• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENERIMAAN MASYARAKAT DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SERBAT CAP JANGKRIK MAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PENERIMAAN MASYARAKAT DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SERBAT CAP JANGKRIK MAS"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PENERIMAAN MASYARAKAT DAN STRATEGI

PEMASARAN PRODUK SERBAT CAP JANGKRIK MAS

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

STEVEN CAPRILEO 16.I1.0121

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

i

(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat penyertaan dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaan kerja praktek di PT Marimas Putera Kencana periode 7 Januari hingga 21 Februari 2019. Laporan dengan judul “Analisa Penerimaan Masyarakat dan Strategi Pemasaran Produk Serbat Cap Jangkrik Mas” ditulis sebagai bentuk tanggung jawab penulis dan pemenuhan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama pelaksanaan maupun penulisan laporan, tentu berbagai individu turut berkontribusi dan memberikan dukungan bagi penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebagai bentuk apresiasi kepada :

1. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian yang sudah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek.

2. Ibu Meiliana S.Gz, M.S. selaku Koordinator Kerja Praktek yang telah membantu penulis dalam merencanakan dan melaksanakan kerja praktek

3. Ibu Dr. Ir. Bernadeta Soedarini, M.P. selaku Dosen Pembimbing yang membimbing penulis dalam penulisan laporan kerja praktek.

4. Bapak Harjanto Halim selaku Pemilik dan Direktur PT. Marimas Putera Kencana yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan kerja praktek. 5. Ibu Dian Halim selaku Wakil Direktur PT. Marimas Putera Kencana yang telah

memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan kerja praktek

6. Ibu Tessa dan Ibu Riris selaku Human Resources Development (HRD) PT. Marimas Putera Kencana yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kerja praktek 7. Ibu Vonny Pujiastuti selaku Kepala Bagian Marketing PT. Marimas Putera Kencana

sekaligus pembimbing lapangan yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan Kerja Praktek

8. Ibu Gladys Delarosa selaku Kepala Tim Brand 4 Marketing yang telah membantu penulis dalam belajar dan memperoleh wawasan baru di dunia pemasaran.

9. Seluruh staf dan karyawan PT. Marimas Putera Kencana yang telah menerima penulis dan memberikan berbagai wawasan bagi penulis.

(5)

iii

10. Lili Heren, Christian Eko, dan Billy Nathaniel yang telah menjadi teman-teman penulis dalam melaksanakan kerja praktek di PT. Marimas Putera Kencana

11. Segenap keluarga dan teman-teman yang memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaan dan penulisan laporan kerja praktek.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangan, oleh karenanya penulis menerima berbagai kritik dan saran yang sekiranya dapat membangun dan menjadi kebaikan bagi penulis di masa depan. Akhir kata, penulis berharap agar laporan kerja praktek ini dapat berkontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi seluruh kalangan khususnya civitas akademika Universitas Katolik Soegijapranata. Terima kasih dan Tuhan memberkati.

Semarang, 6 Mei 2019

Penulis Steven Caprileo

(6)

iv DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ... vii

1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Tujuan ... 1

1.3. Metode Kerja Praktek ... 1

1.4. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan ... 1

2. PROFIL PERUSAHAAN... 2

2.1. Sejarah Perusahaan ... 2

2.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 3

2.3. Lokasi Perusahaan ... 3

2.4. Struktur Organisasi ... 3

2.5. Ketenagakerjaan ... 7

3. SPESIFIKASI PRODUK ... 9

3.1. Kongbap ... 9

3.2. Marimas Rice Cracker ... 9

3.3. Serbat Cap Jangkrik Mas ... 10

4. RANGKAIAN PROSES PEMASARAN PRODUK ... 11

Pre-launching ... 11

4.1. Pre-launching ... 11

4.2. Post-launching ... 12

5. STRATEGI PEMASARAN DAN ANALISA PENERIMAAN MASYARAKAT... 13

5.1. Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) ... 13

5.2. Hasil Riset Pasar Varian Baru Serbat Wedang Uwuh ... 14

6. PEMBAHASAN ... 17

6.1. Analisa Strategi Pemasaran ... 17

6.2. Analisa Hasil Riset Pasar... 19

7. KESIMPULAN DAN SARAN ... 21

7.1. Kesimpulan ... 21

7.2. Saran ... 21

8. DAFTAR PUSTAKA ... 22

(7)

v 9.1. Absensi Kerja Praktek ... 23 9.2. Absensi Bimbingan ... 26 9.3. Desain Promosi ... 26

(8)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagian struktur organisasi PT. Marimas Putera Kencana ... 4

Gambar 2. Kongbap Multi Grain Mix ... 9

Gambar 3. Marimas Rice Cracker ... 10

(9)

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Tabel 1. Matriks Analisa SWOT ... 13

Grafik 1. Kategori Usia ... 15

Grafik 2. Jenis Kelamin ... 15

Grafik 3. Bentuk Sajian Serbat ... 16

(10)

1 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Minuman herbal telah dikenal oleh masyarakat dan dipercaya memberi khasiat bagi kesehatan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap khasiat minuman herbal terhadap kesehatan, dewasa ini semakin berkembang produk-produk minuman herbal. Serbat merupakan salah satu jenis minuman herbal berbahan dasar jahe serta dilengkapi beberapa ramuan herbal lainnya yaitu kencur, serai, cabe puyang, dan kayu manis. Seiring dengan perkembangan teknologi serta budaya instan yang di masyarakat, serbat hadir dalam bentuk yang praktis diantaranya adalah serbuk dan tablet.

