Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
METODE
METODE PENGU
PENGUMPULAN
MPULAN DA
DAT
TA DALAM
A DALAM
MELAKUKAN PENELITIAN
MELAKUKAN PENELITIAN
Disusun :
Disusun :
Fitriyanto 10503244011
Fitriyanto 10503244011
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
2013
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data - Metode Observasi- Metode Observasi “Metode observasi merupakan metode“Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan d
pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik engan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala-gejala-gejala yang diselidiki” gejala yang diselidiki” (Supardi, 2006 : 88). Observasi dilakukan menurut prosedur (Supardi, 2006 : 88). Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi
dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.
memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah. Secara umum observasi dapat dilakukan dengan cara yaitu:
Secara umum observasi dapat dilakukan dengan cara yaitu: Metode Pengumpula Metode Pengumpulan Datan Data 1.
1. Observasi Observasi PartisipanPartisipan
“Observasi partisipan adalah apabila observasi
“Observasi partisipan adalah apabila observasi (orang yang melakukan observasi) turut(orang yang melakukan observasi) turut ambil bagian atau berada dalam keadaan obyek yang diobservas” (Supardi, 2006 : ambil bagian atau berada dalam keadaan obyek yang diobservas” (Supardi, 2006 : 91).91). 2.
2. Observasi Observasi Non Non PartisipanPartisipan
Merupakan suatu “proses pengamatan observer tanpa ikut dalam kehidupan orang yang Merupakan suatu “proses pengamatan observer tanpa ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah ber
diobservasi dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat” (Margono, 2005 : 161kedudukan sebagai pengamat” (Margono, 2005 : 161--162).
162).
Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok.
partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok. BerikutBerikut penjelasannya:
penjelasannya:
Observasi partisipasi adalah (partObservasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulanicipant observation) adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melal
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melal ui pengamatan danui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.
Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakanObservasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan
pedoman observasi, sehingga peneliti mengemb
pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannyaangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan
berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan..
Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok timsekelompok tim
peneliti terhadap sebuah isu yang diangk
peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.at menjadi objek penelitian. 3.
3. Focus Focus Group Group DiscussionDiscussion
Focus Group Discussion (FGD) adalah t
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukaneknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makn
pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menuruta sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. T
pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk eknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dmengungkap permaknaan dariari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada s
suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada s uatu permasalahan tertentu.uatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari permaknaan yang salah
FGD juga dimaksudkan untuk menghindari permaknaan yang salah dari seorang penelitidari seorang peneliti terhadap focus masalah yang sedang diteliti (Sutopo, 2006: 73).
terhadap focus masalah yang sedang diteliti (Sutopo, 2006: 73).
FGD adalah kelompok diskusi bukan wawancara atau obrolan. Ciri khas metode FGD FGD adalah kelompok diskusi bukan wawancara atau obrolan. Ciri khas metode FGD yang tidak
observasi) adalah interaksi. Tanpa sebuah FGD berubah wujud menjadi kelompok observasi) adalah interaksi. Tanpa sebuah FGD berubah wujud menjadi kelompok wawancara terfokus (FGI-Focus Group Interview). Hal ini terja
wawancara terfokus (FGI-Focus Group Interview). Hal ini terja di apabila moderator di apabila moderator cenderung selalu menkonfirmasi setiap topik satu per sat
cenderung selalu menkonfirmasi setiap topik satu per sat u kepada seluruh peserta FGD.u kepada seluruh peserta FGD. Semua peserta FGD secara
Semua peserta FGD secara bergilir diminta responnya untuk setiap topik, sehingga tidak bergilir diminta responnya untuk setiap topik, sehingga tidak terjadi dinamika kelompok.
