Analisis genetik dan molekuler adaptasi kedelai terhadap intensitas cahaya rendah berdasarkan karakter morfofisiologi daun
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Genotipe toleran (terutama Ceneng) menunjukkan aktivitas rubisco yang lebih tinggi daripada genotipe peka (Godek) pada kondisi tercekam cahaya karena naungan 50%, baik pada
Hasil uji beda antar genotipe dalam intesitas cahaya 50% menunjukkan bahwa Ceneng memiliki kepadatan trikoma yang lebih sedikit dan berbeda nyata dengan genotipe
Kedelai toleran intensitas cahaya rendah memiliki ciri-ciri : (1) morfo-anatomi yang mendukung efisiensi penangkapan cahaya, dan (2) karakter fisiologis yang
Sebagaimana Evans dan Poorter (2001) menjelaskan respon menghindar ( shade avoidance response ) tanaman yang mengalami cekaman intensitas cahaya rendah dilakukan dengan
Sebagaimana Evans dan Poorter (2001) menjelaskan respon menghindar ( shade avoidance response ) tanaman yang mengalami cekaman intensitas cahaya rendah dilakukan dengan
Klasifikasi tingkat toleransi tanaman terhadap naungan yang digunakan berdasarkan rentang nilai rata-rata jumlah cabang produktif dari tetua toleran dengan rata-rata jumlah
Sebagaimana Evans dan Poorter (2001) menjelaskan respon menghindar (shade avoidance response) tanaman yang mengalami cekaman intensitas cahaya rendah dilakukan dengan
Genotipe toleran (terutama Ceneng) menunjukkan aktivitas rubisco yang lebih tinggi daripada genotipe peka (Godek) pada kondisi tercekam cahaya karena naungan 50%, baik pada