PERANGKAT LUNAK PEMBUKAAN PENYEWAAN
SAFE DEPOSIT BOX DI PT BANK MANDIRI
Acep Iwan,Ati Suci Dian Martha, S,Kom 1,2 Konsentrasi, Program Studi, Teknik Informatika
3
Politeknik Komputer Niaga LPKIA
,
Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 75642821 chefdjuarza@gmail.com, 2 acianta@gmail.com
Abstrak
Melihat suatu kondisi dimana ada sebuah kegiatan yang belum terkomputerisasi pada sistem pembukaan penyewaan safe deposit box (SDB) yang selalu dicatat dari tahun ke tahun maupun dalam hal pencarian database nasabah. Maka dari itu dibuat perangkat lunak pembukaan penyewaan safe deposit box (SDB) sehingga dapat membantu mempermudah saat proses pembukaan sewa SDB. peraktikan bertugasdi bagian marketing, dimana bagian marketing ini melakukan kegiatan mempromosikan program SDB dan mencatat data-data namun tidak di perkenankan berkaitan dengan bagian keuangan tetapi penyusun lebih di bagian data nasabah yang masih belum terkomputerisasi baik input, proses, output pengolahan datanya.Sehingga membantu dalam pembuatan suatu program pembukaan penyewaan SDB secara komputerisasi untuk mendukung kelancaran dalam proses penyewaan SDB. Dalam perancangannya perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall, dimana metode ini dilakukan tahap demi tahap secara berurutan yang dimulai dari analisis-design-coding-testing-maintenance.
Kata kunci : Bank, pembukaan sewa SDB, VB 2010.
1. Pendahuluan
1.2 Latar Belakang
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbkmerupakan bank yang terbesar di Indonesia yang menguasai ± 23% pasar perbankan di Indonesia. Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Sejarah keempat bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan di Indonesia.
Selain menyediakan jasa perbankan secara umum (tabungan, deposito, giro) dalam perkembangannya, bank konvensional juga menyediakan jasa yang merupakan media bagi nasabah untuk menyimpan barang yang oleh nasabah dianggap berharga, yaitu disimpan dalam suatu tempat yang lazim disebut dengan safe deposite box
.
I.2 Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Sistem pendataan yang kurang maksimal dikarenakan masih dilakukan pencatatan dalam buku besar sehingga banyak menyita waktu dalam proses pendaftaran pembukaan safe deposit box.
2. Sulitnya pencarian data nasabah yang menyewa safe deposit box
3. Laporan yang masih disatukan satu dengan yang lainnya (nasabah, transaksi, kunjungan, petugas).
I.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
Perangkat lunak ini hanya memproses pencatatan dan transaksi kunjungan safe deposit box
Perangkat lunak ini tidak memproses segala sesuatu yang berhubungan dengan uang
Perangkat lunak ini hanya di gunakan oleh administrator dan costumer service officer
I.4 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan ini adalah untuk membuat perangkat lunak pembukaan safe deposit box yang dapat:
1. Mempermudah pencarian data nasabah dan box yang di sewa.
2. Memproses pencatatan transaksi pembukaan sewa safe deposit box dilakukan secara komputerisasi.
3. Menampilkan laporan mengenai data nasabah yang bertransaksi dan data box yang disewa.
1.5 Safe Deposit Box (SDB)
Safe Deposit Box (SDB) biasa digunakan untuk menyimpan barang-barang berharga yang disediakan oleh bank-bank di kantor cabang tertentu. Barang berharga yang umumnya disimpan dalam SDB itu seperti logam mulia, sertifikat, surat berharga, perhiasan, dll. Perangkat lunak ini menyediakan fungsi pembukaan, kunjungan, penutupan khususnya pada bagian pemasaran, sumber Reksadana Bank Mandiri (2006).
1.1 Gambaran Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang akan di buat adalah pembukaan penyewaan safe deposit box. Perangkat lunak ini mampu menghasilkan informasi tentang besarnya pembayaran pembukaan sewa dan informasi kunjungan nasabah yang datang untuk melakukan transaksi yang meliputi besarnya biaya penyewaan untuk masing-masing ukuran box dan denda yang harus dibayarkan beserta waktu kunjungan nasabah. Hal ini dapat mempersingkat waktu proses pelayanan kepada nasabah. Selain itu perangkat lunak ini juga dilengkapi dengan bentuk laporan data nasabah, laporan biaya secara periodic.
1.3 Gambaran Sistem Baru
Sistem ini mencatat seluruh kegiatan transaksi penyewaan dan menyimpannya dalam database yang bertujuan agar semua tersimpan rapih dan aman, agar mudah dalam melakukan pengontrolan data-data yang ada.
