• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab I Pendahuluan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Dasar PemikiranDasar Pemikiran

Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan salah satu program Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan salah satu program di Universitas Haluoleo yang dimulai pada tahun 2001. Kuliah Kerja Profesi di Universitas Haluoleo yang dimulai pada tahun 2001. Kuliah Kerja Profesi ini merupakan revisi dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mana ini merupakan revisi dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mana  pelaksanaannya

 pelaksanaannya sudah sudah dianggap dianggap kurang kurang efektif efektif lagi lagi di di masa masa sekarang sekarang ini.ini. Untuk itulah pihak Universitas Haluoleo mencoba format yang disebut Kuliah Untuk itulah pihak Universitas Haluoleo mencoba format yang disebut Kuliah Kerja Profesi (KKP) karena dianggap lebih praktis dan bermuatan akademik  Kerja Profesi (KKP) karena dianggap lebih praktis dan bermuatan akademik  yang mana spesifikasi atau penajaman ilmu melalui Kuliah Kerja

yang mana spesifikasi atau penajaman ilmu melalui Kuliah Kerja Profesi.Profesi. Kuliah Kerja Profesi merupakan salah satu program pengabdian Kuliah Kerja Profesi merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari Tridharma Perguruan kepada masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari Tridharma Perguruan Tinggi Universitas Haluoleo. Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi ini Tinggi Universitas Haluoleo. Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi ini meliputi pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa meliputi pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat bagi mahasiswa untuk mengidentifikasi serta menangani berbagai masalah dengan untuk mengidentifikasi serta menangani berbagai masalah dengan menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam menjawab tantangan profesinya. Selain KKP merupakan bentuk KKN menjawab tantangan profesinya. Selain KKP merupakan bentuk KKN alternative, dimana mahasiswa diharapkan dapat berperan dalam alternative, dimana mahasiswa diharapkan dapat berperan dalam  pemberdayaan

 pemberdayaan masyarakat masyarakat dan dan pengembangan pengembangan diri diri secara secara optimal optimal sesuaisesuai dengan bidang keahliannya. Dalam kuliah kerja profesi ini, mahasiswa dengan bidang keahliannya. Dalam kuliah kerja profesi ini, mahasiswa dituntut untuk mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah dituntut untuk mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah

(2)

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) tidak sama dengan Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) tidak sama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Jika penekanannya lebih mengarah kepada Kuliah Kerja Nyata (KKN). Jika penekanannya lebih mengarah kepada masyarakat langsung, dalam hal ini lebih besar difokuskan pada masyarakat langsung, dalam hal ini lebih besar difokuskan pada daerah-daerah pedesaan, sebaliknya Kuliah Kerja Profesi (KKP) penekanannya daerah pedesaan, sebaliknya Kuliah Kerja Profesi (KKP) penekanannya difokuskan pada instansi pemerintah maupun swasta.

difokuskan pada instansi pemerintah maupun swasta.

1.2

1.2 Tema KegiatanTema Kegiatan

Adapun tema Kuliah Kerja Profesi Universitas Haluoleo Angkatan Adapun tema Kuliah Kerja Profesi Universitas Haluoleo Angkatan XXI tahun 2013 yaitu :

XXI tahun 2013 yaitu : “Melalui Kuliah Kerja Profesi (KKP) Kita“Melalui Kuliah Kerja Profesi (KKP) Kita Tingkatkan Pengabdian Mahasiswa dalam Pemberdayaan Masyarakat Tingkatkan Pengabdian Mahasiswa dalam Pemberdayaan Masyarakat dan

dan Pembangunan Bangsa”.Pembangunan Bangsa”.

