• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-Class 12 Presentation

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-Class 12 Presentation"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

EYD

(Ejaan Yang Disempurnakan)

Pemakaian Huruf

Penulisan Kata

Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 46 Tahun 2009

Penulis : Drs. Suparlan

(2)

Henki Pendahuluan

Ejaan adalah seperangkat aturan / kaidah pelambangan bunyi bahasa,

pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa

Sejarah ejaan dalam Bahasa Indonesia

 Ejaan Van Ophuijsen (1901 s.d 1947)

 Ejaan Republik atau ejaan Suwandi (1947 s.d 1972)

 Ejaan Yang Disempurnakan (16 Agustus 1972 sampai dengan

sekarang)

(3)

EYD

(Ejaan Yang Disempurnakan)

Pemakaian Huruf

Penulisan Kata

Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan

E n t e r

(4)

Samsul Pemakaian Huruf No. Pembahasan 1 Huruf Abjad 2 Huruf Vokal 3 Huruf Konsonan 4 Huruf Diftong

5 Gabungan Huruf Konsonan 6 Huruf Kapital

7 Huruf Miring 8 Huruf Tebal Ruang Lingkup

(5)

Samsul Pemakaian Huruf

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 05

1. Huruf Abjad

Abjad menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti urutan huruf.

Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama

A a A J j Je S s es B b Be K k ka T t te C c Ce L l el U u u D d De M m em V v ve E e E N n en W w we F f Ef O o o X x eks G g Ge P p pe Y y ye H h Ha Q q ki Z z zet I i i R r er

(6)

Samsul Pemakaian Huruf

2. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i,

o, dan u.

Catatan:

Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata

menimbulkan keraguan.

Misalnya:

Kakak suka menonton film seri (séri).

Pertandingan sepakbola kemarin berakhir seri.

3. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas

huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Catatan:

Huruf k melambangkan bunyi hamzah

Misalnya: Bapak

(7)

Samsul Pemakaian Huruf

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 07

4. Huruf Diftong

Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

Misalnya: Malaikat, Pandai

5. Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi

konsonan.

Misalnya: khusus, ngilu, nyata, syarat

6. Huruf Kapital

Penggunaan huruf kapital terdapat 16 pembahasan, seperti:

No. Sebagai Contoh Kalimat

1 awal kalimat Kita harus bekerja keras.

2 petikan langsung Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”

3 Kata dan ungkapan yang

berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan

(8)

Samsul Pemakaian Huruf

No. Sebagai Contoh Kalimat

4.1 Nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang

Mahaputra Yamin, Sultan Hasanudin

4.2 Tidak dipakai sebagai nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang

Dia baru saja diangkat menjadi sultan

5.1 Unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu

Wakil Presiden Adam Malik

5.2 Nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya

Sidang itu dipimpin oleh Presiden Repubik Indonesia

(9)

Pemakaian Huruf

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 09

No. Sebagai Contoh Kalimat

5.3 Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu

Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?

6.1 Huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Amir Hamzah, Dewi Sartika 6.2 Huruf pertama singkatan

nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran

N Newton

6.3 Tidak dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama

orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran

5 ampere, 10 volt Samsul

(10)

Pemakaian Huruf

No. Sebagai Contoh Kalimat

7.1 huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa

bangsa Eskimo, suku Sunda, bahasa Indonesia

7.2 Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turusan

Pengindonesiaan kata asing, keingris – inggrisan, kejawaan - jawaan

8.1 Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya

Tahun Hijriah tarikh Masehi Bulan Agustus bulan Maulid 8.2 Huruf pertama unsur-unsur

nama peristiwa sejarah

Perang Candu Perang Dunia I 8.3 Huruf pertama peristiwa

sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

(11)

Pemakaian Huruf

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 11

No. Sebagai Contoh Kalimat

9.a Huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi

Banyuwangi Asia Tenggara Cirebon Amerika Serikat 9.b Huruf pertama unsur-unsur

nama geografi yang diikuti nama diri geografi

Bukit Barisan Danau Toba

Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru 9.c Huruf pertama nama diri atau

nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya

menggambarkan kekhasan budaya

Ukiran Jepara pempek Palembang

9.d Huruf pertama unsur-unsur geografi yang tidak diiukti oleh nama diri geografi

Berlayar ke teluk mandi di sungai

9.e Huruf pertama unsur-unsur geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis

nangka belanda kunci inggris Samsul

(12)

Pemakaian Huruf

No. Sebagai Contoh Kalimat

10.a Huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.

Republik Indonesia Departemen Keuangan

10.b Huruf pertama kata yang bukan resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi

Beberapa badan hukum Menjadi sebuah republik

11 Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan,

dokumen resmi, dan judul karangan

Perserikatan Bangsa-Bangsa Dasar-dasar Ilmu Pemerintahan

12 Huruf pertama semua kata (termasuk semua

unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Bacalah majalah Bahasa dan Sastra

(13)

Pemakaian Huruf

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 13

No. Sebagai Contoh Kalimat

13 Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri

Dr. doktor

S.E. sarjana ekonomi 14.a Huruf pertama kata penunjuk hubungan

kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam

penyapaan atau pengacuan.

Besok Paman akan datang

14.b Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

15 Huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan

Sudahkah Anda tahu?

16 Huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu.

IB IC IE F15 Samsul

(14)

Pemakaian Huruf

5. Huruf Miring

Penggunaan huruf kapital terdapat 3 pembahasan, seperti:

No. Fungsi Contoh Kalimat

1 Untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan

Catatan : Judul skripsi, tesis, atau disertai yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik

Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama

karangan Prapanca

2 Untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata

Huruf pertama kata abad adalah a.

3.a Untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.

Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.

3.b Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia

Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi

Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.

(15)

Pemakaian Huruf

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 15

6. Huruf Tebal

a. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, daftar isi,

daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.

Misalnya:

Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

Bab: BAB I PENDAHULUAN

Bagian bab: 1.1 Latar Belakang Masalah

Daftar, Indeks, dan lampiran

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMBANG

DAFTAR PUSTAKA

Samsul

(16)

Pemakaian Huruf

6. Huruf Tebal

b. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan

huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf

miring.

Misalnya:

Saya tidak mengambil bukumu

Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah

Seharusnya ditulis dengan huruf mirirng:

Saya tidak mengambil bukumu

Gabungan kata kerja sama ditulis terpisah

Samsul

(17)

EYD

(Ejaan Yang Disempurnakan)

Pemakaian Huruf

Penulisan Kata

Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan

E n t e r

(18)

Mutiara Penulisan Kata No. Pembahasan 1 Kata Dasar 2 Kata Turunan 3 Bentuk Ulang 4 Gabungan Kata 5 Suku Kata

6 Kata Depan di, ke, dan dari 7 Partikel

8 Singkatan dan Akronim 9 Angka dan Bilangan

10 Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya 11 Kata si dan sang

(19)

Penulisan Kata

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 19

1. Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Misalnya:

Buku itu sangat menarik

Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu

2. Kata Turunan

Penggunaan kata turunan terdapat 4 pembahasan, yaitu:

No. Keterangan Contoh Kalimat

1.a Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya

berjalan

dipermainkan 1.b Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika

ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia

mem-PHK-kan di-upgrade 2 Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata,

awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.

bertepuk tangan garis bawahi Mutiara

(20)

Penulisan Kata

No. Keterangan Contoh Kalimat

3 Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai

dilipatgandakan menggarisbawahi 4 Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai

dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.

Adipati Dwiwarna Paripurna

3. Bentuk Ulang

Penggunaan bentuk ulang terdapat 2 pembahasan, yaitu:

No. Keterangan Contoh Kalimat

1 Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya.

Anak-anak Berjalan-jalan 2 Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan

bentuk ulang.

Kekanak-kanakan Perundang-undangan Mutiara

(21)

Penulisan Kata

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 21

4. Gabungan Kata

Penggunaan gabungan kata terdapat 3 pembahasan, yaitu:

No. Keterangan Contoh Kalimat

1 Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah

duta besar kambing hitam

2 Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan

anak-istri Ali ibu-bapak kami

3 Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai

Acapkali Adakalanya dukacita Mutiara

(22)

Penulisan Kata

5. Suku Kata

Penggunaan suku kata terdapat 4 pembahasan, yaitu:

No. Keterangan Contoh

1.a Jika ditengah kata ada huruf vokal yang berurutan,

pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.

bu-ah ni-at 1.b Huruf diftong ai, au, dan oi tidak dipenggal. pan-dai

au-la 1.c Jika ditengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk

gabungan huruf konsonan) di antara dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.

ba-pak la-wan 1.d Jika ditengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang

berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.

Ap-ril man-di 1.e Jika ditengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau

lebih yang masing-masing melambangkan satu bunyi,

pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.

ul-tra in-fra Mutiara

(23)

Penulisan Kata

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 23

No. Keterangan Contoh

2 Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan di antara bentuk dasar dan imbuhan atau

partikel itu.

ber-jalan mem-bantu 3 Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah

satu unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap-tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar.

Bi-grafi bi-o-gr-fi Bio-data bi-o-da-ta

4 Nama orang, badan hukum, atau nama diri lain yang

terdiri atas dua unsur atau lebih dipenggal pada akhir baris di antara unsur-unsurnya (tanpa tanda pisah)

Mutiara Ayu

6. Kata Depan di, ke, dan dari

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di

dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada

dan dari pada.

Misalnya: Di mana dia sekarang?

Cincin itu terbuat dari emas

Mutiara

(24)

Penulisan Kata

7. Partikel

Materi terkait partikel terdapat 3 pembahasan, yaitu:

No. Keterangan Contoh

1 Partikel-lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang

mendahului

Bacalah buku itu baik-baik! Siapakah gerangan dia?

2 Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Catatan: Kecuali pada gabungan yang lazim, seperti:

Adapun, Bagaimanapun

Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.

3 Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Mereka masuk ruang satu per satu Harga kain itu Rp 50.000,00 per helai. Mutiara

(25)

Penulisan Kata

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 25

8. Singkatan dan Akronim

Materi terkait singkatan dan akronim terdapat 2 pembahasan, yaitu:

No. Keterangan Contoh

1.a Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu

A.H. Nasution Haji Hamid S.E. sarjana ekonomi

1.b Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata ditulis

dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.

DPR Dewan Perwakilan Rakyat SD Sekolah Dasar

1.(c1) Singkatan kata yang berupa

gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.

jml. jumah kpd. kepada Mutiara

(26)

Penulisan Kata

No. Keterangan Contoh

1.(c2) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik.

dll. dan lain-lain dsb. dan sebagainya

1.d Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan

dalam suratmenyurat) masing-masing diikuti oleh tanda titik.

a.n. atas nama

u.p. untuk perhatian

1.e Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan

mata uang tidak diikuti tanda dengan titik.

Cu kuprum cm sentimeter

2.a Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIM Surat Izin Mengemudi

(27)

Penulisan Kata

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 27

No. Keterangan Contoh

2.b Akronim nama diri yang berupa

singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal kapital.

Bulog Badan Urusan Logistik

Kowani Kongres Wanita Pengusaha Indonesia

2.c Akronim bukan nama diri yang

berupa singkatan dari dua kata atau lebih ditulis dengan huurf kecil.

pemilu pemilihan umum

Iptek ilmu pengetahuan dan teknologi

9. Angka dan Bilangan

Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai lambang

bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka

Romawi.

Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, X, L

Materi terkait angka dan bilangan terdapat11 pembahasan, yaitu:

Mutiara

(28)

Penulisan Kata

No. Keterangan Contoh

1 Bilangan dalam teks yang dapat

dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika

bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan.

Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.

Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku.

2 Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat

Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian. Panitia mengundang 250 orang peserta Bukan

250 orang peserta diundang Panitia dalam seminar itu

3 Angka yang menunjukan bilangan utuh besar dapat dieja sebagaian supaya lebih mudah dibaca.

Perusahan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah

4 Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan isi; (b) satuan waktu; © nilai uang; dan (d) jumlah

0,5 sentimeter 27 orang

(29)

Penulisan Kata

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 29

No. Keterangan Contoh

5 Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar.

Jalan Tanah Abang 1 No. 15 Hotel Mahameru, Kamar 169 6 Angka digunakan untuk menomori

bagian karangan atau ayat kitab suci.

Surah Yasin: 9

Bab X, Pasal 5, halaman 252 7 Penulisan bilangan dengan huruf

Bilangan utuh Bilangan pecahan

dua belas (12) Setengah (1/2)

8 Penulisan bilangan tingkat kantor di tingkat II gedung itu (angka Romawi)

di tingkat ke-2 gedung itu (huruf dan angka Arab)

di tingkat kedua gedung itu (huruf) 9 Penulisan bilangan yang mendapat

akhiran –an mengikuti cara berikut.

Lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)

(30)

Penulisan Kata

No. Keterangan Contoh

10 Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks (kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi).

Di lemari itu tersimpan 805 buku dab majalah

Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai

11 Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.

Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

10. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu,

dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya

Misalkan: Buku ini boleh kaubaca

Rumahnya sedang diperbaiki

Catatan: Dirangkai dengan kata hubung jika digabung dengan bentuk singkatan

Misalnya: KTP-mu

SIM-nya

Mutiara

(31)

Penulisan Kata

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 31

11. Kata si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalkan: Surat itu dikembalikan kepada si pengirim

Siti mematuhi nasihat sang kakak.

Catatan: Huruf si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata-kata itu

diperlakukan sebagai unsur nama diri.

Misalnya: Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil

Dalam cerita itu Si Buta dari Goa Hantu berkelahi dengan musuhnya.

Mutiara

(32)

EYD

(Ejaan Yang Disempurnakan)

Pemakaian Huruf

Penulisan Kata

Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan

E n t e r

(33)

Riadhi Pemakaian Tanda Baca

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 33

No. Pembahasan

1 Tanda Titik (.) 2 Tanda Koma (,)

3 Tanda Titik Koma (;) 4 Tanda Titik Dua (:) 5 Tanda Hubung (-) 6 Tanda Pisah (-) 7 Tanda Tanya (?) 8 Tanda Seru (!) Ruang Lingkup No. Pembahasan 9 Tanda Elipsis (…) 10 Tanda Petik (“ “)

11 Tanda Petik Tunggal (‘ ‘) 12 Tanda Kurung (( ))

13 Tanda Kurung Siku ([ ]) 14 Tanda Garis Miring (/) 15 Tanda Penyingkat atau

(34)

Pemakaian Tanda Baca

No. Keterangan Contoh

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

-Ayahku tinggal di Solo.

- Biarlah mereka duduk di sana.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar, atau daftar.

a. - III. Departemen Pendidikan Nasional - A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi b. - 1. Petokan Umum - 1.1 Isi Karangan - 1.2 Ilustrasi - 1.2.1 Gambar Tangan 1. Tanda Titik (.) Riadhi

(35)

Pemakaian Tanda Baca

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 35

No. Keterangan Contoh

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang emnunjukan waktu.

- Pukul 1.35.20 ( pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)

4. Tanda titk dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu

- 1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik)

5. Tanda titik dapat dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.

- Alwi, Hasan, Soenjono

Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton Siregar, Merari. 1920.

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukan jumlah.

- Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

7. Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan - H. Hamid – Haji Hamid - Bpk. – Bapak

(36)

Pemakaian Tanda Baca

2. Tanda Koma (,)

No. Keterangan Contoh

1. Tanda koma dipakai di antara unsur – unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.

- Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setarda yang satu dali kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali

- Saya akan membeli buku – buku puisi, tetapi kau yang memilihnya.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

- Kalau ada undangan, saya akan datang

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pda awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubung dengan itu, dan meskipun begitu.

- Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia

memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.

(37)

Pemakaian Tanda Baca

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 37

No. Keterangan Contoh

5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru seperti o, ya, wah, aduh, dan kasian, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat dalam kalimat.

- O, bgitu?

- Wah, bukan main!

- Hati-hati , ya, jalannya licin.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dar bagian lain dalam kalimat.

- Ibu berkata, “Paman berangkat besok pagi.”

7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang

mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhiran dengan tanda tanya atau seru.

- “Dimana saudara tinggal?” tanya Pak Guru.

(38)

Pemakaian Tanda Baca

No. Keterangan Contoh

8. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagiab alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nma tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu1, Bogor Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas

Indonesia.

Jalan salemba Raya 6, jakarta Surabaya 10 Mei 1960

Tokyo, jepang 9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan

bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka.

- Gunawan, Ilham.1984. Kamus Polititik Internasional. Jakarta: Restu Agung. 10. Tanda koma dipakai di antara

bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.

- Alisjahbana, S. Takdir, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2 (Jakarta:

Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25. 11. Tanda koa dipakai diantara nama orang

dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, dan marga.

- B. Ratulangi, S.E. Riadhi

(39)

Pemakaian Tanda Baca

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 39

No. Keterangan Contoh

12. Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

- 12, 5 m - 27, 3 Kg

13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi

- Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali

14 Tnda koma dapat dipakai utnuk menghindari salah baca / salah pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Atas perhatian sodara, Terima Kasih. Bandingkan dengan :

Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Saudar.

(40)

Pemakaian Tanda Baca

3. Tanda Titik Koma (;)

No. Keterangan Contoh

1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara didalam kalimat majemuk setara

Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku-buku yang baru dibeli ayahnya.

2 Mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam

hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.

Syarat-syarat penerimaan pegawai sipil di lembaga ini:

(1) Berkewarganegaraan Indonesia;

(2) Berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;

3 Memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur

setipa bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.

Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk Riadhi

(41)

Pemakaian Tanda Baca

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 41

4. Tanda Titik Dua (:)

No. Keterangan Contoh

1. Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian.

Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga:kursi, meja, dan lemari.

2 Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian

Ketua : Ahmad Wijaya Sekretaris : Siti Aryani 3 Dipakai dalam naskah drama sesuadah

kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.

Ibu : “Bawa kopor ini, Nak!” Amir : “Baik, Bu.”

4 Dipakai diantara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan

Horison, XLIII, No. 8/2008:8 Surah Yasin:9

(42)

Pemakaian Tanda Baca

5. Tanda Hubung (-)

No. Keterangan Contoh

1. Menyambung unsur-unsur kata ulang Anak-anak 2 Menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf

dalam kata yang dieja satu-satu.

8-4-2008 P-a-n-i-t-i-a 3 Memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata

atau ungkapan dan (b) penghilangan bagian frasa atau kelompok kata.

Ber-evolusi

Karyawan boleh mengajak anak-istri ke acara pertemuan besok 4 Dipakai untuk merangkai:

a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital

b. Ke- dengan angka, c. Angka dengan –an

d. Kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital

e. Kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan f. Gabungan kata yang merupakan kesatuan

se-Indonesia Tahun 1950-an Hari-H

(43)

Pemakaian Tanda Baca

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 43

No. Keterangan Contoh

5 Dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing

di-smash

6. Tanda Pisah (-)

No. Keterangan Contoh

1 Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar

bangun utama kalimat

Kemerdekan itu-hak segala bangsa-harus dipertahankan 2 Dipakai untuk menegaskan adanya keterangan

aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas

Sumpah Pemuda – harus terus ditingkatkan

3 Dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.

Tahun 1928 – 2008 Jakarta - Bandung Riadhi

(44)

Pemakaian Tanda Baca

7. Tanda Tanya (?)

No. Keterangan Contoh

1. Dipakai pada akhir kalimat tanya. Kapan dia berangkat? 2 Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan

bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?)

8. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang serupa seruan

atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun

emosi yang kuat.

Misalnya: Alangkah indahnya taman laut ini!

Bersihkan kamar itu sekarang juga!

Riadhi

(45)

Pemakaian Tanda Baca

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 45

9. Tanda Elipsis (…)

No. Keterangan Contoh

1. Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus Kalau begitu…,marilah kita laksanakan 2 Tanda elipsis dipakai untuk menunjukan

bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.

Sebab-sebab kemerosotan…akan diteliti lebih lanjut.

10. Tanda Petik (“ “)

No. Keterangan Contoh

1. Dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Ibu berkata, “Paman berangkat besok pagi.”

2 Dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 5 buku itu.

3 Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.

(46)

Pemakaian Tanda Baca

11. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)

No. Keterangan Contoh

1. Dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.

Tanya dia, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”

2 Dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.

Terdapat ‘paling’ pandai

3 Dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing

Feed-back ‘balikan’

12. Tanda Kurung (( ))

No. Keterangan Contoh

1. Dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan

Anak itu tidak memiliki KTP (kartu tanda penduduk).

2 Dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat

Sajak Tranggono yang berjudul

“Ubud” (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962

(47)

Pemakaian Tanda Baca

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 47

No. Keterangan Contoh

3 Dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya didalam teks dapat dihilangkan.

Pejalan kaki itu berasal dari (Kota) Surabaya.

4 Dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang merinci urutan keterangan.

Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja.

13. Tanda Kurung Siku ([ ])

No. Keterangan Contoh

1. Dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau

tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu

menyatakan bahwa kesalahan atau

kekurangan itu memang terdapat di dlam naskah asli.

Sang Sapurba men[d]engar bunyi geerisik.

(48)

Pemakaian Tanda Baca

No. Keterangan Contoh

2 Dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.

Persamaan kedua proses ini

(perbedaanya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.

14. Tanda Garis Miring (/)

No. Keterangan Contoh

1. Dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin atau tahun ajaran.

No.7/PK/2008

Tahun ajaran 2008/2009

2 Dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun.

Dikirimkan lewat darat/laut Harganya Rp1.500,00/lembar Riadhi

(49)

Pemakaian Tanda Baca

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 49

15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

Tanda penyingkat menunjukan penghilangan bagian kata atau bagian angka

tahun.

Misalnya: Dia ‘kan sudah kusurati. (‘kan:bukan)

1 januari ‘08 (‘08:2008)

(50)

EYD

(Ejaan Yang Disempurnakan)

Pemakaian Huruf

Penulisan Kata

Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan

E n t e r

(51)

Mario Penulisan Unsurn Serapan

Ejaan Yang Disempurnakan Hal 51

Berdasarkan integrasinya, unsur serapan (pinjaman)

dibagi menjadi dua:

1. Pertama, unsur serapan yang belum sepenuhnya

terserap dalam bahasa Indonesia, dipakai dalam

konteks bahasa Indonesia tetapi pengucapan masih

mengikuti cara asing seperti reshuffle, shuttle cock.

2. Kedua,

unsur

serapan

yang

pengucapan

dan

penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa

Indonesia, ejaan diubah seperlunya sehingga masih

dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Misal;

risk (risiko), system (sistem), effective (efektif).

(52)

Mario Penulisan Unsurn Serapan

No. Bahasa Serapan Keterangan serapan

Bahasa Asal Bahasa Indonesia

1. Arab ‘ kh ma’na ruku’ khusus makna rukuk khusus 2 Belanda aa ee octaaf Systeem oktaf sistem

3 Sanskerta ç çastra sastra

4 Inggris oo cartoon kartun

(53)

EYD

(Ejaan Yang Disempurnakan)

Pemakaian Huruf

Penulisan Kata

Pemakaian Tanda Baca Penulisan Unsur Serapan

E n t e r Observasi

(54)
(55)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel pengukuran kinerja kegiatan, menurut Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan dapat diketahui bahwa kinerja badan lingkungan hidup kabupaten

Perilaku yang etis, sebagaimana yang dijelaskan oleh DuBois, adalah perilaku yang mengindahkan standar moral yang tinggi yang berlaku, dalam ranah praktik profesi,

[r]

Dalam peranan strategisnya, NKRI akan di- hadapkan pada dua lakon pilihan, yaitu pilih- an sebagai negara berpenduduk besar yang ti- dak berdaya di kawasan ASEAN atau justru

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mutia Zuhara dan Utia Azizah bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) pada pokok bahasan larutan elektrolit

Secara garis besar, komponen ETTV sama dengan komponen dalam formula OTTV yang juga memperhitungkan beban panas konduksi dari permukaan masif fasad serta beban

Koefisien arah regresi yang positif dari kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai menunjukkan bahwa makin baik kepemimpinan maka semakin baik pula kepuasan kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku komunikasi verbal Komunitas SHINWA Cosplay Pekanbaru dalam membentuk kohesivitas kelompok adalah dengan menggunakan