Adapun fungsi-fungsi dari perangkat lunak tersebut adalah
1. Pencatatan data nasabah dan box yang akan di sewa.
2. Proses transaksi penyewaan safe deposit box 3. Pencarian data perihal penyewaan berupa data
nasabah dan jenis box
4. Mencetak laporan jumlah nasabah, waktu kunjungan dan biaya penyewaan box.
1.4 Flow map sistem berjalan
Nasabah Customer Service Administrative
Form Pendaftaran Form Pendaftaran Mengisi Form Pendaftar an Form Pendaftaran isi Form Pendaftaran isi Form Pendaftaran Isi Iuran Save Deposit Box Iuran Save Deposit Box Teller Iuran Save Deposit Box Input Pembayaran Iuran Save Deposit Box Resi 1 1 2 Melakukan Pembayaran kepada Teller
Flowmapp Pendaftaran Penyewaan Save Deposit Box
Menunjukan Resi kepada CSA Surat Perjanjian Menanda-tangani Surat Perjanjian Surat Perjanjian Surat Perjanjian Surat Perjanjian * Surat Perjanjian * Surat Perjanjian* Memberikan 2 buah kunci kepada Nasabah Melakukan Pencatatan Keterangan: Surat Perjanjian * = Surat Perjanjian yang telah di tanda tangani Iuran Save Deposit Box Resi 2 2. Metodologi
2.1 Model Proses Perangkat Lunak Waterfall
Metode yang digunakan dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah dengan menerapkan tahapan-tahapan model SDLC air terjun (waterfall). Mnurut (A.S & M.Shalahudin, 2011), Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan alur hidup perangkat lunak secara sekuential atau terurut mulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Analisisis Sistem/Rekayasa informasi Pengodean Pengujian Desain
3. Analisis Perangkat Lunak
3.1 Conceptual Data Model (CDM)
Sub bab ini akan menjabarkan tentang entitas yang terlibat dalam perangat lunak, hubungan dan atribut-atributnya. Proses-proses yang dimodelkan dalam sekumpulan aktor dan fungsi - fungsi yang terdapat pada sistem ini serta hubungannya yang digambarkan dalam ERD.
Registrasi Memiliki Milik2 Milik5 milik4 milik3 Relationship_7 kunjungan Petugas ID_petugas Password Jabatan <pi> Integer Integer Characters (15) <M> Identifier_1 ... <pi> Sewa No_sewa <pi> Integer <M> Identifier_1 <pi>
Detail_Sewa Tgl_mulai Biaya_sewa Id_detail_sewa <pi>
Date & Time Date & Time Integer <M> Id_detail_sewa ... <pi> Nasabah No_rekeneing Id_nasabah <pi> Number (15) Integer <M> Identifier_1 ... <pi> Kunjungan Tgl_kunjungan Keterangan Id_kunjungan <pi>
Date & Time Variable characters (20) Integer <M> Id_kunjungan ... <pi> Pemegang_Kuasa Nama_Kuasa Status_keterikatan Id_pemegang_kuasa <pi> Variable characters (30) Variable characters (10) Integer <M> Identifier_2 ... <pi> Detail_box Jaminan_kunci Ukuran_kunci Id_detail_box <pi> Characters (10) Float Integer <M> Id_detail_box ... <pi> Box No_box Harga_sewa <pi> Integer Money (10) <M> <M> Identifier_1 ... <pi> Gambar CDM 3.2 Context Diagram
Pada kasus ini terdapat dua eksternal entitas yaitu nasabah dan kepala cabang, dimana ketika nasabah mengisi atau menceklis radio button untuk pemegang kuasa atau dalam arti lain di kuasakan kepada kerabat atau sanak saudara maka proses transaksi dapat dilakukan selain nasabah yang menyewa SDB juga pemegang kuasa.
Data keluar nasabah Data kunjungan nasabah
Data nasabah Data pembayaran sewa
Data perjanjian sewa Data pemegang kuasa
Laporan kunjungan laporan sewa SDB Form pendaftaran Informasi pembayaran Surat perjanjian 1 Sistem Penyewaan
Safe Deposit Box
Kepala Cabang Nasabah
Gambar Cont ext Diagram
3.2 DFD Level 0 Safe Deposit Box
DFD (Data Flow Diagram) digunakan untuk menggambarkan arus data dalam sistem informasi dengan menggunakan simbol-simbol atau notasi-notasi tertentu. Didalam DFD Level 0 sistem pembukaan sewa safe deposit box terbagi menjadi empat sub proses diantaranya, pembukaan penyewaan safe deposit box, transaksi kunjungan, transaksi keluar dan pembuatan
laporan.
Pada kasus ini terdapat beberapa proses yaitu: 1. Pembukaan penyewaan safe deposit box
Proses ini digunakan untuk menginput data nasabah untuk menyewa SDB dan jumlah biaya penyewaan safe deposit box
2. Transaksi kunjungan
Proses ini digunakan untuk memantau aktifitas berkunjung nasabah ke dalam ruang SDB. 3. Transaksi keluar
Proses ini digunakan untuk memantau aktifitas nasabah yang telah selesai berkunjung ke dalam ruang SDB.
4. Membuat laporan
Proses ini digunakan untuk mencetak laporan data nasabah, box, kunjungan.
Selain itu terdapat dua Entity Relationship : 1. Nasabah
2. Kepala Cabang (Kacab)
Data nasabah
Data kunjungan nasabah
Data keluar nasabah
Data pembayaran sewa Form pendaftaran Informasi pembayaran Surat perjanjian Informasi pembayaran laporan sewa SDB Laporan kunjungan Data nasabah
Data kunjungan nasabah
Data pemegang kuasa
Data pemegang kuasa Data pembayaran sewa
Data perjanjian sewa
Data box Data detail sewa
Data sewa Data detail sewa
Data kunjungan nasabah
Data detail sewa Data sewa Nasabah Kepala Cabang 1.1 Pembukaan Penyewaan SDB 1.2 Transaksi Kunjungan 1.3 Transaksi Keluar 1.4 Membuat Laporan Data_nasabah Data_kunjungan 1.5 Memberi kuasa pada pemegang kuasa Data_sewa pemegang_kuasa Detail_sewa Detail_box Data_box 1.6 Transaksi_ sewa
Gambar DFD Level 0 Safe Deposit Box
3.5 Kendala Perancangan
Kendala yang ditemukan selama melakukan praktek kerja lapangan, bertujuan untuk merancang sistem untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan, akan tetapi dalam tahap implementasi terdapat beberapa kendala di antaranya:
1. Kerahasiaan data yang ada pada perusahaan sangat terjaga sehingga adanya kemungkinan data yang didapat kurang lengkap.
2. Item yang dimasukan terlalu banyak sehingga dapat menambah waktu proses.
4.1 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan Data
Setelah melakukan analisa terhadap sistem yang bekerja dan juga melakukan perancangan pada perangkat lunak yang akan dibuat dan diterapkan pada perusahaan tersebut, akan dilakukan perancangan perangkat lunak sehingga semua data yang dihubungkan dalam implementasi akan dibuat menjadi terintegrasi sehingga saat digunakan bisa berjalan dengan baik untuk memecahkan persoalan yang ada di perusahaan.
Physical Data Model
4.2 Struktur Tabel
Pada gambar IV.1 bisa dilihat bahwa struktur tabel sudah terbentuk, kurang lebih inilah yang akan menjadi database dalam perangkat lunak yang sedang dibuat ini , pada tabel ERD di BAB III terdapat hanya 5 tabel tetapi saat menjadi Physical Data Model bertambah menjadi 7 table dikarenakan aturan kardinalitas relasi yang mengharuskan relasi “many to many” menjadi sebuah table baru, sehingga pada dua table baru tersebut primary key dari masing – masing tabel.
Gambar Struktur Tabel
4.3 Otorisasi Data
Dalam penggunaan aplikasi tentu saja ada otoritas atau hak akses bagi siapa saja yang menggunakan perangkat lunak tersebut, sehingga dengan adanya otorisasi data keamanan dan kerahasiaan data bisa terjaga dengan baik, hal ini juga bisa menghindari ancaman system dari luar, untuk perangkat lunak ini terdapat otorisasi data sebagai berikut:
Tabel IV.8 Tabel Otorisasi
4.5 Perancangan Prosedural
Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang perancangan procedural yang akan menggunakan tiap bagian modul dari structure chart serta menjelaskan peranannya masing – masing.