1.3

1.3 Bentuk dan Program KegiatanBentuk dan Program Kegiatan

Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang dilakukan oleh mahasiswa Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang dilakukan oleh mahasiswa KKP di Kecamatan Abeli Kota Kendari berupa kegiatan kemasyarakatan KKP di Kecamatan Abeli Kota Kendari berupa kegiatan kemasyarakatan yang bersifat fisik maupun non fisik. Kegiatan kemasyarakatan yang bersifat yang bersifat fisik maupun non fisik. Kegiatan kemasyarakatan yang bersifat fisik seperti pengecatan di sekitar halaman kantor dan peremajaan halaman fisik seperti pengecatan di sekitar halaman kantor dan peremajaan halaman kantor kecamatan, sedangkan kegiatan yang bersifat non fisik seperti kantor kecamatan, sedangkan kegiatan yang bersifat non fisik seperti sosialisasi bahaya narkoba di sekolah-sekolah yang ada di kecamatan abeli sosialisasi bahaya narkoba di sekolah-sekolah yang ada di kecamatan abeli dan mengadakan kegiatan untuk kerja bakti di kelurahan, serta mengikuti dan mengadakan kegiatan untuk kerja bakti di kelurahan, serta mengikuti kegiatan Musrenbang

kegiatan Musrenbang Kecamatan Kecamatan sehingga terjalinlah hubsehingga terjalinlah hubungan baik ungan baik dengandengan masyarakat.

(3)

1.4 Tujuan dan Target Kegiatan

Adapun tujuan dan target kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah sebagai berikut :

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan  pengetahuannya kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmunya.

2. Meningkatkan dan memantapkan nuansa dan wawasan berpikir serta melatih mahasiswa untuk memecahkan persoalan-persoalan pembangunan yang nyata sesuai dengan bidangnya.

3. Meningkatkan koordinasi dan kemitraan antara perguruan tinggi,  pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan pembangunan. 4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan dosen untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan teknologi dan seni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.5 Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran yang akan dicapai dari pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan memecahkan masalah dalam menghadapi tantangan masa depan yang berkaitan dengan disiplin ilmu dan profesi setiap mahasiswa.

(4)

 b. Terciptanya hubungan yang harmonis antara Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan masyarakat dengan Perguruan Tinggi dalam mengatasi berbagai masalah pembangunan.

c. Membentuk sikap mahasiswa yang mandiri dan dapat beradaptasi dengan kehidupan nyata di dalam masyarakat/instansi.

d. Bertambahnya ilmu pengetahuan yang terkait dengan disiplin ilmu/profesi keilmuan setiap mahasiswa.

1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Adapun tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) bertempat di Kecamatan Abeli Kota Kendari. Kegiatan ini  berlangsung selama 45 hari kerja dimulai pada tanggal 28 Januari – 23 Maret

(5)

BAB II

GAMBARAN LOKASI KKP

2.1. Sejarah Singkat Lokasi KKP

2.1.1. Sejarah Terbentuknya Kecamatan Abeli

Kecamatan Abeli merupakan salah satu kecamatan di Kota Kendari yang merupakan berasal dari pemekaran dari Kecamatan Poasia. Pada tahun 2004 dengan jumlah penduduk 22.747 jiwa dan luas wilayah 50,49 KM2, Kecamatan Abeli resmi memekarkan dirinya menjadi sebuah kecamatan baru, karena melihat  berbagai potensi-potensi pendukung untuk dapat menjadi prasyarat berdirinya suatu kecamatan baru, baik dari segi potensi perekonomian, pertanian, kelautan, dll. Hingga saat ini, Kecamatan Abeli memiliki 13 Kelurahan yang pada awalnya merupakan kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Poasia, di mana masing-masing kelurahan itu antara lain :

1. Kelurahan Puday 8. Kelurahan Talia 2. Kelurahan Lapulu 9. Kelurahan Petoaha 3. Kelurahan Abeli 10. Kelurahan Nambo 4. Kelurahan Benuanirae 11. Kelurahan Bungkutoko 5. Kelurahan Tobimeita 12. Kelurahan Sambuli 6. Kelurahan Anggalomelai 13. Kelurahan Todonggeu 7. Kelurahan Poasia

(6)

2.1.2. Sejarah Pemerintahan Kecamatan Abeli

Setelah definitif menjadi Kecamatan Abeli, sistem pemerintahan mulai tertata dengan baik dengan merujuk peraturan dan perundang-undangan yang ada, adapun pemerintahan Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat. Adapun regenerasi Camat yang menjabat di Kecamatan Abeli dan periode kepemimpinannya dimuat dalam tabel berikut :

Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Kecamatan Abeli

No Tahun Nama Jabatan

1. 2004 – 2005 Drs. Rusdin Heru Camat

2. 2005 – 2006 Drs. Boy Asis Camat

3. 2006 – 2007 Drs. Zulkarnia Camat

4. 2007 – 2008 Drs. La Ombe Camat

5. 2008 – 2009 B. Rusman, S.Sos PLT

6. 2009 – 2012 Drs. Fadlil Suparman Camat 7. 2012 - Sekarang Syahyuddin, S.Sos Camat

2.1.3. Sejarah Pembangunan Infrastruktur Kecamatan

Pembangunan infrastruktur Kecamatan merupakan hal yang sangat  penting, hal ini memudahkan mobilitas dan pelayanan kepada masyarakat desa khususnya dan publik pada umumnya setiap kegiatan dan pembangunan infrastruktur desa dilakukan melalui musyawarah dan perencanaan yang matang dan terdokumentasi dengan baik, sehingga setiap kegiatan dapat dievaluasi dan diawasi kemajuan dan hambatan yang dihadapi.

(7)

Tabel 2. Jenis Kegiatan Infrastruktur Kecamatan Abeli

No Infrastruktur Tahun Sumber Dana

1. Jalan Utama Kecamatan a. Perkerasan Tahap I  b. Perkerasan Tahap II

2010 APBD Kota

2. Pengaspalan jalan 2011 APBN Provinsi

3. Pelabuhan kontainer 2011 APBN Provinsi 4. Jembatan

a. Jembatan permanen (1 buah) 2010 APBD Kota

5. Perkantoran

a. Kantor Camat  b. Gedung Aula

c. Kantor Urusan Agama (KUA)

2005 APBD Kota

6. Semua Ibadah

Mesjid Kelurahan 1 Unit Swadaya

7. Sarana Pendidikan a. Gedung SMA  b. Gedung SMP c. Gedung SD d. Gedung TK  APBD Provinsi

8. Sarana Air Bersih

Sumur Gali 10 Unit 2010 PNPM-MP

9. Sarana Kesehatan a. Puskesmas Abeli  b. Puskesmas Nambo c. Pustu 2009-2010 APBD Kota 10. Sanitasi

(8)

2.2. Letak Geografis

Kecamatan Abeli adalah merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Desa ini beranjak ± 8 KM dari Kota Kendari. Luas wilayah Kecamatan Abeli adalah 50,49 KM2 yang dibagi menjadi tiga belas kelurahan yang masing-masing dikepalai oleh seorang lurah.

Secara Geografis Kecamatan Abeli berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

 b. Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan c. Sebelah Barat berbatasan dengan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Poasia

Adapun letak geografis Kecamatan Abeli dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3. Kondisi Geografis

No Uraian Keterangan

1. Luas Wilayah : 50,49 KM

2. Jumlah Kelurahan : 13 (tiga belas) 1. Kelurahan Puday 2. Kelurahan Lapulu 3. Kelurahan Abeli 4. Kelurahan Benuanirae 5. Kelurahan Tobimeita 6. Kelurahan Anggalomelai 7. Kelurahan Poasia 8. Kelurahan Talia 9. Kelurahan Petoaha

(9)

10. Kelurahan Nambo 11. Kelurahan Bungkutoko 12. Kelurahan Sambuli 13. Kelurahan Tondonggeu 3. Batas Wilayah :

a. Utara : Teluk Kendari  b. Selatan : Kecamatan Konda

c. Barat : Moramo Utara d. Timur : Kecamatan Poasia 4. Topografi

a. Luas kemiringan lahan (Rata-rata)

 b. Ketinggian di atas permukaan laut (Rata-rata) ± 25 m 5. Hidrologi. 6. Klimatologi : a. Suhu 27 – 32 C  b. Curah Hujan c. Kelembaban Udara d. Kecepatan Angin 7. Luas Lahan pertanian

a. Sawah teririgasi :  b. Sawah tadah hujan :

8. Luas Lahan Pemukiman : ± 120 Ha 9. Kawasan Rawan Bencana :

(10)

Perekonomian Kecamatan

Tabel 4. Sumber Penerimaan Kecamatan

No Sumber Pendapatan Tahun

2008 2009 2010

1. Pajak 

2. Pendapatan tanah khas 3. DPDK/ADD

4. PAD (Pajak Asli Daerah)

Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. DPD/K adalah dana pembangunan Desa yang bersumber dari pemerintah,  besaran dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB. 2. ADD atau Alokasi Dana Desa adalah dana APBD Kabupaten besaran dana

tiap bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.

