STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
i
TINGKAT KECEMASAN IBU PREMENOPAUSE MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK MENOPAUSE DI JATI SAWIT
BALECATUR GAMPING SLEMAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
WIDYA APRILINDA 1113008
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHAMD YANI YOGYAKARTA
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT KECEMASAN IBU PREMENOPAUSE MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK MENOPAUSE DI JATI SAWIT
BALECATUR GAMPING SLEMAN
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Oleh:
WIDYA APRILINDA
1113008
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Tanggal:...
Menyetujui:
Penguji, Pembimbing,
Ki Haryadi, S. Si., MPH Ika Fitria Ayuningtyas, S. SiT., M.Kes NIDN: 05-1505-7601 NIDN: 05-1307-8601
Mengesahkan,
a.n Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis memanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Premenopouse Menghadapi
Menopouse di Dusun Jati Sawit Balecatur Gamping Sleman”. Rangkaian penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar ahli madya (D-3) di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada:
1. Kuswanto Harjo, dr., M.Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Ika Fitria Ayuningtyas, S. SiT., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ki Haryadi, S. Si., MPH selaku Dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi, dan memberi masukan serta saran terhadap Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan dukungan do’a dan semangat pada penulis selama Karya Tulis Ilmiah.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semua, sebagai imbalan atas amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Dengan keterbatasan waktu yang ada penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan masukan yang bisa menjadi koreksi dan perbaikan sangat penulis harapkan.
Yogyakarta, Agustus 2016 Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI... vDAFTAR TABEL... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
INTISARI... ix ABSTRACT... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 E. Keaslian Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6
A. Tinjauan Teori... 6
B. Kerangka Teori... 29
C. Kerangka Konsep... 30
D. Pertanyaan Penelitian... 30
BAB III METODE PENELITIAN... 31
A. Desain Penelitian... 31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 31
C. Populasi dan Sampel... 31
D. Variabel Penelitian... 33
E. Definisi Operasional... 33
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data... 34
G. Validitas dan Reliabilitas... 36
H. Analisis Hasil... 38
I. Etika Penelitian... 41
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 44
A. Hasil penelitian... 44
B. Pembahasan... 49
C. Keterbatasan Penelitian... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 54
A. Kesimpulan... 54
B. Saran... 55 DAFTAR PUSTAKA
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keaslian Penelitian... 4
Tabel 2. Pedoman Hamilton Rating Scale For Anxiety Hrs-A... 9
Tabel 3. Definisi Operasional... 33
Tabel 4. Kisi-Kisi... 35
Tabel 5. Distribusi frekuensi ... 39
Tabel 6. Proporsi tingkat berdasarkan karakteristik frekuensi ... 45
Tabel 7. Proporsi tingkat berdasarkan karakteristik persentase... 46
Tabel 8. Proporsi Tingkat Kecemasan... 47
Tabel 9. Proporsi dimensi frekuensi Tingkat Kecemasan... 49
Tabel 10. Proporsi dimensi persentase Tingkat Kecemasan... 50
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengantar Studi Pendahuluan Lampiran 2. Pengantar Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3. Pengantar Penelitian
Lampiran 4. Pernyataan Kesediaan Responden Lampiran 5. Kuesioner Penelitian
Lampiran 6. Hasil Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 7. Hasil Responden Validitas dan Reliabilitas Lampiran 8. Hasil Responden Penelitian
Lampiran 9. Jadwal penyusunan Lampiran 10. Lembar Konsul KTI
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
TINGKAT KECEMASAN IBU PREMENOPAUSE MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK MENOPAUSE DI DUSUN JATISAWIT
BALECATUR GAMPING SLEMAN
Widya Aprilinda1 , Ika Fitria Ayuningtyas2
INTISARI
Latar Belakang: Premenopause merupakan permulaan transisi dimulai (2-5) tahun
sebelum masa menopause. Penurunan kadar esterogen akan mengganggu aktifitas kehidupan wanita sehingga menimbulkan gejala premenopause. Gejala semakin serius jika tidak ditangani karena dapat menimbulkan perubahan yang menyebabkan kecemasan. Gejala umum sering dialami wanita menopause yaitu gejolak panas (hot flushes) sebanyak 70%, sakit kepala sebanyak 70%, cepat lelah dan mudah lupa sebanyak 65%, berat badan bertambah sebanyak 60%, nyeri tulang serta otot sebanyak 50%, dan kesemutan sebanyak 25%.
Tujuan: Diketahuinya tingkat kecemasan ibu premenopause menghadapi perubahan
fisik menopause di Dusun Jati Sawit Balecatur Gamping Sleman.
Metode: Jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan
probabillity sampling dengan metode cluester sampling dengan besar sampel sebanyak 55 ibu wanita 40-50 tahun. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup.
Hasil: hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kecemasan ibu premenopause
menghadapi perubahan fisik menopause adalah kecemasan sedang sebanyak 47,3% (26 dari 55 responden). Didapatkan masih banyak orang yang mengalami perasaan cemas. Seorang yang dapat menanggulangi kecemasan akan terfokus pada emosi individu yang berusaha mereduksi perasaan cemas melalui berbagai macam cara dan tidak secara langsung menghadapi masalah yang menimbulkan kecemasan.
Kesimpulan: Tingkat kecemasan ibu premenopouse menghadapi perubahan fisik
dalam tahap cemas sedang 26 responden atau (47,3%), sedangkan paling banyak dialami yaitu gejala fisik otot dengan tahap cemas panik 45 responden (81,8%).
Kata Kunci: Kecemasan, Premenopause, Menopause. 1
Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
THE ANXIETY LEVEL OF PREMENOPAUSE WOMEN IN FACING MENOPAUSE PHYSICAL CHANGES IN JATISAWIT VILLAGE
BALECATUR GAMPING SLEMAN
Widya Aprilinda1 , Ika Fitria Ayuningtyas2
ABSTRACT
Background : Premenopause is the beginning transition of menopause phase that
often begins between 2 until 5 years before the menopause phase. The decline in
estrogen levels will disturb the activities of women’s life so that it will cause the
occurance of premenopause symptoms. The symptoms will become more serious if it is not treated, because it could lead to changes which can cause the happening of anxiety. Common symptoms that often experienced by menopause women are: as many as 70% experienced in hot flushes, as many as 70% experienced in headache, as many as 65% experienced in fatigue and forgetfulness, as many as 60% experienced in gaining more weight, as many as 50% experienced in bones and muscles pain, and as many as 25% experienced in pins and needles.
Aim : To know the anxiety level of premenopause women in facing menopause
physical changes in Jati Sawit village, Balecatur, Gamping, Sleman.
Methods : This research was a descriptive research. The data sampling technique was
using probability sampling with cluester sampling method with a sample group of 55 women aged from 40 to 50 years old. The data were collected using closed questionnaire.
Results : The research results showed that the anxiety level of premenopause women
in facing menopause physical changes was in medium level of anxiety which was as many as 47,3% (26 from 55 respondents). It was known that there were still more people who experienced in the feeling of anxiety. A person who can cope with anxiety will be focused on the individual emotions that were tried to reduce the feelings of anxiety through various ways and did not directly deal with problems that can cause anxiety.
Conclusion : The anxiety level of premenopause women in facing menopause
physical changes was in the moderate categorized of anxiety which was 26 repondents (47.3%), while the most experienced symptoms were muscle physical symptom with panic anxiety level phase which was 45 respondents (81.8%).
Keywords : Anxiety, Premenopause, Menopause 1
D-3 Midwifery Student of STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangHarapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan harapan hidup laki-laki, tapi kenyataannya proses biologis penuaan perempuan berlangsung lebih cepat dari laki-laki. Kenyataan ini disebabkan karena beban proses reproduksi wanita lebih komplek (Mulyani, 2008). Pada usia tua akan terjadi perubahan fisik maupun psikis. Premenopause merupakan permulaan transisi klimakterium, yang dimulai beberapa (2-5) tahun sebelum terjadi masa menopause. Premenopause menjadi momok tersendiri bagi wanita, namun efek sampingnya banyak memengaruhi keharmonisan rumah tangga bila tidak dilakukan persiapan dalam menghadapi menopause (Proverawati, 2010).
