• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap Kualitas Kerja Karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap Kualitas Kerja Karyawan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap Kualitas Kerja Karyawan

(Survey Pada Staf Karyawan Perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya)

SUPIAH LAELASARI 113402066

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya e-mail : upi_blue@yahoo.co.id

upiblue@yahoo.com

ABSTRACT

The objective of this researh is know and analyze factors that affect the quality of work of employees in the company CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya through 5S Method (seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke).

The research method used is a survey method, data obtained directly through questionnaires to 21 respondents taken from employees of the company CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Using census sampling technicques and analytical methods used in this research is the path analysis.

Based on the research result show that 5S Method (seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke) and the quality of work of employees of the company CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya included in either classification. Each variable 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke). Method partially no significant effect on the quality of work of employees in the company CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Simultaneously 5S Method (seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke) also does not significantly affect the quality of work of employees.

Keywords : 5S Method (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke), quality of work of employees

(2)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya melalui metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, data yang diperoleh langsung melalui kuesioner kepada 21 responden yang diambil dari karyawan perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Penentuan sampel menggunakan teknik sensus dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) serta kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Masing-masing variabel metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Secara simultan metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) juga tidak berpengaruh secara sigifikan terhadap kualitas kerja karyawan.

Kata Kunci : Metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke), kualitas kerja karyawan

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi dan nyaman sehingga masing-masing individu mempunyai konsistensi dan disiplin diri untuk mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit diterapkan di tempat kerja dan perusahaan seringkali mengeluh karena masalah tersebut belum bisa teratasi dan banyak waktu terbuang hanya untuk mencari data, berkas ataupun peralatan kerja yang seringkali lupa penempatannya. Tidak hanya itu, kondisi kerja yang tidak tertata dengan rapi dan terkesan berantakan dapat memicu emosional karyawan sehingga dapat berdampak pada hasil kerja yang kurang maksimal.

(3)

Perubahan dunia industri yang semakin cepat, semakin banyak pula perusahaan menuntut kinerja karyawan secara maksimal. Untuk mendukung pekerjaan agar dapat dilakukan dengan mudah salah satu yang harus dibangun adalah budaya kerja. Budaya kerja di perusahaan perlu diciptakan untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang dalam menghadapi tantangan dunia industri. Bisnis menjadi semakin kompetitif setiap tahunnya dan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan semakin meningkat. Tantangan dari kondisi-kondisi tersebut mengharuskan setiap perusahaan menemukan cara untuk tetap hidup dan berkembang. Jika perusahaan tidak peka dan tidak mau berusaha melakukan perubahan dalam merespon lingkungannya, maka dalam waktu singkat perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Terlebih lagi, perubahan harus dilakukan pada setiap tingkatan dalam suatu organisasi. Agar karyawan mampu merespon keinginan pelanggan dengan capat dan memberikan pengaruh yang positif untuk citra perusahaan.

CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam penjualan sepeda motor, pemeliharaan dan penjualan spare part sepeda motor. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 4 April 1997 oleh Bapak Lili Sarjono. Dan sekarang perusahaan tersebut dibawah kepemimpinan Bapak Frankie (putra Bapak Lili Sarjono) selaku manajer perusahaan. Sesuai dengan nama perusahaan (Subur Jaya) pemilik perusahaan berharap bahwa perusahannya akan terus berkembang dan melaju pesat. Serta visi dan misi yang diterapkan pada perusahaan ini adalah memberikan kontribusi positif untuk masyarakat dengan pertumbuhan pasar motor Honda.

Dari hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya bahwa perusahaan belum sepenuhnya melaksanakan metode 5S. Perusahaan hanya melakukan kegiatan-kegiatan training bagi para karyawan untuk meningkatkan motivasi demi terciptanya kepuasan pelanggan. Namun pada kenyataannya kegiatan training ini masih belum memberikan dampak yang maksimal bagi karyawan ataupun perusahaan, seperti tidak adanya konsistensi dalam bekerja. Oleh karena itu untuk meminimalisir kejadian-kejadian ataupun kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan perusahaan, metode 5S dapat mendukung demi kelancaran kegiatan perusahaan. Karena metode 5S ini akan memberikan dampak yang positif, seperti dapat mengefisien dan mengefektifkan waktu bekerja, menghindari

(4)

kecelakaan kerja, meningkatkan kualitas kerja karyawan karena lingkungan kerja yang mendukung, dll.

Dari latar belakang penelitian diatas, maka masalah pokok yang diangkat adalah bagaimana pengaruh metode 5S pada perusahaan Subur Jaya terhadap kualitas kerja karyawan dan penulis tertarik memilih judul : “PENGARUH METODE 5S (SEIRI,

SEITON, SEISO, SEIKETSU DAN SHITSUKE) TERHADAP KUALITAS KERJA

KARYAWAN” (Survey pada staf karyawan perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah survey, menurut Moh. Nazir (2014:44) metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Sedangkan menurut Gima Sugima (2008:135) metode survey adalah “Penelitian dengan cara mengajukan pertanyaan kepada karyawan dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis”.

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian bengkel di perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya yang berjumlah 21 karyawan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sensus. Menurut Indrianto dan Supomo (2002:117) teknik sensus dilakukan dalam menginvestigasi elemen populasi jika elemen-elemen populasi relatif sedikit dan variabilitas setiap elemen relatif tinggi (heterogen). Karena populasi kurang dari 100 orang maka penelitian yang penulis ambil merupakan penelitian sensus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian bengkel pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya yaitu sebanyak 21 karyawan, sehingga seluruh karyawan bagian bengkel dijadikan sampel penelitian.

Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuannya adalah menerangkan akibat langsung (direct effect) dan tidak langsung (indirect effect) seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang

(5)

merupakan variabel akibat. Adapun formula Path Analysis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung koefisien jalur (β). 2. Menghitung koefisien korelasi (r)

Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan Product Moment Coefficient dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik koefisen korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval.

3. Menghitung faktor residu (ε)

Sedangkan pengaruh variabel lainnya atau faktor residu/sisa dapat ditentukan melalui :

√ ...(3.7) dimana :

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Adapun Taraf signifikansi (α) ditetapkan sebesar 5% atau 0,05. Ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% dengan tingkat kesalahan 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang mampu digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, maka :

Ho : = 0 tidak terdapat pengaruh secara signifikan Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4) dan Shitsuke (X5) secara simultan terhadap Kualitas Kerja Karyawan.

Ha : ≠ 0 terdapat pengaruh secara signifikan Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4) dan Shitsuke (X5) secara simultan terhadap Kualitas Kerja Karyawan.

Ho : = 0 tidak terdapat pengaruh secara signifikan Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4) dan Shitsuke (X5) secara parsial terhadap Kualitas Kerja Karyawan.

(6)

Ha : ≠ 0 terdapat pengaruh secara signifikan Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4) dan Shitsuke (X5) secara parsial terhadap Kualitas Kerja Karyawan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 4.2 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel seiri (ringkas) setuju bahwa seiri (ringkas) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel seiri (ringkas).

Tabel 4.2

Rekapitulasi Seiri (Ringkas) (X1)

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang

dicapai Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Melakukan pengecekkan barang

yang berada di area masing-masing. 105 98 Sangat Baik

2

Memisahkan atau menetapkan barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan.

105 97 Sangat Baik

3

Tidak adanya pemberian label/tanda untuk barang-barang yang tidak digunakan.

105 75 Baik

4

Tidak ada kegiatan memindahkan peralatan/komponen yang diberi label/tanda (tidak digunakan) ke tempat yang telah ditentukan.

105 69 Cukup Baik

5

Hanya peralatan/komponen yang di perlukan saja yang berada di area kerja.

105 83 Baik

Total 525 422 Baik

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel seiton (rapi) setuju bahwa seiton (rapi) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda

(7)

Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel seiton (rapi).

Tabel 4.5

Rekapitulasi Seiton (Rapi) (X2)

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang

dicapai Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Merancang metode penempatan

untuk barang yang diperlukan. 105 96 Sangat Baik

2

Menempatkan barang-barang yang diperlukan pada tempat yang telah dirancang dan disediakan.

105 96 Sangat Baik

3

Tidak adanya pemberian

label/identifikasi untuk

mempermudah penggunaan dan pengembalian barang pada tempat yang telah ditentukan.

105 70 Baik

Total 315 262 Baik

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.8 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel seiso (resik) setuju bahwa seiso (resik) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel seiso (resik).

Tabel 4.8

Rekapitulasi Seiso (Resik) (X3)

(8)

ditargetkan dicapai

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Selalu membersihkan tempat/area kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.

105 103 Sangat Baik

2 Menyediakan sarana dan prasarana

kebersihan di tempat kerja. 105 102 Sangat Baik

3

Tidak pernah memperbaharui/ memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak.

105 84 Baik

4 Sulitnya meminimalisir

sumber-sumber kotoran dan sampah. 105 66 Cukup Baik

Total 420 335 Baik

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.11 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel seiketsu (rawat) setuju bahwa seiketsu (rawat) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel seiketsu (rawat).

Tabel 4.11

Rekapitulasi Seiketsu (Rawat) (X4)

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang

dicapai Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Adanya penetapan prosedur

pemeliharaan kebersihan,

penempatan dan penataan barang sesuai standarisasi.

105 93 Sangat Baik

2

Kurangnya komunikasi ke setiap

karyawan yang berada di

tempat/area kerja tentang prosedur pemeliharaan.

105 74 Baik

3

Mempertahankan 3 kondisi

sebelumnya (Seiri, Seiton dan Seiso) dari waktu ke waktu.

105 97 Sangat Baik

(9)

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.14 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel shitsuke (rajin) setuju bahwa shitsuke (rajin) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel shitsuke (rajin).

Tabel 4.14

Rekapitulasi Shitsuke (Rajin) (X5)

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang

dicapai Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Menciptakan lingkungan kerja

yang aman dan nyaman

merupakan salah satu target bersama.

105 104 Sangat Baik

2 Teladan atasan menjadi contoh

bagi karyawan. 105 94 Sangat Baik

3

Kurang terjalinnya

hubungan/komunikasi yang baik di lingkungan kerja.

105 79 Baik

4

Kurangnya pemahaman mengenai metode/konsep kerja yang diterapkan perusahaan.

105 75 Baik

5

Kurangnya rasa disiplin diri untuk melakukan 4 hal sebelumnya (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu).

105 75 Baik

Total 525 427 Baik

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.17 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel kualitas kerja karyawan setuju bahwa kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang

(10)

diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel kualitas kerja karyawan.

Tabel 4.17

Rekapitulasi Kualitas Kerja Karyawan (Y)

No Uraian Skor yang

ditargetkan

Skor yang

dicapai Kriteria

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Kualitas pelayanan yang saya lakukan kurang sesuai dengan harapan pihak yang dilayani.

105 73 Baik

2 Saya lebih menekankan pada

mutu pekerjaan saya. 105 85 Baik

3

Saya tidak cakap dalam menguasai bidang pekerjaan yang saya terima.

105 81 Baik

4

Saya mendapatkan materi pelatihan yang relevan/sesuai dengan bidang pekerjaan saya.

105 89 Sangat Baik

5

Saya merasa memiliki loyalitas yang sangat rendah terhadap perusahaan.

105 74 Baik

6

Pekerjaan yang saya lakukan selalu melebihi dari batas waktu yang telah ditentukan.

105 59 Cukup Baik

7

Saya tidak kesulitan bekerja bersama-sama dengan rekan kerja dari divisi/bagian lain.

105 87 Baik

8

Saya selalu mengutamakan kepentingan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya.

(11)

Total 840 637 Baik Sumber : Data primer yang diolah

UJI MODEL

Dari hasil pengolahan data secara keseluruhan, penulis dapat memvisualisasikan ke dalam struktur pengaruh Metode 5S 5S (seiri (X1), seiton (X2), seiso (X3), seiketsu (X4), dan shitsuke (X5)) terhadap kualitas kerja karyawan (Y), sebagai berikut :

Gambar 4.1

Hubungan Struktural antara Variabel X1, X2, X3, X4, X5 Terhadap Y

Tabel 4.19

Formula Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antara X1, X2, X3,

X4 dan X5 Terhadap Y

No Nama Variabel Formula Hasil

X1 Y X2 X5 X3 X4 ε -0,045 -0,215 0,430 0,133 0,081 0,106 0,315 0,604 0,641 0,227 0,390 0,394 0,677 0,533 0,219 0,894

(12)

1. Seiri (Ringkas)

a. Pengaruh Langsung X1 terhadap Y (-0,045)(-0,045) 0,002025

b. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X2 (-0,045)(0,315)(-0,215) 0,003047 c. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X3 (-0,045)(0,394)(0,430) -0,007623 d. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X4 (-0,045)(0,390)(0,133) -0,002334 e. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X5 (-0,045)(0,106)(0,081) -0,000386

Pengaruh X1 Total terhadap Y 0,002025 + 0,003047 +

(-0,007623) + (-0,002334) + (-0,000386)

-0,005271

2. Seiton (Rapi)

f. Pengaruh Langsung X2 terhadap Y (-0,215)(-0,215) 0,046225 g. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X1 (-0,215)(0,315)(-0,045) 0,003047 h. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X3 (-0,215)(0,604)(0,430) -0,055839 i. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X4 (-0,215)(0,677)(0,133) -0,019358 j. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X5 (-0,215)(0,219)(0,081) -0,003813

Pengaruh X2 Total terhadap Y 0,046225 + 0,003047 +

(-0,055839) + (-0,019358) + (-0,003813)

-0,029738

3. Seiso (Resik)

k. Pengaruh Langsung X3 terhadap Y (0,430)( 0,430) 0,1849

l. Pengaruh Tidak Langsung X3 Melalui X1 (0,430)(0,394)(-0,045) -0,007623 m. Pengaruh Tidak Langsung X3 Melalui X2 (0,430)(0,604)(-0,215) -0,055839 n. Pengaruh Tidak Langsung X3 Melalui X4 (0,430)(0,641)(0,133) 0,036658 o. Pengaruh Tidak Langsung X3 Melalui X5 (0,430)(0,533)(0,081) 0,018564

Pengaruh X3 Total terhadap Y 0,1849 + (-0,007623) +

(-0,055839) + 0,036658 +

0,018564

0,17666

No Nama Variabel Formula Hasil

4. Seiketsu (Rawat)

p. Pengaruh Langsung X4 terhadap Y (0,133)( 0,133) 0,017689

q. Pengaruh Tidak Langsung X4 Melalui X1 (0,133)(0,390)(-0,045) -0,002334 r. Pengaruh Tidak Langsung X4 Melalui X2 (0,133)(0,677)(-0,215) -0,019358 s. Pengaruh Tidak Langsung X4 Melalui X3 (0,133)(0,641)(0,430) 0,036658 t. Pengaruh Tidak Langsung X4 Melalui X5 (0,133)(0,227)(0,081) 0,002445

Pengaruh X4 Total terhadap Y 0,017689 + (-0,002334) +

(-0,019358) + 0,036658 +

0,002445

0,0351

5. Shitsuke (Rajin)

u. Pengaruh Langsung X5 terhadap Y (0,081)(0,081) 0,006561

v. Pengaruh Tidak Langsung X5 Melalui X1 (0,081)(0,106)(-0,045) -0,000386 w. Pengaruh Tidak Langsung X5 Melalui X2 (0,081)(0,219)(-0,215) -0,003813 x. Pengaruh Tidak Langsung X5 Melalui X3 (0,081)(0,533)(0430) 0,018564 y. Pengaruh Tidak Langsung X5 Melalui X4 (0,081)(0,227)(0,133) 0,002445

Pengaruh X5 Total terhadap Y 0,006561 + (-0,000386) +

(-0,003813) + 0,018564 +

0,002445

0,023371

(13)

terhadap Y 0,17666 + 0,0351 + 0,023371

Pengaruh lain yang tidak diteliti 1 – 0,200122 0,799878

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa pengaruh variabel seiri (X1) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,002025 atau 0,2025%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiton (X2) sebesar 0,003047 atau 0,3047%, melalui variabel seiso (X3) sebesar -0,007623 atau -0,7623%, melalui variabel seiketsu (X4) sebesar -0,002334 atau -0,2334% dan melalui variabel shitsuke (X5) sebesar -0,000386 atau -0,0386%. Pengaruh seiri (X1) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar -0,005271 atau -0,5271%, artinya jika seiri (X1) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) akan memberikan dampak negatif.

Pengaruh variabel seiton (X2) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,046225 atau 4,6225%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiri (X1) sebesar 0,003047 atau 0,3047%, melalui variabel seiso (X3) sebesar 0,055839 atau 5,5839%, melalui variabel seiketsu (X4) sebesar 0,019358 atau -1,9358% dan melalui variabel shitsuke (X5) sebesar -0,003813 atau -0,03813%. Pengaruh seiton (X2) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar -0,029738 atau -2,9738%, artinya jika seiton (X2) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) akan memberikan dampak negatif.

Pengaruh variabel seiso (X3) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,1849 atau 18,49%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiri (X1) sebesar -0,007623 atau -0,7623%, melalui variabel seiton (X2) sebesar -0,055839 atau -5,5839%, melalui variabel seiketsu (X4) sebesar 0,036658 atau 3,6658% dan melalui variabel shitsuke (X5) sebesar 0,018564 atau 1,8564%. Pengaruh seiso (X3) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar 0,17666 atau 17,666%, artinya jika seiso (X3) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) pun akan memberikan dampak positif.

(14)

Pengaruh variabel seiketsu (X4) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,017689 atau 1,7689%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiri (X1) sebesar -0,002334 atau -0,2334%, melalui variabel seiton (X2) sebesar -0,019358 atau -1,9358%, melalui variabel seiso (X3) sebesar 0,036658 atau 3,6658% dan melalui variabel shitsuke (X5) sebesar 0,002445 atau 0,2445%. Pengaruh seiketsu (X4) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar 0,0351 atau 3,51%, artinya jika seiketsu (X4) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) pun akan memberikan dampak positif.

Pengaruh variabel shitsuke (X5) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,006561 atau 0,6561%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiri (X1) sebesar -0,000386 atau -0,0386%, melalui variabel seiton (X2) sebesar -0,003813 atau -0,3813%, melalui variabel seiso (X3) sebesar 0,018564 atau 1,8564% dan melalui variabel seiketsu (X4) sebesar 0,002445 atau 0,2445%. Pengaruh shitsuke (X5) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar 0,023371 atau 2,3371%, artinya jika shitsuke (X5) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) pun akan memberikan dampak positif.

Pengaruh total variabel seiri (X1), seiton (X2), seiso (X3), seiketsu (X4), dan shitsuke (X5) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,200122 ≈ 0,200 atau 20%. Artinya jika seiri (X1), seiton (X2), seiso (X3), seiketsu (X4), dan shitsuke (X5) bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) pun akan meningkat pula. Sedangkan untuk pengaruh lain yang tidak diteliti sebesar 0,799878 atau 79,9878% ≈ 80%.

Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh seiri (X1), seiton (X2), seiso (X3), seiketsu (X4), dan shitsuke (X5) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara simultan dan parsial dapat dilihat dari uji ANOVA. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa Fhitung adalah sebesar 0,748 atau sig. (0,600) ≥ alpha (0.05) maka H0 diterima. Dengan demikian hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Ditolaknya hipoteis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% seiri (X1), seiton (X2), seiso (X3),

(15)

seiketsu (X4), dan shitsuke (X5) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan (Y) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya.

Pengujian secara parsial antara seiri (X1) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar -0,176 atau sig. (0.863) ≥ alpha (0.05) maka H0 diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan.

Pengujian secara parsial antara seiton (X2) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar -0,650 atau sig. (0.525) ≥ alpha (0.05) maka H0 diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiton tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan.

Pengujian secara parsial antara seiso (X3) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 1.137 atau sig. (0.273) ≥ alpha (0.05) maka H0 diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan.

Pengujian secara parsial antara seiketsu (X4) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 0,381 atau sig. (0.708) ≥ alpha (0.05) maka H0 diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan.

Pengujian secara parsial antara shitsuke (X5) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 0,289 atau sig. (0.776) ≥ alpha (0.05) maka H0 diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan.

PENUTUP Simpulan

(16)

Berdasarkan penelitian dan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) terhadap kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan seiri (ringkas) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal ini dikarenakan perusahaan telah mampu menerapkan kegiatan pengecekkan barang yang berada di area kerja, pemisahan barang antara yang digunakan dan yang tidak digunakan, serta hanya terdapat barang/komponen saja yang berada di area kerja.

2. Pelaksanaan seiton (rapi) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal ini dikarenakan perusahaan telah mampu melakukan kegiatan perancangan metode penempatan untuk barang yang diperlukan dan menempatkan barang-barang yang diperlukan pada tempat yang telah dirancang dan disediakan.

3. Pelaksanaan seiso (resik) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal tersebut ditunjukkan dengan selalu diadakannya kegiatan pembersihan pada area kerja, serta tersedianya sarana dan prasarana kebersihan di area kerja.

4. Pelaksanaan seiketsu (rawat) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal ini dikarenakan perusahaan mampu menetapkan dan menerapkan standarisasi perawatan, baik perawatan terhadap area kerja, mesin ataupun peralatan lainnya.

5. Pelaksanaan shitsuke (rajin) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal ini ditunjukkan dengan keseriusan perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, membangun komunikasi yang baik di lingkungan kerja, memberikan pemahaman kepada karyawan mengenai konsep kerja yang diterapkan perusahaan, serta serta disiplin diri untuk melakukan 4 hal sebelumnya (seiri, seiton, seiso, seiketsu).

6. Kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, dimana perusahaan mampu menempatkan

(17)

karyawan pada posisi/bagian yang sesuai dengan bidang/kemampuan karyawan itu sendiri, pemberian materi yang sesuai dengan masing-masing bidang pekerjaan karyawan, sehingga karyawan mempunyai pemahaman dan keterampilan yang lebih baik dalam bidang pekerjannya, serta tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan mampu menjadi salah satu faktor kualitas kerja yang dihasilkan karyawan akan maksimal.

7. Masing-masing variabel metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) mempunyai pengaruh terhadap kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada manajemen perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari poin terendah dari masing-masing indikator tiap variabel baik variabel X1, X2, X3, X4, X5 maupun variabel Y adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan seiri (ringkas) merupakan fase pertama dalam metode 5S. Dimana kegiatan ini merupakan kegiatan meringkas atau memisahkan barang-barang yang digunakan dengan yang tidak digunakan. Meskipun pelaksanaan seiri (ringkas) termasuk baik, namun kegiatan memindahkan komponen yang diberi label (tidak digunakan) ke tempat yang telah ditentukan harus lebih diperhatikan lagi. Hal ini untuk mencegah agar komponen/barang yang sudah dipisahkan tidak tercampur kembali dan agar space yang dimiliki lebih luas.

2. Seiton (rapi) merupakan fase kedua setelah seiri (ringkas). Dimana kegiatan ini lebih menekankan pada metode penempatan barang. Dalam pelaksanaan seiton (rapi) pemberian label/identifikasi pada tempat penyimpanan barang/komponen agar lebih diperhatikan lagi, sehingga karyawan dapat dengan mudah dalam penggunaan dan pengembalian barang.

3. Pada pelaksanaan sesio (resik) yang dilaksanakan oleh perusahaan sudah termasuk baik, namun sulitnya meminimalisir sumber-sumber kotoran dan sampah menjadi salah satu faktor lingkungan kerja yang sudah resik/bersih kotor kembali. Oleh karena itu, selalu menyediakan sarana dan prasarana kebersihan

(18)

di tempat kerja menjadi salah satu cara agar kotoran/sampah dapat diminimalisir sebaik mungkin.

4. Kegiatan seiketsu (rawat) yang dilakukan oleh perusahaan sudah termasuk baik, namun komunikasi/pemberitahuan tentang prosedur perawatan/pemeliharaan kepada setiap karyawan harus lebih ditingkatkan lagi. Agar seluruh karyawan dapat mengetahui dan memahami tentang prosedur perawatan/pemeliharaan yang diterapkan perusahaan.

5. Kegiatan shitsuke (rajin) yang dilakukan perusahaan sudah termasuk baik, namun kurangnya pemahaman mengenai metode/konsep kerja yang diterapkan perusahaan serta kurangnya rasa disiplin diri untuk melakukan 4 hal sebelumnya (seiri, seiton, seiso dan seiketsu) menjadi salah satu faktor penghambat dalam fase ini. Oleh karena itu, pentingnya penjelasan mengenai konsep kerja yang diterapkan perusahaan kepada karyawan dapat menjadi acuan karyawan dalam bekerja, serta dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi. Dan pemberian motivasi kepada karyawan agar dapat disiplin untuk melakukan kegiatan seiri, seiton, seiso dan seiketsu dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

6. Dalam peningkatan kualitas kerja karyawan, karyawan masih kurang dalam mengatur waktu pekerjannya, sehingga pekerjaan yang dilakukan terkadang melebihi dari batas waktu yang telah ditentukan. Untuk itu, perlu diperhatikan lagi shedule kerja karyawan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dan selain itu, perusahaan juga harus lebih tanggap terhadap fasilitas atau komponen yang diperlukan karyawan untuk menyelesaikan pekerjannya tepat waktu.

7. Mempertahankan dan meningkatkan metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) yang sudah diterapkan dan melakukan kegiatan yang belum dilaksanakan/diterapkan, sehingga terciptanya kualitas kerja karyawan yang baik dan maksimal demi tercapaiannya tujuan perusahaan.

8. Kepada peneliti selanjutnya supaya mencari lagi variabel independen yang akan diteliti, karena variabel-variabel selain metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M. dkk. 2011. Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Adzim, H.I. 2013. Langkah-Langkah Penerapan 5R (5S) Di Tempat Kerja.

http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/langkah-langkah-penerapan-budaya-5r.html. [13 Oktober 2014].

Agustin, N. dan Purnomo, H. 2013. Implementasi 5S Pada CV. Valasindo Menggunakan Pendekatan Ergonomi Partisipatori. Jurnal Ienaco, 1 – 7.

Ana, Y. 2014. Budaya Kerja 5R/5S. http://yuliahk.blogspot.com/2014/03/jurnal refleksi-minggu-ke-5.html. [18 Oktober 2014].

Bahrfly’s. 2008. 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke).

http://callbowo.wordpress.com/2008/11/05/5s-seiri-seiton-seiso-seiketsu-shitsuke/. [13 Oktober 2014].

Chemieingenieur. 2010. Prinsip 5S dalam Servis di Jepang dan Pengertian Servis Itu Sendiri. http://chemieingenieur.wordpress.com/2010/01/05/prinsip-5s-dalam-servis-di-jepang-dan-pengertian-servis-itu-sendiri/. [13 Oktober 2014].

Copett. 2014. Pengertian Dan Penerapan 5R/5S Di Lingkungan Perusahaan. http://copett.com/pengertian-dan-penerapan-5r-dan-5s/. [13 Oktober 2014]. Deil, S.A.F. 2014. 5 Kualitas Kerja yang Harus Dimiliki Pegawai Masa Kini.

https://bisnis.liputan6.com/read/2019239/5-kualitas-kerja-yang-harus-dimiliki-pegawai-masa-kini. [29 Januari 2015].

Dhiana, P. Penerapan Kaizen dalam Perusahaan. 1 - 14.

Fatkhur, M. 2012. Pengaruh Kelayakan Bengkel dan Prestasi Mata Pelajaran Instalasi terhadap Kesiapan Kerja sebagai Instalatir Listrik Siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta, UNY: skripsi tidak dipublikasikan.

Ginting, P. dkk. 2013. Analisis Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Bagian Produksi Dengan 5S Dalam Konsep Kaizen Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di PT. XYZ. e-Jurnal Teknik Industri, 29 –34. Handayani, H. 2009. Mengenal Lebih Dalam Konsep 5S (Seiri, Seiton, Seiso,

Seiketsu, dan Shitsuke). http://henyhandayani1983.blogspot.com/. [18Oktober 2014].

Indo SDM. Pengaruh 5S di Tempat Kerja – Seiri – Seiton – Seiso – Seiketsu Shitsuke. [13 Oktober 2014].

Kusnadi, E. 2011. 5S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. http://eriskusnadi.wordpress.com/2011/08/06/5s-seiri-seiton-seiso-seiketsu-shitsuke/. [13 Oktober 2014].

(20)

Limyda T.O.F. Rinta. Pengaruh Implementasi Program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) Budaya Jepang terhadap Efektifitas Organisasi, UI: tesis tidak di publikasikan.

Morissan. 2014. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana.

Muharromah, I.A. dan Siswanto. 2013. Implementasi Budaya 5R Sebagai Budaya Kerja Di PKTN. Jurnal Teknoekonomi, 481 - 490.

Nazir, M. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Prianto, E. dkk. 2012. Analisis Penerapan Metode Ringkas, Rapi, Resik, Rawat Dan Rajin (5R). Jurnal Penelitian, 23 - 35.

Priyatno, D. 2014. SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Purwanggono, B. dkk. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Karyawan Dalam Menerapkan Budaya Kerja 5S. Jurnal Prosiding SNATIF, 57 – 68.

Safetyself. 2011. Penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin).

http://safetyself.blogspot.com/2011/07/penerapan-5r-ringkas-rapi-resik-rawat.html. [16 Oktober 2014].

Safety4abipraya. 2008. Konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin). http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/05/25/konsep-5r-ringkas-rapi-resik-rawat-dan-rajin/. [18 Oktober 2014].

Sandika, O.D. dkk. Implementasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Dan Rajin). Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. 1 – 10.

Skripsi Manajemen. 2014. Skripsi Manajemen : Pengaruh Pengembangan Karyawan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada Kantor LPP RRI. http://skripsiskripsis1.blogspot.com/2014/03/skripsi-manajemen-pengaruh-pengembangan_266.html. [29 Januari 2015].

Uncategorized. 2009. Konsep / Definisi Kualitas Kerja.

https://ribuanpengunjung.wordpress.com/2009/12/28/konsep-definisi-kualitas-kerja/. [25 Januari 2015].

Wahyono, B. 2014. Uji Prasyarat Analisis Jalur (Path Analysis). http://dataolah.blogspot.com/2014/04/uji-prasyarat-analisis-jalur-path.html. [06 Februari 2015].

Gambar

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa pengaruh variabel seiri (X 1 ) terhadap kualitas kerja  karyawan  (Y)  secara  langsung  adalah  sebesar  0,002025  atau  0,2025%

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa kasus yang sangat tendensius adalah konflik antar umat beragama di Moro Filipina (Islam dengan Kristen), pembantaian muslim Rohingnya oleh umat Budha di

tegangan output yang sesuai dengan input maka modul fuzzy dianggap telah. bekerja dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. Wondering why Hassan is taking so long, Amir searches for Hassan and.. hides when he hears

Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala

Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya ini telah menerapkan budaya organisasi pada umunya. Hal ini terbukti dengan adanya budaya pola komunikasi, budaya organisasi,

Buku pedoman teknis penulisan tugas akhir mahasiswa program Diploma 3 tahun 2012 ini adalah perbaikan dari buku pedoman tahun 2011, disusun dengan tujuan untuk

Berdasarkan hasil penggalian data, diketahui bahwa terdapat enam role dan dua tipe aktor. Aktor tersebut adalah Pejabat Struktural dan Pejabat Non Struktural. Pejabat Struktural

Tujuan disusunnya analisis peta mutu pendidikan (capaian Standar Nasional Pendidikan) Provinsi Bali adalah untuk mengetahui gambaran ketercapaian mutu pendidikan Provinsi Bali