• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang ada. Abad 21 ini dikenal juga dengan masa pengetahuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang ada. Abad 21 ini dikenal juga dengan masa pengetahuan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah`

Abad 21 mengalami perkembangan teknologi yang sangat pesat, sehingga berbagai aspek seperti pendidikan banyak dihubungkan dengan perkembangan teknologi yang ada. Abad 21 ini dikenal juga dengan masa pengetahuan (knowledge age). Dimana dalam era ini, semua alternatif dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai aspek. Aspek-aspek ini kemudian dihubungkan dengan ilmu pengetahuan yang berkembang seperti upaya pemenuhan kebutuhan bidang pendidikan berbasis pengetahuan (knowledge based education), pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economic), pengembangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based social empowering), dan pengembangan dalam bidang industri pun berbasis pengetahuan (knowledge based industry) (Mukhadis, 2013).

Abad 21 yang tak bisa lepas dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menuntut setiap individu untuk mampu memaksimalkan penggunaan teknologi tersebut. Peggunaan teknologi komunikasi ini makin berkembang dengan adanya internet. Internet membantu setiap individu baik siswa, mahasiswa, guru, dosen, pengusaha bahkan ibu rumah tangga untuk mempermudah dalam mengakses setiap informasi. Sehingga informasi yang didapatkan lebih beragam dan tidak hanya berfocus pada satu sumber saja. Abad 21 menuntut pendidikan agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Dengan adanya perkembangan teknologi diharapkan mampu

(2)

menghasilkan pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif dengan berbagai media pembelajaran terbaru. Sumber media pembelajaran yang sedikit dan cenderung monoton tidak sejalan dengan tuntutan dari abad 21 yang seharusnya mampu mengembangkan media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Di abad yang semakin modern ini dan dengan layanan internet yang sudah cukup luas seharusnya tidak menjadi hambatan bagi guru dan siswa dalam mengakses berbagai informasi, baik media pembelajaran maupun materi pembelajaran yang tengah dipelajari.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 11 Kota Jambi diketahui bahwa di sekolah tersebut sudah diterapkan kurikulum 2013 yang sudah dijalankan dan bekerja cukup optimal dengan berbagai fasilitas dan prasarana yang sudah cukup lengkap untuk menunjang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran seperti sudah tersedianya infocus, laboratorium biologi dan laboratorium komputer. Selain itu semua staf pengajar dan siswa pun sudah memiliki gadget dan juga mampu untuk mengoperasikan laptop maupun komputer.

Berdasarkan pada hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran biologi kelas X di SMA N 11 Kota Jambi, diketahui bahwa materi Bryophyta (Tumbuhan Lumut) merupakan materi yang tidak cukup mudah untuk dipahami, hal ini dikarenakan Bryophyta (Tumbuhan Lumut) merupakan jenis tumbuhan yang tidak cukup besar dan memiliki bentuk yang umumnya hampir relatif sama sehingga siswa berfikir bahwa semua yang berwarna hijau kecil yang menempel di tempat lembap adalah lumut tanpa mengetahui jenis-jenisnya. dan berdasarkan pada hasil wawancara guru idang studi biologi di SMAN 11 Kota Jambi diketahui

(3)

beberapa siswa masih belum mampu untuk mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65 dan 50% siswa kelas X IPS dan masih ada beberapa siswa yang tidak aktif ketika proses pembelaran yaitu biasanya siswa yang duduk dibagian bangku paling belakang.

Berdasarkan pada hasil analisis angket kebutuhan siswa diketahui bahwa dibutuhkan variasi sumber belajar yang terbaru dan lebih menarik yang mampu membangkitkan motivasi dan pemahaman siswa dalam belajar dengan media terbaru yang memuat materi pembelajaran yang ringkas dan jelas. Sehingga berdasarkan pada permasalahan yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa media belajar yang ada dinilai masih belum cukup bagi siswa dalam memahami materi dan dibutuhkan suatu variasi media terbaru yang cukup menarik dan sederhana yang mampu membantu siswa dalam memahami materi Bryophyta (tumbuhan lumut) tersebut.

Media-media pembelajaran atau materi pembelajaran yang berbasis elektronik merupakan salah satu opsi yang dapat digunakan untuk mempermudah siswa maupun guru untuk memahami suatu materi. Karena, media pembelajaran berbasis elektronik seperti majalah elektronik dapat dibuka dan dipelajari dimana saja dan kapan saja, selain itu siswa juga dapat mengakses dan mempelajarinya secara mandiri sehingga perkembangan teknologi dan gadget dapat dimanfaatkan dalam hal-hal yang positif. Selain itu, materi pembelajaran yang cukup lengkap didalam majalah elektronik mampu menjadi sumber belajar alternatif yang menyenangkan karena desain yang lebih menarik dan mudah untuk diakses.

Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa dibutuhkan suatu variasi media yang menyediakan materi dengan ringkas juga jelas dan gambar-gambar yang

(4)

cukup sehingga mampu untuk membantu siswa dalam memahami konsep dari materi Bryophyta (Tumbuhan Lumut) baik secara mandiri maupun secara terbimbing dan majalah elektronik merupakan salah satu opsi media pembelajaran yang dapat membantu menyelsaikan permasalahan yang ada. Hal ini dikarenakan majalah elektronik mampu menyesuaikan dengan tuntutan dari abad 21 yang menuntut pendidikan agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada sehingga penggunaan gadget dapat dimanfaatkan kearah yang lebih positif. Majalah elektronik nantinya juga dapat mempermudah siswa untuk melakukan kegiatan belajar baik secara mandiri maupun secara terbimbing dalam memahami materi Bryophyta (tumbuhan lumut) dengan tampilan yang lebih berwarna dan menarik, materi yang ringkas, games, desain yang menarik dan gambar-gambar juga animasi yang jelas.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka perlu untuk dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Majalah Elektronik Menggunakan 3D Pageflip Professional Sebagai Media Pemahaman Konsep Materi Bryophyta (tumbuhan lumut) untuk Siswa Kelas X SMA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengembangkan majalah elektronik materi Bryophyta (tumbuhan lumut) untuk siswa kelas X SMA.

2. Bagaimana respon guru terhadap produk hasil pengembangan majalah elektronik materi Bryophyta (tumbuhan lumut) untuk siswa kelas X SMA.

(5)

3. Bagaimana respon siswa terhadap produk hasil pengembangan majalah elektronik materi Bryophyta (tumbuhan lumut) untuk siswa kelas X SMA. 4. Bagaimana efektifitas penggunaan majalah elektronik terhadap pemahaman

konsep materi Bryophyta (tumbuhan lumut). 1.3 Tujuan Pengembangan

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui cara mengembangkan majalah elektronik materi Bryophyta (tumbuhan lumut) untuk siswa kelas X SMA.

2. Mengetahui respon guru terhadap majalah elektronik materi Bryophyta (tumbuhan lumut) untuk siswa kelas X SMA yang telah dikembangkan 3. Mengetahui respon siswa terhadap majalah elektronik materi Bryophyta

(tumbuhan lumut) untuk siswa kelas X SMA yang telah dikembangkan 4. Mengetahui efektifitas dari penggunaan majalah elektronik terhadap

pemaham konsep materi Bryophyta (tumbuhan lumut). 1.4 Spesifikasi Pengembangan

Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini berupa majalah elektronik yang diharapkan mampu untuk dijadikan sebagai sumber alternatif yang dapat mempermudah bagi guru dan siswa dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar pada materi Bryophyta untuk siswa kelas X SMA. Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Majalah elektronik ini memuat materi tentang Bryophyta (tumbuhan lumut). 2. Materi yang terdapat dalam majalah elektronik yang akan dikembangkan ini

disesuaikan dengan KI, KD dan indikator yang terdapat pada silabus kurikulum yang digunakan saat ini.

(6)

3. Majalah elektronik ini secara garis besar terdiri atas halaman sampul depan, kata pengantar, daftar isi, isi yang memuat materi Bryophyta (tumbuhan lumut), profil penulis dan halaman sampul belakang.

4. Majalah elektronik ini disajikan dengan lembaran halaman yang berwarna yang didesain secara menarik dengan memuat gambar dan penjelasan yang ringkas.

1.5 Pentingnya Pengembangan

Manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Majalah elektronik yang dikembangkan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan serta kurikulum yang berlaku. 2. Majalah elektronik yang dikembangkan mampu untuk memotivasi siswa

untuk lebih aktif dan memudahkan siswa dalam memahami materi Bryophyta (tumbuhan lumut) tersebut.

3. Majalah elektronik yang dikembangkan mampu menjadi salah satu media alternatif terbaru yang lebih inovatif sebagai sumber belajar bagi siswa. 1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1.6.1 Asumsi Pengembangan

Beberapa asumsi yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penilaian yang dilakukan oleh validator selama pengembangan media

pembelajaran elektronik ini bersifat obyektif (tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal dan tim pengembang).

2. Penilaian yang diberikan oleh siswa sebagai subyek dalam penelitian dan pengembangan ini bersifat obyektif (didasarkan pada pengalaman siswa sendiri selama ujicoba produk).

(7)

1.6.2 Keterbatasan Pengembangan

1. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan produk media pembelajaran biologi majalah elektronik dengan menggunakan 3D Pageflip Professional pada materi Bryophyta (tumbuhan lumut) untuk siswa kelas X SMA . 2. Model pengembangan yang digunakan mengarah pada model

pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implementation and Evaluation).

3. Pengembangan media pembelajaran biologi majalah elektronik dilengkapi dengan gambar, materi dan desain yang menarik.

4. Software yang digunakan dalam melakukan pengembangan media majalah elektronik adalah 3D Pageflip Professional.

1.7 Definisi Istilah

1. Majalah elektronik adalah media pembelajaran yang akan dikembangkan dengan menggunakan software 3D Pageflip Professional yang berbentuk digital.

2. Software adalah perangkat lunak berupa yang akan digunakan dalam

pengembangan majalah elektronik, yaitu software 3D Pageflip Professional. 3. 3D Pageflip Professional adalah merupakan salah satu jenis perangkat lunak

komputer yang dapat membuat tampilan animasi sehingga mampu menciptakan media pembelajaran interaktif bagi siswa.

4. Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan

jaringan komputer dan fasilitas komputer aplikasi yang telah terorganisasi diseluruh dunia melalui telepon atau satelit.

(8)

5. Pemahaman Konsep adalah kemampuan dalam menangkap makna dan arti dari suatu konsep atau materi yang disajikan kedalam bentuk yang mudah dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. 6. ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implementation and Evaluation) setiap

huruf yang dimiringkan pada point 6 adalah masing-masing tahapan dari siklus proses pengembangan ADDIE yang terdiri atas analisis, desain, pengembangan, implementasi/penerapan, dan evaluasi.

Referensi

Dokumen terkait

Relokasi Pasar Warungkondang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dapat memberikan dampak terhadap keberlangsungan pelayanan bagi pengunjung Pasar Warungkondang. Karena

Mekanisme yang sedang dikembangkan di internasional untuk menurunkan emisi dengan mencegah deforestasi dan degradasi Perkembangan selanjutnya REDD+ memasukkan konservasi, PHL dan

Berdasarkan pengolahan hasil dan pembahasan, secara umum disimpulkan bahwa penggunaan strategi inquiring minds what to know pada mata kuliah Sejarah Indonesia Masa

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan dokumen-dokumen yang

memberikan penilaian setuju, sedangkan penilaian rata-rata responden paling terendah yakni 1.6% responden memberikan penilaian tidak setuju. Indikator tanggung jawab,

3.2 Profil karakter morfo-agronomis padi yang diamati 12 3.3 Analisis ragam karakter kuantitatif pada 93 aksesi padi warna lokal 16 3.4 Keragaman karakter kualitatif pada 93

Dalam tandan pisang terdapat kandungan selulosa yang cukup tinggi sehingga limbah ini dapat kita olah menjadi etanol.Dimana proses pembentukan bioetanol ini yaitu

Fungsi Pengelola Closed Out AFE akan melakukan evaluasi/pemeriksaan Realisasi Biaya Proyek/AFE terhadap Closed Out AFE Report yang diterima dari KKKS dan telah