan budaya asing. (Jurnal Ilmiah Scriptura. 29 Priyowidodo, 2008)

2.2 Teori Umum

2.2.1 Komunikasi massa

“Menurut pengertian pada buku pengantar komunikasi massa adalah suatu proses dalam komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan – pesan secara luas dan secara terus menerus menciptakan makna – makna yang diharapkan

(3)

dapat memepengaruhi khalayak yang besar dan berbeda – beda melalui berbagai cara”. (Definisi dari De Feluer dalam buku understanding mass communication)

(Sedangkan menurut definisi dari joseph A. Devito dalam Nurudin, 2007) terdapat dua pengertian singkat:

1. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan pada massa, pada khalayak yang sangat banyak.

2. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan secara audio dan visual.

Pemahaman pada dasarnya komunikasi massa adalah sarana media dalam menyampaikan pesan yang ingin dituju kepada public secara luas, serta mendapatkan respon yang beragam dari para segmentasinya tersendiri setelah menyaksikan program “Metro Siang” secara umumnya komunikator sekelompok orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan. Dalam komunikasi massa pengirim sering disebut sebagai scourge (sumber) atau komunikator, sedangkan penerima pesan yang berjumlah banyak disebut audien, komunikan, pendengar, pemirsa dan penonton.

Dalam sekelompok orang yang dimaksud adalah semua tim produksi pada program “Metro Siang” supaya isi pesan dalam komunikasi bisa diterima dan dimengerti serta paham dalam penyampaian nilai berita, karena dalam media berjalannya proses komunikasi massa secara luas sehingga mendapatkan daya tariknya dan pemahaman yang berbeda selama peyampaian pesan diterima baik oleh setiap segmentasinya, sehingga timbul rasa ketertarikan khalayak untuk menyaksikan program tersebut.

(4)

2.2.2 Media Massa

Pengertian media adalah sebagai alat sarana komunikasi baik secara cetak maupun elektronik, sedangkan massa adalah (khalayak, audience, public dan pemirsa) media massa dapat dibagi lagi menjadi media massa yang periodik (waktu penerbitannya teratur) dan media massa yang non periodik. (waktu penerbitannya tidak teratur)

Media massa yang periodik dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Media cetak: surat kabar, majalah buku.

2. Media elektronik: televisi, radio, dan internet

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa yang periodik, jadi pada dasarnya komunikasi massa proses dimana pesan sampai ke khalayak melalui media massa, sedangkan media massa adalah alat yang digunakan dalam menyampaian pesan – pesan dakam komunikasi massa.

Tahapan dan unsur – unsur penting dalam komunikasi massa (media massa) adalah (Burhan Bungin, 2006):

A. Komunikator B. Media massa C. Informasi (pesan)

D. Penjaga gawang (gatekeeper) E. Khalayak (public)

F. Umpan balik (feedback)

Jadi kaitan dalam program “Metro Siang” secara garis besarnya memang ada tahapan serta gambaran, teori umum yang mendukung penelitian melakukan studi kasus dan observasi partisipan, karena intinya komunikasi massa dan media massa sangat erat kaitannya karena pointnya untuk menyampaikan isi pesan terhadap

(5)

khalayak, informasi yang sudah disampaikan dapat memberikan feedback balik terhadap apa yang sudah disaksikan pada program “Metro Siang”.

Penjaga gawang terdapat pada pada posisi produser program karena mereka yang menentukan isi pesan apa yang mau disampaikan kepada khalayak secara luas dan penjaga gawang tersebut mempunyai kuasa penuh terhadap jalannnya proses produksi program, serta membuat suatu keputusan yang valid.

2.2.3 Televisi

Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang ditemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu: audio dan visual. letak dasar utama teknologi pertelevisian tersebut adalah Paul Nipkow dari jerman yang dilakukanya pada tahun 1884. Perkembangan teknologi televisi sangat ini sudah sedemikian pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah – olah tidak ada lagi batas antara satu negara dengan negara lainya terlebih setelah digunakannya satelit untuk memancarkan signal televisi. Inilah yang disebut sebagai globalisasi di bidang informasi, komunikasi serta pesan bisa tersampaikan atau terjalin dengan adanya televisi sebagai pengantar media massa secara luas kepada khalayak, agar pesan dan informasi dapat diterima dengan baik dan karakter dari televisi berupa audio dan visual.

2.2.4 Program Televisi

Tujuannya adanya televisi adalah lebih memberikan informasi, menghibur, mendidik bahkan mempengaruhi khalayaknya yang lebih akurat dalam karakteristik televisi secara audio dan visual, maka televisi terdapat pendukung penuh program pengisian siaran acara. Televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh stasiun

(6)

televisi yang bersangkutan. Isi program atau acara siaran di televisi beragam antara lain mencangkup:

- News reporting (laporan berita)

- Talk show, music, games show, comedy dan variety show - Documenter dan education

- Advertising

- Entertainment: sinetron, drama, movie - Art dan culture

Berbagai jenis program siaran televisi tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada semuanya, acara tersebut sangat bergantung dari kepentingan masing – masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan yang sesuai dengan visi dan misi dan konten seperti apa televisi hadir untuk public.

Disini peneliti melakukan observasi partisipan yang studi kasusnya dalam menganalisa data terhadap televisi berita di Metro TV maka dari itu peneliti melakukan riset yang bagaimana proses produksi program “Metro Siang”. di Metro TV selama proses berjalan dalam batasan waktu, penelitian dan memanfaatkan peranan pendukung untuk menghasilkan data yang ingin diperoleh terhadap objek yang sedang diamati. Karena kelompok yang termasuk dalam bahasan jurnalistik siaran (Broadcast Journalism) adalah sebagai berikut:

A. News (berita)

B. News interview (wawancara berita)

C. Konten jenis berita: soft news (berita ringan), Feature (human interest) dan hard news (berita keras)

(7)

Penulis meneliti bagaimana jalannya proses produksi yang dilakukan program “Metro Siang” dalam memperoleh berita yang didapat secara fakta dan valid sehingga siap dan layak untuk ditayangkan, sebab langkah - langkah dalam memproduksikan berita dalam broadcasting televisi harus berupa:

A. Fresh atau up to date (segar)

B. Objektif (akurat, fakta, terpecaya dan valid) C. Komunikatip

D. Netral (tidak memihak) E. Bersusila dan beretika

F. Mempunyai nilai berita dalam penyampaian informasi

Langkah tersebut adalah tahapan pengertian dasar dalam dunia televisi, terutama televisi yang visi dan misinya fokus bermain terhadap news, dalam memproduksikan program harus mempunyai kesan yang baik serta informasi yang valid dan fresh dalam penyampaian kepada pemirsa, sehingga mempunyai respon beragam dari setiap segementasinya tersendiri.

2.2.5 Jurnalistik

Reporter adalah sebutan bagi salah satu profesi yang digunakan dalam bisnis media massa dalam mencari sebuah informasi, reporter memang dispesialisasikan misalnya menjadi jurnalis politik, ekonomi, hukum sehingga tahapan berita yang diliput akan jauh lebih variatif dan berbobot. Pada televisi Indonesia pada umumnya seorang reporter adalah wartawan aktif bertugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, lalu menyusunya ke dalam format penulisan berita kemudian siap untuk disiarkan dan sistem tersebut berlaku kepada semua jurnalis Metro TV.

(8)

Di lapangan juru kamera, juru suara, juru lampu yang ada dalam tim produksi tersebut harus tunduk kepada reporter, karena posisi tersebut sangat diketahui oleh reporter proses dan langkah yang enak dimana lokasi serta latar belakang yang mendukung, suara (audio) serta lampu jika kalau dibutuhkan untuk support pada saat penyiaran di lokasi yang kurang cahaya tersebut, lokasi di lapangan akan lancar jika tim mampu membaca situasi.

Dalam live reporter maupun camera person akan dipandu atau koordinasikan atasan dari studio untuk selama proses produksi penyiaran berlangsung, seorang reporter harus bisa menjaga team work yang berada di lapangan dalam pencarian informasi yang valid, sehingga kerja sama antara satu dan yang lain sangat diperlukan dalam rangka menghasilkan produksi yang maksimal, meskipun reporter sering dijuluki atau berkapasitas produser lapangan, namun sebagai produser reporterlah yang harus mengambil keputusan akhir tetang sesuatu hal yang perlu dilakukan dengan baik.

Karena seorang jurnalistik haruslah yang terlatih baik dalam menyelidiki atau analisis maupun mengumpulkan bahan berita, mulai dari pengembangan informasi menuju kearah fakta yang akhirnya akan menjadi sebuah laporan menarik untuk dapat diterima oleh penonton, dengan demikian harus memiliki sense of news yang tinggi.

Secara pemahaman dalam proses langkah memproduksi sebuah berita harus mempunyai suatu nilai-nilai yang lebih dalam memilih suatu materi berita yang akan ditelusuri dalam proses pencarian berita pengkajian, secara intinya pedoman dalam ilmu jurnalistik televisi adalah:

(9)

1. Timeliness (waktu yang tepat)

Memilih berita yang akan disajikan harus sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat pemirsa atau pembaca.

2. Proximity (kedekatan)

Kedekatan maknanya sangat bervariasi, yakni dapat berarti dekat dilihat dari segi lokasi, pertalian ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan.

3. Prominence (orang yang termuka)

Semakin seseorang itu terkenal maka akan semakin menjadi bahan berita yang menarik.

4. Consequence (konsekuensi) 5. Conflict (konflik)

Memiliki nilai berita yang sangat tinggi karena konflik adalah bagian dalam kehidupan.

6. Development (pembangunan)

Merupakan materi berita yang cukup menarik apabila reporter yang bersangkutan mampu mengulasnya dengan baik.

7. Dissaster & Crimes (bencana & criminal)

Dua peristiwa berita yang pasti akan mendapatkan tempat bagi para pemirsa atau penonton

8. Weather (cuaca) 9. Sport (olahraga) 10. Human interest

(10)

2.3 Teori Khusus 2.3.1 S.W.O.T

Dalam dasar pemahaman S.W.O.T adalah perencanaan atau strategi program dan bisa dikatagorikan berdasarkan: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman karena proses produksi yang dilakukan oleh program “Metro Siang” sangat banyak terlibatnya SDM (sumber daya manusia) yang berperan secara penuh dalam tiga tahapan diantaranya: pra produksi, produksi dan pasca produksi. Stasiun televisi pada umumnya memiliki studio untuk produksinya on air dan peralatan yang dapat digunakan untuk proses jalannya produksi program dan menjadi bagian yang paling sering dimanfaatkan dalam fasilitas stasiun televisi untuk memproduksi jenis program.

Cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan strategi S.W.O.T adalah sebagai berikut;

A. Melihat kekuatan (Strengths) sesuatu yang dimiliki pada stasiun dalam program tersebut.

B. Melihat kelemahan (Weaknesses) segala sesuatu yang dimiliki agar team produksi melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena memiliki kekurangan.

C. Melihat Peluang (Opportunities) adanya kesempatan yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan.

D. Melihat ancaman (Threats) terhadap usaha – usaha yang beresiko tinggi dan tidak teratur, terlebih pesaing media lainnya yang memiliki keterampilan serta kemampuan yang lebih. (Suharyadi etal, 2007 halaman: 115)

(11)

Peranan SDM pada proses produksi yang dilakukan program “Metro Siang” untuk pada tahapan pencarian berita atau liputan dalam tahap pra produksi sangat banyak diantara: reporter, campers dan tim penuh pendukung liputan, yang bertugas untuk mendapatkan informasi yang faktual sesuai sub theme (paket kemasan) dan mempunyai nilai berita di mata public, karena proses liputan dalam tahapan pra produksi yang dilakukan tim dalam pencarian news value tersebar sampai diseluruh dunia jika memang itu menjadi berita yang hangat di public serta peristiwa yang fresh,

Setelah berhasil mendapatkan berita, berita tersebut akan siap dikirimkan feeding (pengiriman hasil gambar yang sudah direkam) lalu setelah berhasil feeding akan dilakukan sistem ingest (time in dan time out) atau terkadang roll hasil liputan dari hasil lapangan langsung, sebelum tampilkan akan ada tahap penyeleksi yaitu pada tahap produksi dan pasca produksi yang dilakukan oleh seluruh penanggung jawab produser program desk dan editor.

Tiga tahap proses produksi yang dilakukan dalam desk dalam program “Metro Siang”

1. Pra produksi dan perencanaan atau persiapan

Semua kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) bersama dalam rapat pagi, dari hasil yang sudah diproyeksikan dengan tim “Metro Siang” di hari sebelumnya untuk berita apa yang mau ditampilkan setiap harinya, sampai dengan perencanaan atau kesepakatan bersama dari penanggung jawab masing - masing desk yang telah di accepted oleh produser program hingga tahap pelaksanaan pengambilan gambar (shooting) dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi bersama antara kreativitas manusia dengan peralatan teknis pendukung yang tersedia.

(12)

Hal – hal dalam sebuah perencanaan pra produksi dikatagorikan sebagai berikut:

A. Schedule, diantaranya: perencanaan liputan, Peninjauan lokasi kejadian atau peristiwa untuk pengambilan gambar (shooting)

B. Program meeting, diantaranya: diskusi dalam satu tim program “Metro Siang dalam proyeksi materi berita dan pembuatan rundown yang di ikuti semua penanggung jawab.

2. Tahap Produksi

Proses ini disebut juga dengan live on air dan perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan, terdapat pengecekan ulang jika terdapat kesalahan atau tidak pas dengan kemasan paket sub theme maka pengambilan gambar tidak ditampilkan atau disiarkan.

3. Tahap pasca produksi;

Tahap akhir kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi ditayangkan selesai, langkah - langkah dalam pasca produksi antara lain penyuting editing, ilustrasi, musik, promo, teaser dan filler atau efek dan lain – lain.

Penelitian yang dilakukan membahas serta menganalisis proses produksi program yang dilakukan oleh “Metro Siang” dan bagaimana langkah prosesnya yang didapat oleh para desk dalam pencarian berita, secara umumnya tiga tahapan tersebut adalah sebatas pengamatan data dari observasi peneliti terhadap produksi program “Metro Siang” akan tetapi penulis ingin mencari kepastian apakah seperti inilah prosedur jalannya pencarian berita hingga layak untuk disiarkan ke public menjadi sebuah nilai berita dengan informasi yang beragam.

(13)

Menurut pemahaman buku manegemen media penyiaran strategi mengelola radio dan televisi (Morissan, M.A.) Strategi pada program “Metro Siang” dapat ditinjau dengan pengamatan observasi partisipan program siaran terdiri dari:

- Perencanaan program - Produksi program - Pembelian program - Eksekusi program

- Pengawasan dan evaluasi program - Promosi program

Perencanaan waktu baik dan matang selama proses: pra produksi, produksi dan pasca produksi harus diperhatikan dalam pengaturan jadwal yang tepat, karena akan terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan agar tidak mempengaruhi jalannya proses produksi program “Metro Siang”.

2.3.2 Bauran Program

Perencanaan strategi program dan pemilihan target audien yang telah kita bahas memberikan petunjuk kepada kita mengenai siapa audien yang akan menjadi fokus program serta apa kebutuhan mereka yang belum terpenuhi.

Media penyiaran tentu harus mempertimbangkan aspek pemasaran ketika merencanakan program siarannya, karena program yang diproduksi dengan biaya mahal bertujuan agar disukai sebanyak mungkin audien. Salah satu konsep pemasaran penting yang harus dipahami pengelola media penyiaran adalah mengenai bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri atas empat variable penting yaitu product, price, place dan promotion. Kutipan dari (Morissan, M.A, 2008)

(14)

Bauran pemasaran ini ke dalam strategi program media penyiaran sehingga menjadi bauran pemasaran program atau bauran program (programming mix) yang terdiri atas elemen – elemen sebagai berikut:

A. Produk program (product), adalah suatu produk yang ditawarkan kepada audien yang mencangkup nama program dan kemasan program.

B. Harga program (price) harga suatu program yang mencangkup biaya produksi program dan biaya yang akan dikenakan kepada pemasang iklan pada program bersangkutan pada waktu penayangan.

C. Distribusi program (place) adalah proses pengiriman program dari transmisi hingga diterima audien melalui pesawat TV dan radio.

D. Promosi program (promotion) adalah proses memberi informasi kepada audien mengenai adanya suatu program, sehingga mereka tertarik untuk menonton atau mendengarkannya.

Keempat elemen tersebut dalam bauran program atau produksi program adalah langkah untuk mengetahui bagaimana peran elemen dalam perencanaan dan strategi program yang mampu mendukung keberhasilan program. Serta terdapat beberapa hal yang sangat terkait dengan program sebagai produk diantaranya:

1. Produk program, yaitu program, yang dipilih harus yang bagus dan diharapkan akan disukai audien.

2. Nama program, memilih satu nama bagi suatu program merupakan kegiatan yang penting ditinjau dari perspektif promosi, karena nama program berfungsi menyampaikan atribut dan makna.