2.3. Struktur Penduduk 

2.3.1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin

Secara keseluruhan pendudukan Kecamatan Abeli dapat diartikan sebagai tenaga potensi untuk dikembangkan terutama yang produktif  dalam pembangunan. Secara rinci keadaan penduduk Kecamatan Abeli menurut usia dan jenis kelamin sesuai data yang saya dilapangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5. Komposisi Penduduk Kecamatan Abeli Menurut Usia dan Jenis Kelamin

No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

(11)

2. LAPULU 1.958 1.909 3.867 3. ABELI 1.099 862 1.961 4. BENUANIRAE 822 830 1.652 5. TOBIMEITA 1.106 1.063 2.169 6. ANGGALOMELAI 830 835 1.665 7. POASIA 824 749 1.573 8. TALIA 778 751 1.529 9. PETOAHA 818 785 1.603 10. NAMBO 702 663 1.365 11. BUNGKUTOKO 806 790 1.596 12. SAMBULI 777 879 1.656 13. TONDONGGEU 457 398 855 Jumlah 11.573 11.174 22.747

Sumber : Kecamatan Profil Kecamatan Abeli, 2011

Tabel 8. Komposisi Penduduk Kecamatan Abeli Menurut Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian

1. Buruh Tani 2. Petani 3. Peternak  4. Pedagang 5. Tukang Kayu 6. Tukang Batu 7. Penjahit 8. PNS 9. Pensiunan 10. TNI/Polri 11. Perangkat Desa 12. Pengrajin

(12)

15. Lain-lain 2.4. Sarana dan Prasarana Desa

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Abeli dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 9. Tabel Sarana dan Prasarana Kecamatan

No Jenis Sarana dan Prasarana Keterangan

1. Kantor Camat Ada

2. Kantor Kelurahan Ada

3. Gedung Aula Ada

4. Gedung SMA/Sederajat Ada

5. Gedung SMP/Sederajat Ada

6. Gedung SD Ada

7. Gedung TK Ada

8. Mushola Ada

9. Pasar Tradisional Ada

10. Puskesmas Ada

11. Puskesmas Pembantu (Pustu) Ada

12. Kantor Urusan Agama (KUA) Ada

13. Jembatan Ada

14. Pelabuhan Perikanan Ada

15. Pelabuhan Ada

16. Dan Lain-Lain

Sumber : Data Profil Kecamatan Abeli, 2011

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pasar desa sangat kurang, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat biasanya mereka datang ke pasar tradisional yang ada di Kelurahan Lapulu.

(13)

2. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Kecamatan sudah cukup lengkap mengingat jumlah penduduk hanya 22.747 jiwa.

3. Pemerintahan umum

Tabel 10. Pemerintahan Umum Kecamatan

No Uraian Keberadaan Keterangan

Ada Tidak ada 1. Pelayanan Kependudukan Ada

2. Pemakaman Ada

3. Perijinan Ada

4. Pasar Tradisional Ada 5. Ketentraman dan Tibum Ada Sumber : Buku RPJM Kecamatan, 2011

Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pelayanan Kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja kadang kala ada juga penduduk yang datang pada sore hari atau malam hari, hal tersebut hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk adalah  petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja seharian. Pemahaman

mengenai jam kerja kantor masih kurang.

2. Ada 3 (tiga) lokasi pemakaman di Kecamatan Abeli tidak ada tim khusus yang menangani hal ini. Prosesi pemakaman dipimpin oleh ulama setempat dan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga. 3. Perijinan diantaranya adalah izin keramaian dan izin tinggal.

4. Izin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang biasa mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat, ketoprak dan

(14)

5. Izin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertemu lebih dari 24  jam atau menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga

setempat.

6. Pasar desa tidak ada, warga biasa datang ke pasar tradisional yang ada di Kelurahan Lapulu.

7. Untuk pengamanan skala sedang dan besar ditangani oleh POLSEK dan KORAMIL.

(15)

BAB III

IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKP

3.1. Potensi Masyarakat

Potensi yang dimiliki di Kecamatan Abeli berupa potensi sumber daya alam dari sumber daya manusia. Potensi sumber daya alam di kecamatan Abeli sangat baik mengingat dengan melihat letak wilayah yang cukup luas serta struktur tanah yang subur sangat memungkinkan untuk membuka lahan  pertanian dan di perkebunan namun selain dari bidang pertanian dan  perkebunan Kecamatan Abeli juga memungkinkan untuk mengembangkan di  bidang pertanian dan perkebunan. Kecamatan Abeli juga memungkinkan

untuk pengembangan di bidang peternakan dan bidang perikanan.

Pada masyarakat Kecamatan Abeli, potensi-potensi pendukung kemajuan Kecamatan Abeli banyak dimiliki oleh masing-masing kelurahan yang memiliki ciri khas tersendiri. Berbagai potensi-potensi tersebut  beranekaragam, sesuai dengan letak geografis suatu daerah. Untuk di Kecamatan Abeli, potensi yang dimiliki berupa pengembangan perikanan dan rumput laut yang tersebar di wilayah pesisir laut Kecamatan Abeli, seperti Kelurahan Pudai, Lapulu, Talia, Poasia, Bungkutoko, Sambuli, Nambo dan Tondonggedu yang memiliki potensi kelautan yang sangat besar yang dikarenakan sebagian besar pendukungnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang. Hal ini juga merupakan faktor pemicu perkembangan

(16)

 perekonomian dan perdagangan untuk masyarakat yang berada di wilayah tersebut.

Untuk wilayah lainnya seperti Kelurahan Benua Nirae, Tobimeita dan Anggalomelai potensi sumberdaya alam yang dimiliki berupa potensi  pertanian, hal ini dikarenakan wilayah-wilayah tersebut berada pada daerah  pegunungan, sehingga potensi pengembangan perekonomiannya berada pada

sektor pertanian dan perkebunan. Adapun komoditi hasil dari daerah tersebut  berupa jagung, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, kelapa, dll.

Adapun untuk wilayah Kelurahan Abeli dan Petoaha, sebagian besar   penduduknya bekerja sebagai pegawai negeri. Dan dari keseluruhan wilayah

Kecamatan Abeli, pusat perekonomian berada pada wilayah Kelurahan Lapulu, yang tepatnya berada di Pasar Lapulu yang merupakan pusat  perdagangan di Kecamatan Abeli.

Potensi sumber daya manusia yang dimiliki masyarakat Kecamatan Abeli sudah cukup meningkat hal ini dapat dilihat dari berbagai segi misalnya tingkat pendidikan dan tingkat kesejahteraan sosial.

3.2. Permasalahan

Secara keseluruhan kurang dari satu setengah bulan (45 hari) berada di lokasi KKP Kecamatan Abeli Kota Kendari. Ada beberapa masalah yang dijumpai oleh mahasiswa peserta KKP yaitu :

1. Pemanfaatan ruang kantor yang belum cukup maksimal, sehingga masih ada ruangan kantor yang tidak terpakai.

(17)

2. Adanya pembenahan kantor Kecamatan yang belum rampung. 3. Kurangnya aktivitas kebersamaan warga.

3.3. Program Kerja

Adapun program kerja selama KKP di Kantor Kecamatan Abeli adalah sebagai berikut :

1. Perbaikan komputer kecamatan dan pembenahan tata ulang Kantor  Kecamatan Abeli

2. Kerja bakti secara rutin dilakukan setiap hari Selasa dan Jum’at. 3. Pembenahan Kantor Camat berupa pembersihan Kantor Camat. 4. Membantu menyelesaikan ADM surat-surat PPAT

5. Pengecatan di sekitar halaman Kantor Kecamatan. 6. Melakukan pencatatan surat masuk 

7. Membantu masyarakat membangun sarana dan prasarana yang ada di tiap-tiap kelurahan kecamatan abeli

8. Sosialisasi masalah bahaya narkoba pada kalangan remaja khususnya  pada sekolah menengah pertama yang ada di kecamatan abeli yaitu

SMAN 8 KDI

9. Mendigitalisasikan berkas-berkas data yang ada di kantor kecamatan Abeli

(18)

BAB IV

PELAKSANAAN DAN KEGIATAN PROGRAM

4.1. Deskripsi Pelaksanaan Program Kerja

Sesuai dengan program kerja yang telah ditentukan oleh peserta Kuliah Kerja Profesi yang berlokasi di Kecamatan Abeli, maka ada  beberapa program kerja yang telah dilaksanakan. Adapun program kerja

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman kepada aparat pemerintah kecamatan dan masyarakat tentang pengertian KKP pada saat perkenalan diri di gedung aula.

2. Mengadakan kegiatan partisipasi yakni kegiatan kebersihan lingkungan atau bakti sosial.

3. Membantu aparat kecamatan dalam peremajaan tempat wisata yang ada di kecamatan abeli yaitu pantai wisata Nambo

4. Membantu aparat kecamatan dalam melakukan pembenahan pada kantor  camat berupa pengecatan dan pembersihan kantor camat.

(19)

4.2. Faktor Pendukung Pelaksanaan Program Kerja

Berdasarkan hasil pengamatan selama berada di lokasi KKP yaitu Kecamatan Abeli, ada beberapa hal yang menunjang program-program kerja sehingga dapat terealisasi dengan baik, faktor-faktor pendukung tersebut adalah :

1. Peranan Camat dan Sekretaris Camat

Peranan Camat yaitu sebagai penyelenggara pemerintahan dalam struktur organisasi Kecamatan sangat mendukung pelaksanaan program kerja mahasiswa KKP. Sekretaris Camat sebagai bawahan camat selalu menjadi pendukung ketika camat sedang menjalankan tugas. Adapun  bentuk dukungan tersebut adalah :

a. Menjadi fasilisator dari setiap pelaksanaan kegiatan mahasiswa KKP  baik dengan masyarakat maupun dengan aparat pemerintahan

kecamatan.

 b. Membantu penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang  pelaksanaan program kerja mahasiswa KKP.

c. Selalu mendampingi mahasiswa KKP dalam melaksanakan program kerja.

2. Peranan Masyarakat

Dukungan masyarakat Kecamatan Abeli terhadap mahasiswa peserta KKP dirasakan cukup besar dalam mendukung setiap program kerja. Adapun bentuk dukungan yang diberikan oleh masyarakat Kecamatan

(20)

a. Ikut sertanya sebagian masyarakat dalam melaksanakan program kerja KKP.

 b. Kesadaran masyarakat untuk memberikan informasi dan masukan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa KKP pada saat di lokasi. 3. Peranan Pembimbing

Dukungan pembimbing selama berada di lokasi KKP dirasakan cukup menunjang keberhasilan program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKP. Hal ini disebabkan karena kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembimbing dalam memberikan ide-ide yang berguna bagi  pemecahan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa KKP selama berada

di lokasi. Selain itu juga pembimbing sangat berperan dalam memberikan bantuan moril berupa nasihat-nasehat yang berkaitan dengan kondisi budaya masyarakat setempat.

4.3. Faktor Penghambat

Selain faktor pendukung dalam pelaksanaan program kerja tersebut, terdapat beberapa hambatan yang ditemui, antara lain :

a. Masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami eksistensi dari mahasiswa peserta KKP sehingga menimbulkan pemahaman yang lain dari masyarakat terhadap mahasiswa KKP.

 b. Terbatasnya sarana dan prasarana dalam menunjang program kerja

c. Ada sebagian masyarakat yang tidak mau ikut berpartisipasi dalam  pelaksanaan program kerja dari mahasiswa KKP.

(21)

4.4. Rencana Kegiatan Mingguan

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari uraian yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka  pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) dapat disimpulkan  beberapa poin berikut :

1. KKP adalah suatu program yang tepat untuk membantu pemerintah dalam  proses pembangunan khususnya pembangunan di Kecamatan Abeli

Provinsi Sulawesi Tenggara Kota Kendari.

2. Program KKP sebagai suatu program akademik dapat menunjang pola  pikir dan meningkatkan kepekaan dan kemampuan mahasiswa untuk 

memecahkan berbagai masalah di masyarakat.

3. KKP yang dilaksanakan di Kecamatan Abeli telah berhasil merampungkan 95% dari semua rencana kerja yang telah ditentukan.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan sebagai suatu masukan dari mahasiswa agar Kuliah Kerja Profesi (KKP) untuk kedepannya menjadi lebih  baik adalah :

1. Diharapkan pada mahasiswa agar lebih memahami dan mengetahui hakekat dan esensial dari Tridharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat dalam hal ini pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi agar tidak  terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan program kerja.

2. Dana Kuliah Kerja Profesi agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan  pelaksanaan KKP.

(23)

23

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN ABELI

CAMAT SEKRETARIS CAMAT SUBAG. PERENCANAAN KEUANGAN & PELAPORAN SUBAG. UMUM & KEPEGAWAIAN

KASI PEMERINTAHAN & PELAYANAN UMUM

KASI PEKS. PEMBAG. & PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

KASI

KEMASYARAKATAN & TIBUM

(24)

SURAT PERNYATAAN

TELAH MEMBACA BUKU SAKU KKP,

MEMAHAMI DAN MELAKSANAKAN SELURUH ISINYA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

 NAMA : ZULQIFLI HEDRIANTO TAHIR 

STAMBUK : E1E1 09 044

LOKASI KKP : KANTOR KECAMATAN ABELI

PEMBIMBING KKP : LA ODE MUH. GOLOK JAYA, ST., MT

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah membaca Buku Saku KKP yang memuat berbagai ketentuan pelaksanaan KKP Angkatan XXI Universitas Haluoleo, dan seluruh isinya telah saya pahami, dan akan melaksanakan segala ketentuan dalam Buku Saku tersebut secara sungguh-sungguh, guna mengoptimalkan kemanfaatan KKP ini, baik bagi mahasiswa KKP, bagi lokasi KKP di desa/kelurahan beserta masyarakatnya, di instansi pemerintah dan swasta, maupun bagi kepentingan Universitas Haluoleo dalam menjalankan peran  pengabdiannya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pembangunan

daerah, bangsa dan negara.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan bila ternyata saya tidak mematuhi ketentuan pelaksanaan KKP dalam Buku Saku ini, maka saya bersedia menerima sanksi digugurkannya kepesertaan saya pada KKP Angkatan XXI ini ataupun diturunkannya nilai saya.

Kendari, Maret 2013 Diketahui Oleh

Penasihat Akademik, Yang membuat Pernyataan,

LD. MUH. GOLOK JAYA, ST.,MT ZULQIFLI HEDRIANTO

Gambar

Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Kecamatan Abeli
Tabel 3. Kondisi Geografis
Tabel 4. Sumber Penerimaan Kecamatan
Tabel  8.  Komposisi  Penduduk  Kecamatan  Abeli  Menurut  Mata Pencaharian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pada siklus I pertemuan II ini diikuti oleh seluruh partisipan internal institusi dari STIKes Bhakti Mulia dan sesuai dengan jadwal. Pada awalnya ketua pelaksana

JARINGAN komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau

simultan, didapatkan total keuntungan DCSC tertinggi yaitu sebesar Rp 719.085. ANALISIS SENSITIVITAS Pada analisis sensitivitas dilakukan perubahan terhadap parameter

Multi Baja Technic berjumlah 60,berdasarkan penelitian yang diperoleh dari hasil kuisioner menunjukkan bahwa K3 berpengaruh terhadap [produktivitas secara parsial

Untuk mengetahui hubungan antara pendapatan anak terhadap kemampuan fisik yang mereka miliki dengan keterampilan gerak yang sebenarnya bagi anak usia 5-7 tahun dengan

a) Jika dalam senarai pesanan yang dibuka pada akaun dagangan terdapat dua atau lebih posisi dikunci, maka semasa menjana permintaan atau arahan untuk menutup mana-mana

Uraian mengenai pembagian peran dalam merawat ternak pada masyarakat peternak kambing perah yang ada di Desa Cilengkrang Kecamatan Cimalaka secara jelas memperlihatkan

Hal ini sesuai dengan visi dan misi pemerintah Kota dan Kabupaten Blitar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan kualitas sumberdaya manusia yang dalam