• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah pembuatan kokas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah pembuatan kokas"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggal Pemberian Tugas

Tanggal Pemberian Tugas : 27 februari 2018 : 27 februari 2018 Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing : Dr. Sufriadin. ST., MT: Dr. Sufriadin. ST., MT

TUGAS MAKALAH TUGAS MAKALAH

PROSES GASIFIKASI BATUBARA PROSES GASIFIKASI BATUBARA

Disusun Oleh Disusun Oleh Kelompok 1 Kelompok 1

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA GOWA 2018 2018

(2)

Nama Anggota Kelompok 1 Nama Anggota Kelompok 1

Hidayat

Hidayat Paingi Paingi D621 D621 11 11 263263 Muh.

Muh. Asrafil Asrafil D621 D621 14 14 307307  Aditya Anu

 Aditya Anugrah grah D621 15 003D621 15 003  Afri Iftihar

 Afri Iftihar D621 15 005D621 15 005

Novry

Novry Helmus Helmus Lolo Lolo D621 D621 15 15 007007 Tri

Tri Angga Angga Bayu Bayu Putra Putra D621 D621 15 15 011011 Fajrur

Fajrur Rahman Rahman D621 D621 15 15 015015 Dzulfajrin

Dzulfajrin D621 D621 15 15 017017

Khairul

Khairul Muh Muh Chal Chal Alif Alif D621 D621 15 15 019019 Uliyana

Uliyana D621 D621 15 15 023023

Zulfikar

(3)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Makalah

rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Makalah yang berjudul “yang berjudul “ProsesProses Pembuatan Kokas”

Pembuatan Kokas” ini dapat terlaksana dengan baik dan ini dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.tepat waktu.

Penyusun tentu sangat menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari Penyusun tentu sangat menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik atau saran dari pembaca kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik atau saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan Makalah berikutnya. sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan Makalah berikutnya. Penyusun juga megucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah Penyusun juga megucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah memberikan banyak bimbingan dalam penyusunan Makalah praktikum ini.

memberikan banyak bimbingan dalam penyusunan Makalah praktikum ini.  Akhirnya,

 Akhirnya, penyusun penyusun mengharapmengharapkan kan semoga semoga Makalah Makalah praktikum praktikum ini ini dapatdapat memberikan manfaat kepada para pembaca untuk lebih memahami tentang memberikan manfaat kepada para pembaca untuk lebih memahami tentang hal-hal penting berkenaan dengan

hal penting berkenaan dengan pembuatan kokas.pembuatan kokas.

Gowa, 11 November 2018 Gowa, 11 November 2018

Penyusun Penyusun

(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... ii

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR ISI ... ii

BAB BAB I I PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan ... 2 1.3 Tujuan ... 2 BAB BAB II II TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA ... 2.1 Pengertian Kokas 2.1 Pengertian Kokas ... ... 33 2.2 2.2 Sejarah Sejarah Kokas Kokas 33 2.3 2.3 Produksi KokasProduksi Kokas 44 2.4 2.4 Pengunaan Pengunaan Kokas Kokas ... 6. 6 2.5 Pembuatan Kokas ... 7

2.5 Pembuatan Kokas ... 7

BAB BAB III III PENUTUP PENUTUP ... 3.1 Kesimpulan ... 11

3.1 Kesimpulan ... 11 DAFTAR PUSTAKA

(5)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Kokas adalah bahan karbon padat yang berasal dari distilasi batubara Kokas adalah bahan karbon padat yang berasal dari distilasi batubara rendah abu dan rendah sulfur, batubara bitumen. Kokas batubara rendah abu dan rendah sulfur, batubara bitumen. Kokas batubara berwarna abu-abu, keras, dan berongga.Kokas sebenarnya dapat berwarna abu-abu, keras, dan berongga.Kokas sebenarnya dapat terbentuk secara alami, namun bentuk yang umum digunakan adalah terbentuk secara alami, namun bentuk yang umum digunakan adalah buatan manusia.

buatan manusia.

Indonesia memiliki cadangan batubara yang besar melebihi Indonesia memiliki cadangan batubara yang besar melebihi cadangan minyak bumi. Kegiatan penambangan batubara di Indonesia cadangan minyak bumi. Kegiatan penambangan batubara di Indonesia  juga semakin meningkat dari tahun ke tahun dimana batubara diharapka  juga semakin meningkat dari tahun ke tahun dimana batubara diharapkann

sebagai sumber alternatif, selain untuk ekspor juga untuk memenuhi sebagai sumber alternatif, selain untuk ekspor juga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi energi dalam negeri. Oleh karena itu perlu kebutuhan konsumsi energi dalam negeri. Oleh karena itu perlu digalakkan program pemasyarakatan dan pembudayaan batubara. Salah digalakkan program pemasyarakatan dan pembudayaan batubara. Salah satu caranya adalah dengan penanganan lebih lanjut proses satu caranya adalah dengan penanganan lebih lanjut proses pengembangan pembuatan kokas, karena merupakan komoditi penting pengembangan pembuatan kokas, karena merupakan komoditi penting yang banyak dibutuhkan pada industri berskala kecil sampai skala besar. yang banyak dibutuhkan pada industri berskala kecil sampai skala besar. Industri yang membutuhkan kokas antara lain industri pengecoran logam, Industri yang membutuhkan kokas antara lain industri pengecoran logam, industri gula, industri elektrode dan industri logam lainnya. Pemenuhan industri gula, industri elektrode dan industri logam lainnya. Pemenuhan kebutuhan kokas di Indonesia sebagian besar berasal dari luar negeri kebutuhan kokas di Indonesia sebagian besar berasal dari luar negeri (impor) Jepang, RRC, dan Taiwan.

(impor) Jepang, RRC, dan Taiwan.

Mengingat kokas merupakan komoditi yang cukup penting, Mengingat kokas merupakan komoditi yang cukup penting, terutama pada industri logam dan baja, maka usaha pengembangan dan terutama pada industri logam dan baja, maka usaha pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kokas dari dalam negeri menjadi sangat perlu. pemenuhan kebutuhan kokas dari dalam negeri menjadi sangat perlu. Kokas selain digunakan untuk meningkatkan kandungan karbon dalam Kokas selain digunakan untuk meningkatkan kandungan karbon dalam besi, juga berfungsi sebagai bahan bakar, bahan pereduksi maupun besi, juga berfungsi sebagai bahan bakar, bahan pereduksi maupun penyangga beban. Jadi jelas bahwa batubara bisa diharapkan sebagai penyangga beban. Jadi jelas bahwa batubara bisa diharapkan sebagai

(6)

sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada impor, sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada impor, yang tentunya dapat menghemat devisa.

yang tentunya dapat menghemat devisa.

1.2

1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah dalam makalah ini: Berikut adalah rumusan masalah dalam makalah ini: 1.

1. Bagaimana proses dalam pembuatan kokas Bagaimana proses dalam pembuatan kokas batubarabatubara 2.

2.  Apa saja ma Apa saja manfaat yang dinfaat yang dimiliki oleh kokmiliki oleh kokas Batubaraas Batubara

1.3

1.3 TujuanTujuan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk: Penyusunan makalah ini bertujuan untuk: 1.

1. Mengetahui alur proses produksi kokas batubara (coke)Mengetahui alur proses produksi kokas batubara (coke) 2.

(7)

BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kokas 2.1 Pengertian Kokas

Kokas adalah bahan karbon padat yang berasal dari distilasi Kokas adalah bahan karbon padat yang berasal dari distilasi batubara rendah abu dan rendah sulfur, batubara bitumen. Kokas batubara rendah abu dan rendah sulfur, batubara bitumen. Kokas batubara berwarna abu-abu, keras, dan berongga. Kokas sebenarnya batubara berwarna abu-abu, keras, dan berongga. Kokas sebenarnya dapat terbentuk secara alami, namun bentuk yang umum digunakan dapat terbentuk secara alami, namun bentuk yang umum digunakan adalah buatan manusia.

adalah buatan manusia.

2.2 Sejarah Kokas 2.2 Sejarah Kokas

Kokas digunakan orang-orang China pertama kali

Kokas digunakan orang-orang China pertama kali untuk pemanasanuntuk pemanasan dan memasak sekurang-kurangnya pada abad kesembilan. Pada dekade dan memasak sekurang-kurangnya pada abad kesembilan. Pada dekade pertama abad kesebelas, pandai besi China di lembah Sungai Kuning pertama abad kesebelas, pandai besi China di lembah Sungai Kuning mulai menggunakan kokas untuk bahan bakar di tungku mereka, sebagai mulai menggunakan kokas untuk bahan bakar di tungku mereka, sebagai pemecahan masalah bahan bakar untuk wilayah yang jarang terdapat pemecahan masalah bahan bakar untuk wilayah yang jarang terdapat pepohonan di sana.

pepohonan di sana.

Pada tahun 1603, Hugh Plat menyatakan bahwa batubara dapat dibakar Pada tahun 1603, Hugh Plat menyatakan bahwa batubara dapat dibakar dengan cara yang analog dengan cara

dengan cara yang analog dengan cara pembakaran arang yang diproduksipembakaran arang yang diproduksi gambar 1. kokas

(8)

dari kayu. Proses ini tidak dipraktekkan sampai tahun 1642, ketika kokas dari kayu. Proses ini tidak dipraktekkan sampai tahun 1642, ketika kokas digunakan untuk memanggang ragi di Derbyshire.

digunakan untuk memanggang ragi di Derbyshire. Pada tahun 1709, Abraham Darby I

Pada tahun 1709, Abraham Darby I membangun tanur pembakaranmembangun tanur pembakaran kokas untuk menghasilkan besi cor. Kekuatan kokas yang besar kokas untuk menghasilkan besi cor. Kekuatan kokas yang besar membuat

membuat blast furnace blast furnace  dibangun lebih tinggi dan lebih  dibangun lebih tinggi dan lebih besar. Selanjutnya,besar. Selanjutnya, ketersediaan besi murah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ketersediaan besi murah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Revolusi Industri.

terjadinya Revolusi Industri.

Di Inggris pada tahun-tahun pertama lokomotif kereta api uap, Di Inggris pada tahun-tahun pertama lokomotif kereta api uap, kokas merupakan bahan bakar yang umum digunakan. Hal ini terutama kokas merupakan bahan bakar yang umum digunakan. Hal ini terutama karena didorong oleh peraturan perundang-undangan mengenai karena didorong oleh peraturan perundang-undangan mengenai lingkungan. Setiap lokomotif diharuskan "mengkonsumsi asapnya sendiri" lingkungan. Setiap lokomotif diharuskan "mengkonsumsi asapnya sendiri" yang secara teknis tidak mungkin untuk dilakukan sampai mulai yang secara teknis tidak mungkin untuk dilakukan sampai mulai digunakannya

digunakannya firebox arch firebox arch , , namun namun membakar membakar kokas kokas rendah rendah emisi emisi asapasap dianggap memenuhi persyaratan. Namun, aturan ini diam-diam mulai dianggap memenuhi persyaratan. Namun, aturan ini diam-diam mulai diabaikan dan batubara yang lebih murah menjadi bahan bakar umum, diabaikan dan batubara yang lebih murah menjadi bahan bakar umum, seiring dengan kereta api yang mulai diterma di kalangan masyarakat seiring dengan kereta api yang mulai diterma di kalangan masyarakat umum.

umum.

Pada akhir abad 19,

Pada akhir abad 19, para penambang di bagian barat Pennsylvania,para penambang di bagian barat Pennsylvania, USA menyediakan batubara yang menjadi bahan baku untuk kokas. Pada USA menyediakan batubara yang menjadi bahan baku untuk kokas. Pada tahun 1885, Rochester and Pittsburgh Coal and Iron Company mem tahun 1885, Rochester and Pittsburgh Coal and Iron Company mem bangun string oven kokas terpanjang di dunia di Walston, Pennsylvania, bangun string oven kokas terpanjang di dunia di Walston, Pennsylvania, dengan 475 oven dan panjangnya 2 km (1,25 mil). Output mereka dengan 475 oven dan panjangnya 2 km (1,25 mil). Output mereka mencapai 22.000 ton per bulan. The Minersville Coke Oven di Huntingdon mencapai 22.000 ton per bulan. The Minersville Coke Oven di Huntingdon County, Pennsylvania itu dicatatkan dalam Daftar Tempat Bersejarah County, Pennsylvania itu dicatatkan dalam Daftar Tempat Bersejarah Nasional USA pada tahun 1991.

