• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 11 Positive Theory of Accounting Policy and Disclosure(1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 11 Positive Theory of Accounting Policy and Disclosure(1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 11 BAB 11

POSITIVE THEORY OF ACCOUNTING POLICY AND

POSITIVE THEORY OF ACCOUNTING POLICY AND DISCLOSUREDISCLOSURE (Ringkasan, Pembahasan Soal Dan

(Ringkasan, Pembahasan Soal Dan Kasus)Kasus)

(TEORI AKUNTANSI) (TEORI AKUNTANSI) Oleh: Oleh: Kelompok 2 Kelompok 2 Dila

Dila Anjelika Anjelika 14110310351411031035 Dina

Dina PurwitasarPurwitasari i 14110310371411031037 Kurnia

Kurnia Purnama Purnama Ayu Ayu 14110310711411031071 Melinda

Melinda Deborah Deborah Tamara Tamara 14110310831411031083

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG UNIVERSITAS LAMPUNG

2017 2017

(2)

RINGKASAN RINGKASAN

LO. 1

LO. 1 TEORI KONTRAKTUAL (CONTRACTING THEORY)TEORI KONTRAKTUAL (CONTRACTING THEORY)

Teori Kontraktual menggambarkan perusahaan sebagai perantara legal Teori Kontraktual menggambarkan perusahaan sebagai perantara legal (legal nexus) dari hubungan kontraktual antara supplier dan konsumen (legal nexus) dari hubungan kontraktual antara supplier dan konsumen atas faktor-faktor produksi. Teori ini menjawab mengapa perusahaan ada, atas faktor-faktor produksi. Teori ini menjawab mengapa perusahaan ada, yaitu karena karena biaya transaksi (atau kontrak) yang dikeluarkan yaitu karena karena biaya transaksi (atau kontrak) yang dikeluarkan individual akan berkurang jika melalui suatu organisasi yang akan individual akan berkurang jika melalui suatu organisasi yang akan mengelola kontrak-kontrak dengan supplier. Contohnya, jika kita ingin mengelola kontrak-kontrak dengan supplier. Contohnya, jika kita ingin makan es krim, kita punya dua pilihan, yang pertama membuat kontrak makan es krim, kita punya dua pilihan, yang pertama membuat kontrak secara terpisah dengan produsen susu, produsen gula, pemotong kayu secara terpisah dengan produsen susu, produsen gula, pemotong kayu untuk mendapat stik es krim, perusahaan elektronik untuk membeli untuk mendapat stik es krim, perusahaan elektronik untuk membeli kulkas, dan lain-lain untuk dapat membuat es krim. Pilihan kedua adalah kulkas, dan lain-lain untuk dapat membuat es krim. Pilihan kedua adalah  pergi

 pergi ke ke toko toko es es krim krim dan dan membeli membeli yang yang sudah sudah jadi, jadi, toko toko ini ini sudahsudah mempunyai kontrak dengan pihak-pihak tadi. Perusahaan dianggap mempunyai kontrak dengan pihak-pihak tadi. Perusahaan dianggap sebagai suatu perjanjian kerja sama kontraktual yang legal antara supplier sebagai suatu perjanjian kerja sama kontraktual yang legal antara supplier dengan customer. Teori kontraktual mengorganisasikan aktivitas dengan customer. Teori kontraktual mengorganisasikan aktivitas ekonomi untuk mengurangi biaya kontrakrual, yaitu

ekonomi untuk mengurangi biaya kontrakrual, yaitu  Management Management Contract 

Contract  dan dan Debt Contract  Debt Contract .. Beberapa contoh dari kontrak: Beberapa contoh dari kontrak:

 Mendokumentasikan syarat dan kondisi kerja manajer olehMendokumentasikan syarat dan kondisi kerja manajer oleh  pemegang saham

 pemegang saham

 Mendokumentasikan Mendokumentasikan syarat syarat dan dan kondisi kondisi penyedia penyedia pinjamanpinjaman sumber keuangan

sumber keuangan

 Kerja untuk pabrik dan pekerja lainnyaKerja untuk pabrik dan pekerja lainnya

 Untuk penyediaan barangUntuk penyediaan barang

(3)

LO.2 TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY)

Dipopulerkan oleh Jensen dan Meckling (1976), teori ini muncul ketika adanya hubungan kerja sama antara principal dan agent, kontrak dimana satu pihak (principal) mengikat pihak lain (agen) untuk menjalankan operasional perusahaan yang telah ditentukan principal. Adanya  perbedaan kepentingan antara pihak2 tersebut memunculkan agency  problem. Agency cost digunakan untuk mengatasi perbedaan kepentingan atau agency problem yang terjadi. Agency cost terdiri atas:

- Monitoring Cost  Biaya ini dikeluarkan oleh principal supaya dapat memantau, mengukur dan mengontrol kinerja agen. Contohnya adalah auditing cost, rencana kompensasi, pembuatan SOP. Biaya ini sebenarnya secara tidak langsung ditanggung oleh agent, contohnya ketika principal menerapkan pemberian remunerasi terhadap manajer sesuai dengan kinerja manajer, maka manajer yang kinerjanya buruk akan dibayar lebih sedikit daripada yang kinerjanya bagus. Cara  principal melindungi diri dari tanggungan biaya monitoring ini disebut

dengan “price protection”.

-Bonding Cost  Biaya ini muncul, karena agent berusaha untuk mengurangi biaya monitoring yang ditanggungnya karena principal melakukan price protection, sehingga agent berusaha membangun hubungan yang baik dengan principal dan mematuhi aturan yang ditetapkan principal. Bonding cost yang harus ditanggung oleh agent antara lain: - Waktu dan usaha untuk menerbitkan laporan keuangan yang lebih reguler (quarterly) - Batasan-batasan terhadap aktivitas manajer - Keuntungan yang hilang karena agent dilarang untuk menjual rahasia perusahaan ke saingan Ketika marginal cost of monitoring cost = marginal cost of bonding cost, maka tidak akan ada bonding cost.

- Residual Loss  Walaupun adanya monitoring dan bonding, ada kemungkinan agent tidak mematuhi keinginan principal secara tepat. Contohnya, manajer mungkin akan mengubah akun-akun untuk memaksimalkan bonusnya. Dengan demikian, net value dari output

(4)

agent akan kurang sebanyak jika agent berlaku sesuai kehendak  principal. Kerugian atas net value ini disebut dengan residual loss.

LO. 3 PRICE PROTECTION AND SHAREHOLDER/MANAJER AGENCY PROBLEMS

Manajer sebagai agent dari pemilik dapat bertindak sesuai kepentingannya sendiri. Semakin sedikit kepemilikan manajer dalam  perusahaan, semakin besar kemungkinan adanya perbedaan kepentingan antara principal dan agent. Manajer menanggung biaya monitoring yang dilakukan principal, sehingga manajerlah penentu dari  biaya monitoring tersebut, jika manajer memberi keyakinan yang tinggi  bahwa manajer akan berlaku sesuai kepentingan shareholder dan harga  pasar meningkat demi kemakmuran shareholder, maka monitoring akan  berkurang.

Perbedaan kepentingan antara manajer dan shareholder memunculkan  beberapa problem:

1. Risk Aversion Problem

Risk aversion adalah masalah yang disebabkan oleh hubungan antara risiko dan return. Menurut pemegang saham, semakin tinggi risiko, semakin tinggi potensi pengembalian. Pandangan ini sangat berbeda dari manajer, mereka kurang bersedia untuk mengambil risiko karena  pekerjaan sebagai manajer adalah sumber utama pendapatan mereka. Jika manajer terus mengambil proyek yang kurang berisiko maka ini akan menyebabkan keuntungan yang rendah atau pengembalian yang tidak pemegang saham inginkan. Namun, masalah ini dapat dikurangi dengan memberikan insentif bonus (paket remunerasi) terkait dengan laba akuntansi sehingga manajer akan terlibat dalam mengambil risiko yang lebih tinggi untuk mencapai bonus tersebut.

(5)

Masalah kedua disebut dividend retention yang merupakan kemampuan manajer untuk membayar sedikit pendapatan perusahaan dalam bentuk dividen dan mempertahankannya lebih banyak sehingga mereka bisa  berinvestasi dalam pertumbuhan perusahaan yang akan menguntungkan mereka. Sekali lagi, pandangan ini ditentang oleh pemegang saham karena mereka lebih suka memperoleh dividen sehingga mereka dapat  berinvestasi lebih lanjut di mana pun mereka inginkan.

3. Horizon Problem

Masalah ketiga adalah perbedaan pandangan dan dapat dengan mudah dikaitkan dengan insentif bonus jangka panjang untuk mengatasi masalah ini. Hal ini menjadi masalah ketika manajer mengharapkan untuk bekerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang singkat dan  berkaitan dengan kinerja perusahaan sementara saat mereka mengelolanya. Untuk menghindari masalah ini, principal memastikan  bahwa manajer mengambil kebijakan yang bersifat demi jangka  panjang perusahaan, yaitu dengan memberi bonus dalam bentuk saham. Spesific contractual dilakukan oleh principal untuk mendorong manajer agar bertindak sesuai kepentingan principal

 Menyediakan rencana bonus di mana batas atas bonus sebagian tergantung pada rasio pembayaran dividen perusahaan

 Membayar manajer lebih berdasarkan pergerakan harga saham sebagai manajer mendekati pensiun

 Membayar bonus pada tingkat progresif sebagai peningkatan keuntungan yang dilaporkan

 Kurangnya remunerasi dengan kompensasi berbasis saham sebagai kepemilikan manajer dalam peningkatan perusahaan

Tiga kriteria untuk pengakuan pendapatan dibahas di atas telah dipertimbangkan oleh pembuat standar dalam menentukan pedoman yang memadai. Rerangka, paragraf 83. menyediakan dua kriteria pengakuan  pendapatan:

(6)

(a). besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke atau dari entitas; dan

(b). item memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan keandalan.

LO.4 SHAREHOLDER-DEBTHOLDER AGENCY PROBLEMS

Ketika kita membahas peran kontrak utang dalam konteks lembaga, kita asumsikan bahwa manajer adalah pemilik tunggal dari perusahaan, atau memiliki kepentingan yang benar-benar selaras dengan kepentingan  pemilik. Artinya, principal dalam hal ini adalah kreditor, atau pemberi  pinjaman; agen adalah manajer yang bertindak atas nama pemegang saham atau pemilik lainnya. Mengingat bahwa nilai perusahaan meliputi jumlah utang ditambah dengan nilai dari ekuitas, salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekuitas adalah dengan meningkatkan nilai (value)  perusahaan, yang lain adalah dengan mentransfer kekayaan dari kreditor. Smith dan Warner mengakui bahwa masalah keagenan dari utang dapat menimbulkan empat metode utama dari transfer kekayaan dari debtholders kepada pemegang saham:

1. Pembayaran Dividen yang Berlebihan (The Excessive Dividend Payment)

Masalah pembayaran dividen yang berlebihan muncul ketika  pembayaran utang yang dipinjamkan kepada perusahaan diasumsikan dengan tingkat tertentu dari pembayaran dividen. Penerbitan dividen lebih tinggi mengurangi basis aset untuk membayar utang dan mengurangi nilai hutang. Pada situasi ekstrim, manajemen meminjam dan kemudian membayar semua dana yang dipinjam dalam bentuk dividen. Pemegang saham mendapatkan keuntungan dibawah skema tersebut karena mereka telah menerima uang tunai, tetapi dengan limited liability berarti mereka tidak secara pribadi bertanggung jawab atas hutang dari perusahaan dalam hal kepailitan.

2. Substitusi Aset

Substitusi aset didasarkan pada premis bahwa pemberi pinjaman yang tidak mau mengambil resiko. Mereka memberikan pinjaman kepada

(7)

 perusahaan dengan harapan mereka tidak akan berinvestasi dalam aset atau  proyek dari risiko yang lebih tinggi daripada yang dapat diterima oleh

mereka.

3. Kurangnya Investasi

Kurangnya investasi terjadi ketika pemilik tidak melaksanakan  proyek-proyek dengan NPV positif karena untuk melakukannya akan meningkatkan dana yang tersedia bagi debtholders, tetapi tidak bagi  pemilik. Sebagai contoh, bayangkan sebuah perusahaan yang sedang menghadapi kebangkrutan. Perusahaan memiliki dana pemegang saham sebesar negatif $ 90.000 dan perusahaan bisa berinvestasi dalam proyek yang akan memberikan NPV positif sebesar $ 50.000. Namun, seluruh $ 50.000 dicatat ke debtholders perusahaan, bukan bagi pemegang saham. Ini akan mengurangi hutang bersih $ 40,000. Hanya jika NPV proyek yang diperoleh positif lebih dari $90,000 akan memaksimalkan kekayaan pemilik sehingga berinvestasi dalam proyek.

4. Dilusi Klaim (Claim Dilution)

Dilusi klaim terjadi ketika perusahaan mengeluarkan hutang dengan prioritas lebih tinggi daripada hutang yang telah dikeluarkan. Hal ini meningkatkan dana yang tersedia untuk meningkatkan nilai perusahaan dan nilai kepemilikan, tapi mengurangi keamanan relatif dan nilai hutang yang telah ada. Hal ini berarti, itu adanya dilusi terhadap hutang yang telah ada karena utang yang kini telah menjadi lebih berisiko dengan adanya hutang  prioritas lebih tinggi.

Persyaratan perjanjian utang adalah syarat dan ketentuan tertulis dalam kontrak utang yang membatasi kegiatan pengelolaan atau mengharuskan manajemen untuk mengambil tindakan tertentu. Pembatasan yang dirancang untuk melindungi kepentingan debtholders dengan mensyaratkan, misalnya,  bahwa perusahaan mempertahankan tingkat tertentu aset sebagai jaminan untuk hutang. Pembatasan yang terdapat dalam kontrak utang umumnya terdiri satu atau lebih dari empat kategori:

(8)

1. Persyaratan perjanjian yang membatasi peluang produksi/investasi  perusahaan. Persyaratan perjanjian ini dirancang untuk mengurangi

substitusi aset dan kurangnya investasi.

2. Persyaratan perjanjian untuk menahan pembayaran dividen dan biasanya mengikat pembayaran dividen dengan laba. Perjanjian ini menghalangi  pembayaran dividen yang berlebihan.

3. Persyaratan perjanjian menahan kebijakan pembiayaan perusahaan. Ini ditujukan pada masalah pencairan klaim dan biasanya membatasi utang yang lebih tinggi

4. Bonding persyaratan perjanjian yang mengharuskan perusahaan untuk memberikan informasi tertentu kepada para pemberi pinjaman, seperti laporan dan pengungkapan laporan keuangan untuk pihak berwenang. Ini membantu pemegang obligasi menentukan apakah persyaratan perjanjian telah dilanggar atau yang dekat dengan pelanggaran.

LO.5EX POST OPPORTUNISM Vs EX ANTE EFFICIENT CONTRACTING Yang dimaksud dengan ex ante opportunism ialah perilaku oportunistik yang timbul manakala salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi hanya memiliki informasi yang terbatas mengenai objek transaksi. Ex ante opportunism muncul sepanjang periode negosiasi kontrak dimana pihak yang memiliki jumlah informasi lebih banyak bisa menggunakannya untuk mengeruk keuntungan dengan cara-cara yang tidak sehat. Meskipun demikian hal ini dapat diatasi setelah transaksi menjadi lengkap. Sedangkan ex post opportunism merupakan situasi dimana salah satu pihak menguasai informasi lebih banyak dibandingkan dengan pihak lain dimana potensi terjadinya moral hazard tak dapat di`tasi sekalipun saat transaksi telah terjadi. Ex post opportunism timbul setelah kesepakatan kontrak dibuat dalam bentuk pengingkaran atau ketidakpatuhan terhadap isi kesepakatan kontrak yang sudah sama-sama disetujui. Ex post opportunism juga mungkin timbul dalam situasi dimana salah satu pihak mengambil

(9)

keuntungan dari kerentanan (vulnerability) pihak lain yang dilakukan semata-mata untuk meningkatkan profitabilitasnya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi yang asimetris (asymmetric information) merupakan pemicu dari timbulnya perilaku oportunistik, dimana hal tersebut berujung pada timbulnya biaya transaksi. Selain daripada itu, penjelasan di atas juga menyiratkan bahwa informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya daya kekuatan (power) pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi. Hubungan antara  berbagai pihak yang terlibat dalam transaksi ini, yang memiliki kadar  pengetahuan informasi berbeda-beda, pada akhirnya membentuk sebuah  pola relasi kekuasaan dalam sebuah skema transaksi.

LO.6 SIGNALLING THEORY

Dalam perspektif ini, manajer sukarela memberikan informasi kepada investor untuk membantu pengambilan keputusan mereka. Signalling Theory adalah suatu mekanisme untuk menunjukkan bahwa suatu  perusahaaan mempunyai tanda-tanda yang positif tentang kondisi internal  perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan bahwa perusahaan memiliki kualitas yang tinggi dan menguntungkan agar dapat menarik minat dari para calon investor. Contohnya yaitu peningkatan laba bersih dari tahun ke tahun untuk prospek dimasa yang akan datang, sinyal pemberian dividen bagi shareholders.

LO.7 PROSES POLITIK

Teori akuntansi positif juga model proses politik yang melibatkan hubungan antara perusahaan dan pihak lain yang berminat dalam perusahaan, seperti  pemerintah, serikat buruh dan kelompok masyarakat. Seperti dalam konteks hutang dan kontrak manajemen kompensasi, akuntansi adalah penting dalam  proses politik sebagai salah satu sumber informasi tentang  perusahaan.Proses politik mengupayakan biaya politik seminimal mungkin. Bagaimana menyajikan informasi bagi pihak yang berkepentingan sehingga unsur politik dapat diminimalisasi.

(10)

LO.8 CONSERVATISM, ACCOUNTING STANDARD & AGENCY COST Dalam pembahasan di atas pada teori keagenan secara implisit mengasumsikan bahwa kontrak lembaga yang dibuat hanya antara pelaku dan agen dalam perusahaan. Kami pada dasarnya berbicara tentang tata kelola perusahaan internal dengan kontrak yang efisien. Artinya, dalam sebuah pasar modal yang berfungsi dengan baik dengan demokrasi  pemegang saham dan perusahaan ada tingkat yang meminimalkan biaya agensi. Ini menganggap dominasi (atau kontrol) oleh para prinsipal (pemegang saham dan debtholders) dengan kehilangan sedikit sisa. Informasi yang tidak lengkap, info yang jelek dilaporkan, sedangkan yang  baik tidak sehingga tidak fair.

LO.9 SIGNALLING THEORY

Testing the opportunistic & political cost hypotheses

Setelah model didirikan untuk kontrak dalam sebuah perusahaan dan dalam  proses politik, hipotesis umum dikembangkan untuk menjelaskan pilihan akuntansi yang melibatkan transfer kekayaan dari pengembangan. Penelitian  pertama dilakukan oleh Watts dan Zimmerman, yang memeriksa posisi  bahwa manajer perusahaan mengambil pendapat untuk tahun 1974 FASB AS Pembahasan tentang Memorandum pada GPLA (penyesuaian akuntansi tingkat harga umum). Pengaruh GPLA adalah untuk menyajikan kembali rekening perusahaan menurut indeks inflasi umum, sehingga meningkatkan nilai aset tetapi (secara umum) melaporkan penurunan laba karena biaya  penyusutan yang lebih tinggi. GPLA bisa mempengaruhi kompensasi manajemen dan kontrak utang, namun, karena pengungkapan akan tambahan, akan ada efek langsung sedikit di bawah proposal AS untuk  persyaratan pelaporan baru. Oleh karena itu, proses politik dianggap

memberikan insentif utama untuk adopsi posisi lobi tertentu.

Watts dan Zimmerman berpendapat bahwa, karena faktor politik, para manajer perusahaan besar memiliki insentif yang lebih besar untuk mengurangi laba yang dilaporkan. Wong mempelajari pengaruh biaya dengan menghubungkan politik dan hutang pada pilihan akuntansi untuk

(11)

kredit pajak ekspor yang tersedia di Selandia Baru. Wong berpendapat  bahwa cara di mana kredit pajak

yang dihitung selama periode ini dipengaruhi oleh biaya politik. Kedua metode yang tersedia untuk menghitung kredit adalah: 1. metode  pengurangan pajak (TRM), di mana kredit dikurangkan dari beban pajak 2. kredit-metode-penjualan (CSM), dimana pajak penghasilan ditampilkan sebagai sosok kotor karena kredit pajak ini dibagi langsung ke penjualan. Wong menguji 3 hipotesis: 1) Perusahaan dengan tarif pajak rendah melaporkan lebih cenderung menggunakan CSM. 2) Perusahaan dengan  jumlah besar kredit pajak ekspor lebih cenderung menggunakan CSM. 3) Perusahaan-perusahaan besar lebih cenderung menggunakan CSM. Hipotesis ketiga dianggap mencerminkan hubungan antara ukuran dan profil  politik. Hipotesis dua yang pertama didasarkan bahwa perusahaan dengan  jumlah tinggi perdebatan kredit pajak.

Efficient Contracting Hypotheses

Beberapa penelitian yang dilakukan berkonsentrasi terutama pada pemilihan ‘efisiensi’ prosedur akuntansi, yaitu keputusan akuntansi yang dibuat di depan (ex ante) oleh manajemen dan pemegang klaim pada perusahaan untuk mengurangi biaya kontrak keagenan.

1. Kapitalisasi Bunga

Zimmer memberikan penjelasan teori tentang mengapa perusahaan akan mengkapitalisasi bunga daripada bebab itu untuk mengurangi biaya kontrak. Penyebab kapitalisasi bunga ada dua, yaitu: Pertama, meskipun kapitalisasi biasanya meningkatkan penghargaan penghargaan brupa bonus  bagi manager, manajemen komite kompensasi akan memungkinkan kapitalisasi bunga dan menutup pendapatan melalui kontrak biaya-tambahan. Kedua, sebuah aplikasi konsisten memanfaatkan bunga khusus  proyek yang dibiayai akan menghemat waktu dalam negosiasi dengan auditor dan penyelidik biaya pelanggan. Temuan selanjutnya adalah bahwa  perusahaan besar lebih cenderung untuk memanfaatkan bunga, yang tidak konsisten dengan hipotesis ukuran konvensional dan berpendapat bahwa

(12)

 perusahaan besar lebih mungkin untuk menarik pembiayaan proyek-spesifik.

2. Perubahan CEO

Dechow dan Sloan menguji apakah masalah horizon (disebutkan sebelumnya sehubungan dengan kontrak manajemen) akan memotivasi chief executive officer (CEO) dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan laporan kinerja laba jangka pendek, dan dengan demikian  bonus mereka berasal dari potongan kembali biaya penelitian dan  pengembangan. Hasilnya menunjukkan bahwa CEO tidak menghabiskan kurang pada penelitian dan pengembangan di tahun-tahun terakhir mereka di kantor. Dechow dan Sloan nampaknya mengindikasikan bahwa manajemen kontrak dapat menyeimbangkan insentif berbagi berbasis dan laba-berbasis untuk memastikan bahwa upaya untuk mentransfer kekayaan dari pemegang saham kepada manajer sebagian besar tidak efektif. Dengan demikian, akuntansi dan lain hal kontraktor dapat mengurangi biaya agen ketika insentif untuk oportunistik yang kuat.

3. Penelitian Lain

Skinner membuktikan bahwa atribut ekonomi perusahaan mempengaruhi sifat utang perusahaan dan kontrak manajemen kompensasi, dan bahwa variabel kontraktor oportunistik tradisional dikaitkan dengan  pilihan kebijakan akuntansi. Dia menemukan bukti terbatas hubungan langsung antara atribut ekonomi yang mendasari dan keputusan akuntansi. Sebaliknya, Bradburry, Godfrey dan Koh menemukan bahwa keputusan akuntansi goodwill perusahaan Selandia Baru lebih berkaitan dengan atribut ekonomi perusahaan daripada variabel kontraktor tradisional, mereka atribut  beberapa perbedaan antara hasil mereka dan Skinner dengan fakta bahwa akuntansi di Selandia Baru kurang dibatasi dibandingkan di Amerika Serikat, sehingga banyak oportunistik bagi para manajer untuk mengadopsi kebijakan-kebijakan yang mencerminkan posisi ekonomi perusahaan.

LO.10 EVALUATING THE THEORY

(13)

1. Kritik terhadap filosofi, positif menganut bahwa peneliti berada di Iuar area penelitian serta memkasimalkan utilitynya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena peneliti selalu berada pada area yang ditelitinya dan maksimalitas utility tidak mungkin dicapai hanya sebatas pada kepuasan (Hebert Simons).

2. Kritik terhadap metodologi, teori positif menganut pendekatan bahwa maksimalisasi keuntungan dapat diperoleh melalui harga keseimbangan  pasar. Hal ini tidak mungkin karena penelitian dengan harga keseimbanganpasar sangat sedikit pengaruhnya terhadap kontribusi  penelitian akuntansi.

3. Kritik terhadap penelitian dengan pendekatan ekonomi, yaitu  pemaksimalisasi individu yang tidak mungkin atau tidak mudah untuk

menghitungnya.

PEMBAHASAN SOAL

1. Apa perbedaan antara teori akuntansi normatif dan positif? Berikan contoh masing-masing.

Teori Akuntansi Positif (PAT) menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi saat ini. Ini berarti bahwa fokusnya adalah pada pemahaman dan menjelaskan teknik dan metode yang akuntan saat ini menggunakan dan mengapa kita telah berakhir dengan sistem akuntansi biaya historis konvensional. Contoh PAT meliputi:

 menjelaskan mengapa perusahaan memilih kebijakan akuntansi tertentu

 memprediksi mana perusahaan akan menentang aturan akuntansi baru atau yang direvisi

 menjelaskan reaksi harga saham terkait dengan rilis informasi akuntansi.

Pendekatan ini dapat dibandingkan dengan teori-teori akuntansi normatif yang memberhentikan akuntansi biaya historis konvensional sebagai

(14)

keputusan berarti atau tidak berguna dan meresepkan penggunaan lebih sistem 'berguna' akuntansi (biasanya) berdasarkan penyesuaian inflasi. Contoh teori normatif meliputi:

 spesifikasi sistem pengukuran yang disukai

 teori untuk tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum  mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan.

3. Mengapa manajer memilih metode akuntansi yang meningkatkan periode berjalan melaporkan laba?

 Manajer dapat memilih metode akuntansi yang meningkatkan periode  berjalan melaporkan laba untuk meningkatkan remunerasi mereka. Biasanya remunerasi manajer diikat dengan angka akuntansi, seperti keuntungan, sebagai patokan dalam menentukan bagaimana pemegang saham kompensasi atas kinerja mereka. Oleh karena itu, manajer cenderung memilih metode akuntansi yang menghasilkan keuntungan meningkat sehingga mereka dapat memaksimalkan remunerasi mereka. Selain itu, peningkatan periode saat ini melaporkan pendapatan biasanya akan memberikan sinyal positif ke pasar. Jika investor percaya sinyal, harga saham perusahaan akan meningkat dan para pemegang saham dan manajer akan menguntungkan juga (tujuan manajer adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham). Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan daricapital gain.

6. Apa yang dimaksud dengan hipotesis utang? Jelaskan logika (teori) yang mendukung itu.

Hipotesis utang memprediksi bahwa sebagai leverage perusahaan (yaitu,  proporsi utang relatif terhadap aset perusahaan) meningkat, manajer akan memilih prosedur akuntansi yang menggeser laba yang dilaporkan dari  periode mendatang ke periode sekarang. Teori yang mendukung hipotesis utang berasal dari teori keagenan di mana manajer (yang bertindak atas nama  pemegang saham) telah insentif untuk mentransfer kekayaan dari pemegang utang ke pemegang saham. Dengan kata lain, mereka memiliki insentif untuk menurunkan nilai utang sehingga kenaikan ekuitas residual nilai. Menyadari

(15)

insentif ini, kontrak utang sering mencakup persyaratan dimana perusahaan  perjanjian untuk tidak mengizinkan utang mereka melebihi persentase tertentu dari total aset atau total aset berwujud. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa ada modal yang cukup untuk buffer nilai utang jika aset kehilangan nilai dan / atau perusahaan membuat kerugian di masa depan. Sebagai leverage perusahaan meningkat dan perusahaan semakin dekat dengan melanggar perjanjian utang, manajer memiliki insentif untuk memastikan bahwa perusahaan tidak melanggar perjanjian utang. Oleh karena itu, manajer akan memilih metode akuntansi yang meningkatkan aktiva atau kewajiban penurunan untuk mengurangi leverage dilaporkan.

7. Mengapa kepentingan manajer berbeda dari pemegang saham? Apa yang bisa pemegang saham lakukan untuk memastikan bahwa mereka tidak menderita secara finansial karena kepentingan manajer berbeda dari mereka sendiri?

Manajer kepentingan mungkin berbeda dari pemegang saham kepentingan karena pemisahan kepemilikan dan kontrol. Sebagai manajer umumnya memiliki nol atau kepemilikan kecil dalam perusahaan, mereka tidak menanggung biaya dari setiap perilaku disfungsional. Jika perusahaan menderita kerugian akibat aksi mereka, para pemegang saham akan menanggung kerugian, sementara manajer masih menerima gaji mereka. Untuk memastikan bahwa pemegang saham tidak menderita secara finansial karena kepentingan manajer berbeda dari mereka sendiri, pemegang saham dapat:

 Harga-melindungi terhadap perilaku disfungsional manajer  perlindungan harga adalah cara para pelaku melindungi diri terhadap  bantalan biaya agensi dengan membayar kompensasi manajemen sesuai dengan tingkat biaya monitoring diharapkan. Artinya, kepala sekolah awalnya akan dikenakan biaya monitoring untuk memantau agen perilaku, tapi kemudian mengatur agen remunerasi sesuai sehingga agen akhirnya akan menanggung biaya.

(16)

ini dapat dilakukan dengan pengupahan manajer atas dasar  pergerakan harga saham, atau menggunakan kompensasi berbasis saham untuk meningkatkan kepemilikan manajer perusahaan. Sebagai manajer kepemilikan meningkat, semakin besar kemungkinan itu adalah bahwa kepentingan mereka akan sejajar dengan pemegang saham kepentingan.

17. Jelaskan peran, jika ada, yang dimainkan oleh angka akuntansi dalam menentukan persyaratan kontrak dari rencana bonus dirancang untuk mengurangi masalah keagenan.

Peran utama yang angka akuntansi bermain adalah untuk memberikan ukuran kinerja perusahaan dan untuk memberikan masukan kepada harapan  pemegang saham dari arus kas masa depan. Sebagai kebijakan dan estimasi akuntansi yang berbeda menghasilkan keuntungan akuntansi yang berbeda, dan angka akuntansi yang digunakan dalam penentuan bonus, manajer memiliki insentif untuk mengelola laba yang dilaporkan melalui praktik akuntansi.

PEMBAHASAN KASUS

11.2 Theory in Action: Debt Contracting (CVC Deal With UBS Helps Stella Performance)

CVC Asia Pacific has renegotiated the terms of tourism and hospitality operator Stella Group’s debt, initially estimated at about $900 milion, with lender UBS, in a deal that is said to have removed immediate concerns about the group’s financial structure.

The deal is significant in that it removes concerns about one of CVC’s  portofolio assets and that it places UBS in a position to syndicate the Stella

debt after years of it dragging down the local group’s balance sheet.

It is thought the restructure involves a demerger of the Stella operations into three key business units: travel, hospitality, and the UK-based Stella Travel Services.

(17)

The travel and hospitality divisions account for the bulk of the business and are said to be roughly the same size.

Stella operates the BreakFree, Peppers, and Mantra Hotels holiday accommodation brands across Australia. The company also operates about 1200 travel agencies through Harvey World Travel, Travelscene, and Gullivers Travel.

Aerly last month, CVC bought out the 35 per cent minority stake held by Octaviar, the former MFS, in Stella for $3.2 milion. CVC acquired the 65 per cent stake in Stella for $409 milion early last year.

The latest restructure is said to have involved CVC contributing further equity and an overhaul of tge leding terms, including covenants and rates. Source: Excerpts from the Australian Financial Review, 3 Agust 2009, p.18, www.afr.com

1. Jelaskan mengapa posisi utang Stella Group akan 'terseret' neraca organisasi CVC Asia Pacific?

Jika utang merupakan bagian penting dari struktur keuangan perusahaan, risiko bahwa perusahaan tidak akan mampu memenuhi kewajiban bunga meningkat, seperti halnya kemungkinan bahwa itu akan melanggar perjanjian utang. Jika utang telah diterbitkan dengan syarat dan kondisi yang lebih berat daripada saat ini tersedia dan jika organisasi tidak mampu membayar dan diterbitkan ulang utang di bawah persyaratan yang lebih menguntungkan, maka hutang yang ada akan memberatkan.

Umumnya, pemegang saham cenderung lebih memilih pembiayaan utang terhadap ekuitas untuk (a) mendapatkan pemotongan pajak untuk bunga atas utang (dividen tidak dikurangkan dari pajak kepada perusahaan); (B) menghindari menipiskan kontrol mereka atas perusahaan; dan / atau (c) memastikan bahwa keuntungan masa depan lebih dari bunga yang dibayar atas utang terhutang kepada mereka dan tidak tersebar di basis pemegang saham yang lebih luas. Perhatikan bahwa, dalam kaitannya dengan di atas: • Bunga dikurangkan dari pajak untuk perusahaan; pembayaran dividen mereka sendiri tidak.

(18)

• Utang memiliki sedikit atau tidak berdampak pada kontrol yang kuat.  pemegang utang tidak berbagi kepemilikan perusahaan, dan karena itu

mereka tidak dapat memiliki pengaruh dalam mengelola perusahaan. Pemegang Saham, di sisi lain, kepemilikan saham perusahaan melalui kepemilikan saham mereka. Akibatnya mereka berbagi kontrol perusahaan dan dapat mempengaruhi manajemen dengan menerapkan beberapa  pembatasan untuk melindungi kepentingan mereka. Perhatikan bahwa tingkat kontrol untuk pemegang saham individual umumnya sangat kecil kecuali  perusahaan kecil atau pemegang saham sangat besar.

• Dalam hal keuntungan perusahaan, pemegang utang tidak dapat berbagi keuntungan perusahaan, sedangkan pemegang saham akan berbagi keuntungan perusahaan melalui pembayaran dividen.

2. Dari sudut pandang pemberi pinjaman, apa biaya yang berkaitan dengan leverage yang tinggi? Bagaimana biaya-biaya ini dikurangi?

Ada beberapa biaya agensi terkait dengan leverage yang tinggi dari sudut  pandang pemberi pinjaman. Ketika meningkat leverage, manajer (bertindak untuk pemegang saham) akan memiliki insentif untuk mentransfer kekayaan dari pemegang utang ke pemegang saham. Hal ini dapat dilakukan melalui cara yang berbeda seperti pembayaran dividen yang berlebihan, aset  pengganti, kurangnya investasi, dan pencairan klaim. Biaya ini dapat dikurangi dengan membentuk suatu perjanjian utang, di mana pemberi  pinjaman menentukan syarat dan ketentuan yang membatasi kegiatan manajemen atau mengharuskan manajemen untuk mengambil tindakan tertentu setelah menerima pinjaman. Misalnya, pemberi pinjaman mungkin memerlukan perusahaan untuk tidak membayar melebihi tingkat tertentu dividen, telah rekening yang diaudit oleh perusahaan audit spesialis industri, atau untuk tidak meminjam uang dari setiap pemberi pinjaman lain tanpa  persetujuan dari pemberi pinjaman saat ini, atau perjanjian yang tidak akan

mengizinkan leverage untuk melebihi rasio tertentu.

