• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR DAY 2009 Jakarta, 12 Mei 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PADA ACARA INVESTOR DAY 2009 Jakarta, 12 Mei 2009"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk.

PADA ACARA INVESTOR DAY 2009

Jakarta, 12 Mei 2009

I. UMUM

A. Latar Belakang

Paparan Publik (Public Expose) PT Semen Gresik (Persero) Tbk. (Perseroan) diselenggarakan dalam rangka :

- Memenuhi peraturan BEJ No. I-E: Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi - Memenuhi surat BEI No. S – 02090/BEI.PMR/04.2009, tanggal 17 April 2009,

perihal Konfirmasi Kesediaan Menyampaikan Presentasi dan Konferensi Pers pada Acara Investor Day 2009.

B. Waktu Penyelenggaraan

Paparan Publik diselenggarakan pada: - Hari/tanggal : Selasa, 12 Mei 2009 - Pukul : 14.30 – 17.00 WIB

- Tempat : Room 2, Galeri PT Bursa Efek Indonesia, Tower II, Lantai 1,

Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta C. Manajemen Perseroan yang Hadir

1. Dwi Soetjipto, Direktur Utama

2. Heru D. Adhiningrat, Wakil Direktur Utama 3. Cholil Hasan, Direktur Keuangan

4. Sunardi Prionomurti, Sekretaris Perusahaan 5. Agung Wiharto, Kepala Bagian Hubungan Investor

6. Yonatan Dollo Sanda, Direktur Keuangan PT Semen Tonasa Moderator:

I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Pencatatan Sektor Riil dari PT Bursa Efek Jakarta.

D. Susunan Acara

1. Presentasi Perseroan di Room 2 Lantai 1 Tower II Galeri PT Bursa Efek Indonesia. Pada pukul 14.45 WIB acara dibuka oleh I Gede Nyoman Yetna selaku Moderator, yang juga sekaligus memperkenalkan manajemen Perseroan yang hadir. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi oleh Direktur Utama Perseroan.

Materi presentasi Public Expose sebagaimana yang telah disampaikan Perseroan kepada PT Bursa Efek Jakarta melalui surat nomor: 006256.1/HM.00.00/4065/05.09, tanggal 7 Mei 2009.

Acara diakhiri dengan Tanya Jawab dan ditutup oleh Moderator pada pukul 16.15 WIB.

2. Press Conference di Press Room Lantai 1 Tower II PT Bursa Efek Indonesia Jakarta.

(2)

E. Daftar Hadir

Daftar hadir para undangan terlampir.

II. TANYA JAWAB

Paparan Publik Perseroan dihadiri antara lain oleh masyarakat Investor, Pension Fund Manager, Analis, Insurance Industry Manager, serta wartawan media cetak, radio dan televisi.

Setelah manajemen Perseroan menyampaikan presentasi, acara dilanjutkan dengan Tanya Jawab (Q & A).

Selengkapnya acara Tanya Jawab dapat disampaikan sebagai berikut:

Bagian 1: Investor Day 2009

Pertanyaan Sdr. Reggy Susanto, Macquarie Securities Indonesia, PT: Nama saya Reggy dari Macquarie.

Saya punya 3 pertanyaan, yang pertama terkait dengan harga semen, apakah hingga saat ini ada indikasi penurunan harga semen domestik?

Pertanyaan kedua terkait dengan biaya, pada kuartal 1 - 2009 apakah kenaikan biaya sudah mencapai puncaknya?

Ketiga berkenaan dengan CAPEX, apakah ada kemungkinan angka CAPEX akan turun? Mohon Penjelasannya.

Jawaban Direktur Utama:

Terima kasih pak Reggy. Berkaitan dengan price, sejauh ini kami masih dapat me-maintain harga seperti yang terlihat pada trend average selling price chart. Hal tersebut disebabkan Perseroan mempunyai price policy yang berbeda di setiap daerah dengan mendasarkan antara lain: cost production, delivery ke daerah tersebut, daya beli konsumen serta demand cement di daerah tersebut. Intinya hingga saat ini kami masih me-maintain harga semen seperti pada seputar Kuartal 4 – 2008, dan berharap dapat kita maintain sepanjang tahun 2009 ini.