terjadi dinamika kelompok. Komunikasi hanyKomunikasi hanya berlangsung antara moda berlangsung antara moderator denganerator dengan informan A, informan A ke moderator, lalu moderator ke informan B, informan B ke informan A, informan A ke moderator, lalu moderator ke informan B, informan B ke moderator, dst. Kondisi idealnya, informan
moderator, dst. Kondisi idealnya, informan A merespon topik yang dilemparkanA merespon topik yang dilemparkan moderator, disambar oleh informan B, disanggah oleh informan C, diklarifikasi oleh moderator, disambar oleh informan B, disanggah oleh informan C, diklarifikasi oleh informan A, didukung oleh informan D, disanggah oleh
informan A, didukung oleh informan D, disanggah oleh informan E, dan akhirnyainforman E, dan akhirnya ditengahi oleh moderator kembali. Diskusi seperti itu sangat interaktif,
ditengahi oleh moderator kembali. Diskusi seperti itu sangat interaktif, hidup, dinamis.hidup, dinamis. Metode
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan Data - - Teknik KuesionerTeknik Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak la
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak la ngsungngsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya jug
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yanga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau
harus dijawab atau direspon oleh responden (Sutopo, 2006: 82). Responden mempunyaidirespon oleh responden (Sutopo, 2006: 82). Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.
kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dila
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dila kukan dengan carakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti ti
dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden (Sutopo,dak langsung bertanya jawab dengan responden (Sutopo, 2006: 87). Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu 2006: 87). Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden
bertemu langsung dengan responden, maka dalam menyusun angket perlu , maka dalam menyusun angket perlu diperhatikandiperhatikan beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau peryataan ada pengantar atau beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau peryataan ada pengantar atau petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertany
petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakanaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan ketiga, untuk kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disesuaika
setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disesuaika n kolom untuk n kolom untuk menuliskan jawaban atau re
menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.spon dari responden secukupnya.
Metode
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan Data - - Teknik DokumenTeknik Dokumen Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu
Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berati mengajar. Pengertian daridocere, yang berati mengajar. Pengertian dari kata dokumen menurut Louis Gottschalk (1986: 38) se
kata dokumen menurut Louis Gottschalk (1986: 38) se ringkali digunakan para ahli dalamringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian,
dua pengertian, yaitu pertama, berarti yaitu pertama, berarti sumber tertulis sumber tertulis bagi informasi sejarah bagi informasi sejarah sebagaisebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terl
kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terl ukis, danukis, dan petilasan-petilasan arkeologis. Pengertian kedua, diperuntukan bag
petilasan-petilasan arkeologis. Pengertian kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi dani surat-surat resmi dan surat-surat negara seperti
surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya.surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya. Lebih lanjut, Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam
Lebih lanjut, Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertianyapengertianya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis s
yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis s umber umber apapun, baik itu yang berupa tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.
apapun, baik itu yang berupa tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis. G.J. Renier, sejarawan terkemuka dari University c
G.J. Renier, sejarawan terkemuka dari University c ollege Lodon, (1997; 104 ) menjelaskanollege Lodon, (1997; 104 ) menjelaskan istilah dokumen dalam tig
istilah dokumen dalam tiga pengertian, pertama a pengertian, pertama dalam arti luas, yaitu ydalam arti luas, yaitu yang meliputi semuaang meliputi semua sumber, baik sumber tertulis m
semua sumber tertulis saja; ketiga dalam arti spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat semua sumber tertulis saja; ketiga dalam arti spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat-surat Negara, se
resmi dan surat-surat Negara, seperti surat perjanjian, undang-undang konsesi, hibah danperti surat perjanjian, undang-undang konsesi, hibah dan sebagainya.
sebagainya.
Dari berbagai pengertian diatas, maka dapat ditarik benang merahnya bahwa dokumen Dari berbagai pengertian diatas, maka dapat ditarik benang merahnya bahwa dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penel
merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penel itian, baik berupa sumber itian, baik berupa sumber tertulis, film,
tertulis, film, gambar (foto), dan kgambar (foto), dan karya-karya monumental, yang arya-karya monumental, yang semua itu menberikansemua itu menberikan informasi bagi proses penelitian.
informasi bagi proses penelitian.
