• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Perinatologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Perinatologi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RSUD KOTA

PADANG SIDIMPUAN MENIMBANG BERAT BADAN BAYI

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen 445.02.3.2/102/I/2012 No. Revisi B Halaman 1 Tanggal Terbit 28 JANUARI 2012 Di tetapkan oleh DIREKTUR RSUD KOTA

PADANGSIDIMPUAN

Dr. H. AMINUDDIN NIP. 19600103 198712 1 001

PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui berat badan bayi dengan menggunakan timbangan bayi

TUJUAN 1. Mengetahui berat badan dan perkembagan berat badan bayi 2. Membantu menentukan program pengobatan, diet dan lain-lain KEBIJAKAN 1. Tersedianya formulir catatan keperawatan.

2. Setiap tindakan keperawatan dicatat diformulir catatan keperawatan.

3. Adanya instruksi dokter tertulis atau lisan.

PROSEDUR a. Kriteria Persiapan

1) Persiapan alat - timbangan bayi - buku catatan

- kain pengalas timbangan 2) Persiapan bayi

Bayi diselimuti dengan kain khusus/dibedong b. Kriteria Pelaksanaan

1) cuci tangan

2) timbangan diberi kain pengalas dan siap dipakai

3) timbangan distel dengan angka penunjuk pada angka nol

4) selimut dan pakaian bayi dibuka, dibaringkan di atas timbangan 5) hasil berat badan dicatat pada buku

6) bayi dirapikan dan dibaringkan kembali di tempat tidur 7) alat-alat dibereskan

8) mencuci tangan

UNIT TERKAIT Perinatologi

Poliklinik Anak

Ruang Bayi (Kebidanan)

1 RSUD KOTA

(2)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen 445.02.3.2/103/I/2012 No. Revisi B Halaman 1/2 Tanggal Terbit 28 JANUARI 2012 Di tetapkan oleh DIREKTUR RSUD KOTA

PADANGSIDIMPUAN

Dr. H. AMINUDDIN NIP. 19600103 198712 1 001 PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan bayi.

TUJUAN Untuk menjaga kebersihan bayi.

KEBIJAKAN 1. Tersedianya formulir catatan keperawatan.

2. Setiap tindakan keperawatan dicatat diformulir catatan keperawatan. 3. Adanya instruksi dokter tertulis atau lisan.

PROSEDUR a. Kriteria Persiapan

1) Meja mandi khusus 2) Handuk

3) Popok atau handuk bersih untuk alas mandi 4) Waslap

5) Sabun mandi dalam tempat

6) Kapas lembab (yang telah diseduh dengan air mendidih dalam tempatnya)

7) Kapas kering dalam tempatnya 8) Kapas alkohol dalam tempatnya 9) Minyak bayi (baby oil)

10) Tempat sampah bertutup tempat pakaian kotor 11) Tempat sampah bertutup

12) Dua buah waskim berisi air hangat 13) Bedak (talk)

b. Kriteria pelaksanaan

1) Perawat memakai masker dan pakaian khusus dan mencuci tangan 2) Pintu dan jendela ditutup

3) Pakaian bayi dibuka

4) Bayi diangkat kemeja mandi dan diletakkan pada posisi yang aman

5) Mata bayi dibersihkan memakai kapas lembab dengan cara menghapus mulai dari bagian dalam dan selanjutnya mengarah keluar, setiap kali usapkan kapas harus diganti. Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi antara mata satu dengan yang lain

2

RSUD KOTA PADANG SIDIMPUAN

(3)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen 445.02.3.2/103/I/2012 No. Revisi B Halaman 2/2

6) Telinga dibersihkan dengan kapas pembersih setiap kali usapan kapas harus diganti

7) Telinga dibersihkan dengan kapas pembersih setiap kali usapan kapas harus diganti

8) Kemudian kepala bayi diletakkan diatas tangan kiri perawat secara hati-hati, sabuni dan bersihkan memakai waslap. Pada saat menyabun, kepala bayi dijaga agar sabun tidak mengenai mata karena dapat menimbulkan pedih dan iritasi.

Setelah sabun bersih, kepala dikeringkan dengan handuk

9) Pakaian bayi dibuka, lalu tanga, badan dan kaki disabun dan dibersihkan dengan waslap

10) Punggung disabun dengan nenelungkup/memiringkan bayi. Selama menyabun pungggung dada dan leher bayi harus selalu berada di

11) atas lengan kiri perawat. Perawat memegang bayi secara erat. 12) Punggung diseka dengan waslap basah, sabun harus betul-betul

bersih dari semua bagian tubuh terutama pada daerah lipatan, karena soda sabun dapat menimbulkan rasa gatal dan iritasi.

13) Bokong dan daerah perineum dibersihkan paling akhir. Genitalia dibersihkan dari bagian depan menuju belakang untuk mencegah kontaminasi kotoran dari anus dan harus betul-betul diperhatikan mengingat daerah ini sering basah dan kotor

14) Tali pusat dan daerah sekelilingnya dirawat.

15) Kulit yang terlalu kering diolesi minyak bayi setelah itu pakaian bayi dipasang

16) Bayi dibaringkan dengan posisi sesuai dengan kebutuhan. 17) Alat-alat dibereskan, dikembalikan ketempat semula 18) Mencuci tangan

19) Mencatat hasil observasi UNIT TERKAIT PerinatologiRuang Bayi (Kebidanan)

3

RSUD KOTA

PADANG SIDIMPUAN MENGGANTI PAKAIAN BAYI

(4)

PROSEDUR OPERASIONAL 445.02.3.2/104/I/2012 B 1 Tanggal Terbit 28 JANUARI 2012 Di tetapkan oleh DIREKTUR RSUD KOTA

PADANGSIDIMPUAN

Dr. H. AMINUDDIN NIP. 19600103 198712 1 001

PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengganti pakaian bayi yang basah atau kotor.

TUJUAN Untuk menjaga kebersihan bayi dan agar tidak terjadi infeksi.

KEBIJAKAN 1. Tersedianya formulir catatan keperawatan.

2. Setiap tindakan keperawatan dicatat diformulir catatan keperawatan.

3. Adanya instruksi dokter tertulis atau lisan.

PROSEDUR a. Kriteria persiapan

1) Perlengkapan pakaian bayi (popok, gurita dan baju) 2) Kain pengalas bayi

3) Kapas pembersih untuk cebok dan tempat kapas kotor 4) Minyak (baby oil), waslap, air hangat dalam tempatnya 5) Ember bertutup untuk pakaian kotor

b. Kriteria pelaksanaan

1) Cuci tangan

2) Perawat memakai pakaian khusus 3) Popok basah/kotor, dibuka/ditinggalkan

4) Bokong bayi dibersihkan dengan kapas bersih, kemudian dilap dengan waslap hangat, dikeringkan dan diolesi dengan baby oil

5) Pasang popok bersih dan bila perlu baju bayi diganti 6) Bayi dirapikan, dibaringkan kembali dalam posisi sesuai

kebutuhan

7) Alat-alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula

8) Cuci tangan

UNIT TERKAIT Perinatologi

Ruang Bayi (Kebidanan)

4

RSUD KOTA

(5)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen 445.02.3.2/105/I/2012 No. Revisi B Halaman 1/3 Tanggal Terbit 28 JANUARI 2012 Di tetapkan oleh DIREKTUR RSUD KOTA

PADANGSIDIMPUAN

Dr. H. AMINUDDIN NIP. 19600103 198712 1 001

PENGERTIAN Suatu tindakan memberi minum pada bayi untuk memenuhi nutrisi dan elektrolitnya.

TUJUAN Untuk memenuhi nutrisi dan elektrolitnya.

KEBIJAKAN 1. Tersedianya formulir catatan keperawatan.

2. Setiap tindakan keperawatan dicatat diformulir catatan keperawatan.

3. Adanya instruksi dokter tertulis atau lisan.

PROSEDUR a. Menggunakan sendok/pipet

1) Persiapan alat

a) Pipet/sendok dalam keadaan bersih

b) Susu/minuman yang diperlukan di dalam tempatnya c) Air hangat dalam tempatnya

d) Alas dada 2) Persiapan pasien

Posisi bayi, bagian kepala ditinggikan 3) Pelaksanaan

a) Cuci tangan

b) Memakai celemek dan masker c) Memasang alas dada bayi

d) Bayi dipangku perawat, kepala lebih tinggi dari badan

e) Memeriksa suhu susu, dengan meneteskan susu pada punggung tanga

f) Minumkan susu sesendok demi sesendok secara perlahan-lahan g) Selesai pemberian susu, bayi diberi air matang secukupnya untuk

membilas sisa susu dalam mulut h) Mulut bayi dilap dengan alas dada

i) Bayi ditengkurapkan dibahu perawat sambil ditepuk-tepuk disekitar punggungnya sampai bersendawa

j) Bayi dirapikan

k) Bayi dibaringkan dengan posisi kepala dimiringkan

5

RSUD KOTA

PADANG SIDIMPUAN MEMBERI MINUM BAYI

(6)

PROSEDUR

OPERASIONAL 445.02.3.2/105/I/2012 B

2/3

PROSEDUR l) Cuci tangan

m) Perawat mencatat respon dan jumlah susu yang diminum pada bayi n) Alat-alat dirapikan

b. Menggunakan botol susu

1) Persiapan alat

a) Botol dan dot yang bertutup steril yang telah di isi susu b) Air matang dalam tempatnya

c) Sendok teh d) Alas dada 2) Persiapan pasien

Posisi bayi, bagian kepala agak ditinggikan 3) Pelaksanaan

a) Cuci tangan

b) Memakai celemek dan masker c) Memakai alas dada

d) Bayi dipangku perawat, kepala lebih tinggi dari badan

e) Memeriksa suhu susu dengan cara meneteskan susu pada punggung tangan

f) Selesai memberikan susu, bayi diberi air matang secukupnya untuk membilas sisa susu dan mulut

g) Mulut bayi dilap dengan alas dada

h) Bayi ditengkurapkan dibahu perawat sambil ditepuk-tepuk disekitar punggungnya sampai bersendawa

i) Bayi dirapikan

j) Bayi dibaringkan dengan posisi kepala dimiringkan k) Cuci tangan

l) Perawat mencatat respon dan jumlah susu yang diminum c. Menyusui bayi langsung pada bayinya 1) Persiapan

a) Kapas bulat yang direndam didalam air matang b) Bengkok untuk kapas kotor

2) Persiapan pasien a) Bayi dirapikan

6

RSUD KOTA

PADANG SIDIMPUAN MEMBERI MINUM BAYI

STANDAR PROSEDUR No. Dokumen 445.02.3.2/105/I/2012 No. Revisi B Halaman 3/3

(7)

OPERASIONAL

PROSEDUR b) Bayi dicocokkan identitasnya c) Ibu diberi tahu

d) Ibu disiapkan dalam keadaan bersih dan rapi 3) Persiapan lingkungan

a) Jendela pintu ditutup

b) Penyekat atau sampiran dipasang 4) Pelaksanaan

a) Cuci tangan

b) Bayi diganti pakaiannya bila kotor/basah c) Berat badannya ditimbang, dicatat hasilnya d) Bayi dibawa dan diberikan kepada ibu

e) Ibu disiapkan dalam posisi duduk yang nyaman

f) Air susu ibu diperiksa apakah memancar dengan baik atau tidak g) Putting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan kapas yang sudah

direndam dengan air matang

h) Bayi disusukan dengan cara bergantian payudara kiri dan kanan masing-masing selama 10 menit

i) Selesai menyusui mulut bayi dibersihkan dengan kapas pembersih j) Puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan kapas pembersih k) Bayi diangkat, ditengkurapkan diatas bahu perawat atau ibunya

sambil ditepuk-tepuk punggungnya agar sendawa l) Bayi dan ibu dirapikan

m) Bayi dikembalikan ke kamar bayi

n) Bayi ditimbang, hasilnya dicatat dan dibandingkan dengan hasil penimbangan yang pertama

o) Bila pakaian bayi basah/kotor diganti

p) Bayi dibaringkan dengan kepala dimiringkan UNIT TERKAIT Perinatologi

Ruang Bayi (Kebidanan)

7

RSUD KOTA

PADANG SIDIMPUAN MENGUKUR SUHU PER RECTAL

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen 445.02.3.2/106/I/2012 No. Revisi B Halaman 1/2

Tanggal Terbit Di tetapkan oleh

(8)

28 JANUARI 2012

PADANGSIDIMPUAN

Dr. H. AMINUDDIN NIP. 19600103 198712 1 001 PENGERTIAN Melakukan pengukuran suhu tubuh pasien di rectal

TUJUAN Untuk mengetahui keadaan pasien apakah suhu tubuhnya normal ( 36, 5 – 37,5 celcius ) atau tidak.

KEBIJAKAN 1. Tersedianya formulir catatan keperawatan.

2. Setiap tindakan keperawatan dicatat diformulir catatan keperawatan.

3. Adanya instruksi dokter tertulis atau lisan.

PROSEDUR a. Kriteria persiapan

1) Termometer dalam keadaan siap pakai 2) Vaselin/minyak dalam tempatnya 3) Bengkok

4) Larutan sabun, larutan desinfektan, air bersih dalam tempatnya 5) Kain kasa/kertas/lap pengering

6) Kapas cebok dalam tempatnya 7) Memberi penjelasan kepada keluarga b. Kriteria pelaksanaan

1) Cuci tangan

2) Bayi dibaringkan dalam posisi

3) Popok bayi dibuka, lalu daerah anus dibersihkan dengan kapas cebok

4) Termometer diperiksa, apakah air raksa tepat pada angka nol, lalu ujungnya diolesi dengan pelumas. Selanjutnya termometer dimasukkan melalui anus sampai batas air raksa (sekurang-kurangnya 2 cm). Setelah 3-5 menit, termometer diangkat dan langsung dibaca dengan teliti, kemudian hasilnya dicatat dalam status bayi. Popoknya dipasang kemudian posisi bayi diatur kembali.

8

RSUD KOTA

PADANG SIDIMPUAN MENGUKUR SUHU PER RECTAL

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen 445.02.3.2/106/I/2012 No. Revisi B Halaman 2/2

PROSEDUR 5) Termometer dicelupkan ke dalam larutan sabun, dilap dengan kertas tissue, lalu dimasukkn dalam larutan desinfektan. Selanjutnya dibersihkan dengan air dan dikeringkan

(9)

6) Air raksa diturunkan kembali dan termometer diletakkan pada tempatnya, serta siap dipakai untuk bayi berikutnya

7) Cuci tangan

UNIT TERKAIT

Poli Anak

Instalasi Rawat Inap Instalasi Gawat Darurat

9

RSUD KOTA

PADANG SIDIMPUAN MEMBERI CAIRAN VENA DENGAN JARUM BERSAYAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen 445.02.3.2/107/I/2012 No. Revisi B Halaman 1/2 Tanggal Terbit 28 JANUARI 2012 Di tetapkan oleh DIREKTUR RSUD KOTA

(10)

Dr. H. AMINUDDIN NIP. 19600103 198712 1 001

PENGERTIAN Memasukkan cairan ( cairan obat atau makanan ) dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama kedalam vena dengan menggunakan perangkat infuse ( infuse set ) secara tetesan

TUJUAN Sebagai pengobatan, mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit, sebagai makanan untuk pasien yang tidak dapat / tidak boleh makan melalui mulut

KEBIJAKAN 1. Tersedianya formulir catatan keperawatan.

2. Setiap tindakan keperawatan dicatat diformulir catatan keperawatan.

3. Adanya instruksi dokter tertulis atau lisan.

PROSEDUR a. Kriteria persiapan

1) Standar Infus

2) Cairan yang akan diberikan

3) Infus set jarum bersayap/wing needle 4) Kapas 5) Alkohol 70%, betadine 6) Kasa steril 7) Gunting 8) Plester 9) Pengalas 10) Bengkok

11) Keluarga diberi penjelasan b. Kriteria pelaksanaan

1) Cuci tangan

2) Disiapkan area yang akan dipasang infus 3) Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan 4) Menusukkan infus set kedalam botol infus 5) Keluarkan udara dalam slang infus

10

RSUD KOTA

PADANG SIDIMPUAN MEMBERI CAIRAN VENA DENGAN JARUM BERSAYAP

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen 445.02.3.2/107/I/2012 No. Revisi B Halaman 2/2

PROSEDUR 6) Menentukan vena yang akan ditusuk

7) Pasang pengalas

8) Disinfeksi area yang akan ditusuk

9) Meminta bantuan satu orang perawat untuk melakukan fiksasi 10) Menusuk jarum bersayap pada vena yang telah ditentukan

11) Menutup bagian yang ditusuk dengan kasa steril yang sudah diberikan betadin

(11)

13) Memperhatikan dan mencatat respon pasien 14) Pasien dirapikan

15) Alat-alat dibereskan 16) Cuci tangan

UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat

11

RSUD KOTA PADANG SIDIMPUAN

MENYIAPKAN DAN MERAWAT BAYI DENGAN TERAPI BLUE LIGHT

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen 445.02.3.2/108/I/2012 No. Revisi B Halaman 1 Tanggal Terbit 28 JANUARI 2012 Di tetapkan oleh DIREKTUR RSUD KOTA

PADANGSIDIMPUAN

Dr. H. AMINUDDIN NIP. 19600103 198712 1 001 PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan pada bayi yang ikterus.

(12)

TUJUAN Terapi ini dilakukan untuk memecahkan bilirubin pada bayi yang ikterus.. KEBIJAKAN 1. Tersedianya formulir catatan keperawatan.

2. Setiap tindakan keperawatan dicatat diformulir catatan keperawatan. 3. Adanya instruksi dokter tertulis atau lisan.

PROSEDUR a. Kriteria persiapan

1) Lampu neon/blue light terapi 2) Tempat tidur bayi dengan peralatan 3) Kain kasa

4) Plester

5) Kain penutup tempat tidur b. Kriteria pelaksanaan 1) Cuci tangan

2) Buka dan lepas pakaian bayi 3) Tidurkan bayi di tempat tidur 4) Mata ditutup dengan kain kasa

5) Tempat tidur ditutup dengan kain selubung

6) Lampu dihidupkan dan diarahkan pada tempat tidur bayi 75-100 cm dari tempat tidur

7) Observasi respon bayi 8) Cuci tangan

9) Catat jam/tanggal tindakan dan hasil pengamatan 10) Cuci tangan

UNIT TERKAIT Ruang Perinatologi

Referensi

Dokumen terkait

Factors affecting pregnant women’s participation in HIV screening test in public health care centers of Yogyakarta.. Dwi Mutia Wenny , Yanri Wijayanti , Mohammad Hakimi 1 2

Adapun kenaikan yield tersebut dipicu oleh perkiraan lonjakan inflasi yang nantinya akan membuat Bank Sentral AS, The Fed tidak lagi menerapkan kebijakan yang cenderung

Akhir kata kami harapkan Partisipasi dari Perusahaan Farmasi untuk dapat mendukung acara ini dan kehadiran Sejawat khususnya Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Adapun keterbatasan selama melakukan penelitian ini adalah program pengaturan diet pada responden kelompok kontrol yang belum dilakukan dengan ketat sehingga

Tail Link adalah transmisi antara SDCC (Shortest Distance Charge Center) dan NTP (Node Termination Point), dimana besarnya biaya pembangunan Tail Link tergantung pada panjang

Bila dilihat dari beberapa bentuk kelompok sosial, PMIPTI dapat di kategorikan dalam beberapa bentuk kelompok sosial tersebut. Antara lain, kelompok primer yakni

Iman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang kelima, tidak ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim sudah seharusnya kita

eksistensi diri sebagai seorang khalifah dimuka bumi ini. Setiap Muslim diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan ṣalat pada waktu-waktu yang telah disyariatkan. Bila