• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUKADIMAH. Assalaamu alaykum Warahmatullaah Wabarakaatuh,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MUKADIMAH. Assalaamu alaykum Warahmatullaah Wabarakaatuh,"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

MUKADIMAH

Assalaamu’alaykum Warahmatullaah Wabarakaatuh,

Sudah lebih setahun tidak terasa perjalanan Koperasi Bintaro berjalan. Kami segenap pengelola menghaturkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dikarenakan baru sekarang ini kami berhasil merampungkan semua laporan dari kegiatan Koperasi Bintaro ini.

Keterlambatan penyajian laporan ini dikarenakan terhadang banyak kendala antara lain

• Kami masih membangun infrastruktur.

• Membenahi dan menata sistem akuntansi.

• Melakukan konsolidasi antara Koperasi dan unit-unit usaha yang berjalan.

• Memilih dan menstudi usaha-usaha yang menguntungkan.

Disana-sini kami masih terus melakukan perbaikan dalam proses aktivitasnya mengingat Koperasi kita adalah koperasi yang pertama yang menggunakan sistem Mudharabah secara murni. Untuk itu penyesuaian sistem dalam penerapannya perlu senantiasa disempurnakan.

Perlu diketahui bahwasanya dalam pembuatan sistem usaha Koperasi Bintaro dan sistem Mudharabah Koperasi Bintaro khususnya banyak merujuk pada buku-buku karya DR. Muhammad Arifin bin Badri, MA (Ahlul Sunnah S3 lulusan Universitas Madinah). Diantara buku-buku beliau yang menjadi rujukan adalah Tinjauan Kritis Perbankan Syariah & Sifat Perniagaan Nabi Sholallahu 'Alaihi Wasallam.

Harapan kami pada tahun ini dan tahun berikutnya para anggota Koperasi Bintaro terus mendukung dengan menambah penanaman modalnya sehingga ruang lingkup (size) Koperasi Bintaro lebih luas, agar -Insyaa Allah kemajuan periode lepas landas terealisir.

Bersama ini kami lampirkan interim report Koperasi Bintaro dari penasehat accounting pada bagian akhir laporan ini dari awal berdirinya yaitu bulan Juni 2009 sampai tanggal 31 Juli 2010. Dan juga Projection usaha Koperasi Bintaro untuk 6 Bulan kedepan.

(4)

DEFINISI-DEFINISI

Operating Profit

Adalah keuntungan unit usaha Koperasi Bintaro sebelum dikurangi biaya umum, dan kantor pusat. Operating profit bukan merupakan SHU, namun operating profit dapat menjelaskan bahwa unit usaha yang dijalankan mendapatkan keuntungan.

Net Profit

Adalah keuntungan unit usaha Koperasi Bintaro setelah dikurangi General Administration. General Administration, adalah biaya-biaya umum seperti gaji pegawai, sewa kantor, dan pra-operasional.

SHU

adalah net profit dikurang dengan dana cadangan dan perundang-undangan. SHU ini adalah bagian yang akan dibagikan kepada Anggota Kopeasi Bintaro.

Bagi Hasil

Adalah sistem berbagi untung maupun rugi antara Shohibul Maal (Penanam Modal) dengan Pengelola (Mudharib) dari SHU.

Mudharabah

Adalah akad komersil antara Shohibul Maal (investor) dan Mudharib (pengusaha) dengan memakai sistem bagi hasil. Modal 100% diberikan oleh pemilik modal kepada pengusaha untuk menjalankan usahanya dengan jangka waktu, dan nisbah pembagian yang sudah ditentukan pada awal akad. Ketika terjadi kerugian maka pemilik modal sepenuhnya menanggung kerugian financial dan pengusaha mendapat kerugian dalam waktu, tenaga dan pikiran. Adapun ketika terjadi keuntungan maka laba bersih akan dibagikan sesuai dengan nisbah yang diperjanjikan di awal akad.

(5)

GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN KOPERASI BINTARO

Dalam perjalanan usahanya hingga bulan Agustus 2010 Koperasi Bintaro terbagi ke dalam 3 tahapan, yaitu:

1. Masa Pra-Operasionil

Masa ini merupakan masa-masa awal pendirian usaha Koperasi Bintaro. Dimulai pada bulan Juli - Desember 2009. Pada masa ini Koperasi Bintaro lebih banyak melakukan kegiatan sosialisasi konsep usaha, pembangunan infrastruktur kantor pusat dan usaha, pembangunan sistem kerja.

2. Masa Penetrasi Pasar

Masa ini merupakan masa-masa dimana Koperasi Bintaro memulai penetrasi pasar untuk usaha perdagangannya. Dimulai pada bulan Januari-Juli 2010. Pada masa ini Koperasi Bintaro lebih banyak melakukan kegiatan promosi usaha dan berbagai kegiatan lainnya yang bertujuan untuk penetrasi pasar.

3. Masa Lepas Landas

Masa ini merupakan masa-masa dimana Koperasi Bintaro diharapkan telah selesai melakukan penetrasi pasar dan mulai mendapatkan keuntungan dari usaha yang dijalankannya.

