• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DAN PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PENYUSUNAN RDK RDKK YOYON HARYANTO WIDA PRADIANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DAN PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PENYUSUNAN RDK RDKK YOYON HARYANTO WIDA PRADIANA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DAN

PERAN PENYULUH PERTANIAN

DALAM PENYUSUNAN RDK – RDKK

YOYON HARYANTO

WIDA PRADIANA

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

2014

(2)

ABSTRACT

This research aimed to describe the level of participation of farmergroup members in preparing and analyzing the RDK-RDKK of farmergroup influence member participation and the role of agriculture extension field in preparation RDK-RDKK. This research was conducted in the farmergroup in the Cianjur district, west Java Province. Data was collected for 3 Months, starting in November of 2013, then resumed in March and ending in April 2014. Population in this study are farmers who are members of as many as 415 people of further of groupfarmers.

Samples were taken from three villages closest to the location BPP slugs districts, namely : Ciputri, Ciherang and the Cipendawa Villages. Sampling was done by using purposive sampling technique that was selected 30 research respondents. Data were analyzed descriptively, analyzed Kendall’s coofficient of concordance – W was used to determine the level of participation of farmers when drafting RDK-RDKK and path analysis were used to anlyze the effects of both variables in the preparation of the RDK-RDKK.

The results showed that the participation of farmergroup members in the preparation of the RDK-RDKK of the three indicators in the range of 1.92 – 2.10 or can be interpreted that the general level of participation of farmer group members were in the low category, while the role of agricultural extension as a facilitator in the preparation of the RDK-RDKK activity was expected exixtece and role as a mentor and successor in the preparation of RDK-RDKK dokuments.

Factors that influence directly in the preparation of the RDK-RDKK was the role of agricultural extension as a good facilitator in guiding and guiding farmergroup members and to plan, implement and evaluate the preparation of the RDK-RDKK, while the participation of farmergroup members were still low due to limited understanding and knowledge of the RDK-RDKK be a factor that doesnt have a direct influence in the drafting of the RDK-RDKK document.

The Results can be recommended several things related to : 1) requaired special training for farmers to prepare RDK-RDKK that right, accordance with the format, so that farmers know the needs of farming independently so it doesnt depend on agricultural extension, 2) required enrichment back to the agricultural extension workers on how be a good facilitator need to plan farmergroup of surrogate, compiled in accordance with the format and not project oriented and able to objectively evaluate the performance results of the activities described in the RDK-RDKK dokument through training can be organized by the agricultural training center – BPPSDMP.

Keyword : Farmergroup of participation, the role of agriculture extension, RDK-RDKK.

(3)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pertanian No. 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani mengamanatkan bahwa petani sebagai pelaku utama pembangunan, perlu memiliki tanggungjawab untuk mewujudkan sasaran produksi dan

produktivitas target pencapaian swasembada dan swasembada

berkelanjutan. Instrumen yang digunakan dalam menyusun perencanaan sasaran tersebut dilakukan melalui penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian melalui musyawarah menyusun RDK yang merupakan rencana kerja usahatani dari Kelompoktani untuk satu periode satu tahun berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani. Partisipasi petani terhadap pembangunan pertanian di daerah sangat penting,

khususnya dalam penyusunan RDK-RDKK untuk mendukung

keberhasilan pengembangan usahatani dengan menerapkan teknologi

yang direkomendasikan. Kegiatan tersebut, diarahkan untuk

menumbuhkan kemampuan petani dalam melaksanakan kegiatan usahatani berkelompok secara berencana dengan azas musyawarah untuk menjamin penerapan teknologi sesuai anjuran.

(4)

Selain partisipasi petani, peran penyuluh pertanian juga sangat penting dalam penyusunan RDK dan RDKK. Hal ini dikarenakan kemampuan petani dalam menyusun perencanaan masih terbatas, maka penyuluh pertanian perlu mendampingi dan membimbing petani/kelompok dalam menyusunnya, sehingga rencana yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan petani dalam menjalankan kegiatan usahataninya. Sinergisitas antara partisipasi petani, peran dari penyuluh pertanian diharapkan dapat mempermudah dalam menyusun rencana kegiatan Kelompoktani yang dituangkan dalam RDK dan RDKK yang selama ini selalu menjadi titik permasalahan perencanaan kegiatan petani yang seringkali tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

B. Rumusan Masalah

1) Seperti apakah tingkat partisipasi anggota kelompoktani dalam penyusunan RDK - RDKK?.

