• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN REFERENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN REFERENSI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB 2

TINJAUAN REFERENSI

2.1 Aplikasi

Aplikasi software menurut Shelly & Vermaat (2011, p. 16) yaitu berupa program yang telah di desain untuk membuat user menjadi lebih produktif.

Aplikasi dibuat agar dapat membantu para user aplikasi tersebut dalam melakukan tugas-tugasnya.

Shaqiri (2015, pp 73-79) mengatakan sudah beberapa dekade revolusi dari komputer dan komunikasi. Perusahaan yang memanfaatkan teknologi terbaru akan menjadi lebih efisien dalam melakukan aktivitas bisnis dan membuat keunggulan kompetitif.

2.2 Sistem

Satzinger et al., (2012, p.6) mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling terkait dan berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai sebuah hasil.

2.3 Database

Pengertian database menurut Conolly & Begg (2015, p. 63) yaitu sekumpulan relasi data secara logis beserta deskripsinya yang dibuat untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Menurut Shelly & Vermaat (2011, p. 514) database adalah sekumpulan data yang terorganisir yang memungkinkan untuk mengakses, pengambilan, dan menggunakan data tersebut.

Dapat disimpulkan arti dari database menurut para ahli di atas adalah sekumpulan file atau data yang terorganisir dan saling berelasi dan dibuat untuk memberikan informasi.

2.4 Dreamweaver

Dreamweaver adalah salah satu program dari adobe. Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p. 684) dreamweaver adalah program yang memungkinkan pembuat web untuk membuat, memelihara, dan mengelola situs web profesional.

(2)

2.5 HTML

HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language. Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p. 678) HTML adalah bahasa pemrograman dengan format khusus yang dapat programmer gunakan untuk membuat format dokumen yang ditampilkan di dalam web. HTML ini sendiri sebenarnya bukanlah sebuah bahasa pemrograman. Bahasa dari HTML ini mempunyai aturan khusus untuk mendefinisikan penempatan dan format untuk teks, grafik, video, dan suara di dalam halaman web.

Menurut Shalahuddin & Rosa (2008, p. 19) HTML adalah suatu format data yang digunakan untuk membuat dokumen hypertext yang memungkinkan user untuk saling mengirimkan informasi.

2.6 CSS

CSS adalah singkatan dari cascading style sheets menurut Shalahuddin dan Rosa (2008, p. 45) adalah fasilitas untuk mempermudah pemeliharaan suatu halaman web. Dengan menggunakan CSS maka halaman web dapat dibuah tanpa harus mengganti HTML.

Menurut Murphy et al., (2012, p. 234) spesifikasi CSS terus berkembang untuk merespons kebutuhan dari desainer, dengan banyaknya perkembangan CSS, CSS3 merupakan versi yang spesifikasinya berkembang pesat sehingga CSS3 yang sampai sekarang masih dipakai desainer-desainer web.

Menurut Matthew Macdonald (2011, p. 237) CSS3 adalah alat web styling yang masih belum ada tandingannya, tetapi sebagai desainer web harus dapat memilih apa yang perlu digunakan dan apa yang perlu diabaikan karena tidak semua web browser menunjang seluruh CSS3.

2.7 Javascript

Javascript menurut Shelly dan Vermaat (2011, p. 682) adalah bahasa interpretasi yang memungkinkan programmer untuk menambahkan konten yang dinamis dan elemen-elemen yang interaktif ke dalam halaman web. Elemen-elemen ini seperti alert messages, scrolling text, animations, drop-down menus, data input forms, pop-up windows, interactive quizzes, dan juga mouse rollover. Javascript adalah sebuah open language yang berarti seluruh orang dapat menggunakannya tanpa perlu membeli lisensi. Dengan menggunakan javascript memungkinkan programmer untuk mengembangkan tampilan dari halaman web tanpa perlu menghabiskan banyak uang.

(3)

Menurut Shalahuddin & Rosa (2008, p. 65) javascript adalah bahasa script yang berbasis pada bahasa pemrograman java. Javascript digunakan agar halaman web menjadi lebih dinamis dan javascript merupakan client side scripting yang berarti bahwa browser web mengidentifikasi dan menjalankan skrip program dan memperbaharui tampilan halaman web di komputer user tanpa mengirimkan permintaan kepada web server.

2.8 JQuery

JQuery adalah sebuah library dari javascript yang didesain untuk memudahkan para developer untuk menambahkan fungsi-fungsi baru di dalam halaman web. JQuery adalah library yang paling populer dan bersifat open source software dan gratis sehingga siapa saja dapat menggunakan library tersebut.