(6)

KOMPOSISI MODAL AWAL USAHA KOPERASI BINTARO

AGM-TRANS BAGAS MATERIAL MARTABAK JCA HERBAL

LAUNDRY

KILOAN JNE KANTIN VOUCHER

SOTO BETAWI

TOTAL ALL

61,592 47,638 144,975 32,512 59,890 5,345 19,706 4,203 21,601 9,861 41,332 448,657

*Dalam ribuan rupiah

4 61,591,785 ; 14% 47,638,350 ; 11% 144,975,468 ; 32% 32,512,300 ; 7% 59,890,000 ; 13% 5,344,725 ; 1% 19,706,305 ; 4% 4,203,156 ; 1% 21,601,000 ; 5% 9,861,205 ; 2% 41,332,370 ; 9%

KOMPOSISI MODAL AWAL USAHA KOPERASI BINTARO

AGM-TRANS BAGAS Material Martabak JCA Herbal Laundry JNE Kantin Voucher Soto Betawi

(7)

JUAL CARA ANGSURAN (JCA)

Modal Awal Rp. 59,890,000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL RATA2 TOTAL

JCA 14,901 12,919 15,434 (1,384) 4,114 3,826 9,595 8,491 59,434

* Dalam ribuan rupiah

Usaha ini baru dimulai sejak bulan Januari 2010 selama berjalan usaha ini telah menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan. Secara umum total keuntungan (operating profit) yang diperoleh dari jual beli angsuran adalah

Rp59,433,500,-Garis regresi terlihat menurun karena JCA ini hanya dapat menggunakan modal awal dan angsuran yang didapat per bulan untuk pembelian barang modal pada bulan April - Juni tanpa mendapatkan tambahan modal. Padahal permintaan konsumen untuk usaha ini cukup besar, sebagaimana dapat dilihat dari data perputaran modal JCA dibawah ini.

PERPUTARAN MODAL JCA BULAN JANUARI-JULI 2010

CUSTOMER PEMBELIAN ANGSURAN SISA MODAL PENJUALAN GROSS PROFIT

MODAL AWAL Rp59,890,000 Januari 37 ORANG Rp36,047,000 Rp2,478,500 Rp26,321,500 Rp51,466,000 Rp15,419,000 Februari 32 ORANG Rp34,355,000 Rp8,998,000 Rp964,500 Rp48,208,000 Rp13,853,000 Maret 34 ORANG Rp33,180,000 Rp16,673,500 (Rp15,542,000) Rp49,878,000 Rp16,698,000 April 17 ORANG Rp12,555,000 Rp15,807,500 (Rp12,289,500) Rp12,410,000 -Rp145,000 Mei 22 ORANG Rp19,000,000 Rp20,419,500 (Rp10,870,000) Rp24,605,500 Rp5,605,500 Juni 22 ORANG Rp16,485,000 Rp21,634,000 (Rp5,721,000) Rp22,400,000 Rp5,915,000 Juli 28 ORANG Rp29,715,000 Rp25,512,000 (Rp9,924,000) Rp41,063,000 Rp11,348,000

*Data mutasi JBA

5

- - - Rata­rata  Rp8,486,000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL

(Rp5,000,000) Rp0 Rp5,000,000 Rp10,000,000 Rp15,000,000 Rp20,000,000 Rp14,901,500 Rp12,919,000 Rp15,434,000 (Rp1,384,000) Rp4,113,500 Rp3,826,000 Rp9,594,500 f(x) = -1622410.71x + 14976000 R² = 0.30

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT JCA

(8)

BERAS AIR GALON DAN GAS (BAGAS)

Modal Awal Rp47,638,350

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI RATA2 TOTAL

BAGAS 2,029 3,319 4,017 4,118 5,467 5,252 3,322 3,932 27,523

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan Juli 2009 selama berjalan usaha ini telah menghasilkan keuntungan yang cukup bagus. Secara umum total keuntungan (Operating Profit) yang diperoleh dari BAGAS adalah

Rp27,523,000,-6

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Rp0 Rp1,000,000 Rp2,000,000 Rp3,000,000 Rp4,000,000 Rp5,000,000 Rp6,000,000 Rp2,028,900 Rp3,318,800 Rp4,017,000 Rp4,118,200 Rp5,466,900 Rp5,251,700 Rp3,321,500 f(x) = 328339.29x + 2618500 R² = 0.35

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT BAGAS

BAGAS Linear Regression for BAGAS

- - - Rata­rata  Rp3,931,857

(9)

AGM-TRANS

Modal Awal Rp61,591,785

JAN FEB MAR APR MEI RATA2 TOTAL

AGM (11,019) 23,485 18,811 (1,682) (7,939) 4,331 21,656

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan Oktober 2009 selama berjalan usaha ini tadinya menghasilkan keuntungan yang cukup baik. Secara umum total keuntungan (Operating Profit) yang diperoleh dari AGM-TRANS adalah Rp21,656,088,-

Usaha ini sudah dihentikan sementara pada bulan Juni 2010. Dikarenakan menurunnya permintaan dari customer sehingga ditakutkan operating expense menjadi lebih besar dibandingkan gross profit.

7

Januari Februari Maret April Mei

(Rp15,000,000) (Rp10,000,000) (Rp5,000,000) Rp0 Rp5,000,000 Rp10,000,000 Rp15,000,000 Rp20,000,000 Rp25,000,000 Rp30,000,000 (Rp11,019,372) Rp23,485,005 Rp18,811,202 (Rp1,682,050) (Rp7,938,697) f(x) = -1900570.46x + 10032929.02 R² = 0.04

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT AGM-TRANS

AGM-TRANS Linear Regression for AGM-TRANS

- - - Rata­rata  Rp4,331,217

(10)

TOKO BAHAN BANGUNAN (MATERIAL)

Modal Awal Rp144,975,468

FEB MAR APR MEI JUN JUL RATA2 TOTAL

MATERIAL 98 1,140 796 127 807 1,504 745 4,471

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan Februari 2010 selama berjalan usaha ini berjalan sangat lambat sehingga hanya menghasilkan total Operating Profit Rp4,471,467,- atau rata-rata Rp 745,244.

