• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Saat ini sektor usaha terus mengalami perkembangan, terutama dalam sektor industri. Yang mana sektor inilah yang turut berperan dalam perkembangan ekonomi di negara Indonesia. Sehingga memicu terjadinya permintaan dan pengembangan dalam berbagai sektor industri yang ada, dari berbagai macam sektor industri yang ada juga ikut menciptakan persaingan yang ketat antar para pelaku usahanya, dalam hal ini salah satu jenis usaha yang memiliki peluang cukup baik adalah industri di bidang packaging atau kemasan.

Oleh karenanya dalam perkembangannya industri yang bergerak dalam proses pembuatan kemasan luar yang berfungsi untuk melindungi produk memiliki peluang yang cukup baik mengingat hampir semua jenis produk yang ada baik itu makanan dan minuman, obat-obatan, elektronik, sampai pada produk olahan dan kerajinan dari kaca atau keramik, serta berbagai produk lainnya sangat membutuhkan media pelindung agar produk-produk yang dihasilkan tersebut dapat didistribusikan dengan aman.

Menurut menteri perindustrian yang diwakili oleh Setyo Hartono selaku DIRJEN di lingkungan Kementrian Perindustrian menyampaikan pidato singkat mengenai pameran indusrti kemasan yang diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober 2014, secara umum menteri perindustrian menyambut baik pameran “ All Pack ” yang diselenggaran di arena PRJ Kemayoran, Jakarta. Ajang pameran ini diharapkan dapat memberikan informasi seputar pengembangan teknologi terkini dari pembuatan media kemasan serta pengolahan bahan baku yang baik untuk digunakan untuk membuat kemasan yang aman digunakan dalam industri makanan dan minuman serta obat-obatan.

Beberapa tahun terakhir pertumbuhan industri telah mencapai 5,49% melebihi pertumbuhan ekonomi secara global yang tercatat mencpai 5,71% ini dapat diartikan pertumbuhan industri kemasan sedang mengalami tren positif sehingga dapat dikatakan terjadi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang baik.

(2)

Prospek industri kemasan di Indonesia masih memiliki potensi yang dapat terus berkembang dengan adanya berbagai perkembangan dibidang teknologi dengan cukup besarnya investasi yang hendak ditanamkan oleh para pemilik modal baik dari perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing yang mencapai 53,3% selama tahun 2014. Oleh karenanya pemerintah ikut serta menggiatkan kegiatan perindustrian dibidang kemasan dengan jalan mengadakan kegiatan pameran ini, diharapkan dapat semakin memberikan dampak positif untuk meningkatkan kegiatan investasi negara dalam segi perekonimian. (sumber : pmmc.or.id)

Manajemen berperan untuk dapat mengkombinasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan produk dan jasa yang berdayaguna, melalui proses manajemen yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan dan pengendalian (Sumarni dan Soeprihanto, 2010).

Dalam pemenuhan kebutuhan akan bahan baku, pelaksanaan proses produksi, layout kantor dan layout pabrik dan lantai produksi, perancangan sistem dan stasiun kerja, serta kesehatan dan keselamatan kerja adalah beberapa contoh kategori dalam industri pabrik yang perlu untuk senantiasa diperhatikan dan diperbaiki efektifitas dan efisiensinya.

Selain itu salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam kegiatan operasional perusahaan adalah tata letak. Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas dan biaya serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah atau respons cepat. Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan. Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis termasuk tata letak kantor, agar dapat mengatasi perubahan model produk secara cepat dan mudah, manajer operasi harus memberikan fleksibilitas dalam desain tata letak kantor. Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak kantor, para manajer melatih para karyawan mereka secara bersilang, merawat dan

(3)

menjaga peralatan kantor, menempatkan sel kerja yang berhubungan secara berdekatan guna meningkatkan produktivitas karyawan.

Manajemen operasi suatu perusahaan harus mampu menyeimbangkan berbagai permasalahan yang muncul dan menyangkut tata letak kantor, modal yang di miliki, tingkat penjualan yang di hasilkan dan hal-hal yang mempengaruhi proses bisnis secara keseluruhan. Jika sebuah perusahaan dapat mengoptimalkan manajemen operasi mereka, serta dapat mengetahui jumlah penjualan yang akurat dan sesuai sehingga dapat mencapai BEP. Maka hasil yang dapat dicapai pasti sangat memuaskan dengan tingkat efektivitas dan juga tingkat efisiensi yang tinggi serta perusahaan tersebut akan menghasilkan keuntungan yang mampu membuat perusahaan tersebut dapat bertahan ditengah persaingan bisnis yang ada.

