• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Sturktur Organisasi Perusahaan

CE

O

STRUKTUR ORGANISASI PT. DANAPATI ABINAYA INVESTAMA (JAK-TV)

DI RE CT ORA T E PRESIDENT DIRECTOR MARKETING SERVICE &

BRAND COMM. NEWS & C.A.

CORPORATE SERVICE

NEWS & C.A. CORPORATESERVICE TECHNOLOGY CONCEPT DEVELOPMENT AND PRODUCTION CONTENT MANAGEMENT HRD & GA PRESIDENT DIRECTOR MARKETING SERVICE &

BRAND COMM. NEWS & C.A.

CORPORATE SERVICE

NEWS & C.A. CORPORATESERVICE TECHNOLOGY CONCEPT DEVELOPMENT AND PRODUCTION CONTENT MANAGEMENT HRD & GA D IVI SI O N 3.1.1 Profile Jak-TV

‘Jak-TV' dengan memperkenalkan sebagai Jakarta Televisi atau Jakarta TV adalah sebuah stasiun televisi swasta lokal di Indonesia mulai secara terrestrial area di Jakarta tetapinya dalam memfokuskan siarannya di wilayah Jakarta. Jak-TV dengan yang mulai pertama didirikan berdiri dibangun sejak pada tanggal hari Selasa, 1 Januari 2002 di Jakarta. Jak-TV dengan beropersikan pertama kali siaran mulai diluncurkan sejak tanggal hari Jumat, 18 Juni 2004 sejak sekitar mulai pukul 05.00 WIB Pagi di Jakarta meski baru terhitung siaran percobaan, Jak-TV menyelesikan membangun

(2)

stasiun relai siaran media televisi di Jakarta dan Bandung; sekitar area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).

Stasiun yang dimiliki MahakaGroup dan Electronic City ini memfokuskan penonton berusia 18-45 tahun. Bermottokan "My City, My TV", program acara di JakTV ialah 80% hiburan dan selebihnya program berita. Mulai 29 April 2010, Jak-TV resmi mengganti logonya. Logo Jak-TV kini didominasi oleh warna merah, hijau, biru, dan kuning di dalam bentuk bola tersebut yang melambangkan dinamis dan fokus. Slogan My City, My TV tetap dipergunakan sampai saat ini.

Visi dan Misi

Visi ialah menjadi TV swasta yang terdepan, terpercaya, dinamis, inovatif, sehat dan memberi inspirasi baru bagi pembentukan pola pikir, karakter dan peningkatan taraf hidup masyarakat Jakarta.

Misi ialah Misi JAK-TV untuk memberdayakan dan mengembangkan seluruh potensi Sumber Daya: Manusia, Alat, Pasar, Pemasok & Sumber Daya – Sumber Daya lainnya menjadi satu kesatuan sinergi yang kreatif, berkesinambungan, transparan, bersih yang dilandasi oleh niat baik dan profesionalisme.

Targer Audience

Area : Jakarta dan Sekitarnya Pemirsa : Laki-laki & Perempuan

(3)

 

Age : 18 – 50 tahun

25 – 40 tahun - Utama SES : A1, A2, B: Target Utama C1 : Target Kedua

Psikografi & Karakter :

• Modern dan tetap menghormati nilai budaya Indonesia yang tinggi

• Memperhatikan pentingnya pendidikan dan kesehatan jiwa dan raga

• Senang dengan keharmonisan dan sifat yang bersahabat

• Ramah & mempunyai selera humor yang cerdas 3.1.2 Logo Jak-TV

Logo sebelumnya Logo terbaru

   

Mengambil momentum ulang tahunnya yang ke LIMA pada 8 Oktober 2010 nanti, Manajemen Jak-TV mengambil keputusan berani dengan melakukan perubahan strategi termasuk dengan mengganti logo perusahaan. Hal ini bukan tanpa alasan. Khususnya setelah

(4)

melihat tren positif yang dicapai perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Peluang memperkuat posisi Jak-TV sebagai stasiun televisi lokal terdepan di Ibu Kota DKI Jakarta semakin terbuka terkait semakin besar dan kuatnya jumlah pemirsa Jak-TV.

Begitu juga dengan kepercayaan para pengiklan tv yang terus meningkat dengan melihat dari tingginya permintaan slot iklan komersial pada saat ini yang telah mencapai 90 persen di triwulan pertama tahun 2010. Dari pendapatan yang dibukukan pada dua tahun terakhir juga membuktikan bahwa Jak-TV mampu menunjukkan kinerja positif yang sesuai dengan permintaan pasar. Selain itu, selama periode empat tahun terakhir, sinergi yang dilakukan Jak-TV dengan tv lokal se-Indonesia telah menciptakan suatu wadah media berjaringan yang sanggup menyiarkan tayangan program-program acara secara serentak di beberapa kota besar di Indonesia.