Hal ini dibuktikan dengan rata-rata keuntungan hanya sebesar 0,51% terhadap modal awal yang diberikan

8

FEB MAR APR MEI JUN JUL

Rp0 Rp200,000 Rp400,000 Rp600,000 Rp800,000 Rp1,000,000 Rp1,200,000 Rp1,400,000 Rp1,600,000 Rp97,729 Rp1,140,375 Rp795,550 Rp126,642 Rp807,016 Rp1,504,155 f(x) = 153232.71x + 208930 R² = 0.27

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT MATERIAL

MATERIAL Linear Regression for MATERIAL

- - - Rata­rata  Rp745,244

(11)

VOUCHER ELEKTRIK

Modal Awal Rp9,861,205

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL RATA2 TOTAL

VOUCHER - 34 1,132 766 273 1,060 111 482 3,376

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan Desember 2010 selama berjalan usaha ini juga cukup menghasilkan keuntungan yang baik. Secara umum total keuntungan (Operating Profit) yang diperoleh dari Voucher Elektrik adalah

Rp3,376,400,-9

- - - Rata­rata  Rp422,050

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Rp0 Rp200,000 Rp400,000 Rp600,000 Rp800,000 Rp1,000,000 Rp1,200,000 Rp0 Rp33,750 Rp1,132,650 Rp765,650 Rp273,200 Rp1,060,375 Rp110,775 f(x) = 54504.46x + 264325 R² = 0.06

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT VOUCHER ELEKETRIK

voucher elektrik Linear Regression for voucher elektrik

- - - Rata­rata  Rp482,342

(12)

HERBAL ABU MUHAMMAD

Modal Awal Rp5,344,725

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL RATA2 TOTAL

HERBAL (142) 1,128 1,117 703 2 (1,110) 509 315 2,207

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan November 2009 selama berjalan usaha ini telah menghasilkan keuntungan yang kurang baik. Secara umum total keuntungan (Operating Profit) yang diperoleh dari Herbal adalah

Rp2,206,675,-10

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

(Rp1,500,000) (Rp1,000,000) (Rp500,000) Rp0 Rp500,000 Rp1,000,000 Rp1,500,000 (Rp142,000) Rp1,128,425 Rp1,116,750 Rp703,000 Rp1,500 (Rp1,110,000) Rp509,000 f(x) = -129967.86x + 835110.71 R² = 0.12

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT HERBAL ABU MUHAMMAD

Herbal Linear Regression for Herbal

- - - Rata­rata  Rp315,239

(13)

SOTO BETAWI 

Modal Awal Rp41,332,370

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli TOTAL

SOBET (4,022) (3,367) (2,659) (1,853) (1,073) (493) (2,172) (15,204)

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan November 2009 selama berjalan usaha ini belum menghasilkan keuntungan. Secara umum total kerugian (Operating Loss) yang diperoleh dari Soto Betawi adalah (Rp15,204,900,-)

11

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

(Rp4,500,000) (Rp4,000,000) (Rp3,500,000) (Rp3,000,000) (Rp2,500,000) (Rp2,000,000) (Rp1,500,000) (Rp1,000,000) (Rp500,000) Rp0 f(x) = 507082.14x - 4200457.14 R² = 0.77

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT SOTO BETAWI

Soto Betawi Linear Regression for Soto Betawi

- - - Rata­rata  (Rp2,172,128)

(14)

KANTIN AYAM BAKAR BU LINDA

Modal Awal Rp21,601,000

MAR APR MEI JUN JUL RATA2 TOTAL

KANTIN (2,195) (2,400) (972) (2,393) (1,742) (1,940) (9,701)

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan Maret 2010 selama berjalan usaha ini belum juga menghasilkan keuntungan. Secara umum total kerugian (Operating Loss) yang diperoleh dari Kantin adalah (Rp9,701,000.-)

12

- - - Rata­rata  (Rp1,940,200)

MAR APR MEI JUN JUL

(3,000,000) (2,500,000) (2,000,000) (1,500,000) (1,000,000) (500,000) 0,000 (2,195,000) (2,400,000) (971,500) (2,392,900) (1,741,600) f(x) = 91390x - 2214370 R² = 0.06

GRAFIK PERKEMBANGAN USAHA KANTIN

KANTIN Linear Regression for KANTIN

AREA KERUGIAN

- - - Rata­rata  (Rp1,940,200)

(15)

MARTABAK

Modal Awal Rp32,512,300

JAN FEB MAR RATA2 TOTAL

MARTABAK (356) 391 303 113 338

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan Oktober 2009 dan menghasilkan keuntungan yang lambat. Secara umum total keuntungan (Operating Profit) yang diperoleh dari Martabak adalah Rp338,200

Hal ini dibuktikan dengan rata-rata keuntungan hanya sebesar 0,35% terhadap modal awal yang diberikan

13

Januari Februari Maret

(Rp400,000) (Rp300,000) (Rp200,000) (Rp100,000) Rp0 Rp100,000 Rp200,000 Rp300,000 Rp400,000 Rp500,000 (Rp355,800) Rp391,000 Rp303,000 f(x) = 329400x - 546066.67 R² = 0.65

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT MARTABAK

Martabak Linear Regression for Martabak

- - - Rata­rata  Rp112,733

(16)

LAUNDRY KILOAN

Modal Awal Rp19,706,305

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL RATA2 TOTAL

LAUNDRY (627) 345 (485) (895) (523) (328) 912 (229) (1,601)

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan Januari 2010 selama berjalan usaha ini belum menghasilkan keuntungan. Secara umum total kerugian (Operating Loss) yang diperoleh dari Laundry Kiloan adalah (Rp1,601,315,-)

Laundry Kiloan adalah salah satu jenis usaha yang cukup menguntungkan sejak bulan Juni 2010, walaupun mengalami kerugian pada periode Penetrasi Pasar.

