• Tidak ada hasil yang ditemukan

Thesis POLA HUNIAN DI KAWASAN PERMUKIMAN TERBATAS KOTA PALANGKA RAYA RAHMAD RAMEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Thesis POLA HUNIAN DI KAWASAN PERMUKIMAN TERBATAS KOTA PALANGKA RAYA RAHMAD RAMEL"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM PAS CA S ARJANA

JURUS AN ARS ITEKTUR

ALUR PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN

INS TITUT TEKNOLOGI S EPULUH NOPEMB ER

S URAB AYA

2009

Thesis

POLA HUNIAN DI KAWASAN

PERMUKIMAN TERBATAS KOTA

PALANGKA RAYA

 

OLEH :

 

RAHMAD RAMEL

320 820 1817

(2)

Kampung Pahandut yang merupakan embrio awal dalam pembentukan Kota Palangka Raya terletak di tepian bantaran Sungai Kahayan,

Pertumbuhan Penduduk akan diikuti pula dengan kebutuhan hunian & Lahan

Berkembang menjadi Permukiman Padat karena dekat dengan Pusat Kota, masyarakat memanfaatkan ruang di bantaran Sungai Kahayan sebagai hunian

Kepentingan Penduduk dan Kepentingan Pemeliharaan Bantaran Sungai

Pertimbangan Sospol, Sejarah Kota & Mengingat daerah hunian sudah ada dalam kurun waktu lama → Ditetapkan dalam RDTK Kota Palangka Raya Tahun 2001 sebagai KAWASAN PERMUKIMAN TERBATAS

Keterbatasan fisik Lahan secara Horizontal dan peraturan pemerintah

Kepentingan Pemeliharaan Sungai 2. Membahas dan mengusulkan Pola Hunian dan Konsep Design

1. Penelitian dilakukan hanya pada Kawasan Permukiman Terbatas Bantaran Sungai Kahayan di Kampung Pahandut Kawasan Danau Seha dengan populasi yang saat ini berada di lingkup lokasi studi saja

2. Sebagai dasar untuk arahan proses perencanaan bentuk dan design hunian selanjutnya.

1. Membantu Pemda memberikan alternatif pola hunian yg sesuai dengan peraturan pemda, kondisi sosekbud masyarakat di Bantaran Sungai Kahayan.

2. Menentukan Konsep pola hunian yang sesuai kondisi Sosekbud dan keinginan masyarakat, serta sesuai dengan perda di kawasan

permukiman terbatas bantaran Sungai Kahayan

1. Mengetahui kondisi Sosekbud masyarakat, dan kondisi fisik hunian saat ini (existing)

(3)

Pola Hunian seperti apa yang dapat mewadahi masyarakat dgn kondisi sosekbud setempat dan kepentingan pemeliharaan sungai Aspek Non Fisik Aspek Lingkungan Aspek Fisik POLA HUNIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI

Pola Hunian = Acuan-acuan yang dijadikan dasar untuk menjadi suatu bentuk

FISIK HUNIAN

Turner (1971) “ Hunian adalah suatu proses”, tidak hanya bentuk fisik, tetapi

terdapat unsur lain, termasuk dampak yang dihasilkan oleh penghuni

(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI

PENELITIAN YANG PERNAH DILAKUKAN

PERKEMBANGAN HUNIAN DI TEPIAN SUNGAI KAHAYAN

KAWASAN PERMUKIMAN TERBATAS

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PENGERTIAN BANTARAN SUNGAI DAN GARIS SEMPADAN SUNGAI

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

PENDEKATAN PEMBANGUNAN HUNIAN

TINJAUAN TERHADAP BENTUK HUNIAN

KRITERIA PERMUKIMAN KUMUH

PEDOMAN TEKNIK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

TEORI PERUMAHAN oleh Turner : Housing As A Process (1972), Housing

By People (1976)

TEORI LINGKUNGAN oleh Rapoport : Human Aspects of Urban Form

(1986) :

Kajian Pustaka & Teori diterapkan untuk mengetahui indikator yg diperlukan untuk Data/Variabel kondisi sosekbud dan aspirasi masyarakat, dan Pembahasan nantinya

(5)

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN DESKRIPTIF

STRATEGI DAN KEGIATAN PENELITIAN :

1. Persiapan dan Survey Awal

2. Pengumpulan & Pengolahan Data (Kuisioner dan Pengukuran)

3. Penyajian Data (Tabel & Diagram)

4. Kegiatan Analisa & Pembahasan (Metode Distribusi frequensi & Korelasi)

5. Penarikan Kesimpulan

6. Penyusunan Konsep Pola Hunian

VARIABEL / DATA

1. Data Fisik Hunian

2. Data Non Fisik

(6)

I. LINGKUP KELURAHAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

1. Wilayah & Geografis

Luas Kel = 950 Ha, Terdiri dari permukiman, hutan-hutan kecil, rawa, belukar,

kepadatan penduduk 23,25/Ha, Tanah berpasir, kelembaban tinggi, 26 RW & 94 RT, Sampel Penelitian diambil dari RW. XVII (RT. 01, 02, 03, 04)

3. Kependudukan

Jml Penduduk = 22.086 Jiwa, berimbang antara pria dan wanita Prosentase terbesar pada usia produktip (18-59 thn) =60,27 %

3. Sosial Ekonomi dan Budaya

Terdiri dari berbagai suku dan agama (Islam 84,97%), Ekonomi mulai dari MBR s/d MBMA

48, 82 % Bekerja, sisanya 51,18 % blm mendapat pekerjaan >> Perlu Penanganan Mata Pencarian Berdagang, Swasta & Buruh, mendominasi

4. Prasarana & Sarana Lingkungan Permukiman

Kesehatan, Perdagangan & Jasa, Pendidikan, Olahraga, Kesenian Budaya, Sosial, Perhubungan, Transportasi

(7)

II. LINGKUP POPULASI PENELITIAN - KAWASAN DANAU SEHA

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

II. 1. Pendahuluan

• Luas Kawas an permukiman di bantaran s ungai = 120.000 m2,

Karakteris tik mengikuti mus im >>>> antis ipas i dgn Permukiman

berbentuk panggung dgn ketinggian 2 – 3 m

• Terdapat 3 B entuk Hunian :

• Rumah Tunggal, Gandeng ,

Lanting

• Jumlah S ampel 75 Unit Hunian (KK)

• Penghuni Rumah Tunggal = 55 Unit

• Penghuni Rumah Gandeng = 20 Unit

• RW. XVII, RT. 01, 02, 03, 04

(8)

III. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

1. Data Umum Responden

a. B ENTUK & KONS TRUKS I RUMAH

• Kons truks i Panggung berbahan

Kayu

2. Data Fisik Hunian

a. JUMLAH PENGHUNI (Mean)

• Rumah Tunggal = 6 Orang (69,1 % )

• Rumah Deret = 4 Orang (50 % )

c. JUMLAH KK (Mean)

• Rumah Tunggal = 1 KK (74, 5 % )

• Rumah Deret = 1 KK (100 % )

• Jenis Kelamin : Pria (87,30 % ) ; Wanita (12,70 % )

• Umur bervarias i : 30 s /d 50 Tahun (72,80 % )

• S tatus : Menikah (87,30 % )

• Pendidikan : S etingkat S D (45% )

(9)

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

d. LUAS AN R UMAH

• Rumah Tunggal = Range 150 m2, Mean 62,41 m2, median

58,50 m2

• Rumah Deret = Range 13 m2, Mean 20,90 m2, median 20,5 m2

2. Sambungan Data Fisik Hunian

e. LUAS AN LAHAN

• Rumah Tunggal = Range 180 m2, Mean 81,70 m2, median

75,00 m2

• Rumah Deret = B ervarias i, bentuk komunal dalam 1 lahan

f. JUMLAH LANTAI HUNIAN

• Rumah Tunggal = 1 Lantai (94,50% ) ; 2 Lantai (5,50% )

• Rumah Deret = 1 Lantai (100% )

g. FUNGS I RUMAH

• Rumah Tunggal = T T (90,90% ) ; T T + T U (9,10% )

• Rumah Deret = T T (100% )

h. Kepemilikan Lahan dan B angunan

S ebagian bes ar hunian tidak memiliki S ertifikat tanah dan IMB ,

s ebagian kecil berupa S KT dari Kelurahan

(10)

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

i.