Penurunan kadar esterogen akan mengganggu aktifitas kehidupan para wanita sehingga menimbulkan gejala premenopause yaitu antara hilangnya kesuburan dan meningkatnya resiko osteoporosis pada kondisi menjelang menopause. Gejala semakin sangat serius jika tidak ditangani karena dapat menimbulkan perubahan yang menyebabkan kecemasan pada wanita (Proverawati, 2012).
Pada umumnya gejala atau tanda umum sering dialami wanita menopause yaitu gejolak panas (hot flushes) sebanyak 70%, sakit kepala sebanyak 70%, cepat lelah dan mudah lupa sebanyak 65%, berat badan bertambah sebanyak 60%, nyeri tulang serta otot sebanyak 50%, dan kesemutan sebanyak 25%. Stres akan sulit
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
dihindari jika wanita menilai atau menganggap menopouse itu sebagai peristiwa yang menakutkan (Mulyani, 2008).
Jumlah penduduk di Provinsi DIY tahun 2015 sebanyak 3679,2 jiwa penduduk yaitu terbagi antara laki-laki sebanyak 1818,8 jiwa penduduk sedangkan untuk perempuan sebanyak 1860,4 jiwa penduduk. Dari jumlah penduduk perempuan di wilayah DIY yang premenopause sebanyak 134,3 jiwa penduduk dan yang mengalami menopause sebanyak 256,3 jiwa penduduk. Jumlah penduduk di Kabupaten Sleman pada tahun 2015 mencapai 1.162.412 jiwa penduduk terdiri dari laki-laki sebanyak 584.985 jiwa penduduk sedangkan untuk perempuan sebanyak 577.426 jiwa penduduk. Sedangkan untuk perempuan yang memasuki usia menopause yaitu usia 40-44 tahun sebanyak 40.812 jiwa penduduk, usia 45-49 tahun sebanyak 37.476 jiwa penduduk dan untuk usia 50-54 tahun sebanyak 33.231 jiwa penduduk. Pembagian wilayah kerja Kabupaten Sleman terdiri dari 17 wilayah kecamatan dan 86 desa. Jumlah penduduk Kecamatan Gamping sebanyak 96.304 orang penduduk, terdiri atas laki-laki sebanyak 49.006 orang dan perempuan sebanyak 47.298 orang, sedangkan perempuan yang mengalami menopause sebanyak 7196 orang perempuan. Desa Balecatur merupakan salah satu desa di Kecamatan Gamping dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak 9991 orang perempuan. Perempuan yang memasuki usia menopause yaitu usia 40-44 tahun sebanyak 768 penduduk, usia 45-49 tahun sebanyak 813 penduduk dan untuk usia 50-54 tahun sebanyak 679 penduduk (Badan Pusat Statistika DIY, 2015). Dusun Jati Sawit merupakan salah satu dusun di Desa Balecatur terdiri atas 21 RT dan 11 RW dengan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
jumlah penduduk sebanyak 2531 penduduk, terdiri atas laki-laki sebanyak 1134 penduduk dan perempuan 1397 penduduk sedangkan wanita yang akan mengalami menopause sebanyak 124 penduduk.
Hasil wawancara yang telah dilakukan tanggal 7 Mei 2016 kepada ibu usia 40-50 tahun di Jati Sawit Balecatur Gamping Sleman yaitu responden 1 mengatakan haid tidak teratur, merasa gelisah, nyeri tulang dan mengerti cara mengatasi dengan pola makan dan olahraga, responden 2 mengatakan mengetahui pengertian menopause, merasa mudah tersinggung dan merasa cemas, responden 3 mengatakan mengalami haid tidak teratur, merasa gejolak rasa panas, nyeri sendi dan cara mengatasi dengan pola makan dan olahraga, responden 4 mengatakan mengetahui pengertian menopause, merasa gelisah dan merasa cemas, responden 5 mengatakan haid tidak teratur, mudah tersinggung, nyeri sendi dan cara mengatasi dengan pola makan dan olahraga, responden 6 mengatakan mengetahui pengertian menopause, merasakan gejolak rasa panas, merasa gelisah, dan merasa cemas, responden 7 mengatakan mengetahui pengertian menopouse, merasa mudah tersinggung, dan nyeri sendi, responden 8 mengatakan haid tidak teratur, merasa mudah tersinggung, dan merasa cemas, responden 9 mengatakan mengetahui pengertian menopause, merasa gejolak rasa panas, nyeri sendi dan merasa cemas dan responden 10 mengatakan haid tidak teratur, merasa gelisah, nyeri sendi dan merasa cemas. Dari data diatas didapatkan ibu yang mengetahui pengertian menopause sebanyak 5 orang, yang merasakan tanda gejala seperti haid tidak teratur sebanyak 5 orang, rasa panas ditubuh sebanyak 3 orang, merasa gelisah sebanyak 4 orang, mudah tersinggung
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
sebanyak 4 orang, nyeri sendi sebanyak 6 orang, merasa cemas dengan keadaannya sebanyak 6 orang dan yang mengetahui cara menghadapi dengan pola makan serta olahraga sebanyak 3 orang. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause Menghadapi Perubahan Fisik Menopause.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat kecemasan ibu premenopause menghadapi perubahan fisik menopause di Dusun Jati Sawit Balecatur Gamping Sleman?”
C. Tujuan Penelitian
Diketahuinya tingkat kecemasan ibu premenopause menghadapi perubahan fisik menopause di Dusun Jati Sawit Balecatur Gamping Sleman.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam menghadapi perubahan fisik menopause.
2. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengguna, khususnya dalam meningkatkan bidang kesehatan mengenai kesiapan ibu menghadapi perubahan fisik menopause.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1. Keaslian Penelitian
Judul Metode Hasil Perbedaan Persamaan
Jurnal 1 Sugianto, 2014 Perubahan Fisik Wanita Hubungan dengan Kecemasan dalam Menghadapi Menopause analitik korelasi dan menggunak an pendekatan cross sectional
Tingkat kecemasan sedang sebesar 19 (47,5%), dan berat sebesar 0 (0%). Perubahan fisik dengan kategori sedang
dipengaruhi pengalaman dari responden dan tingkat
pengetahuan mendapatkan informasi berkaitan menopouse dari media cetak atau elektronik sehingga dapat menjaga
perubahan fisik dengan baik.
Metode yang digunakan analitik, sample dan pendekatan cross sectional Teknik sampling yang digunakan non probabillit y sampling Jurnal 2 Mulya, 2016 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause Di Desa Bonjeruk Wilayah Kerja Puskesmas Bonjeruk Lombok Tengah Penelitian Deskriptif Tingkat kecemasan responden terbanyak yaitu cemas ringan dengan
jumlah 20 responden dengan persentase 47.6% dan
yang terendah adalah cemas berat dengan jumlah 2 responden dengan persentase 4.7%. Populasi dan sampel yang digunakan. Metode penelitian mengguna kan jenis penelitian Deskriptif Jurnal 3 Rostiana, 2009 Kecemasan Pada Wanita yang Menghadapi Menopause Pendekatan kualitatif dengan bentuk studi kasus
Gejala kognitif didapat baca koran atau majalah yang membahas mengenai menopause, motorik tubuh terkadang bergetar bila berada di tempat ramai, somatik jantungnya akan berdetak lebih kencang jika subjek sedang cemas, takut dan grogi, afektif subjek mengalami kegelisahan dan kekhawatiran akan
memasuki masa menopause dan faktor yang mempengaruhi kecemasan. Metode menggunaka n pendekatan kualitatif. Variabel
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Gamping terdiri dari 5 desa yaitu Balecatur, Ambarketawang, Banyuraden, Nogotirto dan Trihanggo. Balecatur adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Gamping. Desa Balecatur dibelah oleh Jalan Wates yang merupakan jalan raya Yogyakarta. Pada sisi utara berupa daerah datar subur, sedangkan di selatan daerah perbukitan padas agak tandus. Desa Balecatur dengan luas 931.705 Ha terdiri dari 18 padukuhan dengan 54 RW dan 130 RT. Jumlah penduduk Desa Balecatur sebanyak 20.412 jiwa. Dusun Jati Sawit adalah dusun di desa Balecatur dengan jumlah penduduk sebanyak 2.531 orang dibagi penduduk laki-laki sebanyak 1.134 orang dan perempuan 1.397 orang. Jarak Dusun Jati Sawit dengan pemerintah desa sekitar 1 km, dengan pemerintahan kecamatan 1,5 km, dari ibukota kabupaten 15 km, dan dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 25 km. Pelayanan kesehatan yang ada di wilayah penelitian ini adalah Puskesmas Gamping 1. Jarak Puskesmas dengan Dusun Jati Sawit 2 km dapat ditempuh dengan naik sepeda, sepeda motor, dan mobil. Dusun Jati Sawit merupakan wilayah kerja Puskesmas Gamping 1, program kesehatan yang sudah berjalan di Dusun Jati Sawit adalah program yang berkaitan tentang menopause yaitu program posyandu lansia. Kegiatan posyandu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
sendiri dilakukan pengecekan tekanan darah, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan tidak ada selingan penyuluhan.
2. Karakteristik Subjek Penelitian
Tabel 5. Distribusi frekuensi ibu premenopause berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, dan alamat Di Dusun Jatisawit Balecatur Gamping
Sleman
Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Umur 40-45 33 60,0 46-50 22 40,0 Total 55 100,0 Pendidikan Tidak Sekolah 1 1,8 SD 9 16,4 SMP 7 12,7 SMA 27 49,1 PT (Perguruan Tinggi) 11 20,0 Total 55 100,0 Pekerjaan PNS 6 10,9 Non PNS 49 89,1 Total 55 100,0 Masih datang bulan
2 bulan 4 7,3 3 bulan 3 5,5 4 bulan 1 1,8 Rutin 47 85,5 Total 55 100,0 Alamat RT 01 14 25,5 RT 02 14 25,5 RT 03 13 23,6
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47 RT 04 6 10,9 RT 05 8 14,5 Total 55 100,0 Sumber: Data PrimerTabel 5. menunjukan bahwa umur responden sebagian besar adalah 40-45 sebanyak 33 responden (60), Pendidikan sebagian besar adalah SMA sebanyak 27 responden (49,1), pekerjaan sebagian besar non PNS sebanyak 49 responden (89,1) dan wanita masih datang bulan sebagian besar rutin 47 responden (85,5),
3. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, karakteristik responden di Dusun Jatisawit Balecatur Gamping Sleman dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 6. Proporsi tingkat kecemasan ibu premenopause berdasarkan karakteristik frekuensi (Umur, Pendidikan, pekerjaan)
Karakteristik Tingkat Kecemasan Tidak cemas Cemas ringan Cemas sedang Cemas berat Cemas panik f f f F F Umur 40-45 6 12 15 0 0 46-50 0 9 11 2 0 Total 6 21 26 2 0 Pendidikan Tidak Sekolah 0 1 0 0 0 SD 0 6 3 0 0 SMP 2 4 1 0 0
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48 SMA 3 9 13 2 0 PT 1 1 9 0 0 Total 6 21 26 2 0 Pererjaan PNS 0 0 6 0 0 Non PNS 6 21 20 2 0 Total 6 21 26 2 0 Datang Bulan 2 bulan 0 2 2 0 0 3 bulan 0 1 2 0 0 4 bulan 0 1 0 0 0 Rutin 6 17 22 2 0 Total 6 21 26 2 0 Karakteristik Tingkat Kecemasan Tidak cemas Cemas ringan Cemas sedang Cemas berat Cemas panik % % % % % Umur 40-45 10,9 21,8 27,3 0 0 46-50 0 16,4 20,0 3,6 0 Total 10,9 38,2 47,3 3,6 0 Pendidikan Tidak Sekolah 0 1,8 0 0 0 SD 0 10,9 5,5 0 0 SMP 3,6 7,3 1,8 0 0 SMA 5,5 16,4 23,6 3,6 0 PT 1,8 1,8 16,4 0 0 Total 10,9 38,2 47,3 3,6 0 Pekerjaan PNS 0 0 10,9 0 0 Non PNS 10,9 38,2 36,4 3,6 0 Total 10,9 38,2 47,3 3,6 0 Datang Bulan 2 bulan 0 3,6 3,6 0 0Tabel 7. Proporsi tingkat kecemasan ibu premenopause berdasarkan karakteristik persentase (Umur, Pendidikan,
pekerjaan)
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
Sumber: Data primer
Berdasarkan tabel 6. dan 7. Tingkat kecemasan ibu premenopouse menghadapi perubahan fisik paling banyak mengalami kecemasan sedang dilihat dari umur paling banyak berumur 40-45 tahun sebanyak 27,3%, dengan berpendidikan SMA sebanyak 23,6%, dan paling banyak bekerjaan non PNS sebanyak 36,4% serta wanita yang masih datang bulan rutin sebanyak 40,0%.
a. Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause Menghadapi Perubahan Fisik Menopause di Dusun Jatisawit Balecatur Gamping Sleman
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan terhadap ibu premenopause dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 8. Proporsi Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause Menghadapi Perubahan Fisik Menopause Di Dusun Jatisawit Balecatur Gamping
Sleman
Kategori Frekuensi Persentase (%) Tingkat Kecemasan Tidak Cemas 6 10,9 Cemas Ringan 21 38,2 Cemas Sedang 26 47,3 Cemas Berat Cemas Panik 2 0 3,6 0 Total 55 100.0
Sumber: Data Primer
3 bulan 0 1,8 3,6 0 0 4 bulan 0 1,8 0 0 0 Rutin 10,9 30,9 40,0 3,6 0 Total 10,9 38,2 47,3 3,6 0
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
Berdasarkan tabel 8. bahwa tingkat kecemasan ibu premenopause menghadapi perubahan fisik menopause di Dusun Jatisawit Balecatur Gamping Sleman menunjukkan tidak ada kecemasan panik sebanyak 0% dan kecemasan yang banyak dirasakan yaitu kecemasan sedang sebanyak 47,3%.
b. Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause Menghadapi Perubahan Fisik Menopause di Dusun Jatisawit Balecatur Gamping Sleman
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan terhadap ibu premenopause dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 9. Proporsi dimensi frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause Menghadapi Perubahan Fisik Menopause Di Dusun
Jatisawit Balecatur Gamping Sleman (n= 55 ibu premenopouse)
Dimensi
Tingkat Kecemasan Tidak
cemas Ringan Sedang Berat Panik f f F f F Perasaan Cemas 0 25 23 0 7 Ketegangan 0 26 14 7 8 Ketakutan 6 7 29 9 4 Gangguan Tidur 7 5 28 12 3 Kecerdasan 0 14 39 0 2 Perasaan Depresi 0 18 33 0 4 Fisik (Otot) 7 3 0 0 45 Fisik (Sensorik) 0 26 18 0 11 Kardiovaskuler 0 28 27 0 0 Respiratori 0 20 25 0 10 Gastrointestinal 0 27 25 0 3 Urogenetal 0 22 29 0 4 Autonom 0 18 30 0 7 Tingkah Laku 9 12 34 0 0 Sumber: Data Primer
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
Tabel 10. Proporsi dimensi persentase Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause Menghadapi Perubahan Fisik Menopause Di Dusun
Jatisawit Balecatur Gamping Sleman (n= 55 ibu premenopouse)
Dimensi
Tingkat Kecemasan Tidak
cemas Ringan Sedang Berat Panik % % % % % Perasaan Cemas 0 45,5 41,8 0% 12,7 Ketegangan 0 47,3 25,5 12,7 14,5 Ketakutan 10,9 12,7 52,7 16,4 7,3 Gangguan Tidur 12,7 9,1 50,9 21,8 5,5 Kecerdasan 0 25,5 70,9 0 3,6 Perasaan Depresi 0 32,7 60 0 7,3 Fisik (Otot) 12,7 5,5 0 0 81,8 Fisik (Sensorik) 0 47,3 32,7 0 20,0 Kardiovaskuler 0 50,9 49,1 0 0 Respiratori 0 36,4 45,5 0 18,2 Gastrointestinal 0 49,1 45,5 0 5,5 Urogenetal 0 40 52,7 0 7,3 Autonom 0 32,7 54,5 0 12,7 Tingkah Laku 16,4 21,8 61,8 0 0 Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 9. dan 10. Tingkat kecemasan premenopause ada 14 dimensi kecemasan ringan ada 6 dimensi sedangkan dimensi kecemasan sedang ada 7 dimensi dan bahkan dimensi terbesar kecemasan panik ada 1 dimensi yaitu fisik otot sebanyak 81,8%.
B. Pembahasan
1. Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause Menghadapi Perubahan Fisik Menopause di Dusun Jatisawit Balecatur Gamping Sleman
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kecemasan ibu premenopause menghadapi perubahan fisik menopause di Dusun Jatisawit
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
Balecatur Gamping Sleman kecemasan sedang sebanyak 47,3% (26 responden). Hasil peneliti ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sugianto (2014) dengan judul “Perubahan fisik wanita hubungan dengan kecemasan dalam
menghadapi menopause” sebagian besar mengalami tahap cemas sedang
sebanyak 47,5% (19 responden).
Bagi wanita yang memasuki masa menopause, Kecemasan yang dirasakan akan menentukan waktu kecepatan atau keterlambatan masa menopause. Ketika seseorang perempuan lebih sering merasa cemas dalam kehidupannya, maka diprediksi bahwa dirinya akan tertimpa menopause lebih dini. Sebaliknya juga, seorang perempuan yang santai dan rileks dalam hidupnya, biasanya masa menopausenya lebih lambat (Lestary, 2010).
Umur responden dalam penelitian ini paling banyak berumur 40-45 tahun dalam kategori kecemasan sedang sebanyak 27,3% (15 responden). Ibu
yang berumur 40 tahun disebut sebagai “Premenopause” adalah fase peralihan dari masa subur menuju masa tidak adanya pembuahan. Gejala premenopause akan mulai muncul pada usia 40 tahun, ditandai dengan menurunnya kadar estrogen sering menimbulkan gejala dan perubahan yang menyebabkan kecemasan pada wanita (Proverawati, 2010).
Datang bulan ibu premenopouse dalam penelitian ini paling besar rutin setiap bulan dalam kategori kecemasan sedang sebanyak 40,4% (22 responden).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
Maka wanita yang berumur 40an dan masih datang bulan rutin disebut premenopouse. Menopouse sendiri suatu tingkatan di mana anda tidak lagi memiliki siklus mentruasi secara normal, dikatakan menopouse yaitu mengalami berhentinya haid selama 1 tahun dan tidak mengalami haid lagi (Lestary, 2010)
Pendidikan responden dalam penelitian ini paling besar berpendidikan SMA dalam kategori kecemasan sedang sebanyak 23,6% (13 responden). Tingkat pendidikan dan status ekonomi yang rendah pada seseorang dan menyebabkan mudah mengalami kecemasan. Apabila faktor tersebut cukup baik, akan mengurangi beban fisiologi dan psikologi pada wanita klimakterium (Proverawati, 2010)
Pekerjaan responden penelitian ini paling besar pekerjaan non PNS (petani, buruh dan pedagang) dalam kategori kecemasan sedang sebanyak 36,4% (20 responden). Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan atau mempunyai pekerjaan tidak tetap lebih mudah mengalami gangguan kecemasan dari pada seseorang yang bekerja atau seseorang yang mempunyai pekerjaan tidak tetap (Hawari, 2011)
2. Dimensi Tingkat Kecemasan Ibu Premenopause Menghadapi Perubahan Fisik Menopause di Dusun Jatisawit Balecatur Gamping Sleman
Berdasarkan hasil penelitian diketahui 14 dimensi tingkat kecemasan ibu premenopause menghadapi perubahan fisik menopause di Dusun Jatisawit
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
Balecatur Gamping Sleman terdapat dimensi tingkat kecemasan fisik somatik (otot) mencapai kecemasan panik sebanyak 81,8% (45 responden). Kecemasan tersebut disebabkan karena perubahan fisik yang terjadi sehubungan dengan premenopause. Akibat lebih jauh adalah timbulnya perasaan tak berharga, tidak berarti dalam hidup sehingga muncul rasa cemas akan adanya kemungkinan bahwa orang-orang yang dicintainya berpaling dan meninggalkannya.
Perubahan fisik menurut penelitian Sugianto (2014) didapatkan data menunjukan Perubahan fisik dapat dipengaruhi adanya pengalaman dari responden dan tingkat pengetahuan yang dimiliki responden. Tentu sudah mendapatkan informasi berkaitan dengan menopause baik dari media cetak atau elektronik sehingga dapat menjaga perubahan fisik dengan baik, misalnya menjaga pola makan dan olah raga dengan teratur. Untuk menghadapi perubahan fisik maupun kejiwaan pada masa menopause, diperlukan persiapan saat menjelang menopause dalam berbagai hal yaitu menyadari bahwa menopause merupakan hal yang sifatnya alamiah dimana semua wanita akan melaluinya. Perlunya olahraga untuk mengurangi keluhan yang timbul akbiat gejala menopause. Pengobatan yang bisa dilakukan dengan menggunkan obat-obat pengganti hormon. Dengan adanya persiapan saat menjelang menopause diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause.
Berdasarkan hasil wawancara sekarang ini keringat responden lebih banyak dari biasanya apalagi bila subjek banyak melakukan aktifitas dan tidur.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
Jantungnya pun akan berdetak lebih kencang jika responden sedang cemas, takut dan grogi. Demikian pun dengan tangan dan kakinya akan basah bila subjek grogi dan cemas. Sekarang juga responden mengalami itu terutama jika ada orang yang membicarakan mengenai menopause. Muka responden sekarang ini mudah kering begitu pun dengan tangan dan kakinya yang akhir-akhir sering kesemutan terutama bagian tangan dan kaki. Sekarang pun responden masih merasakan hal tersebut jika mengingat dirinya sebentar lagi akan menopause. Kondisi ini karena menopause itu sendiri Lemas, pegel-pegel pada otot persendian dan kelelahan bahkan muka memerah yang terjadi merupakan kondisi yang terkait juga dengan fluktuasi hormon (Proverawati, 2010).
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah :
1. Jenis penelitian merupakan descriptive yang melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi didalam populasi tertentu sehingga belum dapat diketahui hubungan korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dengan faktor efek.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Proporsi tingkat kecemasan ibu premenopause menghadapi perubahan fisik menopause di Dusun Jatisawit Balecatur Gamping Sleman menunjukkan yaitu tingkatan sedang sebanyak 47,3% (26 dari 55 responden).
B. Saran
1. Bagi Ilmu Pengetahuan (scientific)
Hasil penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengaplikasikan ilmu kesehatan yang ada di Stikes Achmad Yani bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam menghadapi perubahan fisik menopause.
2. Bagi Pengguna (consumer) Ibu Premenopause
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi ibu premenopause, khususnya dalam meningkatkan bidang kesehatan mengenai kesiapan ibu menghadapi perubahan fisik menopause
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2015a. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka 2015. Yogyakarta: BPS.
______________________. 2015b. Indonesia dalam Angka 2015. Jakarta: BPS. _______________________.2015c. Kabupaten Sleman dalam Angka 2015.
Yogyakarta: BPS.
Budiman, A. 2013. Kapital Selekta: Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Hawari, D. 2011. Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia
Hidayat, A.A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data: Contoh Aplikasi Study Kasus. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika.
Lestary, D. 2010. Seluk Beluk Menopouse. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulya, 2016. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Premenopouse di Desa Bonjeruk Wilayah Kerja Puskesmas Bonjeruk Lombok Tengah. lombok: Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 2, No. 1, Maret 2016
Mulyani, S.N. 2008. Menopouse. Yogyakarta: Nuha Medika. Nasution. 2012. Metode Research. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pieter, H.Z. 2013. Pendidikan Psikologi untuk Bidan Suatu Teori dan Terapannya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Proverawati, A. 2010. Menopouse dan Sindrom Premenopouse. Yogyakarta: Nuha Medika.
Purwoastuti, E. 2012. Menopouse, Siapa Takut? Yogyakarta: Kanesius.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Rostiana, 2009. Kecemasan Pada Wanita yang Menghadapi Menopause. Depok: Jurnal Psikologi Vol. 3, No. 1.
Sugianto. 2014. Perubahan Fisik Wanita Hubungannya dengan Kecemasan dalam Menghadapi Menopause. Yogyakarta: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 10, No. 1, Hal. 96-102.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.