• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTRUMEN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTRUMEN PEMBELAJARAN"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA MATERI JAMUR UNTUK MEMBERDAYAKAN

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Oleh

PRIHATIN

NIM : S831308035

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN SAINS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cepogo Mata Pelajaran : Biologi

Kelas /Semester : X/2

Materi : Jamur (Fungi)

Alokasi Waktu : 2x 6 JP

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Komptensi

KI-1 1.1Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan

lingkungan hidup.

1.1.1. Mengagumi ciptaan Allah berupa organisme jamur yang sangat berperan dalam kehidupan di bumi. 1.1.2. Mensyukuri anugrah Allah yang telah menciptakan

spesies jamur yang berperan sebagai penyeimbang ekosistem dan lingkungan hidup.

KI-2 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan

2.1.1 Teliti dalam melakukan pengamatan jamur

2.1.2 Bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

2.1.3 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

(3)

dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. KI-3 3.6 Menerapkan prinsip

klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

Pertemuan 1

3.6.1 Mengamati struktur tubuh jamur tempe dan jamur tiram melalui pengamatan dengan mikroskop. 3.6.2 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur berdasarkan data

hasil pengamatan.

3.6.3 Mendeskripsikan cara hidup jamur berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.4 Menganalisis daur hidup jamur berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.5 Menjelaskan contoh jamur berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.6 Menganalisis peranan jamur dalam kehidupan. Pertemuan 2

3.6.7 Mengamati struktur tubuh jamur tempe dan roti berjamur melalui pengamatan dengan mikroskop. 3.6.8 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Zygomycota

berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.9 Mendeskripsikan cara hidup jamur Zygomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.10 Menganalisis daur hidup jamur Zygomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.11 Menjelaskan contoh jamur Zygomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.12 Menganalisis peranan jamur Zygomycota dalam kehidupan.

Pertemuan 3

3.6.13 Mengamati struktur tubuh jamur pada tapai singkong dan tapai ketan melalui pengamatan dengan

mikroskop.

(4)

3.6.16 Menganalisis daur hidup jamur Ascomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.17 Menjelaskan contoh jamur Ascomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.18 Menganalisis peranan jamur Ascomycota dalam kehidupan.

Pertemuan 4

3.6.19 Mengamati struktur tubuh jamur jamur merang, jamur kuping, jamur tiram melalui pengamatan dengan mikroskop.

3.6.20 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Basidiomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.21 Mendeskripsikan cara hidup jamur Basidiomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.22 Menganalisis daur hidup jamur Basidiomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.23 Menjelaskan contoh jamur Basidiomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.24 Menganalisis peranan jamur Basidiomycota dalam kehidupan.

Pertemuan 5

3.6.25 Mengamati struktur tubuh Lichen (lumut kerak) melalui pengamatan dengan mikroskop.

3.6.26 Mengidentifikasi ciri-ciri Lichen (lumut kerak) berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.27 Mendeskripsikan cara hidup lichen (lumut kerak) berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.28 Menganalisis daur hidup lichen (lumut kerak) berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.29 Menjelaskan contoh lichen (lumut kerak) berdasarkan data hasil pengamatan.

3.6.30 Menganalisis peranan jamur Deuteromycota dalam kehidupan.

KI-4 4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

4.6.1 Merumuskan masalah percobaan jamur 4.6.2 Membuat hipotesis percobaan jamur

4.6.3 Menyiapkan alat dan bahan percobaan jamur 4.6.4 Melakukan percobaan jamur

4.6.5 Menganalisis data hasil percobaan jamur 4.6.6 Mengkomunikasikan hasil percobaan jamur

C. Materi Pembelajaran JAMUR (FUNGI) Pertemuan 1 Materi Penjelasan Ciri-ciri Tubuh Jamur

Jamur ada yang berukuran mikroskopis dan ada pula yang makroskopis. Tubuh jamur mikroskopis (ragi dan khamir) hanya terdiri atas satu sel (uniseluler), sedangkan tubuh jamur yang makroskopis (kapang atau cendawan) terdiri atas banyak sel (multiseluler). Jamur memiliki bentuk tubuh yang sangat

(5)

Struktur Tubuh Jamur

Tubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dari zat kitin. Zat kitin tersusun dari polisakarida yang mengandung nitrogrn, bersifat kuat, tetapi fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada kerangka luar serangga atau Arthropoda lain. Fungi tidak memililik klorofil, oleh karena itu fungi tergolong organism heterotrof. Meskipun bersifat heterotrof, fungi tidak mencerna makanannya di dalam tubuh.

Cara hidup dan habitat jamur

Cara jamur memperoleh nutrisi menjadi dasar pengelompokkan jamur menjadi saproba (pengurai), jamur parasit, dan jamur simbiosis mutualisme. Reproduksi

jamur

Reproduksi jamur dapat terjadi secrara vegetatif (aseksual) maupun generatif (seksual). Reproduksi secara vegetatif pada jamur bersel satu dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru. Sementara reproduksi secara vegetatif pada jamur multiseluler dilakukan dengan cara sebagai berikut:

 Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah akan tumbuh menjadi jamur baru.

 Pembentukan spora aseksual. Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau konidiospora.

 Reproduksi pada jamur secara generatif (seksual) dilakukan dengan pembentukan spora seksual melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis. Pertemuan 2

Materi Penjelasan

Cirri-ciri Zygomycota

Kelompok jamur Zygomycota memiliki ciri utama, yaitu menghasilkan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual. Tubuh Zygomycota terdiri atas hifa tak bersekat yang memiliki banyak inti sel. Septa hanya terdapat pada sel untuk reproduksi. Dinding sel mengandung zat kitin. Zygomycota tidak memiliki tubuh buah. Beberapa hifa berdiri tegak dan membentuk sporangiofor. Pada ujung sporangiofor terbentuk sporangium berbentuk bulat. Di dalam sporangium terdapat spora aseksual. Sporangium yang sudah tua berwarna kehitaman.

Cara Hidup Zygomycota

Sebagian besar Zygomycota hidup sebagai saproba (pengurai) di tanah, pada sisa-sisa organism yang sudah mati atu membusuk, dan jenis makanan (misalnya tempe, roti, dan nasi). Beberapa jenis ada yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan mikoriza. Ada pula jamur yang hidup parasit pada organisme lain sehingga menyebabkan penyakit, misalnya jamur penyebab pembusukkan pada tanaman ubi-ubian.

Daur hidup Zygomycota

a. Reproduksi aseksual Zygomycota

Zygomycota bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual (sporangiospora). Hifa dewasa yang terputus dan terpisah dapt tumbuh menjadi hifa jamur baru. Pada bagian hifa tertentu yang sudah dewasa, terbentuk sporangiofor. Pada ujung sporangiofor terdapat sporangium (kotak spora) yang di dalamnya terjadi pembelahan sel secara mitosis yang menghasilkan sporangiospora berkromosom haploid (n).

b. Reproduksi seksual Zygomycota

(6)

Zygomycota mikologi telah mendeskripsikan sekitar 600 fungi zigot. Contoh jamur Zygomycota, antara lain Rhizopus sp., Mucor sp., dan pilobolus.

Pertemuan 3

Materi Penjelasan

Cirri-ciri Ascomycota

Kelompok jamur Ascomycota memiliki ciri utama, yaitu menghasilkan askospora sebagai hasil reproduksi seksual. Askospora dihasilkan oleh alat reproduksi seksual, yaitu askus. Askus memiliki bentuk struktur seperti kantong. Ascomycota ada yang bersel satu ada yang bersel banyak. Ascomycota multiseluler memiliki hifa yang bersekat. Pada beberapa jenis Ascomycota, hifa bercabang-cabang membentuk miselium dan tersusun kompak menjadi tubuh buah makroskopis yang disebut askokarp atau askokarpus. Bentuk askokarp bervariasi, antara lain berbentuk botol, bola, dan mangkok. Pada askokarp terdapat banyak askus yang di dalamnya terdapat askospora.

Cara Hidup Ascomycota

Ascomycota hidup sebagai pengurai bahan organic terutama dari tumbuhan atau sisa-sisa organism di dalam tanah maupun di laut. Beberapa jenis ada yang hidup sebagai parasit pada organism lain. Ascomycota yang ditemukan hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk lichen (lumut kerak).

Daur hidup Ascomycota

a. Reproduksi aseksual Ascomycota

 Ascomycota uniseluler, bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk.

 Ascomycota multiseluler, bereproduksi aseksual dengan dua cara, yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual konidiospora.

b. Reproduksi seksual Ascomycota

 Ascomycota uniseluler. Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali dengan konjugasi atau penyatuan dua sel haploid (n) yang berbeda jenis. Contoh

Ascoomycota

a. Saccharomyces cerevisiae untuk pembuatan minuman beralkohol, tapai, dan pengembang adonan roti..

b. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum digunakan untuk pembuatan antibiotic penisilin dengan cara mengekstraksi biakan cair. c. Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti digunakan dalam

pembuatan keju.

d. Kapang biru (blue mold) yang tumbuh pada buah jeruk merupakan jamur Penicillium yang hidup saproba.

e. Neurospora crassa dan Neurospora sitophila merupakan jamur oncom yang memiliki spora berwarna oranye.

f. Candida albicans hidup parasit pada jaringan epitel yang lembab, misalnya saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan alat kelamin wanita (akibat keputihan).

g. Trichophyton mentagrophytes menyebabkan penyakit kurap pada kulit tubuh dan kulit kepala.

(7)

Cirri-ciri Basidiomycota

Basidiomycota memiliki struktur tubuh bersel banyak (multiseluler) dengan hifa bersekat. Hifa bercabang-cabang membentuk miselium. Miselium tersususn padat membentuk tubuh buah makroskopis, namun ada pula yang tidak membentuk tubuh buah.

Cara Hidup Basidiomycota

Basidiomycota hidup sebagai saproba (pengurai) sisa-sia organism yang sudah mati. Basidiomycota juga dapat hidup bersimbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan dengan membentuk mikoriza, namun ada pula yang hidup parasit pada organisme lainnya.

Daur hidup Basidiomycota

a. Reproduksi aseksual Basidiomycota

 Reproduksi secara aseksual terjadi dengan membentuk konidiospora (spora konidia).

b. Reproduksi seksual Basidiomycota

 Reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan antara hifa berbeda jenis yang akan menghasilkan spora seksual basidiospora

Contoh

Basidiomycota

a. Volvariella volvacea (jamur merang), sering ditemukan pada tumpukan jerami (sisa-sia batang padi).

b. Auricularia polytrica (jamur kuping), biasanya ditemukan pada batang kayu yang sudah mati, berbentuk seperti telinga manusia, berwarna cokelat kehitaman.

c. Pleurotus sp. (jamur tiram), tumbuh pada kayu lapuk, berwarna putih, dan dapat dimakan. Jamur tiram dibudidayakan pada medium serbuk kayu. d. Amanita sp., termasuk spesies Amanita muscaria, Amanita phalloides,

Amanita pantherina, dan Amanita virosa merupakan jamur yang beracun bagi manusia.

Pertemuan 5

Materi Penjelasan

Deuteromycota Deuteromycota bukan merupakan kelompok klasifikasi jamur yang sebenarnya, tetapi hanya untuk menggolongkan jamur yang belum diketahui cara reproduksi generatifnya. Kelompok jamur seperti ini digolongkan sebagai jamur tak sempurna (imperfecti). Bila setelah diteliti lebih lanjut diketahui cara reproduksi seksualnya, maka jamur tersebut dipindahkan ke divisi yang sudah ditetapkan, yaitu Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Ahli mikologi dapat mengubah nama spesies jamur tersebut atau tetap menggunakan nama spesies yang lama.

Jamur yang dulunya dimasukkan ke dalam kelompok Deuteromycota, namun kini diketahui cara reproduksi seksual, antara lain Monilia. Jamur Monilia ini sekarang dimasukkan ke divisi Ascomycota dan namanya diubah menjadi Neurospora. Jamur yang pada saat ini masih digolongkan dalam Deuteromycota, antara lain beberapa spesies dari genus Aspergillus dan Penicillium.

Simbiosis jamur dengan organism lain

a. Lichen (Lumut Kerak)

Lichen bukanlah jenis lumut, tetapi gabungan antara dua macam organism yang hidup bersimbiosis mutualisme, yaitu ganggang hijau (Chlorophyta) atau ganggang biru (bakteri hiaju biru/ cyanobacteria) dengan jamur.

(8)

soredia.

2. Habitat Lichen

Lichen dapat hidup pada habitat yang sangat ekstrem, misalnya pada lahan bekas aliran lahar gunung berapi, di gurun, di hutan bekas terbakar, batu-batuan, menempel pada pohon-pohon, bahkan di daerah kutub yang bersuhu dingin.

3. Contoh Lichen

Usnea berbentuk frutikosa (seperti semak), hidup menempel di pohon-pohon yang tumbuh di daerah berudara sejuk dan tidak terpolusi.

Parmelia, berbentuk foliosa (lembaran seperti daun), hidup menempel pada kulit pohon.

b. Mikoriza

Bentuk simbiosis mutualisme antara jamur dengan akar tumbuhan. Perananan jamur

yang

menguntungkan

Dalam kehidupan manusia, jamur mempunyai berbagai manfaat, antara lain menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem, sebagai sumber bahan makanan bergizi tinggi, untuk membuat jenis makanan baru dan makanan suplemen, untuk obat-obatan, serta membasmi organism penyebab penyakit.

Perananan jamur yang merugikan

Bererapa jenis jamur dapat merugikan manusia, misalnya jamur yang bersifat pathogen atau menimbulkan penyakit, menghasilkan racun, merusak tanaman budidaya sehingga menggagalkan panen, dan membusukkan bahan makanan.

(9)

Kegiatan Langkah Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Aktivitas Pembelajaran Alokasi Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi Pembukaan

 Memberi salam dan berdoa.  Menyajikan fenomena,

gambar tempe dan jamur tiram pertanyaan yang berhubungan dengan materi. a) Apakah yang berwarna

putih dan lembut yang terdapat di seluruh permukaan tempe? b) Jamur (fungi) banyak kita

temukan di lingkungan sekitar kita. Ada yang tumbuh di tanah, pohon, kayu-kayu lapuk dan ada juga yang tumbuh pada makanan. Jamur apasajakah yang kaian ketahui. Coba sebutkan?

 Membimbing siswa untuk merumuskan tujuan belajar yang akan dilakukan.

1. Menjawab salam guru dan berdoa.

2. Mengamati fenomena atau gambar dan menjawab pertanyaan dari guru.

Jawaban yang diharapkan muncul. a) jamur

b) “Tahu, jamur tiram, jamur merang, jamur kuping, jamur pada tempe”.

3. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. a) Mengamati struktur tubuh jamur tempe dan jamur tiram

melalui pengamatan dengan mikroskop.

(10)

 Membagi dan menyuruh siswa untuk berkelompok (5 kelompok) secara heterogen.  Membagikan modul pada

setiap siswa.

 Meminta siswa membuka modul tentang Jamur (fungi) hal. 4.

b) Mengidentifikasi ciri-ciri jamur berdasarkan data hasil pengamatan.

c) Mendeskripsikan cara hidup jamur berdasarkan data hasil pengamatan.

d) Menganalisis daur hidup jamur berdasarkan data hasil pengamatan.

e) Menjelaskan contoh jamur berdasarkan data hasil pengamatan.

f) Menganalisis peranan jamur dalam kehidupan.

g) Menggambarkan struktur tubuh jamur hasil percobaan pada jamur tempe dan jamur tiram.

4. Berkelompok sesuai daftar kelompok yang telah dibagi oleh guru.

5. Menerima modul yang dibagikan oleh guru.

6. Membuka modul tentang Jamur (fungi) hal. 4.

Kegiatan Inti Observasi Masalah

 Membimbing siswa untuk membaca wacana “Tempe dan Jamur Tiram” yang terdapat dalam modul hal. 5.

(Mengamati)

7. Membaca wacana “Tempe dan Jamur Tiram” yang terdapat dalam modul hal. 5.

(11)

Merumuskan Masalah

 Membimbing siswa

mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana.

8. Siswa mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana.

Pertanyaan yang diharapkan muncul. a) Bagaaimanakah ciri-ciri jamur? b) Bagaimanakah struktur tubuh jamur? c) Bagaimanakh cara hidup dan habitat jamur? d) Bagaimanakah reproduksi jamur?

5’

Mengajukan Hipotesis

 Membimbing siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

9. Siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

Masalah yang diharapkan muncul. a) “Bagaaimanakah ciri-ciri jamur?

Jawaban sementara yang diharapkan muncul: 1) Bersifat eukariotik

2) Heterotrof (dengan cara menyerap zat organic) 3) Memiliki dinding sel dari zat kitin

4) Tidak berklorofil 5) Uniseluler/ multiseluler

6) Hidup secara saprobe/ parasit/ simbiosis mutualisme, 7) Reproduksi secara vegetative (fragmentasi/ pembetulan

spora aseksual) dan secara generaif (pembentukan spora seksual)

5’

Merencanakan Pemecahan Masalah

 Membimbing siswa dalam merencanakan pengamatan

(Merencanakan)

10. Siswa merencanakan proses pengamatan (memilih alat dan bahan serta membuat prosedur pengamatan).

(12)

(memilih alat dan

merencanakan cara kerja pengamatan) untuk

membuktikan hipotesis yang telah ditentukan. (Rencana pengamatan Jamur (fungi) dengan menggunakan tempe dan jamur tiram.

 Membimbing dan

mengarahkan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam

Alat yang diharapkan untuk dipilih.

a) Alat: Mikroskop, Pipet tetes, deglass, dan objec glass. b) Bahan: tempe dan jamur tiram.

Prosedur pengamatan yang diharapkan.

a) Membuat preparat dengan cara meneteskan sedikit air pada kaca objek.

b) Mengambil sedikit jamur tempe dengan menggunakan jarum pentul, dan meletakkan di atas kaca objek, kemudian menutup dengan kaca penutup (cover glass). c) Mengamati dibawah mikroskop, menggunakan

perbesaran 100x. menggambar objek yang terlihat. d) Mengamati dan menggambar jamur yang telah

disediakan yaitu jamur tiram.

e) menggambar dan memberi keterangan bagian-bagiannya.

f) Kemudian, membuat preparat untuk jamur tiram dengan cara mengiris setipis mungkin penampang lintang dan penampang bujur tubuh buah jamur. mengamati dengan mikroskop, menggambar, dan menyebutkan bagian-bagiannya.

11. Melakukan persiapan baik alat maupun bahan yang akan digunakan dalam pengamatan jamur (fungi) sesuai dengan perencanaan.

(13)

pengamatan jamur (fungi) sesuai yang direncanakan. Melaksanakan Penyelidikan/ Eksperimen  Membimbing dan mengarahkan siswa melakukan praktikum pengamatan jamur (fungi) sesuai dengan hasil perencanaan.

 Membimbing siswa untuk menggambar menuliskan bagian-bagian jamur yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 9.

 Membimbing siswa

mengidentifikasi jenis jamur dalam pengamatan

(Mengamati)

12. Melakukan praktikum pengamatan jamur (fungi) sesuai dengan perencanaan.

(Mengumpulkan informasi)

13. Menuliskan ciri setiap organisme yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 9.

Jawaban yang diharapkan muncul. 1) Jamur tempe (Rhizopus orizae)

1) Sporangium 2) Sporangiofor 3) Spora

4) Stolon 5) Rizoid

2) Jamur tiram (Pleurotus sp.) 1) Basidiospora

2) Hifa 3) Miselium

14. Mengidentifikasi jenis jamur yang ditemukan dalam pengamatan berdasarkan ciri-cirinya.

(14)

berdasarkan ciri-cirinya.  Membimbing siswa untuk

membuktikan apakah hasil data hasil pengamatan jamur sesuai dengan hipotesis yang dibuat.

15. Membuktikan data hasil pengamatan jamur dengan hipotesis yang telah dibuat sebel

Analisis Data

 Meminta siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat di dalam modul hal. 9.

(Mengasosiasi)

16. Siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat dalam modul hal. 9.

Jawaban yang diharapkan muncul. 1) Struktur tubuh jamur tempe

a. Rizoid b. Stolon c. Sporangiofor 2) Ciri-ciri jamur tiram

a. Memiliki tubuh buah

b. Memiliki lamella (lembaran-lembaran dibawah tudung)

c. Miselium berwarna putih 3) Cara hidup jamur

a. saprobe (pengurai) b. jamur parasit

c. jamur simbiosis mutualisme 4) Reproduksi jamur secara aseksual

Reproduksi secara vegetatif pada jamur bersel satu

dilakukan dengan cara pembentukan tunas sedangkan jamur multiseluler dengan fragmentasi (pemutusan) hifa dan

(15)

pembentukan spora aseksual. 5) Reproduksi jamur secara seksual

Reproduksi secara generative dengan pembentukan spora melalui peleburan antara hifa yang berebda jenis.

Penarikan

Kesimpulan  Membantu siswa menyimpulkan hasil pengamatan tentang jamur.  Meminta setiap kelompok

untuk mempresentasikan hasil pengamatan jamur.

 Menginstruksikan siswa untuk mengerjakan evaluasi tentang jamur yang terdapat pada modul hal. 19.

(Menyimpulkan)

17. Menyimpulkan hasil pengamatan tantang jamur. (Mengkomunikasikan)

18. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan jamur dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain.

19. Mengerjakan evaluasi tentang jamur yang terdapat pada modul hal. 19. 20’ @ 4 menit 10’ Kegiatan Penutup

 Memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur.

20. Mendengarkan dan mencatat instruksi guru untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur.

(16)

Pertemuan 2

Alokasi Waktu (2 x 45 menit)

Kegiatan Langkah Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Aktivitas Pembelajaran Alokasi Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi Pembukaan

 Memberi salam dan berdoa.  Menyajikan fenomena,

gambar temped an roti

berjamur memberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi.

a) “Apakah kalian pernah makan tempe?

b) Terbuat dari apakah tempe?,

c) Tahukah kamu cara pembuatan tempe dan apakah yang berperan dalam peragian/ fermentasi sehingga terbentuk

‘tempe’?

d) Pernahkah kamu

memperhatikan anyaman benang-benang putih yang

1. Menjawab salam guru dan berdoa.

2. Mengamati fenomena atau gambar dan menjawab pertanyaan dari guru.

Jawaban yang diharapkan muncul. a) “Pernah”.

b) “dari kedelai”.

c) melalui proses fermentasi dan diberi ragi tempe.

d) “Pernah, anyaman berwarna putih yaitu miselium”.

(17)

merekatkan kedelai pada tempe? Apakah yang berwarna putih dan lembut yang terdapat di seluruh permukaan tempe?  Membimbing siswa untuk

merumuskan tujuan belajar yang akan dilakukan.

 Membagi dan menyuruh siswa untuk berkelompok (5 kelompok) secara heterogen.  Meminta siswa membuka

3. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. a) Mengamati struktur tubuh jamur tempe dan roti

berjamur melalui pengamatan dengan mikroskop. b) Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Zygomycota

berdasarkan data hasil pengamatan.

c) Mendeskripsikan cara hidup jamur Zygomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

d) Menganalisis daur hidup jamur Zygomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

e) Menjelaskan contoh jamur Zygomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

f) Menganalisis peranan jamur Zygomycota dalam kehidupan.

g) Menggambarkan struktur tubuh jamur hasil percobaan pada jamur tempe dan roti berjamur.

4. Berkelompok sesuai daftar kelompok yang telah dibagi oleh guru.

(18)

modul tentang Jamur Zygomycota hal. 28. Kegiatan Inti Observasi Masalah

 Membimbing siswa untuk membaca wacana “Tempe kedelai dan Roti berjamur” yang terdapat dalam modul hal. 29.

(Mengamati)

6. Membaca wacana “Tempe kedelai dan Roti berjamur” yang terdapat dalam modul hal. 29.

5’

Merumuskan Masalah

 Membimbing siswa

mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana.

7. Siswa mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana. Pertanyaan yang diharapkan muncul.

a) Bagaaimanakah ciri-ciri jamur Zygomycota? b)Bagaimanakh cara hidup jamur Zygomycota? c) Bagaimanakah reproduksi jamur Zygomycota?

5’

Mengajukan Hipotesis

 Membimbing siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

8. Siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

Masalah yang diharapkan muncul. “Bagaimanakah ciri-ciri jamur Zygomycota?

Jawaban sementara yang diharapkan muncul: a) Bersifat multiseluler

b) hifa tidak bersekat c) senositik

d) tidak memiliki tubuh buah

e) ada yang memiliki rizoid dan stolon,

f) reproduksi secara vegetative (fragmentasi hifa,

(19)

membentuk sporangiospora) dan

g) secara generaif (menghasilkan zigospora) h) hidup saprobe/ parasit/ simbiosis mutualisme Merencanakan

Pemecahan Masalah

 Membimbing siswa dalam merencanakan pengamatan (memilih alat dan

merencanakan cara kerja pengamatan) untuk

membuktikan hipotesis yang telah ditentukan. (Rencana pengamatan Jamur

Zygomycota dengan

menggunakan tempe dan roti berjamur.

 Membimbing dan

(Merencanakan)

9. Siswa merencanakan proses pengamatan (memilih alat dan bahan serta membuat prosedur pengamatan). Alat yang diharapkan untuk dipilih.

a. Alat: Mikroskop, Pipet tetes, deglass, dan objec glass. b. Bahan: tempe, roti berjamur dan air.

Prosedur pengamatan yang diharapkan.

1) Membuat preparat dengan cara meneteskan sedikit air pada kaca objek.

2) Mengambil sedikit jamur tempe dengan menggunakan jarum pentul, dan meletakkan di atas kaca objek, kemudian menutup dengan kaca penutup (cover glass). 3) Mengamati dibawah mikroskop, menggunakan

perbesaran 100x. menggambar objek yang terlihat. 4) Mengamati dan menggambar jamur yang telah

disediakan yaitu jamur tiram.

5) menggambar dan memberi keterangan bagian-bagiannya.

6) Dengan cara yang sama, membuat preparat untuk roti berjamur. mengamati dan gambar bagian-bagiannya. 10. Melakukan persiapan baik alat maupun bahan yang akan

(20)

mengarahkan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan jamur Zygomycota sesuai yang direncanakan.

digunakan dalam pengamatan jamur Zygomycota sesuai dengan perencanaan. Melaksanakan Penyelidikan/ Eksperimen  Membimbing dan mengarahkan siswa melakukan praktikum pengamatan jamur

Zygomycota sesuai dengan hasil perencanaan.

 Membimbing siswa untuk menggambar menuliskan bagian-bagian jamur yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 32.

(Mengamati)

11. Melakukan praktikum pengamatan jamur Zygomycota sesuai dengan perencanaan.

(Mengumpulkan informasi)

12. Menuliskan ciri setiap organisme yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 32.

Jawaban yang diharapkan muncul. 1) Jamur tempe (Rhizopus orizae)

1) Sporangium 2) Sporangiofor 3) Spora 4) Stolon 5) Rizoid 2) Roti berjamur 1) Sporangium 15’

(21)

 Membimbing siswa

mengidentifikasi jenis jamur dalam pengamatan

berdasarkan ciri-cirinya.  Membimbing siswa untuk

membuktikan apakah hasil data hasil pengamatan jamur sesuai dengan hipotesis yang dibuat.

2) Sporangiofor 3) Spora

4) Stolon 5) Rizoid

13. Mengidentifikasi jenis jamur yang ditemukan dalam pengamatan berdasarkan ciri-cirinya.

14. Membuktikan data hasil pengamatan jamur dengan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.

Analisis Data

 Meminta siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat di dalam modul hal. 33.

(Mengasosiasi)

15. Siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat dalam modul hal. 33.

Jawaban yang diharapkan muncul.

1) Benang halus yang berwarna putih dari jamur tempe adalah hifa.

2)Jalinan benang yang tersusun oleh cabang-cabang hifa adalah miselium.

3) Reproduksi jamur Zygomycota bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi hifa dan pembentukan

(22)

spora aseksual (sporangiospora). Reproduksi seksual Zygomycota dengan cara pembentukan spora seksual (zigospora) melalui peleburan antara hifa yang berbeda jenis.

4) Gambar reproduksi Zygomycota

5) Perbedaan dari:

a.Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat .

b.Rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.

c.Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya 6) Tempat terbentuknya sprora pada Zygomycota adalah

pada sporangium

7) Contoh dan peranan jamur Zygomycota: a. Mucor javanicus

b. Mucor mucedo c. Rhizopus oryzae d. Phytophtora infestans

(23)

Penarikan

Kesimpulan  Membantu siswa menyimpulkan hasil pengamatan tentang jamur Zygomycota.

 Meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan jamur

Zygomycota.

 Menginstruksikan siswa untuk mengerjakan evaluasi tentang jamur Zygomycota yang terdapat pada modul hal. 40.

(Menyimpulkan)

16. Menyimpulkan hasil pengamatan tantang jamur Zygomycota.

(Mengkomunikasikan)

17. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan jamur Zygomycota dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain.

18. Mengerjakan evaluasi tentang jamur Zygomycota yang terdapat pada modul hal. 40.

20’

@ 4 menit

10’

Kegiatan Penutup

 Memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur Zygomycota.

19. Mendengarkan dan mencatat instruksi guru untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur Zygomycota.

5’

Pertemuan 3

Alokasi Waktu (2 x 45 menit)

Kegiatan Langkah Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Aktivitas Pembelajaran Alokasi Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi Pembukaan

 Memberi salam dan berdoa.

Menjawab salam guru dan berdoa.

1. Mengamati fenomena atau gambar dan menjawab

(24)

 Menyajikan fenomena, gambar tapai singkong dan tapai ketan dan memberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi.

a) “tapai memiliki aroma yang khas, zat apakah yang menyebabkannya?”.

 Membimbing siswa untuk merumuskan tujuan belajar yang akan dilakukan.

pertanyaan dari guru.

Jawaban yang diharapkan muncul.

a) “Aroma yang tercium adalah aroma alkhohol”.

2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. a. Mengamati struktur tubuh jamur pada tapai singkong

dan tapai ketan melalui pengamatan dengan mikroskop.

b. Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Ascomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

c. Mendeskripsikan cara hidup jamur Ascomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

d. Menganalisis daur hidup jamur Ascomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

e. Menjelaskan contoh jamur Ascomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

f. Menganalisis peranan jamur Ascomycota dalam kehidupan.

g. Menggambarkan struktur tubuh jamur hasil percobaan pada jamur pada tapai singkong dan tapai ketan.

(25)

 Membagi dan menyuruh siswa untuk berkelompok (5 kelompok) secara heterogen.  Meminta siswa membuka

modul tentang Jamur Ascomycota hal. 50.

3. Berkelompok sesuai daftar kelompok yang telah dibagi oleh guru.

4. Membuka modul tentang Jamur Ascomycota hal. 50.

Kegiatan Inti Observasi Masalah

 Membimbing siswa untuk membaca wacana “Tapai singkong dan tapai ketan” yang terdapat dalam modul hal. 51.

(Mengamati)

5. Membaca wacana “Tapai singkong dan tapai ketan” yang terdapat dalam modul hal. 51.

5’

Merumuskan Masalah

 Membimbing siswa

mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana.

6. Siswa mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana. Pertanyaan yang diharapkan muncul.

a) Bagaaimanakah ciri-ciri jamur Ascomycota? b)Bagaimanakh cara hidup jamur Ascomycota? c) Bagaimanakah reproduksi jamur Ascomycota?

5’

Mengajukan Hipotesis

 Membimbing siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

7. Siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

Masalah yang diharapkan muncul. “Bagaaimanakah ciri-ciri jamur Ascomycota?

Jawaban sementara yang diharapkan muncul:

(26)

a) Bersifat multiseluler.

b) Bersifat uniseluler/ multiseluler.

c) Hifa bersekat, membentuk tubuh buah askokarp/ tidak. d) Hidup saprobe/ parasit/ simbiosis mutualisme.

e) Reproduksi secara vegetative (pembelahan sel, fragmentasi, konidiospora) dan generative (menghasilkan askospora).

Merencanakan Pemecahan Masalah

 Membimbing siswa dalam merencanakan pengamatan (memilih alat dan

merencanakan cara kerja pengamatan) untuk

membuktikan hipotesis yang telah ditentukan. (Rencana pengamatan Jamur

Ascomycota dengan

menggunakan tapai singkong dan tapai ketan.

(Merencanakan)

8. Siswa merencanakan proses pengamatan (memilih alat dan bahan serta membuat prosedur pengamatan). Alat yang diharapkan untuk dipilih.

a) Alat: Mikroskop, Pipet tetes, deglass, dan objec glass, kompor, nampan, stoples kaca, .

b) Bahan: ragi tapai, ubi kayu, ketan putih, dan air. Prosedur pengamatan yang diharapkan.

1) Mengukus ketan dan ubi kayu sampai matang. 2) Kemudian, didinginkan.

3) menaburkan ragi ke aronan ketan sebanyak 1 sendok the, mengaduk sampai rata.

4) Masukan dalam stoples kaca dan simpan selama ± 3 hari sampai terlihat air keluar dari ketan. Selam proses fermentasi, stoples tidak boleh dibuka.

5) Setelah difermentasi, mengamati tapai ketan dan tapai singkong dibawah mikroskop.

6) membuat preparat dengan cara meneteskan sedikit air

(27)

 Membimbing dan

mengarahkan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan jamur Ascomycota sesuai yang direncanakan.

pada kaca objek. mengambil sedikit jamur pada tapi singkong dan tapai ketan dengan menggunakan jarum pentul, meletakkan di atas kaca objek, kemudian menutup dengan kaca penutup (cover glass). 7) mengamati dibawah mikroskop, mengguambarlah

objek yang terlihat. memperrhatikan bagian-bagian struktur jamur pada tapai.

9. Melakukan persiapan baik alat maupun bahan yang akan digunakan dalam pengamatan jamur Ascomycota sesuai dengan perencanaan. Melaksanakan Penyelidikan/ Eksperimen  Membimbing dan mengarahkan siswa melakukan praktikum pengamatan jamur

Ascomycota sesuai dengan hasil perencanaan.

 Membimbing siswa untuk menggambar menuliskan bagian-bagian jamur yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 55.

(Mengamati)

10. Melakukan praktikum pengamatan jamur Ascomycota sesuai dengan perencanaan.

(Mengumpulkan informasi)

11. Menuliskan ciri setiap organisme yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 55.

Jawaban yang diharapkan muncul.

a) Struktur tubuh jamur pada tapai uniseluler, memiliki tubuh yang terdiri atas sel bulat atau oval. Reproduksi

(28)

 Membimbing siswa

mengidentifikasi jenis jamur dalam pengamatan

berdasarkan ciri-cirinya.  Membimbing siswa untuk

membuktikan apakah hasil data hasil pengamatan jamur sesuai dengan hipotesis yang dibuat.

aseksualnya membentuk tunas.

12. Mengidentifikasi jenis jamur yang ditemukan dalam pengamatan berdasarkan ciri-cirinya.

13. Membuktikan data hasil pengamatan jamur dengan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.

Analisis Data

 Meminta siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat di dalam modul hal. 55.

(Mengasosiasi)

14. Siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat dalam modul hal. 55.

Jawaban yang diharapkan muncul.

a) Struktur tubuh jamur pada tapai uniseluler, memiliki tubuh yang terdiri atas sel bulat atau oval.

Reproduksi aseksualnya membentuk tunas. b) Reproduksi aseksual Ascomycota:

Ascomycota uniseluler, bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk. Ascomycota multiseluler, bereproduksi aseksual dengan dua cara, yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual konidiospora.

c) Reproduksi seksual Ascomycota:

Ascomycota uniseluler. Reproduksi Ascomycota uniseluler diawali dengan konjugasi atau penyatuan dua sel haploid

(29)

(n) yang berbeda jenis. d) Cara hidup Ascomycota:

Ascomycota hidup sebagai pengurai bahan organik, ada yang parasit dan bersimbiosis mutualisme. e) Dalam pembuatan tapai dapat menggunakan jenis

jamur lain yaitu: Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. f) Tujuan dari perlakuan ketan didinginkan sebelum

ditaburi ragi karena jika ditaburi ragi masih panas jamur tidak akan tumbuh.

g) Contoh dan peranan jamur Ascomycota:

Saccharomyces cerevisiae, Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum, Neurospora crassa dan Neurospora sitophila, Candida albicans.

Penarikan

Kesimpulan  Membantu siswa menyimpulkan hasil pengamatan tentang jamur Ascomycota.

 Meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan jamur

Ascomycota.

(Menyimpulkan)

15. Menyimpulkan hasil pengamatan tantang jamur Ascomycota.

(Mengkomunikasikan)

16. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan jamur Ascomycota dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain.

20’

(30)

 Menginstruksikan siswa untuk mengerjakan evaluasi tentang jamur Ascomycota yang terdapat pada modul hal. 67.

17. Mengerjakan evaluasi tentang jamur Ascomycota yang terdapat pada modul hal. 67.

10’

Kegiatan Penutup

 Memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur Ascomycota.

18. Mendengarkan dan mencatat instruksi guru untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur Ascomycota.

5’

Pertemuan 4

Alokasi Waktu (2 x 45 menit)

Kegiatan Langkah Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Aktivitas Pembelajaran Alokasi Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Apersepsi Pembukaan

 Memberi salam dan berdoa.  Menyajikan fenomena,

gambar jamur kuping dan memberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi. a. “Disekitar tempat tinggal

kalian, hidup berbagai jenis jamur. Pernahkah kalian melihat jamur yang hidup

1. Menjawab salam guru dan berdoa.

2. Mengamati fenomena atau gambar dan menjawab pertanyaan dari guru.

Jawaban yang diharapkan muncul.

a) “Pernah, jamur berbentuk seperti payung,”.

(31)

di batang kayu? Bagaimana bentuk dari jamur tersebut? b. Mengapa jamur tidak dapat membuat makanan sendiri?  Membimbing siswa untuk

merumuskan tujuan belajar yang akan dilakukan.

 Membagi dan menyuruh siswa untuk berkelompok (5 kelompok) secara heterogen.

b) Karena jamur tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri.

3. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. a. Mengamati struktur tubuh jamur jamur merang, jamur

kuping, jamur tiram melalui pengamatan dengan mikroskop.

b. Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Basidiomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

c. Mendeskripsikan cara hidup jamur Basidiomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

d. Menganalisis daur hidup jamur Basidiomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

e. Menjelaskan contoh jamur Basidiomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

f. Menganalisis peranan jamur Basidiomycota dalam kehidupan.

g. Menggambarkan struktur tubuh jamur hasil percobaan pada jamur pada jamur merang, jamur kuping, jamur tiram.

4. Berkelompok sesuai daftar kelompok yang telah dibagi oleh guru.

(32)

 Meminta siswa membuka modul tentang Jamur Basidomycota hal. 75. Kegiatan Inti Observasi Masalah

 Membimbing siswa untuk membaca wacana “jamur di lingkungan sekitar rumah” yang terdapat dalam modul hal. 76.

(Mengamati)

6. Membaca wacana “jamur di lingkungan sekitar rumah” yang terdapat dalam modul hal. 76.

5’

Merumuskan Masalah

 Membimbing siswa

mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana.

7. Siswa mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana. Pertanyaan yang diharapkan muncul.

a) Bagaimanah ciri-ciri jamur Basidiomycota? b) Bagaimanakah cara hidup jamur Basidiomycota? c) Bagaimanakah reproduksi jamur Basidiomycota?

5’

Mengajukan Hipotesis

 Membimbing siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

8. Siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

Masalah yang diharapkan muncul. “Bagaaimanakah ciri-ciri jamur Basidomycota?

Jawaban sementara yang diharapkan muncul: a) Bersifat multiseluler.

b) hifa bersekat,

c) membentuk tubuh buah basidiokarp/ tidak,

(33)

d) reproduksi vegetative (membentuk konidiospora) dan generative (menghasilkan basidiospora), hidup

saprobe/ parasit/ simbiosis mutualisme. Merencanakan

Pemecahan Masalah

 Membimbing siswa dalam merencanakan pengamatan (memilih alat dan

merencanakan cara kerja pengamatan) untuk

membuktikan hipotesis yang telah ditentukan. (Rencana pengamatan Jamur

Ascomycota dengan

menggunakan tapai singkong dan tapai ketan.

 Membimbing dan

mengarahkan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan jamur

Basidiomycota sesuai yang

(Merencanakan)

9. Siswa merencanakan proses pengamatan (memilih alat dan bahan serta membuat prosedur pengamatan). Alat yang diharapkan untuk dipilih.

a) Alat: Mikroskop, Pipet tetes, deglass, dan objec glass, silet tajam .

b) Bahan: jamur merang, jamur kuping dan jamur tiram. Prosedur pengamatan yang diharapkan:

1) Mengamati dan menggambar jamur merang, jamur kayu dan jamur kuping dan memberi keterangan bagian-bagiannya.

2) Kemudian, membuat preparat untuk jamur merang, jamur kuping dengan cara mengiris setipis mungkin penampang lintang dan penampang bujur tubuh buah jamur. mengamati dengan mikroskop, mengggambar, dan menyebutkan bagian-bagiannya.

10. Melakukan persiapan baik alat maupun bahan yang akan digunakan dalam pengamatan jamur Basidomycota sesuai dengan perencanaan.

(34)

direncanakan. Melaksanakan Penyelidikan/ Eksperimen  Membimbing dan mengarahkan siswa melakukan praktikum pengamatan jamur

Basidiomycota sesuai dengan hasil perencanaan.

 Membimbing siswa untuk menggambar menuliskan bagian-bagian jamur yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 80.

(Mengamati)

11. Melakukan praktikum pengamatan jamur Basidiomycota sesuai dengan perencanaan.

(Mengumpulkan informasi)

12. Menuliskan ciri setiap organisme yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 80.

Jawaban yang diharapkan muncul. 1) Struktur tubuh jamur pjamur tiram:

a. Tubuh buah (stipe) b. Lamela

c. Spora berwarna putih d. Tudung / pileus e. Hifa

f. Miselium

2) Struktur tubuh jamur merang: a. Tubuh buah (stipe)

b. Tudung (pileus) c. Lamella

d. Hifa e. Miselium

3) Struktur tubuh jamur kuping:

(35)

 Membimbing siswa

mengidentifikasi jenis jamur dalam pengamatan

berdasarkan ciri-cirinya.  Membimbing siswa untuk

membuktikan apakah hasil data hasil pengamatan jamur sesuai dengan hipotesis yang dibuat.

a. Tudung

b. biasanya ada spora berwarna putih c. lamela

13. Mengidentifikasi jenis jamur yang ditemukan dalam pengamatan berdasarkan ciri-cirinya.

14. Membuktikan data hasil pengamatan jamur dengan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.

Analisis Data

 Meminta siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat di dalam modul hal. 80.

(Mengasosiasi)

15. Siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat dalam modul hal. 80.

Jawaban yang diharapkan muncul. 1) Ciri-ciri jamur tiram:

Tubuh buah berwarna putih hingga krem, tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung,tudung merupakan tubuh buah dari jamur, lamella merupakan lembaran-lambaran yang terdapat dibawah tudung, tangkai merupan badan yang mendukung tudung/tubuh buah, habitat ditemukan di hutan bawah pohon berdaun lebar/ dibawah tanaman berkayu.

(36)

2) Ciri-ciri jamur merang:Bentuk tubuh berbentuk payung dengan tangkai yang letaknya sentral, habitat di tempat yang lembab, pada tumpukan jerami yang lembab(saprofit), struktur tubuh terdapat spora , Tubuh buah (stipe), Tudung (pileus), Lamella , Hifa, Miselium, warna coklat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung, alat reproduksi dengan basidiospora yang terdapat pada basidium. 3) Ciri-ciri jamur kuping:Memiliki tubuh buah yang kenyal

(mirip gelatin) jika dalam keadaan segar, bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal, habitatnya menempel di kayu. Perkembangbiakan :

 Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium.

 Reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora. 4) Yang di maksud dari:

a. hifa Sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk benang.

miselium Hifa bercabang-cabangf membentuk jaringan. Tubuh buah adalah jalinan-jalinan semu yang tersusun atas miselium.

b. Sporangiospora adalah spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung yang disebut sporangium, pada ujung hifa khusus.

(37)

Konidiospora adalah Spora aseksual yang dihasilkan di ujung konidiofor pada Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

c. Askokarp : Tubuh buah yang berisi askus (kantong). Askus: Kantong yang menjadi tempat terbentuknya askospora.

Askospora : Spora bersel satu.

d. Basidiokarp: Tubuh buah Basidiomycota tempat basidium berkumpul.

Basidium : Penghasil basidiospora pada jamur Basidiomycota.

Basidiospora: Spora yang berada dalam basidium

5) Cara hidup jamur Basidiomycota adalah: saprobe, parasit dan simbiosis mutualisme.

6) Reproduksi secara seksual Basidiomycota (dengan askospora) dan aseksual (konidia).

7) Reproduksi seksual Basidiomycota adalahMiselium (+) dan miselium (-) yang masing-masing berkromosom haploid (n) bertemu. Terjadi plasmogami antara miselium (+) dengan miselium (-) menghasilkan miselium dengan hifa dikariotik (berinti sel dua). Perubahan cuaca lingkungan, mengakibatkan miselium dikariotik

membentuk tubuh buah (basidiokarp). Selanjutnya, terjadi kariogami (peleburan inti) yang akan menghasilkan nucleus yang diploid (2n). Basidiospora yang sudah masak akan terlepas dari basidium dan berkecambah menjadi hifa baru yang haploid (n).

(38)

8) Contoh dan peranan jamur Basidiomycota:

Volvariella volvacea (jamur merang), Auricularia polytrica (jamur kuping), Pleurotus sp. (jamur tiram), Amanita muscaria.

Penarikan

Kesimpulan  Membantu siswa menyimpulkan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycota.

 Meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan jamur

Basidiomycota.

 Menginstruksikan siswa untuk mengerjakan evaluasi tentang jamur Basidiomycota yang terdapat pada modul hal. 90.

(Menyimpulkan)

16. Menyimpulkan hasil pengamatan tantang jamur Basidiomycota.

(Mengkomunikasikan)

17. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan jamur Basidiomycota dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain.

18. Mengerjakan evaluasi tentang jamur Basidiomycota yang terdapat pada modul hal. 90.

20’

@ 4 menit

10’

Kegiatan Penutup

 Memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur Basidiomycota.

19. Mendengarkan dan mencatat instruksi guru untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur Basidiomycota.

5’

Pertemuan 5

Alokasi Waktu (2 x 45 menit)

(39)

 Memberi salam dan berdoa.  Menyajikan fenomena,

gambar jamur penyebab ketombe dan Lichen (lumut kerak) dan memberi

pertanyaan yang berhubungan dengan materi.

a) “Apasih yang

menyebabkan terjadinya ketombe??”.

b) Pernahkah kalian melihat lumut kerak yang

menempel pada pohon dan berwarna kebiruan?

Apakah nama organisme tersebut?

 Membimbing siswa untuk merumuskan tujuan belajar yang akan dilakukan.

1. Menjawab salam guru dan berdoa.

2. Mengamati fenomena atau gambar dan menjawab pertanyaan dari guru.

Jawaban yang diharapkan muncul.

a) “karena adanya jamur ”.

b) “Pernah, Lichen (lumut kerak)”.

3. Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. a. Mengamati struktur tubuh Lichen (lumut kerak)

melalui pengamatan dengan mikroskop.

b. Mengidentifikasi ciri-ciri Lichen (lumut kerak) berdasarkan data hasil pengamatan.

c. Mendeskripsikan cara hidup lichen (lumut kerak) berdasarkan data hasil pengamatan.

d. Menganalisis daur hidup lichen (lumut kerak) berdasarkan data hasil pengamatan.

e. Menjelaskan contoh lichen (lumut kerak) berdasarkan data hasil pengamatan.

(40)

 Membagi dan menyuruh siswa untuk berkelompok (5 kelompok) secara heterogen.  Meminta siswa membuka

modul hal. 100.

f. Menganalisis peranan jamur Deuteromycota dalam kehidupan.

4. Berkelompok sesuai daftar kelompok yang telah dibagi oleh guru.

5. Membuka modul hal. 100. Kegiatan Inti Observasi Masalah  Membimbing siswa untuk

membaca wacana “Apa penyebab ketome? Dan lumut lerak (Lichen) ” yang terdapat dalam modul hal. 102.

(Mengamati)

6. Membaca wacana “Apa penyebab ketome? Dan lumut lerak (Lichen)” yang terdapat dalam modul hal. 102.

5’

Merumuskan Masalah

 Membimbing siswa

mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana.

7. Siswa mengidentifikasikan masalah (membuat pertanyaan) yang berhubungan dengan wacana. Pertanyaan yang diharapkan muncul.

a) Apakah Lichen itu?

b)Bagaimana cara reproduksi Lichen? c) Bagaiamana habitat Lichen?

5’

Mengajukan Hipotesis

 Membimbing siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

8. Siswa memilih satu masalah yang telah diidentifikasi kemudian menganalisis jawaban atau hipotesis sementaranya.

Masalah yang diharapkan muncul. “Apakah Lichen itu? Jawaban sementara yang diharapkan muncul:

Lichen merupakan gabungan antara dua macam organisme yang hidup bersimbiosis mutualisme, yaitu ganggang hijau (Chlorophyta) atau ganggang biru (bakteri hiaju biru/

(41)

cyanobacteria) dengan jamur. Merencanakan

Pemecahan Masalah

 Membimbing siswa dalam merencanakan pengamatan (memilih alat dan

merencanakan cara kerja pengamatan) untuk

membuktikan hipotesis yang telah ditentukan. (Rencana pengamatan Lichen (lumut kerak)).

 Membimbing dan

mengarahkan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan Lichen sesuai yang direncanakan.

(Merencanakan)

9. Siswa merencanakan proses pengamatan (memilih alat dan bahan serta membuat prosedur pengamatan). Alat yang diharapkan untuk dipilih.

a) Alat: Mikroskop, Pipet tetes, deglass, dan objec glass, silet tajam .

b) Bahan: Lichen pada pohon, dan lichen pada batuan. Prosedur pengamatan yang diharapkan:

a. menyediakan jenis-jenis Lichenes, mengamati dan membandingkan tubuh buah antara satu dengan lainnya, lalu menggambar bagian-bagiannya.

b. Mengiris lichen tersebut secara melintang setipis mungkin, meletakkan pada onyek glasa dan tetesi dengan air, lalu menutup dengan deglass.

c. mengamati dengan menggunakan mikroskop mulai perbesaran lemah sampai perbesaran kuat, lalu

menggambar hasil pengamatan kemudian menententukan rhizoid, hifa, alga, dan miseliumnya.

10. Melakukan persiapan baik alat maupun bahan yang akan digunakan dalam pengamatan Lichen sesuai dengan perencanaan.

5’

Melaksanakan

Penyelidikan/  Membimbing dan

(Mengamati)

11. Melakukan praktikum pengamatan Lichen sesuai dengan

(42)

Eksperimen mengarahkan siswa

melakukan praktikum Lichen sesuai dengan hasil

perencanaan.

 Membimbing siswa untuk menggambar menuliskan bagian-bagian Lichen yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 105.

 Membimbing siswa

mengidentifikasi jenis Lichen dalam pengamatan

berdasarkan ciri-cirinya.  Membimbing siswa untuk

membuktikan apakah hasil data hasil pengamatan Lichen sesuai dengan hipotesis yang dibuat.

perencanaan.

(Mengumpulkan informasi)

12. Menuliskan ciri setiap organisme yang ditemukan dalam pengamatan pada modul hal. 105.

Jawaban yang diharapkan muncul.

a) Struktur tubuh Usnea sp.:Talusnya tegak seperti semak atau mengantung seperti pita/jumbai ( fruktikosa).

b) Struktur tubuh Parmelia sp.:

Talusnya berbentuk seperti daun (foliosa)

13. Mengidentifikasi jenis Lichen yang ditemukan dalam pengamatan berdasarkan ciri-cirinya.

14. Membuktikan data hasil pengamatan Lichen dengan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.

Analisis Data

 Meminta siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat di dalam modul hal. 106.

(Mengasosiasi)

15. Siswa bekerjasama menjawab pertanyaan diskusi yang terdapat dalam modul hal. 106.

Jawaban yang diharapkan muncul. 1) Ciri-ciri Lichen:

Merupakan bentuk simbiosis antara jamur dengan alga 15’

(43)

hijau atau alga biru-hijau. Hidup epifit pada pohon, genting, batu, atau cadas. Hanya bereproduksi secara vegetatif dengan membentuk fragmen kecil yaitu soredia. Merupakan organisme perintis, tetapi tidak dapat hidup dengan baik pada lingkungan yang terkontaminasi sehingga digunakan sebagai indikator biologis

2) Reproduksi Deuteromycota:

Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. 3) Jamur disebut jamur imperfecti (jamur tidak

sempurna) atau deuteromycota karena belum diketahui cara perkembang biakan seksualnya.

4) Lichen mampu bereproduksi sebagai unit simbiosis (kesatuan organism) secara aseksual, dengan fragmentasi induk lichen dan pembentukan soredia. 5) Lichen bukanlah jenis lumut, tetapi gabungan antara

dua macam organism yang hidup bersimbiosis mutualisme, yaitu ganggang hijau (Chlorophyta) atau ganggang biru (bakteri hiaju biru/ cyanobacteria) dengan jamur. Ganggang mampu menyediakan

makanan untu jamur. Ganggang biru dapat memfiksasi nitrogen bebas, kemudian menyediakan nitrogen organic untuk jamur. Sementara itu, jamur dapat memberikan lingkungan dan perlindungan untuk kehidupan ganggang. Susunan hifa jamur

(44)

air dan garam-garam mineral, serta melindungi ganggang dari sengatan cahaya matahari. 6) Contoh dan peranan jamur Deuteromycota:

Epidermophyton floocossum, Tinea versicolor, Trichophyton dan Epidermophyton, Microsporium. Penarikan

Kesimpulan  Membantu siswa menyimpulkan hasil

pengamatan tentang Lichen.  Meminta setiap kelompok

untuk mempresentasikan hasil pengamatan Lichen.

 Menginstruksikan siswa untuk mengerjakan evaluasi yang terdapat pada modul hal. 116.

(Menyimpulkan)

16. Menyimpulkan hasil pengamatan tantang Lichen. (Mengkomunikasikan)

17. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan Lichen dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain.

18. Mengerjakan evaluasi yang terdapat pada modul hal. 116. 20’

@ 4 menit

10’ Kegiatan

Penutup

 Memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur

Deuteromycota dan simbiosis jamur dengan organism lain.

19. Mendengarkan dan mencatat instruksi guru untuk membuat laporan praktikum dan merangkum materi tentang jamur Deuteromycota dan simbiosis jamur dengan organism lain.

5’

E. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian a. Sikap Spiritual

(45)

b. Sikap Sosial

1) Teknik Penilaian : Observasi

2) Bentuk Instrumen : Lembar observasi 3) Kisi-kisi : Terlampir

4) Instrumen : Terlampir c. Pengetahuan

1) Teknik Penilaian : Tes tertulis 2) Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda 3) Kisi-kisi : Terlampir 4) Instrumen : Terlampir d. Keterampilan

1) Teknik Penilaian :Observasi

2) Bentuk Instrumen : Lembar observasi 3) Kisi-kisi : Terlampir

4) Instrumen : Terlampir

2. Instrumen Penilaian a. Sikap Spiritual

1) Teknik Penilaian : Observasi

(46)

tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.

berperan dalam kehidupan di bumi. 1.1.2 Mensyukuri anugrah Allah yang

telah menciptakan spesies jamur yang berperan sebagai

penyeimbang ekosistem dan lingkungan hidup.

3) Instrumen

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL (LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum

1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi. 2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai. B. Petunjuk Pengisian

Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati 3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati

2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati 1= apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati C. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI

(47)

Indikator :

1. Mengagumi ciptaan Allah berupa organisme jamur yang sangat berperan dalam kehidupan di bumi.

2. Mensyukuri anugrah Allah yang telah menciptakan spesies jamur yang berperan sebagai penyeimbang ekosistem dan lingkungan hidup. No.

Nama Peserta Didik

Skor Indikator Sikap Spiritual (1 – 4) Jumlah Perolehan

Skor AkhirSkor Tuntas/ TidakTuntas Indikator 1 Indikator 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10

Guru Mata Pelajaran,

____________________________ NIP

INSTRUMENPENILAIANSIKAP SPIRITUAL (LEMBAR PENILAIAN DIRI)

(48)

B. Petunjuk Pengisian

1. Berdasarkan sikap anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap diri kalian sendiri dengan memberi tanda centang (√) pada kolom skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Penilaian Diri dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang dinyatakan 3 = apabila SERING melakukan perilaku yang dinyatakan

2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku dinyatakan 1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang dinyatakan 2. Kolom SKOR AKHIR dan KETUNTASAN diisi oleh guru.

C. Lembar Penilaian Diri

(49)

Tahun Pelajaran : …… Hari/Tanggal Pengisian : ……

Butir Nilai :Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup. Indikator Sikap :

1. Saya berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

2. Saya mengucapkan salam pada saat awal dan akhir pembelajaran

Berilah tanda cek (√) pada kriteria penilaian yang sesuai dengan aktivitas siswa!

No. Pernyataan Skor Perolehan

Skor

Skor Akhir

Tuntas/Tidak Tuntas

1 2 3 4

1. Saya berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

2. Saya mengucapkan salam pada saat awal dan akhir pembelajaran

(50)

Lembar Observasi Sikap Sosial

3) Instrument

No. Butir Nilai (Sikap Sosial) Indikator Jumlah Butir 2.1.1 Teliti dalam melakukan praktikum Jamur.

1. Melaksanakan praktikum sesuai dengan rencana.

2. Melakukan pengamatan dengan seksama. 3. Mengidentifikasi hasil pengamatan dengan

tepat.

4. Mencatat hasil pengamatan sesuai dengan hasil yang didapatkan.

1 2.1.2 Bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

1. Terlibat aktif dalam kegiatan pengamatan Jamur.

2. Membantu kelompok membuat rumusan masalah.

3. Membantu kelompok merencanakan kegiatan belajar.

4. Mengungkapkan pendapat kedalam kelompok. 1 3. Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 1. Hadir.

2. Menyelesaikan pengamatan sesuai prosedur. 3. Mengerjakan tugas dengan

sungguh-sungguh.

4. Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

1

4. Berpikir kritis dalam

menyelesaikan masalah.

1. Kritis dalam menyampaikan pendapat saat diskusi.

2. Sopan dan santun dalam menyampaikan pendapat saat diskusi.

3. Menghargai pendapat orang lain meski ada perbedaan pendapat

4. Berani menyampaikan pendapat

(51)

A. Petunjuk Umum

1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.

2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian

Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila MEMENUHI 4 indikator 3 = apabila MEMENUHI 3 indikator 2 = apabila MEMENUHI 2 indikator 1 = apabila MEMENUHI 1 indikator

C. Lembar observasi

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Berilah tanda cek (√) pada kriteria penilaian yang sesuai dengan aktivitas peserta didik!

Materi : Kelas/Semester : Pertemuan : Hari/Tanggal Pengisian : No Nama Siswa Sikap Sosial T o ta l S k o r R a ta -r a ta S k o r A k h ir K a te g o ri Teliti Bekerja sama Tanggung jawab Berpikir kritis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(52)

1. Rumus Penghitungan Skor Akhir Total Skor

Rata-rata = ---Skor Maksimal

Skor Maksimal= Banyaknya Indikator x 4 Skor akhir = Rata-rata x 4

2. Kategori nilai keterampilan peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 104 Tahun 2014 yaitu: Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33<Skor Akhir ≤ 4,00

Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33<Skor Akhir ≤ 3,33 Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33<Skor Akhir ≤ 2,33 Kurang (K) : apabila memperoleh SkorAkhir: Skor Akhir ≤ 1,33

(53)

2) Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda a) Evaluasi Jamur (Pertemuan 1)

No. Indikator Butir Soal

3.6.1 Mengamati struktur tubuh jamur tempe dan jamur tiram melalui pengamatan dengan mikroskop.

2, 3, 4, 6, 9 3.6.2 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur berdasarkan data hasil

pengamatan.

1 3.6.3 Mendeskripsikan cara hidup jamur berdasarkan data hasil

pengamatan.

8 3.6.4 Menganalisis daur hidup jamur berdasarkan data hasil

pengamatan.

10 3.6.5 Menjelaskan contoh jamur berdasarkan data hasil

pengamatan.

5 3.6.6 Menganalisis peranan jamur dalam kehidupan. 7 b) Evaluasi Zygomycota (Pertemuan 2)

No. Indikator Butir Soal

3.6.7 Menganalisis peranan jamur dalam kehidupan. 2, 3, 5 3.6.8 Mengaamati struktur tubuh jamur tempe dan roti

berjamur melalui pengamatan dengan mikroskop.

1 3.6.9 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Zygomycota berdasarkan

data hasil pengamatan.

10 3.6.10 Mendeskripsikan cara hidup jamur Zygomycota

berdasarkan data hasil pengamatan.

4 3.6.11 Menganalisis daur hidup jamur Zygomycota berdasarkan

data hasil pengamatan.

8, 9 3.6.12 Menjelaskan contoh jamur Zygomycota berdasarkan data

hasil pengamatan.

6, 7

c) Evaluasi Ascomycota (Pertemuan 3)

No. Indikator Butir Soal

3.6.13 Mengamati struktur tubuh jamur pada tapai singkong dan tapai ketan melalui pengamatan dengan mikroskop.

7, 8 3.6.14 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Ascomycota berdasarkan

data hasil pengamatan.

1 3.6.15 Mendeskripsikan cara hidup jamur Ascomycota

berdasarkan data hasil pengamatan.

6 3.6.16 Menganalisis daur hidup jamur Ascomycota berdasarkan

data hasil pengamatan.

5 3.6.17 Menjelaskan contoh jamur Ascomycota berdasarkan data

hasil pengamatan.

4 3.6.18 Menganalisis peranan jamur Ascomycota dalam

kehidupan.

(54)

No. Indikator Butir Soal 3.6.19 Mengamati struktur tubuh jamur jamur merang, jamur

kuping, jamur tiram melalui pengamatan dengan mikroskop.

1

3.6.20 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Basidiomycota berdasarkan data hasil pengamatan.

2, 9 3.6.21 Mendeskripsikan cara hidup jamur Basidiomycota

berdasarkan data hasil pengamatan.

3 3.6.22 Menganalisis daur hidup jamur Basidiomycota

berdasarkan data hasil pengamatan.

4, 8 3.6.23 Menjelaskan contoh jamur Basidiomycota berdasarkan

data hasil pengamatan.

5, 6, 10 3.6.24 Menganalisis peranan jamur Basidiomycota dalam

kehidupan.

7

e) Evaluasi Lichen (Pertemuan 5)

No. Indikator Butir Soal

3.6.25 Mengamati struktur tubuh Lichen (lumut kerak) melalui pengamatan dengan mikroskop.

6, 7 3.6.26 Mengidentifikasi ciri-ciri Lichen (lumut kerak)

berdasarkan data hasil pengamatan.

1 3.6.27 Mendeskripsikan cara hidup lichen (lumut kerak)

berdasarkan data hasil pengamatan.

5 3.6.28 Menganalisis daur hidup lichen (lumut kerak)

berdasarkan data hasil pengamatan.

3 3.6.29 Menjelaskan contoh lichen (lumut kerak) berdasarkan

data hasil pengamatan.

4, 8 3.6.30 Menganalisis peranan jamur Deuteromycota dalam

kehidupan

2, 9, 10

f) Evaluasi Kompetensi

No. Indikator Butir Soal

3.6.1 Mengamati struktur tubuh jamur tempe dan jamur tiram melalui pengamatan dengan mikroskop.

5 3.6.2 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur berdasarkan data hasil

pengamatan.

2 3.6.3 Mendeskripsikan cara hidup jamur berdasarkan data hasil

pengamatan.

22 3.6.4 Menganalisis daur hidup jamur berdasarkan data hasil

pengamatan.

4 3.6.5 Menjelaskan contoh jamur berdasarkan data hasil

pengamatan.

3 3.6.6 Menganalisis peranan jamur dalam kehidupan. 10 3.6.7 Mengaamati struktur tubuh jamur tempe dan roti berjamur

melalui pengamatan dengan mikroskop.

9 3.6.8 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Zygomycota berdasarkan

data hasil pengamatan.

Referensi

Dokumen terkait

This research aims to find out the typical categories of answers to Yes/No questions most used by students at selected Public Senior High Schools in Medan,

|jejakseribupena.com, Soal dan Solusi Simak UI Matematika Dasar, 2010

Setelah init mengambil alih tugas booting sistem dari LILO atau GRUB, init akan menjalankan sistem sesuai dengan default run level yang digunakan..

axis frontal : superior, terlihat lead I negatif dan lead AVF juga negatif., sehingga gambarannya seperti gelombang S yang dalam. Baseline yang digunakan untuk menyatakan lead

Untuk mendukung peralatan dalam suatu gedung distribusi Listrik merupakan salah satu rangkaian penting dalam melayani kebutuhan energi listrik, dimulai dari pembangkit

Modal manusia yang dimiliki oleh ibu-ibu Keputran beragam macamnya, seperti keahlian membuat roti basah, roti kering, membuat kerajinan tangan, membuat nasi

Ada 30 variabel yang diajukan oleh peneliti berkaitan dengan manfaat dan kekurangan dalam penerapan SMM, ternyata responden menyatakan bahwa manfaat yang secara signifikan

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan