• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALTERNATIF PERENCANAAN DINDING PENAHAN PADA GRAVING DOCK BELAWAN MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALTERNATIF PERENCANAAN DINDING PENAHAN PADA GRAVING DOCK BELAWAN MEDAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Pelabuhan Belawan menjadi salah satu tempat yang menyediakan fasilitas bagi kapal-kapal yang sedang bersinggah. Penambahan jumlah graving dock pada Pelabuhan Belawan, bertujuan mengurangi antrian perbaikan kapal. Pembangunan graving dock di Pelabuhan Belawan, mengalami kendala pada masalah tanah lunak setebal 20 m. Tanah lunak akan berpengaruh pada perencanaan, karena harus memperhatikan faktor keamaan terhadap longsor. Untuk itu tidak memungkinkan diadakan penggalian tanah terbuka, tetapi menggunakan suatu sistem konstruksi penahan tanah agar tanah tidak mengalami kelongsoran.

Pada tahap perhitungan, dilakukan analisa data tanah yang bertujuan untuk mencari parameter fisik tanah. Setelah itu dilakukan perencanaan pondasi lantai graving dock. Perhitungan alternatif dinding penahan dilakukan setelah perencanaan pondasi lantai memenuhi syarat stabilitas.

Hasil perhitungan pada pondasi lantai didapat, diameter tiang 60 cm dengan panjang tiang 20 m dan jumlah tiang pondasi sebanyak 600 buah. Untuk perkuatan talud, digunakan kemiringan 1:2 dan jumlah cerucuk 8 buah per meter. Untuk turap digunakan jenis W-600 A-1000 dengan perkuatan angkur baja berdiameter 6 cm. Untuk cantilever wall digunakan perkuatan angkur dengan diameter baja 6 cm.

Kata kunci : Belawan, graving dock, tanah lunak, dinding penahan

 

I. PENDAHULUAN

embangunan graving dock di Pelabuhan Belawan, mengalami kendala pada masalah tanah lunak setebal 20 m. Tanah lunak akan berpengaruh pada perencanaan, karena harus memperhatikan faktor keamaan terhadap longsor. Untuk itu tidak memungkinkan diadakan penggalian tanah terbuka, tetapi menggunakan suatu sistem konstruksi penahan tanah agar tanah tidak mengalami kelongsoran..

A. Rumusan Masalah

Dari uraian yang dituliskan di atas, masalah perencanaan yang harus diselesaikan adalah:

1. Perhitungan desain struktur lantai graving dock 2. Perencanaan dinding penahan tanah dengan

merencanakan kemiringan talud tanah

3. Perencanaan dinding penahan tanah perkuatan turap

4. Perencanaan dinding penahan tanah dengan perkuatan vertical cantilever wall

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : Merencanakan alternatif dinding penahan tanah yang sesuai dengan kondisi tanah di lokasi setempat. C. Batasan Masalah

Berikut batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini :

1. Tidak membahas detail struktur graving dock

2. Tidak membahas analisa mekanikal dan elektrikal

3. Graving dock yang direncanakan dengan kapasitas kapal 50.000 DWT (216 m x 31,5 m) 4. Data tanah yang digunakan merupakan data

tanah pada lokasi yang ditinjau 5. Tidak membahas perhitungan penulangan

struktur

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Angka keamanan Talud

T R FK      

       dimana : FK = faktor keamanan R = gaya penahan

T = gaya yang menyebabkan gelincir

B. Momen maksimum yang bekerja pada turap :

2 1) 0,5.(4 ).

.(z z C q z

Ea

Mmaksrencana    rencana .

C. Stabilitas pada dinding penahan kantilever

- Stabilitas terhadap guling :

1,5 _ _   Guling Momen Penahan Momen   ‐ Stabilitas terhadap geser . . tan 1,5 P W B a

 

ALTERNATIF PERENCANAAN DINDING PENAHAN PADA

GRAVING DOCK BELAWAN MEDAN

Mohammad Dicky Firmansyah, dan Musta’in Arif, S.T., M.T. , Trihanyndio Rendy Satrya, S.T.,M.T. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: rendy_star@yahoo.com

(2)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 2 III.METODOLOGI

Langkah – langkah pengerjaan proyek akhir

Gambar 1 Flowchart metode studi

IV. PERENCANAAN DINDING PENAHAN A. Analisa Data Tanah

Data tanah diperoleh dari Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Berdasarkan data tanah dasar pada tabel 4.1 yang diperoleh, pada kedalaman 0 – 20 m, berupa tanah lempung lunak (NSPT < 4, J.E Bowles,1984)

Parameter Cv (Coefficient Variant)

Koefisien variasi bisa ditentukan dari data tanah yang telah diperoleh dengan mencari standar deviasi dan rata-rata dari masing-masing konsistensi.

rata Rata Stdev Cv  

Hasil perhitungan nilai Cv bisa dilihat pada tabel 1 Tabel 1Data tanah dari hasil uji NSPT dan Nilai Cv

Nilai CI (Coefficient Interval) 90%

Selang kepercayaan 90 % diambil diantara batas atas dan batas bawah. Untuk batas atas digunakan

n s t

X(db/2) , sedangkan batas bawah

n s t

X(db/2)

. Nilai t(db/2)bisa di lihat pada lampiran tabel T .Untuk nilai γ bisa dilihat pada tabel 2

Tabel 2 Nilai γ pada setiap konsistensi

Untuk nilai Ø bisa dilihat pada tabel 3 Tabel 3 Nilai Ø pada setiap konsistensi

Untuk nilai C bisa dilihat pada tabel 4 Tabel 4 Nilai C pada setiap konsistensi

Untuk nilai γ , Ø , C bisa dilihat pada tabel 5 Tabel 5 Nilai γ , Ø , C pada setiap konsistensi

B. Desain Lantai Graving Dock Asumsi Dimensi

- Panjang graving dock (Lu) = 220 m - Lebar graving dock (Su) = 43 m

- Tinggi graving dock (H) = 8 m

- Berat struktur yang meliputi berat dinding dan berat lantai = 57805.11 ton - Gaya uplift tota l = 96965 ton - Tebal lantai = 2 m

C. Perencanaan Tiang Pancang

Kemampuan Tiang Terhadap Uplift - Uplift force yang terjadi (wa) = 10,25 t/m2

-.Gaya perlawanan paling kritis = berat graving dock kondisi kosong = 57805.11 ton

BOR 2

KEDALAMAN N‐SPT CONSISTENCY ɤ sat (KN/m3)ɤ dry (KN/m3) ɤ t (KN/m3) Dr (%) φ(degree) qu (kPa) Cv (ɤ) (%) Cv (Dr) (%) ‐4 2 Very Soft 16.0 9.6 15.4 ‐ ‐ 12.5 ‐ ‐7 2 Very Soft 16.0 9.6 15.4 ‐ ‐ 12.5 ‐ ‐10 3 Very Soft 16.8 10.5 15.6 ‐ ‐ 18.8 ‐ ‐13 4 Soft 16.0 9.5 15.6 ‐ ‐ 20.0 0.00 ‐ ‐16 7 Medium Stiff 16.2 9.9 16.1 ‐ ‐ 33.3 ‐ ‐19 9 Medium Stiff 16.7 10.6 16.2 ‐ ‐ 40.0 ‐ ‐22 16 Medium Dense 16.5 10.2 16.4 42.9 33.0 ‐ 0.00 0.00 ‐25 31 Dense 18.0 12.8 17.7 65.0 36.0 ‐ 0.00 0.00 ‐28 28 Medium Dense 17.8 12.0 17.4 61.8 35.5 ‐ ‐31 25 Medium Dense 17.5 11.0 17.3 57.1 35.0 ‐ 0.41 5.63 0.44 0.00 BOR 2

KEDALAMAN ɤ sat (KN/m3) Standar Deviasi T / 2 Batas Bawah Batas Atas CI 90% ɤ sat (KN/m3) ‐4.00 15.99 ‐7.00 15.99 ‐10.00 16.78 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.78 ‐13.00 16.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.00 ‐16.00 16.22 ‐19.00 16.67 ‐22.00 16.53 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.53 ‐25.00 18.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 18.00 ‐28.00 17.79 ‐31.00 17.47 15.99 16.50 17.68 0.22 12.71 15.99 19.27 0.31 12.71 14.17 18.78 0.00 0.00 19.11 18.55 0.00 0.00 0.00 BOR 2

KEDALAMAN φ(degree) Standar Deviasi T / 2 Batas Bawah Batas Atas CI 90% φ(degree) ‐4.00 ‐ ‐7.00 ‐ ‐10.00 ‐ ‐13.00 ‐ 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 ‐16.00 ‐ ‐19.00 ‐ ‐22.00 33.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 33.00 ‐25.00 36.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 36.00 ‐28.00 35.50 ‐31.00 35.00 35.40 0.00 12.71 0.00 0.00 0.00 0.00 0.35 12.71 32.66 37.84 37.58 0.00 0.00 12.71 0.00 0.00 0.00 BOR 2

KEDALAMAN qu (kPa) Standar Deviasi T / 2 Batas Bawah Batas Atas CI 90% qu (kPa) Cu (kPa) ‐4.00 12.50 ‐7.00 12.50 ‐10.00 18.75 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 18.75 9.38 ‐13.00 20.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 20.00 10.00 ‐16.00 33.33 ‐19.00 40.00 ‐22.00 ‐ 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 ‐25.00 ‐ 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 ‐28.00 ‐ ‐31.00 ‐ 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6.25 18.75 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 12.50 0.00 4.71 2.62 29.54 43.80 43.08 37.50 BOR 2

KEDALAMAN ɤ sat (KN/m3) φ(degree) Cu (kPa) ‐4.00 ‐7.00 ‐10.00 16.78 ‐ 9.38 ‐13.00 16.00 ‐ 10.00 ‐16.00 ‐19.00 ‐22.00 16.53 33.00 0.00 ‐25.00 18.00 36.00 0.00 ‐28.00 ‐31.00 16.50 0.00 18.75 15.99 35.40 6.25 ‐ ‐ 17.68

(3)

Tegangan yang terjadi () = 43 220 57805.11 x = 6.11t/m 2

-.Perencanaan tiang pancang berdasarkan kelebihan tegangan, yaitu :

△ = wa -  = 10,25 t/m2 - 6.11 t/m2 = 4,14 t/m2 - Bila diketahui jarak pemasangan tiang xmaks= 3,7 m dan

ymaks= 2,9 m ,

maka beban tarik yang dipikul tiap tiang pondasi adalah : △ x 3.7 m x 2,9 m = 4.14 t/m2 x 10,73 m2 =44,42 ton Elevasi kebutuhan kedalaman tiang = - 30.00 m

Gambar 2 Daya dukung tiang

D. Penurunan Tiang - Consolidation settlement = fi x f1 x ft x ρ1 = 1,4 x 1 x 2,68 x 15,25 = 57,35 mm / 50 tahun ‐ Immediate settlement

) / 4 , 0 1 . 87 , 0 B D N p s  

1 0,4 13,3/49,67)

26 244 , 8 . 43 , 0 87 , 0  x

0,19mm

E. Analisa Slope Stability

Dari analisa program XTABL, dengan kemiringan lereng 1:2 , didapat angka keamanan 0,653 , jari-jari kelongsoran R=17,4 m dan MR = 1198 ton.m

Gambar 3 Jari-jari kelongsoran Penggunaan pile sebagai perkuatan

xOM Sf Sf MR( rencanaawal)  OM=

1834

,

6

653

,

0

1198 

awal R

Sf

M

ton.m 6 , 1834 ) 653 , 0 5 , 1 ( x MR   =1553,9 ton.m 8 55 , 6 4 , 17 625 , 13 9 , 1553 ) 1 max(      x xR P M n pile R buah per meter

Jarak antar pile direncanakan 3D = 3.0,6 = 1,8 m Panjang pile adalah 20 m, mengkuti hasil design dari perencanaan pondasi dengan diameter 60 cm tipe spun pile

.

Gambar 4 Pola Pemasangan Pile F. Turap (Sheet Pile)

Turap yang ditanamkan pada tanah lempung,

mengandalkan besarnya nilai kohesi untuk menahan gaya-gaya yang bekerja pada turap.

Gambar 5 Gaya-gaya yang bekerja pada turap

10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 0.00 50.00 100.00150.00 Ke d al am an  (m ) Qall (ton)

Daya Dukung Tiang 

Pancang

SF = 3

Qall D40 Qsall D40 Qall D50 Qsall D50 Qall D60 Qsall D60 q=4 t/m R = 17,4 17.6 8. 8 ?Ø=30°=1,8 t/m³ C=0 ?=1,56 t/m³ Ø=0° C=0,938 t/m² Sf= 0,653 1.8 1.8 1.8 Ep Ea O q=4 t/m ? =1,8 t/m³ Ø =30° C =0 ? =1,6 t/m³ Ø =0 C =1 t/m² ?=1,678 t/m³Ø=0° C =0.938 t/m² ? =1,8 t/m³ Ø =0 C =1.875 t/m² q=4.8 t/m q=14.78 t/m

(4)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 4 Panjang turap

a

ac

b

b

D

2

4

2 2 , 1

59

,

23

.

2

7

,

100

.

59

,

23

.