FAS ILITAS

RUMAH

2. Sambungan Data Fisik Hunian

J. S IS TIM S ANITAS I & PEMB UANGAN LIMB AH

PADAT

RUM AH TUNGGAL RU MAH DER ET NO F ASILITAS RUMA H Frekuensi (%) Frekuensi (%) 1 PDAM 1 1,80 - - 2 PLN 7 12,70 14 70 3 PDAM + PLN 47 85,50 6 30 Jumlah 55 100,00 20 100,00

A. JARAK ANTAR RUMAH

• Ada dgn Jarak Terbatas 50,90 % ( < 2 m ), Tidak Ada 41,80 %

L. HALAMAN TERB UKA DI DEPAN RUMAH

• Tidak Ada 78,20 % , Ada Cukup > 2 m 16,40% , Ada S edikit < 2

(11)

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

m. POS IS I RUMAH TERHADAP JALAN

Rumah Tunggal = 78,20 % menghadap Jalan

Rumah Deret = 100 % Menghadap Jalan

2. Sambungan Data Fisik Hunian

n. POS IS I RUMAH TERHADAP S UNGAI

Rumah Tunggal = 72,70% menyamping s ungai

Rumah Deret = 100 % menyamping s ungai

o. DENAH RUMAH

3. Data Non Fisik Hunian

a. S TATUS KEPENDUDUKAN

a. DAER AH AS AL

• Rumah Tunggal = Kals el 52,70 % , Kalteng 47,30 %

• Rumah Deret = Kalteng 50 % , Kals el 40 %

Pos is i Jalan Lingkungan, arahnya didominas i tegak lurus terhadap badan s ungai

(12)

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

c. MATA PENC ARIAN

• R.

Tunggal

=

Dagang/Wiras was ta

49,10% ,

B uruh/Tkng/Nelayan=36,40%

• R. Deret = B uruh/Tkng/Nelayan = 55%

3. Sambungan Data Non Fisik Hunian

d. B ES ARAN PENDAPATAN

• R. Tunggal = Range Rp. 2,5 Jt ( 500 Rb s /d 3 Jt), Mean Rp.

1,35 Jt

• R. Deret =

Range Rp. 1 Jt ( 500 Rb s/d 1,5 Jt), Mean Rp. 850 Rb

e. JARAK KE LOKAS I PEKERJAAN

• R. Tunggal = < 1 Km (49,10% ) ; 1 -3 Km (34,50% )

• R. Deret = < 1 Km (100% )

f. TRANS PORT HAR IAN

• Rumah Tunggal = S PM (47,30% ) ; JALAN KAKI (38,20% )

• Rumah Deret = JALAN KAKI (65 % )

g. ALAS AN TINGGAL

S ebagian bes ar hunian memilih karena dekat dengan tempat

kerja

(13)

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

h. TAHUN PEMB UATAN RUMAH

• R. Tunggal =38,20% (1980-1990) ; 36,40% (1991-2000)

3. Sambungan Data Non Fisik Hunian

i. AWAL MENDAPATKAN R UMAH

• R. Tunggal = Membuat s endiri (60% )

• R. Deret =

Kontrak (100%)

j. WAHANA, KONDIS I KEKERAPAN B ERS OS IALIS AS I

k. RENCANA PINDAH RUMAH

• Rumah Tunggal = Tidak Ada (83,60% )

• Rumah Deret = Tidak Ada (80 % )

a. PENATAAN RUMAH, LAHAN DAN JALAN LINGKUNGAN

• R. Tunggal = Setuju (52,70%) ; Ragu-Ragu (30,90%)

• Rumah Deret = Ragu-Ragu

S ebagian bes ar yg menyatakan S ETUJU, as alkan di

mus yawarahkan bers ama

(14)