3. Dari sudut pandang pemegang saham, apa biaya leverage yang tinggi? Bagaimana biaya-biaya ini dikurangi?

(19)

Dari sudut pandang pemegang saham, leverage yang tinggi dapat mengganggu peringkat kredit perusahaan karena perusahaan muncul berisiko, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengumpulkan uang di masa depan. Jika kemampuan perusahaan untuk mengumpulkan uang di masa depan menurun karena pinjaman saat ini berlebihan, perusahaan mungkin tidak dapat memperoleh dana yang cukup dibutuhkan untuk ekspansi dan pertumbuhan. Ini adalah biaya yang pemegang saham akan menanggung, sebagai ketidakmampuan untuk tumbuh akan mencegah  pemegang saham dari memaksimalkan kekayaan mereka di perusahaan. Selain itu, perusahaan leverage yang tinggi juga dapat dianggap sebagai investasi yang berisiko dan tidak aman oleh pasar. Hal ini akan menyebabkan harga saham jatuh, yang mengurangi nilai investasi pemegang saham dalam  perusahaan. Biaya ini dapat dikurangi dengan menyelaraskan kepentingan manajemen untuk kepentingan pemegang saham, dan dengan demikian mencegah manajemen dari pinjaman berlebihan dengan biaya pemegang saham. Salah satu cara untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan  pemegang saham adalah melalui remunerasi berbasis ekuitas, dimana remunerasi manajer terkait dengan harga saham perusahaan. Dengan demikian, manajemen akan lebih berhati-hati dalam membuat keputusan yang dapat merusak harga saham perusahaan, seperti pinjaman yang berlebihan. Siswa dapat meningkatkan cara lain di mana pemegang saham dan pemberi  pinjaman kepentingan diselaraskan untuk mengurangi kemungkinan bahwa leverage yang tinggi akan mengurangi nilai ekuitas. seperti pinjaman sebagai  berlebihan. Siswa dapat meningkatkan cara lain di mana pemegang saham dan pemberi pinjaman kepentingan diselaraskan untuk mengurangi kemungkinan bahwa leverage yang tinggi akan mengurangi nilai ekuitas. seperti pinjaman sebagai berlebihan.

4. Apa adalah beberapa insentif yang mungkin menjelaskan mengapa CVC memilih untuk merestrukturisasi Stella Grup dengan menyumbangkan ekuitas lanjut (dengan membeli Octaviar ini 35 persen saham)?

(20)

Kontribusi ekuitas lanjut akan mengakibatkan restrukturisasi posisi keuangan kelompok. Jika rasio utang / ekuitas tinggi dan mendekati level dari setiap  perjanjian hutang yang ada, suntikan modal akan dikurangi situasi yang tidak menguntungkan ini dengan mengurangi tingkat utang relatif terhadap tingkat ekuitas. Ini saja akan memberikan insentif yang signifikan untuk kontribusi ekuitas.

Alasan lebih lanjut untuk meningkatkan tingkat ekuitas adalah untuk memastikan bahwa itu memiliki pengaruh yang lebih besar atau untuk mengamankan kontrol, atas kelompok. Hal ini bisa memberikan dengan kemampuan untuk menentukan kebijakan keuangan masa depan dan tindakan dari kelompok termasuk aliran dividen.

Artikel ini menyiratkan trust harus menggunakan model revaluasi, tetapi mereka memilih untuk menggunakannya, menyiratkan beberapa manfaat dari model revaluasi. Siswa bisa mengeksplorasi insentif bagi perusahaan/trust untuk menggunakan model revaluasi dan biaya dan manfaat dari pilihan mereka.

5. Apa potensi 'perjanjian' dan 'berakhir istilah' yang mungkin telah dirombak di restrukturisasi keuangan Stella Group?

Pembatasan keuangan yang mungkin telah dirombak dapat mencakup:

• Hubungan antara tingkat utang dan ekuitas, pendapatan, laba, dividen (dan  berpotensi berbagai nomor akuntansi lainnya)

• Hubungan antara utang dan statistik keuangan seperti EPS, EPS dilusian, rasio dividen (keuntungan)

Pinjaman istilah yang mungkin telah berubah dapat mencakup: • Suku bunga

• Jadwal pembayaran termasuk tanggal pembayaran akhir

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerja mesin ini adalah memanaskan produk pada suhu yang bisa diatur, disertai dengan penyedotan (pemvakuman) uap air dari produk yang

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Menular Seksual pada Wanita Pekerja Seksual.. The Risk Factors Analysis Occurrence of Chlamydia Infection to Direct

Distribusi frekuensi tekanan darah responden pre test kelompok eksperimen dengan nilai rujukan tekanan darah sistolik pada lansia, sebagian besar mengalami

Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap siswa di SMA daerah Batanghari melalui aspek normalitas ilmuwan, adopsi dari sikap ilmiah,

Standar yang berlaku untuk Interpretasi hasil pengujian merupakan tanggung jawab dari "Komite Teknis terkait" atau "standar ini".. Tanpa saluran - lubang dan

Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD), Kabupaten Gowa dinilai mampu menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas

Hasil analisis menunjukkan peta informasi permukiman kumuh dengan kategori kumuh ringan, kumuh sedang, kumuh berat di Kabupaten Bone Bolango yang dapat digunakan

efektivitas ekstrak etanol daun sirih terhadap pengurangan lebar keropeng pada marmut ternyata lebih efektif dibandingkan kontrol negatif (NaCMC. 0,5%) dan kontrol positif ( ​