2) Sejauh mana pengaruh partisipasi anggota kelompoktani dalam penyusunan RDK - RDKK?

3) Sejauh mana pengaruh peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam penyusunan RDK – RDKK?

C. Tujuan

1) Mendeskripsikan tingkat partisipasi anggota kelompoktani dalam penyusunan RKD - RDKK.

(5)

2) Menganalisis pengaruh partisipasi anggota kelompoktani dan peran penyuluh pertanian lapangan dalam penyusunan RDK – RDKK.

D. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya untuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat tani dalam kegiatan penyuluhan pertanian terutama dalam penyusunan RDK dan RDKK Kelompoktani serta pengembangan di bidang ilmu pengetahuan dan sosial budaya serta untuk pengayaan bahan ajar di lingkungan STPP.

(6)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Partisipasi

Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota masyarakat dalam suatu kegiatan (Mardikanto 2013: 151). Wicox (1988) dalam Mardikanto (2013: 156-157) mengemukakan adanya lima tingkatan tahapan partisipasi yaitu (1). Memberikan informasi (Information); (2). Konsultasi (Consultation), yaitu menawarkan pendapat; (3). Pengambil keputusan bersama (Deciding together), dalam arti memberikan dukungan terhadap ide, gagasan; (4). Bertindak bersama (Acting together), dalam arti menjalin kemitraan dalam pelaksanaan kegiatannya; dan (5). Memberikan dukungan (Supporting independent community interest).

B. Kelompoktani

Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Jumlah anggota kelompoktani 20 sampai 25 petani atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya (Permentan 237 tahun 2007).

(7)

Menurut Asngari (2003), peran utama penyuluh yaitu : (1) peleburan diri dengan masyarakat sasaran, (2) menggerakkan masyarakat untuk melakukan perubahan berencana, dan (3) memantapkan hubungan sosial dengan masyarakat sasaran. Mosher dalam Mardikanto (2009) mengemukakan bahwa seorang penyuluh harus mampu melakukan peran ganda yaitu: (1) sebagai guru, (2) sebagai analisator, (3) sebagai konsultan dan (4) sebagai organisator.

Fungsi dan peran Penyuluh Pertanian dalam sistem penyuluhan pertanian menurut Kepmenakertrans No. 43 Tahun 2013, yaitu: (1) memfasilitasi proses pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha; (2) mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha; (3)

meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan

kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha; (4) membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan organisasinya menjadi organisasi ekonomi yang berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan tata kelola berusaha yang baik dan berkelanjutan; (5) membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola usaha; (6) menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap kelestarian fungsi lingkungan; dan (7) melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan pertanian yang maju dan modern bagi pelaku utama dan pelaku usaha secara berkelanjutan.

(8)

Rencana Definitif Kelompok (RDK) menurut Permentan No. 82 Tahun 2013 adalah rencana kerja usahatani dari kelompoktani untuk satu tahun, yang disusun melalui musyawarah dan berisi rincian tentang sumber daya dan potensi wilayah, sasaran produktivitas, pengorganisasian dan pembagian kerja, serta kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani. RDK disusun untuk perencanaan kegiatan pengembangan usahatani kelompok, termasuk kebutuhan sarana produksi pertanian (saprotan), dalam jangka waktu satu tahun.

RDK-RDKK merupakan bahan dalam penyusunan programa penyuluhan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan usulan

penyelenggaraan penyuluhan melalui musyawarah perencanaan

pembangunan desa (musrenbangdes) dan rencana pengadaan dan pelayanan sarana produksi pertanian dari gabungan kelompoktani.