4

)

93

,

69

(

)

93

,

69

(

2 2 , 1

D

06 , 1 025 , 4 2 1    D D

Untuk desain pelaksanaan, panjang turap perlu dikalikan angka keamanan sebesar 1,4. Sehingga

Drencana = 1,4. Dteoritis Drencana = 1,4 x 4,025 = 5,635 m

kebutuhan panjang turap yang diperlukan adalah sepanjang 5,635+8,8= 14,435 m, dipakai panjang turap = 15 m Dimensi Turap

Direncanakan, dipakai turap dari PT.Wijaya Karya W-600 A-1000 dengan Mcrack = 59,6 ton.m

Perkuatan Angkur

Pada kondisi terisi air

Diketahui mutu baja BJ 41 dengan fy = 2500 kg/cm2

diasumsikan

angkur 1000kg/cm2 A

T angkur

, dimana A =luas penampang baja angkur = 0,25.π.d2 sehingga, 2 . . 25 , 0 18379 1000 d

d = 4,8 cm , dipakai diameter baja angkur = 5 cm

Pada kondisi kosong

Diketahui mutu baja BJ 41 dengan fy = 2500 kg/cm2

diasumsikan

angkur 1000kg/cm2 A

T angkur

, dimana A =luas penampang baja angkur = 0,25.π.d2 sehingga, 2 . . 25 , 0 26793 1000 d

d = 5,8 cm , dipakai diameter baja angkur = 6 cm Pada kondisi terisi kapal

Diketahui mutu baja BJ 41 dengan fy = 2500 kg/cm2

diasumsikan

angkur 1000kg/cm

2

A T angkur

, dimana A =luas penampang baja angkur = 0,25.π.d2 sehingga, 2 . . 25 , 0 24328 1000 d

d = 5,56 cm , dipakai diameter baja angkur = 6 cm

Dari 3 kondisi di atas, di pakai diameter baja angkur 6 cm

G. Dinding Penahan

l

Stabilitas Guling (Overturning)

Berdasarkan asumsi teori Rankine, tekanan tanah aktif (Pa) yang bekerja di sepanjang bidang vertikal AB, digambarkan dari permukaan tanah hingga bagian dasar struktur dinding.

Faktor keamanan guling ditentukan dari :

o R guling

M

M

FS

381 , 106 76 , 788  guling FS 4 , 7  guling FS > 1,5 … (memenuhi syarat) Stabilitas Geser

Faktor keamanan untuk stabilitas geser dirumuskan sebagai :

d R geser

F

F

FS

Pada kondisi terisi air

Nilai angka keamanannya,

53 , 44 5 , 54 ` 02 , 1 . 3 2 . 4 , 8 0 . 3 2 tan . 16 , 164         sliding FSsliding

FS 1,35 < 1,5 … (belum memenuhi syarat)

Pada kondisi kosong

Nilai angka keamanannya,

53 , 44 94 , 16 02 , 1 . 3 2 . 4 , 8 0 . 3 2 tan . 16 , 164         sliding FSsliding

FS 1,17 < 1,5 … (belum memenuhi syarat) \6 D 0.1H 0.1H 0.5to0.7H 0.1H H 0.3m min min 0.02 I Dimensi Rencana 0.6 m 0.6 m 1.2 m 1.2 m 1.2 m 8.4 m 1.2 m

Pendimensian dinding penahan `

Gambar..4.5 Pendimensian Dinding Penahan

(5)

Pada k Nilai a slidi FS slidin FS Perkua Diketa diasum angkur

0,25.π. sehing 1000 d = 6 c Nilai a slidi FS slidin FS A. Ke Pa dila terh dim 1. Pad diam terh seb sett 2. Unt pile tida seb 3. Unt ditu air, kos teri diam seb 4. Pad ang saat dipe kondisi terisi k angka keaman

164,16  ngng 1,25 < 1 atan Angkur ahui mutu baja msikan

angkur A T r  , diman .d2 ga, 2 . . 25 , 0 28700 d

 cm , dipakai d angka keaman

164,16  ngng 1,8 < 1,5 esimpulan ada perencana akukan perh hadap beban mensi dinding da pondasi la meter 60 cm hadap penuru esar 57,35 tlement sebes tuk kemiring e dengan jum ak memenuhi esar 0,653 tuk dimensi unjang dengan digunakan song, digunak si kapal, di meter baja an esar 6 cm. da perencanaa gkur, dimana t graving do erlukan angku kapal nannya,

5 , 44 0 . 3 2 tan .       ,5 … (belum a BJ 41 denga 1000  r kg/c na A =luas pe diameter baja nannya,

.0 3 2 tan .       5 … (memenu V.PENUT aan alternatif hitungan den yang beker penahan. antai digunak m dan panja unan, untuk mm sedan ar 0,19 mm an talud dipa lah 8 buah pe syarat dikare turap, dipa n perkuatan a diameter ba kan diameter igunakan dia ngkur yang d an cantilever kondisi yang ock dalam k ur dengan dia 53 02 , 1 . 3 2 . 4 , 8  memenuhi sy an fy = 2500 k cm2 enampang baj angkur = 6 cm 53 , 44 02 , 1 . 3 2 . 4 , 8   uhi syarat) TUP f dinding pena ngan melaku rja dengan m kan tiang pan ang 20 m. H consolidatio ngkan untuk akai 1:2 deng er meter. Peng enakan SF ya akai tipe W angkur. Pada aja 5 cm. baja 6 cm. ameter baja diperlukan un wall diperluk paling mene keadaan koso ameter baja 6 2 , 50  yarat) kg/cm2 ja angkur = m 7 , 28 5 , 46  

ahan ini, telah ukan kontro merencanakan ncang dengan Hasil kontro on settlemen k immediat gan perkuatan ggunaan talud ang dihasilkan -600 A-1000 kondisi teris Pada kondis Pada kondis 6 cm. Jad ntuk perkuatan kan perkuatan ntukan adalah ong, sehingg cm 7 h ol n n ol nt e n d n 0 si si si di n n h a B. Saran 1. Pe pe do 2. D ga American (1982 American Stand Das, B. M Brook Indrasury Prins Hidayah S Stabi Peck, Ral Colis Sakdjono Surab https://do XVsd mVlZ n erencanaan d erkuatan dala ock. Dinding pena antry crane DAF n Association o 2). AASHTO M n Society for Te dards, Philade M. (1984). Prin ks/Cole Engine ya B.Mochtar , sip-prinsip Rek Susi, Yohan Ro ilitas Lereng, U ph B. (1953). F seum ,HS , Pondasi baya cs.google.com/ dGRvbWFpbnx ZWIzZmEwNg inding penah am masa kon ahan tidak d LAMPIRAN FTAR PUSTAK of State Highw Materials, Was

esting and Mat lphia, Pa nciples of Foun eering Division Noor Endah (1 kayasa Geotek oy Gratia (200 UNDIP, Semar Foundation Ex Tiang Pancan /viewer?a=v& xraXNhcmFudG han digunaka nstruksi struk digunakan se N KA ay and Transpo shington, DC terials (1982). A ndation Engin n, Moneterey, 1988). Mekani knik ), Erlangga 7). Program A rang xploration, De ng Jilid 1, Sina &pid=sites&src GVrbmlrfGd4O an sebagai ktur graving ebagai jalur ortation ASTM eering, California ika tanah ( a, Jakarta Analisis enver ar Wijaya, cid=ZGVmY OjY5MjE4N

Gambar

Gambar 1 Flowchart metode studi
Gambar 2 Daya dukung tiang

Referensi

Dokumen terkait

Setiap dokter yang akan mengajukan permohonan untuk memperoleh SIP baru atau perpanjangan SIP harus mempunyai surat rekomendasi PDGI cabang sesuai dengan tempat

Untuk mengevaluasi pengaruh ransum, dilakukan kajian ekonomis terhadap penggunaan ransum berbasis silase KBK dibandingkan dengan rumput dan tambahan pendapatan dari

Dua perkara ditemui dalam kajian ini.Perkara pertama berkaitan dengan usaha murid untuk membentuk suatu kefahaman saintifik, manakala perkara kedua berkaitan dengan

penjelasan yang sangat peneliti butuhkan mengenai konsep kesaksian dalam hukum Islam diantaranya adalah masalah penempatan saksi berdasar atas berita yang sudah

Bahasa Indonesia 3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca Teks Ekspla nasi Menganalisi s teks eksplanasi yang didengar atau dibaca

Proses terbentuknya tradisi intelektual yang membentuk struktur keilmuan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah secara umum terutama pada studi kasus Baret Merah (BM) PC IMM

Secara statistik, persentase beras patah terkecil terdapat pada perlakuan C6 (serbuk biji sirsak 15 g/250 g beras) dan C9 (serbuk biji srikaya 15 g/250 g beras) dengan persentase

Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari catatan medik penderita katarak senilis yang menjalani operasi katarak dengan operator dokter spesialis mata