• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA CEKUNGAN SEDIMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA CEKUNGAN SEDIMEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA CEKUNGAN SEDIMEN ANALISA CEKUNGAN SEDIMEN

Par

Para ahli a ahli sedimentologi mempelajari batuan sedimen untuk sedimentologi mempelajari batuan sedimen untuk mengetahui sejarahmengetahui sejarah geologi dan potensi ekonomi dari batuan tersebut. Untuk itu, diperlukan studi geologi dan potensi ekonomi dari batuan tersebut. Untuk itu, diperlukan studi yang bersifat terpadu dari berbagai cabang

yang bersifat terpadu dari berbagai cabang ilmu geologi, termasuk di ilmu geologi, termasuk di dalamnyadalamnya sedimentologi, stratigra, dan tektonik. Dengan demikian dapat

sedimentologi, stratigra, dan tektonik. Dengan demikian dapat diketahui secardiketahui secaraa menyeluruh batuan sedimen yang mengisi

menyeluruh batuan sedimen yang mengisi suatu cekungan sehingga dapatsuatu cekungan sehingga dapat dipergunak

dipergunakan sebagai bahan an sebagai bahan untuk menginterpretasi sejarah geologi danuntuk menginterpretasi sejarah geologi dan membuat evalusasi potensi ekonominya (Boggs, !!"# $%%&. 'tudi terpadu membuat evalusasi potensi ekonominya (Boggs, !!"# $%%&. 'tudi terpadu seperti ini dikenal dengan sebutan

seperti ini dikenal dengan sebutan analisa cekungan sedimenanalisa cekungan sedimen (basin analysis&. (basin analysis&. Pada perke

Pada perkembangan teori mbangan teori geosinklin, sebagian para ahli geosinklin, sebagian para ahli geologi berpikir bahageologi berpikir baha batuan sedimen yang umumnya diendapkan di laut dangkal pada suatu

batuan sedimen yang umumnya diendapkan di laut dangkal pada suatu

geosinklin, dan terus mengalami subsiden. 'ejalan dengan berkembangnya teori geosinklin, dan terus mengalami subsiden. 'ejalan dengan berkembangnya teori tektonik lempeng pada aal !)%an, pendapat itu mulai tersisih. 'aat ini

tektonik lempeng pada aal !)%an, pendapat itu mulai tersisih. 'aat ini parapara ahli geologi menemukan berbagai jenis cekungan dengan berbagai mekanisme ahli geologi menemukan berbagai jenis cekungan dengan berbagai mekanisme pembentukannya. 'ecara umum, titik

pembentukannya. 'ecara umum, titik berat perhatian pada analisa cekunganberat perhatian pada analisa cekungan sedimen adalah pada tektonik global

sedimen adalah pada tektonik global pembentukan cekungan dan berbagaipembentukan cekungan dan berbagai proses yang mengontrolnya (termasuk perubahan muka

proses yang mengontrolnya (termasuk perubahan muka laut, pasokan sedimen,laut, pasokan sedimen, dan penurunan cekungan&.

dan penurunan cekungan&.

*ekungan sedimen adalah suatu daerah rendahan, yang terbentuk oleh proses *ekungan sedimen adalah suatu daerah rendahan, yang terbentuk oleh proses tekto

tektonik, nik, dimandimana a sedisedimen men terterendapendapkan. kan. DengaDengan n demikdemikian ian cekcekungaungan n sedisedimenmen me

merurupapakakan n dedeprpresesi i sesehihingngga ga sesedidimemen n teterjrjebebak ak di di dadalalamnmnyaya. . DeDeprpresesi i ininii terbentuk oleh suatu proses nendatan (subsidence& dari permukaan bagian atas terbentuk oleh suatu proses nendatan (subsidence& dari permukaan bagian atas suat

suatu u kekerak. rak. BerbBerbagai agai penypenyebab ebab yang yang menghmenghasilasilkan kan nendanendatan, tan, di di antaantaranyranyaa ada

adalahlah+ + penpenipiipisan san kekerakrak, , penpenebaebalan lan manmantel tel litlitosposper, er, pempembebbebanaanan n batbatuanuan sedi

sedimen men dan dan gunungunungapigapi, , pembpembebanaebanan n tektotektonik, nik, pembepembebanabanan n subksubkerakerak, , aliraliranan ate

(2)

Busby (!!"& yang disarikan oleh Boggs ($%%& memberikan kemungkinan mekanisme nendatan kerak sebagai tertera dalam abel.

KLASIFIKASI CEKUNGAN SEDIMEN

Pembentukan cekungan sedimen erat hubungannya dengan gerakan kerak dan proses tektonik yang dialami lempeng. -ngersol dan Busby (!!"& menunjukkan baha cekungan sedimen dapat terbentuk dalam / (empat& tataan tektonik+ divergen, intraplate, konvergen dan transform&. 0enurut Dickinson, !1/ dan 0iall, !!!# klasikasi cekungan sedimen dapat berdasarkan pada+

1. tipe dari kerak dimana cekungan berada, 2. posisi cekungan terhadap tepi lempeng,

3. untuk cekungan yang berada dekat dengan tepi lempeng, tipe interaksi

lempeng yang terjadi selama sedimentasi,

4. 2aktu pembentukan dan basin fll terhadap tektonik yang berlangsung, 5. Bentuk cekungan.

'elley (!33& memberikan klasikasi cekungan sedimen secara sederhana seperti dalam abel. , sedang Boggs ($%%& membagi cekungan sedimen lebih rinci dan lebih komplit.

0ekanisme penendatan disariakan dari Dickinson (!! dan -ngersol dan Busby (!!"&

Penipisan

kerak (crustal thinning&+

Perenggangan, erosi selama pengangkatan, dan penarikan akibat magmatisme

Penebalan mantel litsper !mantle" lithospheric thickening&+

Pendinginan litosper yang diikuti penghentian perenggangan atau pemanasan akibat peleburan adiabatik atau naiknya lelehan astenosper

Pembebanan batuan sedimen dan

gunungapi(sedimentary

4ompensasi isostatik lokal dari kerak dan perenggangan litosper regional, tergantung kegetasan litosper, selama

(3)

and volcanic loading&+ sedimentasi dan kegiatan gunungapi

Pembenan

tektnik (tectonic loading&+

4ompensasi isostatik lokal dari kerak dan perenggangan litosper regional, tergantung kegetasan dibaah litosper, selama pensesaran naik (overthrusting& dan5atau tarikan (underpulling&

Pembenan subkerak !subcrustal lading#$

kelenturan litosper selama underthrusting dari litosper padat

Aliran

astensper(asthenosph eric 6o&+

pengaruh dinamik aliran astenosper, umumnya karena penunjaman litosper

Penamba%an berat kerak (crustal

densication&+

Peningkatan berat jenis kerak akibat perubahan tekanan5 temperatur dan5atau pengalihan tempat kerak berberat7  jenis tinggi ke kerak berberat7jenis rendah

 4lasikasi cekungan sedimen ('elley, !33& P&'SES PEN(E)A)

*E&)EN*UKN(A

*IPE CEKUNGAN *A*AAN *EK*'NIK   LEMPENG

Crustal sag *ekungan intrakraton Intra-plate collapse

Puntir (tension& Epicratonic downward Rit 

 epian lempeng pasif (passive plate margin&

(4)

 ekanan (compression& Palung (trench&

Busur depan (fore7arc& Busur belakang (back7arc&

'ubduksi (tepian lempeng aktif&

Wrenching Strike-slip 8erakan mendatar lempeng

4lasikasi cekungan menurut Boggs ($%%&

*A*AAN *EC*'NIK 

*IPE CEKUNGAN

Di+ergen &i,t + terrestrial rift valleys# proto7oceanic rift valleys

Antar" lempeng

Cekungan beralaskan kerak benua-perali%an$ cekungan intrakraton, paparan benua, sembulan benua (continental rises& dan undak, pematang benua.

Cekungan beralaskan kerak samdra$cekungan samodra aktif, kepulauan samodra, dataran tinggi dan bukit aseismik ( aseismic rigde and plateau&

Kn+ergen Cekungan akibat subduksi$ palung, cekungan lereng palung, cekungan busur depan, cekungan intra7busur, cekungan busur belakang.

Cekungan akibat tabrakan$ cekungan retroac orels, peripheral oreland basin, cekungan punggung babi (piggyback basin&, broken forland

(5)

*ran,rm Cekungan akibat sesar mendatar$ cekungan transextensional transpressional transrotaional

Hybrid  Cekungan akibat berbagai sebab$ cekungan7 cekungan intracontinental wrench aulacogen impactogen successor 

Buku ini tidak membahas secara rinci semua jenis cekungan sedimen, akan tetapi beberapa cekungan yang dianggap penting di -ndonesia akan dibahas secara singkat di baah ini (sebagian besar disarikan dari Boggs, $%%&.

Cekungan Intrakratn !Intracratnic )asin#

*ekungan intrakraton umumnya cukup besar terletak di tengah suatu benua yang jauh dari tepian lempeng. 'ubsiden pada cekungan jenis ini umumnya disebabkan oleh penebalan mantel7litosr dan bembebanan oleh batuan sedimen atau gunungapi (Boggs, $%%&. Beberapa cekungan intrakraton ini diisi oleh endapan klastika laut, karbonat, atau sedimen evaporit yang diendapkan mulai dari laut epikontinental sampai darat. *ekungan tua jenis ini di antaranya adalah *ekungan 9madeus dan *arpentaria di 9ustralia, *ekungan Parana di 9merika :atin, dan *ekungan Paris di Perancis. 'edangkan contoh cekungan modern jenis ini adalah *ekungan *had di 9frika.

&enggang !&i,t#

*ekungan akibat perenggangan ini umumnya sempit tetapi memanjang, dibatasi oleh lembah patahan. Ukuran berkisar dari beberapa km sampai sangat lebar seperti pada 'istem ;enggangan 9frika imur, dimana mempunyai lebar %7/% km dan panjang hampir %% km. *ekungan ini dapat terbentuk oleh berbagai tataan tektonik, namun yang paling umum oleh divergen. Perenggangan lempeng benua seperti antara 9merika Utara dan <ropa terjadi pada rias menghasilkan Punggungan engah 9tlantik (0id79tlantic ;idge&. 'istem renggangan pada 9frika imur merupakan contoh sistem renggangan modern.

(6)

9ulakogen adalah jenis khusus dari renggangan yang menyudut besar terhadap tepian benua, dimana umumnya dianggap sebagai renggangan tetapi gagal dan kemudian diaktifkan kembali selama tektonik konvergen. Palung yang sempit tapi panjang dapat menggapai sampai kraton benua dengan sudut besar dari lajur sesar. 'edimen yang mengisi cekungan jenis ini dapat berupa sedimen darat (misalnya kipas aluvium&, endapan paparan, dan endapan yang lebih dalam seperti endapan turbit. *ontoh aulakogen di antaranya ;enggangan ;eelfoot yang berumur Paleo=oik dimana 'ungai 0isisipi mengalir dan Palung Benue yang berumur 4apur dimana 'ungai >iger membelahnya.

Cekungan tepian benua

*ekungan tepian benua dicirikan oleh kehadiran baji yang sangat besar dari sedimen yang ke arah laut dibatasi oleh lereng landai dari benua dan sembulan. 4etidakterusan struktur dijumpai di baah sistem ini, antara kerak benua normal dan kerak peralihan. 'edimen terendapkan pada sistem ini+ pada paparan berupa pasir neritik dangkal, lumpur, kabonat dan endapan evaporasi# pada lerengan terdiri atas lumpur hemipelagik# dan pada sembulan benua berupa endapan turbit. *ekungan renggangan (rift basin& dapat berhubungan dengan cekungan tepian benua. *ontoh yang baik dari cekungan jenis ini adalah pantai 9merika dan bagian selatan7timur 4anada (*ekungan Blake Plateau, Palung :embah Baltimor, *ekungan 8eorge Bank dan *ekungan >ova 'cotian& yang terbentuk pada akhir rias7 aal ?ura oleh renggangan dan terpisahnya Pangea. Beberapa cekungan itu terpisahkan dari laut membentuk lapisan tebal dari endapan klastik arkosik dan endapan lakustrin# berselingan dengan batuan gunungapi basa.

(7)

*ekungan yang lain berhubungan dengan laut, membentuk sedimen yang berkisar dari endapan evaporit sampai delta, turbit, dan serpih hitam.

Cekungan ber%ubungan dengan subduksi

'ubduksi ditunjukkan dengan aktifnya tepian benus yang mana umumnya dicirikan oleh adanya palung laut dalam, busur gunungapi aktif, rumpang parit7 busur (arc7trench gap& yang memisahkan ke duanya. ataan subduksi terjadi lebih banyak pada tepian benua dibandingkan pada besur samodra.

'edimen terendapkan pada sistem subduksi ini lebih dikuasai oleh endapan silisiklastik yang umumnya berupa batuan gunungapi berasal dari busur gunungapi. <ndapan ini dapat berupa pasir dan lumpur yang terendapkan pada paparan, lumpur dan endapan turbit terendapkan dalam air yang lebih dapam pada lereng, cekungan, dan parit. 'edimen pada parit dapat berupa endapan terigen yang terangkut oleh arus turbit dari daratan, bersamaan dengan sedimen dari lempeng samodra yang tersubduksikan. -ni umumnya membentuk kompleks akrasi. Batuan campuraduk (melange& dapat terbentuk pada daerah akrasi ini, yang dicirikan oleh percampuran dari batuan berbagai jenis yang tertanam pada masa dasar yang mengkilap (sheared matri@&.

*ontoh yang baik dari sistem subduksi ini adalah subduksi 'umatra, ?epang, Peru, *hili dan 9merika engah. *ontoh cekungan busur muka purba di antaranya adalah cekungan busur muka 8reat Aalley, 4alifornia# 0idland Aalley, -nggris dan *oastal range, aian. *ontoh cekungan busur belakang di antaranya terjadi pada ?ura 9khir  9al 4apur terbentuk di belakang Busur 9ndean di *hili selatan.

(8)

Cekungan ber%ubungan pata%an mendatar-trans,rm

Patahan yang dapat membentuk cekungan ini adalah patahan mendatar yang menoreh dalam kerak sampai membatasai dua lempeng yang berbeda (transform fault& dan patahan yang terbatas dalam suatu lempeng dan hanya menoreh bagian atas kerak ('ylvester, !33&. *ekungan yang berhubungan dengan patahan mendatar regional terbentuk sepanjang punggung pemekaran, sepanjang batas patahan antar lempeng, pada tepian benua dan daratan dalam lempeng benua. 8erakan sepanjang patahan mendatar regional dapat membentuk berbagai cekungan nendatar (pull7apart basin&. *ekungan yang dibentuk karena patahan mendatar umumnya kecil, garis tengahnya hanya beberapa puluh kilometer, alaupun ada beberapa yang sampai "% km. 4arena patahan mendatar terbentuk pada berbagai tataan geologi, cekungan ini dapat diisi sedimen laut maupun darat. 4etebalan sedimen cenderung sangat tebal, karena kecepatan sedimentasi yang tinggi yang dihasilkan oleh erosi dari daerah sekitarnya yang berelevasi tinggi, dan boleh jadi ditandai dengan banyaknya perubahan fasies secara lokal. Di -ndonesia *ekungan jenis ini banyak terdapat sepanjang Patahan 'umatra.