PT. Tiga Cahaya Cemerlang didirikan pada 05 Mei 2010 oleh Ibu Ng Li Lie selaku Owner dan dengan jabatan lain sebagai Direktur perusahaan. Dalam kegiatan bisnisnya PT. Tiga Cahaya Cemerlang hanya berproduksi sesuai dengan permintaan dari konsumennya atau sistem perusahaan berproduksi by job order. Konsumen biasanya memesan kardus dengan berbagai macam bentuk dan gambar, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan masing-masing.

PT. Tiga Cahaya Cemerlang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Packaging yang berada di, Jl. Sepat No.24 Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara. Alasan pemilihan lokasi disesuaikan dengan prospek perkembangan pembangunan usaha secara keberlanjutan, hal lainnya dikarenakan masih sedikit pesaing untuk usaha sejenis ini disekitar lingkungan perusahaan.Yang mana usaha ini menyediakan kardus dengan kualitas yang terbaik dan dengan harga yang terjangkau. Perusahaan menjalin kerjasama dengan PT. Mulia Arta dan PT. Wirajaya selaku pemasok bahan baku kardus yang dibutuhkan oleh perusahaan, untuk kegiatan kerjasama ini, kedua perusahaan tersebut menjadi supplier tetap bagi PT. Tiga Cahaya Cemerlang.

Ketika dalam proses observasi ditemukan masalah dalam kantor PT.Tiga Cahaya Cemerlang yaitu berupa kurang efisien dan efektifnya posisi atau penempatan departemen personalia dengan departemen operasional dan pabrik, yang mana hal ini berdampak pada waktu yang dibutuhkan oleh

(4)

kedua departemen ini dalam menyelesaikan tugas mereka masing – masing, permasalahan lain yang dihadapi oleh PT. Tiga Cahaya Cemerlang yang lainnya ada berkaitan dengan kondisi pabrik yang digunakan sebagai tempat produksi kardus yang tidak dalam kondisi yan benar – benar baik, dimana hal yang diungkapkan ini dapat dilihat pada bagian lampiran, sehingga menyebabkan kurang nyamannya para pekerja dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya, untuk itu diperlukan perbaikan yang tepat yang berkaitan dengan adanya perubahaan terhadap tata letak kantor yang telah ada saat ini, dan perbaikan terhadap tata letak fisik pabrik yang dimiliki oleh PT. Tiga Cahaya Cemerlang.

PT. Tiga Cahaya Cemerlang sendiri pastinya memiliki tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal agar dapat bertahan dalam persaingan, dimana besar kecilnya laba yang diterima oleh perusahaan akan menjadi ukuran sukses manajemen dalam mengelola perusahaaan, sedangkan faktor yang mempengaruhi tingkat laba adalah harga jual, biaya dan jumlah penjualan. Untuk itu salah satu teknik yang akan membantu perusahaan dalam melakukan analisis adalah dengan metode perhitungan BEP. Dengan mengetahui BEP maka perusahaan dapat menargetkan atau merencanakan jumlah penjualan produk agar memperoleh keuntungan. Maksud lain digunakan analisis BEP adalah untuk melihat sejauh manakah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Namun kegiatan yang diperlukan untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja perusahaan adalah dengan melakukan perbaikan atau penataan letak fasilitas yang baik dan mengetahui jumlah penjualan yang harus dilakukan agar tidak mengalami kerugian. Dengan tata letak fasilitas yang baik diharapkan akan dapat meminimalkan biaya yang tidak seharusnya dikeluarkan dan mampu mempermudah operator didalamnya serta dapat mengurangi proses yang tidak diperlukan dalam kegiatan produksi.

Menurut jurnal Yohanes (2013), analisis tata letak kantor dapat memanfaatkan ARC (Analyisis Relationship Chart) agar mempermudah perubahan posisi dan denah yang ada didalam kantor berdasarkan posisi atau tingkat hubungan yang dimiliki.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penelitian yang dilakukan adalah dengan metode perhitungan layout atau tata letak dan

(5)

kapasitas produksi dengan menghitung BEP atau titik impas, oleh karena itu judul dari laporan penelitian ini adalah “Analisis Desain Layout dan Perhitungan BEP pada PT. Tiga Cahaya Cemerlang.”

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan dan perbaikan tata letak kantor pada PT. Tiga Cahaya Cemerlang dengan menggunakan analisa Relation Chart dan MS.Visio ?

2. Bagaimana perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan atau produksi melalui perhitungan BEP atau titik impas ?

3. Bagaimana pertimbangan perusahaan dalam menjalankan usahanya secara lebih efisien dan efektif melalui perhitungan layout dan BEP ?

1.3 Tujuan Perumusan Masalah

1. Mengetahui perencanaan dan perbaikan tata letak kantor pada PT. Tiga Cahaya Cemerlang dengan menggunakan analisa Relation Chart dan MS.Visio.

2. Mengetahui jumlah penjualan atau produksi melalui perhitungan BEP atau titik impas.

3. Mengetahui pertimbangan perusahaan dalam menjalankan usaha secara lebih efisien dan efektif melalui perhitungan layout dan BEP.

1.4 Ruang Lingkup

Dalam pembahasan mengenai tata letak kantor dan fasilitas yang harus ada dalam pabrik serta perhitungan analisis biaya, dapat dilihat bahwa pihak PT. Tiga Cahaya Cemerlang memiliki keinginan untuk mengubah tata letak kantor dan melakukan perbaikan terhadap fasilitas pabrik yang telah berjalan sampai saat ini dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan baik bagi karyawannya maupun proses produksi agar dapat lebih efisien dan efektif, maka dari itu dilakukan kegiatan berupa :

1. Pengamatan terkait isi fasilitas yang ada didalam pabrik yang berkaitan dengan penerangan, listrik dan pembuangan.

2. Tata letak di dalam kantor PT. Tiga Cahaya Cemerlang. 3. Melakukan perhitungan dengan metode BEP

(6)

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat, maka adapun manfaat dengan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Bagi pihak perusahaan PT. Tiga Cahaya Cemerlang :

Penelitian ini dimaksudkan akan dapat membantu menyediakan informasi bagi perusahaan mengenai variabel yang diangkat menjadi topik bahasan dalam proses penelitian, serta membantu perusahaan untuk dapat mengetahui tentang variabel atau faktor apasaja yang dapat mempengaruhi lingkungan bisnis perusahaan sehingga perusahaan mampu untuk menjalankan usaha secara lebih efisien dan efektif dengan bantuan perhitungan layout dan BEP yang akan membantu memperlancar kegiatan produksi .

2. Bagi Penulis :

Dengan adanya proses penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi peneliti untuk dapat lebih memahami praktek sebenarnya dan membantu peneliti untuk dapat lebih memahami cara untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh didunia nyata.

3. Bagi Pembaca :

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan serta referensi singkat untuk proses penelitian dimasa yang akan datang.

1.6 Tinjauan Pustaka ( State Of Art )

Tabel 1.1 State of Art

No. Nama Jurnal Judul Jurnal Hasil

1 Lanto Widodo, Leonardy, M.Nashir Setiawan Jurnal Kajian Teknologi Vol.9 No. 3 2013 Perancangan Ruang Kantor Serba Guna Ergonomis Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bila kantor dapat dirancang dengan baik

(7)

maka akan mengurangi hambatan akan penyampaian informasi antar setiap departemen yang ada, sehingga tata letak yang ada menjadi bermanfaat secara maksimal. 2 Filippo De Carlo, Maria Antonietta Arleo, Orlando Borgia, Mario Tucci

Int. j. eng. bus. Manag., 2013, Vol.5, Special Issue Innovations in Fashion Industry, 35:2013

Layout Design for a Low Capacity Manufacturing Line : A Case Study Menjelaskan bahwa tiap perusahaan memiliki tipe tata letak yang berbeda,

sehingga untuk memaksimalkan tempat yang ada kita harus dapat membuat desain atau membuat rancangan ulang tata letak agar setiap kegiatan yang berkaitan dengan

operasional perusahaan

(8)

dapat berjalan dengan baik. 3 Antoni Yohanes DINAMIKA TEKNIK Vol.5, No.1, Januari 2011, hal 59-71 Perencanaan Tata Letak Fasilitas di lantai produksi The Hijau dengan Metode From To Chart untuk Meminimumkan Material Handling di PT.Rumpun Sari Medini Menjelaskan tentang perhitungan ARC atau Relationship Chart agar tata letak menjadi lebih baik sehingga kapasitas perusahaan menjadi lebih efisien. 4 Bordoloi M.P. , Nath T. The International Journal of Science and Technoledge Vol.2 Issue 8, August, 2014 : 78-82 Modification of an Existing Layout of a Production Line Based on Distance Function Menjelaskan penting nya pengaturan tata letak berdasarkan fungsi sebuah departemen dan antar jarak kepentingan dari tiap fasilitas yang ada. 5 Dr. Seung Hwan Kim International Journal of Accounting and Financial Reporting, 2015, Cost-Volume-Profit Analysis for a Multi-Product Company : Micro Approach

Dalam jurnal ini dijelaskan bagaimana cara menghitung dan menentukan

(9)

Vol.5, No.1 produk ganda yang ada dalam sebuah

(10)

Gambar

Tabel 1.1 State of Art

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun