• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TEKNIKAL POLA-POLA GRAFIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TEKNIKAL POLA-POLA GRAFIK"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TEKNIKAL

POLA-POLA GRAFIK

5.1. PENGENALAN POLA

Ada ratusan ribu partisipan penjual dan pembeli saham di pasar yang mempunyai alasan yang berbeda-beda dalam bertransaksi, yaitu: harapan untuk memperoleh keuntung-an, takut merugi, konsekuensi pajak, perlindungan short, pemagarkeuntung-an, pemicu stop-loss, pemicu price target, analisis fundamental, analisis teknikal, rekomendasi broker dan beberapa alasan lainnya. Mencoba mengetahui alasan penjual dan pembeli dalam bertransaksi dapat menjadi proses yang mengecilkan hati. Pola grafik menempatkan semua pembelian dan penjualan sebagai perspektif dengan mengkonsolidasikan kekuatan penawaran dan permintaan ke da-lam satu gambaran ringkas. Sebagai catatan gambaran yang lengkap dari semua perdagang-an, pola grafik menyediakan kerangka kerja untuk menganalisa peperangan hebat antara pembelian dan penjualan. Yang lebih penting, pola grafik dan analisis teknikal dapat mem-bantu menentukan siapakah yang memenangkan perdagangan, memperbolehkan trader dan investor untuk memposisikan diri mereka.

Pada beberapa gelombang, pola grafik adalah versi yang lebih rumit dari garis tren. Oleh sebab itu, membaca dan memahami bahasan tentang Support dan Resistance sebaik me-mahami pembahasan mengenai garis tren sangatlah penting sebelum melanjutkan ke pem-bahasan berikutnya. Analisis pola grafik dapat digunakan untuk membuat peramalan jangka pendek dan jangka panjang. Data yang digunakan bisa intraday, harian, mingguan atau bu-lanan dan polanya bisa sependek satu hari atau sepanjang beberapa tahun. Gap dan pemba-likan di luar pola dapat terbentuk dari satu sesi perdagangan, sementara dalam membentuk broadening tops dan dormant bottoms dibutuhkan waktu selama berbulan-bulan.

5.1.1. Yang Lama Tetapi Yang Baik

Sebagian besar pemahaman mengenai pola grafik dapat dikaitkan pada tulisan Richard Schabacker. Karya klasiknya pada tahun 1932 yang berjudul Technical Analysis and Stock Market Profits menjadi dasar bagi analisis pola modern. Dalam tulisannya Technical Analysis of Stock Trends (1948), Edwards and Magee memuji Schabacker atas sebagian besar konsepnya yang ditempatkan lebih dulu pada bagian pertama dari buku mereka.

(2)

Gambar 5.1. Identifikasi pola jangka panjang pada saham Amazon.com

Gambar 5.2. Identifikasi pola jangka pendek pada saham CIENA Corp.

Analisis pola adalah analisis yang langsung kepada tujuannya, tetapi bukan berarti ini adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Schabacker menyatakan hal ini dalam tulisan-nya secara rinci sebagai berikut:

The science of chart reading, however, is not as easy as the mere memorizing of certain patterns and pictures and recalling what they generally forecast. Any general stock chart is a

(3)

combination of countless different patterns and its accurate analysis depends upon constant study, long experience and knowledge of all the fine points, both technical and fundamental, and, above all, the ability to weigh opposing indications against each other, to appraise the entire picture in the light of its most minute and composite details as well as in the recognition of any certain and memorized formula.

Meskipun Schabacker mengacu pada "ilmu membaca grafik", tapi lama kelamaan analisis teknikal lebih menjadi sebuah seni, dari pada sekedar ilmu. Pengenalan pola dapat membuka berbagai interpretasi yang bisa menimbulkan bias karena pandangan yang su-byektif. Untuk menghindari bias dan menghasilkan interpretasi yang baik, aspek analisis teknikal lainnya harus ditambahkan untuk melakukan verifikasi dan menggambarkan sebu-ah kesimpulan. Meskipun beberapa pola tampak sama, tetapi tidak ada dua pola yang benar-benar sama. Penembusan yang salah, pembacaan palsu dan harapan atas aturan, semuanya adalah edukasi yang berkelanjutan.

Pembelajaran yang hati-hati dan konstan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan ana-lisis grafik. Grafik saham AMZN pada Gambar 5.1. di atas menunjukkan bahwa harga menembus resistance dari pola pembalikan head and shoulders. Meskipun saat ini trennya bearish (jual), analisis harus terus dilakukan untuk mengkonfirmasi tren bearish.

Gambar 5.3. Analisis pola gerak saham Novellus System.

Beberapa analisis dapat menyatakan bahwa grafik NVLS pada Gambar 5.3. di atas sebagai berpola head and shoulders dengan neckline support di sekitar 17.50. Mengenai benar atau tidaknya, hal ini bisa menimbulkan perdebatan. Meskipun harga saham menembus neckline support di harga 17.50, pergerakan saham ke atas support break kembali terulang.

(4)

Penolakan ini dapat dikatakan sebagai sinyal kekuatan dan memperkuat pendugaan ulang dari suatu pola.

5.1.2. Dua Grup Dominan

Dua prinsip dasar dari analisis teknikal adalah bahwa harga bergerak dalam tren dan sejarah akan berulang. Sebuah tren naik mengindikasikan bahwa dorongan kekuatan permintaan (bulls/beli) dan sebuah tren turun yang mendorong kekuatan penawaran (bears/ jual) berada dalam kendali. Meskipun demikian, harga tidak selamanya berada dalam tren, dan untuk menuju keseimbangan, maka sebuah pola grafik mulai muncul. Beberapa pola tertentu seperti sebuah saluran paralel, menyatakan sebuah tren yang kuat. Oleh sebab itu pola grafik dapat dibagi menjadi dua grup, yaitu: pembalikan dan kelanjutan. Pola pem-balikan mengindikasikan suatu perubahan tren dan dapat dibagi menjadi formasi atas dan bawah.Pola kelanjutan mengindikasikan suatu jeda dalam tren dan menyatakan bahwa arah sebelumnya akan mulai lagi setelah suatu periode waktu berjalan.

Gambar 5.4. Pola tren berkelanjutan jangka panjang.

Hanya disebabkan karena sebuah pola terbentuk setelah kenaikan atau penurunan yang signifikan terjadi, bukan berarti hal itu menjadi pola pembalikan. Banyak sekali pola, (misalnya suatu segi empat), dapat diklasifikasikan sebagai pola pembalikan atau kelanjutan. Semua tergantung pada aksi harga sebelumnya, volume dan indikator lainnya saat pola ter-sebut muncul.

(5)

5.2. POLA-POLA PEMBALIKAN (REVERSAL)

5.2.1. Double Top

Double top adalah pola pembalikan utama yang terbentuk setelah suatu tren naik yang berkepanjangan. Sebagaimana ditunjukkan oleh namanya, pola ini dibuat dari dua puncak yang berturutan yang sama dengan cekungan sedang di antaranya.

Gambar 5.5. Pola Double Top pada pergerakan saham Gillette.

Meskipun terdapat beberapa variasi, setidaknya bentuk double top yang klasik terda-pat pada perubahan intermediate, jika tidak maka merupakan perubahan jangka panjang, dalam tren bullish ke bearish. Banyak potensi double top yang dapat terbentuk selama perge-rakan, tetapi sampai kunci support break, suatu pembalikan tidak dapat dikonfirmasi. Untuk mengklarifikasi ini, kita akan melihat poin kuncinya dalam formasi dan melihat contohnya. 1. Tren Sebelumnya: Dalam setiap pola pembalikan, pasti terdapat tren yang berbalik.

Dalam kasus double top, tren naik yang signifikan dari beberapa bulan harus ada.

2. Puncak Pertama: Puncak pertama harus menjadi tanda dari poin tertinggi pada tren saat ini. Misalnya, puncak pertama adalah normal dan tren naiknya tidak diragukan.

(6)

3. Palung: Setelah puncak pertama, suatu penurunan terjadi pada range yang berkisar anta-ra 10% sampai 20%. Volume pada penurunan dari puncak pertama biasanya tidak kon-sekuen. Harga terendah kadang-kadang berada pada kisaran yang sama atau sedikit le-bih turun dari kisaran tersebut, hal ini dapat menjadi sinyal permintaan yang wajar. 4. Puncak Kedua: Kelanjutan dari kisaran rendah ini biasanya muncul dengan volume

rendah dan bertemu dengan resistance dari harga tertinggi sebelumnya. Resistance dari har-ga tertinggi sebelumnya sudah bisa diduhar-ga. Bahkan setelah bertemu denhar-gan resistance, hanya ada kemungkinan terdapat sebuah double top. Polanya masih harus dikonfirmasi. Jangka waktu antar puncak dapat berbeda-beda, dari beberapa minggu menjadi bebera-pa bulan, dengan jangka waktu normalnya adalah 1-3 bulan. Biasanya sebuah puncak dengan 3% dari harga tertinggi sebelumnya adalah lebih mencukupi.

5. Penurunan dari Puncak: Penurunan yang berikutnya dari puncak kedua seharusnya mencerminkan ekspansi dalam volume dan/atau penurunan yang dipercepat, mungkin ditandai dengan satu atau dua gap. Suatu penurunan menunjukkan bahwa kekuatan permintaan lebih lemah dari penawaran dan supportnya lebih dekat.

6. Support Break: Meskipun setelah perdagangan turun ke support, double top dan tren pembalikan tetap saja tidak lengkap. Breaking support dari poin terendah antara peak yang satu dengan yang lain melengkapi double top. Hal ini juga akan muncul dengan pening-katan volume dan/atau sebuah penurunan yang dipercepat.

7. Support Berbalik Jadi Resistance: Broken support menjadi potensi resistance dan kadang-kadang terdapat sebuah tes atas level resistance dengan satu reaksi panjang. Test yang seperti demikian dapat membuka kesempatan kedua untuk keluar dari posisi atau melakukan short selling.

8. Target Harga: Jarak dari support break ke puncak dapat dikurangkan dari support break untuk target harga. Hal ini dapat berarti bahwa semakin banyak informasi yang didapat maka semakin besar pula potensi penurunan. Sementara formasi double top tampak apa adanya, teknikalis seharusnya mengambil langkah yang layak untuk menghindari double top yang memperdayakan. Puncak harus dipisahkan dengan jangka waktu per bulan. Jika jarak puncak terlalu dekat maka puncak tersebut cenderung hanya merepresentasikan resistance yang normal dari pada suatu perubahan jangka panjang dalam gambaran pena-waran/permintaan. Yakinkan bahwa harga terendah di antara puncak mengalami penu-runan setidaknya 10%. Penupenu-runan kurang dari 10% kemungkinan bukan merupakan indikasi dari peningkatan yang signifikan dari tekanan jual. Setelah penurunan, lakukan analisa lembah untuk mengetahui petunjuk atas kekuatan permintaan. Jika palung sedi kit agak tertarik dan sulit untuk bergerak kembali ke atas, maka permintaan bisa menjadi sangat sedikit. Ketika harga saham mengalami kenaikan, carilah kontraksi volume sebagai indikasi yang lebih jauh atas munculnya permintaan.

Aspek paling penting dari double top adalah untuk menghindari loncatan ekstrem, menunggu support untuk break pada saat yang meyakinkan, dan biasanya disertai dengan

(7)

ber-tambahnya volume. Suatu penyaringan harga bisa membutuhkan 3% support break sebelum validasi. Waktu penyaringan membutuhkan support break untuk menahan selama 3 hari sebe-lum dinyatakan valid. Tren masih menguat sampai terbukti. Hal ini berlaku juga pada double top. Sampai terjadinya suppoert break yang meyakinkan, trennya adalah naik.

Gambar 5.6. Pola Double Top jangka panjang pada saham Ford.

Double top yang terdapat pada saham Ford di Gambar 5.6. di atas terbentuk dari pergerakan 5 bulan. Meskipun support break telah terjadi, ternyata didapati adanya tes lain dari resistance yang baru setelah 4 bulan kemudian. Analisis lengkapnya adalah sbb:

1. Dari harga terendah yang mendekati 10 pada bulan Maret 1997, harga saham Ford mengalami peningkatan ke 36 pada bulan Desember 1998. Garis tren yang extending up dari bulan Maret 1997 adalah sebuah garis tren internal dan Ford menahan apada harga itu sampai terjadinya break pada bulan Mei 1999.

2. Dari puncak pertama, harga saham menurun sekitar 15% untuk membentuk palung. 3. Setelah mencapai harga terendah mendekati 30½ pada awal Februari, palung terbentuk

pada 2 bulan setelah itu, dan tidak terdapat rally sampai awal April. Harga penurunan yang panjang ini menyarankan permintaan yang kecil.

4. Penurunan dari harga 36,8 terjadi dengann dua gap menurun dan peningkatan volume. Kemudian Chaikin Money Flow(CMF) bergerak maju di bawah –10%. Kecepatan penu-runan CMF mengindikasikan kenaikan yang serius pada tekanan jual.

(8)

5. Pada akhir bulan Mei dan awal Juni, harga saham diperdagangkan selama 3 minggu pada support dari harga terendah sebelumnya. Selama masa ini, CMF menurun di bawah –20%. Meskipun situasinya tampak menyenangkan, formasi ganda tidak akan lengkap sampai terjadi support break.

6. Support ditembus pada awal Juni ketika harga saham jatuh dibawah 28½, yang merupa-kan lebih dari 3% di bawah support di 30½. Setelah harga jatuh dengan tajam, terjadi su-atu kenaikan harga balik yang sama secara tajam di atas level resistance yang baru. Sebuah tes atas broken support dapat diharapkan, namun biasanya tidak secepat ini. Kenaikan harga menjadi 32 pada akhir bulan Juni bisa menjadi pemicu terjadinya beberapa short covering yang tidak menyenangkan yang dilakukan oleh pemain yang masuk pada awal support break. Harga saham jatuh menjadi 25 dan kemudian mulai menjejak ke depan yang akhirnya menguji support.

Gambar 5.7. Lanjutan analisis pola Double Top pada saham Ford.

Pada grafik kedua di Gambar 5.7., harga 30¾ menandai support yang berbalik men-jadi level resistance, dan harga 31 menandai 50% retracement atas penurunan harga dari 36.8 ke angka 25. Dengan mengkombinasikannya pada aksi harga di awal Juni dan Juli, kemungkin-an suatu area resistkemungkin-ance dapat muncul dikemungkin-antara 31 dkemungkin-an 32. Harga saham selkemungkin-anjutnya terbentuk pada level rendah yang paling tinggi di angka 31 pada bulan Januari 2000, dan menurun di sekitar angka 22 pada pertengahan Maret.

5.2.2. Double Bottom

Double bottom adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah suatu tren turun yang berkepanjangan. Sebagaimana diimplikasikan oleh namanya, pola ini terbentuk dari 2 pa-lung berurutan yang sama, dengan puncak moderat di antaranya. Meskipun bisa terdapat

(9)

beberapa variasi, double bottom klasik biasanya menandai perubahan tren jangka menengah atau jangka panjang. Beberapa potensi double bottom dapat terbentuk sepanjang penurunan, dan kita akan melihat pada poin kunci di formasi itu kemudian melihat contohnya.

Gambar 5.8. Pola Double Bottom pada saham United Technologies.

1. Tren Sebelumnya: Dengan pola apapun, pasti terdapat tren yang akan berbalik. Pada kasus double bottom, suatu tren turun beberapa bulan yang signifikan, harus diperhatikan. 2. Palung Pertama: Palung yang pertama harus menandai poin terendah pada tren saat

ini. Misalnya, palung yang pertama tampak normal dan tren turun tetap kuat.

3. Puncak: Stelah palung yang pertama, sebuah peningkatan terjadi pada range volume 10% sampai 20%. Volume peningkatan dari palung yang pertama biasanya tidak konse-kuen tetapi suatu peningkatan dapat merupakan sinyal pada awal akumulasi. Ketinggian puncak terkadang berada pada kisaran yang sama atau turun agak jatuh dari posisi yang meragukan kemudian menurun. Posisi yang meragukan ini mengindikasikan bahwa per-mintaan naik tetapi masih cukup kuat untuk kemungkinan terjadinya breakout.

(10)

4. Palung Kedua: Penurunan pada reaksi harga tertinggi biasanya muncul dengan volume rendah dan bertemu support dari harga terendah sebelumnya. Support dari harga terendah sebelumnya dapat diperkirakan. Bahkan setelah support ditentukan, ada kemungkinan terjadi double bootom, dan itupun perlu konfirmasi. Jangka waktu antara palung yang satu dengan yang lain dapat berbeda-beda dari mingguan hingga bulanan, dengan waktu normal 3 bulan. Sebenarnya palung yang tepat lebih disukai, tetapi ada beberapa pelu-ang untuk melakukan manuver dan biasanya palung dengan 3% dari harga sebelumnya dianggap valid.

5. Kelanjutan dari Palung: Volume lebih penting pada double bottom dari pada double top. Terdapat bukti yang jelas bahwa volume dan tekanan beli saling berakselerasi selama kenaikan menuju palung yang kedua. Peningkatan akselerasi gerak naik, kemungkinan ditandai dengan satu atau dua gap, juga mengindikasikan adanya suatu potensi perubah-an dalam sentimen.

6. Penembusan Resistance: Meskipun telah terjadi adanya transaksi di atas resistance, double top dan pembalikan tren masih belum lengkap. Penembusan resistance dari poin tertinggi di antara palung akan melengkapi double bottom. Hal ini juga akan terjadi dengan adanya peningkatan volume dan/atau percepatan gerak naik.

7. Resistance Berbalik Support: Broken resistance dapat menjadi potensi support dan terka-dang merupakan tes dari level support dengan koreksi yang pertama. Tes yang sedemiki-an rupa bisa memberi kesempatsedemiki-an kedua untuk menutup posisi short atau berinisiatif menentukan posisi long.

8. Target Harga: Jarak dari penembusan resistance melalui palung terendah dapat ditam-bahkan pada puncak resistance break untuk mengestimasi suatu target. Hal ini menunjuk-kan bahwa semakin besar formasinya maka amenunjuk-kan semakin besar pula potensi peningkat-an ypeningkat-ang akpeningkat-an terjadi.

Perlu diingat bahwa double bottom adalah pola pembalikan jangka menengah dan jangka panjang yang tidak akan terbentuk dalam beberapa hari. Meskipun pembentukan da-lam beberapa minggu sangat dimungkinkan, akan lebih baik untuk menggunakan setidaknya data 4 minggu di antara harga-harga terendah. Biasanya bottom lebih lama pembentukannya daripada top, dan kesabaran sangat dibutuhkan dalam hal ini. Tunggu perkembangan dari pola dan cari petunjuk yang layak. Peningkatan dari palung harus 10% - 20%. Palung yang kedua akan membentuk harga terendah dengan 3% dari harga terendah sebelumnya dan vo-lume pada peningkatan yang meyakinkan akan meningkat. Indikator vovo-lume seperti Chaikin Money Flow, OBV, dan Accumulation/Distribution dapat digunakan untuk mencari sinyal te-kanan beli. Begitu pula dengan double top, adalah penting untuk menunggu resistance breakout. Pembentukan tidak akan lengkap sampai reaksi tertinggi sebelumnya telah terjadi.

(11)

Setelah bergerak turun selama hampir satu tahun, pergerakan saham PEE pada Gambar 5.9 di bawah membentuk double bottom dan break pada resistance dengan pertam-bahan volume. Analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Dari titik tertinggi yang mendekati poin 50 pada bulan April 1999, PEE bergerak turun ke angka 30 pada bulan November 1999, di mana terjadi penurunan dengan harga te-rendah di angka 52 pada minggu itu.

2. Harga saham bergerak naik di atas 20% dari harga terendah dan membentuk reaksi tertinggi sekitar 37½. Volume bertambah dan mucul pembentukan pada tanggal 13 Januari (panah hijau) dengan volume tertinggi sejak bulan November.

3. Setelah terjadi tarikan jual kembali, ada kemungkinan untuk terjadi break di atas resist-ance, tetapi gagal. Meskipun demikian, volume semakin bertambah pada hari di mana terjadi peningkatan harga. Kemampuan saham untuk bertahan pada angka pertengahan tigapuluhan selama periode tertentu mengindikasikan permintaan yang menguat.

Gambar 5.9. Pergerakan saham Pfizer untuk analisa pola Double Bottom.

4. Terjadinya penurunan tajam dari angka 37½ menuju 30 ternyata tidak disertai dengan pertambahan volume. Volume menurun dengan 60-day SMA terjadi selama 2 hari dan

(12)

Chaikin Money Flow mendekati -10% selama dua kali. Meskipun demikian, CMF mengin-dikasikan akumulasi dari penurunan harga dan bertahan pada angka di atas nol dengan periode pergerakan diatas +10%.

5. Palung yang kedua terbentuk dengan harga terendah sama dengan harga terendah sebe-lumnya (30) dan sedikit di atas angka tersebut selama dua bulan.

6. Peningkatan harga dari harga terendah yang kedua menunjukkan akselerasi pergerakan dengan pertambahan volume. Setelah harga terendah kedua pada angka 30½ pada hari keenam berikutnya di mana terjadi peningkatan harga, volume terlihat lebih baik di atas SMA.60-hari. CMF yang tidak pernah melemah, bergerak di atas +20% selama 6 hari di mana terjadi harga terendah.

7. Resistance pada angka 37½ telah break dengan gap naik pada harga pembukaan dan per-tambahan volume lagi. Setelah harga bergerak cepat dari angka 30 menuju 40 dalam be-berapa minggu, harga saham terdorong kembali turun pada resistance di angka 37½, yang kemudian berbalik menjadi support. Terdapat sedikit kesempatan untuk kembali terdo-rong naik melewati angka 45.

5.2.3. Head & Shoulder Top

Pola pembalikan head & shoulder terbentuk setelah tren naik, dan pemenuhannya menandai tren pembalikan. Pola tersebut terdiri dari tiga puncak yang berhasil, di mana puncak yang berada di tengah (head) adalah puncak yang tertinggi dan dua puncak lainnya yang terletak di luar (shoulder) adalah harga yang terendah yang nilainya hampir sama. Reaksi harga terendah dari setiap puncak dapat dihubungkan untuk membentuk support, atau sebu-ah neckline.

(13)

Pola pembalikan head & shoulder terbentuk dari bahu kiri, sebuah kepala, dan sebuah garis leher. Bagian lain yang berperan penting dalam hal ini adalah volume, penembusan, target harga dan support yang berbalik menjadi resistance. Berikut ini ditunjukkan masing-masing bagian dari pola tersebut dan contohnya.

1. Tren Sebelumnya: Menentukan keberadaan tren naik sebelumnya untuk menjadi pola pembalikan adalah hal yang penting. Tanpa sebuah tren naik sebelumnya untuk dijadi-kan pembalidijadi-kan, maka tidak adijadi-kan ada pola pembalidijadi-kan head & shoulder (atau pola pem-balikan lainnya yang terkait).

2. Bahu Kiri: Selagi berada dalam tren naik, bahu kiri membentuk sebuah puncak yang menandai nilai tertinggi dari tren yang terbaru. Setelah membentuk puncak ini, muncul penurunan yang melengkapi formasi bahu (1). Harga terendah dari penurunan biasanya terbentuk di atas garis tren, yang membuat tren naik utuh.

3. Kepala: Dari harga terendah pada bahu kiri, sebuah peningkatan dimulai yang melebihi harga tertinggi sebelumnya dan menandai puncak dari kepala. Setelah membentuk pun-cak, harga terendah dari penurunan berikutnya menandai poin kedua dari garis leher (2). Harga terendah dari penurunan biasanya mematahkan (break) garis tren naik, menem-patkan tren naik tersebut dalam bahaya.

4. Bahu Kanan: Peningkatan dari harga terendah pada kepala membentuk bahu kanan. Puncak ini lebih rendah dari pada kepala (harga tertinggi yang lebih rendah) dan biasa-nya segaris dengan harga tertinggi dari bahu kiri. Meskipun bentuk simetris lebih disu-kai, tetapi bahu kadang-kadang tidak sempurna. Penurunan dari puncak pada bahu kiri akan mematahkan garis leher.

5. Garis Leher (neckline): Garis leher terbentuk dengan menghubungkan poin terendah 1 dan 2. Poin terendah 1 menandai akhir dari bahu kiri dan awal dari kepala. Harga terendah 2 menandai akhir dari kepala dan awal dari bahu kanan. Tergantung pada hubungan antara kedua poin terendah, garis leher dapat membentuk slope ke atas, slope ke bawah atau horizontal. Slope dari garis leher akan mempengaruhi derajat pola bearish: sebuah slope menurun lebih bearish dari pada slope kenaikan. Kadang-kadang lebih dari satu poin terendah dapat digunakan untuk membentuk garis leher.

6. Volume: Saat pola Head & Shoulders terkuak, volume berperan penting dalam hal kon-firmasi. Volume dapat dijadikan indikator (OBV, Chaikin Money Flow) atau dengan menganalisis tingkat volume. Idealnya, volume selama peningkatan pada bahu kiri seha-rusnya lebih tinggi dari pada selama peningkatan pada kepala. Penurunan pada volume dan peningkatan yang baru pada kepala secara bersama-sama, menunjukkan sinyal per-ingatan. Sinyal peringatan selanjutnya akan muncul ketika volume meningkat pada pe-nurunan, dari puncak di kepala. Konfirmasi terakhir muncul ketika peningkatan volume selanjutnya terjadi pada masa penurunan di bahu kiri.

(14)

7. Penembusan Garis Leher: Pola head & shoulder tidak akan lengkap dan tren naik tidak berbalik sampai terjadinya break pada neckline support. Idealnya, hal ini juga muncul seca-ra pasti dengan peningkatan volume.

8. Support Berbalik Resistance: Ketika terjadi break pada support, biasanya level support akan berbalik menjadi resistance. Kadang-kadang harga akan kembali pada support break dan membuka kesempatan kedua untuk melakukan penjualan.

9. Target Harga: Setelah terjadi break pada neckline support, proyeksi penurunan harga di-temukan dengan mengukur jarak dari garis leher sampai puncak dari kepala. Kemudian jarak ini dikurangkan dari garis leher untuk mencapai target harga. Setiap target harga dapat dijadikan pedoman, dan faktor-faktor lainnya juga dapat dipertimbangkan. Faktor ini termasuk level support yang sebelumnya, Fibonacci retracements, atau rata-rata pergerak-an jpergerak-angka ppergerak-anjpergerak-ang.

Gambar 5.11. Grafik saham ADM untuk analisis pola Head & Shoulder.

Pada Gambar 5.11. di atas, saham ADM membentuk sebuah pola pembalikan Head & Shoulders dengan garis leher yang membuat slope sedikit ke atas. Poin kunci untuk analisis-nya adalah sebagai berikut:

(15)

2. Selama peningkatan menuju 20½, volume masih tinggi tetapi tidak setinggi peningkat-an pada bahu kiri. Meskipun demikipeningkat-an, selama peningkatpeningkat-an selpeningkat-anjutnya menuju poin 20, volume berangsur-angsur berkurang secara signifikan.

3. Volume terus menurun sampai terjadinya break pada garis leher (tanda merah pada bar volume).

4. Penurunan dari 20½ ke 17½ membentuk poin terendah kedua (2).

5. Selama penurunan dari bahu kanan danpenembusan garis leher, volume berkembang (lingkaran merah) dan CMF menjadi negatif.

6. Setelah penurunan yang pertama, terdapat suatu pergerakan kembali ke penembusan garis leher (panah hitam). Meskipun demikian, CMF masih tetap negatif. Penurunan berikutnya membawa harga saham ke angka di bawah 11.

7. Ukuran dari garis leher ke puncak dari kepala adalah 3. Dengan tembusnya garis leher pada 17½, berarti menunjukkan suatu pergerakan di sekitar 14½. Harga terendah pada bulan Juli 1998 adalah 13½. Setelah penurunan dari 20½, setidaknya ada harapan akan terjadi reaksi jangka pendek.

Pola head & shoulder adalah salah satu formasi pembalikan yang umum. Pola ini muncul setelah terjadi tren naik dan biasanya menandai tren pembalikan utama ketika sudah lengkap. Meskipun bahu kiri dan kanan yang berbentuk simetris lebih disukai, tetapi tidak harus mutlak seperti itu. Bisa saja lebarnya masing-masing berbeda, atau tingginya yang ber-beda-beda. Identifikasi neckline support dan volume konfirmasi pada break dapat menjadi fak-tor yang paling kritis. Support break mengindikasikan adanya keinginan untuk menjual pada harga yang lebih rendah. Harga yang lebih rendah yang dikombinasi dengan peningkatan volume mengindikasikan adanya kenaikan penawaran. Kombinasi tersebut dapat tidak bekerja, dan kadang-kadang tidak ada kesempatan kedua untuk kembali ke support break. Mengukur panjangnya penurunan setelah breakout sangatlah membantu tetapi tidak bisa diandalkan untuk target kita yang utama.

5.2.4. Head & Shoulder Bottom

Head & shoulders bottom kadang-kadang disebut juga sebagai Inverse head & shoulders. Pola ini berbagi banyak karakteristik umum dengan pola lainnya yang sebanding, tetapi le-bih tergantung pada pola volume untuk konfirmasi. Sebagai pola pembalikan yang utama, head & shoulder bottom terbentuk setelah sebuah tren turun, dan penyempurnaannya menan-dai perubahan dalam tren. Pola ini terdiri dari tiga palung suksesif, dengan palung yang ber-ada di tengah (kepala) ber-adalah yang paling dalam dan dua palung lainnya yang berber-ada di luar (bahu) adalah yang lebih dangkal. Idealnya kedua bahu memiliki tinggi dan lebar yang sama. Reaksi tinggi yang terdapat pada pertengahan pola dapat dihubungkan untuk membentuk resistance, atau garis leher.

(16)

Aksi harga membentuk pola Head & Shoulders Top dan Head & Shoulders Bottom ada-lah hampir sama, tapi berbalik. Yang membedakan keduanya adaada-lah peranan volume. Pada umumnya volume berperan lebih besar pada formasi bottom, dari pada formasi top. Ketika suatu peningkatan volume pada penembusan garis leher pada head & shoulder top diterima, maka hal tersebut sebenarnya sangat dibutuhkan untuk bottom.

1. Tren Sebelumnya: Sangatlah penting menentukan eksistensi sebuah tren turun sebe-lumnya untuk menjadi pola pembalikan. Tanpa sebuah tren turun sebesebe-lumnya untuk berbalik, maka tidak akan ada formasi Head & Shoulders Bottom.

2. Bahu kiri: Selama dalam tren turun, bahu kiri membentuk sebuah palung yang me-nandai sebuah reaksi baru terhadap harga terendah pada tren terbaru. Setelah memben-tuk palung ini, sebuah peningkatan terjadi unmemben-tuk melengkapi formasi bahu kiri (1). Tingginya penurunan biasanya bertahan lebih lama di bawah garis tren sehingga mem-buat tren lengkap.

Gambar 5.12. Grafik saham Forest Laboratories dengan pola Head & Shoulder Bottom. 3. Kepala: Dari bahu kiri yang tertinggi, satu penurunan dimulai yang melebihi harga

te-rendah sebelumnya dan membentuk poin tete-rendah pada kepala. Setelah membentuk se-buah bottom, titik tinggi dari pergerakan berikutnya membentuk poin kedua pada garis leher (2). Tingginya peningkatan kadang-kadang menembus garis tren, yang dapat mempertanyakan kekuatan dari tren turun tersebut.

4. Bahu Kanan: Penurunan harga tertinggi di kepala (garis leher) mulai membentuk bahu kanan. Harga terendah ini selalu lebih tinggi dari pada kepala, dan biasanya satu garis dengan harga terendah di bahu kiri. Meskipun bentuk simetris lebih disukai tetapi ka-dang-kadang bahu tidak jelas bentuknya, dan bahu kanan akan lebih tinggi, lebih lebar, atau lebih sempit. Ketika peningkatan terjadi dari harga terendah di bahu kanan me-nembus garis leher, pembalikan head & shoulder bottom menjadi lengkap.

(17)

5. Garis Leher: Garis leher terbentuk dengan menghubungkan reaksi tertinggi 1 dan 2. Reaksi tertinggi 1 menandai akhir dari bahu kiri dan awal kepala. Reaksi tertinggi 2 me-nandai akhir dari kepala dan awal dari bahu kanan. Bentuk garis leher tergantung pada hubungan antara dua reaksi harga tertinggi, bisa membentuk slope ke atas, ke bawah, atau horisontal. Slope garis leher akan mempengaruhi derajat pola bullishness: slope naik lebih bullish daripada slope penurunan.

6. Volume: Volume memegang peranan yang penting dan krusial pada head & shoulder top dan bottom. Tanpa penambahan volume yang layak, validitas dari setiap breakout dapat diragukan. Volume dapat diukur sebagai indikator (OBV, Chaikin Money Flow) atau seca-ra sederhana diukur dengan menganalisis level yang absolut yang dihubungkan dengan setiap puncak dan palung.

ƒ Level volume selama pertengahan kedua lebih penting dari pada pertengahan yang pertama. Volume pada penurunan bahu kiri biasanya lebih berat dan tekanan jual le-bih intens. Intensitas dari penjualan dapat dilanjutkan selama penurunan yang mem-bentuk harga terendah dari kepala. Setelah penurunan ini pola volume berikutnya ha-rus dicermati untuk melihat penambahan volume selama terjadi peningkatan.

ƒ Peningkatan dari harga terendah di kepala menunjukkan peningkatan volume dan/ atau indikator yang lebih baik, misalnya CMF > 0 atau kenaikan pada OBV. Setelah reaksi harga tertinggi membentuk garis leher poin kedua, penurunan bahu kanan akan diikuti oleh volume yang sedikit. Adalah normal jika terjadi aksi ambil untung setelah peningkatan terjadi. Analisis volume membantu untuk membedakan antara aksi ambil untung yang normal sampai pada tekanan jual yang tinggi. Dengan volume yang sedikit pada tarikan mundur, indikator seperti CMF dan OBV akan menguat. Momen yang paling penting adalah terjadinya peningkatan volume dari harga teren-dah pada bahu kanan. Supaya suatu breakout dapat dipertimbangkan valid, harus ada penambahan volume pada peningkatan harga dan selama breakout.

7. Penembusan Garis Leher: Pola head & shoulder bottom belum lengkap dan tren turun belum berbalik sampai terjadi penembusan pada neckline resistance. Pada Head & Shoulders Botom, hal ini harus terjadi secara pasti dengan adanya penambahan volume.

8. Resistance Berbalik Support: Ketika terjadi penembusan pada resistance, biasanya level resistance ini akan berbalik menjadi support. Seringkali harga akan kembali ke resistance break dan membuka peluang untuk melakukan pembelian.

9. Target Harga: Setelah terjadi penembusan pada neckline resistance, peningkatan dapat diproyeksikan dengan mengukur jarak dari garis leher ke bottom di kepala. Jarak ini ke-mudian ditambahkan ke garis leher untuk memperoleh target harga. Setiap target harga dapat digunakan sebagai petunjuk, dan faktor-faktor lainnya harus dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah level resistance sebelumnya, Fibonacci Retrace-ments atau moving averages jangka panjang.

Grafik saham Alaska Air Group, Inc. (ALK) pada Gambar 5.13. membentuk head & shoulders bottom dengan slope garis leher mengarah ke bawah. Poin kuncinya adalah:

(18)

1. Harga saham mulai membentuk tren turun pada awal Juli dan menurun dari poin 60 ke poin 26.

2. Harga terendah di bahu kiri terbentuk dengan loncatan besar volume dan dengan penu-runan harian yang tajam (panah merah).

3. Reaksi ini berkelanjutan di sekitar 42½ membentuk poin pertama pada garis leher (1). Volume pada peningkatan cukup baik dengan grafik batang berwarna abu-abu melebihi SMA 60 hari. (Catatan: grafik batang berwarna abu-abu menyatakan hari di mana terja-di peningkatan, grafik batang hitam menunjukkan penurunan dan garis horisontal me-rah adalah SMA 60 hari).

4. Penurunan dari 42½ ke 26 (kepala) terjadi secara dramatis, tetapi volume tidak demiki-an. Indikator Chaikin Money Flow hampir semuanya positif ketika penurunan di sekitar 26 mulai terbentuk.

Gambar 5.13. Grafik saham Alaska Air Group untuk analisa head & shoulder bottom.

5. Peningkatan yang terjadi pada penurunan menunjukkan penambahan volume yang be-sar (lingkaran hijau) dan gap ke atas. Kekuatan di belakang pergerakan mengindikasikan pembentukan harga terendah yang signifikan.

(19)

6. Setelah reaksi harga tertinggi pada kisaran harga 39, poin kedua pada garis leher selan-jutnya dapat digambarkan (2).

7. Penurunan dari harga 39 ke 33 muncul dengan volume yang sedikit sampai pada dua hari terakhir, ketika volume mencapai poin tertingginya dalam waktu satu bulan, meski-pun terdapat dua grafik batang volume berwarna hitam yang memanjang (menurun), dikelilingi oleh grafik batang volume berwarna abu-abu (naik). Perhatikan juga bagaima-na garis tren resistance di dekat 35 menjadi support di kisaran harga 33 pada grafik harga. 8. Selesainya formasi rendah dari bahu kanan terjadi bersamaan dengan volume yang

ber-ada di atas rata-rata. Chaikin Money Flow berber-ada pber-ada level tertingginya, dan melampaui +20% segera setelah neckline resistance ditembus.

9. Setelah terjadi penembusan pada neckline resistance, harga saham kembali pada support yang baru dengan tes yang sukses pada kisaran 35 (panah hijau).

Head & Shoulder Bottoms adalah salah satu dari bentuk umum pembalikan yang dapat diandalkan. Bentuk ini muncul setelah tren turun dan biasanya menandai tren pembalikan utama ketika sudah lengkap. Bentuk bahu yang simetris memang lebih disukai tetapi hal ini bukanlah prasyarat yang absolut. Bahu dapat berbeda lebar maupun tingginya. Analisis tek-nikal lebih ke arah seni daripada teknis. Jika anda memaksa untuk mencari pola yang sem-purna, mungkin akan mendapatkannya dalam waktu yang lama.

Analisis Head & Shoulders Bottom harus berfokus pada identifikasi neckline resistance dan pola volume yang tepat. Hal ini adalah aspek yang paling penting untuk diamati, dan dengan keberhasilan transaksi jangka panjang. Penembusan pada neckline resistance yang di-kombinasikan dengan peningkatan volume, mengindikasikan suatu peningkatan permintaan pada harga yang lebih tinggi. Pembeli memaksakan kekuatan yang lebih besar dan mem-pengaruhi harga.

Seperti tampak pada contoh, trader tidak harus selalu mengejar suatu saham setelah terjadi penembusan pada garis leher. Seringkali harga akan kembali ke level support dan membuka peluang untuk melakukan pembelian. Mengukur lamanya peningkatan yang diha-rapkan setelah terjadi breakout dapat membantu, tetapi tidak dapat diandalkan menjadi tar-get utama. Begitu pola terkuak sejalan dengan waktu, aspek lainnya dari gambaran teknikal sangat mungkin menjadi referensi. Analisis teknikal bersifat dinamis dan analisis anda ha-ruslah mencakup aspek yang merupakan gambaran jangka panjang, menengah dan pendek. 5.2.5. Falling Wedge

Falling wedge adalah pola bullish yang dimulai pada top dan berkontraksi ketika harga bergerak lebih rendah. Aksi harga ini membentuk sebuah kerucut yang mempunyai slope menurun ketika reaksi harga tertinggi dan reaksi harga terendah berkonvergensi. Kontras dengan segitiga simetris yang tidak memiliki batasan slope dan tidak terdapat bias, falling

(20)

wedges sudah pasti memiliki slope menurun dan mempunyai bullish yang bias. Namun demi-kian, bullish yang bias ini tidak dapat terealisasi sampai terjadi break pada resistance. Falling wedge dapat juga dikategorikan ke dalam pola kelanjutan. Sebagai pola kelanjutan, falling wedge akan tetap mempunyai slope menurun, tetapi slope ini akan berlawanan dengan tren naik yang sedang berlangsung. Sebagai pola pembalikan, falling wedge mempunyai slope menurun dan searah dengan tren yang sedang berlangsung (pembalikan ataupun kelanjutan). Falling wedges dapat pula menjadi pola bullish.

Gambar 5.14. Grafik saham Rowan Companies untuk contoh pola Falling Wedges.

1. Tren Sebelumnya: Untuk mengkualifikasi suatu pola pembalikan, harus terdapat sebu-ah tren terdsebu-ahulu untuk membalik. Idealnya, falling wedge akan terbentuk setelsebu-ah suatu tren penurunan yang berkepanjangan dan menandai harga terendah yang terakhir. Pola

(21)

ini biasanya terbentuk dalam periode 3 – 6 bulan dan tren penurunan yang mendahului-nya setidakmendahului-nya memiliki jangka waktu 3 bulan.

2. Garis Resistance Atas: Untuk membentuk garis resistance atas, idealnya dibutuhkan tiga reaksi harga tertinggi, atau minimal dua. Masing-masing reaksi harga tertinggi harus lebih rendah daripada harga tertinggi sebelumnya.

3. Garis Support Bawah: Untuk membentuk garis support yang lebih rendah, setidaknya dibutuhkan dua reaksi harga terendah, di mana masing-masing reaksi harga harus lebih rendah dari pada yang sebelumnya.

4. Kontraksi: Garis resistance atas dan garis support bawah berkonvergensi untuk memben-tuk sebuah kerucut sebagai pola yang matang. Reaksi harga terendah masih berpenetrasi dengan harga terendah sebelumnya, tetapi penetrasi ini menjadi lebih dangkal. Harga terendah yang bentuknya dangkal ini mengindikasikan suatu penurunan dalam tekanan jual dan membentuk garis support dengan slope negatif yang lebih rendah dari pada garis resistance yang terletak di atasnya.

5. Penembusan Resistance: Konfirmasi bullish tidak akan muncul sampai garis resistance secara pasti akan ditembus. Kadang-kadang perlu berhati-hati untuk menunggu terjadi-nya penembusan pada reaksi harga tertinggi sebagai konfirmasi selanjutterjadi-nya. Ketika re-sistance ditembus, terkadang dapat terjadi koreksi untuk menguji level support yang baru. 6. Volume: Volume tidak terlalu penting bagi raising wedges, tetapi sangat penting untuk

mengkonfirmasi sebuah penembusan falling wedge. Tanpa penambahan volume, penem-busan tersebut akan meragukan dan kemungkinan besar akan gagal.

Falling wedge dapat merupakan salah satu pola grafik yang sulit dikenali secara akurat dan diperdagangkan. Ketika harga tinggi yang paling rendah dan harga rendah yang paling rendah terbentuk, seperti halnya pada falling wedge, saham tersebut tetap berada dalam tren turun. Falling wedge didesain untuk menandai penurunan pada momentum arah turun dan peringatan teknis untuk potensi tren pembalikan. Meskipun tekanan jual mungkin saja ber-kurang, permintaan tidak dapat menang sampai terjadi penembusan pada resistance. Seperti kebanyakan pola pada umumnya, menunggu terjadinya penembusan dan mengkombinasi-kan aspek lainnya dari analisis teknikal untuk mengkonfirmasi sinyal adalah hal penting.

Pergerakan saham Freeport (FCX) pada Gambar 5.15. di bawah menyediakan sebu-ah contoh tekstual dari falling wedge pada akhir tren penurunan yang panjang. Analisisnya adalah sebagai berikut:

ƒ Tren Sebelumnya: Tren penurunan harga FCX dimulai pada kuartal ketiga tahun 1997. Terdapat sedikit peningkatan pada bulan Maret 1998, tetapi tren penurunan dilan-jutkan lagi dan harga saham diperdagangkan pada harga terendah yang baru pada bulan Februari 1999.

ƒ Garis Resistance Atas: Garis resistance yang berada lebih di atas dibentuk dengan em-pat puncak yang lebih rendah.

(22)

ƒ Garis Support Bawah: Garis support yang lebih rendah dibentuk dengan empat harga terendah yang lebih rendah.

ƒ Kontraksi: Garis resistance atas dan garis support bawah berkonvergensi bersamaan de-ngan kematade-ngan pola. Meskipun setiap harga terendah ternyata lebih rendah dari pada harga terendah sebelumnya, harga terendah ini hanya sedikit lebih rendah. Kedangkalan harga terendah yang baru ini mengindikasikan bahwa permintaan terjadi lebih cepat setelah harga terendah yang terbaru tercatat. Penawaran tetap menggantung, tetapi garis resistance yang terletak di atasnya mempunyai slope yang lebih negatif dari pada garis support yang lebih rendah.

Gambar 5.15. Grafik saham Freeport untuk analisis pola Falling Wedge.

ƒ Penembusan Resistance: Bertentangan dengan tiga harga terendah sebelumnya, har-ga terendah pada akhir Februari adalah datar dan terkonsolidasi di atas angka 9 untuk

(23)

beberapa minggu. Penembusan berikutnya pada bulan Maret muncul dengan serangkai-an peningkatserangkai-an kuat. Selebihnya, terdapat divergensi yserangkai-ang positif pada indikator PPO. ƒ Volume: Setelah volume yang besar mengalami penurunan pada tanggal 24 Februari

(panah merah), volume arah naik mulai meningkat. Volume di atas rata-rata ini berlan-jut pada hari-hari di mana terjadi peningkatan dan saat harga saham mematahkan garis tren resistance. CMF mengkonfirmasi kekuatan dengan melampaui harga tertingginya di bulan November 1998 dan bergerak ke level yang tertinggi sejak bulan April 1998. ƒ Setelah garis tren mengalami penembusan, terdapat sedikit tarikan mundur terhadap

support dari perpanjangan garis tren. Harga saham terkonsolidasi selama beberapa ming-gu dan kemudian mengalami penambahan volume kembali.

5.2.6. Rising Wedge

Rising wedge adalah sebuah pola bearish yang mulai melebar pada bottom dan berkon-traksi ketika harga bergerak lebih tinggi dan range perdagangan yang sempit. Bertentangan dengan segitiga simetris yang tidak memiliki slope definitif dan tidak terdapat bullish atau bearish yang bias, rising wedge pasti memiliki slope naik dan bearish yang bias. Meskipun tulisan ini berfokus pada rising wedge sebagai pola reversal, pola ini dapat juga termasuk ke dalam kategori pola kontinyu. Sebagai pola kontinyu, rising wedge akan tetap memiliki slope naik, tetapi slope ini akan berlawanan dengan tren penurunan yang sedang berlangsung. Sebagai pola pembalikan, rising wedge akan memiliki slope naik yang searah dengan tren yang sedang berlangsung. Tanpa memandang tipenya (reversal atau kontinyu), rising wedge adalah bearish. 1. Trend Sebelumnya: Untuk dikualifikasikan sebagai pola pembalikan, harus terdapat

tren pendahulunya untuk pembalikan. Rising wedge biasanya terbentuk dalam periode 3 – 6 bulan dan dapat menandai tren pembalikan jangka menengah atau jangka panjang. Kadang-kadang tren yang terbaru terdiri atas rising wedge, di lain waktu pola akan terben-tuk setelah pergerakan lebih lanjut.

2. Garis Resistance Atas: Untuk membentuk garis resistance atas, dibutuhkan minimal 2 reaksi harga tertinggi, atau idealnya 3 reaksi harga tertinggi. Setiap reaksi harga tertinggi harus lebih tinggi dari yang sebelumnya.

3. Garis Support Bawah: Untuk membentuk garis support bawah, dibutuhkan minimal 2 reaksi harga terendah, di mana masing-masing harus lebih tinggi dari pada harga teren-dah sebelumnya.

4. Kontraksi: Garis resistance atas dan garis support bawah berkonvergensi sebagai pola yang matang. Peningkatan dari reaksi harga terendah menjadi semakin pendek sehingga gerak lanjut menjadi kurang meyakinkan. Hal ini menyebabkan garis resistance atas gagal untuk mempertahankan slope dari garis support bawah dan mengindikasikan penawaran yang menggantung sepanjang kenaikan harga.

(24)

5. Penembusan Support:: Konfirmasi dari pola bearish tidak akan muncul sebelum terjadi penembusan pada garis support dalam meyakinkan bentuk pola ini. Kadang-kadang di-perlukan kehatia-hatian untuk menunggu break pada reaksi harga terendah sebelumnya. Ketika break pada support terjadi, kadang-kadang terdapat reaksi lanjutan untuk menguji level resistance yang baru.

Gambar 5.16. Grafik saham Dell Inc. dengan pola Rising Wedge.

6. Volume: Idealnya, volume akan berkurang jika harga meningkat dan wedge berkembang. Peningkatan volume pada garis support yang ditembus dapat dianggap sebagai konfirma-si bearish. Rikonfirma-sing wedge dapat merupakan salah satu pola grafik yang sulit dikenali secara akurat dan diperdagangkan. Selagi rising wedge merupakan formasi konsolidasi, kehilang-an momentum arah atas pada setiap harga tertinggi ykehilang-ang berhasil, menimbulkkehilang-an bias bearish pada pola. Namun, serangkaian titik tinggi di atas dan titik tinggi di bawah men-jaga tren bullish secara inheren. Penembusan yang terakhir pada support mengindikasikan bahwa kekuatan penawaran telah menang dan dengan harga yang lebih rendah. Tidak

(25)

ada teknik pengukuran untuk menghitung penurunan – aspek lain dari analisis teknikal harus digunakan untuk memprediksi target harga.

Grafik saham Anntaylor (ANN) pada Gambar 5.17. di bawah adalah salah satu contoh adanya pola rising wedge yang merupakan pola pembalikan yang terbentuk pada awal melemahnya momentum dan indikator CMF. Analisisnya adalah sebagai berikut:

Gambar 5.17. Grafik saham Anntaylor untuk analisa pola Rising Wedge.

ƒ Tren Sebelumnya: Dari harga terendah pada kisaran poin 10 di bulan Oktober 1998, ANN melewati poin 23 dalam waktu kurang dari 7 bulan. Gerak naik terakhir merupa-kan peningkatan tajam dari harga 15 pada bulan Februari menjadi 23,5 pada pertengah-an bulpertengah-an April.

(26)

ƒ Garis Resistance Atas: Garis resistance atas dibentuk oleh 3 puncak sukses yang lebih tinggi.

ƒ Garis Support Bawah: Garis support bawah dibentuk oleh 3 pncak sukses harga teren-dah yang lebih tinggi.

ƒ Kontraksi: Garis resistance atas dan garis support bawah berkonvergensi sebagai pola yang matang. Perkiraan visual mengkonfirmasikan bahwa slope dari garis support yang le-bih rendah berbentuk lele-bih curam dibandingkan garis resistance atas. Berkurangnya slope pada garis resistance atas mengindikasikan pemberitahuan bahwa harga saham akan ber-gerak pada harga tertinggi yang baru.

ƒ Penembusan Support: Harga saham merangkul garis support selama seminggu sebelum akhirnya patah (break) dengan penurunan yang tajam. Reaksi harga terendah sebelum-nya telah break beberapa hari kemudian dengan candlestick yang berukuran panjang (pa-nah merah).

ƒ Volume: Chaikin Money Flow berbalik negatif pada akhir April dan berada di bawah -10% ketika terjadi break pada garis support. Terdapat ekspansi volume ketika reaksi ren-dah sebelumnya dipatahkan.

ƒ Support dari reaksi harga terendah di bulan April pada kisaran 20 berubah menjadi resist-ance dan harga saham mencapai level ini di awal Juli sebelum akhirnya turun lebih jauh. 5.2.7. Rounding Bottom

Rounding bottom adalah pola pembalikan jangka panjang yang sesuai untuk grafik mingguan. Rounding bottom juga direferensikan sebagai saucer bottom, dan merepresentasikan periode konsolidasi yang panjang yang berubah dari bearish bias ke bullish bias.

1. Tren Sebelumnya: Untuk menjadi pola pembalikan, harus terdapat sebuah tren pen-dahulu untuk membalik. Idealnya, rounding bottom yang rendah akan menandai harga rendah yang baru atau reaksi harga rendah. Pada prakteknya terdapat kondisi di mana harga terendah telah tercatat beberapa bulan lebih awal dan perdagangan sekuritas datar-datar saja sebelum membentuk pola. Sebelum rounding bootom pada akhirnya mem-bentuk pola, harga terendahnya kemungkinan bukan harga yang paling rendah pada be-berapa bulan terakhir.

2. Penurunan: Bagian pertama dari rounding bottom adalah penurunan yang mengarah pada titik rendah dari pola ini. Penurunan ini dapat mengambil berbagai bentuk: beberapa di antaranya cukup bergejolak dengan sejumlah reaksi tinggi dan rendah, sementara yang lainnya menurun dalam bentuk yang cukup lurus.

3. Area Rendah: Area rendah rounding bottom dapat disamakan dengan bentuk “V” bottom, tetapi seharusnya tidak terlalu curam dan butuh beberapa minggu untuk mem-bentuknya. Karena harga-harga berada dalam penurunan jangka panjang, kemungkinan penjualan klimaks muncul yang dapat menciptakan loncatan ke bawah.

(27)

4. Kelanjutan: Selesainya gerak maju dari formasi rendah akan membentuk separuh bagian kanan dari pola dan seharusnya membutuhkan waktu yang kurang lebih sama seperti penurunan sebelumnya. Jika gerak maju ini terlalu curam, maka validitas dari rounding bottom patut dipertanyakan.

5. Penembusan: Konfirmasi bullish datang saat pola breaks di atas reaksi tinggi yang me-nandakan dimulainya penurunan di awal pola. Bersamaan dengan sebagian penembusan resistance, level ini dapat menjadi support. Meskipun demikian, rounding bottoms mencer-minkan pembalikan jangka panjang dan level support baru ini bisa menjadi tak signifikan. 6. Volume: Dalam pola yang ideal, level volume akan mengikuti bentuk rounding bottom: tinggi di awal penurunan, rendah di akhir penurunan dan meningkat selama gerak maju-nya. Level volume tidak begitu penting pada penurunan, tetapi seharusnya terdapat pe-ningkatan ke depan dan lebih baik lagi penembusan.

Gambar 5.18. Grafik saham Best Buy untuk contoh pola Rounding Bottom.

Rounding bottom dapat dipandang sebagai head & shoulder bottom tanpa identifikasi bahu secara jelas. Kepala mencerminkan area rendah kurang lebih terletak di tengah-tengah pola. Pola volume adalah sama dan konfirmasi muncul dengan penembusan resistance.

(28)

Walaupun bentuk simetri lebih disukai pada rounding bottom, sisi kiri dan kanan tidak perlu seimbang dalam waktu atau slope. Hal yang penting adalah menangkap inti dari pola itu.

Grafik saham Amgen pada Gambar 5.19. di bawah memberikan suatu contoh rounding bottom yang terbentuk setelah periode konsolidasi yang panjang. Sepanjang tahun 1996, saham diperdagangkan pada range yang sempit antara harga 16,63 dan 12,83. Rentang trading melanjutkan semester pertama 1997 dan saham menembus support begitu jatuh ke titik rendah 12 pada bulan Agustus. Analisisnya adalah sebagai berikut:

Gambar 5.19. Grafik saham Amgen (AMGN) untuk analisa pola Rounding Bottoms.

ƒ Tren Sebelumnya: Dengan penembusan support di 12,83, nampaknya tren turun telah dimulai. Meskipun penurunan tidak begitu tajam, reaksi rendah baru mencerminkan su-atu gerak rendah 52 minggu. AMGN secara jelas tidak berada pada tren naik.

ƒ Penurunan: Saham menurun dari harga 17 ke posisi rendah di 11,22 dan sepasang palu dibentuk pada Oktober 1998 untuk menandai akhir dari penurunan ini (pita merah). ƒ Area Rendah: Saham diperdagangkan di sekitar harga 12 selama 6 bulan sebelumnya,

(29)

nam-pak bahwa formasi rendah telah dibentuk. Setelah rally pendek, terdapat uji lain untuk area rendah dan suatu titik tinggi di area rendah terbentuk di 11,66.

ƒ Kelanjutan: Dari area rendah kedua di 11,66, gerak maju dimulai dalam kondisi paling menghasilkan dan volume mulai meningkat. Pada bulan Maret, terdapat kemajuan besar dengan volume tertinggi dalam 4 bulan (panah hijau).

ƒ Pada bulan Mei 1997, tingkat resistance di harga 17 mencerminkan garis konfirmasi un-tuk pola ini. Saham menembus resistance pada bulan Juli 1998 dengan ekspansi volume lebih lanjut. Penembusan ini juga dikonfirmasi dengan level tinggi baru pada OBV. ƒ Setelah menembus resistance, terdapat suatu uji untuk support dan saham secara nyata

kembali jatuh di bawah 17. Saham bergerak maju dari 11,66 ke 19,84 dalam 6 bulan dan beberapa pilihan tarikan ke belakang bisa diharapkan.

5.2.8. Triple Top

Triple top adalah pola pembalikan yang terbuat dari tiga harga tertinggi yang diikuti oleh sebuah break di bawah support. Berbeda dengan tripple bottom, triple tops biasanya terben-tuk dalam jangka waktu yang lebih pendek dan biasanya berada pada range 3 sampai 6 bulan. Biasanya dibandingkan dengan tops, bottom butuh waktu lebih lama untuk terbentuk.

Gambar 5.20. Grafik saham Champion Enterprises untuk contoh pola Tiple Tops.

1. Tren Sebelumnya: Dengan beberapa pola pembalikan, seharusnya terdapat suatu tren pembalikan. Dalam hal triple top, seharusnya ada sebuah tren naik atau range perdagang-an yperdagang-ang pperdagang-anjperdagang-ang. Kadperdagang-ang-kadperdagang-ang terdapat sebuah tren naik yperdagang-ang definitif sebagai pola pembalikan. Di lain waktu, tren naik akan hilang dan menjadi beberapa bulan dengan sideways trading.

(30)

2. Tiga Puncak: Ketiga harga tertinggi seharusnya sama, dengan jarak yang sesuai dan ti-tik putar yang signifikan. Harga tertinggi ini tidak harus sama persis, tetapi harus seim-bang satu sama lain.

3. Volume: Selama triple top berkembang, semua level volume biasanya menurun. Kadang-kadang volume meningkat di dekat harga tertinggi. Setelah harga tertinggi yang ketiga, suatu penambahan volume pada penurunan selanjutnya dan pada support break mendo-rong kesempurnaan dari pola.

4. Penembusan Support: Seperti halnya pada pola pembalikan lainnya, triple top tidak lengkap jika tidak ada penembusan pada support. Poin terendah dari formasi yang meru-pakan area terendah dari selang rendah, menandai level support ini.

5. Support Berbalik Resistance: Support yang break berpotensi menjadi resistance, dan ter-kadang terdapat sebuah tes pada level resistance yang baru, dengan reaksi berkepanjangan selanjutnya.

6. Target Harga: Jarak dari support break ke harga tertinggi dapat diukur dan dikurangi da-ri support break ke target harga. Semakin suatu pola berkembang, maka break yang tera-khir akan makin signifikan. Triple top yang merupakan rentang 6 bulan atau lebih, meng-gambarkan tops yang utama dan sebuah target harga akan menjadi kurang efektif.

Melalui perkembangan dari triple top, sejumlah pola mulai terbentuk. Sebelum harga tertinggi yang ketiga terbentuk, pola dapat terlihat seperti sebuah double top. Tiga harga ter-tinggi yang sama dapat ditemukan dalam segitiga meningkat atau bujur sangkar. Dari semua pola tersebut, hanya segitiga meningkat yang memiliki bullish overtones; sedangkan yang lain-nya netral, sampai terjadilain-nya penembusan. Dalam lapisan yang sama ini, triple top juga diber-lakukan sebagai pola yang netral, sampai terjadi penembusan. Ketidakmampuan break di atas resistance disebut bearish, tetapi bearish tidak akan menang sampai terjadi break pada sup-port. Volume pada selesainya penurunan resistance kadang kala dapat menjadi petunjuk. Jika terjadi peningkatan tajam pada volume dan momentum, maka kesempatan terjadinya break pada support akan meningkat.

Ketika mencari pola, hal terpenting yang harus diingat adalah bahwa analisis tekni-kal lebih bersifat seni daripada ilmu pengetahuan. Interpretasi pola harus dilakukan secara spesifik, tetapi tidak terlampau akurat sehingga menghambat interpretasi dari pola itu sendi-ri. Mungkin saja suatu pola tidak sesuai dengan apa yang dideskripsikan, tetapi hal itu tidak mengurangi kekuatannya. Contohnya adalah sulit menemukan sebuah triple top dengan tiga harga tertinggi yang sama persis. Namun, jika harga tertinggi merupakan perkiraan harga yang mendekati dan aspek lain dari analisis teknikal mendukung, hal itu akan mewujudkan spirit dari sebuah triple top. Spirit itu adalah tiga percobaan pada resistance yang diikuti oleh sebuah break di bawah support, dengan volume konfirmasi. Indikator ROK menggambarkan contoh sebuah triple top yang tidak sesuai, tetapi menangkap spirit dari pola tersebut.

(31)

Analisis pola triple top untuk saham Rockwell Automation pada Gambar 5.21. di bawah adalah sebagai berikut:

ƒ Harga saham berada pada tren naik dan tetap bertahan di atas garis tren yang terus me-ningkat dari bulan Oktober 1998, sampai terjadi break pada akhir Agustus 1999.

ƒ Selama sebuah periode yang terdiri dari 4 bulan, harga saham memantul ke resistance ya-itu di kisaran harga 23. Percobaan yang pertama terjadi pada bulan Mei, yang kedua ter-jadi pada bulan Juli dan yang ketiga terter-jadi pada bulan Agustus.

Gambar 5.21. Analisis pola Triple Top pada saham Rockwell Automation.

ƒ Penurunan dari harga tertinggi ketiga memotong pada garis tren support dan harga sa-ham terus jatuh melewati support dari harga terendah sebelumnya. Support triple top harus digambarkan dari harga terendah yang paling rendah pada pola, yaitu harga terendah pada bulan Mei di kisaran harga 19,80.

ƒ Volume terus bertambah setelah harga saham menembus garis tren support. Harga sa-ham berhenti sesaat selama beberapa hari ketika support pada harga 19,80 tercapai, te-tapi volume bergerak cepat ketika level support ini patah pada akhir September (garis vertikal titik-titik abu-abu). Selebihnya, indicator Chaikin Money Flow berubah menjadi negatif dan patah di bawah –10%.

(32)

ƒ Setelah terjadi break pada support, terdapat sebuah tes pada resistance yang baru beberapa minggu kemudian. Indikator CMF terus mengindikasikan tekanan jual dan volume ber-tambah ketika harga saham mulai jatuh kembali.

ƒ Proyeksi penurunan adalah 3,2 poin, dari 19,80 menjadi 16,60, dan harga saham menca-pai target ini segera setelah tes pada resistance.

5.2.9. Triple Bottom

Triple bottom adalah pola pembalikan yang terbentuk dari tiga harga terendah yang sama yang diikuti oleh breakout di atas resistance. Pola ini dapat terbentuk dalam beberapa bulan, yang biasanya merupakan pola jangka panjang yang meliput beberapa bulan. Karena merupakan jangka panjang, maka grafik mingguan tampaknya lebih sesuai untuk analisis ini.

Gambar 5.22. Grafik saham Anadarko Petroleum dengan pola Triple Bottom.

1. Tren Sebelumnya: Dengan adanya beberapa pola pembalikan sebelumnya, seharusnya terdapat pola pembalikan berikutnya yang serupa. Dalam hal triple bottom, terdapat sebu-ah tren turun atau selang perdagangan yang panjang. Kadang kala terdapat tren turun

(33)

yang pasti akan membalik. Di lain waktu, tren turun akan menghilang setelah beberapa bulan sideways trading.

2. Tiga Lembah: Ketiga harga terendah seharusnya sama, memiliki jarak yang sesuai dan menandai titik putar yang signifikan. Harga terendah tidak perlu sama persis, tetapi se-harusnya sebanding.

3. Volume: Selama masa berkembangnya triple bottom, level volume biasanya menurun se-luruhnya. Kadang kala volume meningkat di dekat harga terendah. Setelah harga teren-dah yang ketiga, terjadi penambahan volume saat peningkatan harga dan saat resistance breakout untuk menambah ketepatan pola.

4. Penembusan Resistance: Seperti halnya pada pola pembalikan lainnya, triple bottom tidak lengkap hingga terjadinya breakout pada resistance. Poin tertinggi dari formasi, yang merupakan titik tertinggi dari selang tinggi, mengsisyaratkan level resistance.

5. Resistance Berbalik Support: Resistance yang ditembus berpotensi menjadi support dan kadang kala terdapat sebuah tes pada level support yang baru dengan koreksi pertama. Karena triple bottom adalah pola jangka panjang, maka tes terhadap support yang baru akan dapat muncul beberapa bulan berikutnya.

6. Target Harga: Jarak dari resistance breakout ke harga terendah dapat diukur dan ditam-bah pada resistance break untuk dijadikan sebagai target harga. Triple bottom yang terben-tuk dengan durasi 6 bulan atau lebih, menggambarkan bottom yang utama dan tampak-nya target harga menjadi kurang efektif.

Pada saat triple bottom berkembang, kondisinya dapat dimulai mirip sejumlah pola. Sebelum lembah ketiga terbentuk, polanya dapat menyerupai double bottom. Tiga lembah se-tara dapat juga dijumpai pada suatu descending triangle atau rectangle. Dari pola-pola tersebut, hanya descending triangle yang memiliki tambahan bearish; sedangkan yang lainnya bersifat ne-tral hingga penembusan terjadi. Dengan cara yang sama, triple bottom juga harus diperlaku-kan sebagai pola netral hingga penembusan terjadi. Kemampuan untuk mempertahandiperlaku-kan support adalah bullish, namun permintaan memenangkan persaingan sampai resistance ditem-bus. Volume pada perkembangan terakhir kadang-kadang menghasilkan petunjuk. Jika ter-dapat peningkatan volume dan momentum yang tajam, maka kemungkinan terjadinya pe-nembusan juga meningkat.

Pergerakan harga saham Andrew Corp. (ANDW) pada Gambar 5.23. di bawah me-nunjukkan bahwa setelah double bottom yang gagal dipatahkan, saham ANDW membentuk triple bottom yang besar. Sementara reaksi tinggi yang baru (panah hitam) dan potensi pe-matahan double bottom terlihat bullish, harga saham melanjutkan kejatuhannya menuju support. Analisisnya adalah sebagai berikut:

ƒ Secara teknis, tren turun berakhir saat saham membentuk titik rendah yang lebih tinggi pada Maret 1999 dan melampaui titik tinggi Januari 1999 dengan penutupan di atas 20

(34)

pada Juli 1999 (panah hitam). Meskipun tren turun berakhir, masih sulit bagi kita untuk menandai tren bullish setelah tes support ketiga di sekitar 11.

ƒ Selama periode 13 bulan, tiga lembah yang relatif sama terbentuk pada Oktober 1998, Maret 1999, dan November 1999. Ketika titik tinggi Juli 2000 melampaui titik tinggi Januari 1999, kemungkinan terjadinya pola rectangle dikesampingkan.

ƒ Level resistance pada 22½ ditembus pada bulan Januari 2000. Saham ditutup di atas le-vel kunci ini selama 5 minggu secara berturut-turut untuk mengkonfirmasi breakout.

Gambar 5.23. Grafik saham Andrew Corp. untuk analisa pola Triple Bottom.