Nasional USA pada tahun 1991.

2.3 Produksi Kokas 2.3 Produksi Kokas

(9)

oven pengap pada suhu setinggi 2.000 °

oven pengap pada suhu setinggi 2.000 ° C (3.600 ° C (3.600 ° F) meskipun biasanyaF) meskipun biasanya sekitar 1.000-1.100 ° C ( 1832-2012 °

sekitar 1.000-1.100 ° C ( 1832-2012 ° F).F). Fasilitas

Fasilitas paling paling modern modern oven oven kokas kokas tetap tetap menghasilkan menghasilkan "produk"produk sampingan". Saat ini, hidrokarbon volatil juga dimanfaatkan, setelah sampingan". Saat ini, hidrokarbon volatil juga dimanfaatkan, setelah pemurnian, dalam proses pembakaran yang terpisah untuk menghasilkan pemurnian, dalam proses pembakaran yang terpisah untuk menghasilkan energi. Tungku kokas (oven) membakar gas hidrokarbon yang dihasilkan energi. Tungku kokas (oven) membakar gas hidrokarbon yang dihasilkan oleh proses pembuatan kokas mengakibatkan terjadinya proses oleh proses pembuatan kokas mengakibatkan terjadinya proses karbonisasi.

karbonisasi.

Batubara yang sebagai umpan dalam

Batubara yang sebagai umpan dalam proses karbonisasi dimasukanproses karbonisasi dimasukan ke tungku (pada tahap v), di mana batubara melewati zona karbonisasi ke tungku (pada tahap v), di mana batubara melewati zona karbonisasi suhu rendah, pada suhu sekitar 375 sampai 475 derajat celcius, batubara suhu rendah, pada suhu sekitar 375 sampai 475 derajat celcius, batubara mengalami dekomposisi membentuk lapisan plastis di sekitar dinding. mengalami dekomposisi membentuk lapisan plastis di sekitar dinding. Ketika suhu mencapai 475 sampai 600 derajat celcius, terlihat kemunculan Ketika suhu mencapai 475 sampai 600 derajat celcius, terlihat kemunculan cairan tar dan senyawa hidrokarbon (minyak), dilanjutkan dengan cairan tar dan senyawa hidrokarbon (minyak), dilanjutkan dengan pemadatan massa plastis menjadi semi-kokas, dan kemudian batubara pemadatan massa plastis menjadi semi-kokas, dan kemudian batubara dipanaskan dalam carbonisasi suhu tinggi sampai 1000

dipanaskan dalam carbonisasi suhu tinggi sampai 1000oo C C (pada (pada tahaptahap

vii) untuk menjalani

vii) untuk menjalani karbonisasi.karbonisasi.

Batubara bitumen harus memenuhi seperangkat kriteria untuk Batubara bitumen harus memenuhi seperangkat kriteria untuk digunakan sebagai kokas batubara, ditentukan oleh teknik uji batubara digunakan sebagai kokas batubara, ditentukan oleh teknik uji batubara tertentu. Termasuk diantaranya kadar air, kadar abu, sulfur, kandungan tertentu. Termasuk diantaranya kadar air, kadar abu, sulfur, kandungan volatil, tar, dan plastisitas. Pengujian ini ditargetkan untuk menghasilkan volatil, tar, dan plastisitas. Pengujian ini ditargetkan untuk menghasilkan kokas dengan kekuatan yang sesuai (umumnya diukur oleh

kokas dengan kekuatan yang sesuai (umumnya diukur oleh coke strengthcoke strength after reaction 

after reaction   (CSR). Pengujian lainnya juga dipertimbangkan, termasuk  (CSR). Pengujian lainnya juga dipertimbangkan, termasuk untuk memastikan coke tidak menggelembung terlalu banyak selama untuk memastikan coke tidak menggelembung terlalu banyak selama produksi dan menghancurkan oven melalui tekanan dinding yang produksi dan menghancurkan oven melalui tekanan dinding yang berlebihan.

berlebihan.

