KERANGKA ACUAN PROGRAM
NAMA PROGRAM
PELATIHAN FUNGSIONAL PEMERIKSA MENENGAH (revisi III) D E S K R I P S I P R O G R A M TUJUAN PROGRAM
Pelatihan Fungsional Pemeriksa Menengah dimaksudkan untuk mendidik dan melatih pegawai Fungsional Pemeriksa Pajak di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak agar dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai Direktorat Jenderal Pajak untuk memberikan kemampuan audit dan analisis bagi para Fungsional Pemeriksa Pajak dalam menghadapi kasus-kasus pemeriksaan pajak atau transaksi yang diatur secara khusus dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan sebaik-baiknya:
KEBUTUHAN STRATEGIS UNIT PENGGUNA YANG AKAN DICAPAI
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-95/PJ/2015 tanggal 27 April 2015 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2015-2019, Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, arah kebijakan dan sasaran strategis Direktorat Jenderal Pajak dalam mendukung agenda pembangunan nasional (Nawa Cita), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, serta Renstra Kementerian Keuangan 2015-2019. Kementerian Keuangan merupakan leading sector dalam mewujudkan Nawa Cita (7) Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik. Sehingga Agenda Pembangunan Nasional tersebut terkait langsung dengan tugas dan fungsi DJP. Sasaran yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya kapasitas fiskal negara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong strategi industrialisasi. Beberapa arah kebijakan dan strategi kebijakan fiskal tersebut adalah sebagai berikut:
• peningkatan efektivitas pengawasan;
• peningkatan efektivitas penegakan hukum bagi penyelundup pajak
(tax evasion);
• dukungan dari institusi penegak hukum guna menjamin ketaatan pembayaran pajak (tax compliance).
Dalam rangka mencapai tujuan serta memastikan terpenuhinya
destination statement, DJP menetapkan Arah Kebijakan DJP Tahun 2016
adalah sebagai Tahun Penegakan Hukum.
DJP juga telah memetakan jabatan-jabatan dalam organisasi menjadi 8 (delapan) rumpun jabatan (job family) yang merupakan fungsi kunci (key
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 2
function) untuk konteks pengembangan model kompetensi teknis ini.
Kompetensi teknis dijabarkan dari uraian pekerjaan setiap jabatan yang ada dalam rumpun jabatan. Masing-masing rumpun jabatan dijabarkan dalam struktur organisasi DJP, dari tingkatan jabatan eselon II sampai ke pelaksana. Penjabaran rumpun jabatan mengelompokkan organisasi DJP pada kesamaan dan keselarasan fungsi utama tiap jabatan, sehingga bisa dikategorikan jenis dan tingkat kompetensi teknis yang melekat pada tiap jabatan. Fungsi utama (major function) Pemeriksaan Pajak termasuk kedalam Kelompok Rumpun Jabatan Penegakan Hukum. Bidang Penegakan Hukum adalah bagian dari proses bisnis DJP yang melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan penerapan dan pengawasan peraturan perundang-undangan dan memiliki korelasi langsung dan tidak langsung dengan proses hukum, sehingga para pegawai yang ada di bidang penegakan hukum harus memiliki kompetensi terpadu, baik nonteknis (soft skill), teknis (hardskill), dan pengetahuan yang mendasari pelaksanaan pekerjaan di bidang penegakan hukum. Kelompok Pemeriksaan, yang secara fungsi melaksanakan pekerjaan terkait pemeriksaan pajak baik secara teknis maupun administratif, pengembangan pemeriksaan (penegakan hukum) perpajakan, dan pembuatan kebijakan terkait pemeriksaan pajak. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 260/PJ/2012 tanggal 16 Agustus 2012 tentang Kamus Kompetensi Teknis Rumpun Jabatan Penegakan Hukum di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sebagai berikut:
No. Kode Unit Unit Kompetensi Keterangan
1. PHK.PM02.001.01 Menganalisis dan
mendokumentasi data dan
informasi untuk kepentingan pemeriksaan
Kompetensi Inti
2. PHK.PM02.002.01 Memberikan dukungan data
dalam rangka pelaksanaan
pemeriksaan khusus
Kompetensi Inti
3. PHK.PM02.005.01 Menyusun konsep sasaran, skala
prioritas dan fokus pemeriksaan
Kompetensi Inti
4. PHK.PM02.006.01 Menyusun konsep rencana
kuantitas pemeriksaan per unit dan Nasional Kompetensi Inti 5. PHK.PM02.008.01 Melaksanakan Pengawasan Administrasi Pemeriksaan Secara Teratur Kompetensi Inti
6. PHK.PM02.010.01 Membuat rencana pemeriksaan Kompetensi
7. PHK.PM02.011.01 Menindaklanjuti usulan pemeriksaan pajak
Kompetensi Inti
8. PHK.PM02.012.01 Menyusun kompilasi dan
evaluasi laporan kegiatan
pemeriksaan pajak
Kompetensi Inti
9. PHK.PM02.013.01 Menelaah hasil pelaksanaan
pekerjaan pejabat fungsional Pemeriksa Pajak (Peer Review)
Kompetensi Inti
10. PHK.PM02.014.01 Menelaah konsep laporan hasil pemeriksaan pajak (review)
Kompetensi Inti
11. PHK.PM02.015.01 Melaksanakan pembahasan
pemeriksaan (quality assurance)
Kompetensi Inti
SASARAN (TARGET LEARNERS)
Pegawai Direktorat Jenderal Pajak khususya Fungsional Pemeriksa Pajak yang jenjang jabatannya masih pada tingkat terampil.
MODEL PEMBELAJARAN
TATAP MUKA (TM)
NON TATAP MUKA (NTM)
e-Learning
Bimbingan di tempat KerjaPelatihan Jarak Jauh Magang
Pertukaran PNS dengan Pegawai swasta
STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami Aspek Hukum Pemeriksaan dengan benar.
2. Menerapkan Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan dengan benar. 3. Menerapkan Metode dan Teknik Pemeriksaan Lanjutan dengan benar. 4. Menerapkan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan dengan baik.
5. Memahami Kapita Selekta Pemeriksaan Pajak dengan tepat. 6. Memahami Aset Tracing dengan benar.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 4
7. Menerapkan Bukti Permulaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak dengan benar.
8. Memahami Psikologi Pemeriksaan dengan benar.
9. Menerapkan watak, integritas, loyalitas, kepribadian, tutur kata, sikap (tingkah laku), kerjasama, kedisiplinan, ketahanan mental dan fisik yang baik, serta jiwa korsa pegawai Direktorat Jenderal Pajak dengan baik.
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami Aspek Hukum Pemeriksaan dengan benar.
1.1. menjelaskan pemeriksaan sebagai penegakan hukum administrasi dengan baik.
1.2. menjelaskan ketentuan dalam Pemeriksaan Pajak dengan baik. 1.3. menjelaskan Aspek Pidana Terkait Pemeriksaan Bagi Aparat
Pajak dengan baik.
2. Menerapkan Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan dengan benar.
2.1. menerapkan Reviu Tahap Persiapan Pemeriksaan dengan baik. 2.2. menerapkan Reviu Tahap Pelaksanaan Pemeriksaan dengan
baik.
2.3. menjelaskan Reviu Tahap Penyelesaian Pemeriksaan,
Pembatalan Penugasan, dan Pemeriksaan Ulang dengan baik. 2.4. menjelaskan Reviu Tahap Pelaporan Pemeriksaan dengan baik. 3. Menerapkan Metode dan Teknik Pemeriksaan Lanjutan dengan benar.
3.1. menerapkan Reviu Metode, Teknik, Dan Prosedur Pemeriksaan dengan baik.
3.2. menerapkan Teknik dan Prosedur Pemeriksaan Data Elektronik Eksternal DJP dengan baik.
4. Menerapkan Pemeriksaan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan dengan baik.
4.1. menjelaskan Pengertian Tindak Pidana dan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan dengan baik.
4.2. menjelaskan Unsur Perbuatan Pidana dengan baik. 4.3. menjelaskan Percobaan (Poging) dengan baik.
4.4. menjelaskan Penyertaan (Deelneming) dengan baik.
4.6. menjelaskan modus operandi tindak pidana perpajakan dengan baik.
5. Memahami Kapita Selekta Pemeriksaan Pajak dengan tepat.
5.1. memahami Pemeriksaan Transaksi Khusus dengan baik. 5.2. memahami Transfer Pricing dengan baik.
5.3. memahami Studi Kasus Wajib Pajak Grup dengan baik. 6. Memahami Aset Tracing dengan benar.
6.1. memahami Dasar Hukum Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
Dilengkapi Dengan Daftar Harta Kekayaan Wajib
Pajak/Penanggung Pajak dengan baik.
6.2. memahami Persiapan Pencarian Data dengan baik. 6.3. menentukan Teknik Pencarian Data dengan baik.
6.4. memahami Pelaporan data hasil Asset Tracing dengan baik. 7. Menerapkan Bukti Permulaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak dengan
benar.
7.1. menerapkan Bukti Pemeriksaan dengan baik.
7.2. menerapkan Pembuktian Dalam Sengketa Pajak dengan benar. 8. Memahami Psikologi Pemeriksaan dengan benar.
8.1. memahami Psikologi Pemeriksaan dengan baik. 8.2. memahami Komunikasi Pemeriksaan dengan baik. 8.3. memahami Pengelolaan Kasus dengan baik.
9. Menerapkan watak, integritas, loyalitas, kepribadian, tutur kata, sikap (tingkah laku), kerjasama, kedisiplinan, ketahanan mental dan fisik yang baik, serta jiwa korsa pegawai Direktorat Jenderal Pajak dengan baik.
9.1. menerapkan kepribadian disiplin, tanggap, tegas dan cekatan; 9.2. menerapkan motivasi dan kepribadian yang baik;
9.3. melaksanakan baris-berbaris sesuai dengan peraturan yang berlaku serta menyelenggarakan upacara sesuai dengan Tata Upacara Sipil;
9.4. menerapkan peraturan umum dinas dalam dengan benar; 9.5. menerapkan pemeliharaan jasmani yang bugar.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 6
No. Kegiatan Nama Mata Pelajaran Jam Pelajaran /Urutan Sekuen
TM NTM TOTAL 1. Mata Pelajaran Pokok Aspek Hukum Pemeriksaan 5 - 5 1 Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan 10 - 10 2
Metode dan Teknik Pemeriksaan Lanjutan 15 - 15 3 Tindak Pidana di Bidang Perpajakan 7 - 7 - Kapita Selekta Pemeriksaan Pajak 10 - 10 - Aset Tracing 5 - 5 - Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti
Pengadilan Pajak 10 - 10 - Psikologi Pemeriksaan 10 - 10 - 2. Mata Pelajaran Penunjang Pembentukan Karakter 9 - 9
3. Ceramah Ceramah Pimpinan
(Kebijakan Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan) 2 - 2 12 4. PKL - - - 5. Outbound - - - 6. MFD - - - 7. Pengarahan Program - - - 8. Action Learning - - - TOTAL JP 83
LAMA WAKTU UJIAN TERTULIS (UJIAN
KOMPREHENSIF) 90 menit (2 JP)
DILAKSANAKAN DALAM 9 hari kerja
Catatan:
Terdapat kegiatan tugas mandiri oleh semua peserta pelatihan tanpa didampingi oleh pengajar untuk mata pelajaran:
1. Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan; 2. Metode dan Teknik Pemeriksaan Lanjutan; 3. Aset Tracing;
4. Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak; 5. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
JENIS DAN JENJANG PROGRAM Pelatihan Fungsional Lanjutan
PERSYARATAN PESERTA
Administrasi:
1. Pangkat/golongan minimal Pengatur (II/c); atau 2. Pendidikan minimal Diploma III;
Kompetensi:
1. lulus Diklat/Pelatihan Fungsional Pemeriksa Dasar; atau
2. Fungsional Pemeriksa Pajak yang jenjang jabatannya masih pada tingkat terampil;
Lain-lain
1. Peserta diwajibkan membawa laptop;
2. Peserta diwajibkan membawa pakaian olahraga lengkap. KUALIFIKASI PENGAJAR
Fasilitator/instruktur pelatihan terdiri dari para Widyaiswara Pusdiklat Pajak, para pegawai yang berasal dari berbagai unit kerja pada Kementerian Keuangan, serta instruktur dari TNI/POLRI, yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Umum
1. Mempunyai pengalaman mengajar;
2. Mendapat persetujuan mengajar Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pajak atau Pimpinan Direktorat Jenderal Pajak/Kementerian Keuangan.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 8 Khusus
1. Menguasai materi yang akan diajarkan/memiliki keahlian tertentu khususnya dalam mata pelajaran yang akan diberikan;
2. Mempunyai kemampuan dalam mentransfer pengetahuan dan
keterampilan kepada peserta atau telah mengikuti Training of Trainers. BENTUK EVALUASI
EVALUASI LEVEL 1
1. Evaluasi pengajar : ada
2. Evaluasi penyelenggaraan : ada EVALUASI LEVEL 2 :
Komponen Ujian terdiri dari:
Ujian Praktik/Latihan
Ujian Praktik/Latihan adalah ujian yang digunakan untuk mengukur keterampilan peserta dalam melakukan suatu kegiatan. Lama ujian praktik/latihan ditentukan oleh pengajar mata pelajaran yang bersangkutan. Materi Ujian Praktik/Latihan terdiri dari materi yang ada pada mata diklat:
1. Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan; 2. Metode dan Teknik Pemeriksaan Lanjutan; 3. Aset Tracing;
4. Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak; 5. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
Ujian Tertulis Komprehensif
Ujian Tertulis Komprehensif adalah ujian akhir yang harus ditempuh oleh peserta diklat untuk mengetahui tingkat penguasaan materi secara keseluruhan. Materi Ujian Tertulis Komprehensif meliputi materi yang diberikan dalam tatap muka yang telah diberikan selama diklat. Materi Ujian Tertulis Komprehensif tersebut ditetapkan dan dibuat oleh pengajar materi diklat yang bersangkutan dengan berdasarkan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) materi diklat yang telah ditentukan. Pemilihan dan pengombinasian bentuk naskah Ujian Tertulis Komprehensif berikut pembobotannya disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai, bisa berbentuk Pilihan Ganda, Pilihan Ganda Asosiasi, Benar-Salah, atau Uraian (Essay). Materi Ujian Tertulis Komprehensif terdiri dari materi yang ada pada mata diklat:
1. Tahapan Pemeriksaan Pajak Lanjutan; 2. Metode dan Teknik Pemeriksaan Lanjutan;
3. Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti Pengadilan Pajak; 4. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
Ketentuan kelulusan adalah sebagai berikut: a. Penentuan Kelulusan
i. Keputusan kelulusan peserta pelatihan ditetapkan dalam rapat kelulusan.
ii. Hasil kelulusan ditetapkan dengan Pengumuman Hasil Pelatihan dengan ketentuan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan yang mengatur hal tersebut.
iii. Pengumuman Hasil Pelatihan diumumkan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah ujian berakhir dan kepada peserta yang dinyatakan lulus diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang akan disampaikan langsung kepada Sekretaris Unit Eselon I terkait.
b. Nilai Batas Kelulusan
Peserta pelatihan dinyatakan lulus apabila 1) Nilai Akhir (NA) minimal 65,00.
2) Nilai Tertimbang (NT) minimal 65,00.
3) Nilai Presentasi (NPR) Mata Pelajaran Pokok minimal 65,00. 4) Nilai Presentasi (NPR) Mata Pelajaran Penunjang minimal 60,00.
c. Predikat Kelulusan
1) Predikat kelulusan didasarkan atas Nilai Akhir, yaitu :
Nilai Akhir Nilai Huruf Predikat
90 sampai 100 A Amat Baik
76 sampai 89,99 B Baik
65 sampai 75,99 C Cukup
Kurang dari 65,00 D Kurang
2) Pemberian rekomendasi kinerja akademik hanya diberikan kepada peserta yang memiliki peringkat terbaik (termasuk 10% dari keseluruhan peserta pelatihan) dan/atau memiliki predikat Amat Baik. Pembinaan karier selanjutnya atas prestasi dari pegawai tersebut, diserahkan pada unit Eselon I masing–masing.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 10 Teknis Penilaian:
Teknis penilaian tentang evaluasi peserta melalui ujian diatur dengan mengacu kepada Komponen Penilaian, yang terdiri dari 4 (empat) jenis nilai, sebagai berikut:
1) Nilai Patokan (NP)
Daftar Nilai Patokan untuk seluruh mata pelajaran pada Pelatihan Fungsional Pemeriksa Dasar adalah sebagai berikut:
No Materi Jamlat Patokan Keterangan Nilai Durasi (menit)
1. Aspek Hukum Pemeriksaan 5 6.17% - -
2. Tahapan Pajak Lanjutan Pemeriksaan 10 13,16%
Diujikan Tertulis Komprehensif & Praktik - Tertulis: 90 Praktik: 225 3. Metode Pemeriksaan Lanjutan dan Teknik 15 19,74% Diujikan Tertulis
Komprehensif
4. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan 7 9,21%
Diujikan Tertulis
Komprehensif & Praktik 5. Kapita Pemeriksaan Pajak Selekta 10 13,16% -
6. Aset Tracing 5 6,58% Diujikan Tertulis
Komprehensif
7.
Bukti Pemeriksaan dan Alat Bukti Pengadilan
Pajak 10 13,16% Diujikan Tertulis Komprehensif & Praktik 8. Psikologi Pemeriksaan 10 6,58% - 9. Pembentukan Karakter 9 11,84% - - JUMLAH 81 100% 2) Nilai Presentasi (NPR)
NPR adalah nilai peserta dalam angka 0 sampai dengan 100 yang mencakup Nilai Tingkat Kehadiran Peserta pelatihan (P) dan Nilai Tingkat Penyelesaian Tugas dan/atau Aktivitas Peserta (Q).
Penentuan Nilai Presentasi (NPR) untuk pelatihan dengan ujian komprehensif (ujian tidak per mata pelajaran) dengan proporsi adalah sebagai berikut:
Tabel Perhitungan Nilai Presentasi
Penilaian Bobot
Tolok Ukur Simbol
Nilai Tingkat Kehadiran Peserta P 30 %
Nilai Penyelesaian Tugas/Aktivitas
Peserta Q 70 %
3) Nilai Tertimbang (NT)
Nilai Tertimbang (NT) merupakan hasil pembobotan dari Nilai Presentasi (NPR), yang diperoleh dengan mengalikan tiap-tiap NPR dengan Nilai Patokannya (NP). Nilai Tertimbang (NT) dapat dirumuskan sebagai berikut:
NT = (NPR x NP) / 100
4) Nilai Akhir (NA)
formulasi perhitungan NA menjadi seperti berikut ini:
NA = (40% x NT) + (60% x Nilai Ujian Komprehensif)
Nilai Ujian Komprehensif pada Pelatihan Fungsional Pemeriksa Dasar terdiri dari Nilai Ujian Tertulis Komprehensif & Nilai Ujian Praktik. Masing-masing memiliki bobot seperti terdapat pada tabel berikut:
Nilai Ujian Komprehensif Bobot
Praktik/Latihan 60%
Tertulis 40%
Ketentuan Ujian Susulan
1) Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mengikuti Ujian Komprehensif Tertulis utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan alasan yang sah.
2) Alasan yang sah adalah alasan yang dapat diterima untuk tidak mengikuti ujian, yaitu
a) Peserta pelatihan yang bersangkutan menderita sakit b) Peserta/Istri peserta pelatihan melahirkan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 12
c) Keluarga terdekat peserta pelatihan yang bersangkutan (suami/ istri, anak, orang tua, mertua, kakak, atau adik) sakit, dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia.
3) Ujian susulan dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (minggu) setelah pelatihan berakhir. Jika sampai batas waktu tersebut peserta belum mengajukan surat permohonan kepada Kepala Pusdiklat atau Kepala Balai Diklat Keuangan untuk mengikuti ujian susulan maka melalui Rapat Kelulusan peserta tersebut dinyatakan tidak lulus pelatihan.
4) Surat permohonan sebagaimana terdapat pada poin 3 di atas ditujukan
kepada Kepala Pusdiklat atau Kepala Balai Diklat Keuangan, dan merupakan surat pribadi peserta pelatihan yang memuat nama, NIP, dan dengan tembusan ke unitnya masing-masing.
5) Naskah soal ujian pada ujian susulan tidak sama dengan naskah soal ujian pada ujian utama.
6) Semua ketentuan ujian utama berlaku untuk ujian susulan.
Ketentuan Mengulang Pelatihan
1) Tidak memenuhi syarat kehadiran, yaitu 80% dari seluruh kegiatan pelatihan dan 80% dari kegiatan Pembentukan Karakter;
2) Nilai Akhir <65;
3) Nilai Tertimbang <65;
4) NPR Mata Pelajaran Pokok <65; 5) NPR Mata Pelajaran Penunjang <60.
SURAT TANDA TAMAT PELATIHAN
Peserta Pelatihan yang memenuhi syarat kelulusan akan diberikan Surat Tanda Tamat Pelatihan Fungsional Pemeriksa Menengah
EVALUASI LEVEL 3 -
EVALUASI LEVEL 4 -
FASILITAS FASILITAS:
Akomodasi: Asrama, Konsumsi dan Loundry SARANA DAN PRASARANA:
LCD Proyektor; Komputer/Laptop (minimal sejumlah kelas); Spidol Minimal 36 per kelas (masing-masing kelompok 6 buah spidol berwarna-warni (minimal warna merah, biru, hitam) ditambah 6 buah untuk pengajar); Rol Kabel (minimal 6 per kelas), Flipchart; Kertas Flipcharts; Microphone (minimal 3 buah per kelas); Pengeras Suara, Printer (minimal 5 per kelas), Tinta Printer (minimal 10 per kelas), Kertas A4 (minimal 15 RIM per kelas), Kertas F4 (minimal 5 RIM per kelas), Pervorator (minimal 6 per kelas), Stapler Besar dan Kecil (minimal 6 per kelas), Desk Name (sejumlah peserta), Kabel Audio Video dari Komputer ke Pengeras Suara (minimal 1 per kelas), Gift/Hadiah di kelas (minimal 10 bungkus per kelas per hari) dan gift/hadiah saat performance pada mata pelajaran Teamwork, Komunikasi dan Negosiasi di malam gemuruh (disesuaikan dengan kondisi), ATK Peserta Lengkap (pensil, pulpen, penghapus, penggaris, buku catatan), Toolkits Kelas (take-it, post-it, trigonal, binder clips, dll), Modul/Bahan Ajar dalam bentuk hardcopy/softcopy dan Latihan di-print pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas, ordner sedang ukuran kertas A4/F4 sejumlah peserta.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Halaman 14 Lembar Pengesahan Kerangka Acuan Program
Pelatihan Fungsional Pemeriksa Menengah
Tim Pengembang Desain Pembelajaran:
No. Widyaiswara Pengelola Program Pembelajaran Instansi Program Pembelajaran Struktur Pengelola
1. Trihadi Waluyo Pusdiklat Pajak Ketua
2. Johannes Aritonang Pusdiklat Pajak Anggota
3. Arief Sultony Pusdiklat Pajak Anggota
4. I Gede Komang Chahya Bayu Anta Kusuma Pusdiklat Pajak Anggota
5. Maulia Githa Ustadztama Pusdiklat Pajak Anggota
6. Suwadi Pusdiklat Pajak Anggota
7. Muhammad Hikmah Pusdiklat Pajak Anggota
Keterangan
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Nomor PER-4/PP/2017 tentang Pedoman Desain Pembelajaran Di Lingkungan Kementerian Keuangan terdapat perubahan nama program diklat menjadi pelatihan sehingga kerangka acuan program diklat menyesuaikan dengan format baru.
Bahwa KAP yang lama telah dikembangkan terakhir sampai dengan revisi II per tanggal 13 Juni 2016
Jakarta, 28 Juni 2019 Kepala Pusdiklat,