ƒ Meskipun volume meningkat di dekat lembah kedua dan ketiga, EMA 10-hari dari vo-lume tertsebut menurun di antara lembah tersebut. Akhir dari lembah ketiga memperli-hatkan ekspansi dramatis dari volume yang berakhir beberapa minggu. Garis Akumulasi /Distribusi membentuk divergensi positif pada tahun 1999 dan tembus ke titik tinggi baru bersamaan dengan sahamnya pada Januari 2000.

ƒ Setelah penembusan resistance, saham jatuh di bawah harga 22½ dua kali selama dua bu-lan berikutnya. Berdasarkan lembah pada Februari 2000 dan April 2000, level support

(35)

ba-ru ditetapkan pada 20. Berhubung gerak ke atas terbatas setelah penembusan (di keting-gian 25½), penarikan mundur di bawah 22½ dapat diharapkan. Berdasarkan level resist-ance pada bulan Oktober 1999, level support kritis dapat ditandai pada 18½.

ƒ Saham ANDW membangun dasar selama periode 13 bulan. Meskipun ketinggian pola relatif impresif, namun hal itu pudar jika dibandingkan dengan dasarnya. Panjang dari pola ini dan breakout berikutnya menyiratkan suatu perubahan sentimen jangka panjang.

5.3. POLA-POLA KELANJUTAN (CONTINUITY)

5.3.1. Flag, Pennant

Flags & Pennants adalah pola kelanjutan jangka pendek yang menandai konsolidasi kecil sebelum gerakan yang terdahulu mulai lagi. Pola ini biasanya didahului oleh penurunan tajam dengan volume yang besar, dan menandai titik tengah dari gerakan tersebut.

Gambar 5.24. Grafik saham Dell Inc. dengan pola Pennant.

1. Gerakan Tajam: Untuk dipertimbangkan sebagai pola kelanjutan, harus didapati bukti tentang tren pendahulunya. Flags & pennants memerlukan bukti suatu gerakan atau pe-nurunan tajam pada volume yang besar. Gerakan ini biasanya terjadi pada volume besar dan dapat meiputi gap. Gerakan ini juga biasanya mencerminkan tahap pertama dari perkembangan atau penurunan signifikan dan flag/pennant semata-mata hanyalah jeda.

(36)

2. Tiang Bendera: Tiang bendera adalah jarak dari resistance pertama atau penembusan support ke titik tinggi atau rendah dari bendera. Perkembangan tajam (atau penurunan) yang membentuk tiang harus mematahkan garis tren atau level resistance/support. Satu ga-ris ditarik dari penembusan ini ke titik tinggi dari flag/pennant untuk membentuk tiang. 3. Bendera: Bendera adalah pola segiempat kecil yang miring berlawanan arah terhadap

tren pendahulu. Jika gerakan terdahulu naik, maka bendera akan mengarah ke bawah. Demikian juga sebaliknya. Karena bendera biasanya berdurasi sangat pendek untuk se-cara nyata bereaksi tinggi atau rendah, maka gerakan harga hanya akan berkisar antara dua garis paralel.

4. Panji: Panji adalah sebuah segitiga simetris kecil yang pangkalnya lebar dan kemudian mengerucut begitu polanya sempurna. Slope dari bentuk ini biasanya netral. Kadang-kadang tidak didapati adanya reaksi tinggi dan rendah yang spesifik untuk bisa digam-barkannya garis tren dan aksi harga seharusnya hanya termuat dalam garis tren yang mengerucut.

5. Durasi: Flags & pennants adalah pola jangka pendek yang dapat betrakhir dari 1 sampai 12 minggu. Terdapat perdebatan atas jangka waktu ini dan beberapa di antaranya mem-pertimbangkan 8 minggu sebagai batas pola yang reliabel. Secara ideal, pola ini akan berlangsung antara 1 dan 4 minggu. Begitu bendera berumur lebih dari 12 minggu, ma-ka ia ama-kan diklasifima-kasima-kan sebagai segiempat. Sebuah panji berumur 12 minggu lebih akan berubah menjadi segitiga simetris. Reliabilitas pola yang berumur antara 8 sampai 12 bulan memang dapat diperdebatkan.

6. Penembusan: Untuk suatu bendera atau panji bullish, suatu penembusan di atas resist-ance memberi sinyal bahwa kenaikan sebelumnya telah dimulai lagi. Untuk bendera atau panji bearish, suatu penembusan di bawah support memberi sinyal bahwa penurunan se-belumnya telah dimulai lagi.

7. Volume: Volume seharusnya menjadi besar selama kenaikan atau penurunan yang membentuk tiang. Volume yang besar memberikan legitimasi untuk gerakan tajam dan tiba-tiba yang menciptakan tiang. Ekspansi volume pada penembusan resistance (support) memberi kepercayaan pada validitas formasi dan kemungkinan dari kelanjutan gerak. 8. Target: Panjang dari tiang dapat diterapkan pada penembusan resistance atau support dari

bendera/panji untuk memperkirakan kenaikan atau penurunan.

Meskipun bendera dan panji adalah formasi yang umum, petunjuk identifikasi tidak boleh dianggap remeh. Adalah penting bahwa bendera dan panji didahului oleh kenaikan atau penurunan tajam. Tanpa gerakan tajam, reliabilitas formasi menjadi dipertanyakan dan trading dapat membawa tambahan resiko. Perhatikan konfirmasi volume pada awal gerakan, konsolidasi dan permulaan lagi untuk menambah kekuatan identikasi pola.

(37)

Grafik saham Hewlett-Packard (HWP) pada Gambar 5.25. di bawah memberikan suatu contoh bendera yang terbentuk setelah kenaikan tajam dan tiba-tiba. Analisisnya ada-lah sebagai berikut.

ƒ Gerakan Tajam: Setelah konsolidasi selama 3 bulan, harga HWP menembus di atas resistance pada 28 untuk memulai suatu kenaikan tajam. Titik tinggi garis tren pada 5 April dan 16 Februari menandai penembusan resistance yang terjadi dengan ekspansi vo-lume. Saham naik dari 28 ke 38 dalam hanya 4 minggu. (Catatan: Dimungkinkan juga bahwa panji kecil terbentuk pada awal Mei dengan resistance di sekitar 31).

ƒ Tiang: Jarak dari penembusan pada 28 ke titik tinggi bendera pada 38 membentuk tiang bendera.

ƒ Bendera: Gerakan harga tercakup dalam dua garis parallel yang miring ke bawah.

Gambar 5.25. Grafik saham Hewlett-Packard untuk analisa pola Flag/Pennant.

ƒ Durasi: Dari titik tinggi di 38 ke penembusan di 36, bendera terbentuk selama 23 hari. ƒ Penembusan: Penembusan pertama di atas garis tren atas bendera terjadi pada 21 Juni

tanpa ekspansi volume. Namun demikian, saham meloncat ke atas seminggu kemudian dan ditutup menguat dengan volume di atas rata-rata (panah merah).

ƒ Volume: Untuk merangkum - volume membesar pada kenaikan tajam untuk memben-tuk tiang, berkontraksi selama pembenmemben-tukan bendera dan membesar segera setelah pe-nembusan resistance.

ƒ Target: Panjang tiang terukur 10 poin dan diterapkan pada penembusan resistance pa-da 36 untuk memproyeksikan target papa-da 46.

(38)

5.3.2. Symmetrical Triangle

Segitiga simetris (symmetrical triangle), yang dapat juga disebut sebagai gulungan (coil), biasanya terbentuk selama tren sebagai pola kelanjutan. Pola ini terdiri dari paling tidak dari dua titik tertinggi-rendah dan dua titik terendah-tinggi. Ketika titik-titik ini dihubungkan, garis tersebut mengerucut sejalan dengan gerak-majunya dan segitiga simetris terbentuk. Kita juga dapat memikirkannya sebagai baji terkontraksi; lebar di awalnya dan semakin lama menyempit.

Gambar 5.26. Grafik saham Sun Microsystem dengan pola Symmetrical Triangle.

Sementara terdapat beberapa contoh di mana symmetrical triangles menandai pemba-likan tren yang penting, mereka lebih sering menandai kelanjutan dari tren saat ini. Tanpa memandang sifat dari polanya (kelanjutan atau pembalikan), arah dari gerakan utama beri-kutnya hanya dapat dtentukan setelah penembusan yang valid. Kita akan mempelajari tiap bagian dari symmetrical triangle secara individual, kemudian diberikan contoh saham Conseco. 1. Tren: Untuk mengkualifikasikannya sebagai pola kelanjutan, tren yang matang harus sudah ada terlebih dulu. Tren ini harus berumur paling tidak beberapa bulan dan segiti-ga simetris menandai suatu periode konsolidasi sebelum melanjutkan setelah breakout.

Gambar

Gambar 5.1. Identifikasi pola jangka panjang pada saham Amazon.com
Gambar 5.3. Analisis pola gerak saham Novellus System.
Gambar 5.4. Pola tren berkelanjutan jangka panjang.
Gambar 5.5. Pola Double Top pada pergerakan saham Gillette.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data PDRB, angkatan kerja, inflasi daerah provinsi, dan tingkat keterbukaan ekonomi (ekspor dan impor) daerah provinsi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

Notaris merupakan pejabat umum yang satu-satunya berwenang membuat akta otentik mengenai segala perbuatan, perjanjian dan serta ketetapan yang diharuskan oleh

Model Pembelajaran kooperatif tipe Student teams Achieverment Division (STAD) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn pada materi pokok memahami

Sistem Informasi Penjualan yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2010.NET.Database yang digunakanadalah Microsoft access.Aplikasi yang penulis

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu penerapan metode kooperatif menggunakan kartu kalino telah meningkatkan

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan tes hasil belajar pada pokok bahasan keanekaragaman hayati setelah segala

Seiring pemberian aspirin dosis rendah dengan tablet Meloxicam dapat menyebabkan peningkatan laju ulserasi gastrointestinal atau komplikasi lain, dibandingkan

Seseorang yang memiliki kemampuan perencanaan usaha merupakan karakteristik kewirausahaan yang bercirikan .... Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan