PROGRAM PAS CA S ARJANA
JURUS AN ARS ITEKTUR
ALUR PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN
INS TITUT TEKNOLOGI S EPULUH NOPEMB ER
S URAB AYA
2009
Thesis
POLA HUNIAN DI KAWASAN
PERMUKIMAN TERBATAS KOTA
PALANGKA RAYA
OLEH :
RAHMAD RAMEL
320 820 1817
• Kampung Pahandut yang merupakan embrio awal dalam pembentukan Kota Palangka Raya terletak di tepian bantaran Sungai Kahayan,
• Pertumbuhan Penduduk akan diikuti pula dengan kebutuhan hunian & Lahan
• Berkembang menjadi Permukiman Padat karena dekat dengan Pusat Kota, masyarakat memanfaatkan ruang di bantaran Sungai Kahayan sebagai hunian
• Kepentingan Penduduk dan Kepentingan Pemeliharaan Bantaran Sungai
• Pertimbangan Sospol, Sejarah Kota & Mengingat daerah hunian sudah ada dalam kurun waktu lama → Ditetapkan dalam RDTK Kota Palangka Raya Tahun 2001 sebagai KAWASAN PERMUKIMAN TERBATAS
• Keterbatasan fisik Lahan secara Horizontal dan peraturan pemerintah
• Kepentingan Pemeliharaan Sungai 2. Membahas dan mengusulkan Pola Hunian dan Konsep Design
1. Penelitian dilakukan hanya pada Kawasan Permukiman Terbatas Bantaran Sungai Kahayan di Kampung Pahandut Kawasan Danau Seha dengan populasi yang saat ini berada di lingkup lokasi studi saja
2. Sebagai dasar untuk arahan proses perencanaan bentuk dan design hunian selanjutnya.
1. Membantu Pemda memberikan alternatif pola hunian yg sesuai dengan peraturan pemda, kondisi sosekbud masyarakat di Bantaran Sungai Kahayan.
2. Menentukan Konsep pola hunian yang sesuai kondisi Sosekbud dan keinginan masyarakat, serta sesuai dengan perda di kawasan
permukiman terbatas bantaran Sungai Kahayan
1. Mengetahui kondisi Sosekbud masyarakat, dan kondisi fisik hunian saat ini (existing)
Pola Hunian seperti apa yang dapat mewadahi masyarakat dgn kondisi sosekbud setempat dan kepentingan pemeliharaan sungai Aspek Non Fisik Aspek Lingkungan Aspek Fisik POLA HUNIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI
Pola Hunian = Acuan-acuan yang dijadikan dasar untuk menjadi suatu bentuk
FISIK HUNIAN
Turner (1971) “ Hunian adalah suatu proses”, tidak hanya bentuk fisik, tetapi
terdapat unsur lain, termasuk dampak yang dihasilkan oleh penghuni
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI
•
PENELITIAN YANG PERNAH DILAKUKAN
•
PERKEMBANGAN HUNIAN DI TEPIAN SUNGAI KAHAYAN
•
KAWASAN PERMUKIMAN TERBATAS
•
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
•
PENGERTIAN BANTARAN SUNGAI DAN GARIS SEMPADAN SUNGAI
•
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
•
PENDEKATAN PEMBANGUNAN HUNIAN
•
TINJAUAN TERHADAP BENTUK HUNIAN
•
KRITERIA PERMUKIMAN KUMUH
•
PEDOMAN TEKNIK PEMBANGUNAN PERUMAHAN
•
TEORI PERUMAHAN oleh Turner : Housing As A Process (1972), Housing
By People (1976)
•
TEORI LINGKUNGAN oleh Rapoport : Human Aspects of Urban Form
(1986) :
Kajian Pustaka & Teori diterapkan untuk mengetahui indikator yg diperlukan untuk Data/Variabel kondisi sosekbud dan aspirasi masyarakat, dan Pembahasan nantinya
BAB III METODE PENELITIAN
PENELITIAN DESKRIPTIF
STRATEGI DAN KEGIATAN PENELITIAN :
1. Persiapan dan Survey Awal
2. Pengumpulan & Pengolahan Data (Kuisioner dan Pengukuran)
3. Penyajian Data (Tabel & Diagram)
4. Kegiatan Analisa & Pembahasan (Metode Distribusi frequensi & Korelasi)
5. Penarikan Kesimpulan
6. Penyusunan Konsep Pola Hunian
VARIABEL / DATA
1. Data Fisik Hunian
2. Data Non Fisik
I. LINGKUP KELURAHAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
1. Wilayah & Geografis
Luas Kel = 950 Ha, Terdiri dari permukiman, hutan-hutan kecil, rawa, belukar,
kepadatan penduduk 23,25/Ha, Tanah berpasir, kelembaban tinggi, 26 RW & 94 RT, Sampel Penelitian diambil dari RW. XVII (RT. 01, 02, 03, 04)
3. Kependudukan
Jml Penduduk = 22.086 Jiwa, berimbang antara pria dan wanita Prosentase terbesar pada usia produktip (18-59 thn) =60,27 %
3. Sosial Ekonomi dan Budaya
Terdiri dari berbagai suku dan agama (Islam 84,97%), Ekonomi mulai dari MBR s/d MBMA
48, 82 % Bekerja, sisanya 51,18 % blm mendapat pekerjaan >> Perlu Penanganan Mata Pencarian Berdagang, Swasta & Buruh, mendominasi
4. Prasarana & Sarana Lingkungan Permukiman
Kesehatan, Perdagangan & Jasa, Pendidikan, Olahraga, Kesenian Budaya, Sosial, Perhubungan, Transportasi
II. LINGKUP POPULASI PENELITIAN - KAWASAN DANAU SEHA
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
II. 1. Pendahuluan
• Luas Kawas an permukiman di bantaran s ungai = 120.000 m2,
Karakteris tik mengikuti mus im >>>> antis ipas i dgn Permukiman
berbentuk panggung dgn ketinggian 2 – 3 m
• Terdapat 3 B entuk Hunian :
• Rumah Tunggal, Gandeng ,
Lanting
• Jumlah S ampel 75 Unit Hunian (KK)
• Penghuni Rumah Tunggal = 55 Unit
• Penghuni Rumah Gandeng = 20 Unit
• RW. XVII, RT. 01, 02, 03, 04
III. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
1. Data Umum Responden
a. B ENTUK & KONS TRUKS I RUMAH
• Kons truks i Panggung berbahan
Kayu
2. Data Fisik Hunian
a. JUMLAH PENGHUNI (Mean)
• Rumah Tunggal = 6 Orang (69,1 % )
• Rumah Deret = 4 Orang (50 % )
c. JUMLAH KK (Mean)
• Rumah Tunggal = 1 KK (74, 5 % )
• Rumah Deret = 1 KK (100 % )
• Jenis Kelamin : Pria (87,30 % ) ; Wanita (12,70 % )
• Umur bervarias i : 30 s /d 50 Tahun (72,80 % )
• S tatus : Menikah (87,30 % )
• Pendidikan : S etingkat S D (45% )
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
d. LUAS AN R UMAH
• Rumah Tunggal = Range 150 m2, Mean 62,41 m2, median
58,50 m2
• Rumah Deret = Range 13 m2, Mean 20,90 m2, median 20,5 m2
2. Sambungan Data Fisik Hunian
e. LUAS AN LAHAN
• Rumah Tunggal = Range 180 m2, Mean 81,70 m2, median
75,00 m2
• Rumah Deret = B ervarias i, bentuk komunal dalam 1 lahan
f. JUMLAH LANTAI HUNIAN
• Rumah Tunggal = 1 Lantai (94,50% ) ; 2 Lantai (5,50% )
• Rumah Deret = 1 Lantai (100% )
g. FUNGS I RUMAH
• Rumah Tunggal = T T (90,90% ) ; T T + T U (9,10% )
• Rumah Deret = T T (100% )
h. Kepemilikan Lahan dan B angunan
S ebagian bes ar hunian tidak memiliki S ertifikat tanah dan IMB ,
s ebagian kecil berupa S KT dari Kelurahan
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
i.
FAS ILITAS
RUMAH
2. Sambungan Data Fisik Hunian
J. S IS TIM S ANITAS I & PEMB UANGAN LIMB AH
PADAT
RUM AH TUNGGAL RU MAH DER ET NO F ASILITAS RUMA H Frekuensi (%) Frekuensi (%) 1 PDAM 1 1,80 - - 2 PLN 7 12,70 14 70 3 PDAM + PLN 47 85,50 6 30 Jumlah 55 100,00 20 100,00
A. JARAK ANTAR RUMAH
• Ada dgn Jarak Terbatas 50,90 % ( < 2 m ), Tidak Ada 41,80 %
L. HALAMAN TERB UKA DI DEPAN RUMAH
• Tidak Ada 78,20 % , Ada Cukup > 2 m 16,40% , Ada S edikit < 2
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
m. POS IS I RUMAH TERHADAP JALAN
• Rumah Tunggal = 78,20 % menghadap Jalan
• Rumah Deret = 100 % Menghadap Jalan
2. Sambungan Data Fisik Hunian
n. POS IS I RUMAH TERHADAP S UNGAI
• Rumah Tunggal = 72,70% menyamping s ungai
• Rumah Deret = 100 % menyamping s ungai
o. DENAH RUMAH
3. Data Non Fisik Hunian
a. S TATUS KEPENDUDUKAN
a. DAER AH AS AL
• Rumah Tunggal = Kals el 52,70 % , Kalteng 47,30 %
• Rumah Deret = Kalteng 50 % , Kals el 40 %
Pos is i Jalan Lingkungan, arahnya didominas i tegak lurus terhadap badan s ungai
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
c. MATA PENC ARIAN
• R.
Tunggal
=
Dagang/Wiras was ta
49,10% ,
B uruh/Tkng/Nelayan=36,40%
• R. Deret = B uruh/Tkng/Nelayan = 55%
3. Sambungan Data Non Fisik Hunian
d. B ES ARAN PENDAPATAN
• R. Tunggal = Range Rp. 2,5 Jt ( 500 Rb s /d 3 Jt), Mean Rp.
1,35 Jt
• R. Deret =
Range Rp. 1 Jt ( 500 Rb s/d 1,5 Jt), Mean Rp. 850 Rb
e. JARAK KE LOKAS I PEKERJAAN
• R. Tunggal = < 1 Km (49,10% ) ; 1 -3 Km (34,50% )
• R. Deret = < 1 Km (100% )
f. TRANS PORT HAR IAN
• Rumah Tunggal = S PM (47,30% ) ; JALAN KAKI (38,20% )
• Rumah Deret = JALAN KAKI (65 % )
g. ALAS AN TINGGAL
S ebagian bes ar hunian memilih karena dekat dengan tempat
kerja
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
h. TAHUN PEMB UATAN RUMAH
• R. Tunggal =38,20% (1980-1990) ; 36,40% (1991-2000)
3. Sambungan Data Non Fisik Hunian
i. AWAL MENDAPATKAN R UMAH
• R. Tunggal = Membuat s endiri (60% )
• R. Deret =
Kontrak (100%)
j. WAHANA, KONDIS I KEKERAPAN B ERS OS IALIS AS I
k. RENCANA PINDAH RUMAH
• Rumah Tunggal = Tidak Ada (83,60% )
• Rumah Deret = Tidak Ada (80 % )
a. PENATAAN RUMAH, LAHAN DAN JALAN LINGKUNGAN
• R. Tunggal = Setuju (52,70%) ; Ragu-Ragu (30,90%)
• Rumah Deret = Ragu-Ragu
S ebagian bes ar yg menyatakan S ETUJU, as alkan di
mus yawarahkan bers ama
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
a. KES EDIAAN MENEMPATI
RUS UNAWA
• R. Tunggal = Tidak Mau (92,70%)
• R. Deret = Mau (85%)
3. Sambungan Data Non Fisik Hunian
n. AS PIRAS I TERHADAP B ENTUK YANG DIINGINKAN
• R. Tunggal = Pribadi • R. Deret = Komunal
4. Data Lingkungan & Alam
a. S UNGAI, B ANTARAN DAN VEGETAS I
• Sungai Pasang Surut tergantung musim, L = 150 m, kedalaman 10-20 m
• Tidak memiliki tanggul pemisah antara sungai dengan hunian
• Tidak terdapat Jalan inspeksi yang memisahkan sungai dgn hunian
• Tidak ada usaha penghijauan dari Pemda atau masyarakat sendiri
• Vegetasi hanya terdapat emak belukar, rumput & pohon liar
b. KONDIS I JALAN
a. AIR B ERS IH & LIS TRIK
Terdapat jaringan PDAM & Lis trik
BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS
d. PENGELOLAAN S AMPAH
• S ebagian bes ar penghuni
langs ung membuang s ampah ke halaman
• Tidak terdapat pengelola s ampah dan TPS di lokas i hunian
5. Korelasi Hunian
Kooefisien Korelasi Pendidikan Besarnya Pendapatan Jumlah Penghuni Jml KK Luas Rumah Luas Lahan Jarak Antar Rumah Penataan Rumah & Lahan Pendidikan 1.000 0.330 0.201 0.163 0.364 0.329 0.378 0.242 Besarnya Pendapatan 0.330 1.000 0.443 0.192 0.088 0.017 0.156 0.171 Jumlah Penghuni 0.201 0.443 1.000 0.442 0.268 0.316 0.192 0.030 Jumlah KK 0.163 0.192 0.442 1.000 0.219 0.179 0.066 0.054 Luas Rumah 0.364 0.088 0.268 0.219 1.000 0.802 0.388 0.479 Luas Lahan 0.329 0.017 0.316 0.179 0.802 1.000 0.673 0.621 Jarak Antar Rumah 0.378 0.156 0.192 0.066 0.388 0.673 1.000 0.442Penataan Rumah
Jl. Kalimantan Gg. Asm ara Jl. Sumba wa Gg. Ken cana Gg. K enanga
Sungai K
ahayan
Wilay ah RW . XVII 0 m 50 m 100 m 150 m U 2 3 5 4 1• Rumah dengan kons truks i panggung, ketinggian feil lantai 0,5 – 3 m, berbahan kayu, rumah tunggal merupakan hunian lama, rumah deret hunian baru
• Ped. Teknis Pemb. Rumah S ederhana S ehat >> 9m2/orang >> exis ting 8 m2/orang (Penghuni 6 orang dalam L Rumah Tunggal = 48 m2), >> exis ting 5,23 m2/orang (Penghuni 4 orang dalam L L Rumah Deret = 20,9 m2), berpotens i menjadi hunian kumuh
• Korelas i Cukup Kuat antara Jumlah Penghuni dgn Junlah KK
• Korelas i S angat kuat antara bes aran lahan dengan luas an rumah.
• Rumah hanya berfungs i s ebagai tempat tinggal >> Ekonomi penghuni S ulit utk berkembang (Tujuan Pembangunan B erkelanjutan dr S is i Ekonomi)
• Kepmen PU No. 20/KPTS /1986 >> B uilding Coverage 60 % >> Exis ting 77 % ,
menyebabkan tdk memiliki halaman dan jarak antar rumah, s ehingga perlu penataan ulang
• Tidak adanya kepemilikan lahan dan bangunan menyebabkan Rendahnya kepedulian mas yarakat thd kualitas hunian >> perlunya kepas tian hukum melalui us aha kons olidas i tanah, karena lahan yg tidak teratur luas annya
• Kondis i S anitas i/Limbah berpotens i menimbulkan penyakit, mencemarkan s ungai dan lingkungan, mengindikas ikan buruknya kondis i s anitas i lingkungan (Tujuan Pembangunan berkelanjutan dr s is i ekologi/lingkungan
)
• Pos is i Rumah s ebagian bes ar menghadap jalan lingkungan dan menyamping s ungai karena jalan lingkungan yang dibangun pos is inya tegak lurus s ungai, s ehingga mengabaikan fungs i s ungai
DENAH
RUMAH
Rumah Tunggal : Umumnya telah memiliki area public, privat,
s ervice. Yg membedakan jumlah dan ukuran ruang
Rumah Deret : S aling menyatu, penggunaan ruang s angat
terbatas hanya untuk area privat. Area s ervice & Publik
memanfaatkan ruang bers ama
B eberapa Tipologi diatas akan menjadi mas ukan dlm
menentukan kons ep bentuk hunian
2. AS FEK NON
FIS IK
• Merupakan penduduk tetap, yg
menghuni s ejak tahun 1980
• Penghuni s ebagian bes ar beras al dari daerah Kals elteng
• Dengan budaya dan pola hidup
relatif s ama, hubungan
kekeluargaan karena perkawinan >>> Homogenitas warga >>>
Memudahkan dalam bermus yawarah/bekerjas ama
mencari s olus i hunian yang s es uai ekos os bud
• B erpendidikan Rendah, S ebagian bes ar bekerja di s ektor informal >> bes aran pendapatan yg tidak menentu tiap bulan, Mean = 1,3 juta (R. Tgl) = 850 Rb (R. deret)
• Permeneg Perum Rakyat No.
07/Permen/M/ 2006,
diklas ifikas ikan s ebagai MB R.
Hal diatas melihat cara &
kemampuan mas y. dlm Kons ep Pengadaan Rumah
• Lokas i Pekerjaan di s ektor informal yg dekat lokas i hunian >> keterkaitan pekerjaan dgn hunian >> perubahan lokas i hunian akan berfengaruh pada ekonomi penghuni
• Trans portas i yang dapat
menghemat pengeluaran (Jalan Kaki + S PM) >> s alah s atu keuntungan ekonomi bagi penghuni
• Kuatnya interaks i dan ikatan s os ial >> meningkatkan interaks i s es ama penghuni dan hubungan s os ial yg terjalin erat
• S ebagian bes ar mas yarakat s etuju
dgn penataan rumah/lahan,
as alkan dimus yawarahkan
bers ama, dan diberikan kepas tian lahan.
• As piras i memilih B entuk hunian Tunggal >> John FC Turner (1972) Rumah is Pros es yg terus berkembang karena berdampak kepada pemilihan bentuk / pola hunian
3.
AS FEK
LINGKUNGAN/ALAM
• Kondis i S ungai pas ang s urut akibat
perubahan mus im + Minimnya
penghijauan + Aktivitas bermukim di wilayah ini, menyebabkan pengikis an dan pendangkalan s ungai
• Kons truks i Jalan eks is ting berupa titian
kayu menyebabkan terbatas nya aks es keluar mas uk di lingkungan ini >>> berdampak pada ekonomi penghuni >> Perlunya kons truks i jalan permanen di bagian tertentu, yang dapat diaks es oleh berbagai jenis angkutan
• Telah ters edianya pras arana air
bers ih dan lis trik mengindikas ikan
s dh terpenuhinya kebutuhan
penghuni di wilayah ini
• B uruknya pengelolaan s ampah
berpotens i menurunnya kualitas
lingkungan dan s ungai >>
mempengaruhi Kes ehatan, s os ial dan ekonomi Mas yarakat
• Hal-hal diatas tidak s ejalan dgn prins ip
pembangunan berkelanjutan dan UU s umber Daya Air
4. KONS EP DES IGN HUNIAN
• Pengaturan kembali luas an dan tata
letak lahan
• Rumah Mais onette dgn kons tr. Panggung >> Penghuni R. Tunggal
• Rumah Mais onnete dgn kons tr. Gandeng B anyak >> Penghuni R. Deret
• Pengadaan Rumah :
- Dukungan Fas ilitas Pembiayaan
- Perlu Penelitian lebih lanjut ttg pengadaan rumah oleh MB R dari s egi Pendanaan
• Pendekatan berupa peningkatan
kualitas hunian menjadi lingkungan yang permanen
• Pengaturan kembali luas an dan tata
BAB VI KESIMPULAN & REKOMENDASI
1. Kes impulan
• Fis ik Hunian :
• Terdapat beberapa bentuk hunian, kons truks i panggung, B ahan
Kayu
• Tipologi denah Rumah
• Ketidaks eimbangan jml penghuni dan building coverage
• Tidak memiliki kepemilikan Tanah dan B angunan
• S os ekbud & As piras i Mas yarakat
• Hunian yang s udah lama di huni oleh penduduk tetap,
homogen.
• Keterikatan Penghuni dgn lokas i hunian
• Pendidikan rendah, pendapatan tdk tetap, MB R
• S etuju dgn penataan lahan as al dimus yawarahkan dan adil
• As piras i hunian pribadi
• Pras arana Lingkungan hunian
• S ungai belum memiliki tanggul
• Rendahnya aks es jalan lingkungan
• Rendahnya pengelolaan s ampah
• KONS EP POLA HUNIAN
• Penataan/pengaturan ulang hunian dan luasan lahan, dengan pendekatan berupa
peningkatan kualitas hunian dan lingkungannya menjadi lingkungan yang permanen, dilengkapi pras arana dan s arana yang dapat mendukung dan meningkatkan s os ial ekonomi mas yarakat s erta dalam hal kepentingan pemeliharaan s ungai.
• Pada GS S sejauh ± 15 m, perlu dibangun jalan yang sekaligus berfungsi s ebagai tanggul.
Hal ini juga dimaks udkan akan merubah arah hadap rumah yang paling dekat dengan tepi s ungai, dimana orientas inya langs ung menghadap s ungai.
• Pengaturan posisi dan fungsi jalan lingkungan di kawasan ini, selain dapat diakses oleh
berbagai jenis angkutan, juga akan berfengaruh pada keteraturan tata letak dan arah hadap bangunan bes erta pras arana lingkungannya.
• Bentuk hunian Maisonnete dengan berkonstruksi panggung.