Mengenai biaya produksi, jika dibandingkan dengan Kuartal 1 - 2008, biaya produksi pada Kuartal 1 tahun ini memang tercacat jauh lebih tinggi, karena terdapat beberapa komponen produksi yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan terkait dengan kondisi global pada tahun lalu. Namun demikian, akhir-akhir ini terdapat potensi untuk penurunan energy cost dikarenakan antara lain adanya permintaan pengurangan ekspor batubara sehingga supply domestic batubara kita akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan bargaining power Perseroan untuk mendapatkan harga batubara yang lebih rendah.

Mengenai CAPEX, merupakan hal yang harus dicermati dan harus conservative. Perseroan akan senantiasa melakukan review dan adjustment dengan kondisi yang ada, sehingga kita berharap terdapat penurunan. Hingga saat ini realisasi CAPEX tersebut akan terus kami upayakan untuk turun.

(3)

Pertanyaan Sdr. Nasrudin, Dana Pensiun Krakatau Steel:

Nama saya Nasrudin, dari Dana Pensiun Krakatau Steel. Pertanyaan pertama saya terkait dengan kapasitas terpasang. Dari kapasitas terpasang nasional dibanding dengan konsumsi nasional, menurut perkiraan saya akan ada oversupply, apakah ada kebijakan ekspor dari para pemain semen?

Pertanyaan kedua berkaitan dengan strategi ke depan. Untuk Semen Gresik Group, strategy initiative apa yang akan dilakukan untuk memenuhi competitive advantage? Pertanyaan ketiga berkaitan dengan kualitas semen, di antara tiga pemain besar semen di Indonesia, bagaimana dengan kualitas semen yang terbaik?

Mohon penjelasannya.

Jawaban Direktur Utama:

Terima kasih pak Nasrudin. Ekspor biasanya dilakukan jika konsumsi semen dalam negeri telah terpenuhi dan juga terdapat ekses kapasitas. Memperhatikan situasi sekarang ini, saya kira untuk 3 tahun ke depan para pemain akan berupaya untuk meningkatkan ekspor semen, karena situasi dalam negeri yang mengalami tekanan. Kecuali untuk Semen Baturaja, dikarenakan letak geografisnya, menyebabkan cost of transportation untuk ekspor akan lebih tinggi, sehingga ekspor semen kurang menguntungkan.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi competitive advantage, Perseroan terus melakukan integrasi resources, penyusunan human capital master plan, peningkatan Information Technology dengan membentuk Information & Communication Technology Master Plan, penguatan brand equity, meningkatkan sistem purchasing, serta cross bagging initiative. Letak pabrik-pabrik Perseroan yang strategis di barat, tengah dan timur Nusantara, menjadikan modal yang baik bagi kami untuk meningkatkan competitive advantage.

Berbicara kualitas semen, ditentukan berdasarkan fungsinya. Sebagai contoh, pada type bangunan struktrural maka yang dicari adalah semen yang tepat untuk kondisi struktural tersebut. Begitu juga untuk fungsi dan jenis semen lainnya. Semua kualitas semen akan didapat jika semen tersebut digunakan berdasarkan fungsinya.

Kami di Semen Gresik Group akan selalu membuat semen yang berkualitas baik.

Pertanyaan dari Sdr. Maxi Liesyaputra, BNI Securities:

Saya hanya ada satu pertanyaan, mengenai pabrik baru greenfield di Jawa, bagaimana perkembangan status pabrik baru tersebut di Pati?

Terima kasih.

Jawaban Direktur Utama:

Terima kasih Pak Maxi. Hingga saat ini proyek pabrik semen baru di Jawa memang masih terkendala pada pembebasan lahan. Namun karena hal ini merupakan proyek strategis Perseroan, maka kami sejak semula telah menyiapkan beberapa skenario agar proyek ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Saat ini Perseroan sedang melakukan pengkajian untuk alternatif lain yang akan diputuskan oleh pemegang saham dalam waktu dekat ini. Terima kasih.

Pertanyaan dari Sdr. Adrian Rusmana, Sucorinvest Central Gani:

Saya Adrian dari Sucorinvest. Pertanyaan yang pertama, apakah proyek de-bottlenecking? Mohon bisa diberi contoh riilnya.

(4)

Yang kedua, mohon penjelasan breakdown prosentase konsumsi semen oleh swasta dan pemerintah?