Proses pemasaran suatu produk melalui dua tahap yaitu sebelum dan sesudah produk

launching. Salah satu tahapan penting sebelum produk diluncurkan adalah menentukan

strategi pemasaran. Strategi yang tepat dapat menunjang keberhasilan penjualan suatu produk. Dua strategi pemasaran yang dapat dilakukan antara lain Segmenting Targeting

Positioning (STP) dan analisa Strengths Weaknesses Opportunities Threats (SWOT).

Tahapan setelah produk launching adalah dilakukan analisa penjualan dengan tujuan untuk melihat bagaimana respon pasar terhadap produk tersebut, evaluasi penerimaan konsumen, serta melihat bagaimana kondisi persaingan dengan kompetitor.

PT. Marimas Putera Kencana merupakan salah satu industri makanan dan minuman ternama. Perusahaan ini berawal dari sebuah industri rumah tangga yang kemudian berkembang menjadi sebuah Perseroan Terbatas (PT). Pada awalnya, perusahaan ini memasarkan produk minuman serbuk rasa jeruk dengan merek dagang “Marimas”. Kemudian berkembang hingga sekarang telah menghadirkan 21 rasa buah dan berbagai produk lainnya seperti serbat, kopi, teh gula batu, rice cracker, dan multigrain kongbap. Selama melakukan proses kerja praktek, penulis mengamati sistem perusahaan dalam melakukan pemasaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui penerimaan konsumen terhadap produk serbat cap jangkrik mas serta menganalisis strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh PT. Marimas Putera Kencana.

(11)

1.2. Tujuan

Tujuan daripada pelaksanaan kerja praktek di divisi marketing PT. Marimas Putera Kencana adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran dan penerimaan masyarakat terhadap produk serbat cap jangkrik mas.

1.3. Metode Kerja Praktek

Beberapa metode penelitian yang digunakan selama melakukan kerja praktek antara lain pengamatan secara langsung di lapangan, survei, diskusi dengan pembimbing lapangan, serta studi pustaka. Pada saat pelaksanaan kerja praktek, penulis belajar membuat konsep suatu produk, merancang strategi pemasaran, melakukan survei penerimaan masyarakat terkait kesukaan terhadap produk serbat cap jangkrik mas, membuat market summary beberapa produk yang dikelola oleh tim brand 4 divisi marketing yaitu kongbap, rice

cracker, dan serbat cap jangkrik mas.

1.4. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

Penulis melakukan kerja praktek di PT. Marimas Putera Kencana di jalan Candi I blok D21-D22 selama 41 hari dimana kerja praktek dimulai tanggal 7 Januari 2019 hingga 22 Februari 2019 dengan 8 jam kerja hari senin hingga jumat dan 6 jam kerja pada hari sabtu.

(12)

2 2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Marimas Putera Kencana merupakan salah satu industri pangan ternama yang memproduksi berbagai produk makanan dan minuman serbuk. Perusahaan ini berkembang dimana pada awalnya berbentuk industri rumah tangga menjadi Perseroan Terbatas (PT) oleh pendirinya yaitu Harjanto Kusuma Halim, M.Sc. Produk pertama perusahaan ini adalah minuman serbuk dengan rasa buah tropis dengan merek dagang “Marimas” yang mulai dipasarkan pada Oktober 1995 di Kota Semarang. Berkat inovasi dan peningkatan permintaan dari konsumen menjadikan PT. Marimas Putera Kencana berkembang hingga saat ini memproduksi 28 rasa marimas dan berbagai produk makanan dan minuman lain. PT. Marimas Putera Kencana juga merambah pasar internasional dengan ekspor ke berbagai negara dengan merek dagang “Pop Up”.

Hingga saat ini PT. Marimas Putera Kencana memiliki tiga unit produksi dengan beragam produk makanan dan minuman. Unit Produksi 1 berfokus pada produksi Marimas Es Lilin, Go Milky Go, Serbat Cap Jangkrik Mas, Fulvita, Marimas Es Puter, Koko Beluk, Indosedap Susu Jahe dan Espresso. Unit Produksi 2 berfokus pada produksi Marimas dan Mariteh. Sedangkan Unit Produksi 3 berfokus pada produksi makanan yaitu Marimas Rice Cracker dan Kongbap Multigrain Mix.

PT. Marimas Putera Kencana berkomitmen untuk menjamin kualitas produk dan memastikan produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Salah satu upaya untuk mewujudkan tekad tersebut adalah dengan menerapkan Good Manufacturing

Practices (GMP) serta Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) sebagai

sistem manajemen keamanan pangan. PT. Marimas Putera Kencana telah memperoleh beberapa sertifikat antara lain ISO 9001:2008 yang berhubungan dengan standar mutu dan kualitas produk, ISO 22000:2005 sebagai standar sistem manajemen keamanan pangan, sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM). PT. Marimas Putera Kencana juga memperhatikan sistem pengolahan limbah padat dan cair yang dihasilkan untuk memastikan limbah yang dihasilkan aman bagi lingkungan sekitar.

(13)

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi daripada PT. Marimas Putera Kencana adalah menjadi produsen minuman serbuk nomor satu di pangsa minuman serbuk. Salah satu upaya mencapai visi tersebut, PT. Marimas Putera Kencana menerapkan sistem penjaminan mutu ISO 9001:2000, serta berkomitmen untuk senantiasa memenuhi harapan pelanggan secara terus menerus melalui :

 Penyertaan setiap individu karyawan secara terpadu  Penanaman sikap mental yang proaktif

 Tindakan perbaikan yang berkesinambungan

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Marimas Putera Kencana terletak di Kawasan Industri Candi, Jalan Gatot Subroto, Kota Semarang. Berikut merupakan beberapa lokasi perusahaan PT. Marimas Putera Kencana :

- Kantor Pusat di Jalan Gatot Subroto blok D/21

- Unit Produksi 1 (UP 1) terletak di Jalan Gatot Subroto blok 1/11-12 - Unit Produksi 2 (UP 2) terletak di Jalan Gatot Subroto blok I/1-2 . - Unit Pengolahan berada di Jalan Gatot Subroto blok 1.

- Departemen Teknik berada di Jalan Gatot Subroto blok 6. - Departemen Umum berada di Jalan Gatot Subroto blok 7. - Gudang berada di Jalan Gatot Subroto blok 1.

2.4. Struktur Organisasi

PT. Marimas Putera Kencana dipimpin oleh pemilik sekaligus direktur utama yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh wakil direktur. Terdapat 14 departemen yang dipimpin oleh direktur dan wakil direktur. Berikut merupakan daftar departemen beserta fungsinya masing-masing :

(14)

4

Gambar 1. Bagian struktur organisasi PT. Marimas Putera Kencana Keterangan :

DEP . PEM : Departemen Pemasaran

DEP . R&D : Departemen Research and Develophment DEP . PER : Departemen Personalia

DEP . PPIC : Departemen Product Planning and Inventory Control DEP . QC : Departemen Quality Control

DEP . KEU : Departemen Keuangan DEP . PNG : Departemen Pengolahan DEP . PGS : Departemen Pengemasan

DEP . TEK : Departemen Teknik dan Engineering DEP . UMUM : Departemen Umum

DEP . PBL : Departemen Pembelian

a. Direktur

Tugas dan tanggung jawab direktur antara lain, menentukan sasaran perusahaan, memimpin rapat mengenai pengendalian mutu secara periodik, menyediakan sumber daya untuk kelangsungan sistem mutu yang diterapkan, memastikan kebijakan mutu telah

Direktur Wakil Direktur Dep. Pem Dep. R&D Dep. PER Dep. PPIC Dep. QC Dep. Keu Dep. PNG Dep. PGS Dep. Tek Dep. Umum m Dep. PBL

(15)

5

dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan serta memberikan persetujuan terhadap daftar pemasok bahan baku dan produk yang telah diracang oleh perusahaan.

b. Wakil Direktur

Tugas dan tanggung jawab wakil direktur antara lain, menggantikan tugas direktur apabila berhalangan hadir di tempat dalam hal pengambilan keputusan dan persetujuan.

c. Manajer Departemen Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab departemen pemasaran antara lain, mengetahui dan mengikuti perkembangan produk di pasar dan kondisi pesaing, mengenalkan dan mempromosikan produk kepada masyarakat melalui dokumen penunjang, memhami dan mengerti kebutuhan konsumen, menerima dan menindaklanjuti tanggapan konsumen terhadap produk, melaksanakan kegiatan pemasaran dan penawaran serta membuat kontrak penjualan maupun pemesanan.

d. Manajer Departemen R&D (Research & Development)

Tugas dan tanggung jawab R&D antara lain, mengembangkan produk melalui inovasi produk baru, menguji produk baru hasil pengembangan, mengkoordinasi perancangan produk dan perencanaan mutu untuk standar inspeksi, mengumpulkan informasi untuk memenuhi persyaratan resmi.

e. Manajer Departemen Personalia

Tugas dan tanggung jawab departemen personalia antara lain, membuka lowongan tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan, memilih tenaga kerja sesuai prosedur perusahaan, membuat jadwal pelatihan tenaga kerja bersama manajer departemen, memastikan tenaga kerja telah mendapat pelatihan dan pengetahuan sesuai bidang kerja, membuat dan menerapkan peraturan perusahaan untuk seluruh tenaga kerja.

f. Manajer Departemen Product Planning and Inventory Control (PPIC)

(16)

6

produk untuk dipasarkan serta menghitung dan merencanakan persediaan semua bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi.

g. Manajer Departemen Quality Control (QC)

Tugas dan tanggung jawab QC antara lain, mengawasi prosedur penerimaan dan pengolahan bahan, melakukan inspeksi terhadap bahan setengah jadi dan produk jadi, memeriksa dan menguji produk melalui pengambilan sampel agar kualitas produk baik.

h. Manajer Departemen Keuangan

Tugas dan tanggung jawab departemen keuangan antara lain, menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan, memastikan adanya keseimbangan keuangan masuk dan keluar, serta membuat keputusan proses belanja kegiatan produksi.

i. Manajer Departemen Pengolahan

Tugas dan tanggung jawab departemen pegolahan antara lain, memantau dan mengontrol proses produksi, mengkoreksi dan melakukan tindakan pencegahan apabila terjadi gangguan selama proses produksi, memastikan target produksi tercapai sesuai jadwal dan memastikan semua bahan serta alat produksi digunakan sesuai prosedur, serta menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang kondusif.

j. Manajer Departemen Pengemasan

Tugas dan tanggung jawab departemen pengemasan antara lain, memastikan spesifikasi mesin pengemas yang digunakan untuk proses produksi sudah sesuai.

k. Manajer Departemen Teknik dan Engineering

Tugas dan tanggung jawab departemen teknik dan engineering antara lain, memantau performa semua mesin produksi, melakukan perawatan mesin secara berkala, membuat jadwal perawatan mesin dan memperbaiki kerusakan mesin , meningkatkan produktivitas dan efisiensi mesin produksi, serta mengevaluasi pembelian suku cadang mesin produksi.

(17)

7

Tugas dan tanggung jawab departemen umum antara lain, mengaplikasikan program K3 dan pengendalian lingkungan, merawat sarana prasarana perusahaan, serta menyediakan transportasi untuk tenaga kerja.

m. Manajer Departemen Pembelian

Tugas dan tanggung jawab departemen pembelian antara lain, memilih dan mengevaluasi

supplier, mengatur dan mengkoordinasi pengadaan barang, menyetujui surat pembelian,

menyampaikan tanggapan dan kritik kepada supplier serta menjamin adanya upaya penyelesaian.

2.5. Ketenagakerjaan

PT. Marimas Putera Kencana menerapkan sistem penjadwalan kerja yang berbeda antara unit produksi dan kantor pusat. Sistem yang berlaku di unit produksi 2 adalah sistem shift dengan jadwal kerja hari senin sampai jumat. Karyawan shift I masuk pukul 07.00 hingga pukul 15.00. Karyawan shift II masuk pukul 15.00 hingga pukul 23.00. Karyawan shift III masuk pukul 23.00 hingga pukul 07.00. Pada hari sabtu, karyawan shift I masuk pukul 07.00 hingga pukul 12.00, karyawan shift II masuk pukul 12.00 hingga pukul 17.00, dan karyawan shift III masuk pukul 17.00 hingga pukul 22.00. Jadwal ini berbeda dengan jadwal karyawan yang berada di kantor pusat. Pada hari senin sampai jumat, karyawan masuk pukul 08.00 hingga pukul 17.00. Sedangkan pada hari sabtu karyawan masuk pukul 08.00 hingga 14.00. Setiap hari senin, diadakan upacara di kantor pusat pukul 08.00 yang dipimpin oleh karyawan PT. Marimas Putera Kencana secara bergiliran.

Karyawan PT. Marimas Putera Kencana dibagi menjadi tiga golongan yaitu: a. Karyawan Tetap

Karyawan tetap merupakan tenaga kerja yang bekerja secara permanen atau tetap di perusahaan. Karyawan tetap ini menerima gaji dalam jangka waktu setiap bulan.

b. Karyawan Kontrak

(18)

8

performa kerja karyawan tersebut. Karyawan kontrak ini juga menerima gaji dalam jangka waktu setiap bulan.

c. Karyawan Borong

Karyawan borong merupakan tenaga kerja yang bekerja ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk memenuhi peningkatan produksi. Karyawan borong tidak terikat oleh perjanjian kerja selama periode waktu tertentu maka, dapat diberhentikan saat perusahaan tidak membutuhkan tenaga kerja tambahan. Karyawan borong ini menerima gaji dalam jangka waktu setiap minggu.

(19)

3. SPESIFIKASI PRODUK

3.1. Kongbap

Kongbap merupakan produk makanan yang terbuat dari campuran 10 jenis biji-bijian yaitu beras merah, beras hitam, barley, basil, beras ketan, jagung, kacang hijau, wijen, millet merah, dan millet putih. Dalam penyajiannya, kongbap dimasak bersama dengan beras sehingga diperoleh nasi yang kaya akan serat dan gizi. Adapun beberapa varian Kongbap yaitu original, chiaseed & quinoa, dan kacang/nut. Kongbap Chiaseed & Quinoa diperkaya dengan biji Chia dan Quinoa yang merupakan biji dan padi-padian dari Amerika selatan. Kongbap Kacang/Nut diperkaya dengan campuran kacang-kacangan sebagai sumber protein. Produk ini dikemas dalam kemasan kecil dengan berat bersih 25 gram, kemudian setiap 6 kemasan kecil dikemas dalam kemasan besar dengan berat bersih 150 gram.

Gambar 2. Kongbap Multi Grain Mix

3.2. Marimas Rice Cracker

Rice Cracker merupakan camilan yang terbuat dari beras dengan dua varian rasa yaitu

barbeque dan american cheese. Produk ini memiliki keunggulan antara lain bebas dari

gluten, tidak mengandung kolesterol dan lemak trans karena diproses dengan cara dipanggang. Produk ini dikemas dalam standing pouch dengan berat bersih 50 gram.

(20)

10

Gambar 3. Marimas Rice Cracker 3.3. Serbat Cap Jangkrik Mas

Serbat Cap Jangkrik Mas merupakan produk minuman herbal tradisional berbentuk tablet dengan bahan utama jahe. Produk ini tidak mengandung bahan tambahan sintetik seperti pemanis maupun pengawet. Terdapat dua varian rasa yaitu original dan sereh, dan rencana akan mengeluarkan varian baru yaitu wedang uwuh. Setiap kemasan terdiri atas 10 sachet yang berisi 2 tablet. Beberapa manfaat produk ini adalah meningkatkan vitalitas, menghangatkan, menyegarkan tubuh, mengeluarkan racun dalam tubuh, mencegah flu dan demam.

(21)

4. RANGKAIAN PROSES PEMASARAN PRODUK

Pre-launching

Post-launching

4.1. Pre-launching

Tahapan awal yang dilakukan adalah melakukan pengamatan dan analisa tren produk di pasar. Proses ini bertujuan untuk melihat tren yang sedang berkembang dan diminati oleh masyarakat, sehingga produk yang akan dijual dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Analisa yang dilakukan dapat meliputi jenis produk, varian rasa, desain kemasan, metode promosi yang menarik. Kemudian dilakukan branchmark dengan membandingkan produk-produk sejenis yang terdapat di pasar dengan produk yang akan kita jual. Kemudian dilakukan percobaan aplikasi di tim Research and Development (RnD). Setelah dilakukan percobaan internal di RnD, selanjutnya dilakukan Focus Group

Pengamatan dan analisa tren produk di pasar

Branchmark produk baru di pasar

Percobaan aplikasi di tim research and development

Focus Group Discussion

Menentukan kelebihan produk dan strategi pemasaran produk baru

New Product Launching

(22)

12

memenuhi kriteria kebutuhan masyarakat. FGD dapat dilakukan secara internal perusahaan, maupun eksternal misalnya dengan mengikuti suatu event. Adapun kelebihan dilakukannya FGD eksternal adalah saran yang didapatkan lebih banyak serta dapat melihat respon masyarakat terhadap produk yang diuji. Selanjutnya dilakukan analisa mengenai kelebihan produk dan menentukan strategi pemasaran produk baru. Strategi yang digunakan adalah SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). Kemudian memasuki tahapan New Product Launching yaitu tahapan produk mulai dijual di pasaran.

4.2. Post-launching

Setelah suatu produk terdistribusi di pasar, perlu dilakukan proses analisa terhadap penjualan produk tersebut. Proses analisa meliputi ketersediaan produk di pasar, seberapa banyak produk yang terjual, bagaimana respon masyarakat terhadap produk.

(23)

5. STRATEGI PEMASARAN DAN ANALISA PENERIMAAN MASYARAKAT

5.1. Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT)

Analisa SWOT merupakan salah satu alat untuk mengukur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Analisa ini mencakup dua lingkup yaitu internal (strengths dan weakness) dan eksternal (opportunities dan threats). Dalam proses mempersiapkan launching suatu produk, dilakukan penentuan strategi pemasaran produk baru. Tujuan daripada proses ini adalah agar produk yang akan dijual dapat diterima oleh masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan agar proses pemasaran berjalan efektif dan efisien. Berikut merupakan matriks analisa SWOT terhadap produk serbat cap jangkrik mas rasa wedang uwuh :

Tabel 1. Matriks Analisa SWOT Eksternal

Internal

Peluang (Opportunity) 1. Belum ada produk

sejenis di pasar 2. Tren minuman kesehatan di masyarakat 3. Kemudahan mendapatkan bahan baku

4. Digital marketing yang berkembang pesat Ancaman (Threat) 1. Adanya pesaing Kekuatan (Strength) 1. Produk memiliki manfaat bagi kesehatan

2. Varian rasa wedang uwuh yang unik 3. Diterima dengan baik oleh masyarakat 4. Praktis Strategi SO : Mempertahankan kualitas produk dan meningkatkan pemasaran

Strategi ST :

Melakukan inovasi dalam mengeluarkan varian rasa baru

(24)

14 Kelemahan (Weakness) 1. Distribusi produk terbatas di Modern Trade saja 2. Istilah “Serbat” belum cukup populer di masyarakat Strategi WO : Memperluas distribusi produk Strategi WT : Meningkatkan brand

awareness melalui promosi

yang efektif dan efisien

5.2. Hasil Riset Pasar Varian Baru Serbat Wedang Uwuh

PT. Marimas Putera Kencana berencana mengeluarkan varian baru serbat cap jangkrik mas rasa wedang uwuh. Melihat tren yang sedang berkembang saat ini khususnya masyarakat membutuhkan produk yang instan dan praktis, PT. Marimas Putera Kencana berinisiatif untuk mengubah bentuk produk serbat yang semula tablet menjadi serbuk. Sebelum produk diluncurkan ke pasar, perlu adanya proses untuk melihat respon masyarakat terhadap produk tersebut. Hal ini dilakukan agar produk yang akan dipasarkan dapat sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, dilakukan riset pasar produk serbat cap jangkrik mas. Tujuan daripada riset ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan dan preferensi bentuk serbat. Riset dilakukan di event Pasar Imlek Semawis pada tanggal 1-3 Februari 2019 dengan memberikan free tester dan melakukan wawancara terhadap total 112 orang responden. Berikut merupakan hasil riset pasar yang telah dilakukan :

(25)

15

Grafik 1. Kategori Usia

Riset ini dilakukan terhadap beberapa kategori usia responden yaitu kurang dari 17 tahun (6%), 17 sampai 25 tahun (15%), 25 sampai 35 tahun (42%), dan lebih dari 35 tahun (37%).

2. Jenis Kelamin

Grafik 2. Jenis Kelamin

Riset ini dilakukan dengan responden laki-laki sejumlah 55% dan perempuan sejumlah 45%.

<17

tahun

6%

17-25

tahun

15%

25-35 tahun

42%

>35

tahun

37%

USIA

Laki-Laki

55%

Perempuan

45%

JENIS KELAMIN

(26)

16

Grafik 3. Bentuk Sajian Serbat

Hasil riset preferensi masyarakat terhadap bentuk sajian serbat menunjukkan bahwa sebanyak 68% responden memilih bentuk serbuk, sedangkan 32% memilih bentuk tablet.

4. Kesukaan Terhadap Serbat Wedang Uwuh

Grafik 4. Kesukaan Terhadap Serbat Wedang Uwuh

Hasil riset tingkat kesukaan terhadap serbat wedang uwuh menujukkan bahwa mayoritas orang menyukai dengan prosentase 82%, sedangkan sebanyak 18% tidak menyukai

Serbuk

68%

Tablet

32%

BENTUK SAJIAN SERBAT

Suka

82%

Tidak

18%

KESUKAAN TERHADAP SERBAT

WEDANG UWUH

(27)

6. PEMBAHASAN

6.1. Analisa Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan serangkaian rencana secara menyeluruh dan terpadu yang memberikan panduan mengenai usaha-usaha pemasaran untuk mencapai suatu tujuan. Penentuan strategi pemasaran didasarkan pada analisis secara menyeluruh terhadap faktor internal dan eksternal perusahaan melalui analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Terdapat beberapa macam strategi pemasaran yang telah berkembang hingga saat ini, antara lain metode Segmenting, Targeting, Positioning (STP), Product, Price, Promotion, Place (4P), dan Strengths, Weakness, Opportunities,

Threats (SWOT). Segmenting merupakan proses membagi pasar berdasarkan kebutuhan,

karakteristik, maupun perilaku yang berbeda yang sekiranya memiliki pasar sendiri. Beberapa segmentasi dasar yang umum digunakan adalah geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Targeting merupakan tahap lanjutan yang lebih spesifik pada menentukan segmen pasar mana yang akan dijadikan sasaran oleh perusahaan.

Positioning merupakan langkah menempatkan produk di benak konsumen (Danibrata,

2009). Strategi 4P yang dikenal sebagai pendekatan bauran pemasaran/marketing mix mencakup produk, harga, tempat, promosi. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Penetapan harga penting dalam kompetisi di pasar untuk menjaga posisi perusahaan serta meningkatkan penjualan dan keuntungan. Tempat mencakup saluran distribusi yang terdiri atas berbagai kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk memperlancar dan mempermudah saluran barang dari produsen ke konsumen. Promosi merupakan strategi penyampaian informasi barang atau jasa suatu perusahaan untuk menarik minat konsumen. (Ahidin, 2013)

Metode analisis yang digunakan pada penyusunan strategi pemasaran serbat cap jangkrik mas rasa wedang uwuh adalah analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities,

Threats). Alasan pemilihan metode ini adalah metode ini dapat menganalisis keseluruhan

yang mencakup faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal perusahaan yaitu peluang dan ancaman. Dengan menganalisa kekuatan dan kemudian

(28)

18

evaluasi dan tindakan perbaikan. Dengan melihat berbagai peluang yang ada, perusahaan dapat memanfaatkannya untuk semakin memperkuat posisi di pasar. Serta perusahaan harus siap dalam menghadapi ancaman yang dapat menghambat kinerja perusahaan (Siswanto, 2018).

Analisa SWOT produk serbat cap jangkrik mas dilakukan dengan mengamati faktor-faktor internal dan eksternal untuk kemudian menyusun strategi pemasaran. Berdasarkan matriks analisa SWOT dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi produk tersebut. Kekuatan yang dimiliki antara lain bermanfaat bagi kesehatan, varian rasa wedang uwuh yang unik, diterima dengan baik oleh masyarakat, dan praktis. Kelemahan produk ini antara lain distribusi yang terbatas hanya di Modern Trade saja dan nama “serbat” yang kurang populer di masyarakat. Ditinjau dari segi eksternal, terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan antara lain belum adanya produk sejenis di pasar, tren minuman kesehatan yang sedang berkembang di masyarakat, kemudahan mendapatkan bahan baku, dan digital marketing yang berkembang pesat. Ancaman yang perlu diperhatikan adalah adanya pesaing dengan produk maupun varian yang lebih inovatif.

Berdasarkan berbagai faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi, dapat ditentukan strategi pemasaran antara lain strategi Strengths Opportunities (SO), strategi

Strengths Threats (ST), strategi Weakness Opportunities (WO), dan strategi Weakness Threats (WT) (Siswanto, 2018). Strategi SO merupakan strategi yang menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi ini dilakukan dengan mempertahankan kualitas produk dan meningkatkan pemasaran. Melihat kekuatan produk serbat cap jangkrik mas rasa wedang uwuh yang diterima baik oleh masyarakat berdasarkan riset pasar yang telah dilakukan. Melihat peluang digital marketing yang sedang berkembang, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai metode untuk meningkatkan pemasaran. Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Strategi ini dilakukan dengan aktif melakukan inovasi produk. Strategi WO merupakan strategi meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Strategi ini dilakukan dengan meningkatkan brand awareness melalui aktivitas promosi yang efektif serta memperluas distribusi produk. Promosi dapat dilakukan dengan aktif mengikuti event di berbagai

(29)

19

daerah sehingga brand awareness dapat meningkat. Dengan perluasan distribusi, produk menjadi lebih mudah dijangkau oleh masyarakat. Strategi WT merupakan strategi untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi ini dilakukan dengan memperkuat posisi merek di pasar atau dikenal dengan positioning. Hal ini dilakukan agar merek serbat cap jangkrik mas dapat melekat di benak konsumen.

6.2. Analisa Hasil Riset Pasar

Setelah melalui proses aplikasi di tim Research and Development (R&D) dilakukan tahapan yaitu Focus Group Discussion (FGD) dan riset pasar. FGD bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap produk dan mendapatkan saran dari panelis. Tahapan ini dilakukan di luar lingkungan perusahaan oleh tim R&D bersama dengan divisi marketing. Panelis dalam sensori massal merupakan panelis tidak terlatih yaitu orang awam yang belum terbiasa melakukan uji sensori. Pemilihan panelis dilakukan secara acak sesuai dengan target konsumen dari produk yang akan diuji. Setelah dilakukan FGD kemudian dilakukan pengujian dalam lingkup yang lebih luas dengan riset pasar. Riset pasar merupakan salah satu metode untuk melihat respon masyarakat terhadap suatu produk. Riset ini dilakukan dengan cara melakukan sensori massal dengan jumlah panelis 100 hingga 150 orang. Kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu produk dapat diterima baik di masyarakat adalah apabila lebih dari 75% masyarakat menyukai produk tersebut (Nurmahendra, 2017).

Dalam riset pasar produk serbat cap jangkrik mas rasa wedang uwuh, dilakukan pengujian pada saat acara Pasar Imlek Semawis tanggal 1 hingga 3 Februari 2019 dengan jumlah panelis sebanyak 112 orang. Panelis merupakan pengunjung acara tersebut yang dipilih secara acak. Adapun tujuan daripada riset pasar ini adalah untuk mengetahui preferensi bentuk sajian dan tingkat kesukaan terhadap serbat cap jangkrik mas rasa wedang uwuh. Berdasarkan hasil riset terhadap preferensi bentuk serbat dapat diketahui bahwa sebanyak 62% panelis memilih bentuk serbuk. Menurut (Pudiastutiningtyas, 2015) dengan adanya minuman herbal berbentuk serbuk dapat memudahkan orang dalam mengkonsumsi, praktis, dan mudah dibawa. Dengan melihat tren sekarang dimana masyarakat menyukai

(30)

20

dibandingkan tablet adalah waktu larut yang lebih cepat. Sedangkan berdasarkan hasil uji kesukaan terhadap serbat rasa wedang uwuh, dapat diketahui bahwa sebesar 82% orang suka dengan serbat rasa wedang uwuh. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa serbat cap jangkrik mas rasa wedang uwuh dapat diterima baik oleh masyarakat. Dewasa ini minuman fungsional menjadi tren di kalangan masyarakat karena dipercaya berkhasiat bagi kesehatan. Wedang uwuh merupakan salah satu minuman tradisional yang terbuat dari campuran rempah-rempah antara lain daun cengkeh, daun pala, jahe, kayu secang, dan gula batu. Minuman ini kaya akan antioksidan dan minyak atsiri serta berkhasiat untuk menambah stamina, menghangatkan badan, serta mencegah radang tenggorokan (Wisnu, Kawiji, & Atmaka, 2015).

