• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (Tps) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di Kelas X Mia Sman 2 Tambang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (Tps) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di Kelas X Mia Sman 2 Tambang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

THINK

PAIR SHARE

(TPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN IKATAN

KIMIA DI KELAS X MIA SMAN 2 TAMBANG

Rezki Hidayat*, Maria Erna **, R Usman Rery***

Email: rezkihidayat60@gmail.com, **usman_rery@gmail.com, bun_erna@yahoo.com NO Hp:081364210698

Study Program of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education

University of Riau

Abstract: Research on the application of the Think Pair Share (TPS learning model has been done to improve students learning achievement in the topics of chemical bonding in class X MIA SMAN 2 Tambang. This research is experiment based on pretest-posttest design. The sample consisted of two classes, which are X MIA 1 as experiment class and X MIA 2 as control clas that randomly selected after testing normality and homogeneity. Experiment class is a class that is treated by applying the

Think Pair Share (TPS learning model. Analyzed of data used t-test. Results of the analysis it was found that tscore>ttable (2,235>1,67), it means the Think Pair Share (TPS

learning model can improve students learning achievement on the chemical in class X MIA SMAN 2 Tambang with an increase of 6,7%.

Key Words: Research on the application of the Think Pair Share (TPS learning model, learning achievement

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

THINK

PAIR SHARE

(TPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN IKATAN

KIMIA DI KELAS X MIA SMAN 2 TAMBANG

Rezki Hidayat*, Maria Erna **, R Usman Rery***

Email: rezkihidayat60@gmail.com, **usman_rery@gmail.com, bun_erna@yahoo.com NO Hp:081364210698

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Riau

Abstrak: Penelitian tentang penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) telah dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X MIA SMAN 2 Tambang. Bentuk penelitian adalah eksperimen dengan desain pretest-posttest. Sampel terdiri dari dua kelas, yaitu kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XMIA 2 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara random (undian) setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS. Analisis data uji hipotesis menggunakan uji-t, diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,235>1,67 yang artinya penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pokok bahasan ikatan kimiadi kelas X MIA SMAN 2 Tambang dengan peningkatan sebesar 6,7%.

(3)

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan kegiatan paling pokok, karena berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan peserta didik sebagai anak didik (Purwanto, 2011) Proses pembelajaran dipengaruhi oleh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang menghasilkan prestasi belajar untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran (Purwanto, 2011). Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan peserta didik secara efektif di dalam proses pembelajaran (Aunurrahman, 2009). Model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran diharapkan dapat mengefektifkan proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan prestasi belajar peserta didik, serta menarik dan memotivasi peserta didik terhadap materi pelajaran, termasuk pelajaran kimia. Kimia adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara khusus mempelajari tentang struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi menyertai perubahan materi. Ilmu kimia terdiri dari berbagai konsep, hukum, dan azas, dari sederhana sampai kompleks (BSNP, 2006).

Salah satu pokok bahasan pelajaran kimia yang dipelajari di SMA kelas X SMA/sederajat adalah pokok bahasan ikatan kimia. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia di kelas X MIA SMAN 2 Tambang diketahui dari nilai rata-rata ujian peserta didik pada semester ganjil tahun 2015/2016 yang mengambil mata pelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan ikatan kimia belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) sekolah yaitu 78. Penyebab rendahnya nilai rata-rata peserta didik disebabkan karena umumnya guru memberikan pelajaran hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik dan belum terbiasa menggunakan cara-cara tertentu yang dapat memotivasi peserta didik dalam belajar. Salah satu faktor yang menyebabkan motivasi belajar peserta didik rendah karena hanya sebagian peserta didik yang memfokuskan perhatiannya dalam proses pembelajaran. Kurangnya motivasi belajar peserta didik tersebut berdampak terhadap prestasi belajar peserta didik menjadi rendah. Menurut pendapat Sardiman (2001) bahwa prestasi belajar akan menjadi optimal jika peserta didik termotivasi dalam belajar.

Cara yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik yakni dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Model pembelajaran Think

Pair Share (TPS) yaitu model pembelajaran yang menggunakan metoda diskusi

berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Model pembelajaran Think Pair Share diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan (thinking) oleh peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya. Seanjutnya pairing (pasangan), pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasang-pasangan. Terakhir tahap Sharing (berbagi), dalam tahap ini hasi diskusi berpasangan dibicarakan didalam kelompok (Miftahul Huda 2011). Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) ini menimbulkan rasa tanggung jawab peserta didik karena guru memberikan tugas yang harus di selesaikan peserta didik secara individu terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan berpasangan. Melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan secara sendiri dan secara berkelompok, maka peserta didik menjadi terlibat secara langsung selama proses pembelajaran, sehingga tumbuhlah motivasi dalam pembelajaran dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar. Sardiman (2001) menyatakan bahwa keterlibatan

(4)

peserta didik secara langsung selama proses pembelajaran menyebabkan peserta didik menjadi termotivasi sehingga kemampuan berpikir peserta didik menjadi lebih baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mutia Zuhara dan Utia Azizah bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit di Kelas X MIA-1 SMAN 17 Agustus 1945 Surabaya pada semester 1 tahun ajaran 2013-2014 dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik, yaitu dari 71,13% menjadi 74,6%. Penelitian yang sama juga telah dilakukan oleh Riza Sartika pada pokok bahasan sistem periodik unsur kelas X MIA SMAN 4 Banda Aceh, dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Share berhasil meningkatkan prestasi belajar peserta didik yaitu sebesar 4,77%.

Berdasarkan uraian diatas yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Di Kelas X MIA SMAN 2 Tambang”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MIA SMAN 2 Tambang semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dari tiga kelas X MIA SMAN 2 Tambang yaitu kelas X MIA 1, X MIA 2, dan X MIA 3. Sampel pada penelitian merupakan dua kelas yang dipilih berdasarkan kemampuan yang hampir sama dilihat dari tes materi prasyarat yaitu kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest. Sebelum perlakuan, kedua kelas diberikan pretest mengenai materi yang akan diajarkan yaitu ikatan kimia. Sesudah perlakuan diberikan posttest dengan soal dan waktu yang sama dengan pretest. Menurut Mohammad Nazir (2003) rancangan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rancangan Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen T0 X T1

Kontrol T0 - T1

Keterangan:

T0 : Nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

X : Perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan penerapan Model Pembelajaran

Structured Numbered Heads(Kepala Bernomor Struktur) T1 : Nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Instrument penelitian terdiri dari perangkat pembelajaran dan instrument pengumpulan data. Perangkat pembelajaran terdiri dari: silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan soal evaluasi. Instrumen pengumpulan data adalah soal pretest/posttest.

(5)

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik tes. Data yang dikumpulkan berasal dari:

a. Tes materi prasyarat dari pokok bahasan koloid yang digunakan untuk uji normalitas dan uji homogenitas.

b. Pretest dilakukan sebelum kedua kelas masuk materi pokok bahasan koloid dan sebelum diberi perlakuan. Pemberian pretest dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap pokok bahasan ikatan kimia.

c. Posttest diberikan pada kedua kelas setelah selesai materi koloid dan seluruh proses perlakuan dilakukan. Soal posttest yang diberikan sama dengan soal

pretest. Selisih skor posttest dengan pretest digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisa data dalam penelitian ini terdiri dari, uji homogenitas dan uji hipotesis. Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t dua pihak pada taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Uji hipotesis dilakukan terhadap hasil pengolahan data akhir, yaitu data selisih skor pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian hipotesis menggunakan rumus uji-t satu pihak pada taraf signifikansi (α) sebesar 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data pengolahan hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Uji Normalitas

a. Data Materi Prasyarat

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Materi Prasyarat

Kelas N SD Lmaks Ltabel

X MIA 1 36 63,333 8,76 0,1033 0,1476667

X MIA 2 35 62,064 8,7632 0,1192 0,1497616

X MIA 3 35 59,357 9,47 0,19927 0,1497616

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas materi prasyarat kelas X MIA 1 diperoleh Lmaks < Ltabel yaitu 0,1033< 0,1476667dan kelas X MIA 2 diperoleh Lmaks < Ltabel yaitu 0,1192< 0,1497616. Sesuai dengan ketentuan uji normalitas Liliefors data berdistribusi normal jika memiliki Lmaks Ltabel.

b. Data Pretest dan posttest

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Posttest

Data Kelas N SD Lmaks Ltabel

Pretest Eksperimen 36 25,41667 6,505 0,12713 0,1477

Kontrol 35 22,5676 5,809 0,105 0,1497

Posttest Eksperimen 36 80 5,976 0,1144 0,1477

(6)

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas data pretest dan

posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang mempunyai harga Lmaks Ltabel sehingga data pretest dan posttest berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Tes Materi Prasyarat

Kelas N ∑ X Ftabel Fhitung ttabel thitung

X1 dan X2

36 2335 63,3333

1,72 1,02 2,00 0,60 35 2257,5 62,0642

Bedasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa uji homogenitas materi prasyarat untuk kelas XMIA 1 dan XMIA 2. Kelas XMIA 1 dan XMIA 2 mempunyai nilai Fhitung < Ftabel yaitu 1,02 < 1,72 dan hasil perhitungan uji t dua pihak diperoleh nilai thitung terletak antara –ttabel dan ttabel yaitu -2,00 < 0,60 < 2,00 sehingga kedua kelas homogen.

3. Uji Hipotesis

Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis

Kelas N X Sgab ttabel thitung

Eksperimen 36 1965 54,5833

4,188 1,67 2,235

Kontrol 35 1885 52,3611

Tabel 4.4 menunjukkan thitung = 2,235 dan ttabel = 1,67, pada dk 69 dan t0,95. Nilai thitung > ttabel yaitu 2,235 > 1,67 sehingga hipotesis diterima.

4. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Data yang digunakan untuk perhitungan besarnya pengaruh penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam penelitian adalah data hasil perhitungan uji hipotesis dengan nilai t = 2,235 dan n = 71. Hasilnya r2 = 0,067 dengan besarnya koefisien pengaruh (Kp) adalah 6,7%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) memberikan konstribusi terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X MIA 2 Tambang yaitu sebesar 6,7%.

Penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan keaktifan peserta didik pada proses pembelajaran. Rata- rata aspek penilaian sikap ilmiah peserta didik di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Keaktifan peserta didik yang meningkat dalam proses pembelajaran menyebabkan prestasi belajar peserta didik pun menjadi meningkat pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik unsur. Peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen disebabkan karena meningkatnya keaktifan siswa dalam proses belajar

(7)

terlihat dari kemauan peserta didik untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran, mendengarkan penjelasan guru, peserta didik aktif dalam berdiskusi serta bertanya ataupun menjawab pertanyaan dan keantusiasan peserta didik dalam mengerjakan LKPD. Menurut pendapat Oemar Hamalik (2008) menyatakan bahwa salah satu cara yang dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah dengan mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu, penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X MIA SMAN 2 Tambang. Besarnya pengaruh penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X SMAN 2 Tambang sebesar 6,7%.

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan, peneliti merekomendasikan yaitu, penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada pokok ikatan kimia di kelas X MIA. Bagi peneliti yang ingin menindak lanjuti penelitian tersebut, dapat menggunakan model pembelajaran Think Pair Share

(TPS) pada pokok bahasan yang lain. Dalam proses pembelajaran guru harus lebih mengarahkan tentang penugasan pada Think Pair Share (TPS) dan juga guru harus lebih memperhatikan dan membimbing kegiatan peserta didik pada saat berdiskusi, supaya peserta didik dapat berperan aktif dan fokus terhadap pembelajaran dan tugas yang diberikan kepada peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.

BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh / Model Silabus

SMA/ MA Mata Pelajaran Kimia. Depdiknas. Jakarta.

Deni Purwanto.2011. Kimia for Dummies PT. Intan Sejati. Bandung

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Miftahul Huda. 2011. Cooperatif Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Penerapan. Pustaka Belajar. Jakarta

Mutia Zuhara dan Azizah. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share(TPS) Untuk Mengembangkan Karakteristik Siswa Pada Materi

(8)

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMAN 17 Agustus 1945. UNESA Jurnal of cemical education. Vol, 3. No, 02. Pp. 14 May.

Mohd Nazir. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Gambar

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Materi Prasyarat
Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Tes Materi Prasyarat

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam form menu utama terdapat menu kelola arsip yang berfungsi untuk mengelola data pegawai dan data surat, pencarian berfungsi dalam pencarian arsip, dan

Laba bersih kepada pemegang saham dikurangi dividen saham preferen. Pemegang saham biasa (sekarang dan yang potensial) terkecuali prioritas pembayaran tidak

Dalam berpikir analogi, pada tahap encoding Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri atau struktur dari masalah sumber dan target, pada tahap inferring mampu

Kegiatan Rintisan Rumah Pintar dilakukan dalam bentuk penataan kelembagaan, peningkatan sarana dan prasarana, pembelajaran dan/atau pelatihan, serta pendampingan. Kegiatan yang

Hasil uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel independen dengan SPSS 16 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan keterampilan proses sains

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu model terbaik untuk kasus DBD di Jawa Timur tahun 2014 adalah model

maka model bulanannya adalah model pada langkah ke-a, namun apabila error dari model regresi dummy belum white noise maka dilanjutkan pada langkah ke-c.

Jika Dua Unsur Dapat Membentuk Lebih Dari Dua Jenis Senyawa, Dan Jika Massa Salah Satu Unsur Dalam Senyawa –Senyawa Itu Sama.. Pernyataan Diatas Merupakan Definisi Dari