• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Penulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Penulis"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi Besar

Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehinggai saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Iman dan Takwa dalam

Kehidupan Modern” .

Makalah ini disusun dengan maksud memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh dosen pengampu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini, penulis telah banyak memperoleh petunjuk serta bimbingan yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak, karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kepada:

1. Bapak Muhammad Arif Rachman, LC,M.A selaku dosen pengampu yang telah sudi membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran-saran selama penyusunan makalah ini.

2. Orang tua yang telah memberikan kesempatan dan dukungan bagi penulis baik moral maupun material.

Saya harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai peran iman dan takwa dalam kehidupan modern, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JIDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pembatasan Masalah 1.3 Rumusan Masalah 1.4 Tujuan Penulisan

1.5 Metode Pengumpulan Data 1.6 Sistematika

BAB II : ISI

2.1 Pengertian iman dan taqwa

2.2 Hadist anjuran untuk beriman dan bertaqwa

2.3 Problematika iman dan taqwa dalam kehidupan modern 2.4 Peran iman dan taqwa dalam kehidupan modern BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak yang artinya sikap tak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai. Karena ketidakpuasannya itu, segala cara pun ditempuh. Serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh syariah atau tidak. Yang penting, apa yang menjadi kebutuhan nafsu syahwatnya terpenuhi.

Kata takwa (ى َوْقَّتلا) dalam etimologi bahasa Arab berasal dari kata kerja (ىَق َو) yang memiliki pengertian menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung. Oleh karena itu imam Al Ashfahani menyatakan: Takwa adalah menjadikan jiwa berada dalam perlindungan dari sesuatu yang ditakuti, kemudian rasa takut juga dinamakan takwa. Sehingga takwa dalam istilah syar’I adalah menjaga diri dari perbuatan dosa.

1.2 PEMBATASAN MASALAH

Dalam makalah ini, penulis hanya membahas mengenai pengertian iman dan taqwa, problematika dan peran iman dan taqwa dalam kehidupan modern.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari iman dan taqwa?

2. Sebutkan hadist anjuran beriman dan bertaqwa!

3. sebutkan problematika iman dan taqwa dalam kehidupan modern!

4. jelaskan peran iman dan taqwa dalam menjawab problema dan tantangankehidupan modern!

(4)

1.4 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberi informasi pada pembaca tentang arti dari iman dan taqwa, problem dalam kehipan modern serta peran dari iman dan taqwa.

1.5 METODE PENGUMPULAN DATA

Internet : Mengambil informasi yang dibutuhkan untuk menyusun makalah ini melalui situs-situs internet.

1.6 SISTEMATIKA

1. BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pembatasan Masalah 1.3 Rumusan Masalah 1.4 Tujuan Penulisan

1.5 Metode Pengumpulan Data 1.6 Sistematika

2. BAB II : ISI

2.1 Pengertian iman dan taqwa

2.2 Hadist ajuran agar beriman dan bertaqwa

2.3 Problematika iman dan taqwa dalam kehidupan modern

2.4

Peran iman dan taqwa dalam menjawab problematika dan tantangan kehidupan modern

3. BAB III : PENUTUP 3.1 Kesimpulan 4. DAFTAR PUSTAKA

(5)

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Iman dan Taqwa

Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak yang artinya sikap tak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai. Karena ketidakpuasannya itu, segala cara pun ditempuh. Serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh syariah atau tidak. Yang penting, apa yang menjadi kebutuhan nafsu syahwatnya terpenuhi.

Kata takwa (ى َوْقَّتلا) dalam etimologi bahasa Arab berasal dari kata kerja (ىَق َو) yang memiliki pengertian menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung. Oleh karena itu imam Al Ashfahani menyatakan: Takwa adalah menjadikan jiwa berada dalam perlindungan dari sesuatu yang ditakuti, kemudian rasa takut juga dinamakan takwa. Sehingga takwa dalam istilah syar’I adalah menjaga diri dari perbuatan dosa.

2.2 Hadist Anjuran Agar Selalu Beriman dan Bertaqwa

“ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada allah dan carilah jalan yang mendekatkan

diri kepadanya.” (QS Al-Ma’idah: 35).

