MODEL PREDIKSI SUKSES PROYEK DENGAN KRITERIA
DOKUMEN PASCA KUALIFIKASI KONTRAKTOR
(Studi Kasus di Kota Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur)
Ambrosius R.L. Wayan1), Sri Murni Dewi2), M. Hamzah Hasyim3)
1)
Politeknik Negeri Kupang NTT
2,3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
ABSTRAK
Salah satu penyebab kegagalan dalam pasca kualifikasi dan pemilihan kontraktor adalah minimnya informasi mengenai kemampuan kontraktor yang diketahui oleh pemilik proyek, yang menyebabkan terjadinya kegagalan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mencari pengaruh penilaian dari variabel kriteria pasca kualifikasi kontraktor yang meliputi kriteria keuangan, personil, peralatan, pengalaman kerja, pekerjaan yang sedang dilaksanakan, manajemen mutu dan keselamatan kerja terhadap sukses proyek dari segi waktu, biaya dan kualitas. (2) mengetahui variabel kriteria pasca kualifikasi kontraktor yang paling dominan terhadap sukses proyek dan (3) membuat bentuk model untuk memprediksi sukses proyek dengan menggunakan kriteria pasca kualifikasi kontraktor. Penelitian ini dilakukan melalui survei kuesioner kepada para pemilik proyek pemerintah dan swasta atau yang mewakilinya yang berdomisili di Kota Kupang. Dari 75 kuesioner yang disebarkan dan yang berhasil dikumpulkan adalah 53 kuesioner. Alat statistik yang dipilih dalam penelitian ini yakni analisis regresi linier, digunakan untuk menguji pengaruh penilaian dari variabel kriteria pasca kualifikasi kontraktor terhadap sukses proyek dan pembuatan model prediksinya. Hasil analisis menunjukan bahwa penilaian kriteria pasca kualifikasi kontraktor hanya mempunyai pengaruh terhadap sukses proyek dari segi waktu dan biaya, tidak terhadap kualitas proyek. Sukses proyek dari segi waktu dipengaruhi oleh variabel keselamatan kerja dan sukses proyek dari segi biaya dipengaruhi oleh variabel manajemen mutu. Hasil validasi yang dilakukan dalam pembuatan model prediksi sukses proyek menunjukkan hasil yang cukup akurat. Dari hasil penelitian ini diketahui variabel keselamatan kerja secara signifikan berpengaruh terhadap keberhasilan waktu dan dan variabel manajemen mutu secara signifikan berpengaruh terhadap sukses proyek dari segi biaya, maka disarankan untuk diperhatikan pada saat pasca kualifikasi atau pemilihan kontraktor untuk proyek berikutnya. Sehingga, dapat mengurangi terjadinya kegagalan pada penyelesaian proyek yang akan datang.
Kata kunci: kriteria, model prediksi, pasca kualifikasi kontraktor, sukses proyek
PENDAHULUAN
Salah satu penyebab kegagalan dalam pasca kualifikasi dan pemilihan kontraktor adalah minimnya informasi mengenai kemampuan kontraktor yang dapat diketahui oleh pemilik proyek. Sehingga banyak proyek yang tidak dapat mencapai sasaran yang diharapkan oleh pemilik proyek.
Agar memberikan nilai tambah bagi pembangunan nasional maka perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem pasca kualifikasi. Sistem pasca kualifikasi merupakan suatu
proses penilaian dan pengevaluasian penyedia jasa oleh owner, berdasarkan kriteria-kriteria evaluasi yang sudah ditentukan.
Pemilihan kontraktor menggunakan sistem penawaran terrendah (low-bid system), dimana harga merupakan satu-satunya kriteria yang menjadi dasar penetuan pemenang lelang, tanpa memahami bagaimana pengaruh dari kriteria-kriteria lain dalam mencapai tujuan dan sasaran proyek. Penawaran terrendah jelas paling
dominan walaupun belum mempunyai standard keputusan yang subyektif dan memenuhi persyaratan utama dipertaggung-jawabkan secara umum (Hatush dan Skitmore,1997). Russel dan Skibniewski, 1988, mengatakan proyek yang dimenangkan melalui penawaran yang paling rendah akan memiliki resiko kemungkinan mengalami peningkatan biaya proyek cukup besar dibanding dengan proyek dimenangkan melalui penawaran yang wajar.
Tujuan umum dilakukan pasca kualifikasi adalah untuk menyaring kontraktor yang mempunyai kemampuan dan memenuhi syarat untuk melaksanakan proyek tersebut sesuai dengan sasaran pemilik yaitu tepat waktu, biaya dan kualitas yang disyaratkan. Proses ini membutuhkan waktu dan biaya dan belum tentu semua kontraktor yang lulus pasca kualifikasi dapat menyelesaikan proyek dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh penilaian dari variabel kriteria pasca kualifikasi kontraktor terhadap sukses proyek dari segi waktu, biaya dan kualitas.
2. Untuk mengetahui variabel kriteria pasca kualifikasi kontraktor yang paling dominan terhadap sukses proyek dari segi waktu, biaya dan kualitas proyek. 3. Dapat membuat bentuk model guna
memprediksi sukses proyek dengan menggunakan kriteria pasca kualifikasi kontraktor.
TINJAUAN PUSTAKA
Pasca kualifikasi merupakan suatu proses pengadaan penyedia jasa (kontraktor) dimana evaluasi kualifikasi dokumen administrasi kontraktor dilakukan setelah pemasukan dokumen penawaran (Keppres RI No. 80 Tahun 2003). Evaluasi dilakukan oleh pemilik proyek atau yang mewakilinya, hal-hal yang dievaluasi antara lain kemampuan
untuk menyelesaikan proyek konstruksi, yang mana akan mengikat kedua belah pihak dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, seperti halnya pertimbangan-pertimbangan lain seperti keahlian khusus, sumber daya staff, sistim administrasi kontrak, pengalaman kerja yang sesuai dan referensi kepuasan pelanggan.
a. Pasca kualifikasi Kontraktor
Pasca kualifikasi kontraktor yaitu keikut sertaan terhadap penyaringan calon kontraktor oleh pemilik sesuai kriteria yang ditentukan sebelumnya sebagai unsur yang perlu untuk memastikan kemampuan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan, jika kontrak konstruksi dilakukan. Dan harus memperhatikan beberapa parameter seperti: reputasi, kinerja masa lalu, stabilitas keuangan, catatan pengalaman, kapasitas perusahaan, pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan keahlian teknik.
Pasca kualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan lainnya dimana dokumen administrasi dimasukan bersamaan dengan dokumen penawaran (Kepres RI No. 80 Tahun 2003). Pasca kualifikasi merupakan suatu proses penilaian peserta lelang terbatas, pemilihan langsung, dan penunjukan langsung. Pelelangan umum untuk pekerjaan kompleks dapat dilakukan dengan prakualifikasi.
b. Kriteria-Kriteria Pasca kualifikasi Kontraktor
Dasar pembuatan kriteria-kriteria pasca kualifikasi diatas dibuat dengan mengadopsi Kepres No. 80 Tahun 2003, Permen PU RI No. 43/PRT/M/2007, dan literatur lainnya yang akan digunakan dalam penilitiaan ini. Kriteria administrasi tidak dilakukan terhadap kelengkapan dan keabsahan semua dokumen yang diteliti. Dengan kata lain apabila pengisian dokumen administrasi yang tidak lengkap maka akan mempersulit owner dalam
melakukan evaluasi, sehingga jelas calon kontraktor dinyatakan tidak lulus dalam evaluasi kualifikasi administrasi. Kriteria-kriteria pasca kualifikasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Kriteria keuangan; 2. Kriteria personil 3. Kriteria Peralatan/Perlengkapan; 4. Kriteria pengalaman Kerja; 5. Kriteria pekerjaan yang sedang dilaksanakan; 6. Kriteria manajemen mutu dan 7. Kriteria keselamatan kerja
c. Sukses Proyek
Sukses proyek konstruksi adalah sasaran utama yang ingin dicapai dengan hasil akhir yang diharapkan selama proses pelaksanaan proyek yang pada dasarnya terdiri dari tiga sasaran yaitu tepat waktu, biaya, dan kualitas.
1. Sukses Proyek dari segi Waktu
Tujuan utama proyek adalah tercapainya target waktu yang ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak (on schedule) atau dengan kata lain proyek tidak terlambat sehingga proyek dapat digunakan pada waktu yang telah ditetapkan dalam rencana (Soeharto, 1995).
2. Sukses proyek dari segi Biaya
Tercapainya target biaya yang ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak atau dengan kata lain proyek tidak mengalami overruns yang relatif besar adalah hal yang diinginkan oleh pemilik proyek. (Soeharto, 1995). Target biaya proyek dari segi kontraktor berarti menjamin tercapainya keuntungan yang diperdiksikan pada saat tender, bagi perencana adalah design fee, sedangkan bagi pemilik hal ini menjamin kelangsungan jalannya proyek dengan adanya pengeluaran yang sudah dianggarkan dalam anggaran pemilik proyek.
3. Sukses Proyek dari segi Kualitas
Memenuhi standar kualitas minimum yang disyaratkan adalah salah satu syarat dari sukses proyek konstruksi. Kualitas dalam proyek konstruksi pada prinsipnya adalah sebuah produk jasa yang dapat memberi kepuasan terhadap pemilik proyek dan hasil kerja sesuai dengan persyaratan spesifikasi sebagaimana dalam dokumen kontrak (Titi W., 2003).
METODE
a. Bagan Alir Penelitian
Langkah-langkah Penelitian seperti pada Gambar 1.
b. Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan data di kota Kupang, untuk data primer melalui penyebaran kuesioner dan data sekunder mengenai data kontraktor serta data pendukung lainnya diperoleh dari pemilik proyek (pemerintah dan swasta) atau yang mewakilinya menangani pelaksanaan proyek konstruksi.
Penentuan Obyek Penelitian Perumusan Masalah dan
Tujuan Penelitian Kerangka pikir Tinjauan Studi Pustaka Metode Penelitian
Tahap Sampling dan Variabel Penelitian
Evaluasi Kriteria Pasca Kualifikasi Kontaktor
Sukses Proyek (waktu, biaya dan kualitas)
Metode Pengumpulan Data
Penyusunan dan penyebaran Kuisioner
Tabulasi dan Editing
Uji Validasi Uji Reliabilitas
Analisis dan pembahasan: Input Data, Deskriptif Data, Analisis
Regresi Linier, Validasi Model
Pembuatan Model Prediksi Sukses Proyek Konstruksi
Kesimpulan dan Saran N
Y
c. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam riset ini, yaitu Nonprobability sampling
(Sugiyono, 2007). Dalam nonprobability sampling yang dipilih yaitu Purposive
sampling, dimana purposive sampling
merupakan penetapan sampel dengan didasarkan pada kriteria tertentu. Pedoman ukuran sampel sebagai syarat untuk pengujian hipotesis maka jumlah sampel adalah 5-10 kali jumlah variabel. Penelitian ini menggunakan 7 variabel sehingga jumlah sampel yang diperlukan adalah 35-70 proyek (Ferdinand, 2000).
d. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini dibagi dalam dua jenis yaitu penilaian kriteria pasca kualifikasi kontraktor (indepedent variable) yang terdiri dari 7 variabel penilaian meliputi variabel keuangan (X1),
personil (X2), peralatan /perlengkapan
(X3), pengalaman kerja (X4), pekerjaan
yang sedang dilaksanakan (X5),
manajemen mutu (X6) dan keselamatan
kerja (X7). dan sukses proyek (dependent variable) yang ditinjau dari segi waktu, biaya, dan kualitas (Sugiono, 2007).
e. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada riset ini berdasarkan data primer (data hasil kuesioner), dimana metode yang digunakan pengambilan data yaitu metode survei dan obsevasi. Dan data sekunder adalah data literatur dan dokumen kontraktor konstruksi yang lulus pasca kualifikasi dan telah melaksanakan proyek konstruksi yang bernilai ≥ Rp. 1 milyard (pemerintah dan swasta).
f. Penyusunan dan Penyebaran
Kuesioner
Ada 3 bagian dalam penyusunan kuesioner yaitu:
1. Identitas responden yang meliputi nama responden, pemilik kegiatan, jabatan, lama pengalaman di bidang konstruksi.
2. Karakteristik data proyek diantaranya jenis, nilai kontrak, lokasi, jumlah lantai/panjang/paket dan kepemilikan proyek.
3. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1-5 Skala Likert dimana skala 1 sangat tidak baik, dan 5 sangat baik (Riduwan, 2003). Skala pengukuran untuk sukses proyek juga menggunakan skala likert yaitu 1 sangat tidak berhasil dan 5 sangat berhasil.
Pengumpulan kembali kuesioner dilakukan dengan cara menunggu sampai selesai mengisi kuesioner atau pengisian didampingi oleh peneliti.
g. Teknik Analisis Data
1. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui frekuensi dan prosentase karakteristik responden, data poyek dan sukses proyek.
2. Analisis regresi linier digunakan untuk mengetahui pengaruh penilaian kriteria pasca kualifikasi kontraktor terhadap sukses proyek. Dapat dipakai untuk menguji probabilitas terjadi variabel sukses proyek dengan variabel kriteria pasca kualifikasi kontraktor. Dengan persamaan model prediksi sukses proyek dari segi waktu, biaya dan kualitas dengan kriteria pasca kualifikasi kontraktor sesuai dengan tujuan penelitian. Y = a + b1X1 + b2X2 + …+bkXk+e Dengan Y = variabel terikat X1, X2, ... Xk = variabel bebas a = konstanta b1, b2, ... bk = koefisien-koefisien regresi
Model yang digunakan untuk menilai model perdiksi sukses proyek dari segi waktu, biaya dan kualitas dalam penelitan ini sebagai berikut :
) ( 1 1 W Y W e P ; ( ) 1 1 B Y B e P dan ) ( 1 1 K Y K e P ;
dimana: PW= Probabilitas prediksi sukses
proyek dari segi waktu; PB= Probabilitas
sukses proyek dari segi biaya; PK=
Probabilitas prediksi sukses proyek dari segi kualitas ; YW = sukses proyek dari segi
waktu; YB = Sukses proyek dari segi biaya,
YK = sukses proyek dari segi kualitas dan
e = 2,7183.
h. Validasi Model
Validasi dilakukan untuk menguji keakuratan dari model yang dilakukan terhadap data kuesioner yang dipergunakan yaitu data yang dimasukkan dalam analisis regresi linier dan data yang tidak dipergunakan dalam pembuatan model yaitu data hasil survei kuesioner yang ditidak diiukutsertakan dalam analisis statistik. Kesesuaian hasil antara prediksi dari model dan sukses proyek sesungguhnya yang terjadi di lapangan menunjukkan keakuratan dan keberhasilanya dalam validasi kemampuan dari model tersebut. Validasi model yang telah disempurnakan dapat digunakan untuk memprediksi sukses proyek konstruksi melalui kriteri pasca kualifikasi kontraktor yang ditentukan dalam penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen
Pada penelitian ini dari hasil uji validitas yang dilakukan dari 47 item pada variabel digunakan dinyatakan valid, karena semua item mempuyai r_hitung > r_tabel 0,296 signifikan pada probabilitas hasil_hitung (0,000) < 0,01 (2-tiled) dan
nilai Cronbach’s Alpha (α) hitung > 0,6 berarti reliabel.
a. Karakteristik Respoden
Responden dalam penelitian ini adalah para pemilik proyek (pemerintah dan swasta) atau yang mewakilinya di kota Kupang. Dari 47 sampel proyek diketahui 97,87% responden dengan jenis kelamin laki-laki, dan 2,13% berjenis kelamin perempuan. Selanjunya, frekuensi umur responden terdapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2 menunjukkan responden dengan umur >46 tahun merupakan responden terbanyak dengan prosentase 29,79% dan umur 30-35 tahun adalah terrendah dengan prosentase 17,02%.
Gambar 2. Umur Responden
Berdasarkan jabatan responden: terlihat bahwa jabatan staff teknik adalah yang terbanyak dengan prosentase 78,74% diikuti oleh kepala seksi dengan prosentase 8,51% selanjutnya PPk, Kepala bidang dan direktur masing-masing 4,25%.
Gambar 3. Jabatan Responden
Gambar 4 frekuensi responden
berdasarkan lama pengalaman kerja dibidang kostruksi diketahui bahwa respoden terbanyak mengisi kuesioner
0 10 20 30 40 14 = 29.79 % 13 = 27.66 % 12 = 25.53 % 8 = 17.02 % 30-35 thn 36-40 thn 41-45 thn > 46 thn 0 50 100 37 = 78.74% 2 = 4.25 %4 = 8.51 % 2 = 4.25% 2 = 4.25% Staf teknik P P K Kepal a Seksi Kepal a Bidan g Direk tur
adalah untuk 11 sampai 15 tahun ada 22 responden (46,81%) dan terrendah adalah >26 tahun (2,13%) .
Gambar 4. Lama Pengalaman Kerja
c. Karakteristik Proyek
Dari 47 sampel proyek yang didapatkan dapat diklasifikasikan menurut:
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa prosentase jenis proyek yang diteliti untuk bangunan prasarana sebanyak 20 responden dengan prosentase sebesar 42,55% dan Gedung perkantoran sebanyak 18 responden dengan prosentase sebesar 38,30%, bangunan lainnya sebanyak 7 responden dengan prosentase 14,89% dan bangunan pusat perbelanjaan sebanyak 2 responden dengan prosentase 4,26%.
Gambar 5. Jenis Proyek
Dari Gambar 6 menunjukan bahwa nilai kontrak yang paling banyak adalah Rp. 1000.000.000 – < Rp. 2.500.000 ada 29 buah dengan prosentase sebesar 61,70
% diikuti nilai kontrak sebesar Rp. 2.500.000.000 - < Rp. 5.000.000.000 ada 9 buah dengan prosentase sebesar 19,15 %, nilai kontrak Rp. 5.000.000.000 - < Rp. 7.500.000.000 ada 5 buah dengan prosentase sebesar 10,64 % dan nilai kontrak sebesar > 7.500.000.000 ada 4 buah dengan prosentase 8,51 % %.
Gambar 6. Nilai kontrak proyek
Gambar 7 menunjukan bahwa proyek
yang paling banyak adalah tahun anggaran 2010 ada 18 buah dengan prosentase sebesar 38,30% diikuti tahun anggaran 2009 ada 10 buah dengan prosentase sebesar 21,28 %, tahun anggaran 2008 ada 8 buah dengan prosentase sebesar 17,02 %, tahun anggaran 2007 ada 7 buah dengan prosentase sebesar 14,89 %, tahun anggaran 2006 ada 3 buah dengan prosentase sebesar 6,38 % dan tahun anggaran 2005 hanya ada 1 buah dengan prosentase sebesar 2,13 %.
Gambar 7. Tahun penyelesaian proyek
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 1 2 3 4 5 6 2 5. 5 3 % 1 2 2 2 46 .8 1 % 8 1 7. 0 2 % 4 8 . 5 1 % 1 2. 1 3 % < 5 5-10 11-15 16 -21 -> 26 1 2 3 4 18 = 38.30 % 20 = 42. 55 % 7 = 14.4 9% 2 = 4.2 6% 1 2 3 4 29 = 61.70% 9 = 19.15 % 5 = 10. 64 % 4 = 8. 51 % 0 10 20 30 40 50 1 2 3 4 5 6 18 = 38.30% 10 = 21.28% 8 = 17.02 % 7 = 14.89 % 3 = 6.38% 1 = 2.13 % 20 10 200 9 20 08 20 07 20 06 20 05
Gambar 8 menunjukan bahwa dari 47 proyek tercatat kepemilikan proyek pemerintah sebanyak 42 responden dengan prosentase (89,36 %) dan kepemilikan swasta sebanyak 5 responden dengan prosentase (10.64 %)
Gambar 8. Kepemilikan proyek
d. Deskriptif Sukses Proyek
Analisis deskriptif sukses proyek ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik proporsi dari 47 sampel proyek yang telah dikumpulkan meliputi:
Gambar 9 menunjukan bahwa frekuensi responden untuk sukses proyek dari segi waktu yang tidak melebihi dengan responden terbanyak sebanyak 30 buah (63,83 %) sedangkan proyek yang melebihi waktu sebanyak 8 proyek (17,02%), dan yang mengisi ragu-ragu sebanyak 9 responden (19,15%)
Gambar 9. Sukses Proyek Dari segi Waktu
Dari Gambar 10 diketahui bahwa proyek yang melebihi biaya yang disepakati (gagal) ada 3 responden (6,38%), yang ragu-ragu ada 9 responden (19,15%) dan proyek yang tidak melebihi biaya yang disepakati ada 35 responden (74,47%).
Gambar 10. Sukses Proyek Dari Segi biaya
Gambar 11, kelebihan biaya proyek menurut kepemilikannya dimana tidak ada perubahan ada 27 buah (57,44%) diikuti kelebihan biaya oleh pemilik ada 2 buah (4,26%) dan adanya kelebihan biaya oleh kontraktor sebanyak 18 buah (38,3%).
Gambar 11. Kelebihan Biaya
Sukses proyek dari segi kualitas semua responden 47 buah (100%) memilih sukses.
e. Pengujian Hasil Penelitian
Dasar pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan nilai probabilitas untuk uji analisis regresi linier sebagai alat statistik. Analisis regresi linier ini meliputi variabel keuangan (X1),
personil (X2), peralatan (X3), pengalaman
kerja (X4), pekerjaan yang sedang
dilaksanakan (X5), manajemen mutu (X6)
dan keselamatan kerja (X7) dan sukses
proyek dari segi waktu (YW), biaya (YB)
dan kualitas (YK). Secara umum hipotesis
yang dikemukan dalam penelitian ini dengan menentukan hipotesis null (H0) dan
hipotesis alternatif (Ha) diterima atau
ditolak.
Probabilitas (P) > 0,05 maka H0
diterima dan P ≤ 0,05 maka H0 ditolak.
Serta dasar pengambilan keputusan untuk
1 2 42 = 89.36 % 5 = 10.64 % 1 2 3 4 8 = 17.0 2%9 = 19.1 5% 30 = 63.83 % 1 2 3 6.36 % 74.47% 19. 15 % 0 50 100 1 2 3 Series1 Tidak ada perubahan (27) = 57.44% Tidak (18) = 38.3 % Ya (2) = 4.26%
ketepatan model prediksi adalah sebagai berikut:
Jika Phitung < 0,5 P (cut value table)
maka H0 diterima (proyek diprediksi
akan gagal)
Jika Phitung > 0,5 P (cut value tabel)
maka H0 ditolak (proyek diprediksi
akan berhasil)
1. Pengaruh Penilaian
Kriteria-Kriteria Pasca kualifikasi
Kontraktor terhadap Sukses Proyek
Dari Segi Waktu, Biaya dan
Kualitas.
a. Pengaruh penilaian kriteria pasca kualifikasi kontraktor terhadap sukses proyek dari segi waktu. Hasil analisis data dengan menggunakan analisi regresi linier dapat disajikan pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Sukses Proyek dari segi Waktu Variabel Bebas Koefisien Regresi t hitung t
tabel Sig. Ket.
Konstanta -6.219 X1 0.0679 1.199 2.023 0.238 Terima H0 X2 0.104 1.586 2.023 0.121 Terima H0 X3 0.123 1.791 2.023 0.081 Terima H0 X4 0.07879 1.662 2.023 0.105 Terima H0 X5 0.130 1.846 2.023 0.072 Terima H0 X6 0.07065 1.521 2.023 0.136 Terima H0 X7 0.119 2.058 2.023 0.046 Tolak H0 Variabel terikat : YW R : 0.946 R Square : 0.895 Adjusted R Square : 0.877 F hitung : 7.688 F tabel :2.26 Sig. : 0.000
Dimana: X1 = keuangan; X2 = personil;
X3 = peralatan; X4= pengalaman kerja; X5=
pekerjaan yang sedang dilaksanakan; X6=
manajemen mutu; X7 = keselamatan kerja;
b1-7 = koefisien regresi variabel bebas dan
b0 = konstan.
Dengan memperhatikan angka-angka pada Tabel 1 dapat disusun persamaan regresi linier pada penelitian sebagai berikut:
Ywaktu = a + b1X1 + b2X2+ ....+ bkXk
Ywaktu = -6,219 + (0.119 x X7)
Maka variabel keselamatan kerja mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap sukses proyek dari segi waktu. Berdasarkan hasil pengujian ini berarti hipotesis null (H0) berhasil ditolak.
b. Pengaruh penilaian variabel kriteria pasca kualifikasi kontraktor terhadap sukses proyek dari segi biaya. Hasil analisis data dengan menggunakan analisi regresi linier dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Sukses Proyek dari segi Biaya Variabel Bebas Koefisien Regresi t hitung t
tabel Sig. Ket.
Konstanta -2.820 X1 0.0429 0.636 2.023 0.528 Terima H0 X2 0.02626 0.336 2.023 0.739 Terima H0 X3 0.03805 0.467 2.023 0.643 Terima H0 X4 0.09606 1.702 2.023 0.097 Terima H0 X5 0.142 1.689 2.023 0.099 Terima H0 X6 0.120 2.165 2.023 0.037 Tolak H0 X7 0.03782 0.548 2.023 0.587 Terima H0 Variabel terikat : YB R : 0.865 R Square : 0.749 Adjusted R Square : 0.703 F hitung : 6.584 F tabel : 2.023 Sig. 0.000
Sumber : data Primer dioleh 2011
Dengan menperhatikan angka-angka pada Tabel 2 dapat disusun persamaan regresi linier sebagai berikut:
Ybiaya = a + b1X1 + b2X2+ ....+ bkXk
Ybiaya = -2,820 + (0.120 x X6)
Maka variabel manajemen mutu mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap sukses proyek dari segi biaya. Berdasarkan hasil pengujian ini berarti hipotesis null (H0) berhasil ditolak.
Dimana: X1 = keuangan; X2 = personil;
X3 = peralatan; X4= pengalaman kerja; X5=
pekerjaan yang sedang dilaksanakan; X6=
manajemen mutu; X7 = keselamatan kerja;
b1-7 = koefisien regresi variabel bebas dan
a= konstanta.
c. Pengaruh penilaian kriteria pasca kualifikasi kontraktor terhadap sukses proyek dari segi kualitas hasil analisis regresi linier tidak dapat disajikan karena hasilnya hanya konstan, semua responden memilih jawaban yang sama yaitu angka empat (4).
2. Variabel kriteria-kriteria pasca
kualifikasi kontraktor yang paling dominan terhadap sukses proyek
a. Hipotesis statistik bahwa ada tidaknya pengaruh penilaian kriteria-kriteria pasca kualifikasi kontraktor yang paling dominan secara signifikan terhadap sukses proyek dari segi waktu.
Tabel 1 menunjukan bahwa pada
variabel kriteria keselamatan kerja (X7), nilai t hitung yang diperoleh
sebesar 2.058 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 2.023 atau sig. sebesar 0.046 lebih kecil dibandingkan sebesar 0.05 sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kriteria keselamatan kerja (X7) adalah paling
domonan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap sukses proyek dari segi waktu (YW).
b. Pengaruh penilaian kriteria-kriteria pasca kualifikasi kontraktor yang
paling dominan secara signifikan terhadap sukses proyek dari segi biaya
Tabel 2 menunjukan bahwa pada
variabel kriteria manajemen mutu (X6), nilai t hitung yang diperoleh
sebesar 2.165 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 2.023 atau sig. sebesar 0.037 lebih kecil dibandingkan sebesar 0.05 sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kriteria manajemen mutu (X6) adalah paling
domonan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap sukses proyek dari segi biaya (YB).
c. Analisis regresi linier berganda pengaruh kriteria keuangan (X1),
kriteria personil (X2), kriteria
peralatan/perlengkapan (X3), kriteria
pengalaman kerja (X4), pekerjaan yang
sedang dilaksanakan (X5), kriteria
manajemen mutu (X6), kriteria
keselamatan kerja (X7) terhadap hasil
akhir kualitas proyek (YK) tidak dapat
dilakukan, karena semua responden menjawab sama, yaitu sesuai.
3. Membuat Model Prediksi Sukses
proyek
Tujuan hipotesis ketiga (3) adalah membuat bentuk model untuk memprediksi sukses proyek. dari segi waktu dan biaya Dari hasil pembahasan pada validasi eksternal model prediksi terhadap sukses proyek dari segi waktu dan biaya. Validasi model prediksi menggunakan fungsi diskriminan (Y) dan probabilitas (P) dengan persamaan sebagai berikut :
a. Perhitungan validasi model untuk sukses proyek dengan variabel keselamatan kerja (X7), jika diambil
rata - rata dari sampel 48 – 53 sebagai contoh penggunaan model pada Tabel 3 dengan nilai rata-rata 3,50 ini
kedalam model prediksi, maka persamaan perhitungannya sebagai berikut : YWaktu = -6,219 + (0,119 x X7) YWaktu = -6,219 + (0,119 x 3,50) YWaktu = -5,802 P Waktu = = P Waktu = 0,0301
b. Perhitungan validasi model untuk sukses proyek dari segi biaya dengan variabel Manajemen mutu (X6), jika
diambil rata-rata dari sampel 48 - 53 sebagai contoh penggunaan model pada Tabel 4 dengan nilai rata-rata 3,502 untuk (X6) ini kedalam model
prediksi, maka persamaan hitungannya sebagai berikut : YBiaya = -2,820 + (0,120 x X6) YBiaya = -2,820 + (0,120 x 3,502) YBiaya = -2,399 P Biaya = = P Biaya = 0,083
Hasil pembuatan model prediksi secara statistik hipotesis untuk sukses proyek dari segi waktu dan biaya dengan variabel kriteria-kriteria pasca kualifikasi yang signifikan adalah sebagai berikut : a. Ada tidaknya bentuk model untuk
memprediksi sukses proyek darin segi waktu secara signifikan dengan menggunakan kriteria-kriteria pasca kualifikasi kontraktor.
Dari hasil persamaan diketahui bahwa hasil perhitungan Ywaktu aktual = -5,802
dan probabilitas sukses proyek dari segi waktu dengan variabel pengalaman kerja dari hasil perhitungan model prediksi diperoleh nilai sebesar 0,0301 lebih kecil dari 0,05 (cut value), Berdasarkan hasil
pengujian ini berarti hipotesisi (H0)
berhasil ditolak.
b. Ada tidaknya bentuk model untuk memprediksi sukses proyek dari segi biaya dengan menggunakan kriteria-kriteria pasca kualifikasi kontraktor. Dari hasil persamaan diketahui bahwa hasil perhitungan YBiaya aktual = -2,399
dan probabilitas sukses proyek dari segi biaya dengan variabel manajemen mutu kerja dari hasil perhitungan model prediksi diperoleh nilai sebesar 0,083 lebih besar dari 0,05 (cut value), dapat disimpulkan bahwa bentuk model untuk memprediksi sukses proyek dari segi biaya secara signifikan dengan menggunakan kriteria-kriteria pasca kualifikasi kontraktor. sukses proyek dari segi biaya diprediksi tidak akan menambah anggaran proyek. Berdasarkan hasil pengujian ini berarti hipotesisi (H0) berhasil ditolak.
4. Validasi Model Prediksi Keberhasilan Proyek
Validasi dilakukan untuk menguji keakuratan model prediksi keberhasilan waktu dan biaya proyek sesuai dengan tujuan penelitian terhadap 6 data proyek yang tidak dipergunakan dalam pembuatan model analisis regresi linier sebelumnya.
Hasil perhitungan dari variabel
response atau dependen (Y) sebagai fungsi diskriminan dan probabilitas (P) untuk memprediksi sukses proyek dari segi waktu dan biaya, sukses proyek dari segi kualitas tidak diikutsetakan karena hasil analisis sebelumnya hanya constant
terhadap model. Pembuatan model prediksi adalah untuk memprediksi sukses proyek dari segi waktu dan biaya dengan manggunakan kriteria pasca kualifikasi kontraktor dengan variabel keselamatan kerja Tabel 3 dan variable manajemen mutu Tabel 4 berikut.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Y dan P untuk Sukses proyek dari segi Waktu
Proyek Variabel Keselamatan Kerja Waktu
1 2 3 4 Rata2 Y waktu P waktu
Proyek 48 3 4 3 3 3,25 -5,832 0,0292 Proyek 49 3 4 4 4 3,75 -5.772 0.0310 Proyek 50 4 3 4 3 3,50 -5.802 0.0301 Proyek 51 4 4 4 3 3,75 -5,772 0.0310 Proyek 52 3 3 4 3 3,25 -5.832 0.0292 Proyek 53 4 3 4 3 3,50 -5.802 0.0301 Rata-rata 3,50 3,50 3,83 3,17 3,50 -5.802 0.0301
Tabel 4. Hasil Perhitungan Y dan P untuk Sukses Proyek dari segi Biaya Item Variabel Manajemen Mutu Nilai rata Y Biaya P Biaya
X7.1 X7.2 X7.3 48 4 3 3 3,33 -2.420 0.0816 49 4 3 4 3,67 -2.379 0.0848 50 4 4 3 3,67 -2.379 0.0848 51 4 4 3 3,67 -2.379 0.0848 52 4 4 3 3,67 -2.379 0.0848 53 4 3 2 3,00 -2.460 0.0787 Rata-rata 4.00 3.50 3.00 3,502 -2.399 0.0832
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Dari hasil analisis regresi linier berganda pengaruh kriteria pasca kualifikasi kontraktor (X) terhadap sukses proyek (Y) diperoleh variabel keselamatan kerja (X7) berpengaruh
terhadap sukses proyek dari segi waktu dan sukses dari segi biaya dipengaruhi oleh variabel manajemen mutu (X6).
2. Model prediksi sukses proyek dengan kriteria pasca kualifikasi kontraktor terlihat dalam persamaan berikut : :
a. Persamaan model prediksi sukses proyek dari segi waktu :
YWaktu = -6,219 + (0,119 x
X7)
P Waktu =
dimana :
Y Waktu = fungsi
diskriminan sukses proyek dari segi waktu
X7 = keselamatan
kerja
P Waktu = probabilitas
sukses proyek dari segi waktu
e = 2,7183
b. Persamaan model prediksi sukses proyek dari segi biaya :
YBiaya = -2,820 + (0,120 x
X6)
P Biaya =
dimana :
Y Biaya = fungsi
diskriminan sukses proyek dari segi biaya
X6 = manajemen mutu
P Biaya = probabilitas
sukses proyek dari segi biaya e = 2,7183
Saran
1. Keselamatan kerja dan manajemen mutu dari kontraktor perlu diperhatikan untuk proses pelelangan berikutnya agar proyek tidak mengalami kegagalan.
2. Kontraktor perlu memperhatikan kemampuan dalam hal keselamatan kerja dan manajemen mutu perusahaan baik dikantor maupun dilapangan serta variabel lain yang berpengaruh pada pelaksanaan proyek berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003, Permen PU RI No. 43/PRT/M/2007 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. CV. Nuansa Aulia, Bandung Ferdinand, Augusty. 2000. SEM dalam
penelitian manajemen, aplikasi model-model rumit dalam penelitian tesis dan disertasi. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hatush Z. and Skitmore M. 1997. Assesment and evaluation of contractor data against elient goals using PERT approach. Journal of
Constructions Management and
Economics, Vol. 15, pp. 327-340.
Heri Suprapto, Hendro Prabowo dan Relly Andayani. 2005. Decision Support System (DSS) untuk evaluasi teknik pada Prakualifikasi Kontraktor. Information Technology. Teknik Sipil Universitas Gunadarma, Jakarta.
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.
Sultan A. Tarawneh. 2004. Evaluation of Pre-qualification Criteria : Client Perspective (Jordan Case Study). Journal of Applied Sciences, 4(3): 354-363, Departement of Civil Engeneering, Mu’tah University, Jordan.
Soeharto, I. 1995. Manajemen Proyek : dari konseptual sampai operasional, (2nd ed), Erlangga, Jakarta.
Songdech B. dan Takayuki Minato. 1998. Principal Precualification Criteria In Thailand: A Study on Electric Supply Project. Journal PM. Vol.6., Bangsue, Bangkok 10800, Thailand
Titi Wikantari. 2003. ISO 9000 dalam industry Jasa Konstruksi & Desain, Vol. 1 No. 2, Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Universitas Gunadarma.