• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PEDAHULUAN A. GAMBARAN SINGKAT 1. KEDUDUKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PEDAHULUAN A. GAMBARAN SINGKAT 1. KEDUDUKAN"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PEDAHULUAN

A. GAMBARAN SINGKAT 1. KEDUDUKAN

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Berdasarkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor Tahun 2016 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin adalah merupakan salah satu perangkat daerah dalam menyelenggarakan kewenangan Pemerintah khusus di bidang kebinamargaan, keciptakaryaan, sumber daya air, penataan ruang dan ruang terbuka hijau. Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah baik berupa azas desentralisasi, dekonsentrasi maupun tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum, yang pelaksanaannya berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan sebagai perwujudan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasi, tentu saja dalam pencapaian kinerja harus terukur dan dituangkan dalam laporan pertanggungjawaban sebagai bahan evaluasi selanjutnya yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Musi Banyuasin melalui Sekretaris Daerah, dengan berkedudukan di jalan Kolonel wahid udin nomor 236 kelurahan serasan jaya Kecamatan Sekayu.

Penyelenggaraan tata kelola yang baik merupakan prasyarat untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Dalam rangka diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

(2)

secara berdayagunadan berhasilguna bebas dari Kolusi,Korupsi dan Nepotisme. Upaya pengembangan tersebut sejalandengan TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,Kolusi dan Nepotisme.Dalam undang-undang disebutkan tentang asas-asas umum penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum,asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hal dimaksud sangat mendukung untuk terwujudnya pembangunan berkelanjutan atau pembangunan yang berwawasan lingkungan yaitu pembangunan yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi tapi juga harus memperhatikan aspek etika sosial yang berkaitan dengan kelestarian kemampuan daya dukung sumber daya alam.Maka arah strategi pembangunan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang direncanakan dengan mengembangkan konsep manajemen pembangunan modern yang berintikan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan pengawasan yang ketat dengan melibatkan seluruh pelaku pembangunan (stakeholder) dalam memformulasikan aspirasi dan keinginan masyarakat terhadap kebijakan pembangunan pemerintah daerah.

2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin merupakan bagaian dari organisasi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah

(3)

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

Berdasarkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin adalah merupakan salah satu perangkat daerah dalam menyelenggarakan kewenangan Pemerintah khusus di bidang Bina Marga, sumber daya air dan kecipta karyaan dan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Musi Banyuasin melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin menurut Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor Tahun 2016 mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah daerah di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sesuai dengan kewenangan dan tugas lain yang dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penetapan kebijakan dibidang sumber daya air, penyelenggaraan jalan dan jembatan, penataan bangunan gedung, sistem persediaan air minum dan pembinaan jasa konstruksi, sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan;

b. penyelenggaraan pembinaan, koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

c. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; d. penyelenggaraan pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan

(4)

e. penyelenggaraan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

f. penyelenggaraan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan penataan ruang; g. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan dibidang pekerjaan

umum dan penataan ruang;

h. penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang;

i. penyelenggaraan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

j. penetapan rencana program kerja, pengelolaan data dan informasi serta fasilitasi dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

k. penyelenggaraan dibidang ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan rumah tangga di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang; dan

l. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

3. STRUKTUR ORGANISASI.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang membawahi 1 (satu) Sekretaris dan 6 (tiga) Bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), untu jelasnya sebagaimana tertera dibawah ini :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari :

1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

2. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Keuangan dan Aset.

(5)

3. Seksi Operasional, Pemeliharaan dan Bina Manfaat. d. Bidang Bina Marga, terdiri dari :

1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 3. Seksi Operasional dan Pengawasan. e. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :

1. Seksi Tata Bangunan;

2. Seksi Pemeliharaan Taman dan Lampu Jalan;

3. Seksi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. f. Bidang Penataan Ruang ;

1. Seksi Survey dan Pemetaan;

2. Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan; 3. Seksi Pembinaan dan Pengawasan

g. Bidang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau dan Penerangan Jalan Umum, terdiri dari ;

1. Seksi Perencanaan dan Penyediaan RTH dan PJU; 2. Seksi Pemanfaatan dan Pemeliharaan RTH;

3. Seksi Pemeliharaan PJU;

h. Bidang Bina Jasa Konstruksi, terdiri dari;

1. Seksi Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi; 2. Seksi Kompetensi dan Produktifitas Jasa Konstruksi; 3. Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan;

i. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); 1. UPTD Wilayah Kecamatan;

j. Kelompok Jabatan fungsional.

Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin secara lengkap dapat dilihat pada bagan struktur organiasi dibawah ini.

(6)
(7)

1. Lingkup Strategis yang berpengaruh

Secara umum, lingkungan strategis yang akan berpengaruh pada program pembangunan bidang penyelenggaraan pekerjaan umm dan penataan ruang adalah integrasi nasional melalui jaringan prasarana ke- PU-an nasional dan provinsi, keseimbangan pembangunan antar wilayah perkotaan dan pedesaan terutama percepatan pembangunan desa tertinggal.

Disamping dipengaruhi oleh lingkungan strategis seperti tersebut di atas, pembangunan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang juga dihadapkan dengan berbagai tantangan yang dapat digambarkan secara umum oleh kondisi jaringan jalan kabupaten sampai dengan tahun 2018 Disamping keterbatasan dana, hal ini terutama disebabkan disiplin pengguna jalan seperti penggunaan kendaraan yang melebihi muatan yang diizinkan, kejadian bencana alam yang menyebabkan kerusakan jalan serta masih perlu ditingkatkannya kompetensi pelaksana proyek. Sampai pada tahun 2018 tantangan dihadapi adanya menurunnya kualitas pelayanan jalan di jalur-jalur utama perekonomian sebagai akibat meningkatnya volume kendaraan maupun muatan dan tonase berlebih, antara lain ditangani melalui pemeliharaan jalan dan jembatan meskipun belum menyeluruh.

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan pekerjaan umum di Kabupaten Musi Banyuasin adalah iklim yang ada di daerah Kabupaten Musi Banyuasin, iklim tropis basah dengan curah hujan antara 1800 – 2700 dengan kelembaban bervariasi antara 75-80 % dan hampir setiap tahun air sungai Musi meluap dan menggenangi hampir seluruh permukaan tanah, apalagi kalau Sungai Musi dan Sungai Batang Hari Leko meluap menimbulkan banjir sehingga merusak struktur jalan, jembatan dan jaringan irigasi dan membawa dampak jalan, jembatan dan jaringan irigasi cepat rusak.

(8)

Selain fator iklim juga dipengaruhi oleh kondisi tanah yang terdiri dari : a. Seri Aluvial Hidromorfit

b. Seri Hidro Morfit Kelabu c Seri Podzolik coklat d. Seri Orgonosol e. Seri Gley Humus.

Isu Strategis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Perkembangan organisasi sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin, baik lingkungan internal yang menjadi kekuatan/kelemahan dan lingkungan eksternal yang menjadi peluang/tantangan.

Isu-isu strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan tugas dan fungsi adalah sebagai berikut : a. Pemanfaatan tata ruang yang tidak terkendali dengan meningkatnya

jumlah penduduk khususnya di kawasan berfungsi lindung, mengharuskan pengawasan dan pengendalian tata ruang yang lebih intensif disamping penegakan hukum menjadi aspek penting dalam upaya-upaya pengelolaan sumber daya air dan sarana aksesibilitas masyarakat.

b. Upaya peningkatan dukungan terhadap ketahanan pangan, maka kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terjadi harus ditekan sekecil mungkin mengingat kerusakan DAS menyebabkan banjir dan longsor dimusim hujan yang intensitasnya cenderung meningkat dan laju run off yang tinggi saat musim penghujan juga bencana kekeringan dimusim kemarau. Hal tersebut, juga akan menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana bidang kePUPR-an, maka

(9)

antara pasokan dan kebutuhan, sehingga mengharuskan melakukan upaya-upaya pembangunan prasarana penyediaan air baku.

d. Terbatasnya anggaran dalam membiayai sarana dan prasarana kePUPR-an dibandingkan tingginya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang optimal.

e. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan sarana prasarana bidang kePUPR-an serta lemahnya pemberdayaan masyarakat dan pembinaan pengembangan jasa konstruksi dibidang kePUPR-an.

f. Menurunnya kondisi peralatan (laboratorium, alat berat) untuk memenuhi kebutuhan pelayanan.yang optimal.

Aspek strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin antara lain :

Kebijakan pembangunan urusan pekerjaan umum, adalah :

1. Pembangunan prasarana transfortasi, sumber daya air untuk mendukung aktivitas perekonomian, sosial dan budaya;

2. Pembangunan prasarana sumber daya air diarahkan untuk mewujudkan fungsi air sebagai sumber daya sosial dan sumber daya ekonomi yang seimbang melalui pengelolaan yang berkelanjutan sehingga dapat menjamin kebutuhan pokok hidup dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat;

3. Pembangunan infrastruktur transportasi yang efektif dan efisien, handal dan terintegrasi untuk kemudahan ergerakan orang, barang dan jasa;

4. Pemeliharaan infrastruktur transportasi yang efektif dan efisien, handal dan terintegrasi untuk kemudahan pergerakan orang, barang dan jasa;

5. Menerapkan sistem pengendalian dan pengawasan pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, irigasi dan situ/danau/embung.

6. Penerapan norma, standar, pedoman dan manual (NSPM) penelenggaraan jalan, jembatan, irigasi dan situ/danau/embung.

(10)

7. Peningkatan layanan jaringan irigasi, situ/danau/embung melalui optimalisasi dalam penyediaan air irigasi, situ/danau bagi pertanian dan perianan.

8. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif, SDM yang profesional dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance; 9. Meningkatkan peran serta masyarakat dan investasi swasta demi peningkatan kuantitas dan kualitas ketersediaan infrastruktur jalan, jembatan dan jaringan irigasi di Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Dengan programnya, adalah :

a. Program pembangunan jalan dan jembatan

b. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong c. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan dan jembatan d. Program penanggulangan rutin jalan dan jembatan

e. Program pengembangan sistem informasi data base jalan dan jembatan

f. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya

g. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

B. KONDISI UMUM JALAN, JEMBATAN DAN JARINGAN IRIGASI DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN.

Kabupaten Musi Banyuasin memiliki luas wilayah 14.265.96 Km2

atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan, terletak antara 1,3o

sampai dengan 4o Lintang Selatan dan 103o sampai dengan 104o 40’ Bujur

Timur.

Batas wilayah Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut :  Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Jambi

(11)

Dengan luasnya wilayah dan sebaran jaringan jalan yang berada diseluruh wilayah Kabupaten Musi Banyuasin sampai kepelosok pedesaan dan wilayah perbatasan yang sangat sulit dijangkau dikarenakan kondisi alam yang sebagian besar terdiri dari dataran rendah dan rawa, maka akan sangat sulit dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan kondisi jaringan jalan, jembatan dan jaringan irigasi yang ada.

(12)

KONDISI GEOGRAFIS 26% 5% 69% TANAH DATAR DATARAN TINGGI DATARAN RENDAH

Dengan kondisi geografis seperti diatas maka akan sangat sulit dalam penanganan jaringan jalan, jembatan, jaringan irigasi yang ada jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsi sehingga menghambat mobititas masyarakat sebagai pengguna sarana jalan dan jembatan, untuk itu maka sangat dibutuhkan suatu Sistem Monitoring dan Evaluasi Petaksanaan Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan terpadu, yang nantinya akan menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam melakukan perencanaan program pembangunan jalan dan jembatan dalam Ka Menurut statusnya jalan terbagi atas 3 kategori, yaitu jalan negara, jalan propinsi, dan jalan kabupaten/kota. Panjang jalan negara di Kabupaten Musi Banyuasin sampai dengan tahun 2016 mencapai 304,05 Km. Panjang jalan propinsi mencapai 119,27 Km, sedangkan panjang jalan Kabupaten mencapai 1.370,17 Km.

(13)

Data Kondis Jalan Tahun 2018

Sedangkan jumlah jembatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin berjumlah 263 unit merupakan jumlah jembatan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota dengan total panjang jembatan 4.608,31 Meter

Kabupaten Musi Banyuasin adalah salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera Selatan yang wilayah umumnya didominisasi daerah rawa, berupa Rawa Lebak dan Rawa Pasang Surut dengan rincian sebagai berikut :

1. Rawa Lebak seluas 17.812 Ha (Daerah Irigasi Rawa (DIR) Jumlah 56 DIR) tersebar di seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin, dengan kondisi baik 3.130 Ha

2. Rawa Pasang Surut seluas 8.075 Ha, tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin.

- Kecamatan Sungai Lilin seluas 1.400 Ha - Kecamatan Bayung Lencir seluas 500 Ha - Kecamatan Lalan seluas 6.175 Ha

Pengelolaan sumber daya air sangat perlu dilakukan supaya pemenuhan kebutuhan air irigasi bagi lahan pertanian dapat tercukupi

(14)

sepanjang tahun. Langkah real yang harus dilakukan adalah membuat sistem irigasi jenis lain yang dapat digunakan tanpa di pengaruhi oleh musim dan meminimalisir kerusakan serta kerugian pada infrastruktur irigasi.

