PROPOSAL
PROPOSAL
PENELITIAN TUGAS AKHIR PENELITIAN TUGAS AKHIR
ANALISIS PROSES PEMISAHAN MINERAL BERHARGA DENGAN
ANALISIS PROSES PEMISAHAN MINERAL BERHARGA DENGAN
PENGAPUNGAN
PENGAPUNGAN ATAU FLOTASI
ATAU FLOTASI UNTUK MEMENU
UNTUK MEMENUHI TARGET
HI TARGET
PRODUKSI
PRODUKSI BIJIH TEMBAGA
BIJIH TEMBAGA DAN EMAS
DAN EMAS DI PABRIK
DI PABRIK
PENGOLAHAN
PENGOLAHAN PT. NEWMONT
PT. NEWMONT NUSA
NUSA TENGGGARA
TENGGGARA
Di
Di ajuaju kan Sekan Sebagbagai Salah Saai Salah Satu Syatu Syarr at Unat Un tuk tuk PePenyusnyusunun an Tuan Tu gas gas AkAk hihi r r
Pad
Pada Fakua Faku ltlt as as TekniTekni k Juk Ju rr usausan Teknin Tekni k Pek Perr tambatambangan ngan
Un
Un iiveverr ssii tas tas CeCenderawasnderawasii h h
FELICE DEGLARDINI WOPARI FELICE DEGLARDINI WOPARI
009 064 0058 009 064 0058 UNIVERSITAS CENDERAWASIH UNIVERSITAS CENDERAWASIH FAKULTAS TEKNIK FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MINERAL/PERTAMMINERAL/PERTAMBANGANBANGAN JAYAPURA
JAYAPURA 2013 2013
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
TUGAS AKHIR MAHASISWA
TUGAS AKHIR MAHASISWA
1.
1. Rencana JudulRencana Judul : : Analisis Analisis Proses Proses Pemisahan Pemisahan Mineral Mineral Berharga Berharga DenganDengan Pangapungan
Pangapungan atau atau Flotasi Flotasi Untuk Untuk memenuhi memenuhi TargetTarget Produksi Bijih Tem
Produksi Bijih Tembaga dan Emas baga dan Emas Di Pabrik Di Pabrik PengolahanPengolahan PT.Newmont Nusa Tenggara
PT.Newmont Nusa Tenggara 2.
2. Pengusul Pengusul :: a.
a. Nama Nama :Felice Deglardini Wopari:Felice Deglardini Wopari b.
b. Jenis Jenis Kelamin Kelamin :Perempuan:Perempuan c.
c. Nim Nim :009 064 0058:009 064 0058 d.
d. Semester Semester :VIII (Delapan):VIII (Delapan) e.
e. Fakultas/Jurusan Fakultas/Jurusan :Teknik/ :Teknik/ Teknik Teknik PertambanganPertambangan f.
f. Institusi Institusi :Universitas :Universitas CenderawasihCenderawasih
3.
3. Lokasi Lokasi Penelitian Penelitian : : PT. PT. Newmont Newmont Nusa Nusa TenggaraTenggara
Jayapura,
Jayapura, Agustus Agustus 20132013 Pengusul,
Pengusul,
Felice Deglardini Wopari Felice Deglardini Wopari Nim.009 064 0058
Nim.009 064 0058
Mengetahui: Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Mineral/Pertambangan Ketua Jurusan Teknik Mineral/Pertambangan
ENDANG
ENDANG HARTININGSIH,ST.MHARTININGSIH,ST.MTT NIP.
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Penelitian Tugas Akhir Proposal Penelitian Tugas Akhir
ANALISIS PROSES PEMISAHAN MINERAL BERHARGA DENGAN
ANALISIS PROSES PEMISAHAN MINERAL BERHARGA DENGAN
PENGAPUNGAN
PENGAPUNGAN ATAU FLOTASI
ATAU FLOTASI UNTUK MEMENU
UNTUK MEMENUHI TARGET
HI TARGET
PRODUKSI
PRODUKSI BIJIH TEMBAGA
BIJIH TEMBAGA DAN EMAS
DAN EMAS DI PABRIK
DI PABRIK
PENGOLAHAN
PENGOLAHAN PT. NEWMONT
PT. NEWMONT NUSA
NUSA TENGGGARA
TENGGGARA
Yang diajukan oleh: Yang diajukan oleh:
FELICE DEGLARDINI WOPARI FELICE DEGLARDINI WOPARI
009 064 0058 009 064 0058
Telah disetujui oleh Jurusan Teknik Mineral/Program Studi Teknik Pertambangan Telah disetujui oleh Jurusan Teknik Mineral/Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Jayapura Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Jayapura
Jayapura, tanggal . . . . Jayapura, tanggal . . . . Ketua Jurusan Teknik Mineral/Pertambangan Ketua Jurusan Teknik Mineral/Pertambangan
ENDANG
ENDANG HARTININGSIH,ST.MHARTININGSIH,ST.MTT NIP.
I.
I. PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1.
1.1. Latar BelakangLatar Belakang Negara
Negara Republik Republik Indonesia Indonesia memiliki memiliki jumlah jumlah sumberdaya misumberdaya mineral neral yang cyang cukup ukup besar besar dan terdiri dari berbagai macam jenis. Bijih Tembaga dan Emas merupakan bagian dari dan terdiri dari berbagai macam jenis. Bijih Tembaga dan Emas merupakan bagian dari sumberdaya mineral yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa provinsi di sumberdaya mineral yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa provinsi di Indonesia
Indonesia memiliki memiliki cadangan cadangan tembaga tembaga dan dan emas emas yang yang cukup cukup besar besar sehingga sehingga banyak banyak perusahaan besar
perusahaan besar tertarik tertarik dan bersain dan bersain untuk melakukan untuk melakukan investasi di investasi di dunia pertambangan. PT.dunia pertambangan. PT. Newmont Nusa
Newmont Nusa Tenggara Tenggara merupakan smerupakan saalah aalah satu satu perusahaan perusahaan terdepan terdepan dikawasan dikawasan IndonesiaIndonesia yang terus berpacu meningkatkan kualitas diri agar mampu bertahan dalam persaingan ini. yang terus berpacu meningkatkan kualitas diri agar mampu bertahan dalam persaingan ini.
Pengolahan Bijih tembaga dan emas yang berlangsung di PT.Newmont Nusa Pengolahan Bijih tembaga dan emas yang berlangsung di PT.Newmont Nusa Tenggara menggunakan teknologi yang tinggi dan tenaga terampil dengan mengembangkan Tenggara menggunakan teknologi yang tinggi dan tenaga terampil dengan mengembangkan berbagai macam inovasi teknologi demi pencapaian target produk
berbagai macam inovasi teknologi demi pencapaian target produksi secara aman dan optimal.si secara aman dan optimal. Dengan
Dengan melihat melihat pentingnya pentingnya pengolahan pengolahan bijih bijih temabaga temabaga dan dan emas emas dengandengan pengapungan (flotasi),
pengapungan (flotasi), sehingga sehingga inilah inilah yang yang melatar melatar belakangi belakangi penulis penulis untuk untuk memilih memilih juduljudul ini, agar dapat memberikan pemahaman yang tepat dan secara langsung melihat proses ini, agar dapat memberikan pemahaman yang tepat dan secara langsung melihat proses pemisahan
pemisahan mineral mineral yang yang dilakukan dilakukan pada pada PT.Newmont PT.Newmont Nusa Nusa Tenggara Tenggara sehingga sehingga dapatdapat menghasilkan ide, gagasan dan pengetahuan yang bersifat profesional.
menghasilkan ide, gagasan dan pengetahuan yang bersifat profesional.
