STRATEGI BERSAING JAHE INSTAN PRODUK CV. INTRAFOOD
Anita Suharyati, Mohd. Harisudin, Emi Widiyanti.
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl Ir Sutami No 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./ Fax. (0271) 637457
Email : [email protected] Telp : 085728060420
Abstract : This research is aimed to know about characteristics of instant ginger products CV. Intrafood, know the competitive position of the product instant ginger CV. Intrafood, as well as to formulate competitive strategies that can be applied CV. Intrafood in marketing instant ginger. This study was used a descriptive analysis. Method of determining the location using purposive (deliberately). Data used in the study were primary data and secondary data. Methods of data analysis using CPM (competitive profile matrix) analysis. From the results of the research showed the characteristics of the product instant ginger CV. Intrafood. The competitive position of products in the instant ginger CV. Intrafood CPM analysis product positioning instant ginger CV. Intrafood the instant ginger a peaked at number 2 among the three competitors. Instant ginger products CV. Intrafood had total scores higher (2.9242) than the instant ginger product C (1.5909) and instant ginger product D (1.5303). Total score highest occupied by instant ginger product B was equal to 3.5758. Strategies that can be applied in the instant ginger product competition CV. Intrafood was to maintain the benefits of the product that is the warmth and instant ginger spiciness level, benchmark presentation of the colors look like ginger ginger instant instant C, benchmark smell, consistency, taste, after-taste with a major competitor (instant ginger B) as well as the benchmark brand name, packaging design, quality packing, color packing, the performance of the product in the packaging, and completeness label with a major competitor (instant ginger B).
Key words : Ginger drink, CPM , Benchmark.
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik jahe instan produk CV. Intrafood, mengetahui posisi bersaing jahe instan produk CV. Intrafood, serta merumuskan strategi bersaing yang bisa diterapkan CV. Intrafood dalam memasarkan produk jahe instan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive (sengaja) yaitu CV. Intrafood. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis CPM (competitive profile matrix). Dari hasil penelitian menunjukan karakteristik jahe instan produk CV. Intrafood. Hasil analisis CPM posisi jahe instan produk CV Intrafood yaitu jahe instan A menempati posisi nomor 2 diantara ketiga pesaingnya. Jahe instan produk CV. Intrafood memiliki total skor lebih tinggi (2,9242) dibanding produk Jahe instan C (1,5909) dan produk jahe instan D (1,5303). Total skor tertinggi diduduki oleh produk jahe instan B yaitu sebesar 3,5758,. Strategi yang dapat diterapkan dalam persaingan jahe instan produk CV. Intrafood adalah mempertahankan manfaat pada produk jahe instan yaitu kehangatan dan tingkat kepedasannya, benchmark tampilan warna penyajian jahe instan seperti jahe instan C, benchmark aroma, kekentalan, rasa, after taste dengan pesaing utama (jahe instan B) serta benchmark nama merek, desain kemasan, kualitas kemasan, warna kemasan, kinerja produk dalam kemasan, dan kelengkapan label dengan pesaing utama (jahe instan B).
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumberdaya alam hayati. Salah satu sumber kekayaan tersebut berasal dari banyaknya jenis-jenis tanaman obat tradisional yang berada di alam. Seiring berjalannya waktu, saat ini tren masyarakat konsumen menuntut pangan dan produk kesehatan yang aman dengan slogan ”back to nature” dengan didasari oleh kesadaran untuk mengkonsumsi pangan yang sehat. Hal ini telah meningkatkan permintaan terhadap produk rimpang organik, diantaranya jahe untuk dikonsumsi secara langsung maupun menjadi produk olahan (Balittro, 2008).
Rimpang jahe dapat
dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan minyak atsiri, kosmetik serta simplisia (bahan alamiah obat yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali pengeringan) (Setyaningrum, 2013). Khasiat jahe sebagai penghangat tubuh memiliki keunikan yang khas. Peluang pasar bagi komoditas ini sangat besar, baik di pasar lokal dengan semakin
menjamurnya industri obat,
makanan, dan minuman yang
berbahan dasar jahe, maupun di pasar internasional. Komoditas jahe digunakan sebagai bahan minuman kesehatan dalam bentuk minuman siap saji atau minuman instan yang berbentuk serbuk oleh berbagai industri baik industri kecil maupun industri besar.
Pelaku industri olahan jahe diantaranya yaitu CV. Intrafood, PT. Florisa, PT. Sidomuncul, PT. Konimex, PT. Gunung Subur dan PT. Jico Agung. Industri-industri tersebut mengolah jenis jahe sebagai minuman kesehatan, karena manfaat dan khasiatnya telah lama dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Industri-industri kecil dan besar mulai saling berkompetisi untuk
memenuhi jumlah permintaan
minuman sehat alami yang berasal dari jenis jahe ini.
Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya merek produk minuman instan yang beredar dipasaran.
Salah satu industri di kawasan Kota Surakarta, yang memproduksi minuman serbuk jahe instan adalah CV. Intrafood dengan nama merek produknya Jahe Wangi Intra. Dilatarbelakangi oleh persaingan
usaha yang semakin ketat,
diantaranya terlihat dari harga jahe instan dipasaran yang bersaing, promosi dan persaingan antar produk yang semakin gencar, baik melalui berbagai media informasi serta keterlibatan dari masing-masing produk pada event tertentu dengan tujuan dapat menarik minat konsumen.
Tabel 1 Daftar Merek Minuman Jahe Instan yang Beredar di Kota Surakarta
Nama Perusahaan Nama merek Produk
CV. Intrafood Jahe wangi Intra PT. Florisa Wedang jahe Angetsari PT. Sidomuncul Jahe wangi Sidomuncul PT. Konimex
PT. Gunung Subur
Sari jahe Herbadrink
Jahe wangi Kepala Djenggot PT. Jico Agung Jahe wangi Miwon
Banyaknya jenis pilihan merek jahe instan yang ada di pasaran saat
ini dengan keunggulan dan
karakteristik masing-masing produk ditawarkan, membuat konsumen dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Dalam menjalankan strategi yang kompetitif, perusahaan diharapkan terus menerus mengetahui dan memantau pesaing. Tujuannya adalah agar perusahaan mengetahui keunggulan pesaing serta dimana letak kelemahannya. Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing dan terus menerus dipantau dengan cara membandingkan atribut produk pesaing yaitu : rasa, aroma, warna penyajian, manfaat, kekentalan, after taste, nama merek, desain kemasan, kualitas kemasan, warna kemasan, kinerja produk dalam kemasan serta kelengkapan label. Hal ini penting dilakukan agar perusahaan mampu bersaing dipasaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui
karakteristik jahe instan produk CV. Intrafood, mengetahui posisi bersaing jahe instan produk di CV. Intrafood, merumuskan strategi bersaing yang bisa diterapkan CV. Intrafood dalam memasarkan produk jahe instan.
METODE PENELITIAN
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Teknik pelaksanaan dalam penelitian ini
adalah studi kasus, yaitu
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail
(Surakhmad, 1998). Metode
penentuan obyek penelitian dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja. Penelitian ini dilakukan di CV. Intrafood. Sebagai pelopor minuman jahe di Indonesia, CV. Intrafood sedang meningkatkan
penjualan produknya dengan
menerapkan strategi bersaing melawan kompetitor produk sejenis di pasaran.
Tabel 2. Data Penjualan Jahe Instan Produk CV. Intrafood Januari-Desember Tahun 2012
Produk Bulan
Jahe instan dos besar (24 dos x 20 bks) Jahe instan dos kecil (24 dos x 5 bks) Jahe instan metalized (40 pak x 10 bks) Jahe instan metalized (40 pak x 5 bks) Jumlah per bulan (karton) Januari 1584,71 1105,67 10092,23 656,00 13438,61 Februari 2110,58 855,00 8918,98 473,40 12357,96 Maret 1664,13 638,42 11031,38 156,00 13489,92 April 1293,83 770,00 11079,35 373,10 13516,28 Mei 1052,08 744,33 9313,95 156,55 11266,92 Juni 895,79 775,21 13239,33 0 14910,33 Juli 1465,63 1108,04 13281,98 0 15855,64 Agustus 447,79 226,33 6419,58 0 7093,70 September 1344,42 926,79 13385,64 0 15656,63 Oktober 2100,33 1130,08 7602,18 0 10832,59 Nopember 1417,17 573,83 8876,98 0 10867,98 Desember 1082,79 817,63 9529,83 0 11430,24
Informan dalam penelitian ini adalah informan yang benar-benar
mempunyai kredibilitas dan
pemahaman yang mendalam
mengenai produk jahe instan di CV. Intrafood yaitu manajer pemasaran, dengan alasan sudah sering ke lapang dan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Pengambilan panelis dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu orang-orang yang bersedia menilai dan merasakan untuk mengetahui gambaran dan posisi produk jahe instan dan produk pesaing. Panelis yang dipilih sebanyak 30. Panelis tersebut merupakan panelis dewasa yang tidak terlatih. Syarat dari panelis tersebut adalah orang dewasa yang tidak alergi terhadap produk olahan jahe. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
Posisi Bersaing.
Untuk mengetahui posisi jahe instan produk CV. Intrafood terhadap pesaing di digunakan analisis CPM (Competitive profil Matrix). Penilaian CPM diukur berdasarkan faktor penentu keberhasilan yang dianalisis meliputi rasa, aroma, warna setelah penyajian, manfaat, kekentalan, after taste, nama merek,
desain kemasan, kualitas kemasan, warna kemasan, kinerja produk dalam kemasan, serta kelengkapan label.
Selanjutnya dilakukan
penentuan bobot dari masing-masing faktor keberhasilan penting, dimana setiap faktor yang diukur dalam skala (bobot) yang sama untuk setiap perusahaan, namun dengan peringkat bervariasi sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis komparatif. Bobot dalam CPM berkisar dari 0,0 yang berarti tidak penting dan 1,0 yang berarti penting. Jumlah dari semua bobot dari faktor-faktor yang dianalisis harus sama dengan 1,0. Penilaian peringkat oleh panelis diantara angka 1 sampai dengan 4, dimana 4 = sangat kuat, 3 = kuat, 2 = lemah, dan 1 = sangat lemah. Peringkat dari ke 30 panelis kemudian diambil peringkat yang paling banyak (nilai modus) selanjutnya dikalikan dengan bobot
dari masing-masing faktor
keberhasilan penting untuk setiap produk yang dibandingkan. Nilai tertimbang/nilai terbobot (skor) adalah hasil yang dicapai setelah masing-masing bobot dikali dengan masing-masing nilai peringkatnya. Tabel 3. Matriks Profil Kompetitif.
Faktor-Faktor Keberhasilan Penting
Bobot Jahe Instan A Jahe Instan B Jahe Instan C Jahe Instan D Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor 1.
2. 3. dst Total
Strategi Bersaing
Strategi bersaing dirumuskan dengan melihat pada hasil CPM (Competitive Profile Matrix). perusahaan dengan total skor tertinggi sebagai dasar perumusan strategi. Benchmarking, adalah alat manajemen yang telah banyak digunakan untuk mengidentifikasi
dan meningkatkan kemampuan
pemasaran yang berharga (Vorhies & Morgan, 2005). Benchmarking pada dasarnya belajar dari orang lain denganmenggunakan pengetahuan dan pengalaman orang lain untuk memperbaiki organisasi. Hal ini dilakukan dengan menganalisis kinerja dan mencatat kekuatan dan kelemahan organisasi dan menilai apa yang harus dilakukan untuk peningkatan sebuah organisasi (Lankford, 2000).
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Karakteristik Jahe Instan Produk CV. Intrafood
Karakteristik jahe instan produk CV. Intrafood yang telah dinilai oleh panelis adalah sebagai berikut : Panelis menilai warna cairan produk jahe instan produk CV.
Intrafood sudah pas yang
mencerminkan bahan aslinya yaitu jahe identik dengan warna cokelat. Atribut aroma pada jahe instan dinilai oleh panelis sudah kuat dan panelis menyukai aroma kuatnya jahe pada produk jahe instan produk CV. Intrafood. Tampilan minuman jahe instan produk CV. Intrafood dinilai oleh panelis sudah cukup baik dengan cairan minuman yang kental/pekat berisi sari pati jahe. Atribut rasa jahe instan produk CV. Intrafood dinilai oleh panelis sudah pas karena rasa jahenya cukup kuat
dan rasa pemanisnya terasa tidak berlebihan. Jahe instan produk CV. Intrafood memiliki manfaat yaitu sensasi hangat dan pedas yang begitu kuat. Rata-rata panelis menilai jahe instan produk CV. Intrafood tidak menimbulkan after taste efek pahit setelah diminum sehingga panelis menilai jahe instan produk CV. Intrafood aman apabila dikonsumsi. Rata-rata panelis menilai merek jahe instan produk CV. Intrafood kurang terkenal namun pengunaan huruf dan nama yang tertera pada kemasan dinilai sudah dapat dibaca dengan jelas, penulisan tipografi cukup menarik perhatian panelis. Desain kemasan yaitu corak batiknya sudah dikenal memenuhi kemasan bagian depan, visualisasi gambar jahe kurang, mudah dibuka. Panelis menilai kualitas kemasan jahe instan produk CV. Intrafood tidak kaku. Warna kemasan jahe instan produk CV. Intrafood kuning kecoklatan. Kinerja produk didalam terkesan lengket dengan kemasan luar. Kondisi ini dipengaruhi oleh keadaan granul pada proses awal pembuatan, suhu udara didalam kemasan, proses pemasukan kedalam kemasan serta kualitas kemasan. Label yang tertera pada kemasan jahe instan produk CV. Intrafood yaitu : deskripsi produk, saran penyajian, komposisi, kejelasan tanggal kadaluarsa, berat tiap sachet dan izin Depkes. Hal ini dinilai panelis masih kurang yaitu tidak adanya label halal MUI, pencantuman nilai gizi pada kemasan sachet, khasiat dalam mengkonsumsi jahe instan serta tidak adanya layanan costumer service.
Posisi bersaing jahe instan produk di CV. Intrafood
Analisis CPM (Competitive Profil Matrix)
Tabel 4. Matriks Profil Kompetitif Persaingan Produk Jahe Instan
Sumber : Hasil Analisis Data 2013
Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui bahwa bahwa jahe instan produk CV. Intrafood yaitu jahe instan A memiliki posisi nomor 2 diantara produk jahe instan yang paling diminati panelis dengan total skor sebesar 2,9242. Total skor tertinggi diduduki oleh produk jahe instan B yaitu sebesar 3,5758, karena memang dari segi harga merupakan paling tinggi dari harga produk jahe instan lain. Hasil ini menunjukkan bahwa jahe instan produk CV. Intrafood memiliki total skor lebih tinggi yaitu sebesar (2,9242) serta lebih unggul dibanding jahe instan C (1,5909) dan produk jahe instan D (1,5303) namun kalah dengan produk jahe instan B (3,5758).
Strategi Bersaing Jahe Instan Produk CV. Intrafood.
Strategi bersaing yang dapat dirumuskan untuk jahe instan produk CV. Intrafood menjadi dua yaitu produk dan kemasan. Untuk strategi produk yaitu : Mempertahankan manfaat pada produk jahe instan
yaitu kehangatan dan tingkat kepedasannya.
Produk jahe instan identik dengan sensasi hangat setelah diminum. Jahe instan produk CV. Intrafood berdasarkan penilaian panelis unggul pada atribut manfaat yaitu sensasi hangat dan pedas setelah dirasakan, dan hal ini perlu untuk dipertahankan untuk menjaga kepercayaaan konsumen jahe instan produk CV. Intrafood. Konsumen akan menganggap produk jahe instan yang paling hangat dan pedas setelah dirasakan merupakan produk yang asli/murni dari bahan jahe.
1. Benchmark tampilan warna penyajian jahe instan seperti jahe instan C.
Benchmark merupakan suatu rujukan atau standar pengukuran sebagai perbandingan, yang diakui sebagai standar mutu tinggi (standart of excellence) untuk praktek bisnis tertentu (Watson, 1997). Warna minuman yang cenderung mirip dengan warna asli bahan pembuatnya
No
Faktor-Faktor Keberhasilan
Penting
Bobot
Jahe instan A Jahe instan B Jahe instan C Jahe instan D Perin gkat Skor Pering kat Skor Pering kat Skor Pering kat Skor 1 Warna penyajian 0,1061 3 0,3182 2 0,2121 4 0,4242 1 0,1061 2 Aroma 0,1212 3 0,3636 4 0,4848 2 0,2424 1 0,1212 3 Kekentalan 0,0909 3 0,2727 3 0,2727 2 0,1818 1 0,0909 4 Rasa 0,1515 3 0,4545 4 0,6061 1 0,1515 2 0,3030 5 Manfaat 0,1212 4 0,4848 3 0,3636 1 0,1212 1 0,1212 6 After Taste 0,0606 3 0,1818 4 0,2424 2 0,1212 1 0,0606 7 Nama merek 0,1364 3 0,4091 4 0,5455 1 0,1364 2 0,2727 8 Desain kemasan 0,0303 3 0,0909 4 0,1212 1 0,0303 1 0,0303 9 Kualitas kemasan 0,0455 2 0,0909 4 0,1818 1 0,0455 3 0,1364 10 Warna kemasan 0,0455 3 0,1364 4 0,1818 1 0,0455 1 0,0455 11 Kinerja produk dalam kemasan 0,0758 1 0,0758 4 0,3030 1 0,0758 3 0,2273 12 Kelengkapan label 0,0152 3 0,0455 4 0,0606 1 0,0152 1 0,0152 Total 1,0000 2,9242 3,5758 1,5909 1,5303
akan lebih dipilih. Warna minuman produk jahe instan produk CV.
Intrafood sudah pas yang
mencerminkan bahan aslinya yaitu jahe identik dengan warna cokelat namun perlu untuk benchmark tampilan warnanya seperti jahe instan C (cokelat tua) sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap jahe instan produk CV. Intrafood ; Benchmark aroma, kekentalan, rasa, after taste dengan pesaing utama (jahe instan B). Jahe memiliki sifat khas yaitu
beraroma harum menyengat.
Semakin kuat dan tajam aroma jahe menandakan bahwa produk tersebut benar-benar asli, alami dan aman dikonsumsi. Kekentalan pada minuman jahe instan menandakan berkualitasnya produk tersebut dibandingkan dengan produk jahe instan yang encer. Kualitas produk yang baik dihasilkan dari awal sampai akhir produksi sehingga akan
memberikan kepuasan bagi
konsumen. CV. Intrafood sebaiknya benchmark kekentalan dengan pesaing utama dengan selalu menjaga dan memperhatikan kualitas dari produk jahe instan yang diproduksi. CV. Intrafood bisa mengaplikasikan benchmark rasa jahe instan dengan pesaing kuncinya (jahe instan B) yaitu dengan menambah kadar gula sehingga didapatkan produk jahe instan yang lebih manis. Kebanyakan orang menyukai rasa manis karena bisa menimbulkan efek segar. Rasa jahe yang kuat perlu dipertahankan oleh CV. Intrafood. Dari perpaduan kandungan jahe yang tinggi dan kadar gula yang pas menghasilkan produk minuman jahe instan yang enak. Dengan benchmark aroma,
kekentalan, rasa, after taste dengan pesaing utama diharapkan CV. Intrafood bisa unggul posisi bersaingnya dipasaran serta berkembang menjadi usaha skala besar dan dapat meningkatkan jumlah produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk strategi kemasan yaitu dengan Benchmark merek, desain kemasan, kualitas kemasan, warna kemasan, kinerja
produk dalam kemasan, dan
kelengkapan label dengan pesaing utama (jahe instan B). Strategi penguatan citra merek (branding) dari produk jahe instan produk CV. Intrafood sebagai langkah strategis untuk menahan konsumen agar tetap loyal, setia, bangga, dan puas dengan cara memasarkan dan menjual secara experiential (pengalaman) kepada para konsumen jahe instan baru melalui berbagai promosi. Suatu desain kemasan klasik yang terlihat elegan, mahal serta tampak seperti kemasan produk luar negri yang berkualitas akan lebih dipilih konsumen. Selain itu juga bisa dibuat kemasan sachet yang bersih, praktis,
simpel, tidak mudah
rusak/mengkerut serta kemudahan dalam membuka produk tanpa menggunakan alat bantu sperti pisau dan gunting. Benchmark kemasan jahe instan produk CV. Intrafood
yaitu dengan lebih banyak
menampilkan visual bahan-bahan yang digunakan dan menampilkan ilustrasi kesegaran jahe.
Benchmark warna kemasan dengan memberikan warna yang cerah mencolok dan mengkilap pada
produk jahe instan karena
berdasarkan hasil penelitian, warna produk jahe instan CV. Intrafood dominan cokelat, di mana warna
kemasan produk jahe instan pesaing juga dominan warna orange-cokelat. Hal ini menyebabkan produk CV. Intrafood tidak terlihat perbedaan signifikan dengan produk pesaing sehingga kurang memikat perhatian
konsumen jika disejajarkan
bersamaan dengan produk pesaing. Benchmark kinerja produk dalam kemasan CV. Intrafood dapat meningkatkan citra prestisius kemasan dengan menekankan pada kualitas bahan dari alumunium yang dilapisi plastik srink yang digunakan
dengan menambah ketebalan,
memperhatikan dan mengontrol granul jahe dan dasaran gula hingga pada saat proses pemasukan kedalam kemasan, serta mengontrol kondisi udara didalam kemasan supaya tidak terkesan lengket dengan kemasan sehingga kemasan menjadi lebih menarik.
Benchmark logo “alami” dan “jamu” dengan gambar daun warna hijau segar bisa ditambahkan untuk memperkuat citra keaslian dan keamanan jahe instan produk CV. Intrafood. Selain itu CV. Intrafood bisa mengoptimalkan label layanan konsumen kemasan bagian belakang
dengan menyediakan saluran
komunikasi baik dalam bentuk alamat surat, nomor layanan telepon,
sedangkan untuk menjangkau
keluhan konsumen secara lebih luas menggunakan layanan internet berupa website resmi dan alamat email. Layanan yang tersedia adalah untuk mempertahankan loyalitas konsumen.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian Strategi Bersaing Jahe Instan Produk CV. Intrafood
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Karakteristik jahe instan produk CV. Intrafood yang telah dinilai oleh panelis ; Hasil analisis CPM posisi jahe instan produk CV. Intrafood yaitu jahe instan A menempati posisi nomor 2 diantara ketiga pesaingnya. Jahe instan produk CV. Intrafood memiliki total skor lebih tinggi (2,9242) dibanding produk jahe instan C (1,5909) dan produk jahe instan D (1,5303). Total skor tertinggi diduduki oleh produk jahe instan B yaitu sebesar 3,5758, ; Strategi bersaing yang dapat dirumuskan untuk jahe instan produk CV. Intrafood adalah sebagai berikut : Mempertahankan manfaat pada produk jahe instan yaitu
kehangatan dan tingkat
kepedasannya., Benchmark tampilan warna penyajian jahe instan seperti jahe instan C, Benchmark aroma, kekentalan, rasa, after taste dengan pesaing utama (jahe instan B).
Benchmark nama merek, desain kemasan, kualitas kemasan, warna kemasan, kinerja produk dalam kemasan, dan kelengkapan label dengan pesaing utama (jahe instan B).
Saran
Saran yang dapat diberikan mengenai persaingan produk jahe instan CV. Intrafood antara lain sebagai berikut : Merubah ijin edar produk yang semula P-IRT menjadi POM TR (Obat tradisional produksi dalam negeri) sehingga akan
meningkatkan kepercayaan
konsumen pada produk jahe instan
yang dibeli; Mencantumkanm
khasiat/ manfaat konkrit dari mengkonsumsi produk jahe instan sehingga konsumen tahu manfaat yang didapatkan dan tidak ragu
untuk mengkonsumsi; Mempromosikan perusahaan dan produk jahe instan dengan cara mensosialiasikan melalui iklan di media cetak dan elektronik sehingga diharapkan masyarakat mengenal dan mengetahui jahe instan beserta
manfaatnya; Mengoptimalkan
layanan konsumen pada label
kemasan dengan menyediakan
saluran komunikasi baik dalam bentuk alamat surat, nomor layanan telepon, website serta alamat email. Layanan konsultasi yang dibuat pada website CV. Intrafood sebaiknya terus diupdate serta menyediakan informasi yang berhubungan dengan jahe seperti ginger articles, ginger recipes, ginger benefit, dan ginger pedia. Semakin update-nya website CV. Intrafood dapat menarik lebih banyak pengunjung situs serta membuat produk jahe instan semakin dikenal sehinga setiap keluhan konsumen mampu ditampung demi perbaikan produk jahe instan.
DAFTAR PUSTAKA
Balittro. 2008. Budidaya Organik Tanaman Jahe. Zingiber officinale Rosc. Bogor.
Setyaningrum H D, Saparinto C. 2013. Jahe. Penebar Swadaya. Depok.
Surakhmad, W. 1998. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. CV. Tarsito. Bandung.
Vorhies D W, Morgan N A.2005. Benchmarking Marketing Capabilities for Sustainable Competitive Advantage. Journal of Marketing. Vol 69. No. 80.
Lankford. 2000. Benchmarking : Understanding the Basic. The Coastal Business Journal. Vol.1, No. 1
Watson G H. 1997. Strategic Benchmarking : Mengukur Kinerja Perusahaan Anda Dibandingkan Perusahaan-Perusahaan Terbaik Dunia. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.