(31)

7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

 Strategi pemasaran produk serbat cap jangkrik mas adalah SWOT yaitu analisa meliputi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman).

 Strategi pemasaran menjadi suatu arahan atau panduan untuk melakukan proses pemasaran suatu produk

 Riset pasar dilakukan untuk mengetahui respon tingkat penerimaan masyarakat terhadap suatu produk

 Sebanyak 62% panelis memilih sajian serbat berbentuk serbuk karena dinilai lebih praktis dan mudah larut.

 Sebanyak 82% panelis menyukai produk serbat cap jangkrik mas rasa wedang uwuh

7.2. Saran

 Perlu adanya peningkatan brand awareness dan aktivitas promosi yang efektif dan efisien, sehingga produk serbat cap jangkrik mas dapat dikenal oleh masyarakat.  Melakukan digital marketing melalui media sosial, televisi, dan marketplace online.  Sebaiknya riset pasar dilakukan di berbagai tempat yang berbeda sehingga hasil riset

akan lebih akurat dan mewakili suatu populasi.

 Istilah serbat yang kurang popular dapat diubah menjadi minuman herbal berbentuk serbuk.

(32)

22 8. DAFTAR PUSTAKA

Ahidin, U. (2013). Analisis Peluang Pasar Perusahaan Minuman Bandrek Sari Asih.

Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang, 1(1).

http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/kreatif/article/download/428/354

Danibrata, A. (2009). STRATEGI SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING

PRODUK EXTRA JOSS. I(20), 9–14.

http://library.stietrisakti.ac.id/senayan3-stable14/index.php?p=fstream-pdf&fid=4979&bid=11721

Nurmahendra, I. (2017). Uji Sensori Dengan Metode Preference Untuk Produk Baru Kue

Kering Multigrain Di Pt . Marimas Putra.

http://repository.unika.ac.id/15579/1/14.I1.0177%20Iqbal.pdf

Pudiastutiningtyas, N. et al. (2015). Diversifikasi Kunyit (Curcuma domestica) dan Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai Minuman Serbuk Siap Saji. METANA,

11(01). https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/12577/9470

Siswanto, leilla faz’riah h ertiawati. (2018). Formulasi Strategi Pemasaran Minuman

Herbal Instan Kelompok Wanita Tani Berdikari Wonosobo, Jawa Tengah.

https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/93773/1/H18lfh.pdf

Wisnu, L., Kawiji, & Atmaka, W. (2015). PENGARUH SUHU DAN WAKTU PASTEURISASI TERHADAP PERUBAHAN KADAR TOTAL FENOL PADA WEDANG UWUH READY TO DRINK DAN KINETIKA PERUBAHAN KADAR TOTAL FENOL SELAMA PENYIMPANAN. Jurnal Teknologi Hasil

(33)

9. LAMPIRAN

(34)
(35)
(36)

26

9.2. Absensi Bimbingan

9.3. Desain Promosi

Beberapa desain promosi produk Marimas Rice Crackers dan Serbat Cap Jangkrik Mas karya penulis untuk keperluan konten digital marketing.

(37)
(38)

28

Gambar

Gambar 1. Bagian struktur organisasi PT. Marimas Putera Kencana  Keterangan :
Gambar 2. Kongbap Multi Grain Mix
Gambar 4. Serbat Cap Jangkrik Mas
Tabel 1. Matriks Analisa SWOT   Eksternal
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dina M.Pasaribu: Strategi pemasaran produk/jasa perbankan, 2001 USU e-Repository © 2008... Dina M.Pasaribu: Strategi pemasaran produk/jasa perbankan, 2001 USU e-Repository

Putradi Pamungkas, L100070052, Strategi Komunikasi Pemasaran Berbasis Internet Produk Batik Guitar’s Solo (Studi Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran

Pemahaman dan merancang strategi pemasaran untuk berbagai tahap dalam daur hidup. Pemahaman pengelolaan lini produk, kemasan,

Analisis SWOT – AHP pada formulasi strategi pemasaran produk knapsack battery sprayer elektrik menghasilkan prioritas strategi yang paling utama untuk dilakukan pada

Kalau diukur oleh Teori Bauran Pemasaran, dilihat dari keempat poinnya masih memiliki kelemahan sehingga perluadanya peningkatan baik dalam hal strategi meningkatkan mutu

Hasil studi menunjukkan strategi pemasaran produk Arrum Haji yang digunakan oleh PT.Pegadaian Persero Cabang Cikudapateuh Bandung yaitu dengan menggunakan strategi pemasaran segmenting

Dalam hal ini peneliti yang mengkaji tentang strategi pemasaran produk beras dalam meningkatkan minat beli konsumen telah mengindentifikasikan bahwa untuk melakukan strategi pemasaran

Posisi pasar positioning dalam strategi pemasaran produk perbankan terhadap upaya peningkatan nasabah di BNI KCP Pinrang adalah dengan menampilkan manfaat,dan kelebihan dari produk yang