Tentu saja hal ini semakin membuka komunikasi dua arah antara pusat (Jakarta) dengan daerah lain. Sinergi ini tentunya tidak lepas dari komitmen tv lokal terhadap pasar. Yahya Basalamah selaku Direktur Utama Jak-TV, mengungkapkan bahwa kebijakan perubahan logo perusahaan lebih mengarah kepada konteks dinamisasi akan visi dan misi perusahaan terhadap perkembangan jaman. Sumber-sumber daya maupun fasilitas penunjang seperti kekuatan dan posisipemancar terlebih dahulu ditingkatkan guna mendukung tuntutan misi dari perubahan ini. Kemasan tayangan pun telah dievaluasi dengan melakukan penyegaran kreatif dari program-program yang ada.

(5)

 

Diharapkan perubahan-perubahan positif ini dapat lebih menumbuh kembangkan kreatifitas yang berujung pada pelayananinformasi yang tepat sasaran bagi masyarakat Jakarta & sekitarnya.

Filosofi Logo Jak-TV

Keragaman yang diwakili oleh empat warna utama (merah, hijau, biru dan kuning) dimaksudkan agar semangat integrasi keragaman yang bersifat dinamis itu harus tetap dijaga termasuk potensi global yg ada pun harus tetap dipelihara. Maka bentuk bola yang mengartikan dinamis dan fokus, menjadi wadah dari keseluruhan keragaman dan integrasi masyarakat Jakarta yang selalu haus akan informasi media terkini tapi menghibur dan mendidik Jak-TV merupakan tv lokal swasta Jakarta yang selalu siap menyambut globalisasi dari pengaruh multikultur dengan menampilkan integrasi program tayangan yg jujur dan mendidik tapi menghibur pemirsanya dari kebosanan yang ada.

Apalagi dalam menyambut usianya yg ke-5 pada tanggal 8 Oktober (lahir di tahun 2005) Jak-TV menganggap berbagai macam bentuk budaya yang ada di Jakarta adalah potensi yang bisa menjembatani berbagai kepentingan.

(6)

Sedangkan integrasi berbagai macam keragaman yang dilambangkan dalam bentuk garis interkoneksi itu dinilai sebagai potret tersendiri yang bahkan telah menjadi icon kota Jakarta, yaitu Jembatan Semanggi.

Slogan My City, My Tv yang terus melekat dibawah logo Jak-TV bukan sekedar formalitas. Pemilihan kata tersebut dimaknai dengan pernyataan tegas bahwa Jak-TV adalah tivinya Jakarta dan tontonannya orang Jakarta.

3.1.3 Profile NBA

Jak-TV, sebagai satu-satunya televisi lokal di Jakarta yang memiliki program pemberitaan terlengkap serta program bola basket kelas dunia, National Basketball Association (NBA) dan ASEAN Basketball League (ABL), mendapat kehormatan sebagai pusat siaran berjaringan bagi 12 televisi lokal yang tergabung dalam kerja sama antara televisi lokal. Kerja sama antar-televisi lokal dengan bentuk yang lebih nyata ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Itulah yang mendasari kesepakatan antara 12 televisi lokal dari seluruh penjuru Indonesia untuk melakukan siaran bersama atau berjaringan secara langsung untuk beberapa program.

Kehadiran NBA menjadi pelengkap, yang diyakini akan semakin mempertebal loyalitas pemirsa Jak-TV dan ke-12 partner televisi lokalnya. Berikut ini 13 stasiun televisi lokal yang menjadi

(7)

 

pionir sinergi kerja sama penayangan bersama : 1. Jak-TV (Jakarta)

2. Garuda Vision (Bandung) 3. Jatiluhur TV (Purwakarta) 4. BBS TV (Surabaya) 5. Dhoho TV (Kediri) 6. Lombok TV (Lombok) 7. Favorit TV (Padang) 8. Bengkulu TV (Bengkulu) 9. Tegar TV (Lampung) 10. Banjar TV (Banjarmasin) 11. PKTV (Bontang) 12. Palu TV (Palu) 13. Ruai TV (Pontianak) Sejarah NBA

NBA singkatan dari National Basketball Association yaitu liga bola basket pria di amerika serikat dan merupakan liga basket paling terkenal dan bergengsi di dunia.

NBA didirikan di New York City pada 6 Juni 1946 dengan nama Basketball Association of America (BAA). Pada saat ini, di kompetisi NBA terdapat 30 klub yang masing-masing berpusat di satu kota, kecuali Los Angeles yang mempunyai dua tim, yaitu Los

(8)

Sistem Aturan NBA

NBA mengadakan kompetisi setiap tahunnya dengan sistem Season dan Playoffs, pada sistem Season setiap klub bertanding 82 kali melawan klub-klub lain dan 16 klub (8 dari wilayah timur dan 8 dari wilayah barat) yang mempunyai rekor terbaik berhak untuk lanjut ke babak Playoffs. Dalam babak Playoffs, 8 tim dari setiap wilayah akan diadu dengan format, tim ke-1 (yang terbaik di wilayah) melawan tim ke-8 (urutan 8 di wilayah, tim ke-2 melawan tim ke-7, tim ke-3 melawan tim ke-6 dan tim ke-5 melawan tim ke-4). Tim dengan rekor menang-kalah lebih baik di Season akan diberikan keuntungan bermain menjadi tuan rumah lebih banyak di babak Playoffs.

Pada Playoffs sistem yang digunakan pada babak pertama adalah "best-of-five" (siapa yang menang 3x duluan dari total 5 pertandingan), dan babak selanjutnya sampai Final adalah

"best-of-seven" (siapa yang menang 4x duluan dari total 7 pertandingan).

Pembagian Wilayah / Divisi dan Club pada NBA

Dalam NBA terdapat 30 tim, ke 30 tim ini terbagi menjadi 2 wilayah yaitu wilayah barat dan timur. Dimana masing – masing terdiri dari 3 divisi, berikut pembagian tim menurut wilayah dan divisinya :

(9)

  1. Wilayah Timur :

• Divisi Atlantik : Boston Celtics, New Jersey Nets, New York Knicks, Philadhelpia 76ers, Toronto Raptors.

• Divisi Tengah : Chicago Bulls, Cleveland Cavaliers, Detroit Pistons, Indiana Pacers, Milwaukee Bucks.

• Divisi Tenggara : Atlanta Hawks, Charlotte Bobcats, Miami Heat, Orlando Magic, Washington Wizards.

2. Wilayah Barat :

• Divisi Barat Laut : Denver Nuggets, Minnesota Timberwolves, Oklahoma City Thunder, Portland Trail Blazers, Utah Jazz.

• Divisi Pasifik : Golden State Warriors, Los Angeles Lakers, Los Angeles Clippers, Phoenix Suns, Sacramento Kings.

• Divisi Barat Daya : Dallas Mavericks, Houston Rockets, Memphis Grizzlies, New Orlens Hornets, San Antonio Spurs.

(10)

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan ialah dengan metode penelitian

kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angka- angka atau data – data yang

menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Kemudian dilakukan juga dengan cara metode survei yaitu penelitian dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menyebarkan angket – angket yang berupa pertanyaan atau pernyataan (kuesioner) ataupun wawancara (interview) supaya nantinya dapat menggambarkan berbagai aspek dari populasi tersebut, dan bersifat

eksplanatif.

Eksplanatif yaitu jenis penelitian yang digunakan oleh periset jika ingin mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi dan apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Jadi penelitian eksplanatif itu intinya untuk mengetahui hubungan antara 2 variable atau lebih.

Adapaun variabel yang dilakukan atau diuji yaitu hubungan tayangan program olahraga basket NBA di Jak-TV terhadap minat penonton olahraga basket kelas 3 SMA di Avicenna Cinere, sebagai variabel terikatnya.

3.3 Waktu Pelaksanaan dan Lokasi Penelitian

Waktu pelaksaan untuk mengadakan penelitian ialah dimulai dari bulan FEBRUARY sampai MEI 2011. Dan lokasi penelitian ini dilakukan di SMA Avicenna Cinere, kota Depok.

(11)

  3.4 Populasi

Populasi ialah kumpulan objek riset yang berupa orang, organisasi, simbol ataupun benda – benda yang lainya, jadi populasi tidak hanya sekedar jumlah yang ada pada objek ataupun subyek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan hubungan yang berkaitan dengan objek ataupun subyek.

Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti atau sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penilitian ini, penulis menggunakan sensus, yaitu riset survey yang dimana mengambil seluruh anggota populasi sebagai respondenya.

Khalayak yang akan membantu penulis untuk melaksanakan penelitian skripsi ini adalah para siswa – siswi kelas 3 SMA di SMA avicena Cinere, karena para siswa – siswi kelas 3 SMA Avicena Cinere merupakan target penelitian yang akan dianalisis. Selain itu para pelajar atau siswa – siswi kelas 3 SMA Avicena Cinere itu memiliki pendapat dan juga karakteristik yang berbeda – beda dalam hal mengenai tayangan program olahraga bola basket NBA yang disiarkan oleh stasiun tv yaitu Jak-TV terhadap minatnya dalam menonton olahraga basket di stasiun tersebut. Selain itu jumlah siswa dan siswi kelas 3 SMA Avicena Cinere ialah berjumlah 56 orang.

Penarikan sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan non

(12)

(acak), jadi memberikan peluang atau kesempatan tidak sama bagi setiap unsur / anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yang dimana untuk menentukan berapa banyak sampel yang dibutuhkan dalam penelitian.

Kemudian penulis memilih sensus untuk teknik pengambilan sampelnya. Dimana sensus adalah riset yang dimana mengambil seluruh anggota populasi sebagai respondenya. Untuk melakukan penelitian ini, seluruh populasi sebanyak 56 orang akan dijadikan sebagai sampel, karena anggota populasi yang diteleti berjumlah relatif kecil. Maka dari itu sample yang digunakan di penelitian ini adalah teknik sampling sensus yaitu dimana semua anggota populasi dijadikan sampel atau responden. (Rachmat K, 2006 : 159)

3. 6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan oleh penulis untuk memperoleh data – data ialah melalui :

1. Studi Kepustakaan : yaitu mengumpulkan dan mencari data – data yang diperlukan dalam penelitian ini dengan cara mengutip dari buku – buku yang berkaitan dengan penelitian, kemudian catatan, arsip dan juga dokumen referensi lainnya seperti dari internet ataupun media

(13)

 

cetak dan yang lainnya, yang relevan dan berhubungan dengan masalah yang dibahas.

2. Kuisioner atau Angket : yaitu teknik pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan yang disebarkan dan harus diisi atau dijawab pertanyaan atau pernyataan tersebut oleh responden. Tujuannya adalah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden yang berkaitan dengan penelitian.

3. Survey : yaitu kegiatan pemeriksaan dan juga kegiatan dalam

melakukan penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner ataupun wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui siapa mereka atau apa yang mereka lakukan dan juga untuk mendapatkan data – data dan juga hasil.

3.7 Uji Reliabilitas dan Validitas

A. Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Sugiono (2005) adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Kondisi itu ditengarai dengan konsistensi hasil dari penggunaan alat ukur yang sama yang dilakukan secara berulang dan memberikan hasil yang relatif sama dan tidak melanggar kelaziman.

Kesimpulannya adalah bahwa pengukuran yang memiliki reliabilitas dapat mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang

(14)

seharusnya diukur agar hasil dari konsistensi dan tingkat keabsahan hasil penelitiannya dapat dipercaya.

B. Validitas

Uji validitas adalah menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/ ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan yang ingin diukur. Validitas pada umumnya dipermasalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik.

Pengertian lain dari validitas adalah untuk mengukur atau menguji setiap variabel agar datanya valid atau akurat, jadi kesimpulan adalah Suatu instrumen penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sehingga uji validitas ini berguna untuk mengetahui apakah suatu indikator yang berupa pertanyaan berada pada variabel yang tepat.

3.8 Teknik Analisis Data

Pada dasarnya analisis data adalah sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesisnya. (Rachmat K., 2008 : 165)

Kemudian data – data yang telah dihasilkan dari kuesisoner atau angket, kemudian dikumpulkan, dikelompokkan dan dijumlahkan sehingga menghasilkan angka hasil yang mencerminkan jumlah responden secara keseluruhan.

(15)

 

Maka dalam penelitian ini, analisis dapat dilakukan setelah data – data terkumpul kemudian di olah melalui tahap – tahap sebagai berikut :

1. Editing

Editing yaitu melakukan pemeriksaan semua jawaban pertanyaan responden dari kuisioner yang telah disebar oleh penulis dan juga mengkaji ulang semua pertanyaan dan jawaban yang telah dijawab.

2. Coding

Coding yaitu memberikan angka – angka atau kode tertentu pada jawaban responden agar mudah untuk dikelompokan.

3. Tabulasi

Tabulasi adalah proses pemasukan keseluruhan data yang telah di koding kemudian setelah itu akan dihitung dan akan dimasukan ke dalam tabel tunggal.

Selanjutnya, untuk memberikan kadar penelitian ini, data jawaban responden menggunakan skala data likert, yaitu skala pengukuran yang mengukur sikap responden terhadap jawaban pernyataan atau pertanyaan yang nantinya dapat dijumlahkan sehingga mendapatkan sebuah hasil / nilai. Dengan skala likert tersebut maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang dapat diukur.