Dan yang ketiga, kira-kira apakah competitive advantage Semen Gresik Group dibandingkan dengan Indocement dan Holcim?

Terima kasih.

Jawaban Direktur Utama:

Terima kasih Pak Adrian. Pada umumnya pabrik semen itu mempunyai beberapa tahapan proses produksi, dari penambangan bahan baku hingga proses packaging semen untuk di-deliver ke customer. Dari beberapa tahapan ini, kita lihat tahapan mana yang prosesnya bisa kita tingkatkan atau dimaksimalkan sampai level yang optimal. Pada dasarnya de-bottlenecking adalah suatu proses untuk meningkatkan kapasitas produksi original dari mesin-mesin yang telah ada hingga mencapai level yang paling optimal. Di Semen Gresik Group hingga saat ini telah melakukan optimalisasi pada peralatan-peralatan produksi, antara lain di area preheater, tungku pembakaran atau kiln serta di area cooler.

Sementara untuk komposisi konsumsi semen domestik, di pasar terdapat jenis bulk cement dan semen bag. Bulk cement atau semen curah kebanyakan digunakan untuk proyek-proyek besar di perkotaan, sementara bag cement lebih banyak dikonsumsi oleh retail atau untuk perumahan. Proyek-proyek besar ini biasanya dikerjakan oleh swasta. Sekitar 80% pasar semen di Indonesia adalah bag cement. Bag cement atau semen dalam kantong sangat tergantung pada kekuatan brand image.

Competitive advantage Semen Gresik Group antara lain dapat dilihat dari jenis-jenis semen yang kami produksi. Ada beberapa type atau jenis semen yang kami produksi berdasarkan order ataupun daerah tertentu saja, dikarenakan hanya daerah itu saja yang membutuhkan jenis semen tersebut. Dari pendapat beberapa customer, untuk pembuatan konstruksi, Semen Gresik banyak digunakan dan direkomendasi.

Letak geografis Semen Gresik Group juga merupakan keunggulan tersendiri, sehingga kami mampu menyuplai ke seluruh area Nusantara.

Pertanyaan dari Sdri. Ely, Asia Securities:

Saya Ely dari Asia Securities. Pemerintah akan meningkatkan sektor infrastrukstur di tahun 2009. Sejauh ini apakah sudah ada dampak yang dirasakan oleh Semen Gresik? Jika demikian seberapa besar dampaknya pada produksi maupun penjualan?

Terima kasih.

Jawaban Direktur Utama SG:

Terima kasih. Pemerintah telah berencana menyiapkan Rp 12 triliun lebih untuk stimulus yang antara lain terkait dengan pembangunan infrastruktur. Kami yakin akan berdampak bagus untuk penjualan Semen Gresik maupun produsen semen nasional lainnya. Dengan adanya stimulus Pemerintah, maka dampaknya terhadap konsumsi semen domestik akan cukup signifikan dalam situasi seperti sekarang ini, belum lagi multiflier effect dari program tersebut. Seperti kita lihat hingga akhir Kuartal 1 – 2009 di Sulawesi masih terdapat pertumbuhan konsumsi semen yang positif karena antara lain terdapat beberapa proyek infrastruktur Pemerintah Lokal maupun swasta. Dari sisi psikologis, ketika akan ada stimulus, maka persepsi orang menjadi positif trehadap industri semen dalam negeri.

(5)

Pertanyaan dari Sdr. Muhammad Sugiyarto, Lautandhana Securindo:

Saya Muhammad Sugiyarto dari Lautandhana Securindo. Pertanyaan saya, berapa proporsi energy cost dari total biaya?

Selain itu mohon penjelasan lebih lanjut terkait dengan energy alternatif sehingga dapat mengurangi konsumsi minyak dan batubara?

Terima kasih.

Jawaban Direktur Utama SG:

Terima kasih Pak, untuk energy cost akan dijelaskan oleh Pak Cholil. Saya hanya menambahkan untuk energy alternatif. Sekarang ini kami sedang berupaya untuk menggunakan limbah pertanian yang dekat dengan pabrik, limbah industri rokok, dan oil sludge sebagai energy alternatif. Limbah-limbah ini yang akan dikembangkan untuk ke depannya. Untuk pabrik yang letaknya di daerah Sumatera, limbah dari industri perkebunan akan digunakan sebagai energi alternatif.