3. Kemasan program (packaging) adalah aspek dalam strategi pemasaran yang perannya terhadap pengelola program penyiaran. Contoh;

(15)

- Pembawa acara. (presenter)

- Penampilan latar belakang pendukung. (background) - Bumper program yang menarik.

2.3.3 Gatekeeper

Mengistilahkan gatekeeper sebagai individu atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi massa, jika diperluas maknanya gatekeeper adalah orang yang berperan penting dalam media massa seperti: surat kabar, majalah, televisi, radio, video tape, compact disk dan buku. (John R. Bittner, 1996)

Penjaga gawang seorang gatekeeper adalah orang yang dengan memilih, mengubah dan menolak pesan dapat dapat mempengaruhi aliran informasi kepada seseorang atau sekelompok orang, gatekeeper dalam media massa terdiri dari beberapa pihak, diantaranya produser berita televisi. Gatekeeper dalam komunikasi variable yang menentukan keputusan penjaga gawang yaitu: Menurut pemahaman buku pengantar komunikasi massa (Nawiroh Vera, M.Si, 2008)

A. Ekonomi: media hanya membuat acara atau membuat berita sesuai dengan keinginan konsumen agar tidak gulung tikar. (berpindah channel program) B. Pembatasan legal: UU yang mengatur suatu penyiaran atau penerbitan,

contoh: kode etik jurnalistik, kode etik periklanan, dan lain – lain.

C. Deadline: (batas waktu) berhubung dengan aktualitas berita (kebenaran berita) karena sesuai dengan ciri dari komunikasi massa, maka informasi yang sudah kadaluarsa tentu sudah tidak menarik lagi untuk disebar luaskan. D. Etika: berhubungan dengan moral dan etika

(16)

E. Kompetisi: persaingan dengan media lain dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan berita mana yang layak dimuat

F. News value: (nilai berita)

G. Reaksi terhadap feedback, informasi yang disampaikan kepada public

Peranan dari seorang produser program adalah kunci utama dalam proses produksi di setiap program tanpa kecuali, sebab produser harus mampu menguasai materi berita yang ingin diproduksinya serta menjadi tanggung jawab penuh terhadap kelancaran produksi program dari perencanaan awal hingga proses on air dilaksanakan. Serta prosedur yang dilakukan oleh produser “Metro Siang” selama perencanaan pemesanan atau pencarian berita yang diinginkan harus bisa mempertimbangkan apa yang sudah menjadi sebuah kesepakatan bersama selama rapat pagi, akan tetapi tetap produser program yang mempunyai kuasa penuh untuk memutuskan produksi mana yang ingin disiarkan dan layak untuk dimuat setiap harinya.

Karena keputusan dari penjaga gawang, produser program tersebut mutlak menjadi kesepakatan final dalam tahap perencanaan produksi materi bersama tim program dan desk, hingga sampai proses produksi on air berlangsung. Seiring perkembangan media massa memiliki peranan yang sangat penting karena bertanggung jawab terhadap pesan atau informasi yang akan disebar luaskan kepada public

Setiap media massa pasti memiliki sosok gatekeeper karena fungsi dari gatekeeper adalah mengevaluasi isi media agar sesuai dengan kebutuhan khalayaknya, yang harus menjadi pedoman setiap gatekeeper adalah mampu memproduksi atau mengarahkan program dan membuat berita serta mempunyai wewenang untuk tidak memproduksi program berita yang dianggap akan meresahkan

(17)

public. (kontroversi) sehingga seorang gatekeeper pada media massa menentukan penilaian apakah suatu informasi penting atau tidak untuk diproduksi (dalam mengangkat sebuah nilai berita) menaikan berita yang penting dan menghapus informasi yang tidak memiliki nilai berita (komunikasi massa Hiebert, Ungurait, bohn, 1975:109).

Pada umumnya stasiun televisi dalam proses produksi memiliki tim QC (Quality Control) yang bertugas untuk menyeleksi isi pesan komunikasi dan produser program harus juga ikut ambil bagian dalam pengecekan ulang materi paket berita yang sudah masuk yang sebelum akan di siarkan.

2.3.4 Produksi Program Televisi

Dalam produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapih juga perlu tahap perlaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuanya dibandingkan dengan tahap sebelumnya tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard Operational Procedure (SOP) seperti berikut. Kutipan (Wibowo, 2009:38-44)

1. Pra produksi (pelaksanaan dan persiapan)

Tahap ini sangat penting, sebabjika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah selesai, tahap pra produksi meliputi tiga bagian sebagai berikut:

A. Penemuan Ide

Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, ketika seseorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau

(18)

meminta penulis naskah menggambarkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

B. Pelaksanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule) penyempurnaan naskah, pemilihan crew yang bertugas, lokasi dan peralatan.

C. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, surat menyurat, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan semua pekerjaan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditentukan.

2. Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan selesai dengan baik dan benar, maka masuk kedalam tahap produksi. Pada tahap ini produser bekerja sama dengan tim dalam merealisasikan apa yang telah direncanakan dan dipersiapakan pada tahap pra produksi sebelumnya, produser mengarahkan tim produksi dalam menentukan pengambilan gambar. (shooting) Setelah itu, barulah tim produksi melakukan eksekusi dalam pengambilan gambar. Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap malam di akhir shooting untuk melihat hasil pengambilan gambar sungguh baik. Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil, maka hasil gambar asli (original material/row footage) dibuat catatanya untuk kemudian masuk dalam proses post production, yaitu editing.

(19)

3. Pasca produksi

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu: editing offline, editing online dan mixing.

A. Editing offline

Proses editing ini merupakan proses memadukan antara gambar satu dengan gambar yang lain serta pemotongan dan memperpadukan gambar menjadi satu kesatuan gambar yang bercerita, sehingga hasilnya nanti akan dapat dimengerti dan dinikmati oleh pemirsaanya.

B. Editing online

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli, sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukan dengan level seimbang dan sempurna. Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

C. Mixing

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post-production sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview. Apabila dalam preview tidak ada yang harus diperbaiki, maka program ini sudah siap untuk ditayangkan.

(20)

2.3.5 Format Berita Televisi

Format berita televisi dapat ditetapkan sesuai dengan bahan yang diperoleh reporter tidak dapat menentukan format secara sembarangan, ada batasan yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan sebuah format sesuai bahan berita yang diperoleh. Suatu berita dapat disajikan dengan beberapa bentuk format, yaitu; kutipan dari (Morissan, 2010: 34-40)

1. Reader (RDR)

Reader adalah format berita televisi yang paling dasar, reporter cukup menuliskan lead in untuk dibacakan oleh presenter berita ini sama sekali tidak memiliki gambar.

2. Voice Over (V.O)

Voice over adalah format berita televisi yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan penyiar seluruhnya, sementara penyiar tengah membicarakan isi tubuh berita, gambar menyertainya sesuai konteks naskah.

3. Reader Sound On Tape (RDR SOT)

Reader SOT adalah format berita televisi yang hanya berisi lead in dan statement (pernyataan) narasumber. Penyiar hanya membacakan lead in berita, kemudian diikuti pernyataan narasumber atau RDR SOT. SOT adalah cuplikan suara dari narasumber atau isi cuplikan dari wawancara panjang narasumber.

4. Voice Over Sound On Tape (V.O SOT)

Voice Over SOT adalah gabungan antara VO dan SOT dimana VO mengenai peristiwa atau ada kaitannya dengan apa yang diungkapkan dalam SOT.

(21)

5. Reader Grafis (RDR GRF)

Reader GRF adalah format berita yang gambar videonya digantikan dengan ilustrasi berupa grafis. Reader GRF biasanya digunakan apabila stasiun televisi belum mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan merekamnya.

6. Paket (package atau PKG)

Paket adalah format berita yang komprehensif dengan intro yang dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter atau tim desk pengisi acara program. Paket merupakan laporan berita yang lengkap dengan narasi, (voice over) yang direkam pita kaset.

7. Laporan Langsung (Live)

Laporan langsung digunakan apabila suatu peristiwa yang mengandung nilai berita yang lebih masih berlangsung sementara program berita masih on air maka stasiun televisi dapat menyampaikan berita di lapangan. Laporan langsung adalah format berita televisi yang dimana pelapornya langsung dari lapangan atau tempat peritiwa terjadi berlangsung.

8. Breaking News

Breaking News adalah format berita yang tidak terjadwal karena dapat terjadi kapan saja seperti kecelakaan besar, serangan terror, bencana alam yang tidak dapat terditeksi sebelumnya, durasi Breaking News tidak terbatas.

9. Laporan Khusus

Laporan khusus adalah format berita paket, lengkap dengan narasi dan soundbite dan sejumlah narasumber yang memberikan pendapat dan analisis. Laporan khusus merupakan laporan panjang yang komprehensif mengenai berbagai peristiwa atau isu politik, kriminal, hukum dan bencana.

(22)

2.3.6 Unsur – unsur Berita Televisi

Dalam jurnalistik media cetak, kita mengenal unsur – unsur berita sebagai 5 W (Who, What, When, Where, Why) + 1H (Ho) naskah atau narasi di media cetak harus mengandung keenam unsur berita tersebut. Namun demikian, dalam dunia jurnalistik televisi 5W + 1H tidak harus seluruhnya terkandung dalam narasi atau naskah berita. Unsur berita yang tidak selalu terdapat dalam narasi berita televisi adalah when dan how (Usman Ks, 2009:32) when atau kapan tidak harus ada dalam narasi berita televisi, karena idealnya peristiwa yang terjadi dan itu akan diberitakan atau ditayangkan hanya itu juga. When biasanya terkandung dalam narasi atau naskah berita televisi jika meyangkut kejadian besar atau luar biasa seperti; ledakan bom, gempa bumi, tsunami, atau kecelakaan besar. Dalam kejadian besar seperti itu, orang biasanya akan bertanya, “kapan terjadinya?”

How atau bagaimana suatu peristiwa terjadi juga tidak harus ada dalam narasi berita televisi, karena how ditampilkan dalam gambar. Selain unsur penulisan berita, unsur penting lainnya yang perlu diperhatikan oleh stasiun berita adalah reporter. Reporter memiliki peranan penting dalam proses pencarian berita. Selain unsur 5W + 1H perlu ditambahkan lagi suatu formula lain agar mempermudah pengertian bagi pemirsa televisi. Pendekatan tersebut juga dengan easy listening formula.

Formula untuk menuju easy listening tersebut bermacam – macam, namun salah satu yang mudah diingat dan diaplikasikan adalah formula yang diketengahkan oleh Soren H. Munhoff dalam “Five Star Approach To News Writing” dengan akronim ABC-SS yaitu singkatan dari;

- Accurasy (tepat) - Brevity (singkat) - Clarity (jelas)

(23)

- Simplicity (sederhana) - Sincerity (jujur)

Formula penulisan berita televisi tersebut antara lain; (Muda, 2008: 48-55) 1. Accuracy

Penulisan berita harus tepat, maksudnya bahwa penulisan berita harus sesuai dengan konteks permasalahan, pemilihan atau penempatan orang – orang yang akan diwawancarai sebagai sumber berita harus sesuai dengan alur berita yang akan disajikan.

2. Brevity

Pengertian brevity disini adalah singkat. Tujuannya agar penulisan berita media elektronik cukup singkat saja tidak perlu panjang – panjang.

3. Clarity

Menulis berita pada media elektronik juga harus jelas (Clarity) artinya, informasi tersebut jangan membingungkan pendengar atau pemirsanya.

4. Simplicity

Kesederhanaan merupakan saran lainnya untuk diikuti dalam teknik penulisan media elektronik, penonton televisi memiliki latar belakang yang berbeda – beda baik pendidikan, sosial, ekonomi maupun budayanya untuk mengatasi hal tersebut maka, pendekatan penulisan sederhana adalah yang paling baik.

5. Sincerity

Seorang penulis berita juga dituntut sifat kejujurannya maksudnya agar informasi tentang peristiwa yang terjadi dapat ditulis apa adanya atau ditulis dengan objektif. Tidak boleh ditambah – tambah, apalagi dengan memasukan opini pribadi reporter yang bersangkutan.

(24)

2.3.7 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat. Informasi sebagai pertunjukan pesan namum mendefinisikan informasi sebagai masukan bagi seseorang dalam suatu sistem komunikasi, isitilah informasi akan dirujuk seperti dalam konteks arus informasi dan pengertian dari informasi adalah suatu isitlah untuk merujuk kepada apa yang kita sebut pertunjukan pesan dan sering digunakan untuk merujuk kepada nilai keuntungan dan kerugian, evaluasi kinerja dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat, memo, laporan teknis dan data.