(16)

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item atau data instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Untuk itu, maka setiap jawaban akan diberi skor, seperti misalnya : 1. Ya / Pernah / Sering diberi skor 3 2. Ragu – ragu / Kadang – kadang / Biasa saja diberi skor 2 3. Tidak / Tidak pernah / Tidak sering diberi skor 1 Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert ini dibuat dalam

bentuk pilihan ganda, dan untuk tabel tunggal, data disajikan dan diperoleh dari perhitungan SPSS (Statistic Package for Social Science), kemudian barulah data tersebut dideskripsikan.

Untuk mengukur tingkat hubungan antar variabel, menggunakan metode rumus Korelasi Pearson yang dikenal dengan istilah Pearson Product

Moment, yang dimana ini dilakukan untuk menguji hipotesis, apakah terdapat

hubungan atau tidak antara tayangan program olahraga basket NBA di Jak – TV dengan minat audience olahraga bola basket (studi kasus kelas 3 SMA di Avicenna Cinere).

Indeks atau istilah ini disingkat dengan huruf “r”, berikut adalah rumus

(17)

 

  Keterangan:

r : Koefisien korelasi yang dicari

y : Skor dalam distribusi variabel x ( variabel bebas ) x : Skor dalam distribusi variabel y ( variabel terikat ) Σxy : Jumlah perkalian variabel x dan y

Σx : Jumlah nilai variabel x Σy : Jumlah nilai variabel y

Σx2 : Jumlah pangkat dua nilai variabel x Σy2 : Jumlah pangkat dua nilai variabel y n : Banyaknya sampel

Kemudian dilakukan pengujian signifikansi koefisien korelasi untuk menguji pengaruh pada “r” hitung > “r” table dan juga menguji apakah sampel tersebut dapat digeneralisasikan pada populasi atau tidak dimana sampel diambil.

Korelasi adalah hubungan timbal balik, yaitu saling terkaitnya secara relative teratur dua gejala atau lebih dari dua gejala. Koefisien korelasi selalu bergerak (bervariasi) antara angka 0,00 sampai + 1,00 menunjukan korelasi yang positif, sedangkan dari 0,00 sampai – 1,00 menunjukan korelasi yang negatif. Besar koefisien korelasi adalah -1 < r < 1, dimana :

(18)

1. r = 1 : terdapat hubungan yang sangat kuat antara X dan Y hubungan tersebut searah

2. r = -1 : terdapat hubungan yang sangat kuat antara X dan Y tetapi hubungan tersebut berlawanan arah.

3. r = 0 : dimana tidak ada hubungan yang terjadi antara X dan Y

Untuk dapat mengetahui koefisien korelasi yang ditentukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan pedoman Person Product Moment sebagai berikut :

Kemudian analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan, tujuannya ialah untuk mengetahui besarnya kontribusi hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

Referensi

Dokumen terkait

Kemahiran Abad Ke-21 bermatlamat untuk melahirkan murid yang mempunyai ciri-ciri yang dinyatakan dalam profil murid supaya berupaya bersaing di peringkat global seperti

Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik maka guru harus mampu menerapkan pendekatan saintifik dalam setiap proses pembelajaran.Tujuan dari

Tugas yang diberikan kepada sisiwa hendaknya mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai, jenis tugas yang sesuai dengan kemampuan siswa, ada petunjuk yang dapat

Seiring dengan rencana redevelopment gedung gereja dan kantor ORPC, yang sedianya akan dilaksanakan pada tahun ini; maka baiklah kita sebagai bagian dari ORPC mendoakan

Jenis persalinan tidak normal, ketuban pecah dini, anemia dan jarak kehamilan &lt; 2 tahun merupakan faktor resiko kejadian asfiksia pada bayi baru lahir.. Kata kunci :

Berapa jumlah nilai kini atas pendapatan yang diperoleh diakhir tahun pertama sebesar Rp 300 juta , akhir tahun ke dua Rp 400 juta dan akhir tahun ke tiga Rp 500 juta , bila suku

Kajian terhadap aspek fisik (bentuk, material, dan struktur) serta perubahan rumah tradisional Sunda Desa Sukahayu dianalisa berdasarkan disiplin ilmu Arsitektur, dan

(!) Semua pembiayaan yang timbul akibat dari Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan pada PIHAK PERTAMA dengan rincian pengalokasiannya diatur dalam Kerangka Acuan Kerja Sama yang