Semakin besar zat terbang (volatil) dalam batubara, semakin Semakin besar zat terbang (volatil) dalam batubara, semakin banyak byproduk diproduksi. Umumnya tingkat 26-29% zat terbang

(10)

 jenis

 jenis batubara batubara lain lain bisa bisa dicampur dicampur secara secara proporsional proporsional untuk untuk mencapaimencapai tingkat volatil yang dapat diterima sebelum proses produksi kokas dimulai. tingkat volatil yang dapat diterima sebelum proses produksi kokas dimulai.

Kokas alami terbentuk ketika lapisan

Kokas alami terbentuk ketika lapisan batubara dipotong oleh intrusibatubara dipotong oleh intrusi vulkanik. Gangguan ini memanaskan batubara di sekitarnya dalam vulkanik. Gangguan ini memanaskan batubara di sekitarnya dalam suasana

suasana anoxic anoxic sehingga sehingga terbentuklah terbentuklah zona zona kokas kokas (biasanya beberapa(biasanya beberapa meter) di sepanjang gangguan itu. Namun, kokas alami sangat bervariasi meter) di sepanjang gangguan itu. Namun, kokas alami sangat bervariasi dalam hal kekuatan dan kadar abunya, dan umumnya dianggap tidak dalam hal kekuatan dan kadar abunya, dan umumnya dianggap tidak dapat dijual kecuali dalam beberapa kasus sebagai produk termal.

dapat dijual kecuali dalam beberapa kasus sebagai produk termal.

2.4 Penggunaan Kokas 2.4 Penggunaan Kokas

Kokas digunakan sebagai bahan bakar dan sebagai agen pereduksi Kokas digunakan sebagai bahan bakar dan sebagai agen pereduksi dalam peleburan bijih besi dalam

dalam peleburan bijih besi dalamblast furnace blast furnace . Kokas ini digunakan untuk. Kokas ini digunakan untuk mengurangi oksida besi (hematit) untuk mengumpulkan besi. Karena mengurangi oksida besi (hematit) untuk mengumpulkan besi. Karena konstituen penghasil asap dibuang selama proses pembuatan kokas, konstituen penghasil asap dibuang selama proses pembuatan kokas, kokas menjadi bahan bakar yang baik untuk kompor dan tungku yang kokas menjadi bahan bakar yang baik untuk kompor dan tungku yang tidak cocok untuk pembakaran batubara bitumen

tidak cocok untuk pembakaran batubara bitumen asli. Kokas dapat dibakarasli. Kokas dapat dibakar dengan sedikit atau tidak berasap saat pembakaran, sedangkan batubara dengan sedikit atau tidak berasap saat pembakaran, sedangkan batubara bitumen akan menghasilkan banyak asap.

bitumen akan menghasilkan banyak asap.

Ditemukan secara tidak sengaja, kokas memilik sifat perisai panas Ditemukan secara tidak sengaja, kokas memilik sifat perisai panas yang unggul bila dikombinasikan dengan bahan lain. Kokas merupakan yang unggul bila dikombinasikan dengan bahan lain. Kokas merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai perisai panas pada program salah satu bahan yang digunakan sebagai perisai panas pada program kendaraan luar angkasa NASA, Apollo. Dalam bentuk akhirnya, bahan ini kendaraan luar angkasa NASA, Apollo. Dalam bentuk akhirnya, bahan ini disebut AVCOAT 5026-39. Bahan ini

disebut AVCOAT 5026-39. Bahan ini telah digunakan baru-baru ini sebagaitelah digunakan baru-baru ini sebagai perisai panas pada kendaraan Pathfinder Mars. Meskipun tidak digunakan perisai panas pada kendaraan Pathfinder Mars. Meskipun tidak digunakan untuk pesawat ulang-alik modern, NASA telah merencanakan untuk untuk pesawat ulang-alik modern, NASA telah merencanakan untuk memanfaatkan kokas dan bahan lainnya untuk perisai panas pesawat memanfaatkan kokas dan bahan lainnya untuk perisai panas pesawat ruang angkasa generasi berikutnya, bernama Orion, sebelum proyek itu ruang angkasa generasi berikutnya, bernama Orion, sebelum proyek itu