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

a. KES EDIAAN MENEMPATI

RUS UNAWA

R. Tunggal = Tidak Mau (92,70%)

R. Deret = Mau (85%)

3. Sambungan Data Non Fisik Hunian

n. AS PIRAS I TERHADAP B ENTUK YANG DIINGINKAN

R. Tunggal = PribadiR. Deret = Komunal

4. Data Lingkungan & Alam

a. S UNGAI, B ANTARAN DAN VEGETAS I

Sungai Pasang Surut tergantung musim, L = 150 m, kedalaman 10-20 m

Tidak memiliki tanggul pemisah antara sungai dengan hunian

Tidak terdapat Jalan inspeksi yang memisahkan sungai dgn hunian

Tidak ada usaha penghijauan dari Pemda atau masyarakat sendiri

Vegetasi hanya terdapat emak belukar, rumput & pohon liar

b. KONDIS I JALAN

a. AIR B ERS IH & LIS TRIK

Terdapat jaringan PDAM & Lis trik

(15)

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS

d. PENGELOLAAN S AMPAH

S ebagian bes ar penghuni

langs ung membuang s ampah ke halaman

Tidak terdapat pengelola s ampah dan TPS di lokas i hunian

5. Korelasi Hunian

Kooefisien Korelasi Pendidikan Besarnya Pendapatan Jumlah Penghuni Jml KK Luas Rumah Luas Lahan Jarak Antar Rumah Penataan Rumah & Lahan Pendidikan 1.000 0.330 0.201 0.163 0.364 0.329 0.378 0.242 Besarnya Pendapatan 0.330 1.000 0.443 0.192 0.088 0.017 0.156 0.171 Jumlah Penghuni 0.201 0.443 1.000 0.442 0.268 0.316 0.192 0.030 Jumlah KK 0.163 0.192 0.442 1.000 0.219 0.179 0.066 0.054 Luas Rumah 0.364 0.088 0.268 0.219 1.000 0.802 0.388 0.479 Luas Lahan 0.329 0.017 0.316 0.179 0.802 1.000 0.673 0.621 Jarak Antar Rumah 0.378 0.156 0.192 0.066 0.388 0.673 1.000 0.442

Penataan Rumah

(16)

Jl. Kalimantan Gg. Asm ara Jl. Sumba wa Gg. Ken cana Gg. K enanga

Sungai K

ahayan

Wilay ah RW . XVII 0 m 50 m 100 m 150 m U 2 3 5 4 1

(17)

Rumah dengan kons truks i panggung, ketinggian feil lantai 0,5 – 3 m, berbahan kayu, rumah tunggal merupakan hunian lama, rumah deret hunian baru

Ped. Teknis Pemb. Rumah S ederhana S ehat >> 9m2/orang >> exis ting 8 m2/orang (Penghuni 6 orang dalam L Rumah Tunggal = 48 m2), >> exis ting 5,23 m2/orang (Penghuni 4 orang dalam L L Rumah Deret = 20,9 m2), berpotens i menjadi hunian kumuh

Korelas i Cukup Kuat antara Jumlah Penghuni dgn Junlah KK

Korelas i S angat kuat antara bes aran lahan dengan luas an rumah.

Rumah hanya berfungs i s ebagai tempat tinggal >> Ekonomi penghuni S ulit utk berkembang (Tujuan Pembangunan B erkelanjutan dr S is i Ekonomi)

Kepmen PU No. 20/KPTS /1986 >> B uilding Coverage 60 % >> Exis ting 77 % ,

menyebabkan tdk memiliki halaman dan jarak antar rumah, s ehingga perlu penataan ulang

Tidak adanya kepemilikan lahan dan bangunan menyebabkan Rendahnya kepedulian mas yarakat thd kualitas hunian >> perlunya kepas tian hukum melalui us aha kons olidas i tanah, karena lahan yg tidak teratur luas annya

Kondis i S anitas i/Limbah berpotens i menimbulkan penyakit, mencemarkan s ungai dan lingkungan, mengindikas ikan buruknya kondis i s anitas i lingkungan (Tujuan Pembangunan berkelanjutan dr s is i ekologi/lingkungan

)

Pos is i Rumah s ebagian bes ar menghadap jalan lingkungan dan menyamping s ungai karena jalan lingkungan yang dibangun pos is inya tegak lurus s ungai, s ehingga mengabaikan fungs i s ungai

(18)

DENAH

RUMAH

Rumah Tunggal : Umumnya telah memiliki area public, privat,

s ervice. Yg membedakan jumlah dan ukuran ruang

Rumah Deret : S aling menyatu, penggunaan ruang s angat

terbatas hanya untuk area privat. Area s ervice & Publik

memanfaatkan ruang bers ama

B eberapa Tipologi diatas akan menjadi mas ukan dlm

menentukan kons ep bentuk hunian

(19)

2. AS FEK NON

FIS IK

Merupakan penduduk tetap, yg

menghuni s ejak tahun 1980

Penghuni s ebagian bes ar beras al dari daerah Kals elteng

Dengan budaya dan pola hidup

relatif s ama, hubungan

kekeluargaan karena perkawinan >>> Homogenitas warga >>>

Memudahkan dalam bermus yawarah/bekerjas ama

mencari s olus i hunian yang s es uai ekos os bud

B erpendidikan Rendah, S ebagian bes ar bekerja di s ektor informal >> bes aran pendapatan yg tidak menentu tiap bulan, Mean = 1,3 juta (R. Tgl) = 850 Rb (R. deret)

Permeneg Perum Rakyat No.

07/Permen/M/ 2006,

diklas ifikas ikan s ebagai MB R.

Hal diatas melihat cara &

kemampuan mas y. dlm Kons ep Pengadaan Rumah

Lokas i Pekerjaan di s ektor informal yg dekat lokas i hunian >> keterkaitan pekerjaan dgn hunian >> perubahan lokas i hunian akan berfengaruh pada ekonomi penghuni

Trans portas i yang dapat

menghemat pengeluaran (Jalan Kaki + S PM) >> s alah s atu keuntungan ekonomi bagi penghuni

Kuatnya interaks i dan ikatan s os ial >> meningkatkan interaks i s es ama penghuni dan hubungan s os ial yg terjalin erat

S ebagian bes ar mas yarakat s etuju

dgn penataan rumah/lahan,

as alkan dimus yawarahkan

bers ama, dan diberikan kepas tian lahan.

As piras i memilih B entuk hunian Tunggal >> John FC Turner (1972) Rumah is Pros es yg terus berkembang karena berdampak kepada pemilihan bentuk / pola hunian

(20)

3.

AS FEK

LINGKUNGAN/ALAM

• Kondis i S ungai pas ang s urut akibat

perubahan mus im + Minimnya

penghijauan + Aktivitas bermukim di wilayah ini, menyebabkan pengikis an dan pendangkalan s ungai

• Kons truks i Jalan eks is ting berupa titian

kayu menyebabkan terbatas nya aks es keluar mas uk di lingkungan ini >>> berdampak pada ekonomi penghuni >> Perlunya kons truks i jalan permanen di bagian tertentu, yang dapat diaks es oleh berbagai jenis angkutan

• Telah ters edianya pras arana air

bers ih dan lis trik mengindikas ikan

s dh terpenuhinya kebutuhan

penghuni di wilayah ini

• B uruknya pengelolaan s ampah

berpotens i menurunnya kualitas

lingkungan dan s ungai >>

mempengaruhi Kes ehatan, s os ial dan ekonomi Mas yarakat

• Hal-hal diatas tidak s ejalan dgn prins ip

pembangunan berkelanjutan dan UU s umber Daya Air

4. KONS EP DES IGN HUNIAN

• Pengaturan kembali luas an dan tata

letak lahan

• Rumah Mais onette dgn kons tr. Panggung >> Penghuni R. Tunggal

• Rumah Mais onnete dgn kons tr. Gandeng B anyak >> Penghuni R. Deret

• Pengadaan Rumah :

- Dukungan Fas ilitas Pembiayaan

- Perlu Penelitian lebih lanjut ttg pengadaan rumah oleh MB R dari s egi Pendanaan

• Pendekatan berupa peningkatan

kualitas hunian menjadi lingkungan yang permanen

• Pengaturan kembali luas an dan tata

(21)

BAB VI KESIMPULAN & REKOMENDASI

1. Kes impulan

• Fis ik Hunian :

• Terdapat beberapa bentuk hunian, kons truks i panggung, B ahan

Kayu

• Tipologi denah Rumah

• Ketidaks eimbangan jml penghuni dan building coverage

• Tidak memiliki kepemilikan Tanah dan B angunan

• S os ekbud & As piras i Mas yarakat

• Hunian yang s udah lama di huni oleh penduduk tetap,

homogen.

• Keterikatan Penghuni dgn lokas i hunian

• Pendidikan rendah, pendapatan tdk tetap, MB R

• S etuju dgn penataan lahan as al dimus yawarahkan dan adil

• As piras i hunian pribadi

• Pras arana Lingkungan hunian

• S ungai belum memiliki tanggul

• Rendahnya aks es jalan lingkungan

• Rendahnya pengelolaan s ampah

(22)

• KONS EP POLA HUNIAN

• Penataan/pengaturan ulang hunian dan luasan lahan, dengan pendekatan berupa

peningkatan kualitas hunian dan lingkungannya menjadi lingkungan yang permanen, dilengkapi pras arana dan s arana yang dapat mendukung dan meningkatkan s os ial ekonomi mas yarakat s erta dalam hal kepentingan pemeliharaan s ungai.

• Pada GS S sejauh ± 15 m, perlu dibangun jalan yang sekaligus berfungsi s ebagai tanggul.

Hal ini juga dimaks udkan akan merubah arah hadap rumah yang paling dekat dengan tepi s ungai, dimana orientas inya langs ung menghadap s ungai.

• Pengaturan posisi dan fungsi jalan lingkungan di kawasan ini, selain dapat diakses oleh

berbagai jenis angkutan, juga akan berfengaruh pada keteraturan tata letak dan arah hadap bangunan bes erta pras arana lingkungannya.

• Bentuk hunian Maisonnete dengan berkonstruksi panggung.

2. Rekomendas i

• Pemda s egera menginventaris as i luas an lahan, B angunan & GS S

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

TERIMAKAS IH

• Perlu penelitian lebih lanjut mengenai :

• S is tim s anitas i dan pers ampahan

• Pengadaan rumah oleh mas yarakat

• Pembuatan Jalan Lingkungan yang dapat diaks es oleh berbagai

angkutan

• Pembuatan Tanggul / Jalan Ins peks i

Referensi

Dokumen terkait

Pertama adalah penulisan hukum yang ditulis oleh Sitti Novianti pada tahun 2013 dari Universitas Mulawarman, dengan judul: “Tinjauan tentang Perlindungan Hukum Hak

Sistem pendidikan dan pelatihan aparatur yang ada belum mampu membangun kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan perubahan yang ada.d. Belum adanya standar

Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat Sukmadinata Syaodih Nana (2007: 15-16), Menurut Wrenn (1951: 66) menyatakan bahwa “Konseling merupakan hubungan yang

Klik File pilih export/import lalu pilih data untuk penyimpanan di drive mana dan di folder apa (drive yg di maksud yaitu SDcard yg sudah kita tancap ke computer termasuk folder

DAIHATSU CLASY th 92 w - hitam met AC Tape VR pjk pjg Rp 24, 5jt nego. D Ac Ps Pw Cl Minibus Hitam. Bhineka Raya no. 1 Jaktim samping Mess Kab. hrga 45jt nego. Rendah Serv

pH tanah antara 6.0 – 7.0 sangat mempengaruhi aktivitas makan semut, sehingga dapat disimpulkan bahwa semut dalam hutan Negeri Tuhaha dapat hidup dan mencari makan pada

Saat gabus terdeteksi oleh sensor S6 pada lantai 1, maka motor M5 pada lantai 1 akan berhenti, dan gabus yang sedang berjalan dari lantai utama akan berhenti pada

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan: (1) untuk siswa supaya lebih tidak banyak bercanda dengan pengajar, (2) untuk pengajar memperbaiki cara