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan
resources, melalui observasi dan wawancara. Akan tetapi ada pwawancara. Akan tetapi ada pula sumber bukan ula sumber bukan manusia,manusia, non human resources, diantaranya dokumen, foto dan
non human resources, diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Studi dokumen yangbahan statistik. Studi dokumen yang dilakukan oleh para peneliti kualitatif, posisinya dapat dipandang sebagai “nara sumber” dilakukan oleh para peneliti kualitatif, posisinya dapat dipandang sebagai “nara sumber” yang dapat menja
yang dapat menjawab pertanyaan; “Apa tujuan dokumen itu ditulis?; Apa latar wab pertanyaan; “Apa tujuan dokumen itu ditulis?; Apa latar belakangnya?; Apa yang dapat dikatakan do
belakangnya?; Apa yang dapat dikatakan dokumen itu kepada peneliti?; Dalam keadaankumen itu kepada peneliti?; Dalam keadaan apa dokumen itu ditulis?;
apa dokumen itu ditulis?; Untuk siapa?; dan sebagainya.(Nasution, 2003; 86).Untuk siapa?; dan sebagainya.(Nasution, 2003; 86).
Menurut Sugiyono (2008; 83) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan Menurut Sugiyono (2008; 83) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasilBahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan / mengg
penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika melibatkan / menggunakan studi dokumenunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian kualitatifnya hal
ini dalam metode penelitian kualitatifnya hal senada diungkapkan Bogdan (seperti dikutipsenada diungkapkan Bogdan (seperti dikutip Sugiyono) “ in most tradition of qualitative research, the phrase
Sugiyono) “ in most tradition of qualitative research, the phrase personal document is usedpersonal document is used broadly lo refer to any first person narrative produce by an ind
broadly lo refer to any first person narrative produce by an individual which describes hisividual which describes his or her own actions, e
or her own actions, experience, and beliefs”.xperience, and beliefs”.
Ada beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen dalam penelitian
Ada beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen dalam penelitian kualitatif,kualitatif, seperti yang dikemukakan Nasution (2003; 85); a) Bahan dokumenter itu telah ada, telah seperti yang dikemukakan Nasution (2003; 85); a) Bahan dokumenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakai; b) penggunaan bahan ini tidak memi
tersedia, dan siap pakai; b) penggunaan bahan ini tidak memi nta biaya, hanya memerlukannta biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya; c) banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu waktu untuk mempelajarinya; c) banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu bila dianalisis dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang
bila dianalisis dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang dijalankan; d) dapatdijalankan; d) dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian; e) dapat dija
memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian; e) dapat dija dikandikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data; dan f) merupak
bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data; dan f) merupakan bahan utama dalaman bahan utama dalam penelitian historis.
penelitian historis.
Metode Pengumpulan Data - Teknik Triangulasi Metode Pengumpulan Data - Teknik Triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patt
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patt on (dalam Sutopo, 2006:on (dalam Sutopo, 2006: 92) menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi yang dapat 92) menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi yang dapat digunakan menurut Patton meliputi: a) triangulasi data; b) triangulasi peneliti;
digunakan menurut Patton meliputi: a) triangulasi data; b) triangulasi peneliti; c)c) triangulasi metodologis; d) triangulasi teoretis. Pada dasar
triangulasi metodologis; d) triangulasi teoretis. Pada dasar nya triangulasi merupakan teknik nya triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif. Artinya, guna
yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif. Artinya, guna menarik suatu kesimpulan yang mantap
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
data.
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data - Metode Wawancara- Metode Wawancara Metode wawancara adalah “proses tanya ja
Metode wawancara adalah “proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secarawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertata
lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsungp muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau
keterangan-informasi-informasi atau keterangan-keterangan” (Supardi, 2006 : 99). Sedangkanketerangan” (Supardi, 2006 : 99). Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa “wawancara adalah percakapan y
pendapat lain mengatakan bahwa “wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh duaang dilakukan oleh dua orang atau lebih yaitu wawancara yang akan mengajukan pertanyaan dan orang yang akan orang atau lebih yaitu wawancara yang akan mengajukan pertanyaan dan orang yang akan diwawancarai yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan yang akan diajukan”
diwawancarai yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan yang akan diajukan” (Moleong, 2005 : 186)
(Moleong, 2005 : 186)
Wawancara harus diperoleh dalam waktu yang sangat singkat serta
Wawancara harus diperoleh dalam waktu yang sangat singkat serta bahasa yang digunakanbahasa yang digunakan harus jelas dan teratur. Dilihat
harus jelas dan teratur. Dilihat dari prosedur wawancara, metode wawancara dapatdari prosedur wawancara, metode wawancara dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1.
1. Wawancara Wawancara bebasbebas
Wawancara bebas adalah “proses wawancara dimana interviewer tidak secara sengaja Wawancara bebas adalah “proses wawancara dimana interviewer tidak secara sengaja mengarahkan tanya jawab pada pokok-pokok persoalan dari fokus penelitian dan mengarahkan tanya jawab pada pokok-pokok persoalan dari fokus penelitian dan interviewer orang yang diwawancari”
interviewer orang yang diwawancari” (Supardi, 2006 : 100).(Supardi, 2006 : 100). 2.
2. Wawancara Wawancara terpimpinterpimpin
Wawancara ini juga disebut dengan interview guide. Ciri pokok wawancara terpimpin Wawancara ini juga disebut dengan interview guide. Ciri pokok wawancara terpimpin adalah bahwa “pewawancara terikat oleh suatu f
adalah bahwa “pewawancara terikat oleh suatu fungsi,ungsi, bukan saja sebagai pengump bukan saja sebagai pengumpul dataul data tetapi relevan dengan maksud penelitian yang telah dipersiapkan, serta data pedoman yang tetapi relevan dengan maksud penelitian yang telah dipersiapkan, serta data pedoman yang memimpin jalannya tanya jawab” (Supardi, 2006 : 100)
memimpin jalannya tanya jawab” (Supardi, 2006 : 100) 3.
3. Wawancara Wawancara bebas bebas terpimpinterpimpin
Wawancara bebas terpimpin adalah “kombinasi an
Wawancara bebas terpimpin adalah “kombinasi antara wawancara bebas dengantara wawancara bebas dengan terpimpin” (Supardi, 2006 :100). Jadi pewawancara
terpimpin” (Supardi, 2006 :100). Jadi pewawancara hanya membuat pokok hanya membuat pokok -pokok masalah-pokok masalah yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara
yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasiberlangsung mengikuti situasi pewawancara harus pandai mengarahkan yang di
pewawancara harus pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila ternyata iawawancarai apabila ternyata ia menyimpang.
menyimpang.
Pada penelitian ini
Pada penelitian ini akan digunakan teknik wawancara yang menggunakan petunjuk umumakan digunakan teknik wawancara yang menggunakan petunjuk umum wawancara, dimana sebelum bertemu dengan informan, peneliti akan mempersiapkan wawancara, dimana sebelum bertemu dengan informan, peneliti akan mempersiapkan berbagai hal yang akan ditanyakan sehingg
berbagai hal yang akan ditanyakan sehingga berbagai hal yang ingin diketahui dapat lebiha berbagai hal yang ingin diketahui dapat lebih terfokus
Adapun data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan wawancara tersebut di a Adapun data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan wawancara tersebut di a tastas adalah seperti : pelaksanaan proses belaj
adalah seperti : pelaksanaan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan nilaiar mengajar dalam rangka meningkatkan nilai UAN.
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Supardi, M.d, 2006.
Supardi, M.d, 2006. Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian, Mataram : Yayasan Cerdas Press, Mataram : Yayasan Cerdas Press Sugiyono, 2008.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian kuantitatife Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan , Kualitatife, dan R & D. Bandung:R & D. Bandung: ALFABETA.
ALFABETA.
http://salimafarma.blogspot.com/2011/05/metode-dan-teknik-pengumpulan-data.html http://salimafarma.blogspot.com/2011/05/metode-dan-teknik-pengumpulan-data.html Sutopo, HB. 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press.
Sutopo, HB. 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press. Margono, 2005.
Margono, 2005. Metode Penelitian Pendidikan Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.. Jakarta : Rineka Cipta. Bungin, M. Burhan. 2007.
Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonom Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,i, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya