• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017 1

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI

KKkkkKEPULAUAN RIAU

Pada April 2017 NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 98,12 mengalami penurunan sebesar

0,03 persen dibanding NTP pada Maret 2017.

NTP subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 97,37; NTP subsektor Hortikultura sebesar

100,27; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 82,81; NTP subsektor Peternakan

sebesar 103,65; dan NTP subsektor Perikanan sebesar 108,70.

Pada April 2017 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi perdesaan sebesar 0,03 persen yang

dipicu oleh naiknya indeks pada 5 kelompok pengeluaran yaitu: Makanan Jadi, Minuman, Rokok,

dan Tembakau; Perumahan; Sandang; Kesehatan; Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga.

No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

P

ROVINSI

K

EPULAUAN

R

IAU

APRIL

2017

Gambar 1

Perkembangan Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor Maret-April 2017

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017 2

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Tabel 1

Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepulauan Riau Menurut Sektor Maret dan April 2017 (2012=100)

Sektor Bulan Persentase Perubahan Maret 2017 April 2017 (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan

a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-P)

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-P) 2. Hortikultura

a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-H)

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-H) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr)

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-Pr) 4. Peternakan

a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt)

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-Pt) 5. Perikanan

a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi)

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian(NTUP-Pi)

119,79 124,99 95,84 104,37 121,93 122,43 99,59 109,52 104,51 125,20 83,48 94,00 118,01 114,30 103,24 111,77 130,96 119,79 109,32 118,81 121,65 124,94 97,37 106,11 122,75 122,42 100,27 110,34 103,70 125,23 82,81 93,39 118,32 114,16 103,65 112,52 130,17 119,75 108,70 118,03 1,56 -0,04 1,59 1,67 0,68 -0,01 0,69 0,75 -0,77 0,03 -0,80 -0,64 0,26 -0,12 0,39 0,67 -0,60 -0,03 -0,57 -0,65 Umum

a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP)

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP)

119,01 121,25 98,16 107,94 118,94 121,22 98,12 107,99 -0,06 -0,03 -0,03 0,05

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Kepulauan Riau pada April 2017, tercatat Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 0,03 persen dibanding Maret 2017 atau turun dari 98,16 menjadi 98,12. Penurunan NTP sebesar 0,03 persen disebabkan pada bulan ini terjadi penurunan indeks yang diterima (It) petani sebesar 0,06 persen lebih besar daripada penurunan indeks yang dibayar (Ib) petani sebesar 0,03 persen. Nilai NTP sebesar 98,12 disebabkan indeks yang diterima petani (indeks harga hasil produksi pertanian) sebesar 118,94 lebih rendah daripada indeks yang dibayar petani (indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian) sebesar 121,22.

Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau selama April 2017 tercatat dua subsektor mengalami penurunan NTP, yaitu: subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,80 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,57 persen. Sebaliknya subsektor yang mengalami kenaikan NTP yaitu: subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,59 persen; subsektor Hortikultura sebesar 0,69 persen; subsektor Peternakan sebesar 0,39 persen.

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017 3

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perkembangan harga dari beragam komoditas hasil pertanian yang dihasilkan petani. Pada April 2017 di Provinsi Kepulauan Riau nilai indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,06 persen dibandingkan dengan Maret 2017, yaitu turun dari 119,01 menjadi 118,94. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau pada bulan ini tercatat dua subsektor mengalami penurunan It, yaitu: Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,77 persen; dan subsektor Perikanan sebesar 0,60 persen. Sebaliknya tiga subsektor NTP yaitu subsektor Tanaman Pangan; subsektor Hortikultura; dan subsektor Peternakan masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,56 persen; 0,68 persen dan 0,26 persen.

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada April 2017 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat indeks harga yang dibayar (Ib) petani mengalami penurunan sebesar 0,03 persen dibandingkan dengan Maret 2017, atau turun dari 121,25 menjadi 121,22. Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi Kepulauan Riau pada bulan ini empat subsektor mengalami penurunan Indeks yang dibayar petani (Ib), yaitu: subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,04 persen; subsektor Hortikultura sebesar 0,01 persen; subsektor Peternakan sebesar 0,12 persen dan sub sektor Perikanan sebesar 0,03 persen. Sebaliknya hanya subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat justru mengalami kenaikan Indeks yang dibayar petani sebesar 0,03 persen.

3. NTP Subsektor

a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P)

Nilai Tukar Petani subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) di Provinsi Kepulauan Riau pada April 2017 mengalami kenaikan sebesar 1,59 persen dibanding keadaan Maret 2017 yaitu naik dari 95,84 menjadi 97,37. Naiknya NTP subsektor Tanaman Pangan pada bulan ini disebabkan naiknya indeks yang diterima petani sebesar 1,56 persen sedangkan disisi lain indeks yang dibayar petani justru mengalami penurunan sebesar 0,04 persen.

Naiknya indeks yang diterima petani sebesar 1,56 persen disebabkan oleh naiknya harga komoditas kacang tanah sebesar 6,40 persen dan ketela pohon/ubi kayu sebesar 3,05 persen. Indeks yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,04 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,02 persen serta indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,11 persen.

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017 4

Tabel 2

Perkembangan Indeks Yang Diterima Petani dan Indeks Yang Dibayar Petani Menurut Kelompok di Provinsi Kepulauan Riau

Maret dan April 2017 (2012=100)

Kelompok dan Subkelompok Bulan Persentase Maret 2017 April 2017 Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan

a. Indeks Diterima Petani 119,79 121,65 1,56

- Padi 119,74 119,74 0,00

- Palawija 119,80 122,00 1,84

b. Indeks Dibayar Petani 124,99 124,94 -0,04

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 126,93 126,90 -0,02

- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal(BPPBM) 114,78 114,65 -0,11 2. Hortikultura

a. Indeks Diterima Petani 121,93 122,75 0,68

- Sayur-sayuran 122,54 123,32 0,64

- Buah-buahan 119,69 120,65 0,79

- Tanaman Obat 126,97 129,69 2,14

b. b. Indeks Dibayar Petani 122,43 122,42 -0,01

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 126,51 126,52 0,01

- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal(BPPBM) 111,33 111,25 -0,08 3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks Diterima Petani 104,51 103,70 -0,77

- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 104,51 103,70 -0,77

b. Indeks Dibayar Petani 125,20 125,23 0,03

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127,78 127,85 0,05

- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal(BPPBM) 111,19 111,04 -0,13 4. Peternakan

a. Indeks Diterima Petani 118,01 118,32 0,26

- Ternak Besar 122,82 122,82 0,00

- Ternak Kecil 105,36 105,31 -0,04

- Unggas 118,01 119,29 1,08

- Hasil Ternak 129,10 128,41 -0,53

b. Indeks Dibayar Petani 114,30 114,16 -0,12

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 127,09 127,36 0,21

- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal(BPPBM) 105,58 105,16 -0,40 5. Perikanan

a. Indeks Diterima Petani 130,96 130,17 -0,60

- Penangkapan 131,26 130,40 -0,66

- Budidaya 129,58 129,13 -0,35

b. Indeks Dibayar Petani 119,79 119,75 -0,03

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 126,12 126,01 -0,09

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017 5

b. Subsektor Hortikultura (NTP-H)

Pada April 2017 Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTP-H) mengalami kenaikan sebesar 0,69 persen atau naik dari 99,59 menjadi 100,27. Naiknya Nilai Tukar Petani subsektor Hortikultura(NTP-H) pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 0,68 persen, sedangkan disisi lain indeks yang dibayar petani justru mengalami penurunan sebesar 0,01 persen.

Naiknya indeks yang diterima petani (It) pada subsektor Hortikultura sebesar 0,68 persen disebabkan oleh naiknya harga nangka sebesar 10,00 persen; jahe sebesar 3,23 persen; petai sebesar 2,41 persen; buncis sebesar 2,41 persen; jengkol sebesar 2,41 persen; kunyit sebesar 2,37 persen; dan sawi/petsai sebesar 2,33 persen. Sedangkan turunnya indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,01 persen diakibatkan oleh turunnya indeks indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,08 persen, sedangkan indeks konsumsi rumah tangga justru mengalami kenaikan indeks sebesar 0,01 persen.

c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr)

Nilai Tukar Petani untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP -Pr) di Provinsi Kepulauan Riau pada April 2017 mengalami penurunan sebesar 0,80 persen atau turun dari 83,48 menjadi 82,81. Turunnya NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat disebabkan penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,77 persen, sedangkan disisi lain indeks yang dibayar petani justru mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen.

Turunnya indeks yang diterima petani (It) sebesar 0,77 persen disebabkan oleh turunnya harga lada/merica sebesar 4,76 persen; karet sebesar 2,01 persen; dan kelapa sawit sebesar 0,77 persen. Indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen disebabkan oleh kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,05 persen sedangkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) justru mengalami penurunan sebesar 0,13 persen.

d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt)

Nilai Tukar Petani subsektor Peternakan (NTP-Pt) pada April 2017 di Provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen atau naik dari 103,24 menjadi 103,65. Naiknya NTP-Pt pada bulan ini disebabkan kenaikan indeks yang diterima peternak sebesar 0,26 persen, sedangkan indeks yang dibayar peternak justru mengalami penurunan sebesar 0,12 persen.

Naiknya indeks yang diterima peternak (It) sebesar 0,26 persen disebabkan oleh naiknya harga komoditas ayam ras pedaging sebesar 1,58 persen. Indeks yang dibayar peternak (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,12 persen disebabkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) turun sebesar 0,40 persen sedangkan indeks konsumsi rumah tangga justru mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen.

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017 6

e. Subsektor Perikanan (NTP-Pi)

Nilai Tukar Petani subsektor perikanan (NTP-Pi) pada April 2017 mengalami penurunan sebesar 0,57 persen atau turun dari 109,32 menjadi 108,70. Turunnya NTP subsektor Perikanan disebabkan turunnya indeks yang diterima nelayan sebesar 0,60 persen lebih besar jika dibandingkan dengan indeks yang dibayar nelayan yang juga mengalami penurunan sebesar 0,03 persen.

Penurunan indeks yang diterima nelayan (It) sebesar 0,60 persen disebabkan oleh turunnya harga komoditas ikan lele sebesar 0,51 persen; julung-julung sebesar 7,17 persen; kerapu 2,25 persen; selar sebesar 2,08 persen; tenggiri sebesar 1,50 persen; bawal sebesar 1,11 persen; tembang sebesar 0,66 persen; kembung sebesar 0,61 persen; dan tongkol sebesar 0,49 persen. Demikian juga turunnya indeks yang dibayar nelayan (Ib) sebesar 0,03 persen disebabkan turunnya konsumsi rumah tangga sebesar 0,09 persen sedangkan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) justru mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen.

4. Perbandingan antar Provinsi

Dari 33 Provinsi yang menyusun NTP Nasional pada April 2017 tercatat 15 provinsi mengalami kenaikan Nilai Tukar Petani dan 18 provinsi mengalami penurunan Nilai Tukar Petani. Kenaikan Nilai Tukar Petani terbesar pada bulan April 2017 terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,64 persen; Provinsi Sulawesi Utara sebesar 0,55 persen; dan Provinsi Sumatra Barat sebesar 0,53 persen. Sedangkan penurunan Nilai Tukar Petani terbesar pada bulan April 2017 ini terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Kalimantan Tengah masing-masing sebesar 1,40 persen; 1,30 persen; dan 1,16 persen.

5. Indek Harga Konsumen/Inflasi Perdesaan

Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada April 2017 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi sebesar 0,03 persen yang disebabkan naiknya indeks pada 5 kelompok pengeluaran yaitu kelompok Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,60 persen; kelompok Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,71 persen; kelompok Perumahan sebesar 0,71 persen; kelompok Sandang sebesar 0,32 persen kelompok Kesehatan sebesar 0,26 persen; dan kelompok Pendidikan, Rekreasi&Olahraga sebesar 0,12 persen. Sebaliknya 2 kelompok pengeluaran pada bulan ini justru mengalami penurunan indeks yaitu kelompok Bahan Makanan sebesar 0,49 persen dan kelompok Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen.

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017 7

Tabel 3

Perkembangan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kelompok Pengeluaran April 2017

(2012=100)

Subkelompok IHK Desember 2016 IHK April 2016 IHK Maret 2017 IHK April 2017 Inflasi April 2017 *) Inflasi Tahun Kalender 2017 **) Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Konsumsi Rumah Tangga

Bahan Makanan

Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar Sandang

Kesehatan

Pendidikan, Rekreasi & Olah raga Transpor, komunikasi dan jasa keuangan

125,97 134,52 122,99 120,92 122,61 117,68 112,83 119,40 122,43 129,31 119,14 118,16 118,27 115,18 111,63 119,30 126,86 135,39 124,63 122,03 123,44 118,33 113,45 119,22 126,90 134,72 125,38 122,89 123,83 118,63 113,58 119,01 0,03 -0,49 0,60 0,71 0,32 0,26 0,12 -0,17 0,73 0,14 1,94 1,63 0,99 0,81 0,67-0,33 3,65 4,18 5,24 4,01 4,70 3,00 1,75 -0,25

Ket. : *) Persentase perubahan IHK April 2017 terhadap Bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK April 2017 terhadap Bulan Desemberi 2016 ***) Persentase perubahan IHK April 2017 terhadap April tahun sebelumnya

Terjadinya inflasi perdesaan bulan April 2017 sebesar 0,09 persen, dipicu oleh kenaikan harga-harga komoditas teh sebesar 12,17 persen; sawi hijau sebesar 11,33 persen; lemari 2 pintu sebesar 8,89 persen; kangkung sebesar 7,24 persen; buncis sebesar 7,01 persen; bayam 4, 43; baju kaos sebesar 3,87 persen; ongkos service motor sebesar 3,54 persen; saus sambal sebesar 3,43 persen; kopi bubuk sebesar 2,88 persen; terasi sebesar 2,74 persen; parfum sebesar 2,66 persen; celana pendek sebesar 2,60 persen; biaya pemeriksaan kandungan sebesar 1,73 persen; dan kelapa tua sebesar 1,73 persen.

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017 8

Tabel 4

Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya April 2017 (2012=100)

Provinsi

IT IB NTP

Indeks % Perb Indeks % Perb Rasio % Perb

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung

Kepulauan Bangka Belitung

Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali

Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Nasional 118,39 127,39 123,31 130,67 126,39 117,80 120,77 129,10 118,18 118,94 119,28 133,69 124,50 128,04 131,75 124,85 129,94 130,03 127,16 120,61 122,98 117,83 121,71 116,05 120,55 127,06 118,69 131,65 129,40 128,31 126,34 127,40 121,13 127,08 -0,68 -0,62 -0,27 -0,90 -0,54 -0,75 -0,63 -0,35 -1,33 -0,06 -0,23 0,45 0,18 0,08 0,10 0,90 0,02 -0,58 0,37 -1,48 -1,48 -0,62 -0,86 -0,17 -0,12 -0,53 -1,18 -0,35 0,75 0,05 0,04 -0,66 0,24 0,08 124,55 127,95 124,92 126,74 125,12 124,56 127,10 124,03 121,00 121,22 120,22 129,97 127,28 125,97 129,36 126,50 123,77 125,01 125,67 125,56 124,25 121,82 125,21 125,93 127,18 126,92 125,06 125,27 122,08 127,76 125,24 126,67 126,49 127,07 -0,61 -0,41 -0,80 -0,52 -0,57 -0,36 -0,26 -0,60 -0,85 -0,03 -0,50 -0,03 -0,14 -0,24 -0,08 0,38 -0,23 0,09 0,03 -0,08 -0,32 0,05 0,21 -0,72 0,48 0,09 0,12 -0,98 0,22 0,01 0,18 0,09 0,55 0,14 95,05 99,56 98,71 103,10 101,02 94,57 95,02 104,09 97,67 98,12 99,22 102,87 97,81 101,64 101,84 98,69 104,98 104,02 101,18 96,06 98,98 96,73 97,21 92,15 94,79 100,11 94,91 105,09 106,00 100,43 100,87 100,57 95,76 100,01 -0,07 -0,21 0,53 -0,38 0,03 -0,39 -0,37 0,26 -0,48 -0,03 0,27 0,49 0,33 0,32 0,18 0,51 0,25 -0,66 0,34 -1,40 -1,16 -0,67 -1,06 0,55 -0,60 -0,62 -1,30 0,64 0,53 0,04 -0,13 -0,75 -0,32 0,06

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau No.31/05/21/Th. XII, 2 Mei 2017 9

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Informasi Lebih Lanjut hubungi:

Rahmad Iswanto

Kepala Bidang Statistik Distribusi

HP: 081364745646

Email: iswan@bps.go.id

Agus Setiawan

Kepala Bidang IPDS

HP: 081268148008

Email: iwan@bps.go.id

Jl. Ahmad Yani No.21 Telp. (0771) 4500155, Fax: (0771) 4500157 – Tanjungpinang 29124

Atau dapat akses melalui:

Website: kepri.bps.go.id

Aplikasi Android: Data Kepri diujung jari

Untuk aplikasi android dapat diunduh di google play store dengan key word data kepri

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, seberapa besar pengaruh tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate) terhadap

URAIANKEGIATAN PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN 4011 Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Ketergnggn ; 01 Meningkatnya penelitian dan pengembangan

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat yang telah diberikan sehingga skripsi yang berjudul : PENGARUH KOMPENSASI, IKLIM KERJA, SEMANGAT KERJA DAN KARAKTERISTIK

[r]

Kebijakan pemberian bantuan pembangunan rusunawa lembaga perguruan tinggi dan lembaga pendidikan berasrama telah diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah

PAL Indonesia dengan Tipe kapal SSV, saat ini diperoleh nilai MCE proses produksi dalam pembuatan block kapal sebesar 85 persen, artinya menyerap 15 persen aktivitas JO yang

Latar belakang yang mendasari prosesing benih sistem kering yaitu kondisi cuaca yang tidak menentu dalam melaksanakan prosesing benih sistem basah, seperti hujan,

Tahap pengujian pada sistem ini akan dilakukan pembandingan data citra tanda tangan yang sudah tersimpan di dalam data store dengan citra pembanding sehingga dari