14

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL

(1,000,000) (500,000) 0,000 500,000 1,000,000 1,500,000 (627,100) 345,485 (485,230) (895,050) (523,320) (328,100) 912,000 f(x) = 115430x - 690479.29 R² = 0.16

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT LAUNDRY KILOAN

LAUNDRY Linear Regression for LAUNDRY

- - - Rata­rata  (Rp228,759)

(17)

JNE

Modal Awal Rp2,000,000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL RATA2 TOTAL

JNE (490) 260 (450) (295) (804) (140) 346 225 (1,572)

*Dalam ribuan rupiah

Usaha ini sudah dimulai sejak bulan Januari 2010 selama berjalan usaha ini belum menghasilkan keuntungan. Secara umum total kerugian (Operating Loss) yang diperoleh dari JNE (Agen Kurir) adalah (Rp1,572,156,-)

15

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL

(1,000,000) (800,000) (600,000) (400,000) (200,000) 0,000 200,000 400,000 600,000 (490,000) 259,875 (449,475) (294,500) (803,620) (140,210) 345,880 f(x) = 48333.04x - 417910.71 R² = 0.06

GRAFIK PERKEMBANGAN PROFIT JNE

JNE Linear Regression for JNE

- - - Rata­rata  (Rp224,593)

(18)

PROFIT & LOSS SUMMARY

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL TOTAL

P/L sblm G & A 273 38,611 36,262 2,273 (1,321) 6,481 14,101 96,680

G&A 20,411, 19,577 19,287 21,003 19,392 18,822 18,537 116,618

EBIT (20,138) 19,035 16,975 (18,730) (20,713) (12,341) (4,436) (40,348)

OTHER INCOME 649 348 179 64 27 42 085 1,394

OTHER INCOME AGM - 1 12 3 32 - - 48

OTHER EXPENSE 405 265 408 84 67 125 116 1,470

OTHER EXPENSE AGM 139 194 195 137 255 - - 920

P/L (20,034) 18,924 16,563 (18,884) (20,975) (12,424) (4,466) (41,296)

*Dalam ribuan rupiah

Koperasi Bintaro pada periode Januari - Juli 2010 setelah ditambahkan dengan pendapatan lain-lain mendapatkan kerugian sebesar (Rp41,296,139,-).

Secara keseluruhan yaitu mulai dari masa Pra-Operasionil pada bulan Juli - Desember 2010 dengan beban sebesar Rp109,031,439 hingga masa Penetrasi Pasar pada bulan Januari - Juli 2010 Koperasi Bintaro belum dapat memberikan sisa hasil usaha, dikarenakan Koperasi Bintaro mengalami total kerugian sebesar (Rp150,327,578,-) kerugian ini terjadi lebih banyak dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur kantor serta usaha dan juga biaya pra-operasional yang meliputi:

• Sewa kantor

• Gaji karyawan

• Renovasi 

Walaupun kerugian hingga bulan Juli ini lebih banyak didominasi oleh biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur kantor serta usaha, dan juga biaya pra-operasional, namun mulai pada bulan Mei hingga Juli Alhamdulillah kerugian Koperasi Bintaro telah berkurang berturut-turut pada 3 bulan terakhir mulai dari (Rp20,975,244,-) hingga (Rp4.466.340,-) dengan rata-rata pengurangan

Rp8,254,452,-. Dan insyaa Allah perkembangan operating profit usaha berdasarkan data 3 bulan

terakhir dapat berkembang lebih baik hingga dapat menutup kerugian dengan cara:

1. Penambahan Modal Existing (usaha yang telah berjalan)

Menambah modal usaha yang telah berjalan dan menghasilkan profit yang baik seperti JCA (profit 6-7% perbulan), Bagas, Voucher, dan Herbal, serta mengalihkan modal atau bisa pula menutupnya usaha yang kurang menghasilkan untuk usaha yang menghasilkan profit baik.

2. Pengembangan Produk Usaha

Mengembangkan produk usaha JCA hingga pada cicilan mobil dan rumah. Mengembangkan usaha herbal dengan memproduksi obat seperti model Diapet. Mengimport mobil CBU.

3. Pengembangan Modal Koperasi Bintaro

Dengan semakin berkembangannya permodalan Insyaa Allah akan menghasilkan hasil yang signifikan terhadap besarnya profit. Untuk hal ini tentunya dibutuhkan dukungan dari Shohibul Mal agar menambah investasinya karena permasalahan utama pada kerugian yang terjadi saat ini adalah size usahanya yang masih kecil sehingga tidak dapat menutup biaya General Administration.

Dengan tercapainya hal tersebut di atas kami berharap Bulan Agustus 2010 menjadi titik awal ”lepas landas” Koperasi Bintaro untuk mencapai pertumbuhan keuntungan.

(19)

PROJECTION ­INSYAA ALLAH

Dalam   projection   ini   akan   dibahas   mengenai   gambaran   masa   tinggal   landas   setelah   masa   pra  operasionil pada bulan Juli – Desember 2009 dan masa penetrasi pasar pada bulan Januari hingga Juli  2010 untuk menutup kerugian Rp.150,327,578 dalam jangka waktu 6 bulan. Pembahasan ini akan di  fokuskan  pada  Jual  Cara  Angsuran  (JCA).  Hal  tersebut  dikarenakan  bagusnya  peluang  usaha  dan  perkembangan   keuntungan   usaha   ­berdasarkan   data   realisasi   perkembangan   usaha   JCA­   untuk  menutupi kerugian yang telah terjadi.

JUAL CARA ANGSURAN (JCA)

MODAL MARKUP SALES GROSS PROFIT BIAYA OPERATING PROFIT

Rp100,000 42% Rp142,000 Rp42,000 Rp15,168 Rp26,832 Rp200,000 42% Rp284,000 Rp84,000 Rp15,168 Rp68,832 Rp300,000 42% Rp426,000 Rp126,000 Rp15,168 Rp110,832 Rp400,000 42% Rp568,000 Rp168,000 Rp15,168 Rp152,832 *  Projection untuk JCA didasarkan data historical usaha yang diperoleh dari bulan Januari – Juli 2010.   **Dalam ribuan rupiah Dari data projection penghasilan JCA kita dapat melihat bahwa jika JCA mendapat modal hingga  nominal   Rp400,000,000.   Maka   akan   mendapatkan   Operating   Profit   sebesar   Rp152,832,000   dari  operating profit tersebut sudah cukup untuk menutupi kerugian seluruh kerugian yang terjadi pada  masa   pra­operasionil   (Juli­Desember   2009)   dan   masa   penetrasi   pasar   (Januari   –   Juli   2010)   dan  ditambah dengan profit sebesar Rp2,505,000 (Dua Juta Lima Ratus Lima Ribu Rupiah).

(20)

STRATEGI OPTIMALISASI USAHA KOPERASI BINTARO

Untuk strategi optimalisasi usaha Koperasi Bintaro kami akan mengemukakan beberapa dasar: OPERATING PROFIT 7 USAHA KOPERASI BINTARO

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL TOTAL

AGM-TRANS (11,019) 23,485 18,811 (1,682) (7,939) - - 21,656 BAGAS 2,029 3,319 4,017 4,118 5,467 5,252 3,322 27,523 JCA 14,901 12,949 15,434 (1,384) 4,114 3,826 9,595 59,434 MATERIAL - 98 1,140 796 127 807 1504 4,472 HERBAL (142) 1,128 1,117 703 2 (1,110) 509 2207 VOUCHER - 34 1,132 766 273 1,060 111 3,376 MARTABAK (356) 391 303 - 338 TOTAL 5,413 41,403 41,954 3,317 2,044 9,835 15,039 119,005

*Dalam ribuan rupiah

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa total operating profit yang dihasilkan oleh 7 usaha Koperasi Bintaro periode Januari - Juli 2010 sebesar

Rp119,005,330,-Usaha Koperasi Bintaro yang menghasilkan total Operating Profit terbesar periode Januari - Juli 2010 adalah JCA sebesar Rp.

59,403,500,-18 21,656,088; 18% 27,523,000; 23% 4,471,467; 4% 338,200; 0% 59,433,500; 50% 2,206,675; 2% 3,376,400; 3%

KOMPOSISI OPERATING PROFIT JENIS USAHA KOPERASI BINTARO

(21)

OPERATING LOSS 4 USAHA KOPERASI BINTARO

LAUNDRY JNE KANTIN SOTO BETAWI TOTAL

(1,601) (1,572) (9,701) (15,205) (28,079)

Total Operating Loss yang dihasilkan oleh 4 Usaha Koperasi Bintaro untuk periode Januari - Juli 2010 adalah (Rp28,079,371,-)

Usaha Koperasi Bintaro yang menghasilkan total Operating Loss terbesar periode Januari - Juli 2010 adalah Soto Betawi sebesar (Rp. 15.204.900 ,-)

Maka untuk mengoptimalkan usaha-usaha yang ada pada Koperasi Bintaro dapat dilakukan beberapa hal, yaitu:

• Menambah modal untuk memperbesar skala usaha dan memberikan perhatian kepada usaha yang rata-rata keuntungannya positif tinggi yaitu jenis usaha JCA.

• Menambah modal untuk memperbesar skala usaha dan memberikan perhatian kepada usaha yang cenderung menaik garis regresi liniernya dan rata-rata keuntungannya positif seperti BAGAS, dan VOUCHER.

• Mengurangi alokasi modal pada jenis usaha yang rata-rata keuntungannya positif rendah seperti MATERIAL lalu dialihkan kepada penambahan modal jenis usaha yang rata-rata keuntungannya positif tinggi.

• Menurunkan tingkatan gaya penjualan SOTO BETAWI pada tingkatan pasar yang lebih rendah (dari restoran menjadi kaki lima).

• Meningkatkan modal dan perhatian pada LAUNDRY dan VOUCHER ELEKTRIK yang memiliki potensi keuntungan positif menengah.

• Membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Laporan Triwulan, dan Laporan per Semester yang berfungsi untuk pengontrolan kegiatan usaha.

19

(22)

RUMUS BAGI HASIL KOPERASI BINTARO

Dalam menghitung bagi hasil Koperasi Bintaro menggunakan rumus: BOBOT MODAL

X SHU Anggota/RUGI TOTAL BOBOT MODAL

JML HARI

BOBOT MODAL = X MODAL YANG DITANAMKAN

365 Contoh :

Bapak A menanamkan uangnya dalam bentuk penanaman modal di Koperasi Bintaro pada awal pelaksanaan operasional Koperasi Bintaro Bulan Juli tahun 2009 sebesar Rp1,550,000,-. setelah tepat 1 tahun pada bulan juli tahun 2010 total penanaman modal di Koperasi Bintaro sebesar Rp994,907,000,- namun Koperasi Bintaro mengalami kerugian sebesar Rp150,327,578,- maka uang yang dimiliki Bapak A pada bulan juli tahun 2010 menjadi:

1,550,000, X -150,327,578,- = 994,907,000, 365 BOBOT MODAL = X 1,550,000,- 365

Dana Bapak A yang ada di Koperasi Bintaro setelah dikurangi kerugian adalah Rp1,550,000 – Rp233,008 = Rp. 1,316,992 . Dan berlaku pula sebaliknya ketika kerugian di atas berbalik menjadi SHU anggota maka yang didapatkan oleh Bapak A adalah Rp1,550,000 + Rp233,008 = Rp1,783,008

PENUTUP

Kami memohon kemudahan dari Allah Subhanahu Wata'ala agar dapat menjalankan amanah yang dibebankan kepada kami dengan baik. Dan kami juga berharap para anggota penanam modal tetap bersama-sama mendukung Koperasi Bintaro baik moril maupun financial serta mendo'akan kemajuan Koperasi Bintaro. Atas perhatiannya kami ucapkan Jazakumullah Khair.

Assalaamu'alaykum Warahmatullah Wabarakaatuh.

(23)

 KOPERASI BINTARO ( KJKS BMT BINTARO)

CATATAN  ATAS  LAPORAN  KEUANGAN

TAHUN 2010

       

1.  UMUM

KOPERASI BINTARO (KJKS BMT BINTARO) adalah penggabungan sistem perbankan dengan pelaku usaha sektor riil, insya Allah menjalankan Perniagaan yang benar berbagi untung atau rugi (Mudharabah Muthlaqoh) dengan menerima penanaman modal dari para shohibul maal dan menggunakan dana tersebut secara berhati-hati dalam berbagai sektor riil yang dijalankan langsung mulai dari sektor perdagangan barang, jasa sampai pabrikasi sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal.

KOPERASI BINTARO (KJKS BMT BINTARO) telah beroperasi sejak tanggal 1 Juni 2009 KOPERASI   BINTARO   (KJKS   BMT   BINTARO)   didirikan   berdasarkan   Akte   Notaris   No.   3  tanggal 23 April 2009

KOPERASI BINTARO (KJKS BMT BINTARO) beroperasi berdasarkan :

 Surat   Keputusan   Menteri   Negara   Koperasi   dan   Usaha   Kecil   dan   Menengah   Republik  Indonesia tentang : Pengesahan Akta Pendirian Koperasi   Keputusan No. 518/12/BH/Bis­KUKM Susunan Manajemen KOPERASI BINTARO (KJKS BMT BINTARO) dalam tahun 2010 adalah  sebagai berikut : Ketua Dewan Pengawas  Pengawas Syariah Pengawas Keuangan : : : : Muhammad Dian Gazali Ust Muhtarom Abu Abdil Aziz Abu Choiri Rachman Agung Adiasa Ketua Sekretaris Bendahara Direktorat Layanan Direktorat Usaha Pendukung Promosi : : : : : Mangaraja Palianja Nasution Budiman Indrajaya Irfan Wajidi Ambardi Juniawan Suparman Banu Faisal 1

(24)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Berikut ini adalah ringkasan kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh KOPERASI BINTARO  (KJKS BMT BINTARO) dalam penyusunan Laporan Keuangannya.

a. Laporan Tahun Pertama

KOPERASI   BINTARO   (KJKS   BMT   BINTARO)  telah   beroperasi   sejak   1   Juni   2009,  namun kegiatan operasional masih terbatas pada penyusunan strategi, sosialisasi kepada  masyarakat, dan pembangunan sistem dan kebijakan Koperasi. Dari hasil sosialisasi didapat  perubahan strategi dan konsep operasional yang sangat mendasar.  Oleh karena itu pada  periode 1 Juni – 31 Desember 2010 disebut sebagai periode Pra Operasi dan tidak   disajikan laporan keuangan tersendiri.  Kegiatan operasional secara penuh dimulai pada 2 Januari 2010. Segala transaksi yang  terjadi   ditahun   2009   dibukukan   sebagai   menguntungkan   dan   membebani   Laporan  Keuangan tahun 2010. b. Dasar dan Periode Akuntansi Laporan  keuangan KOPERASI BINTARO (KJKS BMT BINTARO) disusun atas dasar  konsep  biaya   historis dengan asumsi kesinambungan (going concern) dengan periode akuntansi  dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember untuk setiap tahun buku sesuai dengan  tahun kalender. 

Laporan   Arus   Kas   (Cash   Flows   Statement)   disusun   dengan   menggunakan   metode   tidak  langsung (Indirect method). c. Pendapatan dan Biaya Pengakuan   Pendapatan   dan   Biaya  dilakukan   berdasarkan   Basis  Akrual (Accrual  Basis) yaitu pendapatan dicatat setelah menjadi hak KOPERASI BINTARO (KJKS BMT  BINTARO) sedangkan biaya pada saat pembebanan sudah layak untuk dilakukan. d. Kas Kecil (Petty Cash)

Pencatatan   transaksi   kas   kecil   dilakukan   dengan   menggunakan   metode   “imprest   fund”  dimana   pembebanan   biaya­biayanya   dilakukan   pada   saat   pertanggung­jawaban   sudah  dilakukan.

e. Aktiva Tetap

(25)

Aktiva Tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya, yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan  dalam rangka pengadaannya sampai dengan aktiva tetap yang bersangkutan berada pada  tempat dan kondisi siap dipergunakan.

Penyusutan aktiva tetap dilakukan dengan menggunakan metode Garis Lurus (straight­line 

method)  berdasarkan  masa  manfaat   dari   masing­masing  kelompok  aktiva  tetap  sebagai 

berikut:  ­   Gedung/Bangunan : 20 Tahun ­   Furnitur Kantor :   4 Tahun ­   Peralatan/Perlengkapan Usaha  :   4 Tahun Pengeluaran­pengeluaran untuk suatu aktiva tetap dalam jumlah yang relatif material, yang  menambah masa manfaat atau kapasitas aktiva tetap yang bersangkutan dikapitalisasikan  sebagai bagian dari harga perolehan aktiva tetap tersebut. e. Investasi  Pengeluaran yang digunakan untuk mengembangkan unit usaha tertentu dicatat sebagai  menambah   nilai   investasi   sedangkan   hasil   dari   unit   usaha   diakui   sebagai   mengurangi  jumlah nilai investasi.

Unit usaha yang telah tidak beroperasi dihapuskan dari daftar nilai investasi dan seluruh  saldo yang tersisa dibukukan sebagai biaya pada periode berjalan.

(26)

3.

PENJELASAN POS­POS NERACA 

3.1  Kas dan Bank

Kas   dan   bank   per   31   Juli   2010   yang   dikelola   oleh   KOPERASI   BINTARO   (KJKS   BMT  BINTARO) adalah sebagai berikut: 31– 07 ­ 2010 Rp ­ Khasanah    4,158,185  ­ Kas Unit Usaha 16,731,035 ­ Kas Muamalat 0101109066        219,120  ­ Kas BSM Tabungan 0990043252   10,964,375  ­ Kas BSM Giro 0600072004   69,663,913  Jumlah  101,736,628  3.2  Piutang Usaha       Saldo piutang usaha yang belum dilunasi per 31 Juli 2010, terinci  sebagai berikut: 31­07­2010 Rp ­ Piutang Usaha 85,764,449 ­ Piutang Jual Beli Angsuran 120,084,500  ­ Piutang Voucher Electric 677.300 Jumlah Piutang Usaha 206,526,249 3.3  Piutang Lain­lain       Saldo piutang lain­lain per 31 Juli 2010 terinci  sebagai berikut: 31­07­2010 Rp ­ Piutang Karyawan Usaha    1,646,500 ­ Piutang Pengelola 81,996,000  ­ Piutang Tenaga Ahli External 2,389,400 Piutang Karyawan Umum 790,000 Piutang Lain­lain 200.000 Jumlah Piutang Lain­lain 87,021,900  3.4 Persediaan Barang Dagang Saldo Persediaan Barang Dagang per 31 Juli 2010 sebesar Rp 155.568.105, dengan rincian  4

(27)

sebagai berikut: 31­07­2010 Rp ­ Persediaan Barang Dagang Umum 140,029,100  ­ Persediaan Jual Beli Angsuran 601,500  ­ Persediaan Kantin Ayam Bakar 1.000.000 ­ PBD Voucher Elektrik 13,070,005  ­ PBD Soto Betawi       855,000  ­ PBD Lain­lain 12.500 Jumlah 155.568.105 3.5 Biaya Dibayar Dimuka Biaya Dibaya Dimuka per 31 Juli 2010 dapat dirinci sebagai berikut: 31­07­2010 Rp ­ Sewa Dibayar Dimuka 42.400.000 ­ Uang Muka Pembelian 14.766.500 ­ Biaya Pra Operasi – Dir. Usaha 3.566.668 ­ Biaya Dibayar Dimuka Lainnya 2.350.000 Jumlah   63.083.168 3.6 Investasi Usaha Investasi usaha adalah setiap pengeluaran yang dimaksudkan untuk membangun sebuah unit  usaha perdagangan barang dan jasa. Pengeluaran yang termasuk dalam pos ini yaitu setiap  pengeluaran untuk pembelian barang modal ataupun untuk keperluan operasional dari unit  usaha yang bersangkutan. Hasil usaha yang disetorkan oleh unit usaha kepada KOPERASI  BINTARO   (KJKS   BMT   BINTARO)   diakui   sebagai   mengurangi   nilai   investasi.   Saldo  investasi per 31 Juli 2010 sebesar Rp 2.000.000 adalah Deposit JNE, yaitu Deposit yang  dipersyaratkan oleh Mitra Kerja PT TIKI JNE: 3.7. Aktiva Tetap 31­07­2010 Rp 5

(28)

Harga Perolehan ­ UNIT USAHA ­ Perlengkapan Usaha HERBAL 4.177.200 ­ Perlengkapan Usaha SOTO 8,508,002 ­ Perlengkapan Usaha LAUNDRY 2.826.490 Peralatan Usaha JUAL CARA ANGS 62.352.800 Peralatan Usaha HERBAL       5,343,200  Peralatan Usaha SOTO        8,599,800  Peralatan Usaha LAUNDRY      14,549,000  Peralatan Usaha KANTIN 500.000 Firniture Pemasaran      26,463,650 Furniture Toko      27,995,800 UNIT NON USAHA Furniture 5,681,730 Perlengkapan 33.648.200 Peralatan 16.250.100 Komputer & Aksesoris 11.249,600 Kendaraan 34.650.000 Jumlah     262,795,572  Akumulasi Penyusutan ­ Gedung ­ Kendaraan ­ Inventaris Kantor / Sekolah ­ Peralatan Sekolah Jumlah  Nilai Buku   262,795,572   Lihat rincian aktiva tetap pada Lampiran 1 3.8. Hutang Usaha Hutang Usaha per 31 Juli 2010 sebesar Rp 15.500.000. adalah untuk pembelian persediaan  barang dagang Material. 3.9. Pendapatan Diterima Dimuka 6

(29)

Pendapatan   Diterima   Dimuka   per   31   Juli   2010   sebesar   Rp   500.000   adalah   pendapatan  penjualan Voucher Electric yang ditangguhkan pengakuannya. 3.10. Hutang Lain­lain Hutang lain­lain per 31 Juli 2010 sebesar Rp 18.152.200. terdiri dari 31­07­2010 ­ Dana Talangan Renovasi 1.642.200 ­ Simpanan Wadiah 16.510.000  ­ J u m l a h  18.152.200 3.11. Ekuitas Menurut AD/ART KOPERASI BINTARO (KJKS BMT BINTARO) nomor 3 tanggal 23  April 2009 ditetapkan bahwa besar Simpanan anggota ditetapkan sebagai berikut: - Simpanan  wajib  Rp 50.000 per bulan - Simpanan pokok  Rp 500.000 - Simpanan Sukarela ditetapkan dalam jumlah kelipatan 100.000 31­07­2010 ­ Simpanan Pokok 84,540,000 ­ Simpanan Wajib 68,536,000  ­ Simpanan Sukarela  841.831.000 ­ Rugi Operasi (150,327,578) Jumlah kekayaan bersih    844.579.522 Rincian anggota KOPERASI BINTARO (KJKS BMT BINTARO) dapat dilihat pada tabel 2. 7

(30)
(31)

4.

PENJELASAN POS­POS LABA RUGI

4.1  Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha KOPERASI BINTARO (KJKS BMT BINTARO) selama pra operasi dan  periode operasi hingga 31 juli 2010 sebesar Rp 1,950,088,042 dapat dirinci sebagai berikut:

Keterangan Anggota Non Anggota

­ Penjualan ­ Jual Beli Angsuran 259,627,000  ­ AGM Trans   1,020,298,468  ­ Bagas      245,788,250  ­ Material      253,534,000  ­ Penjualan ­ Herbal Centre        23,208,425  ­ Penjualan ­ Laundry  10,635,935  Penjualan ­ JNE    9,876,594  ­ Penjualan ­ Kantin Ayam Bakar  11,528,500  ­ Penjualan ­ Voucher Elektrik  39,337,370  ­ Penjualan ­ Soto Betawi  42,933,000  ­ Penjualan ­ Martabak  11,446,000  ­ Penjualan ­ Usaha Lain­lain  31,526,000  Jumlah 259,627,000  1,700,112,542 Retur & Diskon  9.651.500 Total Pendapatan 259,627,000  1,690,461,042         4.2 Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan dapat dirinci sebagai berikut:

Keterangan Anggota Non Anggota

­ Penjualan ­ Jual Beli Angsuran       181,337,000 

­ AGM Trans      874,127,772 

­ Bagas      177,716,200 

(32)

­ Material  219,778,083  ­ Penjualan ­ Herbal Centre ­ ­ Penjualan ­ Laundry ­ Penjualan ­ JNE ­ ­ Penjualan ­ Kantin Ayam Bakar     13,229,500  ­ Penjualan ­ Voucher Elektrik  35,215,845  ­ Penjualan ­ Soto Betawi  41,686,130  ­ Penjualan ­ Martabak  10,570,950  ­ Penjualan ­ Usaha Lain­lain  24,996,500  Total Harga Pokok Penjualan       181,337,000   1,397,320,980  10

(33)

4.3 Pendapatan dan Biaya Lain­lain Pendapatan dan biaya lain­lain yang terjadi dan yang tidak berhubungan secara langsung  dengan kegiatan utama KOPERASI BINTARO (KJKS BMT BINTARO) adalah sebagai  berikut: Rp Pendapatan Lain­Lain: ­ Infaq 2.257.000 ­ Jasa Giro dan Bunga Tabungan 2.787.025 Jumlah 5.044.025 Biaya Lain­Lain: ­ Shodaqoh 1.850.000 ­ Biaya lain lain 2.116.500 ­ Biaya Administrasi Bank 405.486 Jumlah 4.371.986 11

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelahan biji manggis tanpa dibelah dengan aplikasi hormon giberelin dengan konsentrasi 75 ppm dan lama perendaman 24 jam merupakan perlakuan

upaya preventif juga dilakukan dengan menyekolahkan 28 dosen dengan berbagai jurusan sesuai kebutuhan institusi, untuk studi lanjut baik ke jenjang S2 maupun S3

Bertitik tolak dari pentingnya menciptakan persepsi merek yang baik tentang suatu produk dibenak konsumen dalam upaya menciptakan keputusan pembelian hingga

18 Bagi Kierkegaard tujuan utama hidup manusia adalah kembali kepada Tuhan dan bagi Heidegger manusia harus memahami dirinya sendiri dalam dunia ini dan bersama-sama

Penelitian dengan judul “Motivasi Menjadi Jurnalis Dalam Rubrik Swara Kampus di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Studi Kualitatif Terhadap Motivasi Mahasiswa

Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah 1 ml air untuk setiap1 kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan masukan kepada masyarakat umumnya dan dunia Pasar Modal khususnya tentang mengapa Otoritas Jasa Keuangan lebih sering

Cuti Tahunan adalah cuti yang diberikan kepada Pekerja sebanyak 12 (dua belas) hari kerja apabila Pekerja tersebut telah bekerja selama 1 (satu) tahun atau 12 (dua belas)