E. Kerangka Berpikir

Partisipasi anggota kelompoktani memiliki urgensi yang cukup penting terhadap pengembangan suatu Kelompoktani. Kadangkala maju mundurnya suatu kelompoktani dipengaruhi oleh besar kecilnya kontribusi dan keaktivan para anggotanya yang berada di kelompoktani tersebut. Penyuluh pertanian memiliki peranan dalam menjembatani antara kondisi yang dihadapi petani di kelompoktani dengan keadaan di luar kelompoktani tersebut. Salah satunya adalah dalam kegiatan penyusunan rencana definitif kelompoktani yang disusun sebagai bentuk rencana kegiatan kelompoktani untuk satu tahun yang berisi rincian kegiatan dan

(9)

kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani dan rencana definiif kebutuhan kelompoktani sebagai dasar rencana pengadaan dan pelayanan dari gabungan kelompoktani.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat dan mendeskripsikan seberapa besar pengaruh kedua komponen penting ini dalam kegiatan penyusunan RDK-RDKK. Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Partisipasi Anggota Kelompoktani (X1) dan Peran Penyuluh Pertanian (X2) sebagai variabel Independen, serta Penyusunan RDK-RDKK (Y) sebagai variabel Dependen. Kerangka berpikir dari penelitian ini tersaji ada Gambar 1. Penyusunan RDK – RDKK (Y) - Pertemuan Pengurus Kelompok - Pertemuan Anggota Kelompok - Sistematis Penyusunan Partisipasi Anggota Kelompoktani (X1) 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi Peran Penyuluh Pertanian (X2) 1. Fasilitator kegiatan perencanaan 2. Fasilitator kegiatan pelaksanaan 3. Fasilitator kegiatan evaluasi

Gambar 1. Kerangka berpikir penelitian pengaruh partisipasi anggota kelompoktani dan peran penyuluh pertanian dalam penyusunan RDK RDKK

(10)

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelompoktani yang berada di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa kelompoktani tersebut memiliki susunan organisasi kelompoktani yang lengkap, penyuluh pertanian aktif dan selalu membimbing kegiatan kelompoktani. Waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan, dimulai pada bulan November tahun 2013 yang kemudian dilanjutkan kembali pada bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 2014.

B. Desain Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu suatu metode pengumpulan data yang cepat dengan menggunakan kuisioner dari sekelompok orang atau sampel. Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif eksplanatori yaitu jenis penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan, menguji hubungan, dan menguji pengaruh antar variabel yang dihipotesiskan yang telah dirumuskan sebelumnya. Variabel-variabel yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah peubah bebas, yaitu: (1) Partisipasi Anggota Kelompoktani (X1), (2) Peran Penyuluh Pertanian (X2) dan peubah tidak bebas yaitu (3) Penyusunan RDK – RDKK (Y).

(11)

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah petani yang menjadi anggota kelompoktani lanjut di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Jumlah kelompoktani lanjut yaitu 28 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 415 orang. Mempertimbangkan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya serta berdasarkan kondisi di lapangan, maka sampel diambil dari tiga desa terdekat dengan lokasi BPP Kecamatan Pacet, diantaranya yaitu Desa Ciputri, Desa Ciherang, dan Desa Cipendawa.

Masing-masing desa tersebut kemudian dipilih satu kelompoktani yang termasuk dalam kelas kelompok lanjut. Penentuan sampel dari masing-masing kelompoktani dilakukan secara proportional allocation sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas, et al. (2006: 6.24), sehingga diperoleh jumlah sampel masing-masing kelompoktani sebagaimana tersaji pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Sampel Masing-masing Kelompoktani

No Nama Kelompoktani Jumlah Populasi (orang) Jumlah Sampel (orang) 1. Mandiri 10 8 2. Jaya Lestari 15 11 3. Cemerlang 15 11 Total 40 30 D. Instrumentasi

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pertama merupakan data dasar responden, bagian kedua berisikan pernyataan yang berkaitan dengan partisipasi anggota

(12)

kelompoktani, dan bagian ketiga, berisikan pernyataan yang berkaitan dengan peran penyuluh pertanian dalam penyusunan RDK-RDKK.

Uji instrumen kajian dilakukan terhadap 10 orang responden anggota kelompoktani lanjut di Kelompoktani Giri Lestari di luar kelompoktani sampel. Berdasarkan hasil uji instrumen menggunakan SPSS versi 20 diketahui bahwa hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,923. Maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian .

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara pada responden dengan menggunakan kuesioner dan observasi atau pengamatan secara sistematis terhadap obyek penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif, analisis koefisien konkordansi Kendall’s W dan analisis jalur atau yang dikenal dengan path analysis. Menurut Sugiyono (2010) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi.