Untuk menjaga agar sistem jaringan dalam kondisi baik, diperlukan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan (O&P) yang memadai, tanpa adanya pemeliharaan yang teratur sedementasi dan rumput di saluran akan menghalangi drainase lahan, sehingga mengakibatkan terjadinya akumulasi asam dan zat beracun kondisi air yang mengenang serta mengandung asam secara serius akan mengurangi produktifitas lahan dan akhirnya akan menurunkan produktifitas pertanian.

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengelola sumber daya air untuk kebutuhan irigasi adalah dengan sistem genangan atau embung, sistem genangan/embung. Sebenarnya, sistem genangan/embung ini akan sangat menguntungkan jika pengelolaannya menggunakan metode yang baik dan benar, sehingga kekeringan-pun dapat diminimalisir. Seperti yang dilakukan petani di Negara Tiongkok, dimana sistem irigasi yang mereka gunakan adalah sistem genangan/embung. Sistem genangan/embung yang digunakan membentuk seperti rantai multi level, sehingga air akan dapat dimanfaatkan hingga lahan pertanian paling rendah, dimulai dari daerah kaki bukit, dimana petani membuat tempat genangan/embung untuk menampung air yang berasal dari mata air alami kemudian setelah tertampung, air akan di alirkan ke lahan sawah di bawahnya dengan luas lahan di sesuaikan oleh kontur tanah, rata rata dengan jangkauan radius 5 km ke segala penjuru arah dibawah genangan pertama.

(15)

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Esensi dari sistem LAKIP bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik di Kabupaten Musi Banyuasin. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi manajemen Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus sistem LAKIP diawali dengan penyusunan

(16)

Rencana Strategis yang mendefinisikan visi, misi dan tujuan/sasaran strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin. Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pemenuhan visi, misi dan tujuan/sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin yang berhasil diperoleh. Pada setiap akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada para stakeholder dalam wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

1. Maksud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin dimaksudkan untuk mengevaluasi Akuntabilitas dan dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam setiap tahun anggaran.

2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memberikan dasar bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin dalam pencapaian pelaksanaan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan sekaligus dapat memberikan pemikiran yang konstruksif bagi Pimpinan dan masyarakat atas pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan.

Dengan demikian maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin Tahun 2018 mencakup hal–hal berikut ini :

• Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP 2018 sebagai sarana pertanggung jawaban Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin atas capaian

(17)

• Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP 2018 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Musi Banyuasin bagi upaya – upaya perbaikan kinerja di masa datang.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yaitu :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang, gambaran singkat profil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Muba, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

Beisikan rencana strategis, visi dan misi, tujuan dan sasaran, kebijakan, program dan sasaran kegiatan, indicator kinerja utama SKPD.

BAB III.

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017

Berisikan tentang analisis capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan SKPD.

BAB IV. PENUTUP Lampiran – lampiran

(18)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

A. Rencana Stratejik

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2017-2022 Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin pada hakekatnya adalah merupakan pembangunan suatu proses kegiatan secara terencana dan sistematis dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial untuk mensejahterakan masyarakat, khususnya pembangunan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang diperlukan suatu sarana dan prasarana infrastruktur bidang ke PUPR-an secara optimal.

Setelah pertimbangan kondisi keterbatasan anggaran dan potensi seluruh sumber daya yang dimiliki, maka ditetapkan skala prioritas sasaran pelayanan penanganan sarana dan prasarana bidang ke PUPR-an yang terpadu dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.

Rencana Strategi Kabupaten Kuningan Tahun 2017-2022 adalah dokumen

perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran dengan menetapkan kebijakan serta program yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin untuk periode

tahun 2017-2022, dengan berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai

selama kurun waktu tersebut.

1. Visi dan Misi a. Pernyataan Visi

Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin yaitu ““MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM YANG BERKELANJUTAN, MERATA DAN

(19)

b. Penjelasan Makna

Untuk mewujudkan MUBA MAJU BERJAYA 2022, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin dalam program dan kegiatan pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan, jaringan irigasi dan bangunan diselenggarakan dalam rangka mencapai visi jangka panjang. bahwa pada saatnya nanti Kabupaten Musi Banyuasin akan menjadi Kabupaten Yang Terbuka. Maksud terbuka adalah, terbukanya semua daerah-daerah yang terisolasi dan terwujudnya semua akses antar Desa, antar Kecamatan, akses menuju daerah-daerah sentra produksi, menuju Ibukota Kecamatan, Ibukota Kabupaten serta akses menuju Kabupaten / Propinsi terdekat. Sehingga, melalui sarana dan prasarana jalan yang mantap ini, akan memperlancar arus transportasi, perekonomian serta arus teknologi dan informasi.

c. Pernyataan Misi

Dalam rangka mencapai visi, maka Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin yang ditetapkan untuk periode tahun 2017 – 2022 adalah :

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan serta utilitas pendukung penerangan jalan umum (PJU) dan trotoar untuk mendukung konektivitas dalam rangka aksesibilitas dan mobilitas wilayah yang menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat.

2. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energy, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi . 3. Meningkatkan pengembangan penataan bangunan,

pengembangan sistem penyediaan air minum guna mendorong pemerataan pembangunan, percepatan pertumbuhan

(20)

perekonomian masyarakat dan pelayanan kebutuhan kepada masyarakat.

4. Mewujudkan penataan ruang yang mantap sebagai acuan pembangunan daerah dan pengendalian pemanfaatan ruang

5. Mewujudkan peningkatan Ruang Terbuka Hijau yang berkualitas dan berkelanjutan.

6. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan jasa konstruksi yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang profesional, efektif dan efisien.

7. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang handal dan profesional di bidang ke PU-an.

2. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan

Sebagai penjabaran atas visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin dan untuk mencapai tujuan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin selama periode lima tahun kedepan, maka tujuan yang hendak dicapai adalah :

1. Peningkatan pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan dalam rangka optimalisasi aksesibilitas dan miobilitas manusia, barang dan jasa.

2. Terwujudnya peningkatan kualitas akses pelayanan publik, pengairan, pengembangan dan pengelolaan Sumber Daya Air. 3. Terwujudnya Penataan Bangunan dan Lingkungan serta

pelayanan air bersih di Kabupaten Musi Banyuasin

4. Terwujudnya rencana, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan tata ruang wilayah yang mampu meningkatkan kulitas pemerintahan dan pembangunan wilayah.

(21)

6. Terwujudnya industri konstruksi daerah yang handal dan kompetetif serta mempunyai daya saing yang tinggi, melalui kerjasama, koordinasi dan pembinaan kepada semua pihak yang terlibat dalam industri konstruksi daerah.

7. Terwujudnya organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan terpadu dengan prinsip good governance serta mengembangkan profesionalisme birokrasi dalam pelayanan publik melalui pelatihan-pelatihan dan pengembangan SDM.

b. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin adalah :

1. Meningkatnya sarana dan prasarana wilayah bidang jalan dan jembatan dalam rangka mendukung pengintegrasian transportasi perkotaan dan perdesaan guna menunjang kenyamanan mobilitas manusia, barang dan jasa serta meningkatnya aksesibilitas wilayah dan pertumbuhan ekonomi.

2. Meningkatnya penyediaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.

3. Terlaksananya penataan bangunan dan pengembangan, pengelolaan dan konversi sumber daya air.

4. Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.

5. Terciptanya lingkungan yang asri dan seimbang dengan konsep pembangunan bersih dan berwawasan lingkungan.

6. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumberdaya manusia terkait usaha jasa konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui pelatihan teknis jasa konstruksi sebanyak xxxx tanaga tukang dan xxx badan usaha.

7. Meningkatnya kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelayanan publik dalam penyelenggaraan pekerjaan umum

(22)

melalui penerapan prinsip-prinsip good governancedan profesionalisme birokrasi dalam pelayanan public.

B. Kebijakan, Program dan Sasaran Kegiatan

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuain Dalam Melaksanakan Tugas Pokok Dan Fungsinya Adalah Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Pembangunan Daerah Yang Jelas, Terarah Dan Berkelanjutan Agar Dana Yang Dibelanjakan Lebih Efektif Dan Efesien Dan Dapat Mempercepat Pencapaian Peningkatan Taraf Hidup Serta Kesejahteraan Masyarakat Dan Kemajuan Kabupaten Musi Banyuasin Mendatang.

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin melakukan strategi

untuk mencapai sasaran tersebut. Berdasarkan visi dan misi yang telah

ditetapkan maka diperlukan strategi dan kebijakan sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis serta prospek pembangunan tahun 2017-2022. Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang, sebagaimana dihasilkan sesuai dengan table di bawah ini.

(23)

Tabel 2.1

Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD

VISI : "Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum Yang Berkelanjutan, Merata dan Berkualitas Berbasis Penataan Ruang Menuju Muba Maju Berjaya 2022 “

MISI I : Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan serta utilitas pendukung penerangan jalan umum (PJU) dan trotoar untuk mendukung konektivitas dalam rangka aksesibilitas dan mobilitas wilayah yang menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

1.1. Peningkatan pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan dalam rangka optimalisasi aksesibilitas dan miobilitas manusia, barang dan jasa. 1.1.1. Meningkatnya sarana dan prasarana wilayah bidang jalan dan jembatan dalam rangka mendukung pengintegrasian transportasi perkotaan dan perdesaan guna menunjang kenyamanan mobilitas manusia, barang dan jasa serta meningkatnya aksesibilitas wilayah dan pertumbuhan ekonomi. 1.1.1. Pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan secara berkelanjutan / Multi Year (Tahun Jamak) 1.1.1. Pelebaran, perkuatan struktur dan pembangunan jalan baru, dalam rangka memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas yang diakibatkan perkembangan lalu lintas dan perkembangan wilayah, serta mengutamakan penanganan preservasi untuk mempertahanka n kinerja jalan dan kondisi jalan yang ada tetap berfungsi.

1.1.2. Preservasi untuk

menjaga agar kondisi jaringan jalan yang ada tetap berfungsi dengan baik 1.1.2. Mengoptimalkan pemenuhan sarana dan prasarana kebinamargaan 1.1.3. Pengadaan sarana laboratorium dan alat-alat kebinamargaan

(24)

MISI

II : Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energy, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

2.1. Terwujudnya peningkatan kualitas akses pelayanan publik, pengairan, pengembangan dan pengelolaan Sumber Daya Air. 2.1.1. Meningkatnya penyediaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 2.1.1. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan energi 2.1.1. Pemenuhan

kebutuhan air baku untuk segala kebutuhan,

peningkatan kinerja jaringan irigasi rawa, peningkatan

pengendalian daya

rusak air,

peningkatan

konservasi sumber daya air dan peningkatan dan pemeliharaan sarana prasarana sumber daya air.

2.1.1 Meningkatnya

ketahan air

MISI

III : Meningkatkan pengembangan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum guna mendorong pemerataan pembangunan, percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat dan pelayanan kebutuhan kepada masyarakat.

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

3.1. Terwujudnya Penataan Bangunan dan Lingkungan serta pelayanan air bersih di Kabupaten Musi Banyuasin 3.1.1. Terlaksananya penataan bangunan dan pengembangan, pengelolaan dan konversi sumber daya air. 1.1.1. Peningkatan ketersediaan infrastruktur air bersih 1.1.1. Meningkatkan peranserta seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mencapai sasaran pembangunan air minum MISI

IV : Mewujudkan penataan ruang yang mantap sebagai acuan pembangunan daerah dan pengendalian pemanfaatan ruang

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

4.1. Terwujudnya rencana, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan tata ruang wilayah yang mampu meningkatkan kulitas pemerintahan 4.1.1. Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah. 1.1.1. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan penataan ruang 1.1.1. Pengembangan struktur tata ruang dan pengembangan pola ruang.

1.1.2. Penyusunan

rencana tata ruang pada kawasan

1.1.2. Mempercepat penyelesaian peraturan

(25)

MISI

V : Mewujudkan peningkatan Ruang Terbuka Hijau yang berkualitas dan berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

5.1. Terwujudnya ruang terbuka hijau dan penerangan jalan umum yang aman, nyaman dan asri.

5.1.1

. Terciptanya lingkungan yang asri dan seimbang dengan konsep pembangunan bersih dan berwawasan lingkungan. 5.1.1

. Meningkatkan cakupan dan kualitas ruang terbuka hijau kawasan perkotaan 5.1.1 . MISI

VI : Meningkatkan pembinaan dan pengawasan jasa konstruksi yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang profesional, efektif dan efisien.

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

6.1. Terwujudnya industri konstruksi daerah yang handal dan kompetetif serta mempunyai daya saing yang tinggi, melalui kerjasama, koordinasi dan pembinaan kepada semua pihak yang terlibat dalam industri konstruksi daerah.

6.1.1

. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumberdaya manusia terkait usaha jasa konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui pelatihan teknis jasa konstruksi sebanyak xxxx tanaga tukang dan xxx badan usaha. 1.1.1 . Pembinaan, pegawasan, dan pengendalian di bidang jasa konstruksi 1.1.1

. Meningkatkan kapasitas pelaku jasa konstruksi melalui pelatihan dan pengawasan dalam kegiatan jasa konstruksi MISI

VII : 7. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang handal dan profesional di bidang ke PU-an.

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

7.1. Terwujudnya

organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan terpadu dengan prinsip good governance serta mengembangkan profesionalisme birokrasi dalam pelayanan publik melalui pelatihan-pelatihan dan pengembangan SDM. 7.1.1 . Meningkatnya kualitas kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelayanan publik dalam penyelenggaraa n pekerjaan umum melalui penerapan prinsip-prinsip good governancedan profesionalisme birokrasi dalam pelayanan publik 1.1.1 . Meningkatnya pengendalian dan pengawasan 1.1.1 . Memberikan pertanggung jawaban atas pelaksanaan program kerja 1.1.2

. Meningkatnya sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas 1.1.2 . Mengoptimalkan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur 1.1.3. Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan berintegritas. 1.1.1. Mendorong dan memfasiltasi upaya peningkatan SDM

(26)

B. Program dan Kegiatan

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin mengajukan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2018 sebagai berikut:

a. Pendapatan

Tabel 2.2

Rencana Pendapatan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Muba

No. Uraian Target

1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

180.000.000.00

Sewa Alat Berat

180.000.000.00

b. Belanja

1. Program dan kegiatan bidang Aparatur Daerah

Program Kegiatan Bidang Aparatur Daerah diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan Fungsi Dinas, sehingga dapat mewujudkan pelayanan masyarakat yang handal.Adapun Kegiatan Bidang Aparatur Daerah tersebut meliputi:

Tabel 2.3

Program dan Kegiatan Tahun 2018

NO PROGRAM DAN KEGIATAN SETELAH PERUBAGAN PAGU ANGGARAN

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 17.790.080.000,00 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 15.688.600.000,00 2 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 27.000.000,00

(27)

6 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 20.000.000,00 7 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 25.000.000,00 8 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 200.000.000,00 9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah 100.000.000,00 10 Penyediaan Jasa Pendukung Administarasi/Tehnis Perkantoran 1.509.480.000,00 II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 940.000.000,00 1 pengadaan Kendaraan dinas/operasional 490.000.000,00 2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 200.000.000,00 3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 200.000.000,00 4 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor 25.000.000,00 5 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 25.000.000,00 III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 50.000.000,00

1 Pendidikan dan pelatihan formal 50.000.000,00

IV Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 70.000.000,00 1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 50.000.000,00 2 Penyusunan Rancangan Kerja dan Penetapan Kinerja 20.000.000,00 V Program pembangunan jalan dan jembatan 856.852.780.000,00

1 Perencanaan pembangunan jalan 598.200.000,00

2 Pembangunan jalan 771.707.500.000,00

3 Perencanaan pembangunan jembatan 399.400.000,00

4 Pembangunan jembatan 84.147.680.000,00

VI Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 3.768.400.000,00 VII Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 12.261.640.000,00 VIII Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan 7.750.000.000,00 1 Penyusunan sistem informasi/data base jalan 2.200.000.000,00

2 Survey Program 550.000.000,00

3 Manajemen Kontruksi Untuk Kegiatan Dana Pinjaman PT. SMI 5.000.000.000,00 IX Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 5.950.500.000,00

1 Pengadaan alat-alat berat 5.110.500.000,00

2 Pengadaan alat-alat ukur dan bahan labolatorium kebinamargaan 440.000.000,00 Rehabilitasi/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel

(28)

alat-X Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya 14.786.478.000,00

1 Normalisasi Saluran Sungai 5.050.000.000,00

2 Rehabilitasi/pemeliharaan pintu air 1.045.000.000,00 3 Operasional Pemeliharaan Pintu Air 1.045.000.000,00

4 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 150.000.000,00

5 Pembangunan jaringan irigasi 7.316.728.000,00

6 Survey dan Perencanaan Teknis Bidang Pembangunan Pengairan 200.000.000,00 7 Koordinasi Perencanaan Bidang Pengairan 150.000.000,00

8 Pengelolaan Daerah Irigasi 574.750.000,00

9 Penyusunan Database Infrastruktur Bidang Sumber Daya Air 150.000.000,00 10 Peningkatan Kapasitas Aparatur Bidang Sumber Daya Air 150.000.000,00 XI Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya 2.400.000.000,00 1 Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya 800.000.000,00

2 Pemeliharaan dan rehabilitasi embung dan bangunan penampung air lainnya 1.600.000.000,00 XI Program Penanggulangan Rutin Jalan dan Jembatan 10.000.000.000,00

1 Penanggulangan Rutin Jalan 6.000.000.000,00

2 Penanggulangan Rutin Jembatan 4.000.000.000,00

XII Program Perencanaan Tata Ruang 2.200.000.000,00

1 Pengadaan Foto Udara 1.600.000.000,00

2 Konsultasi dan Supevisi Foto Udara 200.000.000,00

3 Peningkatan aparat dalam perencanaan tata ruang 150.000.000,00 4 Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rencana tata ruang 250.000.000,00

XIII Program Pemanfaatan Ruang 300.000.000,00

1 Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang 300.000.000,00 XIV Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 400.000.000,00

1 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 150.000.000,00

2 Kegiatan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kab. Musi Banyuasin 250.000.000,00

(29)

XVI Program Pembinaan Jasa Konstruksi 1.135.000.000,00

1 Pembinaan Jasa Konstruksi 400.000.000,00

2 Pengelolaan Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI) Tingkat Kabupaten 235.000.000,00 001. Sosialisasi Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI) 150.000.000,00 002. Pemberdayaan Administrator Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI) 85.000.000,00 3 Pembinaan Teknis Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 150.000.000,00 4 Bimtek Sistem Manajemen Mutu Jasa Konstruksi 185.000.000,00 5 Sosilaisasi Desiminasi Peraturan Perundang-undangan Jasa Konstruksi 165.000.000,00

XVII Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah 3.571.555.000,00 1 Penataan penguasaan, pemilikan , penggunaan dan pemanfaatan tanah 3.571.555.000,00

B. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintag, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin selaku instansi Pemerintah Daerah perlu menetapkan peraturan tentang Indikator Kinerja Utama pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017 – 2022. Hal ini sejalan dengan penyempurnaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah.