Pengambilan Tugas Akhir (TA) merupakan persyaratan untuk mengakhiri studi akhir Pengambilan Tugas Akhir (TA) merupakan persyaratan untuk mengakhiri studi akhir pada Fakultas
pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Jurusan Mineral Program Mineral Program Studi Studi Teknik Pertambangan StrTeknik Pertambangan Strata ata I Uncen.I Uncen. Yang Pada hakikatnya bermanfaat bagi mahasiswa, karena dengan program ini mahasiswa Yang Pada hakikatnya bermanfaat bagi mahasiswa, karena dengan program ini mahasiswa berkesempatan
berkesempatan untuk untuk mengamati, mengamati, mempelajari mempelajari dan dan mengaplikasikan mengaplikasikan secara secara langsung langsung teroriterori yang didapat saat kuliah, misalnya teknologi yang digunakan dalam kegiatan pengolahan yang didapat saat kuliah, misalnya teknologi yang digunakan dalam kegiatan pengolahan pada
pada proses proses pemisahan pemisahan bijih bijih tembaga tembaga dan dan emas. emas. Dalam Dalam kegiatan kegiatan penelitian penelitian ini ini tentunyatentunya diharapkan
diharapkan mendapat mendapat bimbingan bimbingan dari dari pembimbing pembimbing di di lapangan. lapangan. Selain Selain itu itu juga juga diharapkandiharapkan Pengambilan Tugas
Pengambilan Tugas Akhir Akhir ini juga dapat ini juga dapat menjadi bekal dan menjadi bekal dan pengalaman bagi mpengalaman bagi mahasiswaahasiswa untuk
untuk menciptakan menciptakan atau atau menghasilkan menghasilkan sarjana sarjana yang yang handal handal dan dan mampu mampu bersaing bersaing di di duniadunia kerja sesuai dengan disiplin i
kerja sesuai dengan disiplin ilmu yang telah didapat di jurusan Teknik Mineral/Program Studilmu yang telah didapat di jurusan Teknik Mineral/Program Studi Pertambangan.
Pertambangan. 1.2.
1.2. Perumusan MasalahPerumusan Masalah
Ruang lingkup permasalahan pada kerja skripsi ini di batasi pada studi mengenai Ruang lingkup permasalahan pada kerja skripsi ini di batasi pada studi mengenai bagaimana
Untuk
Untuk memenuhi memenuhi Target Target Produksi Produksi Bijih Bijih Tembaga Tembaga dan dan Emas Emas Di Pabrik Di Pabrik PengolahanPengolahan PT. Newmont Nusa Tenggara
PT. Newmont Nusa Tenggara
1.3
1.3 Tujuan PenelitianTujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai pengambilan
Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai pengambilan Tugas Akhir adalah:Tugas Akhir adalah: 1.
1. Mengamati Mengamati secara langsung proses secara langsung proses kegiatan Pengolahan kegiatan Pengolahan Bijih tembaga dan Bijih tembaga dan emas diemas di Pabrik Pengolahan PT.Newmont Nusa Tenggara
Pabrik Pengolahan PT.Newmont Nusa Tenggara 2.
2. Mengamati teknMengamati teknologi yologi yang ang digunakan digunakan untuk untuk kegiatan kegiatan pengolahan pengolahan bijih tembaga bijih tembaga dandan emas pada PT.Newmont Nusa Tenggara
emas pada PT.Newmont Nusa Tenggara 3.
3. Menganalisis dan Membuat Suatu kesimpulan mengenai studiMenganalisis dan Membuat Suatu kesimpulan mengenai studi Proses PemisahanProses Pemisahan Mineral
Mineral Berharga Berharga Dengan Dengan Pangapungan Pangapungan atau atau Flotasi Flotasi Untuk Untuk memenuhi memenuhi TargetTarget Produksi
Produksi Bijih Bijih Tembaga Tembaga dan dan Emas Emas Di Di Pabrik Pabrik Pengolahan Pengolahan PT.Newmont PT.Newmont NusaNusa Tenggara
Tenggara
1.4
1.4 Manfaat Dari Hasil Kerja SkripsiManfaat Dari Hasil Kerja Skripsi
Manfaat dari hasil kerja skripsi ini adalah akan memberikan informasi yang dapat Manfaat dari hasil kerja skripsi ini adalah akan memberikan informasi yang dapat dijadikan acuan dalam menganilisi Proses Pemisahan Mineral Berharga Dengan dijadikan acuan dalam menganilisi Proses Pemisahan Mineral Berharga Dengan Pangapungan
Pangapungan atau Flotasi atau Flotasi Untuk Untuk memenuhi memenuhi Target ProduTarget Produksi Bijih ksi Bijih Tembaga Tembaga dan Emas dan Emas DiDi Pabrik
Pabrik Pengolahan Pengolahan PT.Newmont NPT.Newmont Nusa Tenggarausa Tenggara
1.5
1.5 METODOLOGI METODOLOGI PENELITIANPENELITIAN
Ada dua (2) macam metode yang di gunakan oleh penulis dalam pengambilan data guna Ada dua (2) macam metode yang di gunakan oleh penulis dalam pengambilan data guna penulisan:
penulisan: 1.
1. Tahap pertama adalah proses penelitian atau pengumpulam data primer.Tahap pertama adalah proses penelitian atau pengumpulam data primer. 2.
2. Tahap kedua yaitu penulisan atau Tahap kedua yaitu penulisan atau penyusunan data sekunder yang berdasarkan padapenyusunan data sekunder yang berdasarkan pada literatur yang ada,
literatur yang ada, yaitu proses study kepustakaan yang mendukung dalamyaitu proses study kepustakaan yang mendukung dalam penyusunan tugas akh
penyusunan tugas akhir ini.ir ini.
1.5.1. Tahap pengumpulan data primer 1.5.1. Tahap pengumpulan data primer
Dalam tahap ini penulis mengumpulkan data dengan beberapa cara diantaranya: Dalam tahap ini penulis mengumpulkan data dengan beberapa cara diantaranya:
a.
Metode observasi adalah, suatu proses pengumpulan data ( informasi) awal mengenai Metode observasi adalah, suatu proses pengumpulan data ( informasi) awal mengenai data perusahaan, lokasi sasaran penulis yang di perolah melalui s
data perusahaan, lokasi sasaran penulis yang di perolah melalui s umber atau pihak-umber atau pihak- pihak yang berkomp
pihak yang berkompoten informasi-informasi yang penulis dapat.oten informasi-informasi yang penulis dapat. b.
b. Metode WawancaraMetode Wawancara
Dalam metode ini penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak Perusahaan. Dalam metode ini penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak Perusahaan. c.
c. Metode AnalisisMetode Analisis Pada tahap
Pada tahap ini penuini penulis menganalisis lis menganalisis tentang ptentang proses Pemisahan roses Pemisahan Mineral BerhargaMineral Berharga Dengan Pangapungan atau Flotasi.
Dengan Pangapungan atau Flotasi.
1.5.2.
1.5.2. Tahap Tahap PengumupulaPengumupulan n Data Data SekunderSekunder
Data sekunder yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang ada Data sekunder yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang ada termuat dalam
termuat dalam suatu studi suatu studi kepustakaan. kepustakaan. Study kStudy kepustakaan adalah epustakaan adalah proses penguproses pengumpulanmpulan berbagai jenis
berbagai jenis dan macam dan macam informasi informasi yang mempunyai yang mempunyai keterkaitan keterkaitan dengan topidengan topik pembahasank pembahasan yang penulis angakat sebagai bahan dalam penulisan ini, dimana data tersebut diperoleh dari yang penulis angakat sebagai bahan dalam penulisan ini, dimana data tersebut diperoleh dari beberapa
beberapa referensi referensi ilmiah ilmiah yang yang ada ada seperti seperti buku buku pengatar pengatar pengolahan pengolahan dan dan Ekstraksi Ekstraksi BijihBijih Emas, naskah ilmiah lainnya yang berkaitan dengan permasalah tersebut.
Emas, naskah ilmiah lainnya yang berkaitan dengan permasalah tersebut.
II.
II. TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKAPUSTAKA 2.1.
2.1. Pengertian Proses PengolahanPengertian Proses Pengolahan
Pengolahan bijih adalah proses dimana bijih diolah sedemikan rupa dengan Pengolahan bijih adalah proses dimana bijih diolah sedemikan rupa dengan mempergunakan sifat fisik dan kimia sehingga menghasilkan produk yang dapat dijual mempergunakan sifat fisik dan kimia sehingga menghasilkan produk yang dapat dijual (konsentrat) dan produk yang tidak berharga (tailing) dengan tidak mengubah sifat fisika (konsentrat) dan produk yang tidak berharga (tailing) dengan tidak mengubah sifat fisika atau sifat kimia mineral
atau sifat kimia mineral yang diolah.yang diolah.
Konsentrasi/ pemisahan adalah suatu proses untuk memisahkan mineral berharga dan Konsentrasi/ pemisahan adalah suatu proses untuk memisahkan mineral berharga dan tidak berharga. Konsentrasi merupakan tahap lanjutan setelah dilakukan preparasi terhadap tidak berharga. Konsentrasi merupakan tahap lanjutan setelah dilakukan preparasi terhadap bijih.
bijih. Produk Produk yang yang dihasilkan dihasilkan dari dari suatu suatu proses proses konsentrasi konsentrasi bijih bijih dinamakan dinamakan konsentrat,konsentrat, sedangkan tailing tidak mengandung mineral berharga di dalam proses konsentrasi istilah sedangkan tailing tidak mengandung mineral berharga di dalam proses konsentrasi istilah middling dipergunakan untuk buangan yang masih mengandung mineral berharga, sehingga middling dipergunakan untuk buangan yang masih mengandung mineral berharga, sehingga terhadap middling ini masih dapat dilakukan kembali proses konsentrasi. Beberapa proses terhadap middling ini masih dapat dilakukan kembali proses konsentrasi. Beberapa proses konsentrasi antara lain konsentrasi gravitasi, flotasi, pemisahan elektrostatik dan pemisahan konsentrasi antara lain konsentrasi gravitasi, flotasi, pemisahan elektrostatik dan pemisahan magnetik.
2.2
2.2 Konsentrasi FlotasiKonsentrasi Flotasi
Flotation (flotasi) berasal dari kata float yang berarti mengapung atau mengambang. Flotation (flotasi) berasal dari kata float yang berarti mengapung atau mengambang. Flotasi dapat diartikan sebagai suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu Flotasi dapat diartikan sebagai suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap berada fasa air sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan zat yang bersifat hidrofilik tetap berada fasa air sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih yang kemudian dapat dipisahkan dari cairan tersebut. Secara umum flotation melibatkan 3 yang kemudian dapat dipisahkan dari cairan tersebut. Secara umum flotation melibatkan 3 fase yaitu cair (sebagai media), padat (partikel yang terkandung dalam cairan) dan gas fase yaitu cair (sebagai media), padat (partikel yang terkandung dalam cairan) dan gas (gelembung udara).
(gelembung udara).
Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi kimia fisika untuk memisahkan mineral Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi kimia fisika untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak berharga, dengan men
berharga dari yang tidak berharga, dengan mendasarkan atas sifat permukaan mineral yaitudasarkan atas sifat permukaan mineral yaitu senang tidaknya terhadap udara.
senang tidaknya terhadap udara.
Flotasi dilakukan dalam media air sehingga terdapat t
Flotasi dilakukan dalam media air sehingga terdapat tiga fase, yaitu :iga fase, yaitu :
Fase padatFase padat
Fase cair Fase cair
Fase udaraFase udara
Flotability adalah sifat kimia dari mineral yaitu kekuatan mengapung mineral yang Flotability adalah sifat kimia dari mineral yaitu kekuatan mengapung mineral yang tergantung pada senang tidaknya terhadap udara. Terdapat dua macam jenis mineral,
tergantung pada senang tidaknya terhadap udara. Terdapat dua macam jenis mineral, yaitu :yaitu :
Polar, senang pada air (hydrofillic/aerophobic)Polar, senang pada air (hydrofillic/aerophobic)
Non polar, senang pada ud Non polar, senang pada udara (hydrophobic/aerofillic)ara (hydrophobic/aerofillic)
Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan lainnya Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan lainnya dapat dipisahkan dengan gelembung udara.
dapat dipisahkan dengan gelembung udara.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam flotasi adalah : Persyaratan yang harus dipenuhi dalam flotasi adalah :
1.
1. Diameter partikel harus disesuaikan dengan butiran mineralDiameter partikel harus disesuaikan dengan butiran mineral 2.
2. Persen solid yang baik 25% Persen solid yang baik 25% - 45% (pryor), 15% - - 45% (pryor), 15% - 30% (gaudin)30% (gaudin) 3.
3. Sudut kontak yang baik sekitar 60Sudut kontak yang baik sekitar 60oo – 90 – 90oo, berarti usaha adhesinya besar sehingga, berarti usaha adhesinya besar sehingga udara dapat menempel pada permukaan mineral yang mengakibatkan mineral dapat udara dapat menempel pada permukaan mineral yang mengakibatkan mineral dapat mengapung. Sudut kontak merupakan sudut yan dibentuk antara gelembung udara mengapung. Sudut kontak merupakan sudut yan dibentuk antara gelembung udara
dengan mineral pada suatu titik singgung. Sudut kontak mempengaruhi daya kontak dengan mineral pada suatu titik singgung. Sudut kontak mempengaruhi daya kontak antara bijih dengan gelembung udara. Untuk melepaskan gelembung dan mineral antara bijih dengan gelembung udara. Untuk melepaskan gelembung dan mineral dibutuhkan usaha adhesi (Wum).
dibutuhkan usaha adhesi (Wum). 4.
4. pH Kritis pH Kritis pH
pH kritis kritis merupakan merupakan pH pH larutan larutan yang yang mempengaruhi mempengaruhi konsentrasi konsentrasi kolektor kolektor yangyang digunakan dalam pengapungan mineral. Pada gambar dibawah menunjukkan digunakan dalam pengapungan mineral. Pada gambar dibawah menunjukkan hubungan antara konsentrasi sodium diethyl dithiophosphate dan pH kritis. Mineral hubungan antara konsentrasi sodium diethyl dithiophosphate dan pH kritis. Mineral yang digunakan adalah pyrite, galena dan chalcophyrite. Konsentrasi kolektor tersebut yang digunakan adalah pyrite, galena dan chalcophyrite. Konsentrasi kolektor tersebut dapat mengapungkan chalcophyrite dari galena pada pH 7
dapat mengapungkan chalcophyrite dari galena pada pH 7 – – 9, galena dari pyrite pada9, galena dari pyrite pada pH 4
pH 4 – – 6 dan chalcophyrite dari pyrite pada pH 46 dan chalcophyrite dari pyrite pada pH 4 – – 9.9.
2.3
2.3 Faktor- faktor Yang Mempengaruhi FlotasiFaktor- faktor Yang Mempengaruhi Flotasi
Agar operasi flotasi dapat berlangsung dengan baik artinya penempelan partikel ke Agar operasi flotasi dapat berlangsung dengan baik artinya penempelan partikel ke gelembung
gelembung udara udara berlangsung sampai berlangsung sampai ke tepi ke tepi atas sel flotasi atas sel flotasi (bibiratas) maka (bibiratas) maka perlu diperlu di perhatikan:
perhatikan:
1.
1. Ukuran PartikelUkuran Partikel
Jika ukuran partikel terlalu besar maka partikel sulit untuk tertempel dan terbawa ke Jika ukuran partikel terlalu besar maka partikel sulit untuk tertempel dan terbawa ke atas oleh gelembung udara sehingga susah untuk terflotasi, sedangkan kalau partikel terlalu atas oleh gelembung udara sehingga susah untuk terflotasi, sedangkan kalau partikel terlalu halus maka sifat permukaan memberikan efek atau pengaruh yang hampir sama antara halus maka sifat permukaan memberikan efek atau pengaruh yang hampir sama antara partikel
partikel yang yang akan akan diapungkan diapungkan dan dan partikel partikel yang yang tidak tidak diapungkan. diapungkan. Dengan Dengan demikian demikian jikajika ukuran partikel mineral terlalu besar atau terlalu kecil maka recovery (perolehan) akan lebih ukuran partikel mineral terlalu besar atau terlalu kecil maka recovery (perolehan) akan lebih kecil. Uk
kecil. Ukuran partikel uran partikel harus harus cukup cukup kecil biasanykecil biasanya lebih a lebih dari 65 dari 65 # # (205 (205 µm), kecuali µm), kecuali untuk untuk flotasi batubara ukuran terkecilnya.
flotasi batubara ukuran terkecilnya. 2.
2. Kekentalan Lumpur (Persen Padatan)Kekentalan Lumpur (Persen Padatan)
Kekentalan lumpur dalam flotasi biasanya berkisar antara 25 % sampai 45 % padatan. Kekentalan lumpur dalam flotasi biasanya berkisar antara 25 % sampai 45 % padatan. Kekentalan yang
Kekentalan yang terlalu tinggi terlalu tinggi dapat mengakibatkan dapat mengakibatkan gelembung sulit ungelembung sulit untuk terangkat ktuk terangkat keatas,eatas, tetapi kekentalan yang terlalu kecil akan memperkecil
tetapi kekentalan yang terlalu kecil akan memperkecil kapasitas.kapasitas.
3.
3. Gelumbung UdaraGelumbung Udara
Gelembung udara harus cukup besardan stabil sehingga mampu mengangkat partikel Gelembung udara harus cukup besardan stabil sehingga mampu mengangkat partikel sampai ke bibir atas sel. Kestabilan gelembung, artinya tidak mudah pecah sangat tergantung sampai ke bibir atas sel. Kestabilan gelembung, artinya tidak mudah pecah sangat tergantung pada jenis dan jumlah frother yang dip
4.
4. Permukaan PartikelPermukaan Partikel Permukaan
Permukaan Partikel Partikel yang yang diapungkan diapungkan harus harus bersifat bersifat hidrofobi hidrofobi sedangkan sedangkan yang yang tidak tidak akan diapungkan harus bersifat hidrofil. Sifat ini dapat dicapai dengan menambah reagen akan diapungkan harus bersifat hidrofil. Sifat ini dapat dicapai dengan menambah reagen yang tepat.
yang tepat.
5.
5. pH pulp Dan Karakteristik Air pH pulp Dan Karakteristik Air
Secara umum nilai pH pulp dan jumlah garam terlarut dalam air yang digunakan pada Secara umum nilai pH pulp dan jumlah garam terlarut dalam air yang digunakan pada proses
proses flotasi flotasi merupakan merupakan faktor faktor yang yang penting. penting. Sifat Sifat permukaan permukaan mineral mineral bisa bisa berbeda berbeda padapada harga pH yang berbeda sehingga sangat mempengaruhi perolehan dari proses flotasi. Adanya harga pH yang berbeda sehingga sangat mempengaruhi perolehan dari proses flotasi. Adanya lempung atau slimes dalam air dapat mencegah pengapungan mineral. Hal ini dapat lempung atau slimes dalam air dapat mencegah pengapungan mineral. Hal ini dapat dikendalikan dengan penggunaan reagen kimia yang cocok sehingga slime tersebut dapat dikendalikan dengan penggunaan reagen kimia yang cocok sehingga slime tersebut dapat digumpalkan kemudian dikeluarkan, atau dengan penggunaan air bersih dalam sirkit flotasi. digumpalkan kemudian dikeluarkan, atau dengan penggunaan air bersih dalam sirkit flotasi.
6.
6. Reagen flotasiReagen flotasi
Reagen flotasi baik jenis maupun jumlah (dosisnya) seperti telah dijelaskan Reagen flotasi baik jenis maupun jumlah (dosisnya) seperti telah dijelaskan sebelumnya akan sangat mempengaruhi keberhasilan proses flotasi. Jenis maupun jumlah sebelumnya akan sangat mempengaruhi keberhasilan proses flotasi. Jenis maupun jumlah reagen flotasi baik itu kolektor, frother, maupun modifier harus betul-betul sesuai reagen flotasi baik itu kolektor, frother, maupun modifier harus betul-betul sesuai penggunaannya untu
penggunaannya untuk mendapatkan hasil yang optimal.k mendapatkan hasil yang optimal.
7.
7. Kecepatan putaran pengaduk dan laju pengaliran udaraKecepatan putaran pengaduk dan laju pengaliran udara
Kecepatan putaran pengaduk dan laju pengaliran udara pada proses flotasi akan Kecepatan putaran pengaduk dan laju pengaliran udara pada proses flotasi akan optimal pada harga-harga tertentu.
optimal pada harga-harga tertentu.
2.4.
2.4. Reagen KimiaReagen Kimia
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa syarat utama berlangsungnya flotasi Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa syarat utama berlangsungnya flotasi dengan baik adalah adanya partikel yang bersifat hidrofobik (suka udara) dan partikel lainnya dengan baik adalah adanya partikel yang bersifat hidrofobik (suka udara) dan partikel lainnya bersifat
bersifat hidrofilik hidrofilik (suka (suka air). air). Mineral-mineral Mineral-mineral yang yang bersifat bersifat suka suka udara udara (tidak (tidak dibasahi)dibasahi) terdapat di alam dalam jumlah yang sangat terbatas, misalnya S (sulfur) dan batubara. terdapat di alam dalam jumlah yang sangat terbatas, misalnya S (sulfur) dan batubara. Hampir semua mineral di alam ini dapat dibasahi sehingga untuk memperoleh mineral yang Hampir semua mineral di alam ini dapat dibasahi sehingga untuk memperoleh mineral yang tidak dapat dibasahi maka perlu ditambahkan reagen kimia.
tidak dapat dibasahi maka perlu ditambahkan reagen kimia.
Reagen kimia digunakan dalam proses flotasi untuk menciptakan suatu kondisi agar Reagen kimia digunakan dalam proses flotasi untuk menciptakan suatu kondisi agar proses
fungsi yang spesifik. Ada tiga kelompok utama reagen kimia yang biasa digunakan dalam fungsi yang spesifik. Ada tiga kelompok utama reagen kimia yang biasa digunakan dalam proses flotasi yaitu kolektor,
proses flotasi yaitu kolektor, frother frother (pembuih), dan(pembuih), dan modifier modifier .. 2.4.1.
2.4.1. KolektorKolektor
Kolektor merupakan reagen kimia yang dapat mengubah permukaan mineral yang Kolektor merupakan reagen kimia yang dapat mengubah permukaan mineral yang semula hidrofilik
semula hidrofilik (dapat dibasahi) (dapat dibasahi) menjadi hidrofobmenjadi hidrofobik (tidak ik (tidak dapat dibasahi). dapat dibasahi). BanyaknyaBanyaknya pemakaian (dosis) kolektor yang dipakai tergantung
pemakaian (dosis) kolektor yang dipakai tergantung pada faktor-faktor berikut :pada faktor-faktor berikut : 1.
1. Total luas permukaan partikel yang akan diselimuti (merupakan fungsi dari kadar danTotal luas permukaan partikel yang akan diselimuti (merupakan fungsi dari kadar dan ukuran partikel). Semakin besar kadar maka pemakaian akan semakin banyak dan ukuran partikel). Semakin besar kadar maka pemakaian akan semakin banyak dan semakin halus ukuran partikel maka pemakaian juga semakin banyak.
semakin halus ukuran partikel maka pemakaian juga semakin banyak. 2.
2. Ion-ion yang ada dalam pulp yang berinteraksi dengan kolektor. Ion-ion iniIon-ion yang ada dalam pulp yang berinteraksi dengan kolektor. Ion-ion ini mengganggu sehingga perlu dihilangkan terlebih dulu sebelum penambahan kolektor. mengganggu sehingga perlu dihilangkan terlebih dulu sebelum penambahan kolektor. Ion-ion ini disebut ion-ion pengganggu.
Ion-ion ini disebut ion-ion pengganggu. 3.
3. Tingkat oksidasi permukaan mineral. Jika seluruh permukaan mineral teroksidasiTingkat oksidasi permukaan mineral. Jika seluruh permukaan mineral teroksidasi maka kolektor tidak lagi bekerja dengan baik (tidak berfungsi). Jadi bijih sulfida yang maka kolektor tidak lagi bekerja dengan baik (tidak berfungsi). Jadi bijih sulfida yang masih segar harus disimpan dengan baik agar tidak teroksidasi.
masih segar harus disimpan dengan baik agar tidak teroksidasi.
2.4.2.
2.4.2. Frother (Pembuih)Frother (Pembuih) Frother
Frother merupakan reagen kimia yang digunakan dalam proses flotasi yang berfungsimerupakan reagen kimia yang digunakan dalam proses flotasi yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga mudah membentuk gelembung yang relatif menurunkan tegangan permukaan air sehingga mudah membentuk gelembung yang relatif stabil.
stabil.
Selama masa pengapungan, gelembung yang terbentuk harus stabil/ tidak pecah dan Selama masa pengapungan, gelembung yang terbentuk harus stabil/ tidak pecah dan setelah keluar dari sel flotasi gelembung tersebut pecah sehingga partikel-partikel yang setelah keluar dari sel flotasi gelembung tersebut pecah sehingga partikel-partikel yang menempel pada gelembung tersebut bisa ditampung. Jika setelah keluar dari sel flotasi menempel pada gelembung tersebut bisa ditampung. Jika setelah keluar dari sel flotasi gelembung masih tetap stabil atau gelembung belum pecah maka akan menyulitkan dalam gelembung masih tetap stabil atau gelembung belum pecah maka akan menyulitkan dalam penanganan
penanganan material material yang yang diapungkan diapungkan maupun maupun penanganan penanganan untuk untuk proses proses berikutnya berikutnya sepertiseperti drying (pengeringan), filtering, dan lain-lain. Disamping dapat menstabilkan gelembung, drying (pengeringan), filtering, dan lain-lain. Disamping dapat menstabilkan gelembung, frother yang baik harus dapat larut dalam air (mempunyai daya larut
frother yang baik harus dapat larut dalam air (mempunyai daya larut yang tinggi).yang tinggi). 2.4.3.
2.4.3. ModifierModifier Modifier
Modifier atau regulator atau regulator merupakan reagen kimia lain (selain kolektor danmerupakan reagen kimia lain (selain kolektor dan frother frother )) yang ditambahkan dalam proses flotasi yang berfungsi mengatur lingkungan yang sesuai yang ditambahkan dalam proses flotasi yang berfungsi mengatur lingkungan yang sesuai dengan lingkungan flotasi sehingga selektifitas kolektor menjadi bertambah baik dan dengan dengan lingkungan flotasi sehingga selektifitas kolektor menjadi bertambah baik dan dengan
demikian dapat memperbaiki
demikian dapat memperbaiki recoveryrecovery (perolehan) proses flotasi.(perolehan) proses flotasi. Modifier Modifier terdiri dariterdiri dari macam-macam
macam-macam reagenreagen, yaitu: pH, yaitu: pH regulator regulator ,, depresant, activator,depresant, activator, dandan dispersant.dispersant.
pHpHRegulator Regulator pH
pH Regulaor Regulaor yaituyaitu reagen kimia yang berfungsi untuk mengatur pH lingkunganreagen kimia yang berfungsi untuk mengatur pH lingkungan flotasi. pH regulator perlu ditambahkan dalam proses flotasi karena mineral mengapung flotasi. pH regulator perlu ditambahkan dalam proses flotasi karena mineral mengapung dengan baik pada pH tertentu, reagen lebih stabil pada pH tertentu, dan kolektor juga bekerja dengan baik pada pH tertentu, reagen lebih stabil pada pH tertentu, dan kolektor juga bekerja dengan baik pada pH tertentu. pH dimana mineral-mineral dapat mengapung dengan baik dengan baik pada pH tertentu. pH dimana mineral-mineral dapat mengapung dengan baik disebut pH kritis. pH kritis dari suatu mineral tergantung pada macam kolektor yang dipakai disebut pH kritis. pH kritis dari suatu mineral tergantung pada macam kolektor yang dipakai dan konsentrasi (jumlah pemakaian) dari kolektor. Ada dua jenis pH
dan konsentrasi (jumlah pemakaian) dari kolektor. Ada dua jenis pH regulator regulator , yaitu:, yaitu: 1.
1. pH pH regulator asamregulator asam, yaitu pH, yaitu pH regulator regulator dalam lingkungan asam. Contoh: Hdalam lingkungan asam. Contoh: H22SOSO44
2.
2. pH pH regulator regulator basa, basa, yaitu pHyaitu pH regulator regulator dalam lingkungan basa. Contoh:dalam lingkungan basa. Contoh: limelime (CaO),(CaO), soda abu (Na
soda abu (Na22COCO33), NaOH), NaOH
Depresant Depresant
Depresant yaitu reagen kimia yang berfungsi untuk mencegah interaksi kolektor Depresant yaitu reagen kimia yang berfungsi untuk mencegah interaksi kolektor terhadap mineral tertentu sehingga mineral tersebut tetap bersifat hidrofilik agar tidak terhadap mineral tertentu sehingga mineral tersebut tetap bersifat hidrofilik agar tidak terapungkan. Beberapa contoh
terapungkan. Beberapa contoh depresant depresant adalah:adalah: 1.
1. ZnSO4 → untuk mendepressZnSO4 → untuk mendepress sphalerit sphalerit (ZnS) pada pH cukup tinggi (sekitar pH = 9-(ZnS) pada pH cukup tinggi (sekitar pH = 9-11)
11) 2.
2. NaCN → untuk mendep NaCN → untuk mendepressress sphalerit sphalerit , pirit, Au, Ag, pirit, Au, Ag
ActivatorActivator
Activator yaitu
Activator yaitu reagen yang reagen yang berfungsi membantu berfungsi membantu kolektor agar kolektor agar interaksi kolektor interaksi kolektor dengan mineral tersebut bekerja dengan baik. Contoh activator adalah:
dengan mineral tersebut bekerja dengan baik. Contoh activator adalah: 1.
1. CuSO4 → ionCuSO4 → ion-ion Cu++ diadsorpsi (diserap) oleh permukaan mineral yang-ion Cu++ diadsorpsi (diserap) oleh permukaan mineral yang sebelumnya bekerja kurang baik dengan kolektor. Dengan diserapnya ion-ion Cu++ sebelumnya bekerja kurang baik dengan kolektor. Dengan diserapnya ion-ion Cu++ pada permukaan mineral akhirnya mineral tersebut menjadi hidrofobik
pada permukaan mineral akhirnya mineral tersebut menjadi hidrofobik (suka udara)(suka udara) 2.
2. Na2S.9H2O Na2S.9H2O → → ionion-ion S2- diadsorp oleh permukaan mineral sulfida yang berubah-ion S2- diadsorp oleh permukaan mineral sulfida yang berubah menjadi oksida sehingga permukaan mineral menjadi sulfida lagi.
menjadi oksida sehingga permukaan mineral menjadi sulfida lagi.
DispersantDispersant Dispersant yaitu
Dispersant yaitu reagen kimia yang berfungsi untuk melepas penempelan partikel-reagen kimia yang berfungsi untuk melepas penempelan partikel- partikel
partikel halus halus (( slimes slimes coating coating ) pada permukaan mineral yang akan diapungkan.) pada permukaan mineral yang akan diapungkan. Contoh: sodium silikat (mNa2O.nSiO2) → pen
berlebihan
berlebihan karena karena mempunyai mempunyai efek efek terhadap terhadap gelembung gelembung udara udara (gelembung (gelembung udaraudara cepat pecah).
cepat pecah).
2.5.
2.5. Jenis-jenis Proses FlotasiJenis-jenis Proses Flotasi
Adapun proses flotasi terdiri dari beberapa jenis
Adapun proses flotasi terdiri dari beberapa jenis diantanya adalah:diantanya adalah: 1.
1. Flotasi ruah (Flotasi ruah (bulk flotationbulk flotation))
Flotasi ruah merupakan proses flotasi yang mengapungkan sekelompok mineral. Flotasi ruah merupakan proses flotasi yang mengapungkan sekelompok mineral. Produkta berupa konsentrat dan tailing. Sebagai contoh adalah bijih kompleks Pb-Cu-Zn. Jika Produkta berupa konsentrat dan tailing. Sebagai contoh adalah bijih kompleks Pb-Cu-Zn. Jika pada biji
pada bijih kompleks h kompleks ini ini dilakukan flotasi dilakukan flotasi ruah ruah maka maka akan akan didapatkan konsentrat didapatkan konsentrat dan tdan tailing.ailing. Konsentrat tetap mengandung Pb-Cu-Zn tetapi dengan kadar
Konsentrat tetap mengandung Pb-Cu-Zn tetapi dengan kadar yang lebih tinggi.yang lebih tinggi.
2.
2. Differential flotationDifferential flotation
Pada differential flotation,
Pada differential flotation, dilakukan proses flotasi secara bertahap terhadapdilakukan proses flotasi secara bertahap terhadap konsentrat dari flotasi ruah. Flotasi tahap pertama akan dihasilkan apungan berupa misalnya konsentrat dari flotasi ruah. Flotasi tahap pertama akan dihasilkan apungan berupa misalnya konsentrat Pb dan endapan yang masih banyak mengandung Cu dan Zn. Pada tahap kedua, konsentrat Pb dan endapan yang masih banyak mengandung Cu dan Zn. Pada tahap kedua, endapan diolah (dilakukan proses flotasi) untuk menghasilkan apungan berupa konsentrat Cu endapan diolah (dilakukan proses flotasi) untuk menghasilkan apungan berupa konsentrat Cu dan endapan yang masih banyak mengandung Zn. Pada tahap ketiga dilakukan proses flotasi dan endapan yang masih banyak mengandung Zn. Pada tahap ketiga dilakukan proses flotasi pada endapan
pada endapan yang masih yang masih banyakmengandung Zn, dihasilkan banyakmengandung Zn, dihasilkan apungan berupa apungan berupa konsentrat konsentrat ZnZn dan endapan yang merupakan tailing akhir.
dan endapan yang merupakan tailing akhir. 3.
3. Selective flotationSelective flotation
Pada selective flotation, dilakukan proses flotasi seperti pada proses differential Pada selective flotation, dilakukan proses flotasi seperti pada proses differential flotation
flotation tetapi tanpa dilakukan proses flotasi ruah terlebih dahulu. Berbeda dengantetapi tanpa dilakukan proses flotasi ruah terlebih dahulu. Berbeda dengan differential flotation, pada selective flotation pada setiap tahapnya dilakukan dalam jumlah differential flotation, pada selective flotation pada setiap tahapnya dilakukan dalam jumlah yang besar sehingga peralatan yang dipakai juga lebih banyak.
yang besar sehingga peralatan yang dipakai juga lebih banyak.
2.6.
2.6. Proses FlotasiProses Flotasi
Untuk mengoptimalkan tingkat perolehan dan kadar mineral berharga, maka proses Untuk mengoptimalkan tingkat perolehan dan kadar mineral berharga, maka proses flotasi terdiri dari tiga (3) tahap yaitu:
flotasi terdiri dari tiga (3) tahap yaitu: 1.
1. Tahap rougher bertujuan untuk mengambil sebanyak mungkin mineral berharga,Tahap rougher bertujuan untuk mengambil sebanyak mungkin mineral berharga, artinya perolehan harus setinggi mungkin dan kadar mineral harganya tidak perlu artinya perolehan harus setinggi mungkin dan kadar mineral harganya tidak perlu terlalu tinggi
terlalu tinggi 2.
2. Tahap cleaner bertujuan untuk meningkatkan kadar mineral berharga, artinyaTahap cleaner bertujuan untuk meningkatkan kadar mineral berharga, artinya perolehan
diusahakan tinggi. Pada tahap ini dapat dilakuan beberapa kali sehingga bias disebut diusahakan tinggi. Pada tahap ini dapat dilakuan beberapa kali sehingga bias disebut Cleaner I, Cleaner II, dan seterunya.
Cleaner I, Cleaner II, dan seterunya. 3.
3. Tahap Svavenger bertujuan untuk memperoleh kembali mineral berharga yangTahap Svavenger bertujuan untuk memperoleh kembali mineral berharga yang terbawa bersma tailing.
terbawa bersma tailing.
2.7.
2.7. Mekanisme Mekanisme Proses Proses FlotasiFlotasi
Mekanisme Proses Flotasi secara umum adalah sebagai berikut: Mekanisme Proses Flotasi secara umum adalah sebagai berikut: 1.
1. Penghancuran dan pelembutan bijih (wet griding) > maximum 35-48 mesh, rata-rataPenghancuran dan pelembutan bijih (wet griding) > maximum 35-48 mesh, rata-rata 100-150 mesh, minimal < 200 mesh, tergantung pada sifat bijih.
100-150 mesh, minimal < 200 mesh, tergantung pada sifat bijih. 2.
2. Pulp preparation > pulp density optimum 15-35 % solid :Pulp preparation > pulp density optimum 15-35 % solid :
Sifat alami bijihSifat alami bijih
Tipe mesin flotasiTipe mesin flotasi
Faktor pengalamanFaktor pengalaman 3.
3. Penambahan reagen kimia pada pulp:Penambahan reagen kimia pada pulp: a.
a. Conditiong agent/ Conditioner/ Modifer Conditiong agent/ Conditioner/ Modifer
Zat organic yang segera larut dalam air, berfungsi untuk mengubah keadaan Zat organic yang segera larut dalam air, berfungsi untuk mengubah keadaan permukaan
permukaan mineral mineral dalam dalam air air daripada daripada pulp. pulp. Waktu Waktu conditioning conditioning tergantungtergantung pada reagent dan sifat mineral
pada reagent dan sifat mineral
Activator berfungsi membantu bekerjanya collector Activator berfungsi membantu bekerjanya collector Depressant berfungsi menghalangi bekerjanya collector Depressant berfungsi menghalangi bekerjanya collector b.
b. Penambahan collector Penambahan collector
Zat-zat organik, dan dalam beberapa hal hanya sebagian yang larut dalam air, Zat-zat organik, dan dalam beberapa hal hanya sebagian yang larut dalam air, mengubaha permukaan mineral dalam pulp yang mengakibatkan permukaan mengubaha permukaan mineral dalam pulp yang mengakibatkan permukaan mineral idak dapat di temple dengan air sedangkan bagian lainnya dapat.
mineral idak dapat di temple dengan air sedangkan bagian lainnya dapat. 4.
4. AerationAeration
Menghantarkan udara tekanan rendah faktor penting dalam pemisahan Menghantarkan udara tekanan rendah faktor penting dalam pemisahan 5.
5. Pemisahan busa-busa bermuatan mineral dari Pulp ConcentratePemisahan busa-busa bermuatan mineral dari Pulp Concentrate
2.8.
2.8. Prisip FlotasiPrisip Flotasi
Flotasi gelembung udara menggunakan perbedaan sifat kimia dan fisika permukan Flotasi gelembung udara menggunakan perbedaan sifat kimia dan fisika permukan mineral. Setelah mengalami pengolahan dengan sejumlah reagent, maka ada kecenderungan mineral. Setelah mengalami pengolahan dengan sejumlah reagent, maka ada kecenderungan sifat fisik permukaan antara pulp flotasi dengn mineral, dimana pada keadaan ini floatsi akan sifat fisik permukaan antara pulp flotasi dengn mineral, dimana pada keadaan ini floatsi akan
terbentuk, gelembung udara harus mampu mengikat partikel dan mengangkatnya ke terbentuk, gelembung udara harus mampu mengikat partikel dan mengangkatnya ke permukaan.
permukaan. Seperti terlihat pada gambar di bawah iniSeperti terlihat pada gambar di bawah ini
2.9.
2.9. Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Permukaan MineralGaya-Gaya Yang Bekerja Pada Permukaan Mineral
Adapun gaya-gaya yang bekerja pada permukaaan mineral adalah sebagai berikut: Adapun gaya-gaya yang bekerja pada permukaaan mineral adalah sebagai berikut:
Picture
Picture. Principle . Principle of froth flotation.of froth flotation. MINERAL PROCESSING TECHNOLOGY MINERAL PROCESSING TECHNOLOGY
1.
1. Keaktipan permukaan mineral dengan adanya “ flotation reagent” dalam air Keaktipan permukaan mineral dengan adanya “ flotation reagent” dalam air tergantung dari gaya yang bekerja pada permukaan mineral tersebut. Kecenderungan tergantung dari gaya yang bekerja pada permukaan mineral tersebut. Kecenderungan gaya tersebut untuk memisahkan sebuah partikel
gaya tersebut untuk memisahkan sebuah partikel dengan gelembung udaradengan gelembung udara 2.
2. Gaya tensile akan sangat berperan dalam hubungan terbentuknya sudat antaraGaya tensile akan sangat berperan dalam hubungan terbentuknya sudat antara permukaan mieral dan permukaan gelembun
permukaan mieral dan permukaan gelembungg
2.10.
2.10. Termodimamika FlotasiTermodimamika Flotasi
Termodinamika flotasi yang sering juga disebut termodinamika pembasahan adalah Termodinamika flotasi yang sering juga disebut termodinamika pembasahan adalah kontak antra gelembung udara, air dan permukaan partikel padat merupakan faktor penting kontak antra gelembung udara, air dan permukaan partikel padat merupakan faktor penting dalam mengendalikan proses flotasi. Secara umum kesetimbngan tiga fase didefinisikan oleh dalam mengendalikan proses flotasi. Secara umum kesetimbngan tiga fase didefinisikan oleh persamaan Young untuk system sperti gambar di bawa
persamaan Young untuk system sperti gambar di bawahh
Dalam keadaan setimbang Dalam keadaan setimbang
FROTH
T
T
s/as/a=
= T
T
s/ws/w+
+ T
T
w/aw/acos
cos θ
θ
Dimana:Dimana: Ts/a
Ts/a = energi = energi permukaan permukaan antara antara padat padat -udara-udara Ts/w
Ts/w = = energi energi permukaan permukaan antara antara padat padat - - air air Tw/a
Tw/a = energi = energi permukaan permukaan antara antara air-udaraair-udara θ
θ = = sudut ksudut kontak, anontak, antara peermukaan tara peermukaan mendatar mendatar dan gdan gelembung elembung udaraudara
Gaya yang diperlukan untuk melepas ikatan gelembung udara dengan partikel disebut Gaya yang diperlukan untuk melepas ikatan gelembung udara dengan partikel disebut “work adhesion” ( W
“work adhesion” ( Ws/as/a ). Besar work adhesion ini akan sama dengan energi yang diperlukan). Besar work adhesion ini akan sama dengan energi yang diperlukan
untuk memisah ikatan solid dan udara dan akan menghasilkan pemisahan ikatan udara-air dan untuk memisah ikatan solid dan udara dan akan menghasilkan pemisahan ikatan udara-air dan solid-air.
solid-air. W
Ws/as/a = = Tw/a Tw/a + + Ts/w Ts/w - Ts/a - Ts/a digabung digabung dengan dengan persamaan persamaan diatasdiatas
Ws/a
Ws/a = = Tw/a Tw/a ( ( 1 1 - - coscos θθ )) (1
(1 - - coscos θθ) ) disebut disebut floability floability factor factor Bila
Bila θθ = 0→mineral non flotable. Floatibility darimineral bertambah atau berkurang dengan= 0→mineral non flotable. Floatibility darimineral bertambah atau berkurang dengan perubahan sudut
perubahan sudut θθ.. 2.11.
2.11. Kinetik FotasiKinetik Fotasi
Kinetik Flotasi berhubungan erat dengan kecepatan reaksi yang terjadi. Ada dua hal Kinetik Flotasi berhubungan erat dengan kecepatan reaksi yang terjadi. Ada dua hal yang menentukkan kecepatan reaksi yaitu transfer massa dan adsorpsi. Selama reaksi reduksi yang menentukkan kecepatan reaksi yaitu transfer massa dan adsorpsi. Selama reaksi reduksi dan oksidasi untuk pada elektro kimia proses terjadi pad antarmuka elektrodda larutan, dan oksidasi untuk pada elektro kimia proses terjadi pad antarmuka elektrodda larutan, moekull yag terlarut akan tertarik ke elektroda agarproses elektrokimia terjadi. Sehingga moekull yag terlarut akan tertarik ke elektroda agarproses elektrokimia terjadi. Sehingga perpindahan
perpindahan molekul molekul dari dari larutan larutan ke ke permukaan permukaan elektroda elektroda adalah adalah aspek aspek elektokimia.elektokimia. Pergerakan dari material dalam sel elektrokimia disebut perpindahan masa. Tiga model Pergerakan dari material dalam sel elektrokimia disebut perpindahan masa. Tiga model perpindahan material adalah hidrodinamik, migras dan adsorpsi.
perpindahan material adalah hidrodinamik, migras dan adsorpsi. 2.12.
2.12. Rumus Perhitungan FlotasiRumus Perhitungan Flotasi
Untuk melihat keberhasilan dari proses flotasi yang telah dilakukan dapat dilihat dari Untuk melihat keberhasilan dari proses flotasi yang telah dilakukan dapat dilihat dari kadar dan perolehan mieral tertinggi. Rumus-rumus perhitungan yang digunakan pada kadar dan perolehan mieral tertinggi. Rumus-rumus perhitungan yang digunakan pada percobaaan flotasi adalah:
percobaaan flotasi adalah: a.
F=C+T
F=C+T
b.
b. Metallurgical BalanceMetallurgical Balance
F.f=C.c+T.t
F.f=C.c+T.t
c.
c. Perhitungan Perhitungan Persen Persen Perolehan Perolehan (Recovery)(Recovery)
Keterangan: Keterangan: C=C= Berat Berat Konsentrat Konsentrat (gram) (gram) c c = = Kadar Kadar konsentrat konsentrat (%) (%) R= R= Recovery Recovery (%)(%) F=
F= Berat Berat Feed Feed (gram) (gram) f f = = Kadar Kadar Feed Feed (%)(%) T=
T= Berat Berat tailing tailing (gram) (gram) t t = = Kadar Kadar Tailing Tailing (%)(%)
III.
III. JADWAL JADWAL DAN DAN RENCANA RENCANA PELAKSANAANPELAKSANAAN
Rencana pelaksanaan magang (TA) kerja skripsi adalah mulai Bulan Oktober 2013 Rencana pelaksanaan magang (TA) kerja skripsi adalah mulai Bulan Oktober 2013 sampai dengan Bulan November 2013.
sampai dengan Bulan November 2013.
Kegiatan Kegiatan
Bulan Bulan
Agustus September Oktober November Agustus September Oktober November 1 1 2 2 3 3 4 1 4 1 2 2 3 3 4 4 1 1 2 2 3 3 4 1 4 1 2 3 2 3 44 Persiapan Persiapan Kajian Pustaka Kajian Pustaka
Kegiatan Lapangan Kegiatan Lapangan (Pengambilan Data) (Pengambilan Data)
Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan Analisis Data
Penyusunan Laporan dan Presentasi Penyusunan Laporan dan Presentasi
Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan pihak PT. Newmont Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan pihak PT. Newmont
Nusa Tenggara Nusa Tenggara
IV. PENUTUP
IV. PENUTUP
Demikianlah proposal Tugas Akhir (Skripsi) saya ini, sebagai bahan pertimbangan bagi Demikianlah proposal Tugas Akhir (Skripsi) saya ini, sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak/ Ibu agar dapat menerima saya untuk melaksanakan Kerja Skripsi di PT. Newmont Nusa Bapak/ Ibu agar dapat menerima saya untuk melaksanakan Kerja Skripsi di PT. Newmont Nusa Tenggara. Dan untuk selanjutnya, mohon bimbingan dan arahan dari Bapak/Ibu dalam Tenggara. Dan untuk selanjutnya, mohon bimbingan dan arahan dari Bapak/Ibu dalam pelaksana
pelaksanaannya nanti.annya nanti.
BIODATA
BIODATA
Nama
Nama Lengkap Lengkap : : Felice Felice Deglardini Deglardini WopariWopari Nim
Nim : : 009 009 064 064 00580058
Fakultas
Fakultas / / Jurusan Jurusan : : Teknik Teknik / / Teknik Teknik PertambanganPertambangan Universitas
Universitas : : Universitas Universitas CenderawasihCenderawasih Tempat & Tanggal Lahir : Serui, 02 Januari 1991
Jenis
Jenis Kelamin Kelamin : : PerempuanPerempuan Status
Status : : Belum Belum MenikahMenikah Agama
Agama : : KristenKristen
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan : : IndonesiaIndonesia Alamat
Alamat di di Jayapura Jayapura : : Perumanas Perumanas 1 1 Waena Waena Jayapura Jayapura Provinsi Provinsi Papua,IndonesiaPapua,Indonesia Nomor
Nomor Handphone Handphone : : 085254660483085254660483 Alamat
Alamat E-mail E-mail :: [email protected]@yahoo.co.id
Nomor
Nomor KTP KTP : : 474.4/459/DWB/2010474.4/459/DWB/2010 Kesehatan
Kesehatan : : BaikBaik
Hobi
RIWAYAT PENDIDIKAN RIWAYAT PENDIDIKAN
Tingkat
Tingkat Nama Nama Sekolah Sekolah Jurusan Jurusan WaktuWaktu IPK/ PredikatIPK/ Predikat Kelulusan Kelulusan
Universitas
Universitas UniversitasUniversitas Cenderawasih Cenderawasih Teknik Teknik Pertambangan Pertambangan 2009-2013 2009-2013 3.233.23 SLTA SLTA SMAN 3 SMAN 3 Jayapura Jayapura IPA
IPA 2006-2009 2006-2009 BaikBaik
SLTP SLTP SLTPN 1 SLTPN 1 Waren Waren - 2003-2006 Baik - 2003-2006 Baik SD SD SDN INPES SDN INPES Waren Waren - 1997-2003 Baik - 1997-2003 Baik KURSUS/SEMINAR/PELATIHAN KURSUS/SEMINAR/PELATIHAN Nama
Nama Kegiatan Kegiatan Pelaksana Pelaksana Waktu Waktu Tempat Tempat PelaksanaanPelaksanaan Keikutsertaan dalam
Keikutsertaan dalam Program Menuju Olimpiade Program Menuju Olimpiade Sains Indonesia Bidang Studi Sains Indonesia Bidang Studi
Fisika Fisika
SMA N 3 Jayapura
SMA N 3 Jayapura Desember’06Desember’06
--Februari’07
Februari’07 SMA N.3 JayapuraSMA N.3 Jayapura
Seminar Nasional Mitigasi Seminar Nasional Mitigasi
Bencana Geologi Bencana Geologi
IAGI & HAGI Wilayah IAGI & HAGI Wilayah
Papua
Papua 09 Juli 201109 Juli 2011
Hotel La Premiere Jayapura Hotel La Premiere Jayapura
Prov. Papua Prov. Papua Seminar Good Mining
Seminar Good Mining Practice Practice HMJTP-UNCEN HMJTP-UNCEN PAPUA PAPUA 05 Desember 05 Desember 2011
2011 Aula Fakultas Teknik UncenAula Fakultas Teknik Uncen Seminar Seismic Refraction
Seminar Seismic Refraction and Seismic Reflection : an and Seismic Reflection : an
Interpreter View Interpreter View
HAGI Wilayah Papua HAGI Wilayah Papua
15
15 Oktober Oktober 2011 2011 HotelHotel
Seminar Nasional Geofisika” Seminar Nasional Geofisika”
Rock Physics dan Aplikasi Rock Physics dan Aplikasi dalam Migas Geothermal dalam Migas Geothermal
HAGI
HAGI Wilayah Wilayah Papua Papua 6 6 Juni Juni 2012 2012 Aula Aula Fakultas Fakultas Teknik Teknik UncenUncen
Kuliah Lapangn Tambang Kuliah Lapangn Tambang
Panitia Kulap
Panitia Kulap 15-21 Januari15-21 Januari 2012
2012
Daerah Abepura-Skylan Kota Daerah Abepura-Skylan Kota Jayapura Papua
American Association of American Association of Petroleum Geologist (AAPG) Petroleum Geologist (AAPG) 2012 Internasioanal
2012 Internasioanal Conference & Exhibition. Conference & Exhibition.
AAPG AAPG 16 September 16 September 2012-19 2012-19 September 2012 September 2012
Hotel Marina Bay Sands Hotel Marina Bay Sands
Expo and Convention
Expo and Convention
Center Singapore Center Singapore
Sebagai Moderator Dalam Sebagai Moderator Dalam Kegiatan Seminar Nasional Kegiatan Seminar Nasional Teknik Pertambangan Uncen Teknik Pertambangan Uncen
HMJTP-UNCEN HMJTP-UNCEN PAPUA PAPUA 11-12 Februari 11-12 Februari 2013
2013 Aula Fakultas Teknik UncenAula Fakultas Teknik Uncen
PENGALAMAN ORGANISASI PENGALAMAN ORGANISASI
Jenis
Jenis Kegiatan Kegiatan Waktu Waktu Tempat Tempat PelaksanaanPelaksanaan Sekretaris PMK Sub.
Sekretaris PMK Sub. Fakultas Teknik
Fakultas Teknik Periode Periode 2010-2011 2010-2011 Fakultas Fakultas Teknik Teknik UncenUncen Ketua Panitia Kuliah
Ketua Panitia Kuliah Lapangan Tambang
Lapangan Tambang 15-21 15-21 Januari Januari 2012 2012 Wilayah Wilayah Jayapura Jayapura & & SekitarnyaSekitarnya Sekertaris 1 HMJTP
Sekertaris 1 HMJTP Uncen
Uncen Periode Periode 2011-2012 2011-2012 Fakultas Fakultas TeknikTeknik Ketua
Ketua Bidang Bidang Ilmiah Ilmiah Perode Perode 2012-2013 2012-2013 Fakultas Fakultas TeknikTeknik
Demikian Daftar Riwayat Hidup yang saya buat dengan sebenarnya. Demikian Daftar Riwayat Hidup yang saya buat dengan sebenarnya.
Jayapura,
Jayapura, Agustus Agustus 20132013
Felice Deglardini Wopari Felice Deglardini Wopari