• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Keamanan Pangan Bagi Industri Makanan dan Minuman dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Keamanan Pangan Bagi Industri Makanan dan Minuman dalam"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Keamanan Pangan Bagi

Industri Makanan dan Minuman dalam

rangka Menghadapi ASEAN

Economic

Community

2015

Disampaikan oleh :

Roy Sparringa

Badan Pengawas Obat dan Makanan

Dalam rangka Rapat Kerja Kementerian Perindustrian

Tahun 2014

(2)

OUTLINE

1

2

3

4

2

(3)
(4)

ASEAN

(Association of South East Asian

Nations) merupakan bentuk kerjasama regional

dari 10 negara di kawasan Asia Tenggara.

(5)

Pasar Bebas ASEAN 2015

4th ASEAN

Summit:

Disepakati

ASEAN

Free

Trade

Agreement

(AFTA) 2020

5th ASEAN

Summit:

Disepakati

Visi ASEAN

2020

12th ASEAN

Summit:

AFTA

dipercepat

menjadi 2015

12th ASEAN

Summit: Cetak

Biru Masyarakat

Ekonomi

ASEAN (AEC

Blueprint)

1992

1997

2007

2

0

1

5

(6)

expanding to Eastern Europe

expanding to Latin America

Main Regional FTA

Source : CIA (2007) NAFTA Population: 445 million GDP: US$15.857 trillion EU Population: 491 million GDP: US$ 14.38 trillion CHINA Population: 1.330 billion GDP PPP: US$ 6.991 trillion JAPAN Population: 127 million GDP PPP: US$ 4.29 trillion ASEAN Population: 575.5 million GDP: US$ 3.431 billion

FTA Canada – Chile 1997 FTA : Chile – Mexico 1999 FTA : USA – Chile 2004 FTA : USA – Singapore 2004 FTA : USA – Australia 2005 FTA : Mexico – Japan 2005 FTA : Chile – Brunei – NZ – Singapore 2006 MERCOSUR Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay

FTAA

(by 2005) under negotiation NAFTA U.S.A., Canada, Mexico SAPTA Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan, Sri

Lanka

China - ASEAN FTA

ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) Japan-Korea FTA (under negotiation) Japan-Mexico EPA (signed agreement) Japan’s Bilaterals: Japan-Singapore EPA Japan-Philippines EPA Japan-Thailand EPA Japan-Malaysia EPA Japan-Indonesia EPA AFTA Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, Cambodia

India - ASEAN FTA

II – CECA EU-MEXICO FTA

EU

27 countries ACP-EU Countries in Africa and the Caribbean

(approx. 70 countries) Japan-Mexico EPA (signed agreement) Japan-Korea-China FTA (under negotiation)

Australia-New Zealand-ASEAN FTA

Korea - ASEAN FTA

(7)

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)

Pertimbangan:

Perdagangan intra dan extra ASEAN terus

berkembang

tumbuh kesadaran untuk

menjaga

Sentralitas ASEAN

dalam peta dunia

yang semakin mengarah pada

regionalism

.

7

(8)

2/6/2014

8

Country Intra-ASEAN trade Value Share to Extra-ASEAN trade Total trade total trade Value total trade Share to

Brunei Darussalam 2,912.1 19.6 11,910.2 80.4 14,822.3 Cambodia 3,003.8 23.4 9,840.3 76.6 12,844.1 Indonesia 99,353.2 26.1 281,579.1 73.9 380,932.3 Lao PDR 2,530.3 64.0 1,425.5 36.0 3,955.9 Malaysia 108,139.7 26.0 307,582.2 74.0 415,721.9 Myanmar 7,207.7 48.3 7,717.4 51.7 14,925.1 The Philippines 23,675.6 21.2 88,076.0 78.8 111,751.6 Singapore 205,670.9 26.5 569,481.7 73.5 775,152.6 Thailand 111,450.8 24.3 347,453.5 75.7 458,904.4 Viet Nam 34,298.1 17.2 165,284.0 82.8 199,582.1 ASEAN 598,242.2 25.0 1,790,350.0 75.0 2,388,592.3

Source : ASEAN Merchandise Trade Statistics Database (compiled/computed from data submission, publications and/or websites of ASEAN Member

States' national , ASEAN Free Trade Area (AFTA) units, national statistics offices, customs departments/agencies, or central banks)

- not available as of publication time

n.a. not applicable/not available/not compiled

Data in italics are the latest updated/revised figures from previous posting

Table. Intra- and extra-ASEAN trade, 2011

as of November 2012 ASEAN Statistics

(9)

9

Pasar Tunggal dan Basis Produksi Regional Kawasan Berdaya- saing Tinggi Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata Integrasi dengan Perekonomian Dunia

(10)

(

7 sektor barang

,

5 sektor jasa

)

Produk Pertanian (Agro)

Air travel

Otomotif

E-ASEAN

Elektronik

Perikanan

Pelayanan Kesehatan

Produk berbahan dasar karet

Tekstil & apparels

Tourism

Produk berbahan dasar kayu

Pelayanan Logistik

(11)

Pengaruh Pasar Bebas ASEAN

Daya saing produk dan jasa meningkat.

Meningkatnya ekspor dan impor produk-produk

antar negara ASEAN (Industri besar maupun

UMKM)

Tuntutan pemenuhan standar/persyaratan

keamanan produk dan regulasi di negara tujuan

ekspor (Perjanjian Saling Pengakuan atau

Harmonisasi)

Peningkatan preferensi konsumen

Perlu

peningkatan MUTU

(12)

Produk pangan prioritas dalam ASEAN MRA

Pasar Bebas 2015

belum diberlakukan

untuk semua produk

pangan olahan

(13)
(14)

Industri Besar

UMKM

Total

entitas

4.838 (0,01%)

53,823.734

(99,99 %)

53.6%

UMKM Pangan dan

Pertanian

PDB

Indonesia

Rp 935,4 T

(42,17%)

Rp 1.282,6 T

(57,83%)

Sumber: BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM (2011)

PRODUK DOMESTIK BRUTO

INDONESIA

(15)

Jumlah UMKM Menurut Wilayah Pemasaran, 2010

Kelompok

Industri

Jumlah

Unit

Dalam Negeri

Wilayah Pemasaran

(DN)

Luar Negeri

(LN)

DN + LN

Makanan

929.910

928.857

971

82

Minuman

30.395

30.395

-

-

Sumber: Pasar Bebas Asean: Peluang, Tantangan Dan Ancaman Bagi UMKM Indonesia (Tulus T.H. Tambunan), 2010. Infokop, Vol. 21, 2012.

(16)

Survei dan Intervensi UMKM Pangan

(Badan POM, 2013)

38%

47%

15%

Mikro

Kecil

Menengah

(17)

Survei dan Intervensi UMKM Pangan

(Badan POM, 2013)

Survei terhadap

1000 UMKM di 12

Propinsi

(Sumut, Sumbar,

Jambi, Lampung,

DKI Jakarta,

Jateng, Jatim,

Bali, NTB, Sulut,

Kaltim, Kalbar)

Tujuan :

melihat kesiapan

UMKM Pangan

dalam

menghadapi

Harmonisasi

ASEAN

Metode :

Wawancara dan

observasi

Tools :

Kuesioner

Hasil :

61% UMKM siap

39% UMKM

tidak siap

Menghadapi

Harmonisasi

ASEAN

17

(18)

Kategori Produk Pangan berdasar Hasil Survei

a. Sayur asin dan sayur kering b. Hasil olahan kelapa

c. Tepung dan hasil olahannya d. Minyak dan lemak

e. Selai, jeli dan sejenisnya

f. Gula, kembang gula dan madu g. Kopi, teh, coklat kering dan

campurannya

h. Bumbu

i. Rempah-rempah

j. Minuman ringan, inuman serbuk k. Hasil olahan buah

l. Hasil olahan biji-bijian dan umbi m. Es lain-lain

Pe

rs

en

tas

e

U

M

KM

-P

53,10 %

28,10%

Tepung dan hasil olahnya Hasil olahan biji-bijian dan umbi

(19)

19

Higiene Sanitasi : Lingkungan, Tempat produksi, Air,

Karyawan

Pengendalian Proses/GMP

Pelabelan

(20)

Lokasi atau lingkungan kotor

Survei dan Intervensi UMKM Pangan

(Badan POM, 2013)

(21)

Lantai, dinding, langit-langit, ventilasi kotor

Survei dan Intervensi UMKM Pangan

(Badan POM, 2013)

(22)

Peralatan produksi kotor

Survei dan Intervensi UMKM Pangan

(Badan POM, 2013)

22

Suplai air: tidak bersih,

tidak mencukupi

(23)

Fasilitas Higiene dan Sanitasi

Survei dan Intervensi UMKM Pangan

(24)

Higiene Karyawan

Survei dan IntervensiUMKM Pangan

(25)

Pemeliharaan dan Program Higiene

Survei dan Intervensi UMKM Pangan

(26)

Ruang Penyimpanan

Survei dan Intervensi UMKM Pangan

(27)

Pengendalian Proses

Survei dan Intervensi UMKM Pangan

(28)

Pelabelan Pangan

Survei dan IntervensiUMKM Pangan

(Badan POM, 2013)

(29)
(30)

30

71,36 51,54 58,31 51,48 50,24 28,64 48,46 41,69 48,52 49,76 0 20 40 60 80 100 2009 2010 2011 2012 2013 % MK % TMK

INDUSTRI PANGAN (MD)

66,99 44,14 51,62 60,69 67,07 33,01 55,86 48,38 39,31 32,93 0 20 40 60 80 100 2009 2010 2011 2012 2013 % MK % TMK Catatan :

Parameter yang diperiksa adalah :

• CPPB/GMP untuk sarana produksi MD • CPPB-IRT untuk sarana produksi IRTP

Masalah higiene perorangan dan sanitasi pengolahan merupakan temuan yang paling banyak, baik untuk produsen yang memiliki nomor MD maupun industri rumah tangga.

(31)

31

0 10 20 30 40 50 60 70 2009 2010 2011 2012 2013 69,79 65,01 67,31 68,27 66,06 30,21 34,99 32,69 31,73 33,94 % MK % TMK Pelanggaran Tahun 2013 :

• menjual pangan Tanpa Ijin

Edar sebanyak 207 sarana

• menjual pangan rusak

sebanyak 1.043 sarana

• menjual pangan kedaluwarsa

sebanyak 1.183 sarana ; dan

• menjual pangan TMK Label

sebanyak 305 sarana.

Catatan:

Dalam satu sarana bisa terjadi beberapa

pelanggaran.

(32)

32

0 5.000 10.000 15.000 20.000

2009

2010

2011

2012

2013

MS

11.135

13.279

18.633

19.480

17.708

TMS

4.354

5.428

2.967

3.032

3.105

28.11% 29.02% 13.74% 13.47% 14.92%

(33)

33

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2009 2010 2011 2012 2013 62,32 66,13 64,48 79,47 81,43 37,68 33,87 35,52 20,53 18,57 % MK % TMK JENIS PELANGGARAN n = 4.114 n = 6.277 n = 6.604 n = 3.789 n = 4.221 ‒ Tidak mencantumkan kode produksi Tidak mencantumkan Netto Tidak mencantumkan Komposisi Tidak mencantumkan Tgl Daluwarsa Tidak mencantumkan Nama & Alamat

Produsen

Klaim Menyesatkan

(34)

34

0

25

50

75

100

2009

2010

2011

2012

2013

42,11

57,65

91,85

76,61

70,10

57,89

42,35

8,15

23,39

29,90

% MK

% TMK

n = 133 n = 843 n = 7.440 n = 2.014 n = 2.087

(35)

35

KATEGORI PELANGGARAN

Iklan terkait klaim gizi dan kesehatan (menjurus

pengobatan)

Iklan dengan klaim menyesatkan

Iklan yang menggunakan kalimat superlatif,

berlebihan

Iklan yang

mencantumkan logo yang tidak berhubungan

dengan nama produk

Catatan :

Iklan yang diawasi terdiri dari iklan media cetak, media elektronik dan

0 25 50 75 100 2009 2010 2011 2012 2013 64,25 59,45 65,73 64,75 54,17 35,75 40,55 34,27 35,25 45,83 % MK % TMK n = 2.106 n = 4.543 n = 5.136 n = 5.577 n = 3.733

(36)
(37)

Forum Koordinasi

Integrasi dan sinergi potensi dan kompetensi

semua unsur: pemerintah dan swasta

Filling the gap terarah dan prioritas

37

Teknologi, SDM, Infrastruktur,

Modal dan akses pasar

(38)

Identifikasi

Rekomendasi menyiapkan UMKM

menghadapi Harmonisasi ASEAN 2015

Stakeholder

Kemen Koperasi dan UKM, Pemda,

Kementerian Perindustrian, Kementerian

Perdagangan, Kementerian Pertanian,

Kementerian Pendidikan, BSN, BPOM,

swasta-CSR, dll

(39)

Identifikasi Rekomendasi ...

Intervensi

Pelatihan, Pendampingan untuk penerapan

Higiene Sanitasi,CPMB/ GMP, inovasi dan

diversifikasi produk, mutu dan disain

kemasan

Program penghargaan dan Sertifikasi (mis:

Piagam Bintang Keamanan Pangan, Halal)

Modal, Manajemen usaha dan pemasaran

(nasional dan ekspor)

Infrastruktur : air, lokasi, sarana, lingkungan

(40)

ROY SPARRINGA

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan diameter zona hambatan yang terbentuk dari ekstrak daun beluntas terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dapat dilihat pada Gambar

Mekanisme penyisipan juga menggunakan parameter yaitu jumlah minimum pola pada area frame-frame harus sama dengan pola bit informasi yang ingin disisipkan agar dapat

Selain dilihat dari karakteristik ibu, peningkatan rerata skor total pengetahuan responden yang bermakna ini disebabkan beberapa hal, diantaranya media yang

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achivement Division ) dapat meningkatkan

Gangguan eliminasi urine (inkontinensia urine) yang berhubungan dengan penurunan sensasi, disfungsi kognitif, ketidakmampuan untuk berkomunikasi 8. Resiko

FACR berarti terjadi peningkatan aktiva tetap dengan persentase yang lebih tinggi. daripada persentase peningkatan modal

3 Bagi guru yang pernah mendapat NUPTK tetapi tidak ada dalam Daftar agar segera melaporkan ke Tim NUPTK dilengkapi tanda bukti Kartu atau yg lainnya. 4 Pengumuman ini akan

Jumlah Pengeluaran : Rp. ANGGARAN PEMBANGUNAN Jumlah Penerimaan : Rp.. Sumbangan yang diharapkan oleh Kabupaten Jembrana dari Propinsi Bali ditetapkan sebesar