Jawaban Direktur Keuangan SG:

Terima kasih. Untuk pertanyaan mengenai kontribusi biaya energi terhadap biaya produksi dan bagaimana mengendalikannya, dapat saya sampaikan sebagai berikut: Pengendalian tidak berarti pengurangan. Biaya bisa saja kita naikkan, misalnya yang terkait dengan transportasi & distribusi, marketing, promosi maupun corporate image, sejauh hal tersebut bisa diprediksi akan menghasilkan penjualan yang meningkat.

Khusus untuk biaya dibagi 2: biaya produksi dan biaya penjualan. Biaya penjualan atau COGS terdiri dari biaya produksi ditambah biaya kemasan dan biaya transportasi. Untuk energy cost terdiri dari fuel, electricity dan transportation. Untuk fuel, 95% adalah batubara. Untuk electricity mayoritas didapat dari PLN, dan untuk transportation sebagian besar dari independent expediture. Kontribusi fuel untuk biaya produksi pada Kuartal 1-2009 dibanding dengan Kuartal 1-2008 sekitar 34% dan jika digabung ke COGS sekitar 25%, electricity sekitar 18% pada COGM dan jika digabung ke COGS menjadi sekitar 15%-16%, sementara transportation 14%, jika digabung ke COGS sekitar 12%.

Total kontribusi energy cost untuk biaya produksi sekitar 50%. Yang dapat kita kendalikan cukup efektif adalah coal dan transportation. Transportation dengan melakukan sinergi, dalam hal ini kami telah menerapkan strategi cross bagging inisiative.

Untuk trend harga coal yang punya kecenderungan naik, kontrak adalah solusi yang baik, tetapi jika trend harga pasar turun maka kontrak kurang baik. Sehingga maintaining margin akan lebih ke cost control. Jika kita lihat kinerja 3 hingga 4 bulan di tahun 2009, efektivitas dari cost control itu sudah kelihatan. Meskipun kondisi ekonomi melemah dan volume penjualan turun tetapi kita dapat me-maintain EBITDA margin di level 30%.

Pertanyaan dari Sdr. Nur Rokhman JA, Dana Pensiun Krakatau Steel: Saya Nur Rokhman dari Dana Pensiun Krakatau Steel.

Yang pertama Apakah tahun ini ada rencana kenaikan harga?

Kemudian yang kedua berkaitan dengan pemberitaan di media massa, akan ada rencana akuisisi. Mohon Penjelasannya.

(6)

Jawaban Direktur Utama SG:

Terima kasih. Mengenai harga seperti kita lihat di slide presentasi sebelumnya, demand hingga Kuartal 1 tahun ini mengalami tekanan dan kami memprediksi di sepanjang 2009 paling tidak harga akan flat dibandingkan dengan tahun lalu. Jika kita lihat kondisi ekonomi sekarang, dengan harga yang bertahan saja sudah cukup bagus.

Untuk masalah akuisisi, sejauh ini masih dalam wacana dan pengkajian. Kami menyadari bahwa proses itu tidaklah mudah. Banyak hal yang harus kami cermati dengan hati-hati untuk masalah akuisisi ini. Pada dasarnya untuk semua tindakan corporate action, kami selalu mengedepankan adanya added value bagi para pemegang saham Perseroan. Dan pada saatnya pasti akan kami laporkan sesuai regulasi dan juga pasti akan kami laporkan kepada pemegang saham Perseroan. Hingga saat ini, pengkajian dan evaluasi tetap kami lakukan untuk mengetahui sejauh mana dampaknya bagi Perseroan.

Bagian 2: Press Conference

Pertanyaan dari Sdri. Ika Krismanti, The Jakarta Post:

Bagaimana kira-kira outlook demand semen domestik di sepanjang tahun 2009 ini? Upaya-upaya apa yang dilakukan Perseroan hingga kinerja di kuartal 1 – 2009 masih mengalami kenaikan?

Mohon komentar bapak terkait penghentian ijin lahan bahan baku tanah liat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban?

Jawaban Direktur Utama SG:

Terima Kasih. Yang pertama mengenai konsumsi semen domestik, pada triwulan 1 tahun ini minus 5,8% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, yang merupakan dampak dari berkurangnya kegiatan investasi, yang terlihat dari penurunan penjualan volume semen curah.

Stimulus policy yang dilakukan oleh Pemerintah yang direncanakan berjumlah Rp 12 triliun, akan berdampak positif bagi industri semen dalam negeri. Dengan memperhatikan beberapa driver, antara lain proyeksi pertumbuhan GDP yang masih positif, situasi interest rate yang cenderung terus turun, konsumsi semen per kapita domestik yang masih rendah, serta stimulus dari Pemerintah, Perseroan yakin masih akan ada pertumbuhan sekitar 0% hingga 3%.

Hingga Kuartal 1 – 2009, kinerja Perseroan masih cukup baik dan meningkat dibandingkan pada kuartal yang sama tahun lalu. Revenue atau hasil penjualan mengalami peningkatan karena dipicu oleh kenaikan harga rata-rata jika dibandingkan dengan Kuartal 1 tahun 2008. Kenaikan harga rata-rata tersebut masih wajar karena adanya kenaikan yang cukup signifikan pada biaya produksi, antara lain dipicu oleh naiknya harga batu bara, biaya transportasi serta harga minyak di tahun 2008. Kami juga beruntung, karena di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya Sulawesi, demand masih tumbuh positif. Sementara itu di sisi lain, beberapa upaya strategik yang kami lakukan bersama di group, mampu meningkatkan sinergi serta mampu menghasilkan efisiensi yang cukup signifikan sehingga berhasil menekan biaya produksi. Hal tersebut pada gilirannya mengakibatkan adanya kenaikan laba bersih di Kuartal 1 – 2009.

Sementara itu mengenai isu perijinan lahan bahan baku tanah liat di Tuban, saya belum dapat memberikan informasi yang akurat karena hingga saat ini saya belum mendapat laporan yang lengkap. Namun satu hal yang dapat saya pastikan, bahwa lahan penambangan Perseroan di Tuban tidak hanya tergantung pada satu lokasi.

(7)

Jika terdapat masalah pada suatu lokasi, maka hal tersebut tidak akan terlalu menghambat jalannya proses produksi Perseroan.

Pertanyaan dari Sdri. Sylviana Pravita, Bisnis Indonesia:

Mohon informasi mengenai kelanjutan rencana obligasi Perseroan serta rencana akuisi Perseroan?

Jawaban Direktur Utama:

Mengenai Obligasi, nanti Pak Cholil yang akan memberikan penjelasan. Sementara mengenai akuisisi, sejauh ini kami belum bisa memberikan penjelasan yang cukup karena hal ini masih dalam pengkajian internal.

Jawaban Direktur Keuangan SG:

Terima kasih mbak Sylvi dari Bisnis Indonesia. Berkenaan dengan pendanaan, kita berusaha membatasi pinjaman meskipun tidak bisa dihindari adanya pinjaman. Sejauh ini Perseroan telah memberikan mandat kepada Bank Mandiri untuk memproses kredit sindikasi dan kita usahakan underwriting agreement-nya akan dapat diselesaikan bulan ini, sehingga kontrak-kontrak commercial dapat ditandatangani awal bulan depan. Ada empat bank besar yang ikut dalam sindikasi ini dengan negosiasi tenor 10 tahun, grace period 3,5 tahun serta nilai pinjaman sekitar Rp 6 triliun. Hingga saat ini bunga pinjaman belum dapat ditetapkan karena masih dalam tahap negosiasi. Sejauh ini kebutuhan dana CAPEX Perseroan dapat dipenuhi dari dana internal.

Mengenai masalah obligasi, perlu saya tegaskan, saat ini tidak ada yang kita kerjakan terkait dengan Obligasi.

Pertanyaan dari Sdr. Indro, detik.com:

Pak mohon penjelasan lebih lanjut terkait lahan penambangan Perseroan di Kabupaten Tuban?

Jawaban Direktur Utama SG:

Terima kasih. Mengenai lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat di Kabupaten Tuban, memang ada salah satu lokasi penambangan tanah liat yang habis masa berlakunya, dan saat ini kita sedang mengurus perpanjangannya. Saya baru saja mendapat laporan internal, bahwa sejauh ini prosesnya berjalan lancar dan dapat saya pastikan tidak mengganggu jalannya proses produksi Perseroan di Tuban.

Pertanyaan dari Sdri. Sylviana Pravita, Bisnis Indonesia:

Pak mohon penjelasan lebih lanjut terkait prediksi pertumbuhan semen di Kuartal 2 tahun ini dan juga mengapa pertumbuhan semen domestik hingga saat ini masih minus?

Mohon penjelasan juga mengapa pertumbuhan di Pulau Sulawesi masih positif? Apa penyebabnya? Dan berapa supply dari PT Semen Tonasa?

(8)

Jawaban Direktur Utama SG:

Terima kasih. Saya rasa di Kuartal ke-2 tahun ini masih mengalami konstraksi, kita berharap stimulus dari Pemerintah segera terealisasi sehingga akan berimbas dan mampu mendongkrak konsumsi semen dalam negeri.

Pada sepanjang tahun 2008 yang lalu, pertumbuhan konsumsi semen domestik mencapai 11,5%. Jika kita lihat lebih detail, pertumbuhan pada kuartal 1 – 2008 mencapai 17%. Demikian pula hingga Semester 1 tahun 2008, pertumbuhan konsumsi semen mencapai 21%, salah satu yang tertinggi dalam sejarah pertumbuhan semen dalam negeri. Sebagian besar pertumbuhan tersebut dipicu oleh booming-nya harga-harga komoditas, terutama di luar pulau Jawa. Situasi di tahun 2009 berbeda, harga-harga komoditas anjlog seiring dengan munculnya krisis global, yang pada gilirannya juga mempengaruhi konsumsi semen. Dengan demikian, jika bandingkan pertumbuhan konsumsi semen tahun ini dengan tahun lalu pada periode yang sama, terlihat minus karena pertumbuhan tahun lalu yang sangat tinggi.

Mengenai pertumbuhan konsumsi semen di Sulawesi akan dijelaskan oleh Pak Yonatan.

Jawaban Direktur Keuangan PT Semen Tonasa:

Terima kasih. Sejauh ini untuk pertumbuhan di Sulawesi ini dipicu oleh beberapa proyek swasta dan Pemerintah Daerah, antara lain proyek Para Group, pembangunan jalan antara Makasar dan Pare-pare yang dibeton dengan ketebalan 40 cm dan lebar 10 meter, proyek power plant di Poso oleh PT Inco, serta pembangunan tambang emas di Halmahera.

Kemudian di Kalimantan juga terdapat beberapa proyek infrastruktur, yang kesemuanya itu masih membawa dampak meningkatnya konsumsi semen di Indonesia Timur, khususnya di Sulawesi. Di Sulawesi sendiri hingga bulan Maret tahun ini masih mengalami pertumbuhan konsumsi semen sekitar 7%.

PT Semen Tonasa hingga saat ini mempunyai kapasitas terpasang 3,5 juta ton semen per tahun.

Direktur Utama:

Demikianlah kawan-kawan wartawan, terima kasih atas perhatiannya. ***

Referensi

Dokumen terkait

1. Mengecek kesiapan siswa belajar. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Memotivasi siswa dengan cara menjelaskan atau. menyampaikan manfaat mempelajari

Tapi dulu ketika ada masalah saya memilih untuk diam karena tidak berani untuk bercerita mbak, tapi setelah di sini dan mengenal banyak orang saya lebih berani

Memberikan apresiasi nilai investasi yang dihasilkan melalui pertumbuhan imbal hasil yang optimal dengan pengelolaan portofolio secara aktif di pasar modal dan pasar

Limbah cair hasil produksi kelapa sawit ini perlu dilakukan netralisasi untuk memaksimalkan kerja bakteri yang ada pada proses atau bak selanjutnya, karena bakteri bekerja

Metode dan keterampilan pembelajaran dalam penelitian ini Pembelajaran Menyunting Teks Negosiasi Jual Beli Dengan Menggunakan Metode Discovery Learning, sedangkan materi

Litter (alas lantai) Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10

masalah yang terhubung langsung dari PC pengguna SIMRS ke unit TI guna mempersingkat waktu aduan para pengguna dan sekaligus juga dapat menampung aduan terkait

Berdasarkan pada pengalaman kami dan informasi yang ada, diharapkan tidak ada efek yang membahayakan jika ditangani sesuai dengan rekomendasi dan tindakan pencegahan yang sesuai