• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABLE IN CONSERVATION (Tabel Konservasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TABLE IN CONSERVATION (Tabel Konservasi)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 

No.

Tabel .

01.

02.

03.

Jenis Kerusakan dan Konservasi Benda Koleksi Museum

No.

Tabel 2.

01.

02.

03.

04.

05.

06.

Penggolongan Benda Koleksi Museum Untuk Spesialisasi Konservasi

Kerusakan Fisik

dan Mekanik

Kerusakan Kimia

Kerusakan Biotis

Jenis Kerusakan

Contoh

Konservasi

kotor/ debu, pengerutan,

pengelupasan, sobek, lubang, dsb.

korosi/ oksidasi, perubahan warna,

kristalisasi, dll.

serangan jamur dan serangga

pembersihan, pencucian, kontrol kelembaban

& suhu udara, penjilidan, penambalan, dsb.

kontrol kelembaban dan suhu udara, kontrol

cahaya, penghilangan karat & penetralan pH,

dll.

fumigasi, radiasi/ penyinaran, pendinginan,

dll.

Kelompok

Lukisan

Tekstil

Kertas & Foto

Benda Etnografi

Benda Logam

Batu, Keramik, Kaca

Disiplin Ilmu Pengelola

Wujud ~ Bahan Pembentuk Benda

Seni Rupa, Etnografi.

Etnografi, Senirupa,

Numismatik

Filologi/ Naskah, Geografi,

Perpustakaan, Arsip.

Etnografi

Arkeologi, Sejarah, Seni Rupa,

Etnografi, Numismatik, Tekstil.

Sejarah, Arkeologi, Keramik,

Etnografi

kain kanvas, kayu, pigmen, dll.

serat tumbuhan/ binatang/ mineral/ buatan,

benang logam, dll.

kertas, kain, tinta, serbuk logam, dsb. pada

kertas, foto, magnetik tape, dll.

kayu, bambu, daun lontar, kulit (hewan/

tumbuhan), tulang, gading, logam, dll.

patung perunggu, senapan, mata uang,

benang logam, dll.

batu, keramik, terakota, kaca.

TABLE IN CONSERVATION

(Tabel Konservasi)

Tabel Konservasi (Table in Conservation) sebagai lampiran dari tulisan berjudul:

1. Pengenalan Alat Laboratorium Konservasi

2. Kontrol Kerusakan Biotis

Bekasi, Januari 2007.

Puji Yosep Subagiyo

(Penyusun)

Puji Yosep Subagiyo, PRIMASTORIA STUDIO, Taman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510. Tel. (021) 8837 5789, 0812 8360 495. Email.: [email protected] Http://www.primastoria.net

(2)

perkamen/ kertas kulit kulit mentah

kulit berpenyamak sebagian kulit berpenyamak

kulit berbulu rambut

rambut kaku/ kasar

bulu ayam bulu burung halus (liur ulat) sutera wool

lakan (wool, rambut, dsb.) tulang (bone)*

angga/ tanduk bercabang (antler)*

kulit ular

(resin) laka/ shellac gelatin

ancur 1/ fish glue ancur 2/ animal glue tempera/ kuning telur kasein (pospoprotein) lilin/ malam

(Grup A.1.) Organik: dari Mamalia, Burung, Ikan, Serangga dan Reptil.

pelapis kayu bermotif belat/ eplat kayu kayu keras kayu lunak resin untuk varnis

kayu merambat bambu goni (jute) rami (hemp) rotan (serat) sisal

(Grup A.2.) Organik: dari Pohon, Perdu, Tumbuhan, Rumputan.

tanduk (horn)

gading/ taring ikan paus gading beruang laut* gading gajah* tulang ikan paus*

tempurung/ kulit kura-kura kulit kasar/ bersisik (dari ikan pari,hiu,anjing laut).

rami halus (flax) linen

minyak biji rami kapas/ katun kertas

bubur kertas

(papier-mch)

getah perca (guttapercha) tempurung (palm nut) resin fosil (amber) karet (perekat) kanji emas (gold) perak (silver) tembaga (copper) besi (iron) aluminium (aluminum)

(Grup B.1.) Anorganik: Logam dan Campuran (Alloy)-nya.

timbal (lead) timah (tin) seng (zinc) perunggu (bronze) kuningan (brass) timah+timbal (pewter) timah+tembaga+antimony (Britannia metal) tembaga+timah/ emas tiruan (ormolu)

lempengan emas (gold leaf)

lempengan perak (silver leaf) lempengan tiruan (?) nikel (nickel) kaca (glass) porselain (porcelain) terakota (unfired clay) keramik (ceramics) plaster

semen biru (portland cement)

(Grup B.2.) Anorganik: Buatan dari Bahan Alami.

batu pualam putih (alabaster) batu granit (granite) batu marmer (marble) batu mutiara (mother of pearl)

kerang laut (marine shells)

bahan komposisi dekorasi bingkai (frame decoration) pigments mica

talek/ gip (soapstone or steatite) permata tulen (gem stone)

batu pasir (sandstone) cinnabar (red mercuric sulphide)

(Grup C.) Buatan.

epoksi (epoxies) nilon (nylon) cat (paints) varnis (varnishes) lak (lacquer) papan hardboard (masonite) formica celluloid

(plastik) bakelit (bakelite) polyester

vinyl

* Disamping memiliki kolagen protein organik, bahan ini juga memiliki komponen anorganik, termasuk anorganik kalsium posfat.

Bachmann, Konstanze, Edit. (1992): Conservation Concerns, Smithsonian Inst., New York. Catatan:

Referensi:

(3)

Lampiran 

Bahan

40% RH, atau lebih rendah 45 - 55% RH

45 - 55% RH

50 - 55% RH, konstan/ stabil 50 - 55% RH, konstan 40% RH, atau lebih rendah 50 - 55% RH, konstan 50 - 55% RH, konstan 50 - 55% RH, konstan 45 - 55% RH, konstan 60 - 65% RH, konstan 50 - 55% RH, konstan

Kondisi yang direkomendasi

Akibatnya

logam (metal) kertas (paper) tekstil (textile) kayu (wood)

kayu bercat (painted wood) logam bercat (painted metal) tatakan, pelapis kayu (inlay, veneer)

bahan penyempurna (finishes) perkamen, gading (parchment, ivory)

bubur kertas

(papier-mch)

bahan keranjang/ anyaman (basket materials) kolase kertas (decoupage surface)

Bahan

Akibatnya

Kondisi yang direkomendasi

mengkerut (checks/ dries out) pelapukan, lapuh, kering (embrittlement) mengkerut, rapuh (shrinkage, embrittlement)

rapuh (embrittlement) rapuh (embrittlement) kering, melemah (dries out, weakens)

retak, melengkung (cracks, warps)

retak, melengkung (splits, warps)

lepas, melengkung ments, warps) 50 - 55% RH, konstan/ stabil 45 - 55% RH 50 - 55% RH, konstan 45 - 55% RH, konstan 60 - 65% RH, konstan 50 - 55% RH, konstan 45 - 55% RH, konstan 50 - 55% RH, konstan 50 - 55% RH, konstan

Tabel 6.: Bahan Yang Umumnya Dirusak Oleh Serangga dan Binatang Pengerat

Tabel 5.: Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Rendah

Tabel 4.: Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Tinggi

korosi/ karat (corrosion) jamuran, noda (mold, stains) jamuran, noda

jamuran, bengkok (fungal attack, warping)

cat mengelupas (flaking paint) korosi, cat mengelupas (corrosion, flaking paint) lepas/ copot bagian-bagiannya (detachment)

jamuran/ noda

melengkung/ gelombang, jamur (warping, mold)

jamuran/ noda jamuran

lepas/ copot, jamuran

kayu (wood)

kulit mentah, kulit olahan (rawhide, leather skins) perkamen (parchment) bulu ayam (quill)

serat keranjang (basket fibers) ancur, lem nabati (animal glue) kulit kura-kura (tortoiseshell) semua gading (all ivory) permukaan tatakan (inlaid surface)

kayu (wood) kertas (paper) perekat kanji (starch) kanji ancur (animal size) wol (wool)

beludru (velvet) tekstil (textile)

serat alam (natural fibers)

gelatin (gelatin) tempera telor (egg tempera) kulit (leather, skins)

kulit berbulu (felts, furs) bulu ayam (feathers) sutera (silk)

(4)

Bahan

Akibatnya

Kondisi yang direkomendasi

rapuh, gelap (embrittlement, darkening)

persenyawaan, gelap (crosslinking, darkening)

mengeras, kering (hardening, drying)

rapuh, pucat/ pudar ment, fading)

rapuh, pucat pudar/ pucat (fading) pucat, kerusakan struktural (fading, structural damage) buram, pucat (develops haze, fading)

pucat/ pudar (fading) pucat/ pudar (fading) menguning, rapuh (yellowing, embrittlement)

hancur (deterioration crumbles) rapuh, pucat (embrittlement, fading)

rapuh/ lapuk (embrittlement) pucat (fading)

retak, buram (cracks, hazing)

Tabel 7.: Rekomendasi untuk Penyinaran dan Suhu Udara

Tabel 8.: Bahan Sensitif Terhadap Fluktuasi Kelembaban~Suhu

kertas (paper)

media cat (paint media) ancur/ lem nabati (animal glue) kulit berbulu, bulu, rambut (furs, feather, hair) kulit, kulit olahan (skins, leather)

pigmen, bahan celup (pigment, dyes)

sutera, beludru (silk, velvet) permukaan lak (lacquered surface)

permukaan cat (painted surface)

bahan dicelup warna (dyed materials)

celluloid karet (rubber)

serat alam (natural fibers) tanduk 1, tulang, tanduk 2 (horn, bone, antler) kayu (wood)

kayu olahan (wood finishes)

50 luks, 18 C [1 foot. candle= 10 luxs] 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C 150 luks, 18 C 50 luks, 18 C 50 luks, 18 C

Bahan

Akibatnya

keramik, batu (ceramics, stone)

Kondisi yang direkomendasi

rekristalisasi garam yang kemudian mengakibatkan permukaan glasir mengelupas, retak-retak, bahkan mungkin benda menjadi pecah.

45 - 55% RH, 10 - 30 C

Catatan:

Beberapa lempung masakini yang banyak digunakan untuk membuat keramik dan berbagai pernik-pernik untuk hiasan tekstil mengandung garam-garaman yang mudah menyerap air. Jika benda ini dimasukkan dalam ruang dingin secara mendadak, maka akan muncul deposit garam yang menempel pada permukaannya. Jika garam-garam yang mengkristal terdapat pada bagian dalam benda, maka akibatnya benda tersebut akan retak-retak, bahkan mungkin pecah.

(5)

Lampiran 

Tabel 9.: Bahan Sensitif Terhadap Fumigant

Nama Bahan Kimia

Bahan

Akibatnya

karet, bulu, rambut, wool, kulit olahan, dan bahan lain yang mengandung sulfur

kayu perekat kanji

kulit olahan, kertas lembab, cat, varnish

kuningan, tembaga, emas, perak logam, foto

logam, foto logam, foto logam, foto logam, foto

rusak, bau merkuri yang sangat menyengat

noda kecoklatan, tetapi tidak merusak

susah dilarutkan lagi rusak/ larut

rusak/ tarnish/ korosi rusak (logam berkarat, foto menjadi buram/ gelap) rusak (karat, gelap) rusak (karat, gelap) rusak (karat, gelap) rusak (karat, gelap) Methyl bromide

Methyl bromide

Methyl bromide, ethylene oxide Ethylene oxide Phosphine Carbon disulfida Carbon tetrachloride Paradichlorbenzene Paraformaldehide DDVP (dimethyl diethyl vinyl posfat) + ethanol Thymol

Naphthaline

Kombinasi bahan

Masalah Konservasi

kayu/ kayu kayu/ kertas kayu/ tekstil kayu/ logam kayu/ serat alam kayu/ cat logam/ logam logam/ kain logam/ kertas logam/ cat logam/ kulit logam/ plaster logam/ ancur

Tabel 10.: Bahan-bahan Reaktif

perubahan ukuran, regang, patah kertas menjadi rapuh, gelap, noda tekstil ternoda, rapuh

logam menjadi berkarat serat menjadi lemah, putus

saat kayu mengembang, cat mengelupas terjadi reaksi elektrokimia (efek galvanis, korosi) logam berkarat, kain ternoda

logam berkarat, kertas ternoda logam berkarat, cat mengelupas

tanin (bahan penyamak) pada kulit menyebabkan karat pada logam plaster yang bersifat basa/ alkaline menyebabkan karat pada logam ancur (lem nabati) sedikit bersifat asam, higroskopis yang kemudian menyebabkan karat logam.

(6)

No.

Nama Serangga

Sebagian besar larva

Pupa dan Kumbang 1. dewasa Telur Kumbang 1.

Ngengat kain Telur Kumbang 7.

(Semua fase) Kumbang 7. (Semua fase) Kumbang 5.

Suhu dan Waktu

Catatan:

Tabel 11.: Prosedur Pembasmian Serangga~Jamur Dengan Freezer

01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. -20C, 2J. -20C, 1J -20C, 2J -5C, 3H; 10C, 3H; -5C, 3H. -10C, 9 J. 2C, 16H dan -3C, 7H. -30C, 3J. C= derajat celcius, M = menit, J = jam, H = hari.

No.

8 -10 gram 1 - 2 tablet 50 - 100 gram, 50-60 C 40 gram 4 - 13 gram 1 liter 15 - 30 gram 35 - 50 gram 100 gram 100 gram

Konsentrasi/ Meter Kubik

Tabel 12. Prosedur Pembasmian Serangga~Jamur Dengan Bahan Kimia

01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. Naphthaline Phosphine Thymol + ethanol Paradichlorobenzene Paraformaldehide

Carbon tetrachloride + Carbon disulfide (1:1)

Methyl bromide

Methyl bromide + Ethylene Oxide (14:86)

Methyl bromide + Ethylene Oxide (14:86)

DDVP (dimethyl diethyl vinyl posfat) + ethanol

Nama Bahan Kimia

serangga serangga + jamur jamur jamur + serangga jamur jamur + serangga serangga serangga serangga jamur + serangga

Sasaran

14 hari 3 - 5 hari 2 hari 2 hari 2 hari 1 minggu 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari

Waktu

Gambar

TABLE IN CONSERVATION (Tabel Konservasi)
Tabel 3.: Bahan Pembentuk Benda Koleksi Museum
Tabel 6.: Bahan Yang Umumnya Dirusak Oleh Serangga dan Binatang PengeratTabel 5.: Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Rendah
Tabel 8.: Bahan Sensitif Terhadap Fluktuasi Kelembaban~Suhukertas  (paper)
+3

Referensi

Dokumen terkait

untuk mengurangi ketergantungan pada kapas sebagai bahan baku utama tekstil adalah peng- gunaan serat alam lain yang berasal dari tanaman rami yang

Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar Garpu kecil, piring

Jika dilihat dari komposisi sampah baik organik maupun anorganik (kertas, kayu, kain, karet/kulit, plastik, metal, gelas, baterai, asbes, dll) di Kota Salatiga pada tahun

Bergerak dari Inkubator Daur Ulang Limbah Serat Alam Pelepah Pisang menjadi produk yang profitable sebagai pengganti kayu dalam bahan baku kertas menjadi Home Industri