2.3 Problematika Iman dan Taqwa dalam Kehidupan Modern

Taqwa adalah sikap abstrak yang tertanam dalam hati setiap muslim, yang aplikasinya berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan sosial. Seorang muslim yang bertaqwa pasti selalu berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan menjauhi segala laranganNya dalam kehidupan ini. Yang menjadi permasalahan sekarang adalah bahwa umat islam berada dalam kehidupan modern yang serba mudah, serba bisa bahkan cenderung serba boleh. Setiap detik dalam kehidupan umat islam selalu berhadapan dengan hal-hal yang dilarang agamanya akan tetapi sangat menarik naluri kemanusiaanya, ditambah lagi kondisi religius yang kurang

(6)

mendukung. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan kondisi umat islam terdahulu yang kental dalam kehidupan beragama dan situasi zaman pada waktu itu yang cukup mendukung kualitas iman seseorang. Olah karenanya dirasa perlu mewujudkan satu konsep khusus mengenai pelatihan individu muslim menuju sikap taqwa sebagai tongkat penuntun yang dapat digunakan (dipahami) muslim siapapun.

Problem dalam Hal Ekonomi

Semakin lama manusia semakin menganggap bahwa dirinya merupakan homo

economicus, yaitu merupakan makhluk yang memenuhi kebutuhan hidupnya dan melupakan

dirinya sebagai homo religious yang erat dengan kaidah – kaidah moral.

Ekonomi kapitalisme materialisme yang menyatakan bahwa berkorban sekecil – kecilnya dengan menghasilkan keuntungan yang sebesar – besarnya telah membuat manusia menjadi makhluk konsumtif yang egois dan serakah (saya sendiri mengakuinya).

Problem dalam Bidang Moral

Dalam hal ini bersamaan dengan maraknya globalisasi masuklah sedikit demi sedikit yang lama – lama menjadi bukit, yaitu faham liberalisme dalam bentuk kebebasan berekspresi melalui teknologi informasi hasil rekaan manusia sendiri.

Pada hakikatnya Globalisasi adalah sama halnya dengan Westernisasi, Ini tidak lain hanyalah kata lain dari penanaman nilai – nilai Barat yang menginginkan lepasnya ikatan – ikatan nilai moralitas agama yang menyebabkan manusia Indonesia pada khususnya selalu “berkiblat” kepada dunia Barat dan menjadikannya sebagai suatu symbol dan tolok ukur suatu kemajuan.

Problem dalam Bidang Agama

Tantangan agama dalam kehidupan modern ini lebih dihadapkan kepada faham

Sekulerisme yang menyatakan bahwa urusan dunia hendaknya dipisahkan dari urusan agama.

Hal yang demikian akan menimbulkan apa yang disebut dengan split personality di mana seseorang bisa berkepribadian ganda. Misal pada saat yang sama seorang yang rajin beribadah juga bisa menjadi seorang koruptor.

Problem dalam Bidang Keilmuan

Masalah yang paling kritis dalam bidang keilmuan adalah pada corak kepemikirannya yang pada kehidupan modern ini adalah menganut faham positivisme dimana tolok ukur

(7)

kebenaran yang rasional, empiris, eksperimental, dan terukur lebih ditekankan. Dengan kata lain sesuatu dikatakan benar apabila telah memenuhi criteria ini. Tentu apabila direnungkan kembali hal ini tidak seluruhnya dapat digunakan untuk menguji kebenaran agama yang kadang kala kita harus menerima kebenarannya dengan menggunakan keimanan yang tidak begitu poluler di kalangan ilmuwan – ilmuwan karena keterbatasan rasio manusia dalam memahaminya.

Perbedaan metodologi yang lain bahwa dalam keilmuan dikenal istilah falsifikasi. Apa itu? Artinya setiap saat kebenaran yang sudah diterima dapat gugur ketika ada penemuan baru yang lebih akurat. Sangat jauh dan bertolak belakang dengan bidang keagamaan.

Jika anda tidak salah lihat, maka akan banyak anda temukan banyak ilmuwan yang telah menganut faham atheis (tidak percaya adanya tuhan) akibat dari masalah – masalah dalam bidang keilmuan yang telah tersebut di atas.

2.4 Peran Iman dan Taqwa dalam Menjawab Problema dan Tantangan Kehidupan

Modern

Peranan Iman dan Taqwa dalam Menjawab Problema dan Tantangan Kehidupan Modern. Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan beberapa pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia.

1. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.

Orang yang beriman hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan Allah. Kalau Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan demikian menghilangkan sifat mendewa-dewakan manusia yang kebetulan sedang memegang kekuasaan, menghilangkan kepercayaan pada kesaktian benda-benda keramat, mengikis kepercayaan pada khurafat, takhyul, jampi-jampi dan sebagainya. Pegangan orang yang beriman adalah surat al-Fatihah ayat 1-7.

2. Iman menanamkan semangat berani menghadap maut.

Takut menghadapi maut menyebabkan manusia menjadi pengecut. Banyak diantara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran, karena takut menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa kematian di tangan Allah. Pegangan orang beriman mengenai soal hidup dan mati adalah firman Allah dalam QS. an-Nisa/4:78.

3. Iman menanamkan sikap “self-help” dalam kehidupan.

Rezeki atau mata pencaharian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang melepaskan pendiriannya, arena kepentingan penghidupannya.

(8)

Kadang-kadang manusia tidak segan-segan melepaskan prinsip, menjual kehormatan dan bermuka dua, menjilat dan memperbudak diri untuk kepentingan materi. Pegangan orang beriman dalam hal ini ialah firman Allah dalam QS. Hud/11:6.

4. Iman memberikan ketenteraman jiwa.

Acapkali manusia dilanda resah dan dukacita, serta digoncang oleh keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman mempunyai keseimbangan, hatinya tenteram (mutmainnah), dan jiwanya tenang (sakinah), seperti dijelaskan dalam firman Allah surat ar-Ra’d/13:28.

5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah).

Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu menekankan kepada kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang baik. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya QS. an-Nahl/16:97.

6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.

Iman memberi pengaruh pada seseorang untuk selalu berbuat dengan ikhlas, tanpa pamrih, kecuali keridhaan Allah. Orang yang beriman senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, baik dengan lidahnya maupun dengan hatinya. Ia senantiasa berpedoman pada firman Allah dalam QS. al-An’am/6:162.

7. Iman memberi keberuntungan

Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang beruntung dalam hidupnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. al-Baqarah/2:5.

8. Iman mencegah penyakit

Akhlak, tingkah laku, perbuatan fisik seorang mukmin, atau fungsi biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh iman. Hal itu karena semua gerak dan perbuatan manusia mukmin, baik yang dipengaruhi oleh kemauan, seperti makan, minum, berdiri, melihat, dan berpikir, maupun yang tidak dipengaruhi oleh kemauan, seperti gerak jantung, proses pencernaan, dan pembuatan darah, tidak lebih dari serangkaian proses atau reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh.

Demikianlah pengaruh dan manfaat iman pada kehidupan manusia, ia bukan hanya sekedar kepercayaan yang berada dalam hati, melainkan juga menjadi kekuatan yang mendorong dan membentuk sikap dan perilaku hidup.

(9)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Iman dan taqwa sangat penting dalam kehidupan modern, jika dalam kehidupan modern yang serba canggih tidak menghiraukan lagi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah maka akan banyak timbul problem dan tantangan yang terjadi, baik dibidang ekonomi, social, agama, maupun keilmuan itu sendiri.

Iman dan taqwa juga mempunyai peran penting dalam kehidupan dunia modern, dalam kehidupan modern yang serba cepat sering kali memicu timbulnya stress dan berbagai penyakit. Iman dan taqwa mempunyai peran antara lain:

1) Iman dan taqwa melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda, 2) Iman dan taqwa menanamkan semangat berani menghadap maut 3) Iman dan taqwa menanamkan sikap “self-help” dalam kehidupan. 4) Iman dan taqwa memberikan ketenteraman jiwa.

5) Iman dan taqwa mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah). 6) Iman dan taqwa melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

(11)

PERAN IMAN DAN TAQWA DALAM MENJAWAB PROBLEMA

DAN TANTANGAN KEHIDUPAN MODERN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Instrumentasi Lab.Mikro

Dosen Pengampu:

Muhammad Arif Rachman, LC,M.A

Disusun oleh:

Agustina Rizqi Saputri

G1C011001

PROGRAM STUDI D IV ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Perangkat Daerah yang melaksanakan sub Urusan Bencana, yang terbentuk dengan susunan organisasi dan tata kerja sebelum

Berdasarkan tingkat akurasi dan kecepatan waktu yang dihasilkan dalam peneltian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan dekomposisi citra menggunakan wavelet dan

Tanda vital merupakan parameter tubuh yang terdiri dari tekanan darah, denyut nadi, laju pernafasan, dan suhu tubuh.. Disebut tanda vital karena penting untuk

Keempat, dalam hal adanya keragu-raguan dari pihak desa (Kepala Desa, atau Ketua RT, Ketua RW, tokoh agama, atau orang yang ditetuakan) dalam menentukan langkah dan melakukan

Instansi pemerintah yang terkait dalam perencanaan pengelolaan tambang pasir besi di Kabupaten Kulon Progo adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kulon Progo,

Apakah unit Pengelola program studi wajib menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya keluhan dari pengunjung yang terdapat pada hasil survey yang dilakukan sendiri oleh pihak penyelenggara Kickfest 2014. Berbagai keluhan