• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN STRUKTUR INDUSTRI MANUFAKTUR MENUJU AKSELERASI PEMBANGUNAN INDUSTRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUATAN STRUKTUR INDUSTRI MANUFAKTUR MENUJU AKSELERASI PEMBANGUNAN INDUSTRI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTUR JENDERAL BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR

PENGUATAN STRUKTUR INDUSTRI MANUFAKTUR

MENUJU AKSELERASI PEMBANGUNAN INDUSTRI

Pada Acara :

“Raker Kemenperin Tahun 2013”

Jakarta, 12 Februari 2013

1. PERTUMBUHAN EKONOMI & SUB SEKTOR INDUSTRI

Sumber: BPS diolah Kemenperin

Pada Tahun 2012, PDB Industri Non Migas berada diatas PDB Ekonomi Nasional, yaitu sebesar 6.40% dibanding PDB Ekonomi Nasional sebesar 6,23%.

Cabang Industri yang berperan besar pada pertumbuhan industri adalah Makanan, Minuman dan Tembakau (36.4%), Alat Angk, Mesin & Peralatannya (27.1%), dan Pupuk, Kimia & Barang dari karet (12,6%). Oleh karena itu, dibutuhkan pertumbuhan yang lebih besar pada cabang-cabang tersebut. 5.86 5.27 5.15 4.05 2.56 5.12 6.83 6.40 5.69 5.51 6.32 6.01 4.63 6.20 6.46 6.23 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Pertumbuhan Industri Pengolahan Non-Migas Pertumbuhan Ekonomi 6,40 6,23

(2)

3

2. PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS MENURUT

CABANG-CABANG INDUSTRI

LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1). Makanan, Minuman dan Tembakau 5,05 2,34 11,22 2,78 9,14 7,74 2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki -3,68 -3,64 0,60 1,77 7,52 4,19 3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. -1,74 3,45 -1,38 -3,47 0,35 -2,78 4). Kertas dan Barang cetakan 5,79 -1,48 6,34 1,67 1,40 -5,26 5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 5,69 4,46 1,64 4,70 3,95 10,25 6). Semen & Brg. Galian bukan logam 3,40 -1,49 -0,51 2,18 7,19 7,85 7). Logam Dasar Besi & Baja 1,69 -2,05 -4,26 2,38 13,06 6,45 8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9,73 9,79 -2,87 10,38 6,81 6,94 9). Barang lainnya -2,82 -0,96 3,19 3,00 1,82 -1,00 Industri Non Migas 5,15 4,05 2,56 5,12 6,74 6,40 Produk Domestik Bruto (PDB) 6,35 6,01 4,63 6,22 6,49 6,23 Sumber : BPS diolah Kemenperin;

Pertumbuhan cabang industri non-migas secara kumulatif hingga tahun 2012 yang tertinggi dicapai oleh

Industri Pupuk, Kimia & Barang dari Karet

sebesar

10,25%, Industri Semen & Barang Galian Bukan

Logam

sebesar

7,85%, Industri Minuman & Tembakau

sebesar

7,74%, Industri Alat Angkut, Mesin

& Peralatannya

sebesar

6,94%, Industri Logam Dasar Besi & Baja

sebesar

6,45%

dan

Tekstil, Brg.

kulit & Alas kaki

sebesar

4,19%

.

Indikator Pembangunan Industri

2011

2012

2013

2014

Pertumbuhan Sektor Industri (%)

5.83

(6.22)

6.74

7.66

8.59

Pertumbuhan Industri Non-Migas (%)

6.07

(6.83)

7.05

8.02

9.00

Porsi Produk Industri Pada Ekspor

Non-Migas (%)

52.8

(75.4)

55.8

58.8

61.9

Porsi Pekerja di Sektor Industri (%)

13.1

(13.1)

13.6

14.2

14.7

5,5 6,5 7,5 8,5 2011 2012 2013 2014 10,00 35,00 60,00 85,00 2011 2012 2013 2014

3. SASARAN PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI

Ket:

( ) Realisasi

(3)

TANTANGAN:

Pelemahan pasar

di

Amerika dan Uni Eropa

Ketergantungan impor

bahan baku dan

penolong

Membanjirnya

produk-produk impor

Bea masuk

yang sudah

sangat

rendah

dan

adanya isu-isu baru

dalam

Liberalisasi

(

environmental goods

,

ITA-II, dll)

TANTANGAN:

Pelemahan pasar

di

Amerika dan Uni Eropa

Ketergantungan impor

bahan baku dan

penolong

Membanjirnya

produk-produk impor

Bea masuk

yang sudah

sangat

rendah

dan

adanya isu-isu baru

dalam

Liberalisasi

(

environmental goods

,

ITA-II, dll)

PELUANG:

Potensi perbaikan ekonomi Amerika &

Jepang (proyeksi World Bank):

AS

:

1,7%

(2011) ->

2,1%

(2012)

Jepang

:

-0,7%

(2011) ->

2,4%

(2012)

Pasar dalam negeri besar:

Jumlah Penduduk:

238

juta

orang

Kelas Menengah:

134

juta

orang (56,3%)

Potensi peningkatan investasi di dalam

negeri (PMA dan PMDN)

Pertumbuhan sektor-sektor tersier:

Pengangkutan dan komunikasi :

10,32%

Perdagangan, hotel & restoran :

8,48%

Konstruksi/Bangunan

:

7,25%

Belanja pemerintah dan

CAPEX

BUMN.

PELUANG:

Potensi perbaikan ekonomi Amerika &

Jepang (proyeksi World Bank):

AS

:

1,7%

(2011) ->

2,1%

(2012)

Jepang

:

-0,7%

(2011) ->

2,4%

(2012)

Pasar dalam negeri besar:

Jumlah Penduduk:

238

juta

orang

Kelas Menengah:

134

juta

orang (56,3%)

Potensi peningkatan investasi di dalam

negeri (PMA dan PMDN)

Pertumbuhan sektor-sektor tersier:

Pengangkutan dan komunikasi :

10,32%

Perdagangan, hotel & restoran :

8,48%

Konstruksi/Bangunan

:

7,25%

Belanja pemerintah dan

CAPEX

BUMN.

4. TANTANGAN DAN PELUANG

Sasaran Peningkatan Daya Saing:

• Penciptaan lapangan kerja sebanyak 645 ribu orang per tahun

• Penciptaan lapangan usaha dan pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah • Mengurangi defisit neraca perdagangan

terutama karena tingginya ketergantungan impor terhadap barang modal

• Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengolahan sumber daya alam, baik yang berbasis agro maupun mineral

• Sebagai motor penggerak bagi pencapaian target pertumbuhan industri nasional • Untuk mencapai Key Performance Indicator

(KPI) Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Bersatu II

Instrumen Peningkatan Daya Saing

• APBN • Insentif

• Penyediaan infrastruktur Kawasan Industri • Dukungan Administratif

No

Kelompok Industri

Jenis Industri

1

Industri Padat Karya

Tekstil, Alas Kaki, Kulit,

Furniture

2

IKM

Fesyen, Kerajinan, batu mulia,

keramik, minyak atsiri, dll

3

Industri Barang Modal

Permesinan, Galangan Kapal

4

Industri berbasis SDA

Makanan dan minuman, CPO,

Kakao, Karet, Baja &

Alumunium Hulu, Rumput Laut

5

Industri Pertumbuhan

tinggi

Otomotif, elektronika dan

Telematika

6

Industri Prioritas

Khusus

Industri Gula, Industri Pupuk,

Industri Petrokimia, Industri

Berbasis Migas

FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI

(4)

7

6. EFEK BERGANDA BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR

(Kimia Dasar dan Logam Dasar)

Peningkatan Daya Saing &

Daya Tahan Industri Pengembangan

Lapangan Kerja Peningkatan Peningkatan Pendapatan Pemerintah Daerah & Kesejahteraan Sosial

Spektrum Produk Luas (Bahan Baku, Penolong,

Spektrum Produk Luas (Bahan Baku, Penolong,

Barang Modal, Barang Konsumsi)

Alih & Penguasaan Alih & Penguasaan

Teknologi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Pengembangan Wilayah & Infrastruktur Peningkatan Nilai Peningkatan Nilai Tambah

Basis Industri Manufaktur

Penghematan & Pendapatan Devisa

1. Industri Petrokimia (existing) –

Belum Terintegrasi

7. PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA DASAR

(5)

Dengan pembangunan 3 kilang baru, kebutuhan BBM, naphtha dan kondensat akan

tercukupi sehingga dapat mendukung ketahanan energi, mengurangi ketergantungan

impor, memperkuat struktur dan daya saing industri petrokimia nasional

Existing

Refinery

1,000,000 (Barrel/Day) Existing Olefin center 600,000 T/Y New Olefin Center 1,000,000 T/Y Existing Aromatic center 750,000 T/Y New Aromatic center 500,000 T/Y Existing Condensate Splitter unit 100,000 Barrel/Day L/H-Naphtha Fuel Condensate Domestic 100,000 Barrel/Day Crude oil Import 900,000 Barrel/Day Ethylene (Plastic Industry) Propylene (Plastic industry) Ethylene (Plastic industry) Propylene (Plastic industry) BBM (62.37 Million KL/Y) Paraxylene (Textile industry) Paraxylene (Textileindustry) Fuel L/H-Naphtha L/H-Naphtha

New

Refinery

3 x 300,000 (Bbl/Day) Fuel Crude oil Domestic 1,000,000 Barrel/Day Propylene Propylene Source: Inaplas, 2010 9

Plan A

Industri Petrokimia Terintegrasi

Plan B

Pembangunan Pabrik Baru

[Unit : thousand MT] Product Company 2011 Capacity 2016 Capacity Capacity Changes Remarks

Ethylene Chandra Asri Petrochemical 600 1000 400 New Plant

New Plant 0 1000 1000 New Plant

Total 600 2000 1400

Propylene Pertamina 473 823 350 Balikpapan BUG &

Chandra Asri Petrochemical 340 550 210 New Plant

New Plant 0 550 550 New Plant

Total 813 1923 1110

PE New Plant 450 600 150 New Plant

Chandra Asri Petrochemical 320 560 240 Debottlenecking

Total 770 1160 390

MEG New Plant 0 700 700 New Plant

Polychem Indonesia 220 220 0 Total 220 920 700

PP Pertamina 45 295 250 Balongan II Project

New Plant 0 600 600 New Plant

TPPI 0 300 300 New Plant

Chandra Asri Petrochemical 480 480 0 Polytama Propindo 430 430 0 Total 955 2105 1150

BD Petrokimia BD Indonesia 0 100 100 New Plant

New Plant 0 140 140 New Plant

(6)

11

• Potensi gas bumi nasional dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri

dalam negeri dalam rangka mengoptimalkan nilai tambah sesuai dengan Master

Plan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) melalui 6

koridor termasuk di Kawasan Timur Indonesia.

• Pengembangan pusat industri petrokimia dalam rangka pelaksanaan

Instruksi

Presiden No. 5 Tahun 2007

tentang Percepatan Pembangunan Papua dan Papua

Barat, dan Master Plan Perluasan dan Percepatan Pembangungan Ekonomi

Indonesia (MP3EI) di Koridor 6

• Pengembangan pusat industri petrokimia di Papua Barat menindaklanjuti surat

Gubernur Papua Barat ke Presiden RI No. 540/5GUB/GPB/2011 tanggal 18 Maret

2011 tentang Pemanfaatan Gas Tangguh, guna membangun industri berbasis gas

alam sehingga menjadi kawasan industri petrokimia yang terintegrasi.

11

2. Pengembangan Industri Petrokimia Di Tangguh – Papua Barat

Kebutuhan Gas Bumi untuk Pengembangan Industri Petrokimia

di Tangguh, Papua Barat

Produk

Kapasitas

(Ton Per Tahun)

Volume Kebutuhan Gas

MMSCFD

TCF

Urea

2,300,000

182

1.50

Methanol (bahan antara)

DME

Polypropylene

1,310,000

160,000

321,000

138

1.15

Ammonia

660,000

60

0.50

TOTAL

380

3.14*

• Total kebutuhan gas sebagai bahan baku industri Petrokimia selama 25 Tahun dengan efisiensi produksi 330 hari

per tahun

• Diperlukan jaminan pasokan gas selama 25 tahun sesuai dengan keekonomian pabrik

(7)

13

Peningkatan Nilai Tambah Pengolahan Barang Mineral

BAUKSIT

Bauxite $ 17/ton

1

Bauxite $ 17/ton

1

Alumina $350/ton

21

Alumina $350/ton

21

Aluminium $2.500/ton

148

Aluminium $2.500/ton

148

NIKEL

Ni. Ore $ 25/ton

1

Ni. Ore $ 25/ton

1

FeNi $2.574/ton

103

FeNi $2.574/ton

103

Stainless Steel $2.627/ton

105

Stainless Steel $2.627/ton

105

BIJIH BESI

Iron Ore $ 60/ton

1

Iron Ore $ 60/ton

1

Sponge Iron $350/ton

6

Sponge Iron $350/ton

6

Slab/Billet $700/ton

12

Slab/Billet $700/ton

12

TEMBAGA

Cu. Ore $80/ton

1

Cu. Ore $80/ton

1

Concentrate $3.000/ton

38

Concentrate $3.000/ton

38

Ingot $8.000/ton

100

Ingot $8.000/ton

100

*Sumber data: LME tahun 2011, diolah Kementerian ESDM

8. PENGEMBANGAN INDUSTRI LOGAM DASAR

9. KEBIJAKAN TERKAIT PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI

Kebijakan Fiskal:

BMDTP

Tax Holiday

Tax Allowance

Pembebasan PPN/

PPnBM/Bea Masuk

Restrukturisasi

Permesinan

Peningkatan

Kualitas SDM

Peningkatan

Kualitas SDM

industri

Program

P3DN

Promosi

Investasi dan

Produk Industri

Promosi

Investasi dan

Produk Industri

Program:

Low Carbon Emission

Technology

Program:

Low Carbon Emission

Technology

(8)

15

10. PROYEK-PROYEK INDUSTRI KIMIA DASAR

Proyek Petrokimia Honam,

investasi

USD 5 miliar

Proyek

Refinery

di Balongan dan Tuban,

investasi masing-masing

USD 10

miliar

Proyek Petrokimia dan Pupuk di Tangguh (Papua Barat),

investasi

USD 5

miliar

Proyek Ekstensifikasi Lahan Garam (Cheetam, PT. Garam)

di Nagekeo & Teluk Kupang (NTT), investasi

Rp 1,5 T

PT. Nippon Sokubai

investasi USD 332 juta

PT. Petrokimia Butadiene Indonesia

kapasitas 150 ribu ton/tahun dan investasi

Rp 1,5 T di Banten

PT. Chandra Asri

kapasitas 1 juta ton olefin/tahun dan investasi Rp 1,7 T di

Banten

Revitalisasi

5 pabrik pupuk urea BUMN

kapasitas 3,5 juta ton/tahun dan

investasi USD 3,7 miliar

11. INVESTASI DI INDUSTRI BERBASIS MINERAL

KOMODITAS INDUSTRI BERBASIS MINERAL BAHAN BAKU

(ton bijih) KAPASITAS (Ton/Tahun) Lokasi

BAUKSIT

Eksisting:

Belum ada

Rencana:

PT. Indonesia Chemical Alumina

(2014)

PT Antam – SGA

PT. Harita Prima Abadi

Federal Group – Dubal

1,0 juta

4,0 juta

2,0 juta

2,0 juta

0,3 juta

1,2 juta

0,5 juta

0,5 juta

Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

NIKEL

Eksisting:

PT. Vale Indonesia

Rencana

PT. Weda Bay nickel

PT. Ferronickel Halmahera Timur

(2014)

6,08 juta

6,00 juta

2,95 juta

60,8 ribu

60,0 ribu

29,5 ribu

Sulawesi Selatan

Maluku Utara

Maluku Utara

(9)

17

KOMODITAS INDUSTRI BERBASIS MINERAL BAHAN BAKU

(ton bijih) KAPASITAS (Ton/Tahun) LOKASI

BESI

Eksisting: Belum ada Rencana:

PT. Meratus Jaya Iron & Steel (2013) PT. Sebuku Iron Lateritic Ore PT. Krakatau Posco (2014) PT. Krakatau Steel PT. Batulicin Steel

PT. Delta Prima Steel (2013) PT. Jogja Magasa Iron PT. Indoferro (2013) 1,0 juta 2,0 juta 3,0 juta 3,0 juta 1,0 juta 0,3 juta 2,0 juta 1,0 juta 0,3 juta 1,0 juta 1,5 juta 1,5 juta 0,5 juta 0,1 juta 1,0 juta 0,5 juta Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Banten Banten Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan Yogyakarta Banten

TEMBAGA

Eksisting: PT. Smelting Gresik Rencana: PT. Nusantara Smelting PT. Global Investindo PT. Indosmelt 1,00 juta 0,80 juta 1,20 juta 0,40 juta 0,30 juta 0,20 juta 0,30 juta 0,10 juta Jawa Timur Kalimantan Timur Papua Sulawesi Selatan

INVESTASI DI INDUSTRI BERBASIS MINERAL

(10)

19

PERKEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI NON-MIGAS SAMPAI

SEPTEMBER TAHUN 2012

No URAIAN 2009 2010 2011 Januari-Desember

Peruba-han (%) 2011 2012

1 Pengolahan Kelapa/Kelapa Sawit 12,924.9 17,253.8 23,179.2 23.179,2 23.369,9 0,94 2 T e k s t i l 9,245.1 11,205.5 13,234.0 13.234,0 12.445,9 -5,96 3 Besi Baja, Mesin-mesin dan