Informasi tidak mengalir secara harfiah, kenyataanya informasi sendiri tidak bergerak. Sesungguhnya terlihat adalah penyampaian suatu pesan, interpretasi penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian lainnya. Penciptaan, penyampaian dan interpretasi pesan merupakan proses yang mendistribusikan pesan – pesan ke seluruh organisasi. Salah satu tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi ke seluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi proses ini berhubungan dengan aliran komunikasi.

Organisasi mengandalkan inovasi dan harus mampu menghasilkan informasi dari para anggotanya, suatu hubungan atau peristiwa dinamik melibatkan energi dan tindakan, jadi aliran informasi dalam suatu organisasi sebenarnya adalah suatu proses dinamik, dalam proses inilah pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan dan diinterprestasikan. Proses ini berlangsung terus dan berubah secara konstan yang pengertiannya komunikasi organisasi bukanlah sesuatu yang terjadi kemudian berhenti, komunikasi terjadi sepanjang waktu sebagai penyampaian pesan

(25)

luas secara universal. (Buku Komunikasi Organisasi edisi cetakan 3; R. Wayne Pace & Don F. Faules.)

Dinamika suatu kelompok dalam beroganisasi biasanya melakukan tiga fungsi bagi anggotannya;

- Menenuhi kebutuhan antar persona - Memberi dukungan bagi konsep diri

- Melindungi para individu dari kesalahan mereka sendiri

Berkaitan dengan bagaimana kelompok menangani tiga aspek penting dalam kehidupan berkelompok atau saling bekerja sama;

- Peranan atau kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota kehidupan kelompok

- Norma – norma dan perbedaan dalam status yang tumbuh ketika para anggota berinteraksi.

- Konflik yang muncul yang tumbuh dari tekanan untuk bersikap secara bersaing alih – alih bekerja sama.

Secara peranan fungsional yang dilakukan oleh anggota kelompok dan tim dalam dua kategori besar;

1. Peranan yang memperlancar kelompok dalam pemecahan masalah (peranan tugas)

2. Peranan yang mempertahankan, memperkuat, mengatur dan terus menerus menghidupkan kelompok atau tim (peranan pemeliharaan)

2.4 Kerangka Pemikiran

Penulis mempunyai dasar pondasi yang kuat pada pola pemikiran serta fokus perhatian penelitian secara subjektif dan objektif, karena merupakan bagian dari

(26)

bagan alur kerja dalam mencari atau memecahkan permasalahan terhadap penelitian, dimulai dari rumusan permasalahan sampai pencapaian tujuan dan alur pemikiran peneliti sudah didasari landasan teori yang mendukung penulis yang akan diterapkan untuk mendapatkan sebuah gambaran.

Tabel 2.1: kerangka berpikir penulis.

Program “Metro Siang” - News - News value - Valid Tim produksi “Metro Siang” - Eksekutif produser - Produser & all tim “Metro Siang" - All desk - Ka-desk - Korlip - Korda - Kontributor Gatekeeper - Produser, editor. S.W.O.T & Bauran Program - All produksi Produksi Program Televisi - All desk - Ka-desk

Format Berita Televisi - All program news Unsur Berita Televisi - Reporter

Komunikasi Organisasi

Gambar

Tabel 2.1: kerangka berpikir penulis.

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini

Disamping itu, kebanyakan studi efisiensi hanya fokus pada pengukuran kinerja efisiensi teknis, sementara penelitian yang melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang menujukkan faktor paling dominan dengan kasus difteri di Puskesmas Bangkalan tahun 2016, yaitu seorang anak yang

Berdasarkan pengujian dan analisis data tentang integrasi dan implikasi portofolio diversifikasi terdapat hubungan intergrasi dalam keseimbangan jangka panjang (kointegrasi)

Conto endapan lempung pada penelitian ini terdapat pada Formasi Warukin dan Formasi Tanjung dengan ketebalan yang bervariasi dari 20 cm sampai 7 meter, umumnya

Lokasi II memiliki perbedaan keragaman jenis dengan lokasi lainnya diduga disebabkan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan cacing tanah, yaitu karbon

Setiap individu dalam populasi akan mengalami perubahan genetik melalui mutasi dan kawin silang untuk membentuk individu baru dengan nilai ketahanan yang baru

Tujuan Metode Melakukan EPC Delphi Monte Carlo Arena proses bisnis Re-enggineering dari bedah Objek Tujuan Metode bangsal rumah √ √ √ sakit untuk Melakukan proses bisnis