Nama Modul : Mengecek Data
Kegunaan : Untuk melakukan proses pencocokan data
Input : Data nasabah dan data Rekening Output : Biodata NASABAH dan No Rekening Algoritma : select * from NASABAH, No_Rekening
If found id_nasabah then Display NASABAH
Else if found No_Rekening then Display rekening Else
Nama Tabel
Otorisasi Data
Nama
User
C
R
U
D
Nasabah
Admin
√
√
√
√
CSO
√
Karyawan
Admin
√
√
√
√
CSO
√
Pengawas
Admin
√
√
√
√
CSO
√
Arsip
Admin
√
√
√
√
CSO
√
Pemakaian
Admin
√
√
√
√
CSO
√
BOX No_box kode_ukuran Harga_Sewa Status Detail_sewa * no_sewa Nobox Lama_sewa Biaya_sewa tgl_mulai Harga_Box Kode_Ukuran Harga_Sewa Jaminan_Kunci Ukuran_Inchi Kunjungan id_nasabah No_box tgl_kunjungan keterangan Nasabah ID_Nasabah Nama Alamat No_tlp [No Rekening] PemegangKuasa ID_Nasabah Kuasa Status Alamat No_tlp Petugas ID_Petugas Password Nama Jabatan Sewa * no_sewa ID_Petugas ID_Nasabah No_box TanggalDisplay(Not Valid) Nama Modul : Mencocokan Data
Kegunaan : Untuk melakukan proses penempatan data
Input : Data Nasabah dan No Rekenign Output : data valid(Data Yang Sesuai) Algoritma : if nasabah no rekening then
Write (penempatan) Else If
Display (Not Valid) Nama Modul : Laporan
Kegunaan : Menampilkan Laporan Nasabah Input : Tanggal awal , tanggal akhir, perusahaan, nasabah, transaksi
Output : Report
Algoritma : if tanggal awal < tanggal akhir Display (Select * from pembukaan, NASABAH, Perusahaan)
5.1 Implementasi
Tabel V.1 Jadwal Implentasi
5.1 Gantt Chart
Gantt chart adalah suatu alat yang bernilai khususnya untuk proyek – proyek dengan jumlahb anggota tim yang sedikit, proyek mendekati penyelesaian dan beberapa kendala proyek.
Tabel V.2 Gantt Chart
AKTIF
ITAS
BULAN
MARET
BULAN
APRIL
BULAN
MEI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2
3
4
5
6
7
8
5.2 Lingkup Batasan1. Perangkat lunak hanya mencatat data nasabah, petugas,transaksi dan laporan.
2. Perangkat lunak yang dibuat untuk melakukan pembukuan nasabah pada perusahaan.
Kode Aktifitas Keterangan Aktifitas Waktu (Minggu) Predesecor Es Ef 1 Menyiapkan dan instalasi hardware software 1 0 0 0 2 Pembuatan database dan modul program 2 1 1 1 3 Evaluasi database dan model program 2 2 2 2 4 Tes program 1 3 1 1 5 Evaluasi program 3 3 1 3 6 Pelatihan penggunaan program 2 5 2 2 7 Implementasi program 1 6 1 1 8 Evaluasi Program 1 7 1 1
5.3 Implementasi Program
Implementasi dialog screen merupakan suatu tampilan dari suatu aplikasi yang berupa form-form dan beberapa dialog box yang telah dijadikan project perangkat lunak yang nantinya bisa di jadikan sebagai alat bantu menjalankan aplikasi.
Uraian cara penggunaan :
Isi Nama User sesuai dengan data yang sudah
ada pada database, berikut isikan dengan
Password.
Klik tombol OK untuk dapat masuk ke Menu admin. Jika pengisian Nama dan Password benar maka akan muncul pesan “LOGIN BERHASIL”.
Uraian cara penggunaan :
Pilih MenuBar untuk bisa masuk dan memilih form yang diperlukan.
Uraian cara penggunaan :
3. Isikan Password, Konfirmasi, Nama dan jabatan apakah sebagai Admin atau sebagai CSO, sehingga secara otomatis akan di di beri ID Petugas.
4. Tekan tombol SAVE untuk menyimpan dan tombol lain sesuai dengan fungsinya.
Uraian cara penggunaan :
a. Tekan tombol NEW, Pilih kode ukuran (A,B,C) secara otomatis akan di beri Box No, keterangan Harga Sewa dan Jaminan Kunci.
b. Tekan tombol SAVE, kemudian akan muncul informasi di bawah form box.
Uraian Cara Penggunaan :
a. Tekan tombol NEW, ketikan data nasabah pada kolom cari.
b. Secara otomatis akan muncul No.Rek, masukan Kode Ukuran atau bisa di lihat daftar box yang kosong di Tombol cek box. Dan akan akan memberikan informasi jumlah biaya yang harus di bayar.
5.4 Kesimpulan
Terdapat fasilitas login yang membatasi hak akses pengguna, sehingga akan meminimalisir manipulasi laporan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.