Otomotif

8,701.1 10,840.0 13,191.7 13.191,7 14.700,6 11,44 4 Pengolahan Karet 5,020.2 9,522.6 14,540.4 14.540,4 10.817,6 -25,60 5 Elektronika 7,899.6 9,254.6 9,536.4 9.536,1 9.445,6 -0,95 6 Pengolahan Tembaga, Timah dll. 4,241.5 6,506.0 7,501.0 7,501.0 5.395,6 -28,07 7 Pulp dan Kertas 4,272.4 5,708.2 5,769.0 5,769.0 5.517,6 -4,36 8 Kimia Dasar 3,161.2 4,577.7 6,119.8 6,119.8 4.875,1 -20,34 9 Pengolahan Kayu 3,441.5 4,280.3 4,475.0 4,475.0 4.537,5 1,40 10 Makanan dan Minuman 2,576.4 3,219.6 4,505.2 4,505.2 4.634,4 3,07 11 Kulit, Barang Kulit dan

Sepatu/Alas Kaki

1,888.1 2,665.6 3,450.9 3,450.9 3.561,4 3,20 12 Alat-alat Listrik 2,004.6 2,657.9 2,995.1 2,995.1 3.084,9 3,00 Total 12 Besar Industri 65,376.6 87,691.8 108,497.9 108,497.9 102.422,2 -5,60 Total Industri 73,435.8 98,015.1 122,188.2 122,188.2 116.145,0 -4,95

Nilai US$ Juta

Sumber : BPS diolah Kemenperin;

PERKEMBANGAN IMPOR INDUSTRI NON-MIGAS SAMPAI

SEPTEMBER TAHUN 2012

Sumber : BPS, diolah Kemenperin

No URAIAN 2009 2010 2011 Januari-Desember

Peruba-han (%)

2011 2012

1 Besi Baja, Mesin-mesin dan Otomotif

31,683.8 43,218.6 52,471.7 52.439,4 62.605.1 19,39 2 Elektronika 10,496.7 14,176.2 16,116.8 16.165,0 16.700,9 3,32 3 Kimia Dasar 8,095.1 11,431.5 15,413.3 15.418,5 16.076,4 4,27 4 T e k s t i l 3,396.9 5,031.2 6,735.2 6.735,2 6.805,1 1,04 5 Makanan dan Minuman 2,810.6 4,514.2 6,851.9 6.851,9 6.158,9 -10,11 6 Alat-alat Listrik 2,105.8 3,142.8 3,769.1 3.794,4 4.190,4 10,44 7 Pulp dan Kertas 1,883.2 2,731.8 3,262.6 3.115,0 3.020,0 -3,05 8 Barang-barang Kimia lainnya 1,661.9 2,199.3 2,592.3 2.592,3 2.756,6 6,34 9 Makanan Ternak 1,679.1 1,871.6 2,220.5 2.220,5 2.799,8 26,09 10 Pengolahan Tembaga, Timah dll. 1,027.1 1,822.1 2,195.1 2.195,1 2.376,8 8,28 11 P u p u k 929.1 1,509.2 2,707.0 2.707,0 2.918,3 7,81 12 Pengolahan Aluminium 1.398,2 1.936,6 1.943,5 1.972,9 1,51 Total 12 Besar Industri 66,803.5 93.046,7 116.271,9 116.117,9 128.381,3 10,50 Total Industri Pengolahan 72,398.1 101,115.4 126,099.5 126.099,5 139.714,3 10,80

(11)

POHON INDUSTRI BESI BAJA

(12)

POHON INDUSTRI TEMBAGA

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, penelitian tentang financial distress dengan membandingkan antara kondisi financial distress dilihat dari sudut pandang pihak-pihak yang berkepentingan

Secara keseluruhan hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna terhadap kadar sulfametoksazol dalam darah yang ditunjukkan dengan AUC pada

Penentuan atau perhitungan posisi duga, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Dead Reckoning yang disingkat dengan DR, yaitu suatu pekerjaan untuk menentukan kedudukan

Samsuri (Dalam Anggarani, 2012:11) mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang merupakan satu rangkaian proses untuk

20% dari keseluruhan jumlah mahasiswa departemen tersebut yang terdaftar di semester yang sedang berjalan untuk Calon Anggota Independen Badan Perwakilan Mahasiswa

Ketika satu berkas cahaya sempit menimpa permukaan yang rata kita definisikan sudut datang sebagai sudut yang dibuat berkas sinar datang dan garis normal

Berdasarkan data SASPEM, total kreditur yang akan dikirimkan surat konfirmasi Debt Outstanding Position periode 31 Maret 2010 sebanyak 72 kreditur, lebih sedikit jika

1, Tahun 2015 Halaman 114 karena itu, dalam penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisis TPT di Provinsi Jawa Tengah dengan tingkat partisipasi angkatan kerja