2.9 Bootstrap

Menurut Spurlock (2013, p. 1) bootstrap adalah produk open source yang dibuat oleh Mark Otto dan Thornton Who yang di gunakan untuk standarisasi front end di seluruh perusahaan. Di dalam bootstrap selain CSS, juga sudah di sediakan plugin javascript dan juga web sudah bersifat responsive. Bootstrap dapat di sesuaikan dengan kebutuhan fitur apa yang digunakan dengan mengambil template CSS dan javascript yang ingin ditambahkan di dalam web.

2.10 Eight golden Rules

Untuk merancang sebuah tampilan interface yang menarik, Menurut Shneiderman & Plaisant (2010, p.88) dibutuhkan penerapan eight golden rules di dalam sistem. Isi dari eight golden rules adalah:

1. Strive for Consistency: Menggunakan aksi yang konsisten pada situasi yang serupa. Penggunaan terminologi yang identik seperti di dalam menu, konsisten pada penggunaan warna, tulisan, dan dalam penggunaan perintah.

2. Cater to universal usability: Mengetahui kebutuhan dari berbagai user yang berbeda dan di desain sesuai kebutuhan dari para user. Perbedaan keandalan user (novice – expert), umur, keterbatasan fisik, dan perbedaan teknologi. Menaruh fitur penjelasan kepada novice user dan memberikan fitur shortcut kepada expert user dapat meningkatkan tampilan desain sistem.

(4)

3. Offer informative feedback: Untuk setiap aksi yang dilakukan user, berikanlah umpan balik yang informatif. Respons yang diberikan dapat berbeda-beda tergantung dari aksi yang dilakukan oleh user.

4. Design dialogs to yield closure: Rangkaian aksi dapat di urutkan menjadi awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif saat rangkaian aksi telah diselesaikan dapat memberikan rasa puas dan lega kepada user. 5. Prevent error: Sebisa mungkin desain sistem yang tidak menimbulkan

eror yang serius. Apabila user melakukan eror berikan instruksi cara menanganinya yang mudah dimengerti dan spesifik.

6. Permit easy reversal of actions: Aksi yang dilakukan oleh user harus dapat membatalkan aksi dan kembali ke aksi sebelumnya. Dengan adanya fitur ini maka akan memberikan rasa lega pada user dan memberikan keberanian untuk mencoba opsi-opsi yang tidak familier di dalam sistem. 7. Support internal locus of control: berikan opsi kepada user agar dapat

mengendalikan interface. User yang berpengalaman akan menginginkan ia yang menjadi inisiator terhadap suatu interface.

8. Reduce short-term memory load: Karena keterbatasan manusia untuk memproses informasi, dibutuhkan sistem yang simpel, informatif dan tidak membutuhkan waktu pembelajaran yang lama.

2.11 Proses Model

Menurut Pressman (2010, p. 39) ada beberapa proses model yang dapat digunakan dalam pembuatan perangkat lunak. Setiap proses model mempunyai alur prosesnya sendiri yang setiap elemen prosesnya saling terkait satu dengan yang lainnya.

(5)

2.12 Waterfall Model

Waterfall model menurut Roger S. Pressman (2010, p. 39) adalah ketika alur pengembangan perangkat lunak dari communication ke deployment berjalan secara linear dan hanya memiliki sedikit perkembangan baru. Proses model ini menggunakan pendekatan sistematis mulai dari komunikasi untuk mengetahui apa yang diinginkan dari sistem ini, perencanaan pengerjaan dan estimasi waktu kerja, perancangan model, membuat aplikasi dengan kode dan tes aplikasi, dan yang terakhir adalah penyebaran dan penerimaan feedback.

Gambar 2.1 Waterfall Model

Tetapi ada beberapa masalah yang kadang terjadi dalam penggunaan waterfall model yaitu:

1. Terkadang proyek tidak mengikuti alur dari proses model linear ini. Walaupun linear model dapat menampung perulangan, tetapi itu dilakukan secara tidak langsung. Sehingga, perubahan sistem akan membingungkan ketika tim melanjutkan pembangunan proyek tersebut. 2. Sering kali sulit bagi klien untuk menyampaikan seluruh kebutuhan yang

diinginkan secara jelas, padahal waterfall model memerlukan itu. Sehingga terjadi ketidakpastian pada awal proyek.

3. Dalam penggunaan waterfall model, klien harus bersabar karena program yang dapat dipakai tidak akan tersedia sampai masa akhir waktu pengerjaan proyek yang ditentukan.

2.13 Flowchart

Menurut Hall (2011, p. 50) flowchart menggambarkan grafik dari relasi fisik di antara elemen-elemen sistem. Sebagai penggambaran suatu program

(6)

dari sebuah program, flowchart dan algoritma dapat menjadi alat bantu untuk memudahkan perancangan alur.

Flowchart mempunyai simbol-simbol dalam penggambaran grafiknya, simbol-simbol dari flowchart adalah:

1. Termination Point

Sebagai penanda awal atau akhir program.

Gambar 2.2 Termination Point

2. Process

Sebagai penanda pelaksanaan fungsi.

Gambar 2.3 Process

3. Input/Output

Sebagai penanda masuk keluarnya data.

(7)

4. Decision

Indikasi dari sebuah keputusan di antara dua atau lebih jalur pada flowchart.

Gambar 2.5 Decision

5. Arrow

Sebagai tanda alur proses.

Gambar 2.6 Arrow

2.14 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p. 317) DFD adalah alat yang menggambarkan alur dari data melalui sistem dan cara kerja atau pemrosesan yang dilakukan oleh sistem tersebut. DFD dapat disebut juga sebagai bubble chart, transformation graph, dan process model.

(8)
(9)

Di dalam diagram DFD hanya ada tiga simbol dan satu koneksi yaitu: 1. Gambar persegi panjang yang sudutnya tumpul menggambarkan proses

atau pekerjaan yang harus diselesaikan.

Gambar 2.8 Process DFD

2. Gambar kotak menggambarkan external agent, yang artinya adalah objek yang berada di luar dari sistem yang melakukan komunikasi dengan sistem.

Gambar 2.9 External Agent DFD

3. Gambar kotak yang terbuka pada bagian sebelah kanan menggambarkan data stores, terkadang juga disebut sebagai files atau databases.

(10)

4. Gambar panah menggambarkan data flows, atau input dan output, dari dan ke dari proses.

Gambar 2.11 Data Flow DFD

Tingkatan dari DFD terdiri dari: 1. Diagram konteks

Diagram konteks adalah sebuah proses model yang digunakan dalam cakupan sistem. Di dalam diagram konteks hanya ada 1 proses.

(11)

2. Diagram nol

Diagram nol adalah rincian dari diagram konteks dan memperlihatkan bagaimana data store digunakan.

(12)

2.15 Entity Relation Diagram (ERD)

Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 271) ERD adalah model data yang terdiri dari beberapa notasi untuk menggambarkan data yang melambangkan entitas dan hubungannya yang dideskripsikan oleh data tersebut. Ada beberapa notasi untuk ERD tetapi yang digunakan adalah notasi Martin karena sudah digunakan oleh orang banyak dan mendukung case tool.

Beberapa konsep dasar dari ERD: 2.15.1 Entities

Entitas adalah seluruh sistem yang mempunyai data. Entitas digambarkan dengan kotak yang sudutnya tumpul. Entitas dapat berupa orang, tempat, obyek, kejadian, dan konsep.

Gambar 2.14 Entity

2.15.2 Attributes

Atribut adalah deskripsi dari entitas. Digunakan untuk mengidentifikasi data-data yang ingin di masukan ke dalam setiap instansi secara spesifik. Beberapa atribut dapat di kelompokan ke dalam superattributes disebut sebagai compound attributes.

(13)

2.15.3 Relationship

Relasi mewakili sebuah event yang menghubungkan para entitas, maupun hanya sebatas persamaan yang ada di antara para entitas.

Gambar 2.16 Relationship

Dari gambar di atas bahwa relasi antara entitas student dan entitas curriculum yaitu:

a. Satu pelajar terdaftar di satu atau banyak kurikulum.

b. Satu kurikulum sedang terdaftar oleh nol, satu, atau banyak pelajar.

Dalam relasi juga selain menjelaskan mengenai relasi entitas juga menjelaskan dengan cardinality. Yang dimaksud dengan cardinality adalah jumlah kejadian minimum maupun maksimum dari satu entitas yang mungkin memiliki relasi kejadian dengan entitas lain.

Penjelasan mengenai notasi cardinality menggunakan teori crow’s feet yaitu:

(14)

Gambar 2.17 Cardinality

2.16 Testing

Menurut Pressman (2010, p. 482) testing adalah suatu cara yang bertujuan untuk menemukan eror, dan tes yang bagus akan mempunyai kemungkinan yang tinggi untuk menemukan eror.

2.16.1 Black-Box Testing

Menurut Pressman (2010, p. 495) black-box testing atau disebut juga dengan behavioral testing adalah tes yang berfokus pada syarat-syarat fungsional dari perangkat lunak. Black-box testing bukanlah alternatif dari white-box. Melainkan, sebuah pendekatan yang memungkinkan untuk menemukan eror yang berbeda daripada metode white-box.

(15)

2.17 PHP

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) menurut Welling & Thomson (2009, p. 2) PHP yaitu bahasa pemrograman skrip server-side yang di desain khusus untuk web. Di dalam HTML, kode PHP dapat di eksekusi setiap kali halaman web di kunjungi. Kode PHP diinterpretasikan di dalam web server dan diterjemahkan ke dalam HTML yang dapat pengunjung lihat.

Menurut Shelly dan Vermaat (2011, p. 682) PHP adalah bahasa pemrograman yang gratis dan open source yang dalam bahasanya mempunyai kemiripan dengan bahasa C, Java, dan Perl yang biasanya digunakan di web server Linux. Para pembuat web membuat web yang dinamis dengan cara memasukkan skrip PHP ke dalam HTML di dalam halaman web.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang bersifat outsource dan gratis sehingga siapa saja dapat memakainya dan mudah untuk digunakan karena mempunyai kemiripan dengan bahasa-bahasa seperti C dan Java. PHP dibutuhkan untuk membuat tampilan web yang dinamis.

Kelebihan dari PHP dibanding para saingannya seperti Perl, ASP.net, Ruby, JSP, dan ColdFusion menurut Welling & Thomson(2009, p4) adalah: a. Performa: performa dari PHP sangat cepat.

b. Biaya: PHP gratis dan dapat dipakai siapapun.

c. Mudah dipelajari: syntax dari PHP itu sebagian besar dari bahasa C dan Perl, sehingga apabila programmer sudah mengerti bahasa C seperti C++, Java maka akan mudah memakai PHP.

d. Skalabilitas: PHP secara efektif dan mudah implementasikan dalam skala besar.

e. Integrasi Database: PHP dapat disambungkan ke banyak sistem database.

2.18 AJAX

AJAX menurut Holzner (2009, p. 5) adalah singkatan dari Asynchronous Javascript and XML yang digunakan untuk membuat situs web dan aplikasi web menjadi sangat interaktif dengan cara membuat hal yang ada di web menjadi local, dengan menawarkan fitur yang biasanya hanya ada di sebuah desktop applications.

(16)

Aplikasi AJAX berfungsi untuk melakukan perubahan halaman web dengan mengambil data dari internet tanpa perlu melakukan permintaan ulang halaman web di dalam browser. Yang paling terkenal adalah saat google memberikan suggest kepada user tentang apa yang ia akan tulis tanpa perlu berganti halaman.

AJAX terdiri dari beberapa teknologi yang dijadikan satu menjadi sebuah aplikasi baru, AJAX terdiri dari:

a. Mempresentasikan secara standar menggunakan XHTML dan CSS. b. Tampilan yang dinamis dan dapat saling berinteraksi dengan

menggunakan DOM (Document Object Model).

c. Pertukaran data dengan server dan memanipulasi dengan menggunakan XML dan XSLT.

d. Pemulihan asynchronous data menggunakan XMLHttpRequest. e. Dan terakhir dengan menggunakan javascript untuk menggabungkan

semuanya.

2.19 Teori Yang Berkaitan Dengan Aplikasi

Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Biswas, Haipeng, dan Rashid (2016, pp. 223-232) yang diterbitkan pada jurnal International Journal of Security and Its Application, aplikasi mungkin akan digunakan secara signifikan untuk mengurangi beban pengguna dari permintaan izin yang kompleks.

Selain itu juga ada penelitian terkait aplikasi surat cuti oleh Rohendi (2015, pp. 63-69) yang mengatakan bahwa perusahaan yang belum menggunakan aplikasi pengajuan izin akan membuat waktu dalam pengajuan izin karyawan kurang efektif. Sistem pengajuan surat cuti karyawan dapat membantu perusahaan dalam pengolahan data. Juga dengan adanya sistem maka akan mengatasi pembuatan pengajuan izin dengan akurat dan tepat waktu. Selain itu penyimpanan dokumen menjadi lebih baik, aman, dan teratur karena tersimpan dalam database. Ini merupakan salah satu acuan yang digunakan dalam penelitian kami.

Gambar

Gambar 2.1  Waterfall Model
Gambar 2.7  Contoh DFD
Gambar 2.11  Data Flow DFD
Diagram  nol  adalah  rincian  dari  diagram  konteks  dan  memperlihatkan  bagaimana data store digunakan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Jakob Sumarjo yang dikutip Komaidi (2007: 6) “menulis merupakan suatu proses melahirkan tulisan yang berisi gagasan”. Banyak orang yang dapat menulis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pemakaian lensa kontak terhadap kejadian dry eye syndrome pada siswa SMA Batik 2 Surakarta.. Metode Penelitian:

Peraturan lain yang mengatur pengungkapan risiko yaitu Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan pada Emiten

Dalam hal ini pembinaan pengembangan dalam pendidikan formal dan non formal yang dilakukan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Samarinda selama ini sudah

Hasil yang didapatkan setelah pengujian pada kondisi standard sebagai kelompok control dan dengan penambahan gas HHO baik pada pengapian standard dan dimundurkan didapatkan

Menurut Ade dan Edia (2006) mendefinisikan kartu kredit (credit card) adalah alat pembayaran pengganti uang tunai dalam bentuk kartu yang dapat digunakan untuk

Adapun struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah..

Sehubungan dengan penulisan tesis saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer (Studi Kasus