• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BERBASIS Strategi Komunikasi Pemasaran Berbasis Internet Produk “Batik Guitar’s Solo” (Studi Kualitatif Komunikasi Pemasaran Produk Batik Guitar’s Solo Melalui Facebook dan Twitter).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BERBASIS Strategi Komunikasi Pemasaran Berbasis Internet Produk “Batik Guitar’s Solo” (Studi Kualitatif Komunikasi Pemasaran Produk Batik Guitar’s Solo Melalui Facebook dan Twitter)."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BERBASIS

INTERNET PRODUK “BATIK GUITAR’S SOLO”

(Studi Kualitatif Komunikasi Pemasaran Produk Batik Guitar’s Solo Melalui Facebook dan

Twitter)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PUTRADI PAMUNGKAS

L 100070052

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

A. Judul

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BERBASIS INTERNET PRODUK

“BATIK GUITAR’S SOLO”

(Studi Kualitatif Komunikasi Pemasaran Produk Batik Guitar’s Solo Melalui

Facebook dan Twitter)

Putradi Pamungkas, L100070052, Strategi Komunikasi Pemasaran Berbasis Internet Produk Batik Guitar’s Solo (Studi Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Berbasis Internet Produk Batik Guitar’s Solo), Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012)

Gitar merupakan alat musik yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Tak ayal setiap perusahaan produsen terus berinovasi, tak terkecuali para produsen skala daerah. Hal ini dibuktikan dengan meluasnya sentra industri penghasil gitar. Batik Guitar’s Solo merupakan salah satu produsen gitar dengan inovasi berupa ciri khas berupa desain batik di setiap produknya. Seiring perkembangan dunia internet di tanah air, maka pemanfaatan internet pun kian beragam. Kegiatan promosi dan jual beli pun tak luput dilakukan melalui media internet. Pemanfaatan jejaring sosial internet seperti Facebook dan Twitter pula juga dimanfaatkan Batik Guitar guna melakukan kegiatan pemasarannya.

Untuk menganalisisnya digunakan pendekatan kualitiatif, dilakukan pengolahan data yang bersifat deskriptif. Untuk itu dilakukan pengamatan melalui media

Facebook dan Twitter yang digunakan Batik Guitar’s untuk mengamati pola

kegiatan produsen-konsumen selama September-Oktober 2012, serta wawancara langsung dengan pemilik perusahaan Batik Guitar’s.

(3)
(4)

G. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Musik adalah hasil sebuah pemikiran, yakni elemen yang berupa vibrasi

atas frekuensi, bentuk, amplitude dan durasi belum dapat dikatakan menjadi

sebuah musik bagi manusia sampai kesemua itu berubah bentuk secara neurologis

dan diinterpretasikan melalui otak manusia menjadi : pitch, warna suara,

keras-lembut dan waktu (dalam kerangka nada). Perubahan ke dalam musik dan respon

manusia begitu unik untuk dirasa karena otak besar manusia berkembang sebagai

akibat dari pengalaman musikal sebelumnya. (Djohan, 2003 : 4)

Bicara soal musik tentu tak lepas dari instrumen penghasil nada dan suara

yaitu alat musik. Salah satu alat musik yang terus berkembang adalah gitar.

Kebutuhan akan gitar custom maupun dengan desain yang unik membuat

produsen gitar terus berupaya mengikuti selera dan kebutuhan pasar. Dalam

industri gitar nasional, persaingan produsen gitar bukan hanya melibatkan

produsen lokal, namun juga produsen internasional. Di wilayah Surakarta, sentra

pengrajin gitar custom pun bermunculan seiring dengan meningkatnya minat

konsumen akan produk gitar. Meskipun memiliki kualitas yang bagus dan patut

diperhitungkan, sebagian besar masih belum memiliki ciri pembeda diantara

produk yang lain. Bermacam strategi pun dilakukan guna mempertahankan

eksistensi produk gitar dalam negeri dari serbuan produsen asing. Batik Guitar’s

berbekal konsep dasar komunikasi pemasaran mencoba memperkenalkan

kekhasan yang mencerminkan budaya negeri Indonesia yaitu batik pada setiap

(5)

Batik Guitar’s merupakan salah satu produsen gitar di daerah Surakarta,

tepatnya di selatan Kampung Batik Laweyan. Produsen gitar bermotif batik ini

cukup dikenal di kalangan pecinta gitar custom. Disamping usaha menjaga

kualitas gitar, Batik Guitar’s pun memiliki strategi untuk memasarkan

produk-produknya yaitu strategi komunikasi pemasaran berbasis internet, dimana setiap

produk yang ditawarkan melalui posting di media jejaring sosial internet seperti

Facebook, Twitter maupun forum khusus musik dunia maya.

2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi

komunikasi pemasaran berbasis internet yang dijalankan oleh Batik Guitar’s

dalam memasarkan produk buatannya dan mengetahui pula latar belakang

digunakannya strategi komunikasi pemasaran berbasis internet

H. Kajian Teori

1. Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu Communis yang

memiliki arti membuat kebersamaan atau membangun sebuah kebersamaan antara

dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari kata communico yang bila

diartikan akan memiliki arti membagi (Cangara, 2006 :18). Komunikasi adalah

salah satu dari rutinitas harian yang benar-benar menghubungkan kehidupan

kemanusiaan, sehingga terkadang tidak mengindahkan penyebaran, kepentingan

dan kerumitannya. Segala elemen dan sendi kehidupan dipengaruhi oleh

(6)

orang yang tidak dikenal, orang-orang dari jauh dan dekat, hidup dan mati.

(Littlejohn & Foss, 2009 : 3)

2. Pemasaran

Menurut William J.Santon pengertian pemasaran yang paling luas adalah

“Keseluruhan dari kegiatan usaha yang difungsikan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa untuk

dapat memenuhi kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun calon pembeli

yang potensial”. Pemasaran merupakan proses interaksi yang berusaha untuk

menimbulkan hubungan saling tukar menukar. Namun pemasaran bukan

merupakan suatu cara yang mudah untuk sekedar menghasilkan penjualan.

Pertukaran hanya merupakan salah satu langkah dalam proses kegiatan

pemasaran. Sebenarnya, pemasaran itu dilaksanakan sebelum maupun sesudah

adanya hubungan pertukaran. (Swastha, 2000 : 9-10).

3. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu

Komunikasi pemasaran terpadu adalah segala usaha yang dikerahkan

untuk membuat seluruh kegiatan pemasaran dan promosi suatu perusahaan

mampu menghasilkan citra yang nyata dan konsisten di mata konsumen. Menurut

Asosiasi Biro Iklan Amerika, komunikasi pemasaran terpadu merupakan suatu

konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan,

dengan cara memberi nilai tambah dari satu perencanaan komprehensif seperti

mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi misalnya, iklan,

(7)

menyatukannya untuk memberikan kejelasan, konsistensi serta efek komunikasi

yang maksimal. (Morissan, 2010 : 8)

4. Periklanan

Iklan merupakan bentuk penyampaian informasi berupa pesan berbayar

yang dilakukan oleh pihak pemasang iklan dengan memanfaatkan penempatan

ruang tertentu. Dapat dikatakan pula bahwa iklan merupakan salah satu bentuk

penyampaian pesan komunikasi yang dapat menjangkau khalayak secara luas.

Iklan tersebut kemudian dapat menjadi pengaruh yang kuat bagi masyarakat untuk

melakukan tindakan seperti membeli barang tanpa berpikir dua kali secara nyata..

Keberadaan iklan akan sangat diperhatikan dan efektif, terlebih bagi perusahaan

yang sedang merintis usahanya dan melakukan upaya agar perusahaannya dikenal.

(Brannan, 1995 : 62-63).

5. Era New Media Internet

New Media menurut Terry Flew “New Media = Digital Media, forms of

media contents that combine and integrate data, text, sound and images of all

kinds; are stored in digital format and are increasingly distributed through

networks” (Syaibani, 2011 :5)

New media merupakan studi tentang sebuah medium komunikasi yang

secara luar terintegrasi ke dalam sebuah jaringan/internet/electronic media.

Menurut Jane Murray, yang memberikan sedikit gambaran tentang istilah new

media, yaitu sebuah representasi medium baru dalam bentuk medium digital

(dalam Wardrip-Fruin, 2003 :3). Dari sudut pandang Murray lebih menekankan

(8)

6. Periklanan Berbasis Internet

Berbicara mengenai dunia teknologi informasi, tentu adanya

perkembangan internet memiliki dampak besar bagi kehidupan manusia dengan

segala sisi kehidupannya.. Di masa kini, penggunaan internet tidak hanya sebatas

pada alat komunikasi, namun juga sebagai media promosi bagi perusahaan yang

ingin menjajakan produk maupun jasanya secara luas. Keberadaan internet

tersebut sangat efektif untuk membantu kesuksesan kegiatan promosi dan mampu

menyentuh khalayak secara luas. Penggunaan internet yang semakin marak

menjadikan adanya peningkayan dalam sisi jumlah konsumen yang berada dalam

lingkaran kegiatan promosi perusahaan. Kemampuan internet di masa kini pun

semakin memudahkan untuk memfasilitasi proses interaksi antara konsumen dan

produsen tersebut

a. Jejaring Sosial sebagai alat pemasaran

1) Facebook

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang didirikan pada tanggal 4

Februari 2004, berawal dari gagasan Mark Zuckerberg. Hingga saat ini, pihak

pengelola Facebook mengklaim adanya pengguna yang berjumlah lebih dari 600

juta dan tersebar di seluruh dunia. Di awal peluncurannya, Facebook hanya dapat

diakses oleh mahasiswa Universitas Harvard, yang kemudian berkembang ke

perguruan tinggi lain di sekitar Boston dan semua universitas yang termasuk

dalam cakupan Ivy League. Kemudian pada tanggal 11 september 2006,

orang-orang yang mempunyai alamat email dari domain apa saja dapat mengakses dan

(9)

2) Twitter

Twitter merupakan jejaring sosial serta disebut micro blogging yang dibuat

untuk dapat kemudahansaling berinteraksi. Jejaring sosial ini juga merupakan

salah satu situs yang amat digemari masyarakat bahkan bisa dikatakan mendunia.

Twitter yang dalam bahasa inggris memiki arti berkicau, memungkinkan

pengguna untuk dapat menyampaikan apapun sesuai dengan yang dipikirkannya.

Twitter merupakan pelopor situs micro blogging dengan ciri khas posting 140

karakter Priyatno, 2010 : 2)

I. Metodologi

Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Deskriptif dalam hal ini

diartikan sebagai menggambarkan variabel demi variabel, satu per satu. Dapat

disimpulkan bahwa laporan penelitian deskriptif merupakan gambaran mengenai

laporan penelitian berdasarkan data- data yang telah terkumpul. Data yang

dimaksud dapat berupa hasil pengumpulan dari catatan laporan, wawancara,

dokumentasi foto dan video atau bahkan dokumen bersifat resmi yang berasal dari

objek yang diteliti. (Drs. Jalaluddin Rakhmat, 1985 : 34-35).

Penelitian studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memanahami gejala yang ada

dalam objek penelitian seperti perilaku, persepsi, tindakan dan lain-lain secara

deskriptif dengan bentuk kata-kata dan narasi, dengan memanfaatkan berbagai

(10)

J. Hasil Penelitian

1. Gambaran Strategi Perusahaan Berdasarkan Analisis SWOT

a. Kekuatan (Strength).

Batik Guitar’s merupakan perusahaan yang bersandar pada strategi

komunikasi pemasaran berbasis internet sehingga mampu menjangkau dan

menarik calon konsumen khususnya pecinta gitar maupun musisi profesional dan

non profesional. Penggunaan media internet dan jejaring sosial seperti Facebook

dan Twitter ikut memudahkan proses promosi produk. Di samping itu, belum

adanya kompetitor untuk produk sejenis di wilayah Surakarta membuat nama

Batik Guitar’s semakin melambung dan menjadikannya sebagai salah satu jawara

produsen gitar custom di Surakarta. Kompetitor sejenis, sejauh pengamatan

penulis terdapat di Jogjakarta, namun dengan kualitas yang segmentasinya masih

berada di bawah Batik Guitar’s.

b. Kelemahan (Weakness).

Untuk menanggulangi kelemahan akan besarnya produksi yang belum bisa

diatasi dikarenakan kapasitas perusahaan dan sumber daya yang ada , Batik

Guitar’s membuat kebijakan untuk tidak mempromosikan produknya melalui

media iklan konvesional. Hal ini untuk menekan lonjakan permintaan konsumen

yang besar apabila kegiatan beriklan melalui media besar tersebut dijalankan.

Untuk itu, Batik Guitar’s memaksimalkan penggunaan jejaring sosial untuk alat

promosi produk mereka. Untuk mengantisipasi ruang pertemanan Facebook yang

terbatas Batik Guitar’s menyiasatinya dengan menerapkan strategi accepting

(11)

Guitar’s hendaknya mengirim pesan agar permintaan pertemanannya

dikonfirmasi.

c. Peluang (Opportunity)

Terbukanya celah pasar alat musik yang cukup besar saat ini, diakibatkan

oleh adanya minat dan kebutuhan yang mulai tinggi dari pecinta gitar akan produk

dalam negeri serta memiliki ciri khas seni yang berbeda seperti halnya Batik

Guitar’s. Ditambah pula dengan maraknya penggunaan batik di berbagai elemen

keseharian masyarakat yang menjadikan peluang Batik Guitar’s untuk meraih

pasar semakin besar.

Perkembangan internet yang semakin pesat sedapat mungkin digunakan

oleh Batik Guitar’s untuk makin mengukuhkan eksistensinya di dunia maya. Apa

yang dilakukan oleh Batik Guitar’s selama ini yaitu memperkenalkan produknya

di berbagai media perdagangan online, kendati porsi terbesar tetap berada pada

Facebook dan Twitter. Namun, peluang di kedua jejaring sosial tersebut tetap saja

besar mengingat jumlah pengakses situs tersebut semakin meluas.

d. Tantangan (Threath)

Potensi tantangan yang bisa saja hadir yaitu adanya kompetitor sejenis.

Guruh Sabdo Nugroho selaku pengelola melakukan quality control sendiri

terhadap produk dengan mengecek detail produk dari setiap proses pembuatannya.

Sampai saat ini, beberapa kompetitor yang dianggap potensial oleh Batik Guitar’s

yaitu seperti Stranough di Bandung dan Java Custom Guitar di Magelang. Dalam

menghadapi kompetitor bisnis berbasis online, Batik Guitar’s mencoba meraih

(12)

hubungan antara produsen dan konsumen terjalin baik. Batik guitar’s selalu

berupaya meningkatkan mutu pelayanan agar mendapatkan kepercayaan dari

konsumen, sehingga konsumen pun terpuaskan.

2. Komunikasi Pemasaran Berbasis Internet Batik Guitar’s

a. Penggunaan Jejaring Sosial Facebook dan Twitter

Batik Guitar’s dari awal berdirinya percaya bahwa penggunaan internet

sebagai alat promosi yang lebih efektif. Banyaknya pengguna dan pemilik akun

jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dianggap memudahkan bagi mereka

yang merintis usaha online shop maupun berpromosi secara online. Disamping

itu, secara interaksi pun produsen mampu berhubungan dengan konsumen tanpa

memerlukan proses tatap mata seperti halnya proses penjualan konvensional.

Dapat dikatakan akun Facebook Batik Guitar’s adalah catalog online

produk gitar yang telah diproduksi. Sedangkan Twitter digunakan untuk

menjangkau calon konsumen pengguna Twiter, dimana akun tersebut berintegrasi

dengan akun Facebook Batik Guitar’s. Mudahnya interaksi dengan calon

konsumen di kedua jejaring sosial tersebut terbukti dengan banyaknya respon

yang menanyakan mengenai detail harga maupun spesifikasi produk.

b. Tidak Digunakannya Media Promosi Konvensional

Batik Guitar’s sejak awal berdirinya perusahaan tidak menggunakan media

promosi yang bersifat konvensional dan besar. Untuk mempromosikan

produknya, Batik Guitar’s hanya mengandalkan media online berupa jejaring

sosial seperti Facebook dan Twitter. Alasan utama yang dikemukakan Batik

(13)

permintaan yang pada bisa membuat proses produksi gitar terbengkalai. Batik

Guitar merupakan produsen gitar handmade yang membutuhkan waktu untuk

setiap pengerjaan unit gitar batik, berbeda dengan factory gitar berskala besar lain.

Tanpa didukung promosi melalui media iklan konvensional Batik Guitar’s

mengklaim mengalami kerepotan dalam menangani permintaan konsumen tiap

bulannya. Oleh karena itu, hanya dengan penggunaan media online yang

dilakukan untuk mempromosikan produk Batik Guitar’s secara luas.

K. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Batik Guitar’s merupakan salah satu perusahaan produsen gitar khususnya

gitar bermotif batik di kota Solo. Untuk mempromosikan produknya, Batik

Guitar’s melakukan strategi komunikasi pemasaran berbasis internet yang

dititikberatkan melalui media jejaring sosial Facebook dan Twitter. Kemudian,

Batik Guitar’s mengoptimalkan beberapa fitur yang ada dalam jejaring sosial

seperti Facebook dan Twitter yaitu upload foto, sharing, mentions dan update

status, chatting. Batik Guitar’s melihat terlebih dahulu keseriusan calon

konsumen dalam jejaring sosial Facebook, ini bertujuan untuk mengoptimalkan

ruang pertemanan yang terbatas.

Alasan penggunaan media internet oleh Batik Guitar’s yaitu skala

produksi yang belum sebesar factory gitar pada umumnya. Pengerjaan unit gitar

secara manual membuat proses pengerjaan menjadi lebih lama karena

(14)

Oleh karena itu, penggunaan media iklan konvensional bersifat besar dirasa Batik

Guitar’s dapat mempersulit proses pengerjaan dan pemenuhan permintaan

konsumen, mengingat lonjakan permintaan bisa saja membesar apabila tetap

melakukan strategi beriklan melalui media konvesional tersebut.

2. Saran

Adapun saran penulis yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi kemajuan

Batik Guitar’s, yaitu, meningkatkan kualitas dan kuantitas posting, mengingat

posting oleh Batik Guitar’s tidak dilakukan setiap hari. Kendati tidak

mengharuskan posting foto produk terbaru, bisa pula dilakukan share foto secara

intens agar dapat memberikan efek persuasif bagi calon konsumen. Kemudian

mengoptimalkan fitur di Facebook seperti Tagging foto, group maupun fan page

yang dapat menampung lebih banyak pengguna lain.

L. Daftar Pustaka

Terence Shimp. 2003. Periklanan Promosi. Jakarta : Erlangga.

Prof. Dr. J Lexy Moleong. 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakaraya.

Drs Rakhmat Jallaludin Msc. 1985. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakaraya.

Hermawan Kertajaya. 2010. Connect! Surfing New Wave Marketing. Jakarta : PT Gramedia.

Asa Briggs & Peter Burke. 2006. Sejarah Sosial Media. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Aunurofiq Manzur. 2011. Sukses Berdagang di Facebook dan Blogspot. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

(15)

Eunike Eni & Teguh Wahyono. 2009. Kupas Tuntas Facebook. Jogjakarta : Gava Media

Dwi Priyatno. 2010. Asyiknya Mencari Teman dan Berburu Dollar di Situs

Pertemanan Twitter. Jogjakarta : Gava Media.

Tom Brannan. 1998. Pedoman Praktis Untuk Komunikasi Terpadu. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Stephen W. Foss Littlejohn & Karen A. Teori Komunikasi. 2009. Jakarta: Salemba Humanika.

Basu Swastha. 1996. Azas-Azas Marketing. Edisi 3. Yogyakarta : Liberty.

Frank Jefkins . 1997. Periklanan, Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Hafied H Cangara. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Onong Uchjana Effendy. 2002. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Galen Grimes. 1997. 10 menit Panduan Internet Dan World Wide Web. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Tahun.

Djohan. 2003. Psikologi Musik. Yogyakarta: Penerbit Buku Baik.

M. Suyanto. 2003. Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Prof.Dr S Nasution. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Yunus Ahmad Syaibani. 2011. New Media, Teori dan Aplikasi. Surakarta : Lindu Pustaka.

Roger Findler. 2003. Mediamorfosis. Yogyakarta : Bentang Budaya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkembangan lebih lanjut, serambi disambungkan dengan bangunan baru berupa serambi lagi, sehingga Kori Agung (sekat yang terbuat dari kayu ukir), yang terkenal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis irigasi yang berbeda (100%, 80%, 60% ) khususnya pada fase vegetatit I dan II tidak memberi pengaruh yang

Dalam hal ini sebagian besar masyarakat harus mempunyai sejumlah keputusan dalam menggunakan barang dan jasa baik itu dalam keadaan kecil maupun besar, dalam hal ini

Disebutkan juga tentang strategi pengembangan Waduk Bade, serta faktor-faktor yang menjadi kendala dan juga faktor-faktor yang mendukung pengembangan Waduk Bade. Metode

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang penulis temukan di lapangan mengenai kurangnya keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS di kelas

D alam penya jian ini penulis jug a meng ga mbil filos ofi dari baki yang fung s i utamanya untuk menyajika n s ebuah hidang an, hidang an dalam hal ini a

Berdasarkan Pasal 48 UUHC Tahun 1997, perlindungan hukum hak cipta diberikan bukan saja terhadap ciptaan dan hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta dari warga negara

Pada activity diagram ini dirancang sebuah flow aktivitas yang dilakukan oleh user yang terdapat pada use case. Pada gambar 4.20 menunjukkan flow untuk mengetahui