Sementara itu analisis Koefisien konkordansi Kendall’s W digunakan untuk menentukan tingkat partisipasi petani pada kegiatan penyusunan RDK-RDKK, sedangkan analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola

(13)

hubungan antar variabel partisipasi anggota kelompoktani dan peran penyuluh pertanian dalam penyusunan RDK-RDKK. Diagram penelitian pengaruh partisipasi anggota Kelompoktani dan peran penyuluh pertanian dalam penyusunan RDK-RDKK tersaji pada Gambar 2.

G. Definisi Istilah

1. Partisipasi anggota kelompoktani adalah keikutsertaan seseorang dalam suatu kegiatan bersama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

2. Peran Penyuluh Pertanian adalah tugas atau tanggungjawab yang diberikan kepada seorang petugas untuk membina, memandu dan membimbing kelompoktani.

3. RDK dan RDKK adalah hasil perencanaan secara bersama antara pengurus dan anggota kelompoktani dengan bimbingan penyuluh pertanian. yX1 X2X1 Y

X

2

X

1 yX2

Gambar 2. Diagram penelitian pengaruh partisipasi anggota Kelompoktani (X1) dan peran penyuluh pertanian (X2) dalam penyusunan RDK – RDKK (Y).

(14)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Partisipasi Anggota Kelompoktani dan Peran Penyuluh Pertanian dalam Penyusunan RDK-RDKK

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh Suhendri (2014), pada lokasi dan responden yang sama dengan judul tingkat partisipasi anggota kelompoktani dalam penyusunan RDK-RDKK yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari penelitian ini, diperoleh hasil yaitu bahwa partisipasi anggota kelompoktani dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan penyusunan dan evaluasi RDK-RDKK secara keseluruhan sangat rendah. Dari ketiga indikator tersebut, anggota kelompoktani memiliki keterlibatan yang paling rendah pada kegiatan evaluasi dan peringkat kesatu dari indikator partisipasi anggota kelompoktani dalam penyusunan RDK-RDK ini adalah pada kegiatan perencanaan.

Cukup dimaklumi jika antusiasme keterlibatan anggota kelompoktani sangat besar dalam kegiatan perencanaan, hal ini dikarenakan kegiatan perencanaan sangat bersentuhan sekali dengan faktor kebutuhan sarana usahatani di setiap anggotanya yang harus dipenuhi dalam satu musim tanam. Sehingga jika mereka tidak terlibat dan berpartisipasi akan merugikan mereka yaitu kebutuhan sarana produksi pertanian selama satu musim tanam akan tidak sesuai dan diabaikan oleh pengurus kelompok. Selengkapnya rangking pada indikator perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam penyusunan RDK-RDKK hasil Uji Konkordansi Kendall’s W tersaji pada Tabel 2.

(15)

Tabel 2. Hasil Uji Konkordansi Kendall’s W Tingkat Partisipasi Anggota Kelompoktani dalam Penyusunan RDK-RDKK

No Aspek Mean Rank Kategori Ranking

1. Perencanaan 2.10 Tinggi I

2. Pelaksanaan 1.98 Sedang II

3. Evaluasi 1.92 Rendah III

Sumber: Analisis pada lampiran 5.

Hasil wawancara mendalam yang dilakukan pada responden, rendahnya keterlibatan anggota kelompoktani ini dikarenakan pemahaman, pengetahuan dan kurangnya informasi secara lengkap tentang pentingnya penyusunan RDK-RDKK sebagai bentuk rencana pencapaian kebutuhan yang sesuai dengan kondisi usahatani setiap anggotanya. Selain itu, hambatan yang dihadapi oleh anggota kelompoktani adalah ketidakmampuan untuk mengemukakan pendapat dalam forum pertemuan sehingga mereka kurang berminat untuk terlibat secara penuh dalam penyusunan RDK-RDKK secara utuh.

Terkait dengan peran penyuluh pertanian dalam penyusunan

RDK-RDKK, hasil wawancara pada responden anggota kelompoktani,

menyatakan bahwa keberadaan penyuluh pertanian dalam kegiatan penyusunan RDK-RDKK sangat diharapkan untuk menjadi pemandu dan membimbing mereka menyusun dokumen RDK-RDKK yang sesuai dengan format yang ada.

Penyuluh sendiri menyatakan bahwa mereka setiap tahunnya selalu membimbing penyusunan RDK sebanyak satu kali dan RDKK sebanyak tiga kali untuk komoditas padi dan empat kali atau lebih untuk komoditas sayuran dararan tinggi berdasarkan waktu siklus usahanya. Hal ini

(16)

menjadi dilema bagi penyuluh, disatu sisi penyusunan RDK-RDKK harus melibatkan seluruh anggota kelompoktani tetapi jumlah anggota yang hadir saat pertemuan tidak sesuai harapan, di sisi lain batas waktu (injury time) penyusunan RDK-RDKK mendesak tetapi kemampuan petani dalam menganalisis kebutuhan lemah. Inilah yang menjadi asumsi bahwa RDK-RDKK disusun tanpa melibatkan anggota kelompoktani padahal kesempatan untuk berpartisipasi telah diberikan.

Penyuluh pertanian yang membina pada wilayah binaan kelompoktani penelitian berada sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan anggota kelompoktani dalam penyusunan RDK-RDKK tersebut diantaranya melalui sosialisasi, pendekatan partisipatif ke setiap anggota, dan beberapa kegiatan lainnya untuk menumbuhkan kemauan terlibat secara utuh dalam penyusunan RDK-RDKK. Oleh karena itu, penyuluh pertanian sebagai fasilitator dalam penyusunan RDK-RDKK di

Kecamatan Pacet memiliki peran yang cukup sentral dalam

merencanakan kebutuhan usahatani anggota kelompoktani, membimbing penyusunan dan pengisian format RDK-RDKK, pengajuan RDK-RDKK ke dinas terkait dan mengevaluasi hasil pelaksanaan yang telah tertuang dalam dokumen RDK-RDKK tersebut.

B. Pengaruh Partisipasi Anggota Kelompoktani dan Peran Penyuluh Pertanian dalam Penyusunan RDK-RDKK

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada hubungan tiap variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS 20 sehingga diperoleh koefisien korelasi sebagaimana tersaji pada Tabel 3, yang digunakan

(17)

untuk menguji hipotesis yang menyatakan H1: terdapat korelasi antar variabel dan H0 : tidak terdapat korelasi antar variabel. Pengujian dilakukan pada taraf nyata 5% ( = 0,05), dengan kriteria pengujian H1 diterima jika nilai sign dan H1 ditolak jika nilai sign .

Tabel 3. Nilai Koefisien Korelasi Antar Variabel Penelitian

No Uraian Nilai r Sign Keputusan

1. Korelasi X1 dengan Y 0.007 0.972 0,05 H1 ditolak

2. Korelasi X2 dengan Y 0.336 0.04 0,05 H1 diterima

3. Korelasi X1 dengan X2 0.617 0.000 0,05 H1 diterima

Sumber : Analisis data pada lampiran 6.

Hasil uji statistik sebagaimana yang tertera pada Tabel 4, dapat diketahui bahwa variabel partisipasi anggota kelompoktani dalam penyusunan RDK-RDKK tidak memiliki korelasi yang positif sementara variabel-variabel lainnya yang digunakan dalam penelitian ini saling berkorelasi secara signifikan. Hasil uji analisis jalur yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5, diperoleh model, nilai koefisien determinasi (R2) dan koefisien error analisis jalur sebagai berikut :

Koefisien determinasi (R2) adalah 0.422 dengan koefisien error

1 R

12 =

178

,

0

1

= 0,906. Hasil selengkapnya nilai koefisien jalur tersaji pada Tabel 4.

Tabel 4. Nilai Koefisien Jalur Antar Variabel Penelitian

No Uraian Koefisien Jalur

1. Koefisien Jalur X1dengan Y 0.324

2. Koefisien Jalur X2dengan Y 0.536

Sumber : Analisis data pada lampiran 5

(18)

koefisien error (€), maka diperoleh diagram jalur seperti pada Gambar 3.

1). Pengaruh gabungan partisipasi anggota kelompoktani dan peran penyuluh pertanian dalam penyusunan RDK-RDKK.

Berdasarkan Gambar 3 tersebut, selanjutnya di analisis kembali dengan menggunakan SPSS 20 untuk melihat pengaruh variabel partisipasi anggota kelompoktani (X1) dan peran penyuluh pertanian (X2) secara gabungan dalam keterlibatannya menyusun RDK-RDKK (Y) sehingga diperoleh nilai R2 (R square) sebagaiman tersaji pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil analisis pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y

R2 F hitung Sig.

0,178 2,925 0,071 0,05

Besarnya angka R square adalah 0,178. Angka ini menyatakan besarnya pengaruh partisipasi anggota kelompoktani dan peran penyuluh pertanian secara gabungan dalam penyusunan RDK-RDKK, dengan menghitung koefisien (KD) dengan rumus sebagai berikut :

KD = (R2) x 100 % = 0,178 x 100 % = 17,8% 0,178 (r) 0,007 (r) 0,617 (r) 0,336 Y

X

2

X

1

(19)

Nilai yang diperoleh sebesar 17,8 persen mempunyai arti bahwa pengaruh partisipasi anggota kelompoktani dan peran penyuluh pertanian dalam penyusunan RDK-RDKK hanya sebesar 17,8%, sedangkan sisanya 82,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Dengan demikian pengaruh partisipasi anggota kelompoktani dan peran penyuluh pertanian secara bersama-sama dalam penyusunan RDK-RDKK hanya sebesar 17,8%.

2). Pengaruh parsial partisipasi anggota kelompoktani dan peran penyuluh pertanian dalam penyusunan RDK-RDKK.

Berdasarkan hasil analisis parsial untuk masing-masing variabel (X1 dan X2) terhadap penyusunan RDK-RDKK (Y) dengan menggunakan t hitung seperti tersaji pada lampiran 6, didapatkan hasil bahwa variabel partisipasi anggota kelompoktani (X1) tidak memiliki pengaruh secara langsung dalam penyusunan RDK-RDKK. Hal ini selaras dengan analisis-analisis sebelumnya, bahwa partisipasi anggota kelompoktani dalam keterlibatannya menyusun RDK-RDKK sangat rendah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mendalam, faktor pengetahuan anggota kelompoktani yang masih rendah terkait RDK-RDKK menjadi penyebab utama anggota kelompoktani enggan untuk terlibat secara penuh dalam merencanakan dan menyusun kebutuhan kelompoknya. Selain itu, faktor pengurus kelompok juga menentukan anggota kelompoktani tersebut dapat terlibat secara penuh atau menerima saja usulan yang telah dibuat drafnya oleh para pengurus kelompoktani sebagaimana kasus dalam penelitian ini.

(20)

Berbeda halnya dengan variabel peran penyuluh pertanian (X2), hasil analisis parsial menunjukkan bahwa peran penyuluh pertanian dalam penyusunan RDK-RDKK memiliki pengaruh secara langsung dalam keberhasilan merencanakan kebutuhan kelompok, menyusun RDK-RDKK dan mengevalusi hasil kesepakatan kelompok tersebut. Berdasarkan hasil observasi, memang peranan penyuluh pertanian sangat vital dalam tersusunnya RDK-RDKK kelompoktani atau Gabungan kelompoktani (Gapoktan), hal ini dikarenakan masalah yang sama seperti di atas yaitu keterbatasan pengetahuan dan pemahaman anggota kelompoktani dan pengurus kelompoktani dalam merumuskan dan menuangkannya dalam bentuk dokumen. Di tambah keterbatasan informasi yang diterima oleh anggota kelompoktani dan pengurus kelompok tentang format RDK-RDKK yang benar sebagaimana yang tertuang dalam Permentan No. 82 Tahun 2013. Berdasarkan uraian tersebut maka diperoleh model fit analisis jalur untuk pengaruh partisipasi anggota kelompoktani dan peran penyuluh pertanian dalam penyusunan RDK-RDKK sebagaimana tersaji pada Gambar 4. Keterangan : (r) 0,007 (r) 0,617 (r) 0,336 Y

X

2

X

1 0,178

Gambar 4. Diagram jalur variabel berpengaruh langsung dan tidak langsung

Variabel yang tidak berpengaruh langsung Variabel berpengaruh langsung

(21)

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Partisipasi anggota kelompoktani dalam penyusunan RDK-RDKK dari ketiga indikator berada pada kisaran 1,92 – 2,10 atau dapat diartikan bahwa secara umum tingkat partisipasi anggota kelompoktani berada dalam kategori rendah. Sementara peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator dalam kegiatan penyusunan RDK-RDKK sangat diharapkan keberadaan dan peranannya sebagai pembimbing dan suksesor penyusunan dokumen RDK-RDKK.

2. Faktor yang berpengaruh langsung dalam penyusunan RDK-RDKK adalah peranan dari penyuluh pertanian sebagai fasilitator yang baik

dalam memandu dan membimbing anggota kelompoktani

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi penyusunan RDK-RDKK, sementara partisipasi anggota kelompoktani yang masih rendah karena keterbatasan pemahaman dan pengetahuan tentang RDK-RDKK menjadi faktor yang tidak memiliki pengaruh langsung dalam tersusunnya dokumen RDK-RDKK.

B. Saran

Kementerian Pertanian perlu mengadakan pelatihan secara khusus pada petani dan penyuluh pertanian tentang tata cara penyusunan RDK-RDKK yang sesuai dengan format, tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan yang spesifik di kelompoktani.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Asngari, P.S. 2003. “Pentingnya Memahami Falsafah Penyuluhan Pembangunan dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat, dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan”. Diedit Oleh Adjat Sudrajat dan Ida Yusnita. Bogor : IPB.

Departemen Pertanian, 2007, Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 273/Kpts/Ot.160/4/2007 Tanggal 13 April 2007 Tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pertanian No. 82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani. Jakarta: Kementan RI.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2013. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 43 Tahun 2013 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian Golongan Pokok Jasa Pelayanan Teknis Golongan Penyuluhan Sub Golongan Penyuluhan Pertanian Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Jakarta: Kemenakertrans RI.

Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta : Sebelas Maret University Press.

_________.2013. Komunikasi Pembangunan. Acuan bagi Akademisi, Praktisi, dan Peminat Komunikasi Pembangunan. Cetakan 2. Surakarta: UNS Press.

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Suhendri, Y. 2014. Partisipasi Anggota Kelompoktani dalam Penyusunan RDK-RDKK di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. (KIPA). STPP Bogor.

Thomas S, Suharyanto W D, Suwandi A, dan Purwanto. 2006. Programa dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Ed 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Gambar

Gambar 1.    Kerangka  berpikir  penelitian  pengaruh  partisipasi  anggota  kelompoktani  dan  peran  penyuluh  pertanian  dalam  penyusunan  RDK RDKK
Tabel 1. Jumlah Sampel Masing-masing Kelompoktani
Gambar 2.  Diagram penelitian pengaruh partisipasi anggota Kelompoktani  (X1)  dan  peran  penyuluh  pertanian  (X2)  dalam  penyusunan  RDK – RDKK (Y).
Tabel 2.  Hasil  Uji  Konkordansi  Kendall’s  W  Tingkat  Partisipasi  Anggota  Kelompoktani dalam Penyusunan RDK-RDKK
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari grafik pada gambar 4.19 diperoleh nilai energi total yang dihasilkan oleh PV mobile combined active-passive solar tracker dengan menghitung luas area dibawah grafik output

Pada pengkajian lebih dalam dengan masing-masing domain, dijumpai hubungan yang bermakna antara status gizi dengan 5 domain kualitas hidup, yaitu masalah fisik,

Keterampilan tersebut mutlak perlu karena pada dasarnya dalam menjalankan kepemimpinannya, seorang pemimpin berinteraksi dengan manusia lain bukan hanya dengan para bawahannya,

Penerapan Paperless Office selain sebagai kegiatan administrasi juga merupakan aplikasi yang memudahkan pengguna untuk berkomunikasi perkantoran yang menyenangkan

Bila digambarkan dalam model maka dapat ditampilkan hubungan dari hasil uji validitas antara budaya organisasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, dan kinerja

Bagi tersangka yang telah berada dalam proses penahanan penyidik tersangka memiliki hak-hak yang terdapat dalam KUHAP sebagai berikut : Berhak menghubungi

Peranan Akta Peralihan Hak Dengan Ganti Rugi dalam proses pendaftaran haknya adalah sebagai alas hak dan bukti permulaan pemilikan tanah atau bukti perolehan tanah

• Berdasarkan hasil analisis data ternyata terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer Proyek Konstruksi yang ada di