*EKNIK ANALISA CEKUNGAN

'edimen yang mengisi suatu cekungan merupakan faktor yang sangat penting untuk dipelajari dalam analisa cekungan sedimen yang bersangkutan. 'edimen tersebut dipelajari bagaimana proses terbentuknya, sifat batuan dan aspek ekonominya. Proses pembentukan sedimen meliputi pelapukan, erosi, transportasi dan pengendapan, sifat7sifat sik, kimia dan biologi batuan# lingkungan pengendapan, dan posisi stratigra. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengendapan dan sifat sedimen adalah+

(9)

1. litologi batuan induk, akan sangat mempengaruhi komposisi sedimen

yang berasal dari batuan tersebut#

2. topogra dan iklim dimana batuan induk berada, mempengaruhi

kecepatan denudasi yang menghasilkan sedimen yang kemudian diendapkan dalam cekungan#

3. kecepatan penurunan cekungan bersamaan dengan kecepatan

kenaikan5penurunan muka laut# dan

4. ukuran dan bentuk dari cekungan.

9nalisa cekungan merupakan hasil interpretasi yang berdasarkan pada proses sedimentasi, stratigra, fasies dan sistem pengendapan, peleoseanogra, paleogeogra, iklim purba, analisa muka laut, dan petrogra5mineralogi (4lein, !!"# Boggs, $%%&. Penelitian sedimentologi dan analisa cekungan sekarang ini ditikberatkan pada analisa fasies sedimen, siklus subsiden, perubahan muka laut, pola sirkulasi air laut, iklim purba, dan sejarah kehidupan.

0odel pengendapan semakin meningkat digunakan untuk mengetahui lebih baik tentang pengisian cekungan dan pengaruh berbagai parameter pengisian cekungan seperti pasokan sedimen, besar butir, kecepatan penurunan cekungan, dan perubahan muka laut.

'ebagai bahan untuk analisa cekungan, dibutuhkan berbagai data, mulai data dari singkapan sampai data baah permukaan. Data tersebut termasuk data hasil pemboran dalam, studi polarisasi magnetik dan eksplorasi geosika. Pembahasan berikut ini secara singkat akan diketengahkan teknik analisa cekungan yang umum dilakukan.

Penampang Stratigra.

Data lengkap dan akurat tentang sedimen dari singkapan maupun inti bor, baik ketebalan maupun litologi setiap himpunan sedimen, merupakan hal yang sangat penting untuk interpretasi sejarah bumi. Untuk menghimpun data tersebut diperlukan pengukuran dan pemerian secara teliti dan akurat pada singkapan dan5atau inti bor. 4egiatan menghimpun data ini jamak disebut pembuatan penampang stratigra terukur, yang meliputi pemerian litologi, sufat7sifat perlapisan, dan kenampakan lainnya dari batuan. Pemakaian teknik tertentu dalam melakukan pengukuran penampang stratigra sangat tergantung pada kegunaan hasil pengukuran dan keadaan singkapan diukur di alam. 4ottloski (!)"& menunjukkan beberapa cara dan peralatan untuk melakukan pembuatan penampang stratigra.

(10)

'ejumlah penampang stratigra dapat dipakai dalam pembuatan penampang melintang stratigra yang sangat bermanfaat dalam korelasi stratigra, interpretasi struktur dan perubahan fasies yang boleh jadi diikuti oleh perubahan dari lingkungan dan arti ekonomis. Penampang melintang digambarkan segai ilustrasi yang menggambarkan keadaan lokal dari suatu cekungan, sering pula disiapkan dalam rangka pembuatan peta fasies, atau bahkan menggambarkan runtunan stratigra seluruh cekungan. Pada umumnya penampang stratigra menggambarkan dua demensi dari litologi dan5atau ciri struktur dari suatu unit stratigra atau unit yang memotong suatu ilayah geogra.

Diagram Pagar

-nformasi stratigra dapat pula disajikan dalam diagram pagar yang menggambarkan pandangan tiga dimensi stratigra dari suatu daerah atau ilayah tertentu. Dengan cara ini hubungan antar satuan stratigra dapat dilihat dengan jelas. 'ayangnya, bagian pagar depan akan menutup sebagian belakangnya# sehingga menyulitkan pembuat untuk menyuguhkan gambar yang baik dan jelas.

Peta Struktur

Untuk menggambarkan bentuk dan orientasi cekungan serta geometri pengisian cekungan diperlukan peta struktur. Pada dasarnya, kontur pada peta ini adalah kumpulan titik7titik yang mempunyai elevasi sama dari bagian atas atau baah suatu datum tertentu. 'truktur lokal seperti antiklin dan sinklin dapat dengan mudah dikenali pada peta jenis ini. Peta struktur ini sangat berguna dalam eksplorasi baik hidrokarbon maupun mineral dan batubara. Dasar cekungan dapat digambarkan dengan peta ini, apabila menggunakan datum bagian baah lapisan tertua pengisi cekungan yang bersangkutan. Dengan begitu topogra purba dapat diinterpretasi dengan mudah.

Peta Ispak 

Peta isopak adalah suatu peta yang konturnya menghubungkan titik7titik yang mempunyai ketebalan sama dari suatu lapisan atau satuan batuan. 4etebalan suatu satuan batuan tergantung dari kecepatan pasokan sedimen dan ruang yang tersedia pada cekungan. ;uang pada cekungan merupakan fungsi dari geometri cekungan dan kecepatan subsiden cekungan. Bagian yang menebal secara abnormal merupakan pusat pengendapan, sebaliknya yang menipis abnormal adalah daerah yang sebelum pengendapan merupakan tinggian atau sudah lebih banyak tererosi setelah pengendapan. Dengan peta jenis ini dapat digambarkan keadaan cekungan sebelum dan selama pengendapan, sehingga apabila dilakukan analisa peta isopak untuk setiap satuan pada cekungan dimana

(11)

mereka diendapkan, akan mendapatkan informasi perubahan struktur cekungan dari aktu ke aktu.

Peta Palegelgi

Peta paleogeologi adalah peta yang menggambarkan kondisi geologi tertentu di baah atau di atas suatu unit tertentu. 'ebagai contoh, kita dapat mengupas semua satuan batuan mulai dari unit stratigra tertentu untuk melihat satuan batuan di baah unit stratigra tertentu tersebut. 4emudian kita gambarkan peta geologi di atas alas satauan batuan tersebut. Peta semacam ini disebut peta superkrop (supercrop map&. Dengan yang cara sama, satuan batuan di atas suatu formasi atau tubuh batuan tertentu dapat pula digambarkan. Peta superkrop umumnya dibuat pada batas ketidakselarasan, tetapi dapat pula dibuat pada suatu satuan batuan yang mempunyai ciri tertentu. 0anfaat peta  jenis ini adalah untuk interpretasi pola aliran purba, pola pengisian cekungan,

pergeseran garis pantai, penimbunan secara gradual dari paleotopogra. Peta Lit,asies

Peta fasies menggambarkan vareasi sifat litologi atau biolo dari satuan stratigra tertentu (Boggs, $%%&. Peta fasies yang umum dipakai adalah peta litofasies dimana menyajikan beberapa aspek komposisi dan tekstur batuan. Peta litofasies yang umum dipakai adalah+

a. peta perbandingan klastik (clastic7ratio map& dan b. peta litofasies tiga komponen.

Peta perbadingan klastik menunjukkan kontur dari perbandingan klastik yang sebanding. 'edangkan perbandingan klastik adalah perbandingan dari jumlah kumulatif ketebalan endapan klastik dan jumlah kumulatif endapan non7klastik, sebagai contoh+

(konglomerat C batupasir C serpih& 777777777777777777777777777777777777777777

(batugamping C dolomit C evaporit C batubara&

Peta jenis ini sangat bermafaat untuk melihat hubungan litologi dengan tepi cekungan dimana sedimen tersebut diendapkan. entu saja bagian yang nilai perbandingan klastiknya relatif tinggi menunjukan bagian tersebut dekat dengan asal batuan atau sangat mungkin tepi cekungan. 'edangkan bagian yang nilai perbandingan klastiknya rendah menunjukkan bagian tersebut relatif jauh dari tepi cekungan. Dengan peta ini juga dapat diketahui arah tranportasi sedimen secara regional dalam cekungan itu.

Peta litofasies tiga komponen menyajikan rata7rata atau pola kelimpahan relatif  dalam suatu satuan stratigra dari tiga komponen litofasies (Boggs, $%%&.

(12)

Analisa Arus Purba

9nalisa arus purba adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui arah aliran dari arus purba pembaa sedimen ke dalam suatu cekungan pengendapan (Boggs, $%%&. entu saja, dengan teknik ini akan diketahui juga arah kemiringan lereng purba baik lokal maupun secara regional dan sekaligus asal dari sedimen yang terendapkan.

9nalisa arus purba dapat dilakukan dengan mempelajari secara mendalam dari berbagai struktur sedimen, seperti silang siur, alur sungai, dan ripple mark. 8eometri dan kecenderungan dari suatu unit batuan sering dapat membantu untuk interpretasi lingkungan pengendapan dan arah arus purba. rientasi dari kepingan batuan berbutir besar (seperti kerakal dan brangkal&, ketebalan lapisan, vareasi litologi dalam suatu lapisan dapat dipakai untuk interpretasi arah arus purba dan lokasi asal atau sumber batuan.

Studi Pr+enan !Asalmuasal# )atuan

4omposisi dari suatu batuan sedimen klastika yang mengisi suatu cekungan sangat dipengaruhi oleh komosisi batuan sumbernya. 4omposisi itu tentu saja  juga dipengaruhi oleh pelapukan dan iklim daerah yang bersangkutan. 'tudi provenan meliputi+ (a& 4omposisi litologi dari asal batuan, (b& tataan tektonik dari daerah asal batuan, dan (c& iklim, topogra, dan kemiringan daerah asal batuan (Boggs, $%%&.

Aareasi litologi dari batuan asal dipelajari dari berbagai jenis mineral dan kepingan batuan yang dijumpai pada suatu batuan sedimen klastika.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian Koefisien Limpasan Hujan Cekungan Kecil Berdasarkan Model Infiltasi Empirik untuk DAS Bagian Hulu (Kasus pada Cekungan Kecil Cikumutuk DAS Cimanuk Hulu).. (Dimuat

Hasil penelitian terbaru pada bagian barat Cekungan Baturetno oleh penulis menyimpulkan bahwa karakter stratigrafi dan sedimentologi endapan Formasi Baturetno tidak

Dede, R., 2005, “ Model Infiltrasi Kolom Tanah untuk Menduga Limpasan Hujan pada Cekungan Kecil di DAS Bagian Hulu (Kasus Cekungan Kecil Cikumutuk DAS Cimanuk Hulu)”,.

Kerancuan tatanama satuan Litostratigraf telah dibahas secara rinci oleh Pringgoprawiro (1983) dimana susunan endapan sedimen di Cekungan Jawa Timur bagian Utara dimasukkan

Cekungan Sumatera Utara terbentuk selama Tersier (Oligosen Awal), pada lempeng Eurasia atau Paparan Sunda yang merupakan bagian dari Back-arc Basin lempeng Sunda

nterpretasi memperlihatkan sikuen ini masih ada pada bagian cekungan yang lebih dalam, ke arah barat, berdasarkan dari singkapan dan mud 4olkano yang dikeluarkan di

Pembentukan pegunungan pada kala miosen tengah telah mengangkat bagian tenggara dari cekungan tersebut dan batuan Formasi Tertiary yang muncul dari erosi

Lokasi penelitian terletak pada cekungan salawati, dalam tatanan kerangka tektonik regional cekungan Salawati terletak pada komplek tektonik daerah Indonesia bagian timur