Adapun Indikator Kinerja Utama telah dilegalformilkan melalui Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin Nomor Tahun 2018 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin. Keputusan tersebut sekaligus diarahkan guna memberikan pedoman bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin dalam merumuskan acuan ukuran ukuran kinerja yang

(30)

digunakan dalam rangka menetapkan rencana kerja tahunan., menyampaikan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Anggaran, penyusunan dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja, dan melakukan evaluasin pencapaian kinerja sesuai sesuai dengan rencana strategis 2017 – 2022.

Tabel 2.4

Indukator Kinerja Utama

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Muba

No. Tujuan Sasaran Indikator Target

Target Akhir RPJMD (2022) 1. Peningkatan pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan dalam rangka optimalisasi aksesibilitas dan miobilitas manusia, barang dan jasa. Meningkatnya sarana dan prasarana bidang jalan dan jembatan serta meningkatnya aksesibilitas wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap (baik dan sedang)

75,03% 79,94%

Persentase Jembatan

dalam kondisi baik 15 Unit 20 unit

2 Terwujudnya peningkatan kualitas akses pelayanan publik, pengairan, pengembangan dan pengelolaan Sumber Daya Air

Meningkatnya

penyediaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

Rasio jaringan irigasi 40.20

m/ha 40.20 m/ha

Lokasi yang tersedia

air baku dan bangunan penampung air 20 Buah 20 Buah 3 Terwujudnya rencana, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan tata ruang wilayah yang mampu meningkatkan kulitas pemerintahan dan pembangunan wilayah. Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah. Keberadaan Perda RTRW 1 Perda 1 Perda

Jumlah dokumen dan

arahan penataan ruang kawasan sesuai dengan dokumen RTRW (turunan) 1 Dokum en 1 Dokumen Ketaatan Terhadap RT/RW 71% 80% Luas Wilayah Produktif 71% 85% Luas Wilayah 1,4% 1,8%

(31)

4 Terwujudnya industri konstruksi daerah yang handal dan kompetetif serta mempunyai daya saing yang tinggi, melalui kerjasama, koordinasi dan pembinaan kepada semua pihak yang terlibat dalam industri konstruksi daerah. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumberdaya manusia terkait usaha jasa konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui pelatihan teknis jasa konstruksi sebanyak xxxx tanaga tukang dan xxx badan usaha Jumlah SDM yang Memiliki Sertifikat Sesuai Dengan Standar dari Kementerian Pekerjaan Umum 50 Org 50 Org Jumlah Laporan

Informasi dan Data Ke PU-an 1 Dokum en 1 Dokumen C. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk: (1) Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur; (2) Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) Sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin telah membuat Perjanjian Kinerja Tahun 2018 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Perjanjian Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir Tahun 2018. Perjanjian Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2018 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2018 yang telah ditetapkan.

Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin ditetapkan pada bulan Januari 2018. Penetapan kinerja tahunan 2018 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin berisikan sasaran, indicator kinerja

(32)

sasaran dan target capaian mendukung tercapainya target yang telah ditetapkan untuk setiap indicator kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2018 secara rinci dapat dilihat dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2018. Sasaran strategis tahun 2018 ditetapkan sebanyak 4 sasaran denga target indikator sebanyak 9 indikator.

Penacapaian atas target kinerja yang ditetapkan dalam indikator kinerja dapat dilihat dalam lampiran Pengukuran Kinerja (PK).

Untuk mendukung ketercapaian sasaran strategis sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018 tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin didukung oleh anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin dengan total alokasi sebesar Rp.

Rp.

1.022.246.043.304,69.- yang terdiri dari :

1) Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 10.817.267.104,69.-

2) Belanja Langsung sebesar Rp. 1.011.428.776.200,-

(33)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang telah berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Publik Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang dtetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2017 – 2022 maupun Renja 2018.

Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran strategis program yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

Berdasarkan kontrak kinerja yang telah diperjanjikan pada Tahun 2018, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin berkewajiban untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholders atas penggunaan anggaran negara. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian baik keberhasilan/kegagalan dari setiap target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan analisis capaian kinerja.

Untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pjakan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut.

(34)

Tabel 3.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja No Interval Realisasi

Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode 1 91 ≤ Sangat Tinggi

2 76 ≤ 90 Tinggi

3 66 ≤ 75 Sedang

4 51 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah Sumber: Permendagri 54 Tahun 2010

1. Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja a. Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:

1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:

Realisasi

Capaian indikator kinerja = x 100% Rencana

2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:

(35)

Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen RPJMD.

b. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan.

Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

 X > 85 % : Sangat Berhasil  70 % < X < 85 % : Berhasil

 55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil  X < 55% : Tidak Berhasil

Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.

(36)

2. Analisis atas Pencapaian Sasaran Strategis

A. Hubungan Indikator Kinerja Utama dengan Pencapaian Kinerja Sasaran

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007, indikator kinerja utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. IKU ditetapkan oleh instansi pemerintah dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam RPJMD, RKPD, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA SKPD. Dengan demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU dengan dokumen perencanaan yang ada dalam pemerintahan daerah.

Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara definitif setiap tahun. Pengukuran terhadap setiap pencapaian indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja. Dengan demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pengukuran pencapaian indikator kinerja utama.

B. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja

Secara umum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 4 sasaran yang telah ditetapkan di dalam RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2017-2022, pengukuran, evaluasi dan analisis capaian sasaran strategis dilakukan terhadap 4 sasaran dengan 11 indikator kinerja yang program dan

(37)

Misi 1 : Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan serta utilitas pendukung penerangan jalan umum (PJU) dan trotoar untuk mendukung konektivitas dalam rangka aksesibilitas dan mobilitas wilayah yang menunjang kegiatan ekonomi produktif masyarakat

Sasaran 1 :

Meningkatnya sarana dan prasarana wilayah bidang jalan dan jembatan dalam rangka mendukung pengintegrasian transportasi perkotaan dan perdesaan guna menunjang kenyamanan mobilitas manusia, barang dan jasa serta meningkatnya aksesibilitas wilayah dan pertumbuhan ekonomi.

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capiannya adalah sebagai berikut :

Nama Indikator Satuan Target

2018 Realisasi 2018 Capaian %

1 2 3 4 5

1 Prosentase jalan dalam kondisi

baik % 75,03% 49,88% 66,48%

2 Prosentase jembatan dalam

kondisi baik Unit 15 15 100%

3 Rasio drainase jalan kondisi

mantap % 52% 1,32% 1821 2,5%

4 Rasio panjang jalan rusak akibat

bencana yang direhabilitasi % 62,83% 7,2% 100 11,45%

5 Rasio jembatan rusak akibat

bencana yang direhabilitasi % 12,56% 11,40% 100 90,81%

Capaian indikator proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik tahun 2018 sebesar 49,88%, yang mana panjang jalan dalam kondisi baik sepanjang 683,49 km dibandingkan dengan panjang seluruh jalan Kabupaten Musi Banyuasin sepanjang 1.370,17 km. Capaian indikator tersebut di bawah target, dimana rusa jaringan jalan kabupaten bertambah dari 1.073,77 km menjadi 1.370,17 Km serta terdapat2 (dua) kegiatan peningkatan jalan yang dibiayai dari pinjaman SMI fisik dan keuangan belum 100%. Perbaikan atau

(38)

peningkatan jalan strategis/jalan kabupaten yang menghubungkan ibukota kabupaten ke kecamatan atau antar kecamatan menjadi prioritas utama dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan kerusakan jaringan jalan juga sesuai dengan anggaran yang disetujui. Disamping itu juga disebabkan oleh Kondisi geografis Kab. Muba yang sebagaian dataran rendah yang mempengaruhi kontur tanah sehingga berdampak pada pondasi jalan yang dibangun maupun meningkatnya muatan dan dimensi berlebih dari kendaraan yang melintas yang tidak dapat dipantau dan pencegahan, menurunya kualitas pelayanan jalan di jalur-jalur utama perekonomian sebagai akibat meningkatnya volume kendaraan maupun muatan dan tonase berlebih

Capaian indikator Panjang jembatan dengan kondisi baik tahun 2018 sebanyak 15 Unit tercapai target RPJMD sebanyak 15 unit. Sedangkan jumlah jembatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin berjumlah 263 unit merupakan jumlah jembatan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota dengan total panjang jembatan 4.608,31 Meter.

Capaian indikator Rasio drainase jalan kondisi mantap tahun 2018 sebesar 1,32% panjang seluruh jalan Kabupaten Musi Banyuasin sepanjang 1.370,17., masih dibawah target RPJMD sebanyak 52%.

Capaian indikator Rasio panjang jalan rusak akibat bencana yang direhabilitasi tahun 2018 sebesar 7,2%, yang mana panjang jalan yang direhabilitasi akibat bencana sepanjang 100 km dibandingkan dengan panjang seluruh jalan Kabupaten Musi Banyuasin sepanjang 1.370,17 km. Capaian indikator tersebut di bawah target.

Capaian Rasio jembatan rusak akibat bencana yang direhabilitasi tahun 2018 sebesar 11,40%, yang mana jumlah jembatan yang direhabilitasi akibat bencana sebanyak 30 unit km dibandingkan jumlah jembatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin berjumlah 263 unit merupakan jumlah jembatan

(39)

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran bahwa dari 5 (lima) indikator sasaran yang telah ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 2 (dua) indikator di atas 85% atau bermakna sangat baik. Pencapaian sasaran didukung oleh 3 program dengan mengacu pada 5 (lima) indikator kinerja.

Misi 2 : Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energy, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

Sasaran 1 :

Meningkatnya penyediaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capiannya adalah sebagai berikut :

Nama Indikator Satuan Target

2017 Realisasi 2017 Capaian %

1 2 3 4 5

1 Rasio jaringan irigasi m/ha 40.20 m/ha 12,09m/ha 30,07%

Capaian indikator Rasio Jaringan irigasi kabupaten tahun 2018 sebesar 12,09m/ha, yang mana luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik seluas 3.130 m/ha dibandingkan dengan luas seluruh irigasi Kabupaten Musi Banyuasin seluas 25.887m/ha. Capaian indikator tersebut di bawah target, perbaikan/pemeliharaan atau peningkatan jaringan irigasi untuk keperluan lahan pertanian dan perkebunan menjadi prioritas utama dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan anggaran yang disetujui guna mendukung ketahan pangan.

(40)

Misi 3 : Meningkatkan pengembangan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum guna mendorong pemerataan pembangunan, percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat dan pelayanan kebutuhan kepada masyarakat.

Sasaran 1 :

Terlaksananya penataan bangunan dan pengembangan, pengelolaan dan konversi sumber daya air.

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut :

Nama Indikator Tahun 2018 Capaian

Satuan Target Realisasi % 1 Persentase infrastruktur di

kawasan strategis cepat tumbuh

%

Program dan kegiatan sesuai dengan Pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Musi Banyuasin tidak di bawah/berada pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Muba tetapi sudah berada pada Dinas Perumahan dan Pemukiman Kab. Muba

Misi 4 : Mewujudkan penataan ruang yang mantap sebagai acuan pembangunan daerah dan pengendalian pemanfaatan ruang

Sasaran 1 :

Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah.

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capiannya adalah sebagai berikut :

(41)

Nama Indikator Tahun 2018 Capaian

Satuan Target Realisasi %

1 Ketaatan terhadap RTRW % 71 70 98,60%

2 Keberadaan Perda RTRW Dok 1 1 100

3 Jumlah dokumen Rencana

Tata Ruang Dok 1 1 100

4 Luas Wilayah Produktif % 71 68 95,77

5 Luas Wilayah Perkotaan % 1,4 1,3 92,86

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh gambaran bahwa dari 5 (lima) indikator sasaran yang telah ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 5 (lima) indikator di atas 85% atau atau bermakna sangat baik. Pencapaian sasaran didukung oleh 3 program dengan mengacu pada 5 (lima) indikator kinerja.

Dokumen tata ruang berupa Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) di Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebuah kebutuhan yang penting bagi keteraturan dan kesesuaian dalam pemanfaatan ruang di daerah. Adanya Perda RTRW akan membuat arah pengembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin menjadi terarah dan sinergis. Perda RTRW merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan fungsional sebagai penjabaran kegiatan kedalam wujud ruang yang memperhatikan keterkaitan antar kegiatan dalam kawasan fungsional tersebut agar tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut. Sampai dengan tahun 2016 telah Perdakan RTRW sebanyak 1 Perda di Kabupaten Musi Banyuasin atau sebanyak 100%.

Misi 5 : Mewujudkan peningkatan Ruang Terbuka Hijau yang berkualitas dan berkelanjutan

Sasaran 1 :

Terciptanya lingkungan yang asri dan seimbang dengan konsep pembangunan bersih dan berwawasan lingkungan.

(42)

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capiannya adalah sebagai berikut :

Nama Indikator Tahun 2018 Capaian

Satuan Target Realisasi % 1 Persentase Luasan RTH Publik

sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan

M2

Program dan kegiatan sesuai dengan Pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Musi Banyuasin tidak di bawah/berada pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Muba tetapi sudah berada pada Dinas Lingkungan Hidup Kab. Muba

Misi 6 : Meningkatkan pembinaan dan pengawasan jasa konstruksi yang berdaya saing dan mampu menyelenggarakan pekerjaan konstruksi yang profesional, efektif dan efisien.

Sasaran 1 :

Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumberdaya manusia terkait usaha jasa konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui pelatihan teknis jasa konstruksi sebanyak xxxx tanaga tukang dan xxx badan usaha. Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capiannya adalah sebagai berikut :

Nama Indikator Tahun 2017 Capaian

Satuan Target Realisasi % 1 Jumlah SDM yang Memiliki

Sertifikat Sesuai Dengan Standar dari Kementerian Pekerjaan Umum

(43)

bermakna sangat baik. Pencapaian sasaran didukung oleh 1 program dengan mengacu pada 1 (satu) indikator kinerja.

C. Akuntabilitas Keuangan

Dalam melaksanakan kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin selama tahun anggaran 2018 memperoleh sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Perubahannya (DPA/DPAP) tahun 2018 dengan rencana dan realisasi anggaran sebagai berikut :

1. Pendapatan

Secara menyeluruh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin dapat memberikan kontribusi PAD Rp. 180.768.700,- dari target Pendapatan Rp 180.000.000,- (100,42% dari target yang dibebankan), terdiri dari :

a. Retribusi Daerah, meliputi :

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Yaitu retribusi dari jasa usaha pemakaian kekayaan daerah dalam hal ini adalah sewa alat-alat berat. Pada Tahun Anggaran 2017 retribusi ini dapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp. 180.768.700,- dari target Pendapatan Rp 180.000.000,- (100,42% dari target yang dibebankan).

2. Anggaran dan Realisasi APBD

Kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber dana APBD pada tahun anggaran 2018, realisasi penyerapannya adalah sebesar Rp.,-atau 70,70% dari jumlah anggaran sebesar Rp. 1.022.246.043.304.69,-baik belanja langsung maupun tidak langsung dengan rincian sebagai berikut:

a. Belanja Pegawai

Realisasi anggaran Belanja Pegawai sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 15.164.957.639,- atau mencapai 76,07% dari anggaran Belanja Pegawai yang telah ditetapkan sebesar Rp. 19.936.555.104,69,-

(44)

b. Belanja Barang dan Jasa

Anggaran Belanja Barang dan Jasa sampai dengan akhir tahun anggaran 2018 terealisasi sebesar Rp.40.262.738.887,- atau mencapai 87,02 % dari anggaran Belanja Barang dan Jasa yang telah ditetapkan sebesar Rp. 46.269.120.000,-Realisasi anggaran Belanja Barang dan Jasa tersebut merupakan bagian dari realisasi anggaran Belanja Langsung

c. Belanja Modal

Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Nilai aset tetap dalam belanja modal yaitu sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan. Sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2018, anggaran Belanja Modal pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin terealisasi sebesar Rp. 667.311.317.434,- atau mencapai 69,80% dari anggaran Belanja Modal yang telah ditetapkan sebesar Rp. 956.040.368.200,-.

d. Surplus/(Defisit)

Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan, sedangkan defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit. Untuk Tahun Anggaran 2018 setelah anggaran perubahan, dari pos pendapatan terealisasi (Rp. 180.768.700,-) dan realisasi belanja Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin sebesar

(45)

Perincian realisasi penggunaan dana dapat dilihat pada lampiran ikhtisar kinerja keuangan 2018 dan Laporan Kemajuan Fisik dan Keuangan akhir Desember 2018.

Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2018

1 3 4 5

1 PENDAPATAN 180.000.000 180.768.700 100,43%

1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 180.000.000 180.768.700 100,43%

a.

180.000.000

180.768.700 100,43%

2 BELANJA 1.022.246.043.304,69 722.739.013.960 70,70%

2 BELANJA TIDAK LANGSUNG 10.817.267.104,69 10.256.013.039 94,81%

a. Belanja Pegawai 10.817.267.104,69 10.256.013.039 94,81%

3 BELANJA LANGSUNG 1.011.428.776.200,00 712.483.000.921 70,44%

a. Belanja Pegawai 9.119.288.000,00 4.908.944.600 53,83%

b. Belanja Barang dan 46.269.120.000,00 40.262.738.887 87,02%

Jasa

c. Belanja Modal 956.040.368.200,00 667.311.317.434 69,80%

%

No. Uraian Anggaran Setelah Penambahan Realisasi Belanja

722.739.013.960 70,70%

2

JUMLAH 1.022.246.043.304,69

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

(46)

Tabel 3.3

Realisasi Anggaran Per Program

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2018

NO URAIAN PAGU ANGGARAN SETELAH

PERUBAGAN REALISASI (%) I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 17.790.080.000,00 16.878.074.257,00 94,87 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 15.688.600.000,00 14.801.557.957,00 94,35 2 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 27.000.000,00 14.267.300,00 52,84 3 Penyediaan jasa kebersihan kantor 20.000.000,00 19.743.100,00 98,72 4 Penyediaan alat tulis kantor 100.000.000,00 97.791.000,00 97,79 5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 100.000.000,00 99.177.600,00 99,18 6 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 20.000.000,00 19.865.000,00 99,33 7 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 25.000.000,00 24.330.000,00 97,32 8 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 200.000.000,00 198.322.300,00 99,16 9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah 100.000.000,00 99.700.000,00 99,7 10 Penyediaan Jasa Pendukung Administarasi/Tehnis Perkantoran 1.509.480.000,00 1.503.320.000,00 99,59 II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 940.000.000,00 885.884.276,00 94,24 1 pengadaan Kendaraan dinas/operasional 490.000.000,00 464.660.036,00 94,83 2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 200.000.000,00 193.671.800,00 96,84 3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 200.000.000,00 190.960.440,00 95,48 4 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor 25.000.000,00 25.000.000,00 100 5 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 25.000.000,00 11.592.000,00 46,37 III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 50.000.000,00 42.000.000,00 84 1 Pendidikan dan pelatihan formal 50.000.000,00 42.000.000,00 84

Referensi

Dokumen terkait

Volume Perdagangan tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Pasar Hasil pengujian menjelaskan bahwa nilai koefisien yang diperoleh memiliki nilai positif sebesar 0,027 dengan

Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sarana pengembangan serta menjadi acuan untuk penelitian yang berkaitan dengan pengaruh komisaris

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam

RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah memuat gambaran umum kondisi daerah, gambaran

Akuntabilitas kinerja Badan Pusat Statistik merupakan perwujudan kewajiban Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah untuk mempertanggungjawabkan

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan

Menurut Maulana (2011) setelah bibit dipisahkan dari tanaman induknya, daun pertama mendapatkan energi untuk pertumbuhannya berasal dari cadangan makanan pada banir