(11)

Kokas secara luas digunakan sebagai pengganti batubara untuk Kokas secara luas digunakan sebagai pengganti batubara untuk pemanas domestik menyusul diberlakukann

pemanas domestik menyusul diberlakukannya zona tanpa asap di ya zona tanpa asap di Inggris.Inggris.

2.5 Proses Pembuatan Kokas 2.5 Proses Pembuatan Kokas

2.5.1 Tahap

2.5.1 Tahap Pembentukan(forminPembentukan(forming Stage)g Stage)

Noncaking Coal adalah bahan baku utama (60-80%). Batubara Noncaking Coal adalah bahan baku utama (60-80%). Batubara dikeringkan hingga kandungan air 2-3% (pada tahap i ). Batubara kering dikeringkan hingga kandungan air 2-3% (pada tahap i ). Batubara kering digerus (pada tahap ii ). Pengikat ditambahkan ke bubuk batu bara, bahan digerus (pada tahap ii ). Pengikat ditambahkan ke bubuk batu bara, bahan ini kemudian dicampur (pada tahap iii ), dan dicetak (pada tahap iv), ini kemudian dicampur (pada tahap iii ), dan dicetak (pada tahap iv), sehingga memperoleh batubara umpan.

sehingga memperoleh batubara umpan. 2.5.2 Tahap Karbonisasi (carbonizing stage) 2.5.2 Tahap Karbonisasi (carbonizing stage)

Karbonisasi batubara adalah proses distilasi kering di mana sirkulasi Karbonisasi batubara adalah proses distilasi kering di mana sirkulasi udara dikontrol seminimal mungkin. Melalui dinding baja, panas disalurkan udara dikontrol seminimal mungkin. Melalui dinding baja, panas disalurkan ke dalam tanur bakar yang memuat batubara. Proses karbonisasi ke dalam tanur bakar yang memuat batubara. Proses karbonisasi merupakan reaksi endoterm atau eksoterm tergantung pada temperatur merupakan reaksi endoterm atau eksoterm tergantung pada temperatur dan proses reaksi yang sedang terjadi. Secara umum hal ini dipengaruhi dan proses reaksi yang sedang terjadi. Secara umum hal ini dipengaruhi oleh hubungan temperatur karbonisasi, sifat reaksi, perubahan oleh hubungan temperatur karbonisasi, sifat reaksi, perubahan fisik/kimiawi yang terjadi

fisik/kimiawi yang terjadi..

Batubara yang sebagai umpan dalam

Batubara yang sebagai umpan dalam proses karbonisasi dimasukanproses karbonisasi dimasukan ke tungku (pada tahap v), di mana batubara melewati zona karbonisasi ke tungku (pada tahap v), di mana batubara melewati zona karbonisasi suhu rendah, pada suhu sekitar 375 sampai 475 derajat celcius, batubara suhu rendah, pada suhu sekitar 375 sampai 475 derajat celcius, batubara mengalami dekomposisi membentuk lapisan plastis di sekitar dinding. mengalami dekomposisi membentuk lapisan plastis di sekitar dinding. Ketika suhu mencapai 475 sampai 600 derajat celcius, terlihat kemunculan Ketika suhu mencapai 475 sampai 600 derajat celcius, terlihat kemunculan cairan tar dan senyawa hidrokarbon (minyak), dilanjutkan dengan cairan tar dan senyawa hidrokarbon (minyak), dilanjutkan dengan pemadatan massa plastis menjadi semi-kokas, dan kemudian batubara pemadatan massa plastis menjadi semi-kokas, dan kemudian batubara dipanaskan dalam carbonisasi suhu tinggi sampai 1000

dipanaskan dalam carbonisasi suhu tinggi sampai 1000oo C C (pada (pada tahaptahap

vii) untuk menjalani

(12)

Tingkat panas yang tinggi harus dikendalikan sehingga batubara Tingkat panas yang tinggi harus dikendalikan sehingga batubara tidak pecah dan hancur akibat batubara mengalami pertambahan atau tidak pecah dan hancur akibat batubara mengalami pertambahan atau penyusutan

penyusutan volume. volume. Batubara Batubara yang yang telah telah terkarbonisasi terkarbonisasi (coke),(coke), didinginkan hingga mencapai suhu 100

didinginkan hingga mencapai suhu 100oo  C atau lebih rendah. Suhu di  C atau lebih rendah. Suhu di

pendinginan (pada tahap viii) oleh gas yang bersuhu normal dimasukkan pendinginan (pada tahap viii) oleh gas yang bersuhu normal dimasukkan dari bawah tungku sebelum kokas dikeluarkan dari tungku.

dari bawah tungku sebelum kokas dikeluarkan dari tungku. 2.5.3 Gas yang dihasilkan ( generated Gas)

2.5.3 Gas yang dihasilkan ( generated Gas) Gas hasil pemanasan kokas (300-350

Gas hasil pemanasan kokas (300-350oo C)  C) meninggalkan bagian atasmeninggalkan bagian atas

tungku yang didinginkan oleh recooler ( pada tahap ix ) dan pendingin tungku yang didinginkan oleh recooler ( pada tahap ix ) dan pendingin utama ( pada tahap x ).

utama ( pada tahap x ). Setelah menghilangkan asap tar ( pada tahap xi ),Setelah menghilangkan asap tar ( pada tahap xi ), sebagian besar gas dikembalikan ke tungku. Porsi gas yang berlebihan sebagian besar gas dikembalikan ke tungku. Porsi gas yang berlebihan dikeluarkan dari sistem, yang kemudian mengalami

dikeluarkan dari sistem, yang kemudian mengalami rectificationrectification  dan  dan desulfurisasi untuk menjadi bahan bakar bersih yang memiliki nilai kalori desulfurisasi untuk menjadi bahan bakar bersih yang memiliki nilai kalori tinggi, (3800kcal/Nm3).

tinggi, (3800kcal/Nm3). 2.5.4 Produk

2.5.4 Produk sampingan( byproducts)sampingan( byproducts)

Cairan dalam gas dibawa ke decanter ( pada tahap xii ) yang Cairan dalam gas dibawa ke decanter ( pada tahap xii ) yang memisahkan

memisahkan ammonia ammonia dan tdan tar dengar dengan dekanan dekantasi dtasi dan pengan pengendapan endapan .. Masing-masing produk sampingan tersebut digunakan untuk tanaman Masing-masing produk sampingan tersebut digunakan untuk tanaman yang ada untuk perawatan lebih lanjut. Setelah dinormalisasi, tar yang ada untuk perawatan lebih lanjut. Setelah dinormalisasi, tar digunakan kembali sebagai pengikat untuk pembentukan kokas.

digunakan kembali sebagai pengikat untuk pembentukan kokas. 2.5.5 Sirkulasi Gas (Gas recycle )

2.5.5 Sirkulasi Gas (Gas recycle )

Gas hasil pemisahkan kabut tar di

Gas hasil pemisahkan kabut tar di electric precipitatorelectric precipitator dipanaskandipanaskan sampai sekitar 1000

sampai sekitar 1000oo C pada suhu tungku pemanas gas yang tinggi ( pada C pada suhu tungku pemanas gas yang tinggi ( pada

tahap xiii ),

(13)

mendinginkan kokas untuk memberi umpan ke zona karbonisasi bersuhu mendinginkan kokas untuk memberi umpan ke zona karbonisasi bersuhu rendah (vi) pada suhu gas sekitar 600

(14)

Gambar 2. Alur proses produksi kokas batubara Gambar 2. Alur proses produksi kokas batubara

(15)

BAB III

BAB III

PENUTUP

PENUTUP

3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan 1.

1. Secara umum kokas batubara terbentuk dari proses pemanasanSecara umum kokas batubara terbentuk dari proses pemanasan batubara sebagai umpan yang dimasukkan ke dalam tungku batubara sebagai umpan yang dimasukkan ke dalam tungku pembakaran. Lalu dipanaskan pada suhu rendah dari 375-475 derajat pembakaran. Lalu dipanaskan pada suhu rendah dari 375-475 derajat Celsius sehingga terbentuk lapisan plastis di sekitar dinding. Ketika Celsius sehingga terbentuk lapisan plastis di sekitar dinding. Ketika suhu mencapai 475 sampai 600 derajat celcius, terlihat kemunculan suhu mencapai 475 sampai 600 derajat celcius, terlihat kemunculan cairan tar dan senyawa hidrokarbon (minyak), dilanjutkan dengan cairan tar dan senyawa hidrokarbon (minyak), dilanjutkan dengan pemadatan massa plastis menjadi semi-kokas, dan kemudian pemadatan massa plastis menjadi semi-kokas, dan kemudian batubara dipanaskan dalam carbonisasi suhu tinggi sampai 1000 batubara dipanaskan dalam carbonisasi suhu tinggi sampai 1000oo CC

(pada tahap vii) untuk menjalani karbonisasi. (pada tahap vii) untuk menjalani karbonisasi. 2.

2. Kokas digunakan sebagai bahan bakar dan sebagai agen pereduksiKokas digunakan sebagai bahan bakar dan sebagai agen pereduksi dalam peleburan bijih besi dalam

dalam peleburan bijih besi dalamblast furnace blast furnace . Kokas ini digunakan. Kokas ini digunakan untuk mengurangi oksida besi (hematit) untuk mengumpulkan besi. untuk mengurangi oksida besi (hematit) untuk mengumpulkan besi. Selain itu, kokas memiliki sifat perisai panas yang unggul bila Selain itu, kokas memiliki sifat perisai panas yang unggul bila dikombinasikan dengan bahan lain. Kokas merupakan salah satu dikombinasikan dengan bahan lain. Kokas merupakan salah satu bahan yang digunakan sebagai perisai panas pada program bahan yang digunakan sebagai perisai panas pada program kendaraan luar angkasa NASA, Apollo.

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

http://bang

http://bangngabua.blogsngabua.blogspot.com/2011/06/pot.com/2011/06/kokas-batubakokas-batubara.htmlra.html http://www.j

http://www.jualbatubara.coualbatubara.com/2012/10/sejarah-prom/2012/10/sejarah-produksi-dan-penggduksi-dan-penggunaan- unaan-kokas.html

kokas.html

Center for Coal Utilization, Japan; and Japan Iron and Steel Federation Center for Coal Utilization, Japan; and Japan Iron and Steel Federation Period:

Gambar

gambar 1. kokas
Gambar 2. Alur proses produksi kokas batubaraGambar 2. Alur proses produksi kokas batubara

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa pertimbangan dan data yang diperlukan dalam perancangan aplikasi material geosintetik pada pekerjaan reklamasi pantai adalah sebagai berikut: (1) bathymetri dasar laut; (2)

Dari hasil penelitian di lapangan sebagian besar responden tidak mempunyai tanaman hias dalam wadah yang berisi air yang memungkinkan ditemukannya jentik sehingga keberadaan tanaman

Karena supervisi akademik diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan serta terbinanya profesionalisme guru di Madrasah

Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu, untuk kemudahan pelayanan mohon membuat perjanjian terlebih dahulu..

Melalui kajian tentang implementasi e _government pada Pemerintahan Kota Depok, Peneliti mengharapkan akan mendapatkan pemahaman yang mendalam terhadap kendala-kendala

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang ada digunakan secara efektif

Hal tersebut yang mendasari penulis untuk mengetahui rekonsiliasi melalui teori dari tokoh Robert Schreiter sebagai perspektif dalam upaya menafsir Yehezkiel 28:1-26, yang dimana

Ketika seorang pengguna masuk log ke dalam sebuah komputer berbasis Windows NT/2000/XP/Server 2003, pengaturan registry yang dimiliki oleh pengguna yang